Anda di halaman 1dari 41

PRAKTIK PERADILAN

ADEGAN 1

PEMBUKAAN PERSIDANGAN SAMPAI PEMBACAAN PUTUSAN


SELA

Perkenalan diri anggota group 1

(Setelah perkenalan, Panitera, juru sumpah, jaksa penuntut umum, penasehat hokum dan
petugas pengadilan sudah berada di tempat masing-masing di dalam ruang sidang)

(Petugas Pengadilan berdiri di depan pagar pembatas pengunjung ruang persidangan dan
membacakan tata tertib)

Petugas pengadilan (PP) membacakan tatib di dalam ruang persidangan

PP : assalamualaikum wr. Wb. Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua, berikut ini
saya selaku Petugas Pengadilan akan membacakan tata tertib selama jalannya persidangan

1. Pada saat Majelis Hakim Memasuki dan Meninggalkan Ruang Sidang, semua yang
hadir berdiri untuk menghormati.
2. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib
ditempatnya masing-masing dan memelihara ketertiban dalam ruang sidang.
3. Pengunjung sidang dilarang makan, nimum, merokok, membaca Koran, atau
melakukan tindakan yang dapat mengganggu jalannya sidang
4. Dalam Ruang Sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada Pengadilan.
5. Siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan peledak, atau alat
maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan siapa yang
membawanya wajib menitipkan pada tempat yang disediakan khusus untuk itu, yaitu
di Panitera Muda Pidana;
6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh Ketua Sidang untuk memelihara tata tertib di
persidangan, wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.
7. Tanpa Surat Perintah, Petugas Keamanan Pengadilan karena tugas jabatannya dapat
mengadakan Penggeledahan Badan untuk menjamin bahwa kehadiran seseorang di
ruang sidang tidak membawa senjata, bahan atau alat maupun benda yang dapat
membahayakan keamanan sidang.

1|Page
8. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV harus meminta ijin terlebih
dahulu kepada Hakim Ketua Sidang.
9. Siapapun di sidang pengadilan bersikap tidak sesuai dengan martabat Pengadilan dan
tidak mentaati Tata Tertib Persidangan, dan setelah Hakim Ketua Sidang memberi
peringatan, masih tetap melanggar Tata Tertib tersebut, maka atas perintah Hakim
Ketua Sidang, yang bersangkutan dikeluarkan dari ruang sidang dan apabila
pelanggaran tata tertib dimaksud bersifat suatu tindakan pidana, tidak mengurangi
kemungkinan dilakukan Penuntutan terhadap pelakunya
PP : demikian tata tertib ruang siding di pengadilan negeri samarinda yang sudah saya
bacakan, selanjutnya panitera akan membuka jalannya persidangan
(Kemudian Panitera membuka persidangan)
(Panitera berdiri)
Panitera : Bissmillahirahmaanirrahiim.. Assalaamualaikium Warahmatullahi Wabarakatuh...
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, Senin 25 November 2019
akan dilaksanakan Sidang Perkara Pidana Pencurian dengan Kekerasan dan Pemerkosaan
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri.
(Majelis hakim memasuki ruang sidang)
Panitera : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Assalaamualaikium Warahmatullahi Wabarakatuh...Selamat Pagi hadirin
peserta sidang.Pada hari ini akan dilaksanakan Sidang Perkara Pencurian dengan Kekerasan
dan Pemerkosaan berencana atas nama terdakwa LALU bin ABBAS, YUNIS bin ANGKA,
BAHTIAR bin USMAN, AMBI bin YUNUS untuk itu diingatkan kepada seluruh peserta sidang
untuk menonaktifkan segala alat komunikasi dan tidak melakukan hal-hal yag dapat
mengganggu jalannya persidangan. Baik, sebelumnya demi kelancaran persidangan ini, ada
baiknya kita berdo’a terlebih dahulu, berdo’a menurut kepercayaan dan keyakinan masing-
masing dipersilahkan !
Hakim Ketua : Penuntut Umum, penasehat hokum sidang siap dimulai ya.
PU & PH : Siap yang mulia.
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PDM-269/SAMAR/09/2019 di Pengadilan Negeri
Samarinda, Pada hari ini Senin, tanggal 11 November 2019 atas nama terdakwa LALU bin
ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, AMBI bin YUNUS dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketok palu 3 kali)
Hakim Ketua : Penuntut umum, panggil dan hadapkan terdakwa keruang sidang !
PU : Petugas, hadapkan terdakwa keruang sidang !

2|Page
PP : Siap.
(PP menjemput terdakwa)
PP : Terdakwa hadir yang mulia.
(Terdakwa duduk di kursi pesakitan)
Hakim Ketua : Saudara terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Terdakwa : Sehat yang mulia.
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini ?
Terdakwa : Siap yang mulia.
Hakim ketua : (Menanyakan identitas terdakwa)
LALU bin ABBAS, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 18 November
1983, beralamat di Jalan K.H. Harun Nafsi RT.19 No. 25, Kel. Rapak Dalam, Kec. Loa Janan
Ilir, Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta

YUNIS bin ANGKA, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 29 Februari


1992 beralamat di Wahid Hasyim RT.24 No. 19, Kel. Sempaja Selatan, Kec. Samarinda
Utara, Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta

BAHTIAR bin USMAN, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 10 April


1990, beralamat di Otto Iskandardinata RT.34 No. 38, Kel. Sungai Dama, Kec. Samarinda Ilir,
Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta

AMBI bin YUNUS, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 15 November


1987, beralamat di Jalan Pangeran Antasari RT.15 No. 21, Kel. Air Putih, Kec. Samarinda Ulu,
Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta

Hakim Ketua : sesuai dengan ketentuan pasal 56 KUHAP, saudara wajib didampingi
penasehat hokum, apakah dalam persidangan ini saudara didampingi oleh Penasihat Hukum
saudara?
Terdakwa : Iya saya didampingi yang mulia.
Hakim Ketua : (bertanya ke penasihat hukum) Penasihat Hukum terdakwa ?
PH : Iya, yang mulia.
Hakim Ketua : (bertanya ke penasihat hukum) Sudah menyiapkan surat kuasa, Berita Acara
Sumpah dan kartu Advokat saudara ?
PH : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Tunjukan.

3|Page
(PH maju untuk memperlihatkan surat kuasa, Berita Acara Sumpah, dan kartu advokat, dan
diikuti oleh JPU dan terdakwa maju ke meja majelis hakim dan memeriksa surat kuasa dan
kartu advokat dari penguasa hukum)
Hakim ketua : surat kuasa tertanggal 30 september 2019 dari saudara LALU bin ABBAS,
YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, AMBI bin YUNUS kepada Muhammad Rian
Apriliandi, Vinzensia Nella Bannerara dan Morisman Jaya Hulu PU silahkan memeriksa.
(Hakim ketua menyerahkan surat kuasa, Berita Acara Sumpah dan kartu advokat kepada
JPU, setelah JPU memeriksa, berkas dikembalikan lagi ke PH lewat Hakim Ketua)
Hakim Ketua : Baik silahkan kembali ke tempat.
Hakim Ketua : Diberitahukan kepada seluruh peserta sidang bahwa agenda sidang hari ini
adalah pembacaan surat dakwaan oleh Penuntut Umum. Saudara terdakwa, sebelumnya
sudah menerima salinan dakwaan dari Penuntut Umum ?
Terdakwa : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Tetap diingatkan kepada saudara untuk memperhatikan dakwaan yang akan
dibacakan, karena pada saatnya nanti saudara memiliki hak untuk menanggapinya, begitu
pula dengan penasihat hukum. Saudara- saudara mengerti ?
PH/Terdakwa : Mengerti yang mulia.
Hakim Ketua : Penuntut Umum, sudah siap dengan Dakwaan saudara ?
Penunntut Umum : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan
(JPU berdiri dan sebelum membacakan surat dakwaan JPU berkata)
PU : Majelis hakim yang kami hormati, PH yang kami hormati, dan seluruh peserta sidang
yang terhormat, semuanya
(JPU membacakan surat dakwaan)
PU : demikian surat dakwaan yang sudah kami bacakan yang mulia
(Setelah JPU selesai membacakan surat dakwaan, Hakim ketua bertanya kepada terdakwa)
Hakim Ketua : baik, apakah saudara mengerti dengan apa yang didakwakan oleh JPU
kepada saudara?
Terdakwa : mengerti yang mulia
Hakim Ketua : apakah saudara memiliki keberatan terhadap apa yang didakwakan kepada
saudara?
Terdakwa : ada yang mulia, sudah saya diskusikan kepada penasehat hokum saya
Hakim Ketua : baik penasehat hukum sudah siapa dengan nota keberatannya ya

4|Page
PH : mohon ijin yang mulia kami membutuhkan waktu 1 minggu untuk menyusun Nota
Keberatan kami
Hakim Ketua : baik, majelis hakim memberikan waktu 1 minggu dari sekarang, yaitu pada
tanggal 18 November 2019 (Ketok palu 1 kali).
(Hakim ketua membuka sidang setelah di tunda selama 1 minggu)
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana No : PDM-269/SAMAR/09/2019 di Pengadilan Negeri
Samarinda, Pada hari ini Senin, tanggal 11 November 2019 atas nama terdakwa LALU bin
ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, AMBI bin YUNUS dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketok palu 1 kali).
Hakim Ketuan : PH apakah sudah siap untuk pembacaan eksepsi terhadap Dakwaan yang
sudah dibacakan oleh JPU?
PH : sudah yang mulia
Hakim Ketua : baik, silahkan
(PH berdiri dan sebelum membacakan eksepsi terhadap Dakwaan, PH berkata)
PH : Majelis hakim yang kami hormati, JPU yang kami hormati, dan seluruh peserta sidang
yang terhormat
(PH membacakan eksepsi terhadap dakwaan)
PH : demikian nota keberatan dari kami yang mulia
(setelah selesai dibacakan PH yang lain menyerahkan salinan nota keberatan kepada Hakim
Ketua dan JPU)
Hakim Ketua : baik, terkait nota keberatan yang sudah dibacakan oleh PH, apakah JPU
mempunyai pendapat?
PU : ada yang mulia, tapi kami membutuhkan waktu 1 untuk menyusun pendapat
(Hakim ketua berdiskusi dengan hakim anggota untuk memberikan waktu kepada JPU)
Hakim Ketua : baik, majelis hakim memberikan waktu 1 minggu dari sekarang, yaitu pada
tanggal 25 November 2019 (Ketok palu 1 kali).
(Hakim ketua membuka sidang setelah di skors selama 1 jam)
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana No : PDM-269/SAMAR/09/2019 di Pengadilan Negeri
Samarinda, Pada hari ini Senin, tanggal 25 November 2019 atas nama terdakwa LALU bin
ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, AMBI bin YUNUS dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketok palu 1 kali).
Hakim Ketuan : JPU apakah sudah siap untuk pembacaan tanggapan terhadap nota
keberatan yang sudah dibacakan oleh PH?
PU : sudah yang mulia

5|Page
Hakim Ketua : baik, silahkan
(JPU berdiri dan sebelum membacakan tanggapan terhadap eksepsi JPU berkata)
PU : Majelis hakim yang kami hormati, PH yang kami hormati, dan seluruh peserta sidang
yang terhormat, semuanya
(JPU membacakan tanggapan terhadap eksepsi)
PU : demikian tanggapan dari kami yang mulia
(Majelis hakim berdiskusi apakah akan mengeluarkan putusan sela atau tidak)
Hakim Ketua : baik, atas nota keberatan yang sudah dibacakan oleh PH dan tanggapan yang
dibacakan oleh JPU, kami dari majelis hakim setelah berdiskusi memutuskan untuk
mengeluarkan putusan sela,panitera satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : hari Senin, 02 Desember yang mulia
Hakim ketua : baik tolong dicatat tanggal tersebut untuk persidangan selanjutnya
(Panitera mencatat tanggal persidangan selanjutnya)
Hakim ketua : baik, persidangan selanjutnya dengan agenda pembacaan putusan sela dari
majelis hakim akan dilaksanakan pada hari Senin, 02 Desember yang mulia
dengan ini sidang ditunda (ketok palu 1 kali)
Hakim Ketua : Sidang Perkara pidana No. PDM-269/SAMAR/09/2019 di Pengadilan Negeri
Samarinda, Pada hari ini hari Senin, 02 Desember yang mulia atas nama terdakwa LALU bin
ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, AMBI bin YUNUS dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketok palu 1 kali).
Hakim Ketua : Saudara terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Terdakwa : Sehat yang mulia.
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini ?
Terdakwa : Siap yang mulia.
Hakim ketua : baik, agenda persidangan hari ini adalah pembacaan putusan sela dari majelis
hakim, JPU, PH, terdakwa silahkan diperhatikan putusan sela yang akan kami bacakan
(Hakim ketua membacakan putusan sela)
Hakim ketua : baik, demikian putusan sela yang sudah kami bacakan, dan agenda
persidangan selanjutnya adalah Pemeriksaan Terdakwa dan Saksi Korban. JPU apakah sudah
siap menghadirkan Saksi Korban?
JPU : Siap yang mulia
PU : siap yang mulia, tapi kami membutuhkan waktu satu minggu untuk menghadirkan para
saksi
Hakim ketua : baik, dari PH apakah juga ingin menghadirkan saksi?

6|Page
PH : siap yang mulia, kami juga ingin menghadirkan saksi, tapi kami juga memerlukan
waktu satu minggu
Hakim ketua : baik, panitera satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : 09 Desember 2019
Hakim ketua : baik tolong dicatat tanggal tersebut untuk persidangan selanjutnya
(Panitera mencatat tanggal persidangan selanjutnya)
Hakim ketua : baik, persidangan selanjutnya dengan agenda Pemeriksaan Terdakwa
pembuktian dari JPU dan PH, akan dilaksanakan pada hari Senin 09 November 2019 dengan
ini sidang ditunda (ketok palu 1 kali)

7|Page
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

LALU bin ABBAS, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 18 November


1983, beralamat di Jalan K.H. Harun Nafsi RT.19 No. 25, Kel. Rapak Dalam, Kec. Loa Janan
Ilir, Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta ;-------------------------------

YUNIS bin ANGKA, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 29 Februari


1992 beralamat di Wahid Hasyim RT.24 No. 19, Kel. Sempaja Selatan, Kec. Samarinda
Utara, Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta ;----------------------------------------------

BAHTIAR bin USMAN, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 10 April


1990, beralamat di Otto Iskandardinata RT.34 No. 38, Kel. Sungai Dama, Kec. Samarinda Ilir,
Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta ;--------------------------------------------------

AMBI bin YUNUS, Kewarganegaraan Indonesia, Laki-laki, Tempat/Tgl Lahir 15 November


1987, beralamat di Jalan Pangeran Antasari RT.15 No. 21, Kel. Air Putih, Kec. Samarinda Ulu,
Kota Samarinda, Pekerjaan Swasta ;----------------------------------------------------------------------------------

Dalam hal ini telah memilih tempat kedudukan hukum (Domicilie) di Kantor Kuasanya seperti
tersebut dibawah ini, menerangkan dengan ini memberikan kuasa sepenuhnya kepada :---------

1. MUHAMMAD RIAN APRILIANDI, S.H.,M.H.

2. VINZENSIA NELLA BANNERARA ,S.H., M.H.

3. MORISMAN JAYA HULU, S.H., M.H.

8|Page
Semuan\ya Kewarganegaraan Indonesia, para Advokat / Penasehat Hukum pada Kantor
Hukum & Legal Konsultan “MVM & Rekan” berkedudukan di Jalan Merbabu Nomor 1 Kel.
Jawa, Kec. Samarinda Kota – Kalimantan Timur , selaku Para Penerima Kuasa bertindak baik
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama ; --------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------KHUSUS----------------------------------------

Untuk mendampingi Pemberi Kuasa dalam kedudukannya sebagai Terdakwa pada perkara
pidana No.Reg.Perkara: PDM-269/SAMAR/09/2019, di Pengadilan Negeri Samarinda, selaku
Terdakwa yang diduga telah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 365
ayat (2) KUHP, Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 289
KUHP ;--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Guna keperluan itu Penerima Kuasa diberi hak (wewenang) untuk:

- Melakukan segala usaha, perbuatan dan tindakan untuk dan atas namanya;
- Menghadap disemua tempat baik dari penyedik sampai ke pengadilan;
- Meminta, memberi, menolak atau memajukan keterangan-keterangan, dokumen-
dokumen serta segala sesuatu yang diperluka untuk kepentingan Pemberi Kuasa;
- Membuat, menandatangani, menyuruh buat dan/atau menjalankan surat-surat, surat
permohonan, surat perdamaian, surat keberatan, surat jaminan, eksepsi, bantahan,
Nota Pembelaan (Pleidoi), risalah banding, risalah kasasi, serta surat-surat/dokumen-
dokumen lain yang diperlukan untuk itu;
- Meminta, menerima atau menolak sumpah, keterangan saksi-saksi, keterangan saksi
ahli dan lain-lain;
- Meminta keputusan hakim, meminta jalankan suatu keputusan hakim oleh jaksa
penuntut umum dan pihak lain yang diberikan wewenang oleh undang-undang atau
menyatakan keberatan atau, memohon penundaan atas eksekusi terhadap putusan
tersebut;
- Meminta banding atau kasasi dari putusan hakim dan untuk itu menandatangani surat
permintaannya;
- Melakukan segala sesuatu yang patut dan perlu dilakukan menurut ketentuan hukum
yang berlaku guna kepentingan pemberi kuasa tanpa ada yang dikecualikan;

9|Page
Demikian surat kekuasaan ini diberikan dengan hak Substitusi.

Samarinda, 30 September 2019

Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

MUHAMMAD RIAN APRILIANDI, S.H.,M.H. LALU bin ABBAS

VINZENSIA NELLA BANNERARA, S.H.,M.H. YUNIS bin ANGKA

MORISMAN JAYA HULU, S.H.,M.H. BAHTIAR bin USMAN

AMBI bin YUNUS

10 | P a g e
11 | P a g e
12 | P a g e
13 | P a g e
14 | P a g e
15 | P a g e
16 | P a g e
KEJAKSAAN NEGERI SAMARINDA
“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
No.Reg.Perk : PDM-269/SAMAR/11/2019

A. IDENTITAS TERDAKWA
1. TERDAKWA 1 :
NamaLengkap : LALU bin ABBAS
TempatLahir : Samarinda
Umur/TglLahir : 36 Tahun / 18 November 1983
JenisKelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
TempatTinggal : Jl. K.H. Harun Nafsi RT.19 No. 25, Kel. Rapak Dalam, Kec.
Loa Janan Ilir, Kota Samarinda
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMK

2. TERDAKWA 2 :
NamaLengkap : YUNIS bin ANGKA
TempatLahir : Samarinda
Umur/TglLahir : 27 Tahun / 29 Februari 1992
JenisKelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
TempatTinggal : Jl. Wahid Hasyim RT.24 No. 19, Kel. Sempaja Selatan, Kec.
Samarinda Utara, Kota Samarinda
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMK
3. TERDAKWA 3 :
NamaLengkap : BAHTIAR bin USMAN
TempatLahir : Samarinda
17 | P a g e
Umur/TglLahir : 29 Tahun / 10 April 1990
JenisKelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
TempatTinggal : Jl. Otto Iskandardinata RT.34 No. 38, Kel. Sungai Dama, Kec.
Samarinda Ilir, Kota Samarinda
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMK

4. TERDAKWA 4 :
NamaLengkap : AMBI bin ARDI
TempatLahir : Samarinda
Umur/TglLahir : 32 Tahun / 15 November 1987
JenisKelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
TempatTinggal : Jl. Pangeran Antasari RT.15 No. 21, Kel. Air Putih, Kec.
Samarinda Ulu, Kota Samarinda
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMK

B. PENAHANAN

- Penyidik :
Rutan, No. SP. HAN/43/IX/2019RESKRIM Sejak tanggal 30 September 2019
sampai dengan tanggal 20 Oktober 2019
- Jaksa Penuntut Umum :
Rutan, No. Print-787/Q.3.20/Epp.2/10/2019 Sejak tanggal 20 Oktober 2019
sampai dengan tanggal 08 November 2019

18 | P a g e
C. DAKWAAN

KESATU :

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan No.Reg.Perk : PDM-


269/SAMAR/11/2019 tertanggal 11 November Terdakwa telah di dakwa dengan dakwaan
sebagai berikut :

Bahwa terdakwa LALU BIN ABBAS bersama-sama YUNIS BIN ANGKA bersama
temannya pada hari Rabu tanggal 4 September 2019 sekitar jam 00.55 WITA atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September tahun 2019 atau masih dalam
tahun 2019, bertempat di Jalan Pangeran Suryanata Gang 12, Kel. Air Putih, Kec.
Samarinda Ulu, Kota Samarinda atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Samarinda yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, yang di dahului, disertai atau diikuti dengan pemerkosaan
kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang lain, dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap tangan,
untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap
menguasai barang yang dicurinya yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara dan kejadian sebagai berikut :

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, Bermula saat terdakwa
LALU BIN ABAS, YUNIS BIN ANGKA, BAHTIAR BIN USMAN, dan AMBI BIN
ARDI pada hari Rabu tanggal 04 September 2019 sekitar jam 00.55 WITA, terdakwa
BAHTIAR BIN USMAN dan AMBI BIN ARDI berjaga-jaga diluar rumah sambil
mengamati situasi serta mempersiapkan 2 kendaraan sepeda motornya, sedangkan
terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN ANGKA melakukan aksi pencurian di
dalam rumah, dengan mencongkel jendela dengan menggunakan linggis dikamar anak
sulung sang janda bernama Angel (17) dan Wati (15) untuk mempermudah dalam
melakukan aksinya tersebut, ketika terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN
ANGKA berhasil masuk ke dalam rumah mereka mendapati putri dari sang janda yaitu
Angel dan Wati sedang nyenyak tidur dengan baju tersingkapk ke atas, sehingga

19 | P a g e
keduanya nampak paha dan celana dalamnya. Melihat keadaan korban demikian, maka
timbul lah nafsu syahwat terdakwa yaitu LALU BIN ABBAS menggrayangi
memperkosa saksi korban Angel dengan cara membuka baju, membuka hingga celana
dalamnya, setelah saksi korban Angel dalam keadaan telanjang bulat kemudian terdakwa
LALU BIN ABAS membuka baju, celana, serta celana dalamnya sendiri kemudian
terdakwa LALU BIN ABAS memasukkan penis/ kemaluan terdakwa LALU BIN ABAS
memasukkan penis/kemaluannya ke dalam lubang vagina saksi korban Angel kurang
lebih selama 2 (dua) menit, bahwa pada saat yang bersamaan terdakwa YUNIS BIN
ANGKA mencium dan memegang payudara saksi korban Wati dengan menarik badan
saksi korban Wati yang pada saat itu berada disebelah saksi korban Angel, serta
menciumi bibirnya dan memegang payudara selama kurang lebih 10 (sepuluh) detik serta
menggigit dan menghisap payudara hingga berwarna biru. Oleh karena itu korban
berontak dan berteriak. Karena teriakan para korban maka terdakwa LALU BIN ABBAS
dan YUNIS BIN ANGKA menjadi panik sehingga mereka menodongkan senjata tajam
yang berupa pisau dapur yang telah dibawanya serta diarahkan dibagian leher dan lengan
saksi korban Maryam dan Andi dan mengancam para korban agar tidak berteriak, tetapi
para korban terus berteriak sehingga para pelaku makin panik sehingga pelaku
membacok saksi korban Maryam dan Andi, setelah membacok saksi korban Maryam dan
Andi para pelaku lari kembali melalui jendela tempat semula para penjahat masuk,
namun sebelum lari mereka menemukan Handphone saksi korban yang terletak diatas
kasur langsung dimasukkan ke dalam saku celananya dan dibawa lari. Sedangkan
terdakwa BAHTIAR BIN USMAN dan AMBI BIN ARDI sudah mempersiapkan
kendaraan bermotornya untuk menjemput kedua kawannya dari dalam rumah saksi
korban menuju keluar untuk melarikan diri dari rumah itu, sedangkan para korban di
evakuasi oleh tetangga terdekat mereka dan membawanya ke rumah sakit, tetapi para
korban tidak ada yang tewas, hanya luka-luka berat di bagian Perut dan Paha.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban mengalami kerugian Materil dan Inmateril
kurang lebih Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk Handphone yang telah
dicurinya dengan data-data di dalamnya dan luka yang diakibatkan oleh pelaku terhadap
korban diperkirakan puluhan juta rupiah.

20 | P a g e
Kesimpulan :------------------------------------------------------------------------------------------------

Perbuatan Para Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 365 ayat (2) KUHP;-------------------------------------------------------------------------------

KEDUA :

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan No.Reg.Perk : PDM-


269/SAMAR/11/2019 tertanggal 11 November Terdakwa telah di dakwa dengan dakwaan
sebagai berikut :

Bahwa terdakwa LALU BIN ABBAS bersama-sama YUNIS BIN ANGKA bersama
temannya pada hari Rabu tanggal 4 September 2019 sekitar jam 00.55 WITA atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September tahun 2019 atau masih dalam
tahun 2019, bertempat di Jalan Pangeran Suryanata Gang 12, Kel. Air Putih, Kec.
Samarinda Ulu, Kota Samarinda atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Samarinda yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, yang di dahului, disertai atau diikuti dengan pemerkosaan
kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang lain, dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap tangan,
untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap
menguasai barang yang dicurinya yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara dan kejadian sebagai berikut :

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, Bermula saat terdakwa
LALU BIN ABAS, YUNIS BIN ANGKA, BAHTIAR BIN USMAN, dan AMBI BIN
ARDI pada hari Rabu tanggal 04 September 2019 sekitar jam 00.55 WITA, terdakwa
BAHTIAR BIN USMAN dan AMBI BIN ARDI berjaga-jaga diluar rumah sambil
mengamati situasi serta mempersiapkan 2 kendaraan sepeda motornya, sedangkan
terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN ANGKA melakukan aksi pencurian di
dalam rumah, dengan mencongkel jendela dengan menggunakan linggis dikamar anak
sulung sang janda bernama Angel (17) dan Wati (15) untuk mempermudah dalam
melakukan aksinya tersebut, ketika terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN

21 | P a g e
ANGKA berhasil masuk ke dalam rumah mereka mendapati putri dari sang janda yaitu
Angel dan Wati sedang nyenyak tidur dengan baju tersingkapk ke atas, sehingga
keduanya nampak paha dan celana dalamnya. Melihat keadaan korban demikian, maka
timbul lah nafsu syahwat terdakwa yaitu LALU BIN ABBAS menggrayangi
memperkosa saksi korban Angel dengan cara membuka baju, membuka celana hingga
celana dalamnya, setelah saksi korban Angel dalam keadaan telanjang bulat kemudian
terdakwa LALU BIN ABAS membuka baju, celana, serta celana dalamnya sendiri
kemudian terdakwa LALU BIN ABAS memasukkan penis/ kemaluan terdakwa LALU
BIN ABAS memasukkan penis/kemaluannya ke dalam lubang vagina saksi korban
Angel kurang lebih selama 2 (dua) menit, bahwa pada saat yang bersamaan terdakwa
YUNIS BIN ANGKA mencium dan memegang payudara saksi korban Wati dengan
menarik badan saksi korban Wati yang pada saat itu berada disebelah saksi korban
Angel, serta menciumi bibirnya dan memegang payudara selama kurang lebih 10
(sepuluh) detik. Oleh karena itu korban berontak dan berteriak. Karena teriakan para
korban maka terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN ANGKA menjadi panik
sehingga mereka menodongkan senjata tajam yang berupa pisau dapur yang telah
dibawanya serta diarahkan dibagian leher dan lengan saksi korban Maryam dan Andi dan
mengancam para korban agar tidak berteriak, tetapi para korban terus berteriak sehingga
para pelaku makin panik sehingga pelaku membacok saksi korban Maryam dan Andi,
setelah membacok saksi korban Maryam dan Andi para pelaku lari kembali melalui
jendela tempat semula para penjahat masuk, namun sebelum lari mereka menemukan
Handphone saksi korban yang terletak diatas kasur langsung dimasukkan ke dalam saku
celananya dan dibawa lari. Sedangkan terdakwa BAHTIAR BIN USMAN dan AMBI
BIN ARDI sudah mempersiapkan kendaraan bermotornya untuk menjemput kedua
kawannya dari dalam rumah saksi korban menuju keluar untuk melarikan diri dari rumah
itu, sedangkan para korban di evakuasi oleh tetangga terdekat mereka dan membawanya
ke rumah sakit, tetapi para korban tidak ada yang tewas, hanya luka-luka berat di bagian
Perut dan Paha.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban mengalami kerugian Materil dan Inmateril
kurang lebih Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk Handphone yang telah
dicurinya dengan data-data di dalamnya dan luka yang diakibatkan oleh pelaku terhadap
korban diperkirakan puluhan juta rupiah.

22 | P a g e
Kesimpulan :-

Perbuatan Terdakwa I tersebut sebagaimana diatur dan diancam Pidana


dalam Pasal 81 Huruf D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak---

KETIGA :

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan No.Reg.Perk : PDM-


269/SAMAR/11/2019 tertanggal 11 November Terdakwa telah di dakwa dengan dakwaan
sebagai berikut :

Bahwa terdakwa LALU BIN ABBAS bersama-sama YUNIS BIN ANGKA bersama
temannya pada hari Rabu tanggal 4 September 2019 sekitar jam 00.55 WITA atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September tahun 2019 atau masih dalam
tahun 2019, bertempat di Jalan Pangeran Suryanata Gang 12, Kel. Air Putih, Kec.
Samarinda Ulu, Kota Samarinda atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Samarinda yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, yang di dahului, disertai atau diikuti dengan pemerkosaan
kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang lain, dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap tangan,
untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap
menguasai barang yang dicurinya yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara dan kejadian sebagai berikut :

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, Bermula saat terdakwa
LALU BIN ABAS, YUNIS BIN ANGKA, BAHTIAR BIN USMAN, dan AMBI BIN
ARDI pada hari Rabu tanggal 04 September 2019 sekitar jam 00.55 WITA, terdakwa
BAHTIAR BIN USMAN dan AMBI BIN ARDI berjaga-jaga diluar rumah sambil
mengamati situasi serta mempersiapkan 2 kendaraan sepeda motornya, sedangkan
terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN ANGKA melakukan aksi pencurian di
dalam rumah, dengan mencongkel jendela dengan menggunakan linggis dikamar anak

23 | P a g e
sulung sang janda bernama Angel (17) dan Wati (15) untuk mempermudah dalam
melakukan aksinya tersebut, ketika terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN
ANGKA berhasil masuk ke dalam rumah mereka mendapati putri dari sang janda yaitu
Angel dan Wati sedang nyenyak tidur dengan baju tersingkapk ke atas, sehingga
keduanya nampak paha dan celana dalamnya. Melihat keadaan korban demikian, maka
timbul lah nafsu syahwat terdakwa yaitu LALU BIN ABBAS menggrayangi
memperkosa saksi korban Angel dengan cara membuka baju, membuka celana hingga
celana dalamnya, setelah saksi korban Angel dalam keadaan telanjang bulat kemudian
terdakwa LALU BIN ABAS membuka baju, celana, serta celana dalamnya sendiri
kemudian terdakwa LALU BIN ABAS memasukkan penis/ kemaluan terdakwa LALU
BIN ABAS memasukkan penis/kemaluannya ke dalam lubang vagina saksi korban
Angel kurang lebih selama 2 (dua) menit, bahwa pada saat yang bersamaan terdakwa
YUNIS BIN ANGKA mencium dan memegang payudara saksi korban Wati dengan
menarik badan saksi korban Wati yang pada saat itu berada disebelah saksi korban
Angel, serta menciumi bibirnya dan memegang payudara selama kurang lebih 10
(sepuluh) detik. Oleh karena itu korban berontak dan berteriak. Karena teriakan para
korban maka terdakwa LALU BIN ABBAS dan YUNIS BIN ANGKA menjadi panik
sehingga mereka menodongkan senjata tajam yang berupa pisau dapur yang telah
dibawanya serta diarahkan dibagian leher dan lengan saksi korban Maryam dan Andi dan
mengancam para korban agar tidak berteriak, tetapi para korban terus berteriak sehingga
para pelaku makin panik sehingga pelaku membacok saksi korban Maryam dan Andi,
setelah membacok saksi korban Maryam dan Andi para pelaku lari kembali melalui
jendela tempat semula para penjahat masuk, namun sebelum lari mereka menemukan
Handphone saksi korban yang terletak diatas kasur langsung dimasukkan ke dalam saku
celananya dan dibawa lari. Sedangkan terdakwa BAHTIAR BIN USMAN dan AMBI
BIN ARDI sudah mempersiapkan kendaraan bermotornya untuk menjemput kedua
kawannya dari dalam rumah saksi korban menuju keluar untuk melarikan diri dari rumah
itu, sedangkan para korban di evakuasi oleh tetangga terdekat mereka dan membawanya
ke rumah sakit, tetapi para korban tidak ada yang tewas, hanya luka-luka berat di bagian
Perut dan Paha.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban mengalami kerugian Materil dan Inmateril
kurang lebih Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk Handphone yang telah

24 | P a g e
dicurinya dengan data-data di dalamnya dan luka yang diakibatkan oleh pelaku terhadap
korban diperkirakan puluhan juta rupiah.

Kesimpulan :-

Perbuatan Terdakwa II tersebut sebagaimana diatur dan diancam Pidana


Pasal 289 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ;------------------------------------------

Samarinda, 11 November 2019

JAKSA PENUNTUT UMUM I JAKSA PENUNTUT UMUM II

Dr. WARDIAN ZULFI SYAHBANI, S.H.,M.H WINA RIZKI AFIFA, S.H.,M.H

JAKSA PENUNTUT UMUM III

MAYLINDA NUR LAILA, S.H.,M.H

25 | P a g e
NOTA KEBERATAN

(E K S E P S I)

Untuk Terdakwa :

LALU bin ABBAS

YUNIS bin ANGKA

BAHTIAR bin USMAN

AMBI bin YUNUS

SEBAGAI KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM


No.Reg.Perkara : PDM-269/SAMAR/09/2019

PENDAHULUAN.

Majelis Hakim yang mulia,

Sdr.Jaksa Penuntut Umum yang terhormat,

Sidang Pengadilan yang kami muliakan.

Perkenankanlah pada kesempatan ini, kami Penasehat Hukum Terdakwa LALU bin ABBAS,
YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS, mengucapkan terima
kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim kepada kami untuk menanggapi
Surat Dakwaan saudara Jaksa Penuntut Umum dengan No.Reg.Perkara: PDM-
269/SAMAR/09/2019 yang telah dibacakan dalam persidangan tanggal 09 November 2019 di
Pengadilan Negeri Samarinda ;-----------------------------------------------------------------------------------------

26 | P a g e
Setelah mempelajari dan mendengar secara seksama Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum,
maka sekarang giliran kami Penasehat Hukum untuk memberikan pendapat melalui Eksepsi /
Keberatan terhadap Dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Hal ini bukanlah sekedar formalitas
untuk memenuhi proses hukum acara pidana kita, tetapi untuk melihat apakah Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut telah memenuhi asas-asas ataupun ketentuan hukum
yang benar, yang telah mendudukan Saudara LALU bin ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR
bin USMAN, AMBI bin YUNUS dikursi Terdakwa di Persidangan ini. Maksud dari Eksepsi/
Keberatan Penasehat Hukum ini juga untuk menjadi dasar atau pondasi awal Majelis Hakim
Yang Mulia di dalam pemeriksaan perkara apakah Terdakwa benar-benar atau tidak
melakukan perbuatan seperti apa yang telah didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum ; ---------

Bahwa kami berharap kepada Majelis Hakim yang mulia agar dapat menerapkan asas
fairness, objectiveness dan im partiality didalam persidangan ini, sebab sidang ini
diselenggarakan bukan untuk mengabdi kepentingan seseorang atau sekelompok orang
pandai, cerdik dan berkuasa menggunakan istrumen-instrumen kenegaraan melainkan
diselenggarakan untuk mengabdi kepada kepentingan hukum yaitu pro justitia. Kami
menyadari sebagai manusia biasa selalu memiliki keterbatasan dan kelemahan namun
mana kala sudah dihadapkan pada hal yang sangat hakiki dalam hidup dan kehidupan
seseorang hendaknya kita lebih awas, akurat dan benar, sebab hidup tidak hanya untuk
sepiring nasi. Hidup kiranya jauh lebih berharga dari itu, oleh karenanya kami percaya
keberanian akan senantiasa menyertai Majelis Hakim yang mulia dalam memeriksa dan
memutus perkara ini seadil-adilnya.

Dan pula harapan kami tentu sama dengan Saudara Jaksa Penuntut Umum agar Majelis
Hakim dengan adanya eksepsi ini mendapat gambaran dimana bukan kesalahan seseorang
saja yang diungkap atau dipertimbangkan, tetapi penegakan hukum acara yang diatur
dalam KUHAP pun menjadi landasan wajib yang harus ditegakan dan dipertimbangkan,
dengan gambaran yang demikian tentunya keyakinan Majelis Hakim yang akan
mendasari kelak didalam putusannya akan sesuai dengan hukum dan rasa keadilan bagi
Terdakwa;

27 | P a g e
Majelis Hakim yang mulia,

Sdr.Jaksa Penuntut Umum yang terhormat,

Sidang Pengadilan yang kami muliakan.

Setelah kami pelajari dengan seksama, uraian Dakwaan yang telah didakwakan kepada
klien kami, yang menjadi uraian pokok-pokok keberatan Terdakwa/ Penasehat Hukum
terhadap Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah sebagai berikut:

1. Kewenangan Mengadili

Bahwa Terdakwa menurut kompetensi relatif seharusnya perkara yang diajukan ini
harusnya diperiksa dan diadili tindak pidana yang dilakukan didaerah hukum (locus
delicti), sebagaimana yang diatur dalam pasal 84 ayat 1 KUHAP yang menyebutkan
bahwa “Pengadilan Negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak
pidana yang dilakukan di daerah hukummya”;

2. Surat Dakwaan Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijk Verklard).

Setelah mempelajari Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara a


quo, kami berpendapat Surat Dakwaan tersebut mengandung cacat hukum,
sehingga seharusnya Majelis Hakim yang mulia menyatakan dakwaan tersebut
tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklard) atau dinyatakan batal demi
hukum.
Sebagaimana dalam Pasal 156 ayat (1) dan (2) KUHAP, yang selengkapnya
berbunyi:

1. “Dalam hal Terdakwa atau Penasehat Hukum mengajukan


keberatan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili
perkaranya atau dakwaan tidak diterima atau surat

28 | P a g e
dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi
kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan
pendapatnya, Hakim mempertimbangkan keberatan
tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan.”
2. “Jika Hakim menyatakan keberatan tersebut diterima,
maka perkara itu tidak diperiksa lebih lanjut, sebaliknya
dalam hal tidak diterima atau hakim berpendapat hal
tersebut baru dapat diputus setelah selesai pemeriksaan,
maka sidang dilanjutkan.”

1. Pengadilan Negeri Kelas 1A Samarinda tidak berwenang secara relatif untuk


mengadili perkara Terdakwa ;----------------------------------------------------------------

Didasarkan pada tempat dimana terdakwa diketemukan berdasarkan Pasal 84


ayat (2) Kitab Undang-Undang hukum Pidana menyatakan, ” Pengadilan
negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam
terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili
perkara terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang
dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan negeri itu daripada tempat
kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu
dilakukan”. Berdasarkan Pasal tersebut, maka jelas bahwa, Pengadilan Negeri
Kelas 1A Samarinda tempat Jaksa Penuntut Umum mengajukan Surat
Dakwaan tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena
Para Terdakwa di waktu yang bersamaan diketemukan di rumah kerabat salah
satu Terdakwa yakni tepatnya di Jalan Gunung Sari Nomor 10, Kel. Balikpapan
Permai, Kec. Balikpapan, Kota Balikpapan – Kalimantan Timur maka
pengajuan Surat Dakwaan seharusnya diajukan di Pengadilan Negeri
Balikpapan. Oleh karena itu, sudah seharusnya Surat Dakwaan ini dinyatakan
kabur atau tidak jelas (obscuur libel);------------------------------------------------------------

2. Bahwa dengan demikian fakta hukum yang menjadi dasar Dakwaan telah
menyimpang dari fakta yang sebenarnya, dalam hal ini sudah barang tentu
akan berpengaruh besar terhadap kejelasan isi Dakwaan atau dengan kata lain

29 | P a g e
Dakwaan kabur atau tidak jelas ;------------------------------------------------------------------

3. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas terbukti bahwasannya Surat Dakwaan


Jaksa Penuntut Umum tidak menguraikan secara cermat, jelas lengkap
mengenai fakta hukum yang menjadi dasar Dakwaan terhadap Terdakwa atau
dengan kata lain tidak memenuhi syarat materil sebagaimana diatur dalam
pasal 143 ayat 2 huruf (b) KUHAP ;--------------------------------------------------------------

- Bahwa menurut Pasal 143 ayat 3 KUHAP Surat Dakwaan yang tidak memenuhi syarat
materil adalah batal demi hukum ;-------------------------------------

PERMOHONAN DAN PENUTUP.

Majelis Hakim yang mulia,

Sdr.Jaksa Penuntut Umum yang terhormat,

Sidang Pengadilan yang kami muliakan.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah disampaikan dalam keberatan ini, maka kami
berkesimpulan bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak memenuhi syarat formil,
sehingga kami Penasehat Hukum, memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas
1 A Samarinda memberikan Putusan Sela sebagai berikut:

1. Menerima Eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa LALU bin ABBAS, YUNIS bin ANGKA,
BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS;
2. Menolak isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum atau terhadap
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima;
3. Meminta kepada Jaksa Penuntut Umum agar Terdakwa LALU bin ABBAS, YUNIS bin
ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS dibebaskan dari tahanan;

30 | P a g e
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara;

Demikian Eksepsi (Keberatan) ini kami ajukan, atas perhatian dan perkenan Majelis Hakim
yang memeriksa perkara ini menerima dan mengabulkannya, diucapkan terima kasih.

Samarinda, 18 November 2019

Hormat Kami,

Penasehat Hukum Terdakwa,

Muhammad Rian Apriliandi, S.H.,M.H.

Vinzensia Nella Banne Rara, S.H.,M.H.

Morisman Jaya Hulu, S.H.,M.H.

31 | P a g e
“ UNTUK KEADILAN”

TANGGAPAN JAKSA PENUNTUT UMUM ATAS KEBERATAN


( EKSEPSI )
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA
LALU BIN ABBAS
YUNIS BIN ANGKA
BAHTIAR BIN USMAN
AMBI BIN ARDI

Samarinda, 25 November 2019

Yth. Majelis Hakim yang Mulia,


Saudara Penasihat Hukum yang terhormat,
Hadirin Sidang yang kami hormati,

Perkenankanlah kami Jaksa Penuntut Umum pada saat ini mengemukakan tanggapan
atas Eksepsi Penasihat Hukum yang di kemukankan di Sidang Pengadilan Negeri Samarinda
pada tanggal 1 oktober 2019 .
Terimakasih pula kami sampaikan kepada saudara Penasehat Hukum yang telah
menanggapi Dakwaan kami tertanggal 11 November 2019 dengan Eksepsi tertanggal 18
November 2019 semoga tanggapan kami terhadap Eksepsi saudara Penasehat Hukum ini di
jadikan petimbangan Majlis Hakim dalam menjatuhkan Putusan Sela.

Majelis Hakim yang Mulia,


Saudara Penasihat Hukum yang terhormat,
Hadirin Sidang yang kami hormati,

Setelah kami pelajari dengan seksama, uraian Penasehat Hukum dalam Eksepsinya,
dapatlah diketengahkan pokok-pokok keberatan Penasehat Hukum sebagai berikut :

1. Bahwa Pengadilan Negeri Kelas 1A Samarinda tempat Jaksa Penuntut Umum


mengajukan surat Dakwaan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini .

2.Bahwa surat Dakwaan tidak dapat di terima atau batal demi hukum karena cacat
hukum.

32 | P a g e
Majelis Hakim yang Mulia,

Saudara Penasihat Hukum yang terhormat,


Hadirin Sidang yang kami hormati,

1. Bahwa Pengadilan Negeri kelas 1A berhak memeriksa dan mengadili perkara ini ,
karena perkara ini memenuhi syarat pasal 84 Ayat 1 KUHAP.

2. Bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor register perkara : PDM-


269/SAMAR/11/2019 yang kami ajukan dalam persidangan ini secara tegas dan jelas
telah memenuhi persyaratan pasal 143 KUHAP baik formil maupun materiil, yakni:

 Secara formil surat dakwaan telah memenuhi persyaratan tentang identitas legkap
terdakwa diberi tanggal dan ditandatangani oleh Penuntut Umum (pasal 143 ayat (2)
huruf a KUHAP)
 Secara materiil surat dakwaan Penuntut Umum yang telah diuraikan secara cermat, jelas,
dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebut waktu dan
tempat tindak pidana itu dilakukan sehingga memenuhi persyaratan pasal 143 ayat (2)
huruf b KUHAP

Berdasarkan pendapat kami diatas, kami mohon pada Majelis Hakim untuk:

1. Menolak keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum terdakwa yang diajukan pada
tanggal 18 November 2019.

2. Menerima Dakwaan dan Tanggapan Penuntut Umum atas Eksepsi tersebut.

3. Melanjutkan pemeriksaan dan mengadili perkara ini berdasarkan surat dakwaan


Penuntut Umum pada tanggal 11 November 2019 Nomor register perkara : PDM-
269/SAMAR/11/2019.

Demikian tanggapan atas eksepsi Sdr.Penasihat Hukum yang kami bacakan di muka sidang
pada hari ini.

Hormat kami,

Jaksa Penuntut Umum I Jaksa Penuntut Umum II Jaksa Penuntut Umum III

Dr. WARDIAN ZULFI SYAHBANI, S.H.,M.H) (WINA RIZKI AFIFA, S.H.,M.H) (MAYLINDA NUR LAILA, S.H.,M.H)

33 | P a g e
PUTUSAN SELA
PDM-269/SMD/09/2019

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Samarinda yang memeriksa dan mengadiliperkara pidana pada tingkat
pertama dengan pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan Putusan Sela sebagai berikut
dalam perkara atas nama :

TERDAKWA 1 :

Nama Lengkap : Lalu bin Abbas


Tempat Lahir : Samarinda
Umur/Tanggal Lahir : 36 (Tiga Puluh Enam) tahun/ 23 November 1983
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : JL KH Harun Nafsi Rt 19 no 25 Kel Rapak Dalam Kec Loa
Janan Ilir, Kota Samarinda
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA

TERDAKWA 2 :

Nama Lengkap : Yunis bin Angka


Tempat Lahir : Samarinda
Umur/Tanggal Lahir : 27 (Dua Puluh Tujuh) tahun/ 29 Februari 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl Wahid Hasyim RT 24 no 19 Kel Sempaja Selatan Kec
Samarinda Utara, Samarinda
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA

TERDAKWA 3 :

Nama Lengkap : Bahtiar bin Usman


Tempat Lahir : Samarinda
Umur/Tanggal Lahir : 29 (Dua Puluh Sembilan) tahun/ 10 April 1990
Jenis Kelamin : Laki-Laki

34 | P a g e
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl Otto Iskandardinata RT 34 No 38 Kel sungai dama Kec
Samarinda Ilir, Kota Samarida
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA

TERDAKWA 4 :

Nama Lengkap : Ambi bin Yunus


Tempat Lahir : Samarinda
Umur/Tanggal Lahir : 32 (Tiga Puluh Dua) tahun/ 15 November 1987
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl Pangeran Antasari RT 15No 21 Kel Air Putih Kec
Samarinda Ulu, Kota Samarinda
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA

Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN ) oleh ; ---

1. Penyidik Polisi Resort Samarinda dengan jenis penahanan Rumah Tahanan


(RUTAN) sejak tanggal 30 September 2019 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2019 ;---------

2. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Samarinda dengan jenis penahanan Rumah
Tahanan (RUTAN) sejak tanggal 20 Oktober 2019 sampai dengan 8 November 2019 ;---------

Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya yaitu: Muhammad Rian
Apriliandi, S.H., M.H. ; Vinzensia Nella Bannerara S.H., M,H; dan Morisman Jaya Hulu S.H,
M.H. para Advokat pada Kantor Hukum & Legal Konsultan “MVM & Rekan” yang berkantor di
Jl Merbabu nomor 1 Kel Jawa Kec Samarinda Kota - Kalimantan Timur, dalam hal ini
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 September 2019 yang didaftarkan di kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Samarinda No. Reg Perkara : PDM-269/SMD/09/2019 ; -------

Setelah membaca surat-surat dalam berkas-berkas Para Terdakwa yang bersangkutan dalam
perkara ini ; -------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut Umum di
Persidangan hari Senin, November 2019 ; -------------------------------------------------------------

35 | P a g e
Setelah mendengar pembacaan Nota Keberatan atau Eksepsi atas Surat Dakwaan Penuntut
Umum yang dibacakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa di persidangan pada hari Senin, 18
November 2019 ; -------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah mendengar pembacaan Pendapat Penuntut Umum atas Nota Keberatan Penasihat
Hukum Terdakwa yang dibacakan pada hari Senin, 25 November 2019 ; -------------------------

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan dengan


Dakwaan berbentuk Kumulatif oleh Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam Surat
Dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM-
269/SAMARINDA/10/2019 tertanggal 09 November 2019, yang dibacakan di persidangan
pada hari Senin tanggal 11 November 2019 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: -----

DAKWAAN ;-----------------------------------------------------------------------------------------------
DAKWAAN KESATU ;---------------------------------------------------------------------------------

Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365
ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP);----------------------------------------

DAKWAAN KEDUA ;-----------------------------------------------------------------------------------


Perbuatan Terdakwa I tersebut sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal
81 Huruf D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 289 KUHP ;------------

DAKWAAN KETIGA ;----------------------------------------------------------------------------------


Perbuatan Terdakwa I tersebut sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal
289 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ;--------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Penasihat Hukum Terdakwa


mengajukan Nota Keberatan atau Eksepsi yang dibacakan di persidangan pada hari Senin, 18
November, yang pada pokoknya memohon kepada majelis hakim yang mengadili perkara
Terdakwa untuk memutus pada Putusan Sela dengan amar sebagai berikut :----------------------

1. Menerima Eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa LALU bin ABBAS,


YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS ;---------------
2. Menolak isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum atau
terhadap Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima ;---------------------------
36 | P a g e
3. Meminta kepada Jaksa Penuntut Umum agar Terdakwa LALU bin ABBAS,
YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS dibebaskan
dari tahanan ;---------------------------------------------------------------------------------------
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara ;---------------------------------------------

Menimbang, bahwa atas Nota Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa, Penuntut
Umum mengajukan pendapatnya terkait Nota Keberatan atau Eksepsi secara tertulis yang
disampaikan dan dibacakan di depan persidangan pada hari Senin tanggal 25 November
2019 yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim pada Pengadilan
Negeri Samarinda yang memeriksa dan mengadili untuk memutus dalam Putusan Sela
dengan Amar sebagai berikut ;----------------------------------------------------------------------------

1. Menolak Nota Keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum


Terdakwa untuk seluruhnya;----------------------------------------------------------------
2. Menyatakan bahwa pengadilan Negeri Kelas I Samarinda berwenang
mengadili perkara tersebut;---------------------------------------------------------------------
3. Melanjutkan persidangan berdasarkan Surat Dakwaan dengan Nomor Reg
Perkara PDM-269/SAMARINDA/11/2019 atas nama para Terdakwa LALU bin
ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS ;--

Bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan keberatan-keberatan dari Penasihat


Hukum Terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim terlebih dahulu akan menguji atau
mempertimbangkan, apakah Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa
tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP;----------
Menimbang, bahwa Pasal 156 ayat (1) KUHAP telah menentukan secara limitatif mengenai
materi muatan Nota Keberatan atau eksepsi, sebagai berikut
1. Tentang Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya, atau
2. Tentang Surat Dakwaan tidak dapat diterima, atau
3. Tentang Surat Dakwaan harus dibatalkan (batal demi hukum)
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Nota Keberatan
atau eksepsi dengan perincian sebagai berikut :

I. Nota Keberatan Pengadilan Negeri Samarinda tidak berwenang secara


relatif (RELATIVE COMPETENCE) untuk mengadili perkara terdakwa berdasarkan
tempat terjadinya tindak pidana;----------------------------------------------------------------------

a. Bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum bertentangan dengan kewenangan relatif
pengadilan berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP ;--------------------------------------------------

37 | P a g e
II. Nota keberatan mengenai Surat Dakwaan batal demi hukum (Van rechtwege
nietiege atau null and void);-----------------------------------------------------------------------------

a. Nota keberatan mengenai Surat Dakwaan batal demi hukum karena Dakwaan Tidak
Cermat dan Tidak Jelas dalam menguraikam fakta-fakta terkait perbuatan pidana yang
dilakukan oleh Terdakwa yang menyebabkan Surat Dakwaan batal demi hukum, karena
melanggar ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf (b) KUHAP ( Obscuur Libel);---------------------
Menimbang, bahwa setelah melihat dan mempelajari perincian dari Nota Keberatan
atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut di atas, maka Nota Keberatan
atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa telah memenuhi ketentuan Pasal 156 ayat (1)
KUHAP ;-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa
telah memenuhi ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP, maka selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan materi Nota Keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut
sebagai berikut :---------------------------------------------------------------------------------------------
Mengenai Keberatan Ad. I huruf a;------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam materi nota keberatan
atau Eksepsi Pertama huruf a, mengemukakan tentang Pengadilan Negeri Samarinda tidak
berwenang secara relatif untuk mengadili perkara Terdakwa, dan dalam Nota Keberatannya,
Penasihat Hukum mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut;---------------------------------------
Didasarkan pada tempat dimana terdakwa diketemukan berdasarkan Pasal 84 ayat (2)
Kitab Undang-Undang hukum Pidana menyatakan, ” Pengadilan negeri yang di dalam
daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia
diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila
tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan
negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya tindak
pidana itu dilakukan”. Berdasarkan Pasal tersebut, maka jelas bahwa, Pengadilan Negeri
Kelas IA Samarinda tempat Jaksa Penuntut Umum mengajukan Surat Dakwaan tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena Terdakwa diketemukan di
rumah saudaranya di Jalan Gunung Sari Nomor 10, Kel. Balikpapan Permai, Kec. Balikpapan,
Kota Balikpapan – Kalimantan Timur maka pengajuan Surat Dakwaan seharusnya diajukan
di Pengadilan Negeri Kabupaten Balikpapan. Oleh karena itu, sudah seharusnya Surat
Dakwaan ini dinyatakan kabur atau tidak jelas (obscuur libel);--------------------------------------

38 | P a g e
Menimbang, bahwa terhadap materi Nota Keberatan atau Eksepsi tersebut, Penuntut
Umum memberikan pendapatnya secara tertulis sebagai berikut:-----------------------------------
Kompetensi relative pengadilan tetaplah di Pengadilan Negeri Samarinda Kelas 1A
Bahwa tindak pidana terjadi di Samarinda maka akan menjadi kewenangan relative
( Relative Competence ) suatu Pengadilan Negeri Samarinda jika terjadi suatu tindakan
pidana didaerahnya ( locus delicti )
Adanya saksi – saksi yang bertempat tinggal di wilayah Samarinda adalah fakta –fakta
yang ada menguatkan teori akibat tentang locus delicti peristiwa pidana dan di tempat
dimana akibat perbuatan terjadi ;-------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan materi Nota Keberatan atau Eksepsi dari Penasehat Hukum
Terdakwa ini, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut;----------------------
Menimbang, bahwa mengenai kewenangan relatif mengadili suatu Pengadilan Negeri
(relative competence) telah diatur dalam Bab X, Bagian Kedua, pasal 84 KUHAP sebagai
berikut :
1) Pengadilan negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang
dilakukan dalam daerah hukumnya.
2) Pengadilan negeri yang di daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam
terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara
terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat
pada pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam
daerahnya tindak pidana itu dilakukan
Menimbang, bahwa kewenangan mengadili pada perkara terdakwa LALU bin ABBAS,
YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS adalah Pengadilan
Negeri Samarinda karena sesuai dengan pasal 84 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana mengenai kewenangan relatif mengadili berdasarkan wilayah hukum dimana
kebanyakan keberadaan atau kediaman saksi yang dipanggil berada diwilayah hukum
Pengadilan Negeri Samarinda ;---------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana menyatakan ” Pengadilan negeri berwenang mengadili segala perkara
mengenai tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya.” ;-----------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana meskipun locus delicti tempat ditemukannya Terdakwa didaerah hukum
Pengadilan Negeri Balikpapan namun penyidikan dan penuntutannya dilakukan di wilayah
hukum Pengadilan Negeri Samarinda ;------------------------------------------------------------------

39 | P a g e
Menimbang, bahwa memperhatikan ketentuan Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, setiap proses peradilan dilakukan dengan asas sederhana,
cepat, dan biaya ringan, maka asas peradilan tersebut dapat terwujud jika perkara diadili di
Pengadilan Negeri Samarinda guna efektivitas dan kenyamanan para saksi agar pemeriksaan
tidak perlu diulang kembali;------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka materi kesatu dari Nota
Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa mengenai Pengadilan
Negeri Samarinda tidak berwenang secara relatif untuk mengadili perkara
Terdakwa, dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA;----------------------------------------------

Menimbang, bahwa materi Nota Keberatan atau Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa
LALU bin ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS
dinyatakan tidak dapat diterima maka pemeriksaan perkara harus dilanjutkan mengingat
ketentuan dalam pasal 156 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP ;-------------------------------------------

Mengingat, ketentuan dalam pasal 156 ayat (1) , Pasal 143 ayat (2) huruf b dan Pasal 84 ayat
(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, ketentuan
dalam Pasal 340 jo 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Pasal 388 jo 65 ayat
(1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, 181 jo 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana, Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 49 tahun 2009 beserta perubahannya tentang
Peradilan Umum serta peraturan perundang-undangan yang lain ;---------------------------------

-------------------------------------------- MENGADILI ------------------------------------------------


1. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Samarinda berwenang secara relatif untuk
mengadili perkara dengan Nomor Register: PDM-269/SMD/11/2019 atas nama
Terdakwa LALU bin ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI
bin YUNUS ;------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Menyatakan Nota Keberatan atau Eksepsi yang diajukan oleh Penasehat Hukum
Terdakwa LALU bin ABBAS, YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI
bin YUNUS tidak dapat diterima untuk seluruhnya;--------------------------------------------------
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum terhadap Terdakwa LALU bin ABBAS,
YUNIS bin ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS dengan Nomor
Register Perkara PDM-269/SAMAR/09/2019 tertanggal 09 November 2019 yang dibacakan

40 | P a g e
di persidangan pada hari Rabu, 11 November 2019 adalah sah menurut hukum dan dapat
dijadikan dasar pemeriksaan selanjutnya;---------------------------------------------------------------
4. Menyatakan pemeriksaan perkara atas nama Terdakwa LALU bin ABBAS, YUNIS bin
ANGKA, BAHTIAR bin USMAN, dan AMBI bin YUNUS oleh Pengadilan Negeri
Samarinda untuk dilanjutkan;-----------------------------------------------------------------------------
5. Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir dijatuhkan;-------------------------------

Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Samarinda 01 Desember pada hari Senin oleh Majelis Hakim yang terdiri dari Devie
Katha S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua; Devie Katharina, S.H dan Harry Fitriaji Putra, S.H,
M.H. yang keduanya sebagai Hakim Anggota I dan Denny Ardian Priambodo, S.H, M.H
sebagai Hakim anggota II. Putusan Sela dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang
terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut, dengan dibantu oleh Siti Rohaeti, S.H,
M.Hum. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Samarinda, dengan dihadiri oleh
Maylinda Nur Laila, S.H., M.H dan Wina Rizki Afifah, S.H, M.H dan Dr Wardian Zulfi
Syahbani,S.H, M.H sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Samarinda serta
dihadiri pula oleh Terdakwa dan Penasihat Hukumnya;

HAKIM KETUA

DEVIE KHATARINA, S.H.

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

HARY FITRI AJI PUTRA, S.H.,M.H. DENNY ARDIAN PRIAMBODO,S.H.,M.H.

41 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai