Anda di halaman 1dari 14

Nama : Nur Febriani

NIM : 1822100058
Kelas : Akuntansi B/smt 7
TUGAS EKONOMI KOPERASI
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Syariah

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1) Badan usaha ini bernama Koperasi Syariah “Syarikat Madani Depok” dengan nama singkat
dalam anggaran Rumah Tangga disebut Kopsyah (Koperasi Syariah) SMD.
2) Kopsyah SMD berkedudukan di Jl. Margonda Raya No.241Depok, Jawa Barat
3) Kopsyah SMD dapat membuka cabang / perwakilan di dalam maupun di luar negeri sesuai
keputusan rapat anggota.
4) Logo Kopsyah SMD melambangkan seperti bentuk 2 tangan yang saling memberi dan
menerima, artinya Sikap saling bantu membantu dan tolong menolong. Dalam koperasi dan
kehidupan sosial sikap ini sangat diperlukan demi tercapainya tujuan bersama yaitu
memebangun masyarakat yang sejahtera.
5) Jam kerja Kopsyah SMD adalah :
a. Senin – Sabtu jam 7.30 – 16.30 (kecuali waktu shalat istirahat)
b. Jum’at libur
c. Hari besar nasional libur
BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 2
1) Visi Koperasi Syariah SMD adalah : ”Menjadikan Koperasi syariah Sebagai Pilar
Pembangunan Ekonomi Umat”
2) Misi Koperasi Syariah SMD adalah :
a. Meningkatkan pendapatan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
b. Mensejahterakan anggota khususnya dan mayarakat luas pada umumnya.
c. Membentuk stabilitas ketahanan pangan masyarakat luas melalui perluasan swa
sembada pangan yang kokoh dan berkelanjutan.
d. Membangun kesadaran masyarakat akan kehidupan bergotong royong dalam melakukan
aktivitas usahanya.
e. Menciptakan pengusaha-pengusaha muslim yang tangguh di lingkungan masyarakat
bebas.
BAB III
LANDASAN DASAR DAN PRINSIP KOPERASI
Pasal 3
1) Koperasi Syariah SMD berlandaskan Syari’at Islam yang merujuk kepada Al
2) Qur’an dan Sunah Rosulullah SAW.
3) Koperasi Syariah SMD berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4) Koperasi Syariah.
Pasal 4
1) Koperasi Syariah SMD melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip :
a. Keanggotaan bersifat Sukarela dan Terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian SHU dilakukan secara Adil sebanding dengan besarnya jasa.
d. Usaha masing-masing anggota Kemandirian.
2) Dalam mengembangkan Koperasi Syariah SMD, dilaksanakan pula prinsip-prinsip:
a. Pendidikan Koperasi Syariah.
b. Kerjasama antar Koperasi Syariah dan industri pemerintah dan swasta.
BAB IV
FUNGSI DAN PERAN
Pasal 5
1) Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Serta meningkatkan kesejahteraan sosial.
2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi koalitas kehidupan anggota dan
masyarakat muslim pada umumnya.
3) Memperkokoh dan menjaga berkelanjutan perekonomian anggota dan masyarakat muslim
melalui kegiatan ekonomi berlandaskan Syari’at Islam.

BAB V
TUJUAN SERTA USAHA KOPERASI SYARIAH
“SYARIKAT MADANI DEPOK”
Pasal 6
Koperasi Syariah SMD bertujuan memajukan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
muslim pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekenomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 7
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Koperasi Syariah SMD menyelenggarakan usaha-usaha
sebagai berikut :
a. Menggiatkan anggota untuk menyimpan/menabung pada koperasi secara teratur dan
samapi batas tertentu.
b. Menjalankan usaha property, arsitektur, teknologi informasi, advertising, digital
printing, dan rumah makan.
c. Menjalankan usaha perdagangan umum besar dan eceren (retail).
d. Menjalankan usaha Jasa penyediaan tenaga kerja, angkutan karyawan, angkutan sekolah
dan angkutan barang.
e. Menyelenggarkan pembiayaan kepada anggota sesuai prisip syariah.
f. Turut aktif berusaha yang berkaitan dengan program pemerintah.
g. Menyelenggarakan kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak ketiga, industri pemerintah
dan swasta.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 8
1) Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa Kopsyah SMD yang terca tat di
buku anggota Koperasi Syariah SMD
2) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi Syariah SMD adalah WNI yang memenuhi
syarat antara lain :
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum.
b. Beralamat di wilayah Kabupaten maupun Kotamadya Depok.
c. Berprofesi sebagai Guru, Karyawan, profe siona l, pedagang dan wiraswasta.
d. Telah membayar simpanan Pokok dan simpanan wajib yang ditetapkan dalam anggaran
Rumah Tangga ini.
e. Telah menyetuju i isi anggaran Dasar dan Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota
serta peraturanperaturan Koperasi Syariah yang berlaku.
3) Keanggotaan Koperasi Syariah SMD mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan
catatan dalam buku dafta r anggota.
4) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasi Syariah SMD harus mengajukan
permohonan secara tertulis.
5) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada pengurus.
6) Seseorang anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan pada
rapat anggota berik utnya yang terdekat.
7) Keanggotaan Koperasi Syariah melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat dipindah
tangankan.
Pasal 9
Setiap anggota Koperasi Syariah SMD mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi anggaran Dasar dan Rumah Tangga, peraturan khusus dan keputusan yang
telah disep akati dalam rapat anggota.
b. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan beku yang diputuskan
dalam Rapat Anggota.
c. Berpartisi pasi dalam kegia tan usaha yang diselenggarakan Koperasi Syariah SMD.
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan.
e. Menanggung kerugian sesuai dengan pasal 40 Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 10
Setiap anggota Koperasi Syariah SMD mempunyai Hak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
b. Memilih atau dipi lih menjadi anggota pengurus dan pengawas.
c. Meminta diadakan rapat anggota, rapat anggota luar biasa sesuai dengan ketentuan pasal
13 dan 14.
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus diluar rapat anggota baik diminta
maupun tidak diminta.
e. Memanfaatkan Koperasi Syariah dan mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama
anggota.
f. Memperoleh sisa pembagian SHU sesuai dengan jasa atau transaksi
Pasal 11
Keanggotaan berakhir bilamana :
a. Meninggal dunia.
b. Meminta berhenti atas kehendak sendiri.
c. Diber hentikan oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewaj iban sebagai anggota,
atau berbuat sesuatu yang merugikan koperasi.
Pasal 12
1) Disamping anggota dimaksud dalam pasal 7, Koperasi Syariah SMD dapat menerima
anggota luar biasa .
2) Yang dapat diterima sebagai anggota luar biasa adalah :
a. Penduduk WNI yang bukan berdomisil i diwilayah Kabupaten/Kotamadya Depok atau
dalam wilayah Jabodetabek (jakarta, bogor, tangerang dan bekasi).
b. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa).
c. Menyetakan secara tertu lis telah menyetujui isi anggaran dasar, anggaran rumah tangga
dan peraturan yang berlaku di Koperasi Syariah SMD.
3) Dalam hal anggota luar biasa tidak ada ikatan hak dan kewajiban sebagaimana halnya
anggota Koperasi Syariah SMD tetapi tetap berpartisipasi dalam kegiatan.
4) Anggota Luar Biasa mempunyai hak suara dalam rapat anggota dan tidak punya hak dipi lih
atau memilih menjadi pengurus atau pengawas.

BAB VII
RAPAT ANGGOTA
Pasal 13
1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi Syariah SMD.
2) Dalam rapat anggota tiap anggota mempunyai hak 1 ( satu ) hak suara.
3) Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu ) kali setahun dan diselenggarakan
paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku.
4) Rapat anggota dapat diadakan atas keputusan pengurus dan diberitahukan
sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan.
5) Rapat anggota harus dihadiri 50+1 % dari jumlah anggota Koperasi Syariah.
Pasal 14
1) Jika rapat anggota tidak dapat berlangsung karena tidak dapat memenuhi ketentuan
dimaksud pasal 13 ayat 5 maka rapat ditunda selama 1 (satu ) bulan , namun jika dalam 1
(satu ) bulan tidak juga memenuhi quorum maka pengurus dapat mengadakan Rapat
Anggota Luar Biasa.
2) Keputusan Rapat anggota diambil secara musyawarah untuk mufakat. Jika dalam hal ini
tidak terca pai kata mufakat keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
3) Anggota yang tidak hadir tidak dapat diwakili dan dianggap menyetujui hasil mufakat.
Pasal 15
1) Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban Pengurus dan
Pengawas mengenai segala sesuatu yang terja di dalam pengelolaan Koperasi Syariah SMD.
2) Rapat anggota mempunyai wewenang menetapkan antara lain :
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Kebijakan Umum dibidang Organisasi , manajemen dan usaha Koperasi Syariah SMD.
c. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas.
d. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam tugasnya, termasuk
laporan keuangan, neraca dan rugi laba.
e. Rencana/ Program kerja Koperasi Syariah SMD melip uti anggaran pendapatan.
f. Penggabungan, peleburan atau pembubaran Koperasi Syariah SMD.
g. Pembagian sisa Hasil Usaha.
Pasal 16
1) Setiap rapat anggota harus dibuat berita acara Rapat.yang ditanda tangani oleh pimpinan dan
notulen rapat.
2) Keputusan Rapat Anggota Koperasi Syariah SMD ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris
Koperasi Syariah SMD.
Pasal 17
1) Acara Rapat Anggota Tahunan Koperasi Syariah SMD memuat antara lain :
a. Pembukaan
- Pembacaan kalamllah dan sari tilawah
- Pengantar kata dari panitia
- Laporan singkat dari pengurus
- Sambutan-sambutan
b. Acara Pokok
- Penyampaian quorum rapat
- Pengesahan acara rapat anggota tahunan/luar biasa
- Laporan pertanggung jawaban pengurus termasuk laporan kelembagaan, usaha dan
keuangan
- Laporan hasil pengawasan oleh pengawas
- Pembacaan dan pengesahan rencana kerja dan rencana
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi Syariah SMD untuk tahun berja lan
- Penetapan pembagian sisa hasil usaha
- Pemilihan pengurus dan pengawas
- Tausiyah oleh Dewan Syariah/alim ulama
- Penutup.
2) Laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas serta program kerja dari RKATKS
(Rencana Kerja Anggaran Tahunan Koperasi Syariah) disampaikan kepada anggota paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat anggota tahunan dilaksanakan.
BAB VIII
PENGURUS
Pasal 18
1) Pengurus Koperasi Syariah SMD dari dan oleh Anggota dalam RAT/ Luar biasa.
2) Pengurus merupakan pemegang Kuasa RAT/ Luar biasa.
3) Yang dipilih menjadi pengurus adalah anggota yang memenuhi syaratsyarat :
a. Bertaqwa kepada Allah dan Rasulnya
b. Dapat membaca dan menulis Al Qur’an
c. Memiliki sifat jujur dan trampil dan berakhlak/ berprilaku baik di dalam maupun diluar
Koperasi Syariah
d. Mempunyai wawasan yang luas tentang perkoperasian syariah
e. Sudah menjadi anggota Koperasi Syariah SMD minimal 1 (satu) tahun dan
memperlihatkan kedisiplinan dan loyalitas kepada Koperasi Syariah SMD
f. Tidak menjadi anggota organisasi terlarang atau tersangkut perkara pidana baik dalam
proses maupun terpidana.
g. Tunduk kepada ketetapan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
a. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali.
b. Bilamana Anggota pengurus meninggal dunia atau berhenti sebelum masa jabatannya habis,
maka Rapat Anggota Luar Biasa dapat mengangkat penggantinya dari pengurus lainnya atau
dari kalangan anggota Koperasi Syariah SMD.
Pasal 19
1) Pengurus terdiri atas sekurang-kurangnya 5 orang atau sebanyakbanyaknya 7 orang.
2) Nama-nama pengurus dicatat dalam daftar buku daftar pegurus.
3) Pengurus setiap waktu dapat diberhentikan oleh rapat anggota apabila :
a. Pengurus melakukan kecurangan dan merugikan Koperasi Syariah SMD
b. Pengurus tidak mentaati ketetapan AD/ART Koperasi Syariah SMD
c. Pengurus tidak loyal lagi kepada Koperasi Syariah SMD
Pasal 20
Tugas dan kewajiban Pengurus antara lain :
1) Memimpin organisasi dan usaha Koperasi Syariah SMD, melakukan segala perbuatan
hukum untuk dan atas nama Koperasi Syariah SMD serta mewakilinya dihadapan dan diluar
pengadilan.
2) Menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan/ Luar biasa dan rapat pengurus serta
mempertanggung jawabkan pada rapat anggota mengenai tugas kepengurusannya.
3) Menyelenggarakan administrasi organisasi secara tertib dan rapih.
4) Memutuskan menerima dan menolak anggota baru serta pemberhentian anggota.
5) Membantu pengawas dalam melakukan pengawasan dengan memberikan keterangan yang
diperlukan.
Pasal 21
1) Setelah tahun buku Koperasi Syariah SMD ditutup, paling lambat setelah satu bulan
sebelum diadakan RAT, pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat antara lain :
a. Keadaan organisasi dan usaha Koperasi Syariah SMD yang dicapai.
b. Perhitungan tahunan yang terdiri atas dari neraca rugi laba, serta penjelasan berupa
Catatan Atas Laporan Keuangan.
c. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditanda tangani oleh semua anggota
yang hadir.
Pasal 22
1) Pengurus Koperasi Syariah SMD dapat mengangkat Pengelola (Direktur, manager dan
karyawannya) yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha maupun kegiatan.
2) Rencana pengangkatan tersebut (ayat 1) diajukan dalam rapat anggota untuk mendapat
persetujuan.
3) Kegiatan yang dilakukan oleh pengelola tidak mengurangi tanggung jawab pengurus.
4) Hubungan antara pengelola tersebut (ayat 1) merupakan hubungan kerja atas dasar
perikatan.
5) Pengelolan bertanggung jawab terhadap pengurus.

BAB IX
PENGAWASAN
Pasal 23
1) Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
2) Pengawas terdirii atas Pengawas Syariah dan Pengawas Operasional.
3) Pengawas bertanggung jawab terhadap rapat Anggota.
4) Yang dipilih menjadi anggota pengawas adalah anggota Koperasi Syariah SMD yang
memenuhi syarat-syarat :
a. Bertaqwa kepada Allah dan Rasulnya
b. Dapat membaca dan menulis Al Qur’an
c. Memiliki sifat jujur dan trampil dan berakhlak/ berprilaku baik di dalam maupun diluar
Koperasi Syariah SMD
d. Mempunyai wawasan yang luas tentang perkoperasian syariah
e. Sudah menjadi anggota Koperasi Syariah SMD minimal 1 (satu) tahun dan
memperlihatkan kedisiplinan dan loyalitas kepada Koperasi Syariah SMD
f. Tidak menjadi anggota organisasi terlarang atau tersangkut perkara pidana baik dalam
proses maupun terpidana.
g. Tunduk kepada ketetapan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
h. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali.
Pasal 24
1) Pengawas bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan pengelolaan
Koperasi Syariah sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
2) Pengawas bertugas untuk membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan dan
disampaikan kepada pengurus dan dilaporkan kepada rapat anggota.
Pasal 25
1) Pengawas berwenang meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koperasi Syariah
SMD.
2) Pengawas berwenang untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan.
3) Pengawas berwenang memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus.
4) Dalam hal-hal tertentu pengawas bisa meminta bantuan kantor akuntan publik dengan
persetujuan pengurus.
5) Biaya akuntan Publik dibeban kan Koperasi Syariah SMD.
Pasal 26
1) Pengawas tidak menerima gaji tetapi dapat diberikan uang jasa.
2) Pengawas sebanyak-banyaknya 4 orang dengan susunan Ketua dan anggota.

BAB X
DIREKTUR, MANAJER DAN KARYAWAN
Pasal 27
1) Pelaksanakan usaha-usaha Koperasi Syariah SMD dilakukan oleh Direktur, para manajer
dan karyawan yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Pengurus.
2) Direktur, manajer-manajer dan karyawan diangkat dan diberhentikan oleh pengurus serta
hubungan kerja antara pengurus dan dan direktur, manajer dan karyawan dituangkan dalam
kontrak kerja yang ditanda tangani bersama kedua pihak.
3) Direktur dan para manjer bertanggung jawab kepada pengurus Koperasi Syariah SMD
BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI SYARIAH “SYARIKAT MADANI DEPOK”
Pasal 29
1) Tahun buku Koperasi Syariah SMD dimulai dari tanggal 1 Januari s/d 31 Desember.
2) Pembukuan Koperasi Syariah SMD dilakukan oleh Pengelola (Direktur, para manejer dan
karyawan).
3) Setiap tahun buku dilaporkan oleh pengurus mengenai keadaan rugi/ laba usaha.
4) Pembukuan Koperasi Syariah SMD dapat menggunakan sistem akutansi yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
BAB XII
MODAL KOPERASI SYARIAH “SYARIKAT MADANI DEPOK”
Pasal 30
1) Modal Koperasi Syariah SMD terdiri dari modal sendiri dan modal luar/ pinjaman.
2) Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Dana Cadangan
d. Hibah
e. Donasi
f. Modal Luar/ pinjaman berasal dari :
a. Anggota
b. Koperasi Syariah lain
c. Bank dan lembaga lain dengan sistem syariah
d. Penerbitan obligasi dan surat-surat berharga.
e. Sumber dana lain yang sah.
g. Selain modal yang dimaksud ayat 1 (satu), dapat pula melakukan pemupukan modal
penyertaan.

Pasal 31
1) Setiap anggota harus menyimpan atas namanya sendiri pada Koperasi Syariah SMD berupa
simpanan pokok sebesar Rp 300.000,00 (Tiga Ratus Ribu Rupiah).
2) Setiap anggota diwajibkan pula atas namanya sendiri menyimpan simpanan wajib sebesar
Rp 50.000,00 (Lima Puluh Ribu rupi ah) setiap bulannya hingga batas tertentu berdasarkan
Rapat Anggota dan Modal Penyertaan.
Pasal 32
1) Simpanan Pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama masih menjadi
anggota Koperasi Syariah SMD.
2) Simpanan yang dimaksud dalam ayat 1 (satu) diatas dapat dikembalikan kepada anggota
setelah dukurangi bagian tanggungan yang ditetapkan jika anggota tersebut disebabkan
kelalaiannya telah merugikan Koperasi Syariah SMD.
BAB XIII
SISA HASIL USAHA
Pasal 33
1) Sisa hasil usaha Koperasi Syariah SMD merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.
2) Sisa hasil usaha yang diperoleh pembagiannya diatur sebagai berikut :
a. 30 % untuk dana cadangan pengembangan Koperasi Syariah SMD
b. 45 % untuk anggota sebanding dengan partisipasi modal
c. 5 % untuk dana pengurus
d. 5 % untuk dana kesejahteraan karyawan
e. 5 % untuk dana sosial (zakat infaq dan sedekah)
f. 5 % untuk pendidikan
g. 5 % untuk keperluan lain sesuai dengan keputasan rapat anggota.
Pasal 34
Uang cadangan adalah kekayaan Koperasi Syariah yang disediakan untuk menutup kerugian
sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota. (2) Rapat anggota dapat memutuskan untuk
mempergunakan paling tinggi 50% dari jumlah cadangan untuk perluasan usaha Koperasi
Syariah SMD
BAB XIV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 35
1) Apabila Koperasi Syariah SMD dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata kekayaan
Koperasi Syariah SMD tidak mencukupi untuk melunasi segala kewajibannya, maka
sekalian anggota diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada simpanan
Pokok dan simpanan Wajib. Masing-masing anggota menangung kerugian sama banyaknya.
2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi Syariah SMD pada suatu akhir tahun buku ditutup
dengan uang cadangan.
BAB XV
PEMBUBARAN KOPERASI SYARIAH “SYARIKAT MANDIRI DEPOK” DAN
PENYELESAIAN
Pasal 36
1) Pembubaran Koperasi Syariah SMD dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Anggota.
Pasal 37
1) Pembubaran Koperasi Syariah SMD harus diadakan Rapat Anggota Khusus mengenai
pembubaran.
2) Pembubaran Koperasi Syariah SMD didasarkan pada kondisi tidak adanya kegiatan lagi
serta tidak akan melanjutkan kegiatannya lagi.
3) Keputusan Pembubaran Koperasi Syariah SMD oleh rapat anggota dilakukan secara tertulis
oleh kuasa rapat anggota kepada semua kreditor dan Pejabat yang berwenang.
BAB XVI
JANGKA WAKTU
Pasal 38
1) Koperasi Syariah SMD didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas sesuai dengan maksud
dan tujuan sebagai mana dimaksud dalam pasal 6.
BAB XVII
SANGSI-SANGSI
Pasal 39
1) Seluruh anggota, pengurus dan pengawas wajib mentaati segala ketentuan-ketentuan dalam
anggaran Dasar/ Anggaran RumahTangga dan peraturan lainnya yang berlaku.
2) Apabila ketentuan-ketentuan tersebut tidak ditepati, dilanggar atau di ingkari maka kepada
anggota, pengurus dan pengawas dapat dikenakan sangsi oleh rapat anggota berupa :
a. Peringatan.
b. Diberhentikan atas kemauan sendiri
c. Diberhentikan dari jabatan pengurus
d. Diberhentikan dari keanggotaan setelah 3 (tiga) kali peringatan
3) Manajer dan karyawan yang merugikan Koperasi Syariah SMD akan diselesaikan menurut
ketentuan hukum yang berlaku.

BAB XVIII
PERATURAN KHUSUS
Pasal 40
1) Rapat Anggota menetapkan Peraturan Khusus yang memuat ketentuan yang tidak tercantum
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 41
Demikian Anggaran Rumah Tangga Koperasi Syariah SMD ini ditetapkan dan diatur oleh rapat
anggota dan ditanda tangani oleh pengurus yang diberi kuasa oleh Rapat Anggota Koperasi
Syariah “Syarikat Madani Depok” di “Depok” Pengurus Koperasi Syariah SMD. \
1) Ketua
2) Wakil Ketua
3) Sekertaris
4) Bendahara
5) Dewan Syariah
6) Dewan Pengawas

Megidentifikasi Isi dari AD dan ART


Koperasi Koperasi Syariah “Syarikat Madani Depok”

Anggaran Dasar (AD) pada Koperasi Syariah berisikan tata tertib dalam pelaksanaan
koperasi tersebut. Secara isi mencakup poin-poin dasar dalam peraturan perkoperasian yang
tercantum juga pada Anggaran Rumah Tangga (ART). Misalnya pada contoh dibawah ini:
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1 Nama
Badan usaha ini bernama Koperasi Syariah “Syarikat Madani Depok” dengan nama singkat
dalam anggaran Rumah Tangga disebut Kopsyah (Koperasi Syariah) SMD.
Pasal 2 Tempat Kedudukan
Kopsyah SMD berkedudukan di Jl. Margonda Raya No.241Depok, Jawa Barat (3) Kopsyah
SMD dapat membuka cabang / perwakilan di dalam maupun di luar negeri sesuai keputusan
rapat anggota.

BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 3 Visi
Menjadikan Koperasi syariah Sebagai Pilar Pembangunan Ekonomi Umat
Pasal 4 Misi
Misi Koperasi Syariah SMD adalah
a. Meningkatkan pendapatan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
b. Mensejahterakan anggota khususnya dan mayarakat luas pada umumnya.
c. Membentuk stabilitas ketahanan pangan masyarakat luas melalui perluasan swa sembada
pangan yang kokoh dan berkelanjutan
BAB III
LANDASAN DASAR DAN PRINSIP
Koperasi Syariah SMD berlandaskan Syariat Islam merujuk kepada Al Quran dan Sunnah
Rosulullah SAW, berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Azas kekeluargaan sesuai UU No.25
Tahun 1992 tentang perkoperasian.
BAB IV
FUNGSI DAN PERAN
Pasal 5
4) Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Serta meningkatkan kesejahteraan sosial.
5) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi koalitas kehidupan anggota dan
masyarakat muslim pada umumnya.
6) Memperkokoh dan menjaga berkelanjutan perekonomian anggota dan masyarakat muslim
melalui kegiatan ekonomi berlandaskan Syari’at Islam.
Berdasarkan pada penjelasan contoh diatas dapat disimpulkan bahwa AD mencakup isi/point
singkat dari peraturan pada ART. Sedangkan untuk poin-poin yang lebih jelasnya dijabarkan
pada Anggaran Rumah Tangga, yang didalamnya terdapat beberapa poin berikut ini:
1. Nama Koperasi dan tempat kedudukan.
2. Maksud dan tujuan serta terdapat juga bidang usaha yang dijalankan, meliputi fungsi
peran dan tujuan usaha Koperasi Syariah SMD.
3. Ketentuan yang menyangkut keanggotaan, hak dan kewajiban yang pelaksanaan untuk
anggota.
4. Ketentuan mengenai pelaksanaan rapat anggota
5. Ketentuan mengenai bagaimana pengelolaan koperasi
6. Ketentuan permodalan Koperasi
7. Ketentuan mengenai jangka waktu
8. Ketentuan mengenai cara pembagian SHU (sisa hasil usaha)
9. Ketentuan sanksi terhadap pelanggaran
10. Ketentuan pembubaran
11. Peraturan khusus yang dilakukan oleh dewan
12. Dan Penutup yang dilakukan oleh anggota Ketua, Wakil Ketua, Bendahara, dan Dewan
anggota.

Perbedaan AD dan ART


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) merupakan pedoman yang
memuat peraturan bagi anggota organisasi dalam menjalankan kegiatan organisasi. Anggota
organisasi akan terikat dalam organisasi organisasi dengan AD/ART. Di dalamnya berisi aturan
yang memberikan pedoman atau prosedur dan sanksi bagi anggota yang melanggar AD / ART
agar organisasi dapat mencapai tujuannya.
Anggaran Dasar (AD) yaitu keseluruhan peraturan umum yang meliputi pengaturan
langsung kehidupan organisasi dan hubungan organisasi dengan anggotanya guna menciptakan
tatanan organisasi, dengan kata lain AD merupakan landasan yang mengikat dan mengatur
anggota untuk bekerja sama dalam menjalankan aktivitas organisasi.
Sedangkan Anggaran Rumah Tangga (ART) merupakan penjelasan lebih lanjut dari poin-
poin yang tercantum dalam Anggaran Dasar. seperti keanggotaan organisasi, hak dan kewajiban
masing-masing anggota, hak dan kewajiban pengurus, urusan administrasi, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai