Anda di halaman 1dari 350

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR: 148/G/LH/2017/PTUN-BDG

ne
ng
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

do
gu Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung yang memeriksa, memutus dan

menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara

In
A
biasa dilangsungkan di Gedung yang telah ditentukan untuk itu di Jalan

Diponegoro No. 34 Bandung, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam


ah

lik
sengketa antara:----------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
1. Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( WALHI ) ;----------------------
adalah Badan Hukum Perdata yang didirikan berdasarkan Hukum

Indonesia berbentuk Yayasan sebagaimana disahkan dengan Surat


ep
k

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


ah

Nomor : AHU-AH.01.06-0002913, Perihal Penerimaan Perubahan


R

si
Pemberitahuan Anggaran Dasar dan Data Yayasan Wahana

ne
ng

Lingkungan Hidup Indonesia, beralamat di Jl. Tegal Parang Utara No.

14 Mampang, Jakarta Selatan 12790 dan bergerak dalam bidang

do
gu

Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup sebagaimana dijelaskan dalam

Pasal 5 Anggaran Dasar WALHI, sesuai akta No. 11 Anggaran Dasar


In
A

tanggal 10 Maret 1983 dan Pasal 2 Anggaran Dasar WALHI sesuai Akta
ah

lik

No. 5 Anggaran Dasar tanggal 24 Mei 2007. Selanjutnya berdasarkan

Pasal 13 ayat (1) dan Pasal 18 ayat (1) Anggaran Dasar WALHI sesuai
m

ub

Akta No. 5 Anggaran Dasar tanggal 24 Mei 2007 yang berhak mewakili
ka

Yayasan didalam dan diluar Pengadilan adalah Ketua Umum bersama-


ep

sama dengan salah seorang anggota pengurus lainnya, maka


ah

berdasarkan Akta Peryataan Rapat Pembina Yayasan Wahana


R

es

Lingkungan Hidup Indonesia Nomor 16 Tanggal 23 Juni 2016 dan Berita


M

ng

Acara Rapat Pembina Wahana Lingkungan Hidup Indonesia diwakili


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 1 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh ;----------------------------------------------------------------------------------------

si
-
1. Nur Hidayati, kewarganegaraan, Indonesia, Tempat Tinggal Jl.

ne
ng
Sirsak No. 17,Rt.002/Rw.004, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa-

Jakarta Selatan Jabatan Ketua Pengurus Yayasan Wahana

do
gu Lingkungan Hidup Indonesia ( WALHI ) ;-----------------------------------
2. Kholisoh, kewarganegaraan, Indonesia, Tempat Tinggal Jl. P. Al-

In
A
Mustaqim, Mampang Prapatan II, RT.003/RW.002, Kel. Mampang

Parapatan – Kecamatan Mampang Parapatan, Jakarta Selatan –


ah

lik
DKI Jakarta, Jabatan Sekretaris Pengurus Yayasan Wahana

Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) ;------------------------------------


am

ub
Dalam hal ini telah memilih tempat kediaman Hukum ( Domisili )

dialamat Para Kuasanya sebagai berikut ;----------------------------------------


ep
k

1. Willy Hanafi,SH ;-----------------------------------------------------------------


ah

2. Destri Tsurayya Istiqamah,SH ;---------------------------------------------


R
3. Syahri,SH ;-------------------------------------------------------------------------

si
4. Lasma Natalia,HP,SH ;---------------------------------------------------------
5. Hardiansyah,SH,MH ;-----------------------------------------------------------

ne
ng

6. Asaad Ahmad,SH ;--------------------------------------------------------------


7. Gugun Kurniawan,SH ;--------------------------------------------------------
8. M. Irfan Alghifari,SH ;----------------------------------------------------------
9. Asriyadi Tanama ,SH ;---------------------------------------------------------

do
gu

10. Muhnur,SH ;-----------------------------------------------------------------------


11. Riana Putri Lestari,SH * ;-----------------------------------------------------
12. Hirson Kharisma,SH * ;--------------------------------------------------------
13. Moh. Abdul Muit Pelu SH * ;--------------------------------------------------
In
A

14. Wildan Siregar, SH * ;----------------------------------------------------------

Kesemuanya adalah Warga Negara Indonesia, semuanya Advokat dan


ah

lik

Advokat Magang * pada Tim Advokasi Hak Atas Keadilan Iklim di Jalan

Sidomulyo No. 26 Sukaluyu, Kota Bandung, berdasarkan surat kuasa


m

ub

khusus tanggal 11 November 2017;


ka

ep

-------------------------------------------------------------------------------------Selanju

tnya disebut sebagai Penggugat I


ah

es

D A N
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 2 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Sarjum, Kewarganegaraan Indonesia, bertempat tinggal di Dusun 03 RT 003

si
RW 005, Desa Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten

Cirebon, pekerjaan buruh harian lepas ;-------------------------------------------

ne
ng
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama ;-----------------------

do
gu 1.
2.
Willy Hanafi,SH ;-------------------------------------------------------------------
Destri Tsurayya Istiqamah,SH ;-----------------------------------------------
3. Syahri,SH ;---------------------------------------------------------------------------

In
A
4. Lasma Natalia,HP,SH ;-----------------------------------------------------------
5. Hardiansyah,SH,MH ;------------------------------------------------------------
6. Asaad Ahmad,SH ;----------------------------------------------------------------
7. Gugun Kurniawan,SH ;----------------------------------------------------------
ah

lik
8. M. Irfan Alghifari,SH ;------------------------------------------------------------
9. Asriyadi Tanama ,SH ;-----------------------------------------------------------
10. Muhnur,SH ;-------------------------------------------------------------------------
am

ub
11. Riana Putri Lestari,SH * ;-------------------------------------------------------
12. Hirson Kharisma,SH * ;----------------------------------------------------------
13. Moh. Abdul Muit Pelu SH * ;---------------------------------------------------
14. Wildan Siregar, SH * ;------------------------------------------------------------
ep
k

Kesemuanya adalah Warga Negara Indonesia, semuanya Advokat dan


ah

R
Advokat Magang * pada Tim Advokasi Hak Atas Keadilan Iklim di Jalan Sidomulyo

si
No. 26 Sukaluyu, Kota Bandung, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 22

ne
ng

November 2017; ------------------------- Selanjutnya disebut sebagai Penggugat II ;

do
gu

MELAWAN

1. KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU


In
A

PINTU PROVINSI JAWA BARAT, Berkedudukan di Jalan


ah

lik

Sumatra No. 50 Kota Bandung ;------------------------------------

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama ;-----


m

ub

1. H.J.J Budi Prastio,S.H, M.H, Jabatan Kepala Biro


ka

Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa


ep

Barat;------------------------------------------------------------------
2. Denny Wahjudin,S.H, M.H, Jabatan Kepala Bagian
ah

Bantuan Hukum dan HAM pada Biro Hukum dan HAM


es
M

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------


ng

3. Dewi Martiningsih,S.H, M.H, Jabatan Kepala Sub


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 3 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bagian Litigasi pada Biro Hukum dan HAM Sekretariat

si
Daerah Provinsi Jawa Barat ;----------------------------------
4. Tatang Firmansyah,S.H, M.H, Jabatan Kepala Sub

ne
ng
Bagian Non Litigasi pada Biro Hukum dan HAM

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------

do
gu 5. Yusuf Supriatna,S.H, M.AP,Jabatan Kepala Sub

Bagian HAM pada Biro Hukum dan HAM Sekretariat

In
A
Daerah Provinsi Jawa Barat ;----------------------------------
6. Dindin Jamaludin,S.H, M.H, Jabatan Kepala Seksi
ah

Pengaduan dan Advokasi pada Dinas Penanaman

lik
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah
am

ub
Daerah Provinsi Jawa Barat ;-----------------------------------
7. Ary Sutarman,ST, Jabatan Kepala Seksi Pencegahan

Dampak Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup


ep
k

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------


ah

8. Eko Chandra,SH,MH, Jabatan Analis Advokasi


R

si
Permasalahan Penanaman Modal dan Perizinan pada

ne
ng

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ;-----------


9. Firman N Alamsyah,S.H, M.H,M.AP, Jabatan Analis

do
gu

Sengketa Peradilan pada Biro Hukum dan HAM

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------


In
A

10. Ariz Ekha Suprapto,SH, Jabatan Analis Sengketa

Peradilan pada Biro Hukum dan HAM Sekretariat


ah

lik

Daerah Provinsi Jawa Barat ;----------------------------------


11. Adittya Putra Perdana ,SH,MH, Jabatan Analis
m

ub

Sengketa Peradilan pada Biro Hukum dan HAM


ka

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------


ep

12. M.Fahmi Haikal,SH, Jabatan Analis Konsultasi dan

Bantuan Hukum pada Biro Hukum dan HAM


ah

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------


es

13. Riani Wulandari,SH, Jabatan Analis Konsultasi dan


M

ng

Bantuan Hukum pada Biro Hukum dan HAM


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 4 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------
14. Depi Subardi,S.Ip, Jabatan Analis Konsultasi dan

si
Bantuan Hukum pada Biro Hukum dan HAM

ne
ng
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-------------------
15. Dadi Andriyandi Nugraha,SH, Jabatan Analis

do
gu Konsultasi dan Bantuan Hukum pada Biro Hukum dan

HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat ;-----------

In
A
Merupakan Anggota Tim Bantuan Hukum Pemerintahan

Propinsi Jawa Barat dan sebagian diantaranya


ah

lik
merupakan Aparatur Sipil Negara pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


am

ub
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat serta Dinas

Lingkungan Hidup Pemerintah Daerah Provinsi Jawa


ep
k

Barat, dalam hal ini mengambil domisili hukum pada


ah

R
Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Diponegoro No. 22

si
Kota Bandung, kesemuanya berkewarganegaraan

ne
ng

Indonesia berdasarkan surat kuasa Khusus Nomor :

180.05/5393/Da, Tanggal 14 Desember 2017;

do
gu

--------------------------------Selanjutnya disebut sebagai

Tergugat;
In
A

DAN
ah

lik

2. PT CIREBON ENERGI PRASARANA, Beralamat di Pondok Indah Office Tower

3, Lantai 25, Suite 2502, Jalan Sultan Iskandar Muda,


m

ub

Kav V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan ,12310 yang


ka

didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik


ep

Indonesia sebagimana dinyatakan dalam Akta Pendirian


ah

Nomor 12 tertanggal 30 Mei 2014 dibuat di hadapan


R

es

Marliansyah,S.H dan telah disetujui oleh Menteri Hukum


M

ng

dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Nomor AHU-


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 5 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10878.40.10.2014, tertanggal 30 Mei 2014, dengan

si
susunan terakhir Anggota Direksi dan Komisaris

sebagimana dinyatakan dalam Akta Nomor 06

ne
ng
tertanggal 08 Desember 2017 dibuat dihadapan Shella

do
gu Falianti,S.H dan Penerimaan Pemberitahuan

Perubahan Data Perseroan dari Kementerian Hukum

In
A
dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH. 0103-0200052

tertanggal 13 Desember 2017 dalam hal ini diwakili


ah

lik
oleh;--------------------------------------------------------------------

HERU DEWANTO, Kewarganegaraan, Indonesia,


am

ub
Tempat Tinggal Puri Mutiara 3 No. 5 C Rt.003/ RW.001,

Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak,


ep
k

Jakarta Selatan, Jabatan Direktur Utama, Berdasarkan


ah

R
Akta Nomor 75 tertanggal 29 Maret 2017 dibuat di

si
hadapan Aryanti Artisari,S.H,M.Kn dan telah disetujui

ne
ng

oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

berdasarkan Surat Nomor AHU-0008924.AH.01.02

do
gu

Tahun 2017, tanggal 18 April 2017 dan Penerimaan

Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari


In
A

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor


ah

lik

AHU-AH.01.03-0128254, tanggal 18 April

2017;--------------------------------
m

ub

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama :-


ka

1. VINCENT ARIESTA LIE,S.H, LL.M ;--------------------


ep

2. RYAN ADIPUTRA BUDIHARDJO,S.H,LL.M ;--------


3. M . HARRIS SYAHNI TOENGKAGIE,SH,LL.M ;-----
4. ALEXANDRA GERUNGAN,S.H, LL.M ;----------------
ah

5. YOHANES MASENGI,S.H ;--------------------------------


R

6. YUSFA PERDANA,S.H ;------------------------------------


es

7. CANDACE ANASTASSIA PUTRI LIMBONG,S.H ;-


M

8. MADE SUSANTI,S.H ;---------------------------------------


ng

9. ARSA MUFTHI YOGYANDI,S.H ;------------------------


10. HENDRIK ALFIAN PASARIBU,S.H ;--------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 6 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. YOHANES KEVIN,S.H ;-------------------------------------
12. YOSEF ALEXANDER MARIO PRABOWO,S.H ;----

si
13. LIA ALIZIA,S.H ;----------------------------------------------
14. TOWY ARYANOSA,S.H ;-----------------------------------
15. RADITYA ANUGERAH TITUS,S.H ;---------------------

ne
ng
Kesemuanya, berkewarganegaraan Indonesia,

do
gu Pekerjaaan, Advokat pada Kantor Hukum

MAKARIM & TAIRA S, beralamat kantor di

In
A
Gedung Summitmas I Lantai 16-17 Jl. Jenderal

Sudirman Kav 61-62, Jakarta Selatan, berdasarkan


ah

lik
surat kuasa khusus, tertanggal 20 Desember 2017 ;

Selanjutnya di sebut sebagai Tergugat II


am

ub
Intervensi
ep
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung telah membaca :------------------------------
k
ah

1. Surat Gugatan Para Penggugat tertanggal 4 Desember 2017, yang didaftarkan


R

si
di Kepaniteraan Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung tanggal 4

ne
Desember 2017 dan telah diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017 ;-----------
ng

2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor :

do
gu

148/Pen.DIS/2017/PTUN-BDG, tanggal 5 Desember 2017 tentang Penetapan

Dismissal;-------------------------------------------------------------------------------------------
In
A

-
ah

3. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor :


lik

148/Pen.MH/2016/PTUN-BDG, tanggal 5 Desember 2017, tentang


m

ub

Penunjukkan Majelis Hakim yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan

sengketa Tata Usaha Negara tersebut;-----------------------------------------------------


ka

ep

4. Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung


ah

Nomor 148/Pen.PP/2017/PTUN-BDG, tanggal 5 Desember 2017, Tentang


R

es

Pemeriksaan Persiapan sengketa tersebut;------------------------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 7 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Surat Plt Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 148/Pen-

si
PP/ 2017/PTUN-BDG, tanggal 5 Desember 2017, tentang Penunjukan Panitera

Pengganti ;------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
6. Surat Plt Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor :

do
gu
148/Pen.JSP/2017/PTUN-BDG, tanggal 5 Desember 2017,

Penunjukan Juru Sita Pengganti ;-------------------------------------------------------------


tentang

In
A
7. Penetapan Hakim Ketua Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

148/Pen.HS/2017/PTUN-BDG, tanggal 21 Desember 2017, Tentang


ah

lik
Penetapan Hari Persidangan Pertama yang terbuka untuk umum ;-----------------
am

ub
8. Surat permohonan dari Calon Pihak ke III ( tiga ) tertanggal 3 Januari 2018

atas nama Pemohon Pihak Ke III ( tiga ) PT CIREBON ENERGI PRASARANA


ep
k

dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya ;---------------------------------------------


ah

9. Surat permohonan dari Calon Pihak ke III ( tiga ) tertanggal 28 Februari 2018
R

si
atas nama Pemohon Pihak Ke III ( tiga ) Misnen ,Dkk dalam hal ini diwakili oleh

ne
ng

Kuasa Hukumnya ;--------------------------------------------------------------------------------

10. Telah dilaksanakan Pemeriksaan Setempat yang dimohonkan secara tertulis

do
gu

oleh Pihak Para Penggugat ;-------------------------------------------------------------------


In
A

TENTANG DUDUK SENGKETA


ah

lik

Bahwa Para Penggugat dengan gugatannya tertanggal 4 Desember 2017

telah mengajukan gugatan yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata


m

ub

Usaha Negara Bandung pada tanggal 4 Desember 2017 dibawah register perkara

Nomor: 124/G/LH/2016/PTUN-BDG dan telah diperbaiki pada tanggal 21


ka

ep

Desember 2017, mengemukakan alasan-alasan gugatan yang pada pokoknya


ah

sebagai berikut:-----------------------------------------------------------------------------------------
R

es

Adapun yang menjadi duduk persoalannya adalah sebagai berikut : ------------------


M

ng

A. OBJEK GUGATAN TATA USAHA NEGARA


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 8 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa, yang menjadi Objek Gugatan Tata Usaha Negara dalam perkara ini

si
(selanjutnya disebut Objek Gugatan) adalah:----------------------------------------------
Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

ne
ng
Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017, Tentang Izin Lingkungan Kegiatan

do
gu
Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x

1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah

In
A
Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 17 Juli
ah

2017;--------------------------------------------------------------------------------------------------

lik
B. DASAR-DASAR GUGATAN
B.1 Objek Gugatan Merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
am

ub
Konkret, Individual, dan Final
2. Bahwa Objek Gugatan sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-

Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang


ep
k

No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut
ah

R
UU No. 51 Tahun 2009) adapun Keputusan Tata Usaha Negara yang berbunyi:

si
“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

ne
ng

dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan

hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

do
gu

yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan

akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.”;---------------------------


3. Bahwa, seluruh unsur yang dinyatakan dalam Pasal 1 angka 9 UU N0. 51
In
A

Tahun 2009 telah dipenuhi oleh Objek Gugatan, yaitu:----------------------------------


a. Objek Gugatan merupakan suatu penetapan tertulis yang berisi tindakan
ah

lik

Hukum Tata Usaha Negara:----------------------------------------------------------------


Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
m

ub

Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor


ka

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


ep

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1


ah

x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu


R

es

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal


M

ng

17 Juli 2017;------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 9 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Objek Gugatan bersifat Konkret, Individual dan Final. Menurut penjelasan

si
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

(UU No. 5 Tahun 1986):---------------------------------------------------------------------

ne
ng
Konkret, artinya objek yang diputuskan dalam Keputusan Tata Usaha

Negara itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan;-----

do
gu Dalam gugatan ini, objek gugatan diterbitkan oleh TERGUGAT berupa izin

lingkungan yang ditujukan kepada PT. Cirebon Energi Prasarana untuk

In
A
menyatakan kelayakan lingkungan kegiatan Pembangunan dan Operasional

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan


ah

lik
Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten

Cirebon;------------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
Individual, artinya Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak ditujukan untuk

umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju;------------------------


Objek Gugatan ditujukan bagi subjek hukumPT. Cirebon Energi Prasarana
ep
k

yang beralamat di Pondok Indah Office Tower 3, Suite 2502 Jalan Sultan
ah

R
Iskandar Muda Kav, V-TA Jakarta Selatan Indonesia ;-----------------------------

si
Final, sudah definitif dan karenanya dapat menimbulkan akibat hukum.

ne
ng

Keputusan yang masih memerlukan persetujuan instansi atasan atau

instansi lain belum bersifat final karenanya belum dapat menimbulkan suatu

do
gu

hak atau kewajiban pada pihak yang bersangkutan;---------------------------------


Objek Gugatan sudah definitif dan dapat menimbulkan akibat hukum berupa

hak dan/atau kewajiban bagi penerima Objek Gugatan, yakni PT. Cirebon
In
A

Energi Prasarana;-----------------------------------------------------------------------------
ah

lik

c. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;------

Objek Gugatan telah menimbulkan akibat hukum bagi PT. Cirebon Energi
m

ub

Prasarana;--------------------------------------------------------------------------------------
yakni dapat melakukan kegiatan pembangunan dan operasional
ka

ep

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon,


ah

sebagaimana ditentukan dalam objek gugatan;---------------------------


es

4. Bahwa dengan demikian Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal


M

ng

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 10 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

si
Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x

1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah

ne
ng
Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana tertanggal 17 Juli 2017,

do
merupakan Objek Gugatan yang telah memenuhi unsur konkret, individual dan
gu
final sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun 2009;----

In
A
B.II Kedudukan dan Kepentingan Hukum TERGUGAT;---------------------------------

B.II.a Kedudukan dan Kepentingan Hukum PENGGUGAT I ;--------------------------


ah

lik
5. Bahwa dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang

Perubahan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


am

ub
Negara menyatakan ;-----------------------------------------------------------------------------

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan


ep
k

oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis
ah

R
kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata

si
Usaha Negara yang diperkarakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan

ne
ng

disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.” ;---------------------------------------

6. Bahwa berdasarkan pada pasal 53 ayat (1) maka batasan orang/ badan hukum

do
gu

perdata mempunyai kedudukan hukum (legal standing) untuk secara sah

menurut undang-undang dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha


In
A

Negara apabila terdapat kepentingan yang dirugikan ;-------------------------


ah

lik

7. Bahwa PENGGUGAT I dalam perkara a quo adalah sebuah

organisasimasyarakat yang berbentuk Badan Hukumperdata yang didirikan


m

ub

berdasarkan hukum Indonesia berbentuk Yayasan, sebagaimana disahkan


ka

dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep

Indonesia Nomor: AHU-AH.01.06-0002913, perihal Penerimaan Perubahan


ah

Pemberitahuan Anggaran Dasar Dan Data Yayasan Wahana Lingkungan Hidup


R

es

Indonesia, berdasarkan : Akta Pernyataan Keputusan Pembina Yayasan


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 11 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia tanggal 23 Juni 2016 no 16, beralamat di

si
Jl. Tegal Parang Utara No. 14, Mampang, Jakarta Selatan, 12790 ;-----------------

8. Bahwa PENGGUGAT I yang bernama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

ne
ng
(WALHI) yang tumbuh secara swadaya di tengah masyarakat, berminat

do
bergerak atas dasar kepedulian dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan
gu
hidup dan pemajuan, perlindungan, penegakan, dan penghormatan terhadap

In
A
Hak Asasi Manusia di Indonesia demi kemanusiaan ;-----------------------------------

9. Bahwa didalam Dokumen Anggaran Dasar PENGGUGAT I, Pengurus Yayasan


ah

lik
diberikan hak untuk mewakili Yayasan di dalam dan di luar Pengadilan tentang

segala hal dan dalam segala kejadian sebagaimana termaktub dalam Pasal 16
am

ub
ayat (5) Anggaran Dasar PENGGUGAT I yang menyatakan “Pengurus berhak

mewakili Yayasan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan
ep
k

dalam segala kejadian.” ;-------------------------


ah

R
10. Bahwa PENGGUGAT I telah menegaskan di dalam Anggaran Dasar dan/atau

si
Anggaran Rumah Tangga (selanjutnya disebut AD/ART) bahwa tujuan

ne
ng

didirikannya organisasi tersebut adalah untuk mendorong terwujudnya

pengakuan hak atas lingkungan hidup dan dilindungi serta dipenuhinya hak

do
gu

asasi manusia sebagai bentuk dari tanggung jawab negara atas pemenuhan

sumber-sumber kehidupan rakyat. Selanjutnya pada Pasal 3 Anggaran Dasar


In
A

PENGGUGAT I pada pokoknya menguraikan kegiatan yang dilakukan


ah

lik

PENGGUGAT I untuk mencapai tujuannya, WALHI melaksanakan advokasi

lingkungan hidup dan hak asasi manusia yang kegiatannya meliputi:---------------


m

ub

1. Penyelamatan lingkungan hidup ;----------------------------------------------------


ka

2. Pengorganisasian rakyat ;--------------------------------------------------------------


ep

3. Pendidikan kritis ;-------------------------------------------------------------------------


ah

4. Kampanye dan riset ;--------------------------------------------------------------------


R

es

5. Litigasi ;-------------------------------------------------------------------------------------
M

ng

6. Menggalang aliansi kekuatan masyarakat sipil, dan ;---------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 12 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Menggalang dukungan public ;--------------------------------------------------------

si
11. Bahwa oleh karena itu pula, PENGGUGAT I sebagai badan hukum dapat dan

telah membentuk perwakilan-perwakinan di daerah, yang hingga saat ini

ne
ng
WALHI memiliki perwakilan di 28 (dua puluh delapan). Daerah, yang disebut

do
dengan Eksekutif Daerah (ED) dan Dewan Daerah (DD) WALHI, dan termasuk
gu
WALHI JABAR ;------------------------------------------------------------------------------------

In
A
12. Bahwa berdasarkan Pasal 92 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur mengenai hak


ah

lik
gugat organisasi untuk kepentingan masyarakat, sepanjang memenuhi

persyaratan berikut:-------------------------------------------------------------------------------
am

ub
a. Berbentuk badan hukum atau yayasan;-------------------------------------------------

b. Dalam Anggaran Dasar Organisasi yang bersangkutan menyebutkan


ep
k

dengan tegas tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk


ah

R
kepentingan publik;---------------------------------------------------------------------------

si
c. Telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran

ne
ng

dasarnya;-------------

13. Bahwa kedudukan dan kepentingan hukum PENGGUGAT I secara lembaga

do
gu

diatur secara tegas hak gugatnya dalam Pasal 92 Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai


In
A

berikut;------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

a. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak


m

ub

mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan


ka

hidup;-------------------------------------------------------------------------------------------
ep

b. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan


ah

tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau
R

es

pengeluaran riil;-----------------------------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 13 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila

si
memenuhi persayaratan;------------------------------------------------------------------

i. Berbentuk badan hukum;-------------------------------------------------------------

ne
ng
ii. Menegaskan di dalam Anggaran Dasarnya bahwa organisasi tersebut

do
gu didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup;---------

iii. Telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan Anggaran

In
A
Dasarnya paling singkat 2(dua) tahun;--------------------------------------------

14. Bahwa Objek Gugatan telah menimbulkan akibat hukum bagi PT. Cirebon
ah

lik
Energi Prasarana, yakni dapat melakukan kegiatan pembangunan dan

operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon


am

ub
Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon,

sebagaimana ditentukan dalam objek gugatan ;------------------------------------------


ep
k

15. Bahwa usaha dan/atau kegiatan PLTU Batubara merupakan salah satu sumber
ah

R
pencemar yang signifikan, terutama dalam kaitannya dengan kualitas udara,

si
kesehatan publik, serta ekosistem laut; berkontribusi signifikan terhadap

ne
ng

perubahan iklim; serta khususnya PLTU Indramayu 2 x 1.000 MW merupakan

usaha dan/atau kegiatan yang memiliki dampak penting bagi lingkungan

do
gu

sebagaimana dimuat dalam AMDAL dan akan PENGGUGAT I uraikan lebih

detail dalam gugatan ini ;------------------------------------------------------------------------


In
A

16. Bahwa sebagai organisasi lingkungan hidup, PENGGUGAT I mewakili


ah

lik

kepentingan lingkungan hidup yang akan terdampak oleh Objek Gugatan

berpotensi terhadap kerusakan lingkungan dalam hal penurunan kualitas


m

ub

udara, kesehatan publik, dan penurunan kualitas air laut dengan demikian
ka

PENGGUGAT I mempunyai kepentingan hukum untuk mengajukan gugatan


ep

terhadap Objek Gugatan ;-----------------------------------------------------------------------


ah

17. Bahwa dalam kapasitasnya sebagai organisasi lingkungan hidup,


R

es

PENGGUGAT I juga mengalami kerugian atas hilangnya hak partisipasi


M

ng

PENGGUGAT I dalam proses penerbitan Objek Gugatan. Hal ini menyebabkan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 14 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
aspirasi PENGGUGAT I dalam memastikan dokumen lingkungan hidup yang

si
berkualitas, berdasarkan pertimbangan ilmiah dan dapat mencegah dampak

lingkungan hidup tidak dapat disalurkan, yang berdampak pada buruknya

ne
ng
kualitas dokumen lingkungan hidup in casu dan Objek Gugatan;---------------------

do
18. Bahwa, PENGGUGAT I adalah subjek hukum yang mempunyai kepentingan
gu
hukum akibat diterbitkannya Objek Gugatan dan oleh karena itu PENGGUGAT

In
A
I memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan gugatan ;-----------------------------

B.II.b Kedudukan dan Kepentingan Hukum PENGGUGAT II


ah

lik
19. Bahwa dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang

Perubahan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


am

ub
Negara

menyatakan:-----------------------------------------------------------------------------
ep
k

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan


ah

R
oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis

si
kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata

ne
ng

Usaha Negara yang diperkarakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan

disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.”

do
gu

20. Bahwa berdasarkan pada pasal 53 ayat (1) maka batasan orang/ badan hukum

perdata mempunyai kedudukan hukum (legal standing) untuk secara sah


In
A

menurut undang-undang dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha


ah

lik

Negara apabila terdapat kepentingan yang dirugikan ;-------------------------

21. Bahwa PENGGUGAT II dalam perkara a quo adalah warga negara ini yang
m

ub

mengajukan gugatan ini dalam kapasitasnya sebagai individu/ orang (natuurlijk


ka

persoon) yang cakap bertindak dalam hukum dan dalam perkara a quo
ep

diwakilkan oleh kuasanya. Sebagai warga negara, PENGGUGAT IIjuga


ah

memiliki hak konstitusional yang dijamin oleh Pasal 28H Undang-Undang


R

es

Dasar Republik Indonesia 1945 serta ditegaskan dalam Pasal 65 ayat (1) UU
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 15 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PPLH untuk hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

si
lingkungan hidup yang baik dan sehat;------------------------------------------------------

22. Bahwa rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik

ne
ng
Tenaga Uap Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan

do
Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon berpotensi mengakibatkan
gu
hilang atau setidak-tidaknya menurunnya kualitas hidup dan penghidupan

In
A
PENGGUGAT II ;----------------------------------------------------------------------------------

23. Bahwa PENGGUGAT II adalah anggota masyarakat terdampak yang


ah

lik
diperkirakan akan terkena dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan

Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon


am

ub
yang diizinkan pembangunan dan operasinya berdasarkan objek gugatan.;------

24. Bahwa PENGGUGAT II adalah warga yang lahir dan besar dan hingga saat ini
ep
k

bertempat tinggal di Dusun 03 RT 003 RW 005 Desa Kanci Kulon Kecamatan


ah

R
Astanajapura Kabupaten Cirebon yang terletak di sekitar lokasi pembangunan

si
PLTU 1 x 1000 MW Cirebon ;------------------------------------------------------------------

ne
ng

25. Bahwa selain hubungan tempat tinggal, PENGGUGAT II juga memiliki

hubungan hukum dimana penghidupan dan mata pencahariannya terpengaruh

do
gu

atas terbitnya objek gugatan, dimana PENGGUGAT II adalah seorang buruh

harian lepas dan nelayan pencari rebon dan udang kecil yang hidup di sekitar
In
A

lokasi rencana pembangunan PLTU 1x1000 MW yang akan memperburuk


ah

lik

sumber pendapatan PENGGUGAT II ;-------------------------------------------------------

26. Bahwa PENGGUGAT II merupakan anggota masyarakat yang bertempat


m

ub

tinggal di wilayah terdampak dan/atau terpengaruh atas segala bentuk


ka

keputusan dalam proses AMDAL yang merupakan bagian yang tidak


ep

terpisahkan dari Objek Gugatan, maka PENGGUGAT II juga memiliki hubungan


ah

hukum dalam bentuk hak prosedural yang diberikan perundang-undangan


R

es

dalam proses penerbitan Objek Gugatan. Sebagaimana ditegaskan dalam


M

ng

Pasal 65 ayat (2) UU PPLH, “Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 16 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam

si
memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.” Selain itu,

ditegaskan pula dalam Pasal 65 ayat (3), bahwa “Setiap orang berhak untuk

ne
ng
mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau

do
kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
gu
hidup ;---------------------------------------------------------------------------------

In
A
27. Bahwa, PENGGUGAT II adalah subjek hukum yang mengalami kerugian dan

mempunyai kepentingan hukum akibat diterbitkannya Objek Gugatan dan oleh


ah

lik
karena itu PENGGUGAT II memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan

gugatan ;---------------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
28. Bahwa dengan demikian, PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II adalah subjek

hukum yang mempunyai kepentingan hukum akibat diterbitkannya Objek


ep
k

Gugatan dan oleh karena itu PARA PENGGUGAT memiliki kedudukan hukum
ah

R
untuk mengajukan gugatan ;--------------------------------------------------------------------

si
B.III Kedudukan Hukum TERGUGAT

ne
ng

29. Bahwa “TERGUGAT” dalam gugatan TUN sebagaimana diatur dalam UU No.

51 Tahun 2009 adalah “Badan atau pejabat tata usaha Negara yang

do
gu

mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang

dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata.”
In
A

30. Bahwa Pejabat Tata Usaha Negara yang menjadi TERGUGAT dalam gugatan

ini adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
ah

lik

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Barat ;---------------------------------------------------
m

ub

31. Bahwa TERGUGAT menurut ketentuan perundang-undangan adalah Pejabat


ka

Tata Usaha Negara yang memiliki wewenang untuk menerbitkan objek


ep

sengketa, dalil ini terbukti dengan ketentuan perundangan-undangan sebagai


ah

berikut :-----------------------------------------------------------------------------------------------
R

a. Pasal 8 ayat 1 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2017
es
M

Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengatur:


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 17 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Gubernur mendelegasikan pelayanan perizinan dan nonperizinan kepada

si
Kepala Dinas.” ;--------------------------------------------------------------------------------
b. Pasal 9 ayat 1 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2017

ne
ng
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengatur: )

Kepala Dinas menerbitkan perizinan yang terdiri atas izin dan non izin;-------

do
c. Bahwa menurut Undang – Undang Tentang Administrasi Pemerintahan
gu BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 angka 23 berbunyi :-------------------------------
"Delegasi adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat

In
A
Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
ah

Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung

lik
gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi."
32. Bahwa menurut Philipus M Hadjon, delegasi adalah pemindahan atau
am

ub
pengalihan suatu kewenangan. (Philipus M. Hadjon, et al ,Pengantar Hukum

Administrasi Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1994,


ep
k

halaman 130) Lebih lanjut menurutnya dalam delegasi berarti adanya


ah

R
perpindahan tanggung jawab dari yang memberi delegasi (delegans) kepada

si
yang menerima delegasi (delegetaris) (Philipus M Hadjon, Tentang Wewenang

ne
ng

Pemerintahan (bestuurbevoegdheid), Pro Justitia Tahun XVI Nomor 1 Januari

1998, halaman 90) ;-------------------------------------------------------------------------------

do
gu

33. Bahwa menurut Prof. Dr. Asep Warlan, SH.MH.,menyatakan DELEGASI, yaitu

Penyerahan atau Pelimpahan kewenangan dari badan /lembaga pejabat tata


In
A

usaha negara kepada Badan atau Lembaga pejabat tata usaha negara lain

dengan konsekuensi tanggung jawab beralih pada penerima delegasi ;------------


ah

lik

34. Bahwa oleh karena itu TERGUGAT merupakan pejabat tata usaha negara yang

bertanggung jawab dan memiliki kedudukan hukum sebagai TERGUGAT dalam


m

ub

penerbitan objek gugatan ;-------------------------------------------------------------


ka

B.IV Gugatan Masih dalam Tenggang Waktu


ep

35. Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


ah

Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi:-----------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 18 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari

si
terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau

Pejabat Tata Usaha Negara”;

ne
ng
Namun karena PARA PENGGUGAT bukanlah pihak yang dituju secara

langsung dalam Keputusan Tata Usaha Negara Tersebut (Objek Gugatan),

do
gu
maka sesuai Surat Edaran Mahkamah Agung no 2 tahun 1991 dalam BAB V

tentang tenggang waktu angka 3, dalam pasal 55 Undang-undang Nomor 5

In
A
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Surat Edaran
ah

Mahkamah Agung No. 2 tahun 1991tersebut disebutkan gugatan dapat

lik
diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 hari sejak diterima atau
am

ub
diumumkannya KTUN tersebut, namun untuk pihak-pihak yang kepentingannya

merasa dirugikan maka tenggang waktunya 90 hari sejak kepentingannya


ep
k

dirugikan dan mengetahui adanya KTUN tersebut;---------------------------------------


36. Bahwa pasal 55 tersebut tidak mengatur secara limitatif tentang cara
ah

R
penghitungan tenggang waktu pihak ketiga / yang tidak dituju secara langsung

si
oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara;-------------------------------------------------

ne
ng

37. Bahwa untuk mengisi kekosongan hukum terkait rujukan penghitungan

tersebut, Mahkamah Agung telah mengeluarkan petunjuk berupa Surat Edaran

do
gu

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1991 tentang Petunjuk

Pelaksanaan beberapa Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun


In
A

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, khususnya angka V point (3); serta

Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015


ah

lik

tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung

Tahun 2015 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, huruf E


m

ub

tentang Rumusan Hukum Kamar Tata Usaha Negara, dalam angka 1, yang jika
ka

ep

dibaca bersama-sama menyebutkan: “Bagi mereka yang tidak dituju oleh

suatu Keputusan Tata Usaha Negara tetapi merasa kepentingannya dirugikan


ah

maka tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 dihitung secara


es
M

kasuistis” “sejak yang bersangkutan pertama kali mengetahui keputusan tata


ng

usaha Negara yang merugikan kepentingannya”.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 19 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Bahwa, PENGGUGAT I mengetahui Objek Gugatan setelah adanya laporan

si
dari direktur Eksekutif WALHI JABAR pada tanggal 26 September 2017.

Dimana prosestersebut bisa dijelaskan sebagai berikut :-------------------------------

ne
ng
39. Bahwa tanggal 13 Juli 2017 DPMPTSP Jawa Barat menerbitkan Surat

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup No: 660/07/19.1.05.0 /DMPPTSP/

do
gu
2017. Pada tanggal 17 Juli 2017, Kepala DPMPTSP melalui SK No.

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 memberikan Izin Lingkungan baru bagi PT

In
A
CEP ;--------------------------------------------------------------------------------------------------
40. Bahwa pada tanggal 12 September 2017, Eksekutif WALHI JABAR
ah

lik
mengirimkan surat kepada PPID DPMPTSP Provinsi Jawa Barat dengan Prihal

: Permohonan Informasi Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon Terbaru. Surat No :


am

ub
121/WALHIJB/IX/2017:---------------------------------------------------------------------------
41. Bahwa pada tanggal 25 September 2017, DPMPTSP Jawa Barat menjawab
ep
k

surat diatas dengan mengirimkan Soft Copy Surat Kelayakan Izin lingkungan
ah

dan Izin lingkungan, melalui surat elektronik Walhi Jabar yang di baca pada
R

si
tanggal 26 September 2017;--------------------------------------------------------------------
42. Bahwa pada tanggal 25 September 2017, DPMPTSP Jawa Barat menjawab

ne
ng

surat diatas dengan mengirimkan Soft Copy Surat Kelayakan Izin lingkungan

dan Izin lingkungan, melalui surat elektronik ;----------------------------------------------

do
gu

43. Bahwa pihak Walhi Jabar membaca dan mempelajari surat elektonik tersebut

pada tanggal 26 September 2017.;-----------------------------------------------------------


44. Bahwa pada tanggal 26 September 2017 direktur eksekutif WALHI Jabar
In
A

kemudian memberikan laporan kepada PENGGUGAT I melalui telepon.;---------


45. Bahwa pada tanggal 28 September 2017, DPMPTSP Provinsi Jawa Barat
ah

lik

mengirimkan kembali dokumen yang dimohonkan dalam bentuk cetak melalui

surat No: 660/4316/Datin menanggapi Surat No : 121/WALHIJB/IX/2017,


m

ub

beserta 1 berkas dokumen Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon ;------------------------


ka

46. Bahwa PENGGUGAT IImengetahui Objek Gugatan setelah adanya informasi


ep

dari WALHI JABAR pada tanggal 4 November 2017 ;-----------------------------------


47. Bahwa pada tanggal 4 November 2017 ; WALHI JABAR melakukan pertemuan
ah

dengan warga dalam rangka sosialisasi terkait terbitnya objek gugatandi salah
es
M

satu rumah warga bernama Riki di desa Kanci Kulon, dimana PENGGUGAT II
ng

hadir dalam pertemuan tersebut;--------------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 20 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
48. Bahwa berdasarkan beberapa metode untuk menghitung tenggang waktu 90

si
hari, terdapat tiga teori dalam menghitung saat dimulainya penghitungan

tenggang waktu mengajukan gugatan (90 hari), yaitu teori penerimaan, teori

ne
ng
publikasi dan teori pengetahuan. Berdasarkan teori pengetahuan,

do
(vernemingstheori),
gu yaitu bagi pihak ketiga yang namanya tidak

dituju/tercantum dalam surat keputusan tata usaha negara, penghitungan

In
A
tenggang waktu dimulai secara kasuistis sejak yang bersangkutan pertama kali

mengetahui keputusan tata usaha Negara yang merugikan kepentingannya.


ah

lik
Dengan demikian, untuk perkara in casu, seharusnya penghitungan tenggang

waktu 90 hari adalah sejak PENGGUGAT I mengetahui objek gugatan pada


am

ub
pada 26 September 2017dan PENGGUGAT II mengetahui objek gugatan pada

4 November 2017 ;--------------------------------------------------------------------------------


ep
k

49. Bahwa dikarenakan Gugatan Perkara in casu didaftarkan di Kepaniteraan


ah

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung pada tanggal 4 Desember


R

si
2017sehingga terhitung dari sejak diketahuinya objek gugatan oleh Penggugat I

ne
ng

sampai padadidaftarkan adalahadalah 69 (enam puluh sembilan) hari dan oleh

PENGGUGAT II sampai pada didaftarkan adalah 31 (tiga puluh satu) hari. Jika

do
gu

mengacu pada pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

Peradilan Tata Usaha Negara maka pendaftaran masih dalam tenggang waktu
In
A

kurang dari 90 hari ;-------------------------------------------------------------------------------


C. DASAR DAN ALASAN GUGATAN
ah

lik

Fakta-Fakta Hukum Penerbitan Objek Gugatan

50. Bahwa PARA PENGGUGAT terlebih dahulu akan menerangkan fakta-fakta


m

ub

hukum terkait dengan proses penerbitan objek gugatan ;------------------------------


51. Bahwa pada 6 Desember 2016, Dusmad dkk. menggugat Izin Lingkungan
ka

ep

PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang lama kepada PTUN Bandung. Terhadap

gugatan tersebut, Majelis Hakim PTUN Bandung yang diketuai oleh Sutiono,
ah

S.H., M.H. memutuskan bahwa Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 X 1.000 MW


es
M

(Surat Keputusan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi


ng

Jawa Barat Nomor: 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016) dibatalkan dan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 21 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memerintahkan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

si
Provinsi Jawa Barat untuk mencabut Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 X 1.000

MW yang lama melalui Putusan PTUN Bandung No. 124/G/LH/2016/PTUN-

ne
ng
BDG, tanggal 19 April 2017;--------------------------------------------------------------------
52. Bahwa pada tanggal 21 April 2017, Kepala Badan Penanaman Modal dan

do
gu
Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat mengajukan banding terhadap putusan

PTUN Bandung No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG, tanggal 19 April 2017 ke

In
A
PTTUN Jakarta;------------------------------------------------------------------------------------
53. Bahwa pihak Dusmad dkk. melalui kuasa hukumnya menerima berkas
ah

lik
memori banding dari PTUN Bandung pada tanggal 20 Juni 2017 dan telah

menyerahkan kontra memori banding pada tanggal 4 Juli 2017 kepada Ketua
am

ub
PTTUN Jakarta melalui Kepaniteraan PTUN Bandung;---------------------------------
54. Bahwa pada periode waktu yang hampir bersamaan, yakni pada tanggal 2
ep
k

Juni 2017, PT. Cirebon Energi Prasarana (selanjutnya disebut “PT. CEP”),
ah

sebagai pemegang Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 X 1.000 MW yang lama,


R

si
mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 X 1.000

ne
ng

MW yang lama kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

(selanjutnya disebut “DLH Provinsi Jawa Barat”);-----------------------------------------


55. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2017, WALHI Jawa Barat mengirimkan surat

do
gu

saran, pendapat, dan tanggapan terhadap permohonan perubahan Izin

Lingkungan PLTU Cirebon 1 X 1.000 MW yang lama, yang isinya meminta


In
A

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat untuk menolak penilaian terhadap


ah

lik

permohonan perubahan Izin Lingkungan tersebut karena:-----------------------------


a. Upaya hukum atas gugatan tata usaha negara terhadap Izin Lingkungan

PT Cirebon Energi Prasarana (Surat Keputusan Badan Penanaman Modal


m

ub

dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor:


ka

ep

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016) masih berlangsung dan belum ada

putusan yang berkekuatan hukum tetap, sehingga penilaian atas


ah

permohonan perubahan Izin Lingkungan yang sedang dalam proses


es
M

peradilan akan menciderai proses peradilan dan akan menyebabkan


ng

ketidakpastian hukum;----------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 22 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Belum ada perubahan pada RTRW Kabupaten Cirebon yang menjadi

si
dasar cacat yuridis Izin Lingkungan PT Cirebon Energi Prasarana,

sehingga Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat seharusnya tidak

ne
ng
mengulang kesalahan historis dalam menilai AMDAL yang bertentangan

do
gu dengan

RT/RW;-----------------------------------------------------------------------------------------
56. Bahwa, dalam SPT tersebut, WALHI Jawa Barat juga telah menegaskan

In
A
kepada DLH Provinsi Jawa Barat untuk “mewaspadai dan tidak membuat
ah

preseden buruk yang mengizinkan penyalahgunaan perubahan Izin Lingkungan

lik
untuk menghindari batas-batas kelayakan lingkungan hidup yang telah
am

ub
ditentukan perundang-undangan.”
57. Bahwa Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat tidak memberikan

tanggapan apapun atas SPT tersebut, dan tetap melakukan penilaian AMDAL
ep
k

pada tanggal 16 Juni 2017 dan 6 Juli 2017 tanpa pemberitahuan apapun
ah

R
kepada Dusmad, dkk maupun kepada masyarakat terdampak secara umum,

si
dan PARA PENGGUGAT secara khusus;---------------------------------------------------

ne
ng

58. Bahwa tanggal 13 Juli 2017 DPMPTSP Jawa Barat menerbitkan Surat

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup No: 660/07/19.1.05.0 /DMPPTSP/

do
gu

2017. Pada tanggal 17 Juli 2017, Kepala DPMPTSP melalui SK No.

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 memberikan Izin Lingkungan baru bagi PT


In
A

Cirebon Energi Prasarana;----------------------------------------------------------------------


59. Bahwa setelah dikeluarkannya Izin Lingkungan yang baru,
ah

lik

TERGUGATkemudian mencabut permohonan banding pada tanggal 1 Agustus

2017. PTTUN Jakarta menjatuhkan penetapan yang mengabulkan pencabutan


m

ub

permohonan bandingtersebut pada tanggal 10 agustus 2017.penetapan


ka

tersebut dibacakan dihadapan publik pada tanggal 16 Agustus 2017 dan


ep

Pengadilan baru memberitahukan penetapan tersebut kepada Penggugat pada


ah

tanggal 23 Agustus 2017.;-----------------------------------------------------------------------


R

60. Pada tanggal 21 Agustus 2017, dikarenakan surat SPT tidak ditanggapi
es
M

(poin no 55), maka Walhi Jabar mengirimkan Surat terkait Permohonan


ng

Informasi, Prihal: Permohonan Informasi Proses Revisi Izin Lingkungan PLTU 2


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 23 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon kepada PPID DLH. Provinsi Jawa Barat (No Surat :

si
116/WALHIJB/VIII/2017);---
61. Pada tanggal 11 September 2017, DLH Provinsi Jawa barat menangapi

ne
ng
surat Walhi Jabar No: 116/WALHIJB/VIII/2017 lewat Surat Jawaban No:

660.1/5.436/Bid-I/2017, Prihal : Informasi Proses izin Lingkungan PLTU 2

do
gu
Cirebon. DLH Provinsi Jawa Barat yang pada intinya menjelaskan telah

sejauhmana proses Revisi Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon;-------------------------

In
A
62. Pada tanggal 12 September 2017, Walhi Jabar mengirimkan surat kembali

kepada PPID DPMPTSP Provinsi Jawa Barat dengan Prihal : Permohonan


ah

lik
Informasi Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon Terbaru. Surat No :

121/WALHIJB/IX/2017 ;--------------------------------------------------------------------------
am

ub
63. Pada tanggal 25 September 2017, DPMPTSP Jawa Barat menjawab surat

diatas dengan mengirimkan Soft Copy Surat Kelayakan Izin lingkungan dan Izin
ep
k

lingkungan, melalui surat elektronik Walhi Jabar yang di baca pada tanggal 26
ah

September
R

si
2017;-----------------------------------------------------------------------------------
64. Bahwa pihak Walhi Jabar membaca dan mempelajari surat elektonik

ne
ng

tersebut pada tanggal 26 September

2017;------------------------------------------------------------

do
gu

65. Bahwa pada tanggal 26 September 2017 direktur eksekutif WALHI Jabar

kemudian memberikan laporan kepada PENGGUGAT I melalui telepon;----------


66. Pada tanggal 28 September 2017, DPMPTSP Provinsi Jawa Barat
In
A

mengirimkan kembali dokumen yang dimohonkan dalam bentuk cetak melalui


ah

lik

surat No: 660/4316/Datin menanggapi Surat No : 121/WALHIJB/IX/2017, yang

melampirkan 1 berkas dokumen Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon. ;----------------


67. Pada tanggal 4 November 2017 adalah pertama kali Objek Gugatan
m

ub

diketahui PENGGUGAT
ka

ep

II.;----------------------------------------------------------------------------------
ah

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 24 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
68. Bahwa rangkaian proses penerbitan Objek Gugatan digambarkan sebagai

si
berikut:

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 25 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan yang

si
berlaku;------------------------------------------------------
70. Bahwa proses penerbitan Objek Gugatan tidak dilakukan dengan

ne
ng
mekanisme “perubahan izin lingkungan” yang benar dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;----------------------------------------

do
71. Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung pada tanggal 19 April
gu 2017, membatalkanSurat Keputusan Badan Penanaman Modal dan

In
A
Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor 660/10/19.1.02.0/

BPMPT/2016, tertanggal 11 Mei 2016, selanjutnya disebut "Izin Lingkungan


ah

lik
PLTU Cirebon 1 x 1000 MW yang lama, tentang Izin Lingkungan

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berbahan Bakar Batubara (PLTU-B)


am

ub
Cirebon 1 x 1.000 MW melalui putusan PTUN Perkara No.

124/G/LH/2016/PTUN-BDG. Pengadilan memerintahkan penerbit izin dalam


ep
k

hal ini Kepala Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Terpadu Provinsi
ah

R
Jawa Barat (BPMPT Jabar), untuk mencabut izin tersebut.;-----------------------

si
72. Bahwa dalam membatalkan izin lingkungan tersebut, hakim menilai bahwa

ne
ng

izin tersebut "cacat hukum" karena adanya pelanggaran tata ruang. Alasan

utama hakim dalam menyatakan izin tersebut cacat secara hukum adalah

do
gu

fakta bahwa sebagian dari lokasi yang izinnya diberikan tidak ditujukan

untuk pembangunan PLTU-B. dalam Perda Kab. Cirebon tentang Rencana


In
A

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebonhanya menetapkan Kecamatan

Astanajapura untuk pengembangan PLTU-B, sedangkan Kecamatan Mundu


ah

lik

ditunjuk untuk keperluan lain ;-------------------------------------------------------------


73. Bahwa setelah putusan PTUN Perkara No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG
m

ub

tersebut diputuskan, TERGUGAT mengajukan bandingke Pengadilan Tinggi


ka

Tata Usaha Negara Jakarta (PTTUN Jakarta) pada tanggal 21 April 2017.
ep

Namun, ketika proses hukum ini masih berlangsung, PT Cirebon Energi


ah

Prasarana mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan, yang


R

es

mana menurut pengumuman di website Dinas Lingkungan Hidup Provinsi


M

ng

Jawa Barat (DLH Jabar) tertanggal 2 Juni 2017, tanggal berapa


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 26 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan perubahan izin lingkungan tersebut diajukan tidak diketahui

si
secara pasti;------------------------------------------------------------------------------------
74. Bahwa tim teknis Penilai AMDAL tetap melakukan rapat dengan agenda

ne
ng
penilaian dokumen ANDAL, RKL, dan RPL meskipun WALHI JABAR telah

mengirimkan SPT kepada DLH Provinsi Jawa Barat selaku sekretariat tim

do
gu teknis Penilai AMDAL sebagaimana telah diuraikan pada bagian fakta

hukum poin 42.;--------------------------------------------------------------------------------

In
A
75. Selanjutnya pada tanggal 13 Juli 2017, DPMPTSP Jawa Barat menerbitkan

Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup No:


ah

lik
660/07/19.1.05.0 /DMPPTSP/ 2017, kemudian disusul dengan Keputusan

Kepala DPMPTSP Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor :


am

ub
660/08/19.1.05.0/ DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1


ep
k

x 1000 MW Cirebon di Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu


ah

R
Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. CEP pada tanggal 17 Juli

si
2017 ;-------------------

ne
ng

76. Bahwa izin lingkungan yang dikeluarkan oleh DPMPTSP Provinsi Jabar

sebagaimana dimaksud diatas, Selain mengubah izin lingkungan, surat

do
gu

keputusan tersebut juga mencabut izin lingkungan lama (Izin Lingkungan

PT CEP), mengacu pada putusan PTUN Perkara No. 124/G/LH/2016/


In
A

PTUN-BDG yang pada waktu itu masih pada proses upaya hukum banding

di PTTUN
ah

lik

Jakarta ;----------------------------------------------------------------------------
77. Bahwa penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib memohonkan
m

ub

perubahan izin lingkungan apabila usaha atau kegiatan yang telah


ka

memperoleh izin lingkungan direncanakan untuk dirubah. Perubahan izin


ep

lingkungan sebagaimana dimaksud diatur dalam PP Nomor 27 Tahun 2012


ah

tentang Izin Lingkungan pasal 50 dan 51 yang menyatakan :---------------------


R

 Pasal 50
es

(1) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib


M

ng

mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan, apabila


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 27 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Usaha dan/atau Kegiatan yang telah memperoleh Izin

si
Lingkungan direncanakan untuk dilakukan perubahan ;------------
(2) Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud

ne
ng
pada ayat (1) meliputi:---------------------------------------------------------
a. perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan;

do
gu ----------------
b. perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

hidup;

In
A
c. perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup

yang memenuhi kriteria:--------------------------------------------------


ah

1. perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang

lik
berpengaruh terhadap lingkungan hidup;------------------------
2. penambahan kapasitas produksi;----------------------------------
am

ub
3. perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi

lingkungan; --------------------------------------------------------------
4. perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;------------------
ep
k

5. perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau


ah

Kegiatan; -----------------------------------------------------------------
R
6. perubahan waktu atau durasi operasi Usaha dan/atau

si
Kegiatan; -----------------------------------------------------------------

ne
ng

7. Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum

tercakup di dalam Izin Lingkungan;--------------------------------


8. terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang

do
gu

ditujukan dalam rangka peningkatan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau;----------------------


In
A

9. terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat

mendasar akibat peristiwa alam atau karena akibat


ah

lik

lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau

Kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan;-------------------


m

ub

d. terdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap


ka

lingkungan hidup berdasarkan hasil kajian analisis risiko


ep

lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang


ah

diwajibkan;
R

es

dan/atau;------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 28 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan

si
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya

Izin Lingkungan ;-----------------------------------------------------------

ne
ng
(3) sebelum mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, huruf d, dan

do
gu huruf e, penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib

mengajukan permohonan perubahan Keputusan Kelayakan

In
A
Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL ;----------------------
(4) Penerbitan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
ah

lik
dilakukan melalui:---------------------------------------------------------------
a. penyusunan dan penilaian dokumen Amdal baru;
am

ub
atau ;-----
b. penyampaian dan penilaian terhadap adendum Andal dan

RKL-RPL ;-------------------------------------------------------------------
ep
k

(5) Penerbitan perubahan Rekomendasi UKL-UPL dilakukan


ah

melalui penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL baru ;--------------


R
(6) Penerbitan perubahan Rekomendasi UKL-UPL sebagaimana

si
dimaksud pada ayat (5) dilakukan dalam hal perubahan

ne
ng

Usaha dan/atau Kegiatan tidak termasuk dalam kriteria wajib

Amdal ;-----------------------------------------------------------------------------

do
gu

(7) Penerbitan perubahan Izin Lingkungan dilakukan bersamaan

dengan penerbitan perubahan Keputusan Kelayakan


In
A

Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL ;----------------------


(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria perubahan Usaha
ah

lik

dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan

tata cara perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup,


m

ub

perubahan Rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan perubahan


ka

Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ayat


ep

(5), dan ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri ;-----------------


 Pasal 51
ah

(1) Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan Usaha dan/atau


R

es

Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2)


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 29 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
huruf a, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

si
kewenangannya menerbitkan perubahan Izin Lingkungan ;--------
(2) Dalam hal terjadi perubahan pengelolaan dan pemantauan

ne
ng
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50

ayat (2) huruf b, penanggung jawab Usaha dan/atau

do
gu Kegiatan menyampaikan laporan perubahan kepada Menteri,

gubernur, atau bupati/walikota ;--------------------------------------------

In
A
(3) Berdasarkan laporan perubahan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai


ah

lik
kewenangannya menerbitkan perubahan Izin Lingkungan ;-------
78. Bahwa objek gugatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT merupakan
am

ub
tindaklanjut dari keinginan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan

dalam hal ini PT. CEP yang melakukan permohonan perubahan terhadap
ep
k

izin lingkungan nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 yaitu izin LIngkungan


ah

PLTU Cirebon 1 x 1000 MW yang lama, yang mana permohonan tersebut


R

si
telah ditindaklanjuti oleh kepala DPMPTSP Provinsi Jabar dengan

ne
ng

menerbitkan izin lingkungan yang baru yaitu objek gugatan ;---------------------


79. Bahwa tindakan TERGUGAT yang menerbitkan objek gugatan sebagai

tindaklanjut dari permohonan perubahan izin yang diajukan oleh PT. CEP

do
gu

bertentangan dengan asas hukum dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Hal ini didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :--------
In
A

1. Permohonan perubahan izin lingkungan nomor :

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 yang diajukan oleh PT. CEP


ah

lik

sebagaimana dimaksud diatas merupakan izin lingkungan yang telah

digugat oleh masyarakat pada tanggal 6 Desember 2016 dan telah


m

ub

dimenangkan oleh masyarakat berdasarkan Putusan Pengadilan


ka

ep

Tata Usaha Negara Bandung pada tanggal 19 April 2017.

Selanjutnya kepala DPMPTSP Prov. Jabar menindaklanjuti putusan


ah

tersebut dengan mengajukan Banding ke PTTUN Jakarta ;--------------


es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 30 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa sesuai dengan objek gugatan pada bagian menimbang huruf

si
a dan huruf b

menyatakan :--------------------------------------------------------

ne
ng
a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan

operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas 1 x

do
gu 1000 MW Cirebon di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan

Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon

In
A
oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, telah di terbitkan Izin
ah

Lingkungan berdasarkan Keputusan Kepala Penanaman Modal

lik
dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor
am

ub
660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016;---------------------------------------------
b. Bahwa Keputusan Kepala Penanaman Modal dan Perijinan

Terpadu Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada huruf


ep
k

a, dinyatakan batal berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha


ah

R
Negara Bandung Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG Tanggal 19

si
April 2017;-------------------------------------------------------------------------

ne
ng

3. Dalam pasal 50 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin

lingkungan sebagaimana dimaksud diatas mengatur bahwa

do
gu

Penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib merubah izin

lingkungan apabila usaha atau kegiatan yang telah memperoleh izin


In
A

lingkungan direncanakan untuk dilakukan perubahan. Permohonan

perubahan izin lingkungan yang diajukan oleh PT. CEP adalah izin
ah

lik

lingkungan yang telah dibatalkan sebagaimana dimaksud pada

alasan nomor 2 huruf b diatas ;---------------------------------------------------


m

ub

80. Bahwa pasal 50 ayat 1 PP 27 tahun 2012 hanya berlaku secara limitatif bagi
ka

izin lingkungan yang masih sah dan berlaku menurut hukum dan hal ini
ep

berbeda dengan fakta perubahan izin yang dimohonkan oleh PT CEP,


ah

dimana izin menjadi tidak berlaku lagi dengan adanya penetapan PTTUN
R

es

Jakarta. Dengan demikian kegiatan atau usaha pembangunan dan


M

ng

operasional PLTU 1 x 1000 MW tidak mempunyai izin lingkungan sehingga


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 31 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak memenuhi pasal 50 PP 27 tahun 2012 yang mensyaratkan perubahan

si
izin

lingkungan ;--------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
81. Bahwa salah satu pertimbangan dari TERGUGATdalam menerbitkan objek

gugatan adalah karena batalnya izin lingkungan PT CEP yang lama

do
gu berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor

124/G/LH/2016/PTUN-BDG Tanggal 19 April 2017 ;--------------------------------

In
A
82. Bahwa dengan fakta hukum tersebut PT CEP bukan melakukan perubahan

izin lingkungan tapi penerbitan izin lingkungan yang baru ;------------------------


ah

83. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

lik
Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG menyatakan dalam pertimbangannya :--
Menimbang bahwa oleh karena Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan
am

ub
Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat secara subtansial yuridis telah salah /

keliru dalam hal memberikan penilaian Studi ANDAL, RKL, dan RPL
ep
k

Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1 x


ah

R
1000 MW Cirebon sebagaimana rekomendasinya vide bukti P-5=T-10,

si
karenanya secara derevatif AMDAL sebagaimana bukti T-19, Kelayakan

ne
ng

Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU

kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura

do
gu

dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh

PT. Cirebon Energi Prasarana yang telah diterbitkan oleh Kepala Badan
In
A

Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat sebagaimana


ah

lik

bukti T-9, serta surat keputusan obyektum litis yang diterbitkan oleh Kepala

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat


m

ub

sebagaimana bukti P-7 = T-1 yang mendasari keputusannya dari bukti P-


ka

5=T-10 yang menganding kesalahan/kekeliruan yuridis secara mutatis


ep

mutandis juga mengandung kesalahan/cacat yuridis.


84. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Putusan Pengadilan Tata
ah

Usaha Negara Bandung Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG dalam amarnya


es
M

menyatakan dalam pokok perkara antara lain sebagai berikut:-------------------


ng

1. Mengabulkan gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 32 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan batal Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal

si
dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor :

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

ne
ng
Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1000 MW Cirebon

do
gu Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten

Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 11 Mei 2016;------


3. Mewajibkan kepada TERGUGAT (Kepala Badan Penanaman Modal dan

In
A
Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat) untuk mencabut Surat
ah

Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

lik
Provinsi Jawa Barat Nomor : 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin
am

ub
Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas

1x1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu


ep
k

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana,


ah

tertanggal 11 Mei 2016;-----------------------------------------------------------------


R
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara sebesar

si
11.349.000,- (Sebelas Juta Tiga Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu

ne
ng

Rupiah) ;------------------------------------------------------------------------------------
85. Bahwa dengan adanya Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

do
gu

Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG maka akibat hukum dari putusan ini

adalah dicabutnya izin lingkungan PT CEP yang lama dan dengan demikian
In
A

PT CEP tidak mempunyai izin lagi ;------------------------------------------------------


86. Bahwa merujuk pada pasal 50 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin
ah

lik

lingkungan mengatur bahwa memohonkan perubahan izin lingkungan

apabila usaha atau kegiatan yang telah memperoleh izin lingkungan


m

ub

direncanakan untuk dirubah, dimana hal ini mensyaratkan bahwa melalui


ka

prosedur perubahan izin berarti adanya perubahan berdasarkan SKKLH


ep

yang terdiri dari addendum maupun perubahan dari proses awal penerbitan
ah

izin lingkungan yaitu dari KA.Andal, dan adapun kriteria disyaratkan terkait
R

es

adanya perubahan perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan;


M

ng

perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup; atau


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 33 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi

si
kriteria:-------------------------------------------------------------------------------------------
87. Bahwa berdasarkan kriteria tersebut, PT CEP tidak lagi mempunyai izin

ne
ng
lingkungan yang lama, dikarenakan berdasarkan fakta hukum yang ada

penerbitan objek gugatan sudah tidak lagi ada izin lingkungan yang berlaku

do
gu karena adanya penetapan PTTUN Jakarta Perkara No. 181/B/LH/

2017/PTTUN-JKT yang menguatkan putusan Putusan Pengadilan Tata

In
A
Usaha Negara Bandung Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG ;--------------------
88. Bahwa oleh karena itu TERGUGAT seharusnya melakukan penerbitan
ah

lik
objek gugatan dengan berdasarkan dokumen amdal yang baru yang dimulai

dari penyusunan kerangka acuan baru bukan merupakan addendum


am

ub
AMDAL ;-----------------------------------------------------------------------------------------
89. Bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka seharusnya proses yang
ep
k

seharusnya ditempuh bukan perubahan izin lingkungan melainkan


ah

pengajuan izin lingkungan yang


R

si
baru ;---------------------------------------------------
90. Bahwa berdasarkan hal ini maka telah jelas Objek Gugatan diterbitkan

ne
ng

bertentangan dengan prosedur bertentangan dengan Peraturan Perundang-

Undangan Yang Berlaku ;-------------------------------------------------------------------

do
gu

C.1.b Penerbitan Objek Gugatan Diterbitkan Dengan Dasar Hukum Yang


In
A

Tidak Jelas dan Kabur.

91. Bahwa seharusnya proses terbitnya Obyek Gugatan didasarkan pada


ah

lik

proses penyusunan yang benar tanpa cacat prosedur dan substansi

termasuk menggunakan dasar hukum yang jelas, sehingga ujung dari


m

ub

proses dari semua itu adalah izin lingkungan sah secara hukum. ;--------------
92. Bahwa dalam proses penerbitan Objek Gugatan, TERGUGAT
ka

ep

menggunakan dasar hukum Pasal 114a Peraturan Pemerintah Republik


ah

Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan


R

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 34 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nasional yang menyebabkan adanya ketidakjelasan dan kekaburan dalam

si
proses penerbitan objek gugatan ;--------------------------------------------------------
93. Bahwa Pasal 114a Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Rencana Tata

ne
ng
Ruang Wilayah Nasional tidak berlaku untuk Izin Lingkungan, karena

terminologi “Izin Pemanfaatan Ruang” dibatasi secara limitatif dalam Pasal

do
gu 163 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan

In
A
Ruang ;-----------------------------------------------------
94. Adapun dalam pasal 163 PP 15 tahun 2010 mengatur bahwa yang
ah

lik
dimaksud dengan izin pemanfaatan ruang dapat berupa izin prinsip, izin

lokasi, izin penggunaan pemanfaatan tanah, izin mendirikan bangunan, dan


am

ub
izin lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan ;---------------
95. Merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tersebut terdapat
ep
k

terminologi “Izin lain berdasarkan ketentuan perundang-undangan,” jika


ah

dibaca secara struktural bersama ayat (2), izin dimaksud hanya mencakup
R

si
izin yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota ;----------------------------
96. Adapun sifat kewenangan yang diberikan ini berbeda dengan kewenangan

ne
ng

yang diberikan dalam penerbitan Izin Lingkungan, yang diberikan secara

atributif kepada “Menteri, Gubernur dan/atau Bupati/Walikota” berdasarkan

do
gu

skala dan besaran kegiatan dan/atau usaha ;-----------------------------------------


97. Bahwa ruang lingkup pengaturan izin pemanfaatan ruang berbeda dengan
In
A

izin lingkungan, dimana perizinan pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai

upaya penertiban pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang


ah

lik

harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang sedangkan izin

lingkungan adalah instrumen upaya preventif dalam rangka pengendalian


m

ub

dampak lingkungan hidupizin yang diberikan kepada setiap orang yang


ka

ep

melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam

rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat


ah

untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan ;-----------------------------------


es

98. Bahwa izin pemanfaatan ruang adalah bentuk pengelolaan dan penataan
M

ng

ruang sedangkan izin lingkungan dalam ruang lingkup dampak dari suatu
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 35 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan, sehingga kedua izin tersebut berada dalam rezim hukum perizinan

si
yang berbeda ;---------------------------------------------------------------------------------
99. Bahwa tidak termasuknya izin lingkungan dalam ruang lingkup izin

ne
ng
pemanfaatan ruang, maka Pasal 114a Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan

do
gu Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional tidak dapat digunakan sebagai dasar hukum penerbitan Objek

In
A
Gugatan ;----------------------------------------------------------------------------------------
100. Dengan tidak berlakunya pasal 114 a Peraturan Pemerintah Republik
ah

lik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


am

ub
Nasional sebagai dasar penerbitanObjek Gugatan, maka RTRW yang

berlaku haruslah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon


ep
k

Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten


ah

R
Cirebon Tahun 2011 – 2031 ;--------------------------------------------------------------

si
101. Bahwa keberlakuan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun

ne
ng

2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2011

– 2031sebagai dasar penerbitan izin juga telah diuji oleh PTUN Bandung

do
gu

dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor

124/G/LH/2016/PTUN-BDG yang dalam pertimbangannya menyatakan:


In
A

bahwa penataan ruang wilayah Nasional, Provinsi, Kab/Kota dilakukan

secara berjenjang dan komplementer, saling melengkapi, bersinergi dan


ah

lik

tidak terjadi tumpang tindih. Merujuk Pasal 27 UU Tata Ruang, RTRW

Kab/Kota lah yang menjadi dasar penerbitan perizinan lokasi dan


m

ub

administrasi pertanahan; dan ketentuan tersebut menghendaki RTRW


ka

ep

Kab/Kota sebagai pengaturan lebih rinci dari RTRW Provinsi ;-------------------


102. Bahwa Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Tata Ruang
ah

Wilayah Kabupaten Cirebon masih berlaku, belum ada perubahan (revisi)


R

es

sebagian maupun seluruhnya, sehingga penerbitan Objek Gugatan


M

ng

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ;----------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 36 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
103. Sebagaimana dilihat dalam dokumen AMDAL yang tidak sesuai dengan

si
peruntukan ruang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Nomor

17 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon

ne
ng
tahun 2011 – 2031, khususnya di Kecamatan Mundu. Sehingga penerbitan

do
gu obyek perkara in casu bertentangan dengan Undang –Undang nomor 32

tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlilndungan Lingkungan, Peraturan

In
A
Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin lingkungan, dan Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup 08 tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian


ah

lik
dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin

Lingkungan ;------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
104. Berdasarkan dalil-dalil diatas, sangat jelas terlihat bahwa Objek Gugatan

menyalahi prosedur hukum yang berlaku dan tidak mepunyai dasar hukum
ep
k

yang jelas ;--------------------------------------------------------------------------------------


ah

C.1.c .Penerbitan Objek Gugatan Tidak Memenuhi Proses Pelibatan


R

si
Masyarakat Sehingga Bertentangan Dengan PP No. 27 Tahun 2012

ne
ng

Dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang

Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak

do
gu

Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan

;------------------------------------------
In
A

105. Bahwa PARA PENGGUGAT telah mendalilkan di awal pokok perkara


ah

gugatan bahwa penerbitan objek gugatan cacat yuridis oleh karena


lik

TERGUGAT seharusnya melakukan penerbitan objek gugatan dengan


m

ub

berdasarkan dokumen amdal yang baru yang dimulai dari penyusunan

kerangka acuan baru bukan merupakan addendum amdal sebagaimana


ka

ep

yang telah dijelaskan dalam dalil no 69sampai no 90 dalam gugatan ini. ;----
106. Bahwa dengan penyusunan dokumen amdal baru yang dimulai dari
ah

penyusunan kerangka acuan maka proses pelibatan masyarakat harus


es

sesuai juga dengan proses pelibatan masyarakat sesuai dengan ketentuan


M

ng

PP No. 27 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 37 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses

si
Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan (Permen LH No.

17 Tahun 2012) ;------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
107. Bahwa proses pelibatan masyarakat dalam penyusunan dokumen amdal

dan penerbitan izin lingkungan terdiri dalam beberapa tahapan yang secara

do
gu ringkas dibagi dalam beberapa kegiatan yaitu :---------------------------------------
a. Pengumuman rencana kegiatan/usaha ;---------------------------------------
b. Konsultasi publik rencana kegiatan/usaha;------------------------------------

In
A
c. Pelibatan masyarakat dalam Komisi Penilai Amdal (KPA) dengan

adanya wakil masyrakat dalam KPA. Wakil masyarakat ini ditunjuk


ah

lik
dalm proses konsultasi publik.;---------------------------------------------------
d. Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan;---------------------------------
e. Pengumuman Penerbitan Izin Lingkungan.;----------------------------------
am

ub
108. Bahwa untuk menentukan apakah proses pelibatan masyarakat dalam

penerbitan objek gugatan sudah sesuai dengan prosedur yang diamanatkan


ep
k

dalam PP No. 27 Tahun 2012 dan PermenLH No 17 Tahun 2012 makaPARA


ah

PENGGUGAT akan menguraikan masing-masing apakah kegiatan/tahapan


R

si
tersebut telah dipenuhi oleh TERGUGAT ataupun

ne
ng

Pemrakarsa ;-----------------------------------------------------------------------------------
a. Mengenai proses pengumuman rencana kegiatan usaha Cirebon PLTU 1 X

1000 MW ;---------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

109. Bahwa pemrakarsa rencana kegiatan usaha Cirebon PLTU 1 x 1000 MW

melakukan proses perubahan izin lingkungan dengan addendum amdal


In
A

yaitu perubahan dokumen amdal yang hanya merubah dokumen ANDAL

dan RKL/RPL tanpa melakukan perubahan kerangka acuan AMDAL;----------


ah

lik

110. Bahwa dalam proses penyusunan kerangka acuan terdapat proses

pelibatan masyarakat yang diatur sebagai berikut PP No 27 tahun 2012,


m

ub

dalam pasal 9 menyebutkan : -------------------------------------------------------------


(1) Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal sebagaimana
ka

ep

dimaksud dalam Pasal 8, mengikutsertakan masyarakat:------------


a. yang terkena
ah

dampak;-------------------------------------------------------
R

b. pemerhati lingkungan hidup; dan/atau;---------------------------------


es

c. yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses


M

ng

Amdal ;-------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 38 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Pengikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

si
(1) dilakukan melalui:-----------------------------------------------------------

a. pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; dan;------------

ne
ng
b. konsultasi

do
gu publik.;-------------------------------------------------------------

(3) Pengikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

In
A
(1) dilakukan sebelum penyusunan dokumen Kerangka Acuan.

(4) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam jangka


ah

lik
waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak pengumuman sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a, berhak mengajukan saran,


am

ub
pendapat, dan tanggapan terhadap rencana Usaha dan/atau

Kegiatan. ;-------------------------------------------------------------------------
ep
k

(5) Saran, pendapat, dan tanggapan sebagaimana dimaksud pada


ah

R
ayat (4) disampaikan secara tertulis kepada Pemrakarsa dan

si
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota ;----------------------------------

ne
ng

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengikutsertaan

masyarakat dalam penyusunan Amdal diatur dengan Peraturan

do
gu

Menteri ;----------------------------------------------------------------------------

111. Bahwa mengenai pengumuman ini diatur lebih lanjut dalam Bab II Lampiran
In
A

PermenLH 17 Tahun 2012, bahwa jenis media yang wajib digunkaan oleh
ah

lik

pemrakarsa dalam melakukan pengumuman adalah (1) media cetak berupa

surat kabar lokal dan/atau surat kabar nasional; (2) papa pengumuman
m

ub

yang mudah dijangkau oleh masyarakat terkena dampak ;------------------------


112. Bahwa sampai dengan diperolehnya dokumen Izin Lingkungan objek
ka

ep

gugatan, Penggugat I tidak pernah melihat adanya pengumuman

rencana/kegiatan usaha PLTU Cirebon 1 x 1000 MW oleh Pemerintah


ah

Provinsi Jawa Barat ditempat Penggugat I tinggal ;----------------------------------


es

113. Bahwa TERGUGAT tidak pernah melakukan pengumuman rencana


M

ng

kegiatan/usaha PLTU Cirebon 1 x 1000 MW dalam penerbitan objek


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 39 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugatan sesuai dengan ketentuan dalam Bab II Lampiran PermenLH No.17

si
Tahun 2012 ;------------------------------------------------------------------------------------
114. Bahwa dengan demikian, penerbitan objek gugatan bertentangan dengan

ne
ng
Pasal 9 PP No 27 tahun 2012 dan Bab II Lampiran PermenLH No 17 tahun

2012 ;---------------------------------------------------------------------------------------------

do
b. Mengenai proses Konsultasi Publik/Sosialisasi Rencana Kegiatan Usaha PLTU
gu
Cirebon 1 x 1000 MW;------------------------------------------------------------------
115. Bahwa dalam proses penyusunan kerangka acuan terdapat proses

In
A
pelibatan masyarkat yang diatur sebagai berikut PP No 27 tahun 2012,
ah

dalam pasal 9 menyebutkan : -------------------------------------------------------------

lik
(1)…

(2) Pengikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat


am

ub
(1) dilakukan melalui:-----------------------------------------------------------

a. pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; dan;------------


ep
k

b. konsultasi
ah

R
publik.;-------------------------------------------------------------

si
116. Bahwa Penggugat I telah mendalilkan bahwa Penggugat I merupakan

ne
ng

masyarakat terdampak yang telah dijelaskan pada bagian kedudukan

hukum Penggugat ;---------------------------------------------------------------------------

do
gu

117. Bahwa dengan demikian, Penggugat I memiliki hak untuk mendapatkan

informasi serta dilibatkan dalam proses penyusunan AMDAL yang


In
A

merupakan bagian tidak terpisahkan dalam penerbitan objek gugatan. Hak

untuk Informasi dan pelibatan masyarakat dalam penyusunan dan


ah

lik

keputusan dalam proses AMDAL didapatkan melalui Konsultasi Publik

ataupun sosialisasi Rencana Kegiatan/Usaha dan AMDAL ;----------------------


m

ub

118. Bahwa sampai dengan diperolehnya dokumen Izin Lingkungan objek


ka

gugatan, Penggugat I tidak pernah dilibatkan dalam proses Konsultasi


ep

Publik ataupun sosialisasi Rencana Kegaitan/Usaha dan Amdal;----------------


119. Bahwa hal ini semakin ditegaskan dengan fakta pemrakarsa dan
ah

TERGUGAT melakukan addendum amdal tanpa terlebih dahulu melakukan


es
M

konsultasi public ;-----------------------------------------------------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 40 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
120. Bahwa dengan demikian, penerbitan objek gugatan bertentangan dengan

si
Pasal 9 PP No 27 tahun 2012 dan Bab II Lampiran Permen LH No 17 tahun

2012 ;---------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
c. Pelibatan masyarakat dalam Komisi Penilai Amdal (KPA) melalui adanya

wakil masyarakat dalam KPA. ;------------------------------------------------------------

do
121. Bahwa dalam proses pelibatan masyarakat dalam penyusunan dokumen
gu AMDAL salah satunya adalah adanya perwakilan masyarakat dalam

In
A
anggota Komisi Penilai Amdal ;------------------------------------------------------------
122. Bahwa perwakilan masyarakat dalam Komisi Penilai amdal diatur di dalam
ah

dalam Pasal 30 UU No.32 tahun 2009 Pasal 30 yang menyebutkan:----------

lik
“ Keanggotaan Komisi Penilai Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal

29 terdiri atas wakil dari unsur:------------------------------------------------------------


am

ub
a) ..;----------------------------------------------------------------------------------------

--
b) .. ;----------------------------------------------------------------------------------------
ep
k

-
ah

e) Wakil dari masyarakat yang berpotensi terkena dampak;


R

si
dan ;----------
f) Organisasi lingkungan

ne
ng

hidup.” ;---------------------------------------------------
123. Bahwa lebih lanjut dalam Bagian Konsultasi Publik Bab II Lampiran

do
gu

PermenLH No. 17 tahun 2012 mengatur bahwa “Konsultasi Publik juga

merupakan sarana untuk memilih dan menetapkan wakil masyarakat


In
A

terkena dampak yang akan duduk sebagai anggota komisi penilai amdal”
124. Bahwa kemudian di Dalam Bagian Penetapan Wakil Masyarakat Terkena
ah

lik

Dampak dalam Komisi Penilai Amdal Bab II Lampiran PermenLH No. 17

tahun 2012 mengatur bahwa :-------------------------------------------------------------


a. Masyarakat terkena dampak memilih dan menetapkan sendiri
m

ub

wakilnya yang duduk sebagai anggota komisi penilai amdal;------------


ka

b. Pemilihan dan penetapan wakil masyarakat tersbeut dilakukan


ep

bersamaan dengan pelaksanaan konsultasi publik;-------------------------


c. Jumlah wakil masyarakat terkena dampak yang dipiloh dan
ah

ditetapkan untuk duduk sebagai anggota komisi penilai amdal


es
M

ditetapkan secara proposional dan mewakili aspirasi masyarakat


ng

yang diwakilinya dalam persoalan lingkungan hidup;-----------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 41 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
125. Bahwa berdasarkan dalil tentang tidak adanya konsultasi publik di bagian

si
sebelumnya, maka masyarakat terkena dampak tidak ada dalam Komisi

Penilai Amdal yang menilai addendum dokumen AMDAL yang menjadi

ne
ng
dasar penerbitan Surat Kelayakan Lingkungan Hidup dan Objek Gugatan.
126. Bahwa dengan demikian Pelibatan masyarakat dalam Komisi Penilai Amdal

do
gu yang menilai Dokumen Amdal tidak terpenuhi, sehingga demikian proses

penilaian dokumen amdal amdal Cacat yuridis karena bertentangan dengan

In
A
pasal 30 UU No. 32 tahun 2009 dan PermenLH 17 tahun 2012 ;----------------
127. Bahwa berdasarkan dalil mengenai unsur keanggotaan Komisi Penilaian
ah

lik
Amdal sebelumnya, bahwa salah satu anggota Komisi Penilai Amdal adalah

organisasi lingkungan ;----------------------------------------------------------------------


am

ub
128. Proses penerbitan Objek Gugatan tidak dilakukan secara transparan dan

partisipatif dikarenakan proses tersebut selain tidak melibatkan partisipasi


ep
k

warga terdampak, baik masyarakat terdampak yang pernah mengajukan


ah

gugatan dalam perkara nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG, Penggugat


R

si
maupun organisasi lingkungan hidup sebagaimana dimandatkan dalam

ne
ng

Pasal 32 UU No. 32 Tahun 2009. ;-------------------------------------------------------


129. Bahwa telah ada agenda komisi penilaian Amdal, hal tersebut berdasarkan

Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan hidup Nomor:

do
gu

660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017, dalam bagian memperhatikan poin 1

menyebutkan Hasil Rapat tim teknis komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa
In
A

Barat tanggal 16 Juni 2017 dan tanggal 6 juli 2017, mengenai penilaian
ah

lik

dokumen Adendum Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana

pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan


m

ub

Hidup (RPL) rencana kegiatan pembangunan dan Operasional PLTU


ka

Kapasitas 1x1.000 MV Cirebon yang berlokasi di desa kanci kecamatan


ep

astanajapura dan desa waruduwur kecamatan mundu daerah kabupaten


ah

cirebon oleh PT. Cirebon Prasarana ;----------------------------------------------------


R

130. Bahwa dalam hal ini Walhi Jabar merupakan Organisasi Pemerhati
es
M

Lingkungan Hidup, tidak pernah dilibatkan baik dalam proses penyusunan


ng

AMDAL selain di atur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 42 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses

si
Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan dan Peraturan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan ;--------------------

ne
ng
131. Bahwa Pada tanggal 12 Juni 2017 Bahwa menanggapi permohonan

perubahan izin lingkungan tersebut, WALHI JABAR telah mengirimkan surat

do
gu saran, pendapat, dan tanggapan (SPT) kepada DLH Jabar yang dikirim

melalui E-mail, meminta DLH Jabar untuk menolak penilaian terhadap

In
A
permohonan perubahan izin lingkungan tersebut karena gugatan
ah

administrasi terhadap Izin Lingkungan PT CEP masih berlangsung, dan

lik
belum ada perubahan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
am

ub
Cirebon ;-----------------------------------------------------------------------------------------
132. Bahwa saran, pendapat, dan tanggapan yang disampaikan oleh masyarakat

wajib digunakan oleh TERGUGAT sebagai bahan pertimbangan dalam


ep
k

penerbitan rekomendasi UKL-UPL dan penerbitan izin lingkungan ;------------


ah

133. Bahwa TERGUGAT dalam hal ini tetap menerbitkan objek gugatan tanpa
R

si
mempertimbangkan SPT yang telah disampaikan oleh penggugat (WALHI)

ne
ng

dalam proses penerbitan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan

lingkungan hidup dan izin lingkungan ;--------------------------------------------------


134. Bahwa dengan diterbitkannya objek gugatan oleh TERGUGAT Hal iniakan

do
gu

mengulangi kesalahan hukum yang sama yang telah diangkat dalam

gugatan tata usaha negaraperkara nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG


In
A

terhadap Izin Lingkungan yang lama ;---------------------------------------------------


135. Bahwa dengan tidak dilakukannya mekanisme partisipasi publik sesuai
ah

lik

dengan peraturan yang berlaku, masyarakat terdampak maupun organisasi

lingkungan hidup kehilangan kesempatan untuk memberikan masukan


m

ub

susbtantif terhadap dokumen lingkungan hidup yang juga merupakan salah


ka

ep

satu permasalahan dalam penerbitan Izin Lingkungan yang lama ;-------------


136. Bahwa tindakan TERGUGAT yang mengeluarkan objek gugatan tanpa
ah

melibatkan partisipasi warga masyarakat terdampak, dan tanpa itikad baik


R

es

mengakomodir perbaikan substantif sebagaimana telah disampaikan dalam


M

ng

gugatan TUN atas Izin Lingkungan yang lama, menunjukkan dengan jelas
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 43 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa penerbitan objek gugatan bertentangan dengan peraturan

si
perundang-undangan sebagaimana telah diuraikan di atas dan dengan

demikian cacat yuridis dan dapat dibatalkan oleh pemberi izin ;------------------

ne
ng
137. Bahwa pada tanggal 21 Agustus 2017 dikarenakan surat SPT pada poin 7

tidak ditanggapi, maka Walhi Jabar mengirimkan Surat terkait Permohonan

do
gu Informasi, Prihal: Permohonan Informasi Proses Revisi Izin Lingkungan

PLTU 2 Cirebon kepada PPID DLH. Prov Jawa Barat (No Surat :

In
A
116/WALHIJB/VIII/2017) ;-------------------------------------------------------------------
138. Bahwa pada tanggal 11 September 2017DLH Provinsi Jawa barat
ah

lik
menangapi surat Walhi Jabar No: 116/WALHIJB/VIII/2017 lewat Surat

Jawaban No : 660.1/5.436/Bid-I/2017, Prihal : Informasi Proses izin


am

ub
Lingkungan PLTU 2 Cirebon. DLH Jawa Barat menjelaskan tentang proses

Revisi Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon. ;----------------------------------------------


ep
k

139. Bahwa pada 12 September 2017 Walhi Jabar mengirimkan surat kembali
ah

kepada PPID DPMPTSP Provinsi Jawa Barat dengan Prihal : Permohonan


R

si
Informasi Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon Terbaru. Surat No :

ne
ng

121/WALHIJB/IX/2017. Pada intinya memohon dokumen Surat Keputusan

Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon terbaru ;----------------------------------------------


140. Bahwa pada tanggal 25 September 2017DPMPTSP Jawa Barat menjawab

do
gu

surat diatas dengan mengirimkan Soft Copy Surat Kelayakan Izin

lingkungan dan Izin lingkungan, melalui E-mail Walhi Jabar yang dibaca
In
A

pada tanggal 26 September 2017 ;-------------------------------------------------------


141. Bahwa pada tanggal 28 September 2017DPMPTSP Provinsi Jawa Barat
ah

lik

mengirimkan kembali fisik dokumen yang dimohonkan, melalui surat No:

660/4316/Datin menanggapi Surat No : 121/WALHIJB/IX/2017, yang


m

ub

melampirkan 1 berkas dokumen Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon ;------------


ka

142. Bahwa dengan tidak adanya Wakil Masyarakat terkena Dampak dan
ep

Organisasi Lingkungan Hidup dalam Komisi Penilai Amdal, maka Komisi


ah

Penilai Amdal yang menilai dokumen AMDAL tidak memenuhi unsur yang
R

es

harus ada dalam Komisi Penilai Amdal sesuai dengan ketentuan dalam
M

ng

pasal 30 UU No.32 Tahun 2009 ;---------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 44 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
143. Bahwa dengan komisi penilaian amdal tidak memenuhi unsur pelibatan

si
masyarakat amdal, maka penilaian addendum dokumen Amdal yang

menjadi dasar penerbitan objek sengketa bertentangan dengan pasal 30

ne
ng
UU No. 32 Tahun 2009 dan Bab II Lampiran PermenLH no 17 tahun 2012,

do
gu sehingga Penerbitan Objek Gugatan Cacat Yuridis ;--------------------------------
d. Mengenai Proses Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan ;-----------------

In
144. Bahwa Pasal 39 UU PPLH juga mensyaratkan bahwa setiap permohonan
A
dan keputusan izin lingkungan hendaknya diumumkan secara proaktif oleh
ah

lik
Pemberi Izin ;-----------------------------------------------------------------------------------

“(1) Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya


am

ub
wajib mengumumkan setiap permohonan dan keputusan izin lingkungan;

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan


ep
k

cara yang mudah diketahui oleh masyarakat,”.


ah

145. Lebih jauh, kewajiban TERGUGAT dalam pengikutsertaan masyarakat


R

si
dalam PP No. 27 Tahun 2012 mencakup:----------------------------------------------

ne
ng

Pengumuman saat menerima permohonan Izin Lingkungan, sebagaimana

diwajibkan dalam Pasal 44, yaitu “Setelah menerima permohonan Izin

do
gu

Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Menteri, Gubernur atau

Bupati/Walikota wajib mengumumkan permohonan Izin Lingkungan”;;-----------


In
A

146. Lebih lanjut pasal 45 ayat (2) menyatakan “Pengumuman sebagaimana


ah

dimaksud ayat 1 dilakukan melalui multimedia dan papan pengumuman di


lik

lokasi usaha dan/atau kegiatan paling lama 5 hari kerja terhitung sejak
m

ub

dokumen ANDAL dan RKL-RPL yang diajukan dinyatakan lengkap secara

administrasi” ;----------------------------------------------------------------------------------
ka

ep

147. Pengumuman setelah menerbitkan Izin Lingkungan, sebagaimana


ah

diwajibkan dalam Pasal 49, yaitu “Izin Lingkungan yang telah diterbitkan
R

oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota wajib diumumkan melalui


es
M

ng

media massa dan/atau multimedia.”;-----------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 45 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
148. Hal ini ditegaskan lagi dalam Bab III Lampiran PermenLH No. 17 Tahun

si
2012, yang menyatakan “pengikutsertaan masyarakat dalam proses Izin

Lingkungan dilakukan melalui:-------------------------------------------------------------

ne
ng
a. Pengumuman permohonan Izin Lingkungan;---------------------------------

do
gu b. Pengumuman Izin Lingkungan yang telah diterbitkan;---------------------

149. Bahwa TERGUGAT melakukan pengumuman permohonan izin lingkungan

In
A
melalui Pengumuman di web bplhdjabar.go.id dengan nomor pengumuman:

660.1/3163/Bid-I/2017 ;----------------------------------------------------------------------
ah

lik
150. Bahwa berdasarkan Bab II PermenLH No. 17 Tahun 2012, mengatur perihal

pengumuman permohonan Izin Lingkungan setidaknya memuat:---------------


am

ub
a. Nama dan alamat pemohon Izin Lingkungan;--------------------------------

b. Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan;---------------------------------------


ep
k

c. Skala dari besaran dari rencana usaha dan/atau kegiatan;---------------


ah

R
d. Lokasi rencana dan/atau kegiatan;----------------------------------------------

si
e. Informasi mengenai cara mendapatkan dokumen AMDAL (Kerangka

ne
ng

Acuan yang telah diberikan persetujuan, draft ANDAL dan RKL-RPL)

yang

do
gu

berupa:---------------------------------------------------------------------------

i. Informasi perihal tempat di mana masyarakat dapat


In
A

memperoleh dokumen AMDAL (Kerangka Acuan yang telah


ah

lik

diberikan persetujuan, draft ANDAL dan RKL-RPL) yang akan

diajukan untuk dilakukan penilaian atas penilaian Izin


m

ub

Lingkungan;
ka

dan/atau ;-----------------------------------------------------
ep

ii. Tautan (link) dokumen AMDAL (Kerangka Acuan yang telah


ah

diberikan persetujuan, draft ANDAL dan RKL-RPL) yang dapat


R

es

diunduh (download) oleh masyarakat;---------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 46 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang dan batas waktu

si
pemberian saran, pendapat dan tanggapan SPT dari masyarakat;-----

g. Nama dan alamat instansi lingkungan hidup yang menerima SPT dari

ne
ng
warga masyarakat;-------------------------------------------------------------------

do
gu h. Nama dan alamat warga masyarakat dan organisasi lingkungan

hidup yang akan duduk sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL;------

In
A
151. Bahwa pengumuman yang dilakukan oleh TERGUGAT tidak mengandung

muatan-muatan antara
ah

lik
lain :----------------------------------------------------------------

a) Lokasi rencana dan/atau kegiatan;----------------------------------------------


am

ub
b) Informasi mengenai cara mendapatkan dokumen AMDAL (Kerangka

Acuan yang telah diberikan persetujuan, draft ANDAL dan RKL-RPL)


ep
k

yang
ah

R
berupa:---------------------------------------------------------------------------

si
i. Informasi perihal tempat di mana masyarakat dapat

ne
ng

memperoleh dokumen AMDAL (Kerangka Acuan yang telah

diberikan persetujuan, draft ANDAL dan RKL-RPL) yang akan

do
gu

diajukan untuk dilakukan penilaian atas penilaian Izin


In
Lingkungan;
A

dan/atau ;-----------------------------------------------------
ah

lik

ii. Tautan (link) dokumen AMDAL (Kerangka Acuan yang telah

diberikan persetujuan, draft ANDAL dan RKL-RPL) yang dapat


m

ub

diunduh (download) oleh masyarakat;---------------------------------


ka

c) Nama dan alamat warga masyarakat dan organisasi lingkungan


ep

hidup yang akan duduk sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL;


ah

152. Bahwa dengan demikian Pengumuman yang dilakukan oleh TERGUGAT


R

es

terkait dengan rencana pembangunan PLTU Cirebon 1 X 1000 MW tidak


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 47 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memenuhi muatan pengumuman dan bertentangan dengan yang diatur

si
dalam PermenLH No. 17 Tahun 2012 ;--------------------------------------------------
e. Mengenai Proses Pengumuman Penerbitan Izin Lingkungan ;-------------------
153. Bahwa Berdasarkan pasal 49 PP No 27 tahun 2012 TERGUGAT

ne
ng
berkewajiban untuk melalukan pengumuman penerbitan izin lingkungan,

do
gu yang pada ayat (2) mengatur bahwa pengumuman penerbitan izin

lingkungan wajib dilakukan dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak

In
A
diterbitkan ;-------------------------------------------------------------------------------------

-
ah

154. Bahwa lebih lanjut dalam PermenLH No. 17 tahun 2012, pada Bagian

lik
Pengumuman Izin Lingkungan yang Sudah Diterbitkan dijelaksan bahwa
am

ub
“Pengumuman tersebut (re: izin lingkungan) dilakukan melalui media massa

dan/atau multimedia antara lain adalah situs internet yang seca efektif dan
ep
k

efisiensi dapat menjangkau masyarakat”.;----------------------------------------------


155. Bahwa objek gugatan diterbitkan pada tanggal 17 Juli 2017, dan dari sejak
ah

R
penerbitan sampai dengan gugatan ini didaftarkan, TERGUGAT tidak

si
pernah melakukan pengumuman di media massa ataupun multimedia

ne
ng

sebagaimana yang diatur dalam PermenLH No. 17 Tahun 2012. ;--------------


156. Bahwa dengan tidak adanya pengumuman terkait penerbitan objek gugatan

do
gu

maka dengan demikian objek gugatan bertentangan dengan pasal 49 No.

27 tahun 2012 dan Bab II bagian Pengumuman izin lingkungan yang sudah
In
A

ditebitkan pada Lampiran PermenLH no. 17 tahun 2012 ;-------------------------


157. Bahwa dari dalil-dalil mengenai pelibatan masyarakat diatas telah diuraikan
ah

lik

mengenai setiap tahapan pelibatan masyarakat dalam penilaian dokumen

amdal dan penerbitan objek gugatan, ditemukan cacat procedural dalam


m

ub

penerbitan objek gugatan;------------------------------------------------------------------


158. Bahwa dengan demikian telah jelas bahwa Penerbitan Objek Gugatan
ka

ep

bertentangan dengan PP No. 27 Tahun 2012 dan Permen LH Nomor 17

Tahun 2012 ;-----------------------------------------------------------------------------------


ah

159. Bahwa pelanggaran kewajiban TERGUGAT dalam melakukan pelibatan


R

es

masyarakat dalam penyusunan Dokumen Amdal dan penerbitan Objek


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 48 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan telah menyebabkan tidak tercapainya tujuan pengikutsertaan

si
masyarakat dalam proses AMDAL dan Izin Lingkungan yaitu:--------------------
160. Masyarakat tidak mendapatkan informasi mengenai rencana usaha

ne
ng
dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan. Dalam hal

ini, masyarakat tidak pernah mengetahui dampak penting kegiatan PLTU

do
gu Cirebon 1 x 1000 MW ke udara dan laut serta dampaknya terhadap

kesehatan masyarakat di sekitarnya;----------------------------------------------------

In
A
a. Masyarakat tidak dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau

tanggapan atas rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak


ah

lik
penting terhadap lingkungan;-----------------------------------------------------
b. Masyarakat tidak dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan
am

ub
terkait dengan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan atas

rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap


ep
k

lingkungan;-----------------------------------------------------------------------------
c. Masyarakat tidak dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau
ah

R
tanggapan atas proses Izin Lingkungan;---------------------------------------

si
161. Bahwa dengan demikian, tindakan TERGUGAT dalam melakukan

ne
ng

Penerbitan Objek Gugatan tidak memenuhi ketentuan dalam UUPPLH, PP

No.27 Tahun 2012, dan Permen LH No.17 Tahun 2012; Sehingga dalam

do
gu

proses pengambilan keputusan terkait dengan perbitan Objek Gugatan

patut diduga cacat procedural ;------------------------------------------------------------


162. Bahwa berdasarkan pada dalil-dalil di atas, PENGGUGAT berkesimpulan
In
A

bahwa penerbitan objek gugatan bertentangan dengan peraturan


ah

lik

perundang-undangan, yakni pasal 26 ayat (2) Undang-Undang No. 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan


m

ub

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012; ------------------


ka

C.2 Penerbitan Objek Gugatan Mengandung Cacat Substantif


ep

C.2.a Objek Gugatan Bertentangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah


ah

Kabupaten Cirebon 2011 – 2031.


es

163. Bahwa seperti yang sudah didalilkan oleh PARA PENGGUGAT sebelumnya,
M

ng

Pasal 114 a PP No. 13 Tahun 2017 tidak bisa diterapkan terhadap Objek
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 49 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan. Maka dari itu, kesesuaian Objek Gugatan dengan tata ruang

si
harus berdasarkan pada sumber hukum lain selain PP No. 13 Tahun

2017 ;-----------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
164. Bahwa sumber hukum mengenai tata ruang yang paling rinci bagi Objek

Gugatan adalah Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No. 17 Tahun 2011

do
gu tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2011 –

2031 (Perda RTRW Kab. Cirebon Tahun 2011 – 2031). Perda tersebut

In
A
mengatur ruang mana yang diperuntukan bagi pembangunan dan
ah

operasional PLTU Batubara yang mana merupakan ruang lingkup jenis

lik
usaha dan/atau kegiatan dari Objek Gugatan ;----------------------------------------
165. Bahwa Pasal Pasal 19 Ayat (4) huruf a Perda RTRW Kab. Cirebon Tahun
am

ub
2011 – 2031 mengatur lokasi yang diperuntukan bagi pembangunan dan

operasional PLTU Batubara, yakni Kecamatan Astanajapura. Aturan ini


ep
k

sebagaimana dijabarkan di bawah ini:---------------------------------------------------


ah

Pasal 19
R
(1) Rencana sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam

si
Pasal 18 huruf a terdiri

ne
ng

atas:------------------------------------------------------------
a. jaringan pipa minyak dan gas bumi;------------------------------------
b. gardu induk;-------------------------------------------------------------------

do
gu

c. pembangkit tenaga listrik; dan;-------------------------------------------


d. jaringan transmisi tenaga listrik ;-----------------------------------------
(2) Jaringan pipa minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud
In
A

padaayat (1) huruf a meliputi :---------------------------------------------------


a. Kecamatan Ciwaringin;-----------------------------------------------------
b. (dst).;----------------------------------------------------------------------------
ah

lik

(3) Gardu induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Kecamatan

Arjawinangun;------------------------------------------------
m

ub

b. (dst).;--------------------------------------------------------------------------
ka

-
ep

(4) Pembangkit listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

meliputi:-------------------------------------------------------------------------------
ah

a. pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dikembangkan untuk


R

es

meningkatkan pasokan listrik jalur transmisi Sumatera - Jawa


M

ng

- Bali berada di Kecamatan Astanajapura ;-------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 50 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. pengembangan energi terbarukan berupa panas bumi seluas

si
kurang lebih 5 (lima) hektar berada di Kecamatan Gempol;---
(5) Jaringan transmisi tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat

ne
ng
(1) huruf d meliputi:---------------------------------------------------------------
a. penyediaan jaringan energi listrik tersebar di 40 (empat

do
gu puluh) kecamatan bagi kebutuhan rumah tangga dan

kebutuhan non rumah

In
A
tangga;--------------------------------------------------------
b. jaringan transmisi listrik meliputi Saluran Udara Tegangan
ah

Ekstra Tinggi (SUTET) melintasi:-------------------------------------

lik
1. Kecamatan

Beber;-------------------------------------------------
am

ub
2. (dst) ;-----------------------------------------------------------------

-
c. jaringan transmisi listrik meliputi Saluran Udara Tegangan
ep
k

Tinggi (SUTT) melintasi:-----------------------------------------------


ah

1. Kecamatan
R

si
Mundu;------------------------------------------------
2. (dst).;-----------------------------------------------------------------

ne
ng

-
166. Bahwa berdasarkan pada Pasal 19 Ayat (4) Huruf a dan Ayat (5) Huruf c,

do
gu

peruntukan ruang bagi pembangunan dan operasi PLTU Batubara hanya

terletak di Kecamatan Astanajapura. Kecamatan Mundu tidak termasuk ke


In
A

dalam ruang yang diperuntukan bagi pembangunan dan operasi PLTU

Batubara ;---------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

167. Bahwa Objek Gugatan pada diktum kedua menyatakan usaha dan/atau

kegiatan pembangunan dan operasional PLTU Cirebon 1 x 1000 MW


m

ub

meliputi wilayah Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura dan Desa


ka

Waraduwur, Kecamatan Mundu, Daerah Kabupaten Cirebon. Masuknya


ep

Desa Waraduwur, Kecamatan Mundu dalam ruang lingkup Objek Gugatan


ah

bertentangan dengan Pasal 19 Ayat (4) huruf a Perda RTRW Kabupaten


R

es

Cirebon Tahun 2011 – 2031 yang hanya memperuntukan Kecamatan


M

ng

Astanajapura sebagai area pembangunan dan operasional PLTU Batubara.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 51 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
168. Bahwa Pasal 4 Ayat (1), (2), dan (3) PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin

si
Lingkungan (PP No. 27 Tahun 2012) mengatur: ;------------------------------------
(1) Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) disusun

ne
ng
oleh Pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau

Kegiatan ;---------------------------------------------------------------------------

do
gu (2) Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) wajib sesuai dengan rencana tata ruang ;---------------
(3) Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak sesuai

In
A
dengan rencana tata ruang, dokumen Amdal tidak dapat dinilai dan
ah

wajib dikembalikan kepada Pemrakarsa ;----------------------------------

lik
169. Bahwa berdasarkan pada ketentuan Pasal 4 PP No. 27 Tahun 2012, dapat

disimpulkan juga bahwa Objek Gugatan bertentangan dengan Pasal 4 Ayat


am

ub
(2) dan (3) PP No. 27 Tahun 2012 karena Objek Gugatan tidak sesuai

dengan Perda RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011 -2031 ;-------------------


ep
k

170. Bahwa lebih lanjut lagi, karena lokasi rencana pembangunan dan operasi
ah

PLTU Cirebon 1 x 1000 MW bertentangan dengan Perda RTRW Kabupaten


R

si
Cirebon 1 x 1000 MW, maka seharusnya Objek Gugatan tidak diterbitkan

ne
ng

karena AMDAL yang menjadi dasar diterbitkannya Objek Gugatan tidak

dapat dinilai dan wajib dikembalikan kepada pemrakarsa (berdasarkan

do
gu

Pasal 4 Ayat (3) PP No. 27 Tahun 2012) ;----------------------------------------------


171. Bahwa Putusan PTUN Bandung No. 124/G/2016/PTUN.BDG tanggal 19

April 2016 memutus perkara tata usaha negara dengan objek gugatan
In
A

berupa “Surat Keputusan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu


ah

lik

Provinsi Jawa Barat Nomor: 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1 X


m

ub

1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah


ka

Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 11 Mei


ep

2016” (Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1000 MW yang lama). Bahwa


ah

putusan tersebut memperkuat fakta ketidaksesuaian Objek Gugatan dengan


R

es

Perda RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011 – 2031. Putusan tersebut


M

ng

dalam pertimbangannya menyatakan:---------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 52 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Jika tidak sesuai tata ruang, maka dokumen AMDAL tidak dinilai dan

si
wajib dikembalikan kepada pemrakarsa. TERGUGAT mendalilkan

bahwa pembangunan PLTU-B Cirebon 2 telah berdasarkan tata ruang

ne
ng
Provinsi Jawa Barat, dan sekalipun menurut Perda Tata Ruang Cirebon

do
gu bukan merupakan wilayah yang diperuntukkan untuk PLTU, telah

mendapatkan rekomendasi BKRPD dan sedang dalam usulan

In
A
peninjauan kembali RTRW Kab. Cirebon. Namun, Majelis berpendapat

bahwa penataan ruang wilayah Nasional, Provinsi, Kab/Kota dilakukan


ah

lik
secara berjenjang dan komplementer, saling melengkapi, bersinergi dan

tidak terjadi tumpang tindih. Merujuk Pasal 27 UU Tata Ruang, RTRW


am

ub
Kab/Kota lah yang menjadi dasar penerbitan perizinan lokasi dan

administrasi pertanahan; dan ketentuan tersebut menghendaki RTRW


ep
k

Kab/Kota sebagai pengaturan lebih rinci dari RTRW Provinsi. Sekalipun


ah

R
dalam rekomendasi penilaian studi AMDAL, RKL-RPL PLTU-B Cirebon

si
2 pada pokoknya memutuskan studi AMDAL layak dan sesuai dengan

ne
ng

tata ruang, namun faktanya tapak lokasi pembangunan berada di Desa

Kanci (Kec. Astanajapura) dan Desa Waruduwur (Kec. Mundu), yang

do
gu

jika dikonfirmasi ke Perda RTRW Kabupaten hanya Kecamatan

Astanajapura yang diperuntukkan untuk PLTU-B. Majelis tidak


In
A

menemukan ketentuan yang menyatakan bahwa Kecamatan Mundu


ah

lik

merupakan lokasi pembangunan PLTU-B. Dengan demikian, sekalipun

secara prosedural rekomendasi AMDAL telah sesuai prosedur, namun


m

ub

secara substantif rekomendasi telah salah dengan memasukkan


ka

Kecamatan Mundu sebagai tapak proyek. Kecamatan Mundu dalam


ep

RTRW Kabupaten hanya dialokasikan untuk jaringan transmisi. Oleh


ah

karena Kepala BLHD telah salah secara substantif dalam memberikan


R

es

rekomendasi AMDAL, secara de facti AMDAL dan Izin Lingkungan


M

ng

mengandung kesalahan atau kekeliruan yuridis, mutatis mutandis cacat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 53 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yuridis. Karena terbukti TERGUGAT melanggar ketentuan perundang-

si
undangan, maka secara mutatis mutandis melanggar AUPB, khususnya

bahwa pembuat KTUN harus bertindak berdasarkan ketentuan

ne
ng
perundang-undangan, asas kepatutan dan asas kepastian hukum ;-------
172. Bahwa hingga diterbitkannya objek gugatan, tidak ada perubahan Perda

do
gu RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011 – 2031 yang sudah diundangkan.

Maka dari itu, Perda Kabupaten Cirebon No. 17 Tahun 2011 tentang RTRW

In
A
Kabupaten Cirebon Tahun 2011 – 2031 masih berlaku ;---------------------------
173. Maka dari itu, penerbitan Objek Gugatan bertentangan dengan Pasal 19
ah

lik
Ayat (4) Huruf a Perda RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011 - 2031, Pasal

4 Ayat (2) dan (3) PP No. 27 Tahun 2012, dan Putusan PTUN Bandung No.
am

ub
124/G/2016/PTUN.BDG. ;------------------------------------------------
ep
C.2.b. Objek Gugatan berada dalam Kawasan Lindung berdasarkan
k

Rencana Tata Ruang Kabupaten Cirebon (Peraturan Daerah Nomor 17


ah

si
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun

2011-2031)

ne
ng

174. Bahwa berdasarkan Objek Gugatan dan dokumen AMDAL, kegiatan

do
pembangunan dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (“PLTU”)
gu

kapasitas 1x1000 MW Cirebon berlokasi di Desa Kanci Kecamatan


In
A

Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten

Cirebon ;-----------------------------------------------------------------------------------------
ah

175. Bahwa Desa Kanci dan Desa Waruduwur berada di Kabupaten Cirebon,
lik

sehingga pemanfaatan pola dan struktur ruang mengikuti perencanaan tata


m

ub

ruang kabupaten Cirebon yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon

Nomor 17 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten


ka

ep

Cirebon Tahun 2011-2031 (“RTRW Cirebon”) ;---------------------------------------


176. Bahwa berdasarkan pasal 32 ayat 2 RTRW Cirebon 2011-2031, Desa Kanci
ah

dan Desa Waruduwur ditetapkan sebagai kawasan sempandan pantai.


es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 54 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
177. Bahwa berdasarkan pasal 34 ayat 3 RTRW Cirebon 2011-2031, Kecamatan

si
Mundu dan Kecamatan Astanajapura termasuk dalam kawasan rawan

gelombang pasang ;--------------------------------------------------------------------------

ne
ng
178. Bahwa berdasarkan pasal 35 ayat 3 huruf c RTRW Cirebon 2011-2031;

Kecamatan Mundu dan Kecamatan Astanajapura ditetapkan sebagai

do
gu
kawasan rawan abrasi. ;---------------------------------------------------------------------
179. Bahwa pasal 5 ayat 2 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

In
A
Penataan Ruang (“UU No. 26 Tahun 2007”) dan pasal 51 jo. Pasal 52

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas


ah

lik
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (“PP No. 13 Tahun 2017”) berbunyi:


am

ub
“Yang termasuk dalam kawasan lindung adalah:-------------------------------------
a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, antara

lain kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, dan kawasan resapan


ep
k

air;--------------------------------------------------------------------------------------------
ah

b. Kawasan perlindungan setempat, antara lain sempadan pantai,


R

si
sempadan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, dan kawasan sekitar

ne
ng

mata air;-------------------------------------------------------------------------------------
c. Kawasan suaka alam dan cagar budaya, antara lain kawasan suaka

alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, kawasan pantai

do
gu

berhutan bakau, taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam,

cagar alam, suaka margasatwa, serta kawasan cagar budaya dan ilmu
In
A

pengetahuan;------------------------------------------------------------------------------
d. Kawasan rawan bencana alam, antara lain kawasan rawan letusan
ah

lik

gunung berapi, kawan rawan gempa bumi, kawasan rawan tanah

longsor, kawasan rawan gelombang pasang, dan kawasan rawan banjir;


m

ub

dan;-------------------------------------------------------------------------------------------
ka

e. Kawasan lindung lainnya, antara lain taman buru, cagar biosfer,


ep

kawasan perlindungan plasma nutfah, kawasan pengungsian satwa, dan


ah

terumbu karang.”;-------------------------------------------------------------------------
R

180. Bahwa lebih lanjut, pasal 30 ayat 2 jo. pasal 31 sampai dengan pasal 36
es
M

RTRW Cirebon berbunyi:--------------------------------------------------------------------


ng

“Rencana pola ruang kawasan lindung terdiri atas:----------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 55 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan

si
bawahannya berupa kawasan resapan air;-----------------------------------------
b. Kawasan perlindungan setempat, meliputi sempadan pantai, sempadan

ne
ng
sungai, kawasan sekitar situ, kawasan sekitar mata air, kawasan kearifan

lokal, kawasan ruang terbuka hijau perkotaan;------------------------------------

do
gu c. Kawasan suaka alam dan pelestarian alam, berupa Taman Nasional

Gunung Ciremai;---------------------------------------------------------------------------
d. Kawasan rawan bencana alam, meliputi kawasan rawan tanah longsor,

In
A
kawasan rawan gelombang pasang, kawasan rawan banjir, dan kawasan
ah

rawan angin ribut;--------------------------------------------------------------------------

lik
e. Kawasan lindung geologi, meliputi kawasan cagar alam geologi dan

kawasan rawan bencana alam geologi. Kawasan rawan bencana alam


am

ub
geologi meliputi kawasan rawan letusan Gunung Api Ciremai, kawasan

rawan gerakan tanah, dan kawasan rawan abrasi;-------------------------------


ep
k

f. Kawasan lindung lainnya, meliputi Taman Suaka Margasatwa”.;--------------


181. Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, kawasan sempadan pantai, kawasan
ah

R
rawan abrasi, dan kawasan rawan gelombang pasang merupakan kawasan

si
lindung. Oleh karena itu, PLTU Kapasitas 1x1000 MW Cirebon berlokasi di

ne
ng

tiga jenis kawasan yang merupakan kawasan lindung sesuai dengan

ketentuan diatas ;-----------------------------------------------------------------------------

do
gu

182. Bahwa pemanfaatan ruang kawasan lindung, diharuskan sesuai dengan

aturan yang berlaku tentang pemanfaatan kawasan lindung, maka oleh


In
A

karena itu penggugat akan menguraikan aturan tentang pemanfaatan

kawasan lindung berdasarkan aturan yang berlaku ;--------------------------------


ah

lik

183. Bahwa pasal 1 angka 21 UU No. 26 Tahun 2007 mendefinisikan kawasan

lindung sebagai wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi


m

ub

kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan


ka

sumber daya buatan ;------------------------------------------------------------------------


ep

184. Bahwa pasal 7 ayat 1 PP No. 13 Tahun 2017 mengatur mengenai kebijakan

pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan kawasan lindung yang


ah

meliputi pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat


es
M

menimbulkan kerusakan
ng

lingkungan ;----------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 56 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
185. Bahwa pasal 7 ayat 3 huruf g PP No. 13 Tahun 2017 berbunyi:------------------
“Strategi untuk pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat

si
menimbulkan kerusakan linkungan hidup meliputi:-----------------------------------
a. Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan

ne
ng
hidup;----------------------------------------------------------------------------------------
b. Melindungi dan meningkatkan kemampuan lingkungan hidup dari

do
gu tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh

suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia

In
A
dan makhluk hidup lainnya;------------------------------------------------------------
c. Melindungi dan meningkatkan kemampuan lingkungan hidup untuk
ah

lik
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke

dalamnya;-----------------------------------------------------------------------------------
am

ub
d. Mencegah tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung

menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan


ep
k

lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang


ah

berkelanjutan;------------------------------------------------------------------------------
R
e. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk

si
menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;

ne
ng

f. Mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin

pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang

do
gu

terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan

tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta


In
A

keanekaragamannya; dan;-------------------------------------------------------------
g. Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi
ah

lik

bencana di kawasan rawan bencana dan kawasan risiko perubahan

iklim;”;----------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

186. Bahwa dengan pengaturan ketentuan dalam PP No. 13 Tahun 2017, maka
ka

harus dipertimbangkan dan ditentukan apakah pembangunan PLTU Cirebon


ep

1 x 1000 MW merupakan pemenuhan atas ketentuan tersebut ataukah


ah

justru bertentantangan dengan ketentuan tersebut yang jelas mengatur


R

es

kegiatan yang masuk dalam kegiatan pencegahan dampak negative


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 57 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan

si
hidup;---------------------------------------------------------------------------------------------
187. Bahwa berdasarkan pasal 22 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun

ne
ng
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU No. 32

Tahun 2009”), setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting

do
gu terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup (“AMDAL”). ;-----------------------------------------------------------

In
A
188. Bahwa lebih lanjut, pasal 23 ayat 1 UU No. 32 Tahun 2009 berbunyi:
“Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib
ah

dilengkapi dengan AMDAL terdiri atas:--------------------------------------------------

lik
a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam ;-----------------------------------
b. Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
am

ub
terbarukan;---------------------------------------------------------------------------------
c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan


ep
k

dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;---------------


ah

d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan


R

si
alam, lingkungan buatan, serta lingkungan social dan budaya;--------------
e. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian

ne
ng

kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar

budaya;--------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;------------------


g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;-------------------
h. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi
In
A

pertahanan tinggi; dan/atau;-----------------------------------------------------------


i. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
ah

lik

mempengaruhi lingkungan hidup.”;--------------------------------------------------


189. Bahwa lebih lanjut, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun

2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib


m

ub

dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang


ka

ep

kemudian dalam Lampiran I bagian K.3 Poin No 2 meyatakan bahwa

pembangunan PLTU termasuk dalam rencana kegiatan/usaha yang wajib


ah

dilengkapi AMDAL karena berpotensi menimbulkan dampak pencemaran


es
M

dan kerusakan lingkungan hidup ;--------------------------------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 58 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
190. Bahwa kemudian dalam penerbitan objek gugatan dalam diktum ketiga

si
menegaskan juga bahwa pembangunan PLTU ini akan berdampak negatif

bagi lingkungan hidup yang dijelaskan sebagai berikut “bahwa PLTU

ne
ng
Cirebon kapasitas 1 x 1000 MW termasuk dalam kegiatan yang secara

do
gu potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam

In
A
pemanfaatanya”.;------------------------------------------------------------------------------
191. Bahwa dengan demikian, Pembangunan PLTU termasuk Pembangunan
ah

PLTU Cirebon 1 x 1000 MW merupakan kegiatan yang berpotensi

lik
menimbulkan dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
am

ub
sehingga bukan merupakan pencegahan dampak negatif kegiatan manusia

yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup sebagaimana yang


ep
k

diatur dalam pasal 7 ayat 1 PP No. 13 Tahun 2017, oleh karena itu tidak
ah

dapat dibangun di lokasi yang saat ini direncanakan karena telah ditetapkan
R

si
sebagai kawasan lindung ;------------------------------------------------------------------
192. Bahwa kecamatan astanajapuran dan kecamatan mundu merupakan

ne
ng

kawasan rawan abrasi, yang kemudian diatur dalam Perda RTRW Cirebon

bahwa kawasan rawan abrasi diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan

do
gu

adaptasi rawan becana abrasi, sedangkan kegiatan-kegiatan adaptasi

rawan bencana abrasi antara lain: (i)penanaman mangrove, (ii)relokasi


In
A

bangunan, (iii)pembangunan revetment, (iv)pembangunan groin, dan (v)


ah

lik

pembangunan geotube. Sedangkan pembangunan PLTU tidak termasuk

dalam kegiatan adaptasi rawan bencana abrasi ;------------------------------------


193. Bahwa berdasarkan Addendum ANDAL dan RKL-RPL Kegiatan
m

ub

Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1000 MW Cirebon


ka

ep

Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten

Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana (“Addendum ANDAL dan RKL-


ah

RPL”) halaman 1-17, salah satu kegiatan PLTU kapasitas 1 x 1000 MW


es
M

Cirebon adalah membangun dermaga (jetty) sepanjang 1,67 mil laut (2.700
ng

m).;------------------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 59 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
194. Bahwa kehadiran dermaga (jetty) sepanjang 1,67 mil akan memperparah

si
kerawanan abrasi. Hal ini disebabkan karena kehadiran dermaga (jetty)

akan mempengaruhi arus pasang surut dan arus sejajar pantai. arus

ne
ng
pasang surut berperan mengangkut sedimen dari arah laut ke arah pantai

do
gu dan arus sejajar pantai akan meneruskan dan mengendapkan sedimen

tersebut di sekitar pantai dan dermaga. Karena adanya bangunan dermaga

In
A
yang menjorok ke arah laut, arus yang menyusur sepanjang pantai akan

tertahan sehingga terjadi pola perubahan arah dan kecepatan arus, dimana
ah

lik
arus menjadi turbulen dan kecepatannya berkurang. Aliran arus ini tidak

mampu lagi mengangkut sedimen sehingga menyebabkan sedimen yang


am

ub
terangkut terperangkap dan terendapkan di sekitar area dermaga.

Terperangkapnya sedimen di sekitar area dermaga mengakibatkan defisit


ep
k

material di sejajar pantai. Seiring berjalannya waktu, defisit material akan


ah

R
mengakibatkan garis pantai tergerus dan akhirnya menyebabkan abrasi;-----

si
195. Bahwa dengan demikian, pembangunan PLTU 1 X 1000 MW adalah

ne
ng

kegiatan yang akan memperparah daya adaptasi bencana di daerah yang

memiliki kerentanan khusus dan sudah ditetapkan sebagai kawasan rawan

do
gu

abrasi dan kawasan rawan gelombang pasang ;-------------------------------------


196. Bahwa pasal 114 huruf a PP No. 13 Tahun 2017 berbunyi:-----------------------

"rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis nasional dan/atau


In
A

berdampak besar yang belum dimuat dalam peraturan daerah tentang


ah

lik

rencana tata ruang provinsi, rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota,

dan/atau rencana rincinya, izin pemanfaatan ruang didasarkan pada PP No.


m

ub

13 Tahun 2017 ini”;---------------------------------------------------------------------------


ka

197. Bahwa dalam Addendum ANDAL dan RKL-RPL halaman 1-3 dan halaman
ep

1-8, PP No. 13 Tahun 2017, khususnya pasal 114 huruf a PP No. 13 Tahun
ah

2017 dijadikan dasar hukum untuk perubahan Objek Sengketa;-----------------


R

198. Bahwa karena lokasi ruang lingkup Objek Gugatan berada dalam tiga jenis
es
M

kawasan lindung, sesuai dalam pengaturan Perda RTRW Cirebon, maka


ng

oleh karena itu dalam penerbitan objek gugatan haruslah


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 60 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan perencanaan ruang yang lebih rinci yaitu Perda RTRW

si
Cirebon;------------------------------------------------------------------------------------------
199. Bahwa dalam penerbitan objek gugatan, TERGUGAT mempertimbangkan

ne
ng
surat rekomendasi dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala badan

Pertanahan Nasional sebagaimana dilihat dari Bagian Memperhatikan

do
gu
nomor 2 objek gugatan ;---------------------------------------------------------------------
200. Bahwa dalam surat rekomendasi tersebut tidak mempertimbangkan

In
A
pemanfaatan ruang Kecamatan Astanajapuran dan Kecamatan Mundu

dalam Perda RTRW Cirebon yang telah ditetapkan dalam Kawasan Lindung
ah

201. Bahwa perencanaan ruang suatu wilayah mengacu kepada pengaturan

lik
perencanaan ruang wilayah yang lebih rinci, maka dalam hal ini Perda
am

ub
RTRW Cirebon, hal ini sesuai dengan pertimbangan hakim dalam Putusan

PTUN Perkara No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG, “bahwa penataan ruang


ep
k

wilayah Nasional, Provinsi, Kab/Kota dilakukan secara berjenjang dan


ah

komplementer, saling melengkapi, bersinergi dan tidak terjadi tumpang


R

si
tindih. Merujuk Pasal 27 UU Tata Ruang, RTRW Kab/Kota lah yang menjadi

ne
ng

dasar penerbitan perizinan lokasi dan administrasi pertanahan; dan

ketentuan tersebut menghendaki RTRW Kab/Kota sebagai pengaturan lebih

do
gu

rinci dari RTRW Provinsi.”;------------------------------------------------------------------


202. Bahwa dengan demikian, Surat rekomendasi yang menjadi dasar

pertimbangan dalam penerbitan objek gugatan yang merupakan


In
A

pelaksanaan pasal 114a tidak sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 26


ah

lik

tahun 2007, bahwa penerbitan perizinan seharusnya memakai pengaturan

lebih rinci yaitu RTRW Kab/Kota sehingga penerbitan objek gugatan cacat
m

ub

yuridis mutandis dikarenakan diterbitkan berdasarkan dokumen/surat yang


ka

cacat yuridis ;-----------------------------------------------------------------------------------


ep

203. Bahwa dengan dalil-dalil yang telah dikemukan oleh penggugat

sebelumnya, secara jelas penerbitan objek gugatan serta dokumen


ah

pendukung nya tidak mempertimbangkan sama sekali penetapan kawasan


es
M

lindung di Desa Kanci dan Desa Waruduwur serta Kecamatan Astanajapura


ng

dan Kecamatan Mundu ;--------------------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 61 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
204. Bahwa lebih jauh lagi dengan adanya ketentuan dari UU No. 26 Tahun 2007

si
yang menetapkan fungsi kawasan lindung untuk melindungi kelestarian

lingkungan hidup, Objek Sengketa juga bertentangan dengan UU No. 26

ne
ng
Tahun 2007 yang secara hierarkis lebih tinggi dari PP No. 13 Tahun 2017.
205. Bahwa sebagaimana nomor 9-17, oleh karena Pembangunan PLTU-

do
gu Batubara bukan merupakan kegiatan meliputi pencegahan dampak negatif

kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan akan

In
A
berpotensi sebaliknya merusak dan mencemari lingkungan hidup; maka
ah

penerbitan objek sengketa akan gagal memenuhi maksud dari tujuan

lik
kawasan lindung sesuai definisi dalam UU 26/2007.;-------------------------------
206. Bahwa berdasarkan dalil-dalil diatas, PENGGUGAT berpendapat Objek
am

ub
Sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, yaitu pasal

1 angka 21 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan


ep
k

Ruang serta pasal 7 ayat 1 dan pasal 7 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor
ah

R
13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26

si
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;--------------------

ne
ng

C.2.c. Pengambilan Keputusan Kelayakan dan/atau Ketidaklayakan

do
Lingkungan Hidup didasarkan Dokumen AMDAL yang Masih Cacat
gu

Substantif ;---------------------------------------------------------------------------------------------
In
A

207. Bahwa dokumen yang menjadi dasar terbitnya objek gugatanadalah Surat
ah

lik

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup No: 660/07/19.1.05.0/

DMPPTSP/2017 yang diterbitkan pada 13 Juli 2017 oleh DPMPTSP


m

ub

Provinsi Jawa Barat ;-------------------------------------------------------------------------


208. Bahwa SKKLH di atas diterbitkan untuk menyatakan kelayakan dari
ka

ep

pengubahan (Addendum) dokumen ANDAL dan RKL-RPL Rencana


ah

Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon


R

Kapasitas 1 x 1.000 MW di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat tertanggal Juni


es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 62 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2017 (selanjutnya disebut “Addendum ANDAL dan RKL-RPL”), yang

si
mengubah ANDAL dan RKL-RPL sebelumnya tertanggal April 2016. ;---------
209. Bahwa sebagaimana disebutkan dalam bagian 1.1.2. Addendum ANDAL

ne
ng
dan RKL-RPL, justifikasi perubahan izin lingkungan adalah: (i) adanya

perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup; dan (ii)

do
gu terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka

peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

In
A
210. Bahwa dalam gugatan Dusmad, dkk. melawan Kepala BPMPT Provinsi

Jawa Barat atas SK BPMPT Provinsi Jawa Barat Nomor


ah

lik
660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tertanggal 11 Mei 2016 mencantumkan

beberapa kekurangan fatal dalam kajian lingkungan hidup di dokumen


am

ub
ANDAL dan RKL-RPL PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang menyebabkan

pengambilan kesimpulan kelayakan lingkungan dalam ANDAL dan


ep
k

pengelolaan dan pemantauan dampak dalam RKL-RPL tidak valid dan tidak
ah

R
representative ;--------------------------------------------------------------------------------

si
211. Bahwa PTUN Bandung dan PTTUN Jakarta belum mempertimbangkan

ne
ng

validitas dan keterwakilan (representativeness) substansi ANDAL dan RKL-

RPL dalam memutus bahwa Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW

do
gu

cacat yuridis dalam perkara tata usaha negara nomor 124/G/LH/2016 ;-------
212. Bahwa oleh karena itu, sekalipun telah terdapat alasan-alasan yang

diuraikan di atas yang seharusnya telah cukup untuk menyatakan Objek


In
A

Gugatan cacat yuridis, PARA PENGGUGAT akan kembali memeriksa


ah

lik

apakah penerbitan Objek Gugatan telah dilakukan dengan

mempertimbangkan informasi yang lengkap dan cukup dan dilakukan


m

ub

sesuai panduan penilaian dokumen lingkungan hidup dalam PermenLH No.


ka

8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen


ep

Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan (“PermenLH No. 8


ah

Tahun 2013”), khususnya Bagian “Penilaian Rinci ANDAL” dan “Penilaian


R

es

Rinci RKL-RPL”.;------------------------------------------------------------------------------
M

213. Bahwa prakiraan besaran dampak serta sifat penting dampak dalam ANDAL
ng

yang mendasari penerbitan Objek Gugatan masih didasarkan data yang


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 63 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak valid dan representatif, sehingga RKL-RPL yang disusun juga tidak

si
dapat dipertanggungjawabkan, khususnya dalam hal penurunan kualitas

udara, kesehatan publik, dan penurunan kualitas air laut. ;-------------

ne
ng
A) Dampak Penurunan Kualitas Udara

do
214. Bahwa beberapa penilaian terhadap Addendum ANDAL dan RKL-RPL yang
gu mendasari penerbitan Objek Gugatan dalam aspek udara dilakukan tanpa

In
A
mempertimbangkan beberapa hal penting sebagaimana diamanatkan

PermenLH No. 8 Tahun 2013, sehingga menghasilkan kesimpulan yang


ah

lik
tidak valid dan tidak representatif. Hal-hal yang seharusnya

dipertimbangkan dalam penilaian dokumen ANDAL namun gagal dilakukan


am

ub
adalah sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------

No. Panduan Penilaian Dokumen Fakta dalam ANDAL


ep
k

ANDAL (Permen No. 8 Tahun


ah

R
2013)

si
1 Muatan deskripsi rinci rona 1) Data rona awal kualitas udara

ne
ng

lingkungan hidup awal dalam AMDAL tidak jelas apakah

seharusnya telah menyajikan telah mewakili data dua musim.

do
gu

informasi mengenai rona Addendum AMDAL tidak

lingkungan hidup secara rinci mencantumkan kapan (pada bulan


In
A

dan mendalam di lokasi apa) tepatnya pengukuran dilakukan.


ah

lik

rencana usaha dan/atau Bagian 2.1.7. dalam AMDAL hanya

kegiatan, yang mencakup (a) mencantumkan bahwa “pengukuran


m

ub

Komponen lingkungan dilakukan pada Desember 2015;


ka

terkena dampak dari rencana semester II tahun 2016; dan


ep

usaha dan/atau kegiatan; dan semester I tahun 2017” sehingga


ah

(b) Usaha dan/atau kegiatan tidak dapat diketahui apakah


R

es

yang ada di sekitar lokasi pengukuran pada musim kemarau


M

ng

rencana usaha dan/atau pernah dilakukan atau tidak.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 64 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan yang diusulkan Kegagalan mencantumkan rona awal

si
beserta dampak yang pada musim kemarau berarti

ditimbulkannya terhadap kegagalan mempertimbangkan

ne
ng
lingkungan hidup (Matriks keadaan terburuk kualitas udara, a.l.

do
gu Penilaian Rinci ANDAL, hlm. pada bulan dengan curah hujan

48-49) terendah.
2) Data rona awal untuk parameter

In
A
PM 2.5 tidak disajikan secara rinci
ah

dan mendalam, sebagai berikut:

lik
a. Tidak ada data runtun waktu untuk

parameter PM 2.5.Parameter
am

ub
debu halus (PM 2.5) merupakan

salah satu parameter terpenting


ep
k

dalam prakiraan dampak kualitas


ah

R
udara. Namun, justru rona awal

si
untuk parameter ini hanya

ne
ng

memuat satu hasil pengukuran

pada Desember 2015 yang tidak

do
gu

mencantumkan periode

pengukuran.
In
A

b. AMDAL hanya mencantumkan

hasil pengukuran untuk baku


ah

lik

mutu pengukuran 24 jam

(BMUA: 65 mg/Nm3), dan tidak


m

ub

mencantumkan hasil pengukuran


ka

ep

untuk baku mutu per tahun

(BMUA: 15 mg/Nm3). Padahal,


ah

ketaatan terhadap baku mutu per


es
M

24 jam tidak dapat menjamin


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 65 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketaatan baku mutu per tahun.
3) Data rona awal kualitas udara

si
tidak memuat parameter merkuri.

ne
ng
Padahal, PLTU Batubara

menghasilkan emisi merkuri yang

do
gu signifikan, dan hal ini telah pasti

dipahami ilmu pengetahuan.

In
A
Sekalipun Indonesia tidak mengatur
ah

Baku Mutu Emisi untuk parameter

lik
merkuri, namun mengingat merkuri
am

ub
merupakan parameter yang

dampaknya luas dan tidak


ep
k

terbalikkan, seharusnya parameter


ah

ini dipertimbangkan dalam prakiraan


R

si
DPH penurunan kualitas udara.

ne
ng

Merkuri merupakan “informasi dalam

wilayah studi yang relevan dengan

do
gu

dampak penting yang akan dikaji”

(Matriks Penilaian Rinci ANDAL, hlm.


In
A

48-49, bagian Catatan huruf a).


4) Hasil pengukuran kebisingan di
ah

lik

wilayah studi menunjukkan bahwa

rona awal telah melewati baku mutu.


m

ub

Pengukuran pada AQN-03 di tahun


ka

2016 telah menunjukkan baku mutu


ep

kebisingan (70 dB) terlampaui, yaitu


ah

sebesar 74,36 dB; 71,89 dB; dan


R

es

75,38 dB. Begitu juga AQN-04 pada


M

ng

tahun 2016 sebesar 72,72 dB dan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 66 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
70,99 dB (baku mutu 70 dB). Hasil

si
pengukuran PLTU Cirebon 1 x 660

MW juga menunjukkan beberapa

ne
ng
pelampauan, a.l. pada Balai Desa

do
gu Kanci Kulon dan Area Dermaga.

2. Dalam muatan mengenai Tidak ada dasar teori maupun asumsi

In
prakiraan DPH harus yang dilampirkan dalam
A
disajikan proses analisis menjustifikasi tidak di ikutsertakannya
ah

lik
dampak lingkungan yang parameter PM 2,5 dan merkuri dalam

menghasilkan informasi prakiraan besaran dampak penting


am

ub
mengenai: (a) Besaran hipotetik penurunan kualitas udara.

dampak; dan (b) Sifat penting Padahal, dalam panduan, dinyatakan


ep
k

dampak untuk setiap dampak bahwa “Ringkasan dasar-dasar teori,


ah

penting hipotetik (DPH) yang asumsi-asumsi yang digunakan, tata


R

si
dikaji (Matriks Penilaian Rinci cara, rincian proses dan hasil

ne
ng

ANDAL, hlm. 50) perhitungan-perhitungan yang

digunakan dalam prakiraan dampak

do
gu

dilampirkan sebagai bukti.”

3 Prakiraan dampak penting Prakiraan dampak penting untuk


In
A

harus dilakukan dengan parameter PM 2,5 tidak berdasarkan


ah

memperhatikan penggunaan data runtun waktu. Sebagaimana


lik

data runtun waktu (time diuraikan, data rona awal untuk


m

ub

series) yang menunjukkan parameter PM 2,5 hanya

perubahan kualitas berdasarkan satu kali pengukuran di


ka

ep

lingkungan dari waktu ke bulan Desember. Dengan demikian,


ah

waktu (Matriks Penilaian Rinci prakiraan dampak penting penurunan


R

ANDAL, hlm. 50-51) kualitas udara untuk parameter PM


es
M

2,5 tidak dilakukan berdasarkan data


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 67 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
runtun waktu.

si
4 Prakiraan dampak penting Besaran dampak penurunan kualitas

harus dilakukan dengan udara untuk parameter PM 2,5 tidak

ne
ng
cermat mengenai besaran dilakukan dengan cermat. Dalam

do
dampak penting dari aspek Tabel 3-81 ANDAL (Bab III), prakiraan
gu biogeofisik-kimia, […] pada nilai konsentrasi tertinggi di atas

In
tahap prakonstruksi, permukaan tanah yang diemisikan
A
konstruksi, operasi dan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW
ah

lik
pascaoperasi usaha dan/atau menunjukkan bahwa prediksi PM 2,5

kegiatan sesuai dengan jenis termasuk background mencapai 33,1


am

ub
rencana usaha dan/atau mg/Nm3. Dalam tabel tersebut,

kegiatannya (Matriks dinyatakan bahwa baku mutu


ep
k

Penilaian Rinci ANDAL, hlm. mengacu pada PP No. 41 Tahun


ah

51) 1999, namun pada BMUA “PM 2,5


R

si
(tahunan)” tidak dituliskan.

ne
ng

Seharusnya nilai BMUA PM 2,5

(tahunan) berdasarkan PP No. 41

do
gu

Tahun 1999 adalah 15 mg/Nm 3.

Dengan demikian, jelas bahwa


In
A

prakiraan nilai konsentrasi tertinggi di


ah

lik

atas permukaan tanah untuk

parameter PM 2,5 telah melampaui


m

ub

baku mutu udara ambien.


Selain itu, hasil permodelan
ka

menunjukkan hasil yang


ep

mengkhawatirkan untuk parameter


ah

PM 2,5 (24 jam) dimana hasil


es

permodelan menunjukkan angka 62,8


M

ng

mg/Nm3 yang sudah sangat dekat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 68 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan nilai baku mutu (BMUA: 65

si
mg/Nm3). Sudah seharusnya penilai

memahami bahwa dengan hasil

ne
ng
pengukuran 24 jam hampir

do
gu melampaui baku mutu, BMUA

tahunan kemungkinan besar

In
A
terlampaui.
ah

lik
215. Bahwa kegagalan mempertimbangkan parameter merkuri dalam ANDAL

menyebabkan ketiadaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sama


am

ub
sekali untuk parameter merkuri dari emisi pembangkit dalam RKL-RPL.
216. Bahwa selain itu, pengelolaan dan pemantauan lingkungan hanya bersifat
ep
normatif untuk parameter debu (total partikulat) dalam RKL-RPL, tanpa
k
ah

memperhitungkan apakah penggunaan baku mutu emisi sesuai PermenLH


R

si
No. 21 Tahun 2008 cukup ketat untuk memastikan udara ambien tetap

dapat mematuhi baku mutu udara ambien untuk parameter PM 2,5, baik

ne
ng

untuk pengukuran 24 jam (65 mg/Nm 3) maupun 1 tahun (15 mg/Nm3).


B) Dampak Kesehatan Masyarakat

do
gu

217. Bahwa kegagalan ANDAL memprakirakan besaran dampak penting

kegiatan dan/atau usaha terhadap kualitas udara berdampak pula terhadap


In
A

analisis dampak turunannya, dalam hal ini khususnya kesehatan publik.


218. Bahwa hal-hal yang seharusnya dipertimbangkan dalam penilaian dokumen ANDAL namun gagal
ah

dilakukan adalah sebagai berikut:


lik

No. Panduan Penilaian Dokumen Fakta dalam ANDAL


m

ub

ANDAL (Permen No. 8 Tahun

2013)
ka

ep

1. Prakiraan dampak penting Prakiraan dampak penting gagal

harus dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa jenis


ah

cermat mengenai besaran penyakit yang erat kaitannya dengan


es
M

dampak penting dari aspek penurunan kualitas udara. Hubungan


ng

on

biogeofisik-kimia, […] kausal antara parameter PM 2,5


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 69 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesehatan masyarakat, pada dengan kematian dini, penyakit

si
tahap prakonstruksi, kardiovaskular, penyakit paru

konstruksi, operasi dan obstruktif kronis, serta kanker paru

ne
ng
pascaoperasi usaha dan/atau telah dipahami ilmu pengetahuan dan

do
gu kegiatan sesuai dengan jenis menjadi konsensus global. Sekalipun

rencana usaha dan/atau demikian, ANDAL tidak

In
A
kegiatannya (Matriks memprakirakan penyakit-penyakit

Penilaian Rinci ANDAL, hlm. tersebut dalam menentukan besaran


ah

lik
51) dampak dan peningkatan angka

prevalensi, sekalipun teknologi


am

ub
prakiraan dampak kesehatan publik

untuk penyakit-penyakit tersebut


ep
k

telah tersedia.
ah

2. Prakiraan dampak penting Prakiraan dampak penting tidak


R

si
harus dilakukan dengan cara: dilakukan terhadap tiap parameter,

ne
ng

(a) menganalisis perbedaan dan dengan demikian

antara kondisi kualitas menggeneralisasi dampak. Prakiraan

do
gu

lingkungan hidup yang DPH aspek kesehatan masyarakat

diprakirakan dengan adanya hanya dilakukan secara general


In
A

usaha dan/atau kegiatan, dan dengan menggabungkan peningkatan


ah

lik

kondisi kualitas lingkungan angka prevalensi dari parameter

hidup yang diprakirakan tanpa NOx, SOx, dan PM 2,5 (serta PM 10).
m

ub

adanya usaha dan/atau Padahal, prakiraan DPH seharusnya

kegiatan, […] (Matriks dilakukan per parameter karena akan


ka

ep

Penilaian Rinci ANDAL, hlm. berkaitan dengan pengendalian


ah

51) pencemaran yang harus dilakukan


R

es

untuk parameter tersebut.


M

3. Prakiraan dampak penting Prakiraan dampak penting kesehatan


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 70 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus dilakukan dengan telah masyarakat tidak memperhatikan

si
memperhatikan dampak yang aliran dampak dari parameter

bersifat langsung dan/atau merkuri. Bioakumulasi merkuri dalam

ne
ng
tidak langsung, dengan hewan (terutama ikan) beresiko

do
gu memperhatikan mekanisme masuk tubuh manusia dan bersifat

aliran dampak pada berbagai toksik. Namun, dengan tidak

In
A
komponen lingkungan hidup dipertimbangkannya merkuri dalam

yang perlu diperhatikan AMDAL, dampak kesehatan


ah

lik
(Matriks Penilaian Rinci masyarakat dari paparan merkuri

ANDAL, hlm. 51-52) secara langsung maupun tidak


am

ub
ep langsung tidak diprakirakan.

C) Dampak Penurunan Kualitas Air Laut


k

219. Bahwa selain kualitas udara dan dampak kesehatan masyarakat, usaha
ah

dan/atau kegiatan PLTU Cirebon 1 x 1000 MW juga akan berdampak


R

si
signifikan terhadap penurunan kualitas air laut, sehingga PARA

ne
ng

PENGGUGAT juga menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

rona awal kualitas air laut dalam dokumen ANDAL in casu, sebagai berikut:

do
gu

No. Panduan Isi Dokumen Fakta dalam rona awal lingkungan


In
A

ANDAL (PermenLH No. 8 hidup kualitas air laut

Tahun 2013)
ah

lik

1. Muatan deskripsi rinci rona 1) Deskripsi rona lingkungan awal

lingkungan hidup awal dalam Amdal PLTU Cirebon tidak


m

ub

seharusnya telah menyajikan memiliki data mengenai abrasi, Rona


ka

informasi mengenai rona awal addendum andal RKL-RPL


ep

lingkungan hidup secara rinci diharuskan memasukkan Komponen


ah

dan mendalam di lokasi lingkungan terkena dampak dari


R

es

rencana usaha dan/atau rencana usaha dan/atau kegiatan.


M

ng

kegiatan, yang mencakup (a) Dan dalam Lampiran II hlm 3, Permen


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 71 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Komponen lingkungan LH 16/2012, rona awal harus

si
terkena dampak dari rencana memasukkan komponen lingkungan

usaha dan/atau kegiatan; yang memiliki arti ekologis Arti

ne
ng
dan (b) Usaha dan/atau ekologis yang dimaksud di sini adalah

do
gu kegiatan yang ada di sekitar karena lokasi PLTU II termasuk ke

lokasi rencana usaha dalam kawasan lindung geologi ;

In
A
dan/atau kegiatan yang Berdasarkan pasal 35 ayat 3 huruf c

diusulkan beserta dampak RTRW Cirebon 2011-2031;


ah

lik
yang ditimbulkannya Kecamatan Mundu dan Kecamatan

terhadap lingkungan hidup. Astanajapura ditetapkan sebagai


am

ub
(Lampiran II hlm 3
kawasan rawan abrasi;
PermenLH 16/2012 yang
Addendum ANDAL dan RKL-RPL
ep
k

menyatakan bahwa deskripsi


Kegiatan Pembangunan dan
ah

rona lingkungan awal


R
Operasional PLTU Kapasitas 1x1000

si
memasukan komponen
MW Cirebon Kecamatan

ne
ng

lingkungan yang memiliki arti


Astanajapura dan Kecamatan Mundu
ekologis dan arti ekonomi)
Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT

do
gu

Cirebon Energi Prasarana

(“Addendum ANDAL dan RKL-RPL”)


In
A

halaman 1-17, salah satu kegiatan


ah

lik

PLTU kapasitas 1 x 1000 MW

Cirebon adalah membangun dermaga


m

ub

(jetty) sepanjang 1,67 mil laut (2.700


ka

m)
ep

Kehadiran dermaga (jetty) akan

mempengaruhi arus pasang surut dan


ah

arus sejajar pantai dapat


es
M

menyebabkanmenyebabkan abrasi.
ng

(Jurnal Geologi Kelautan, Vol 9 No. 1


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 72 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
April 2011)
sehingga abrasi dalam rona

si
lingkungan awal, gangguan abrasi

ne
ng
tidak menjadi dampak penting

hipotetik.

do
gu 2) Deskripsi rona lingkungan awal

dalam Amdal PLTU Cirebon tidak

In
A
memasukkan data mengenai

kawasan sempandan Pantai.


ah

Lokasi PLTU Cirebon 1 x 1000 MW,

lik
berada di Desa Mundu dan Desa
am

ub
Waruduwur. Berdasarkan pasal 32

ayat 2 RTRW Cirebon 2011-2031,


ep
k

Desa Mundu dan Desa Waruduwur


ah

ditetapkan sebagai kawasan


R

si
sempandan pantai;
Penentapan kawasan sempandan

ne
ng

pantai ini, berfungsi untuk melindungi

dan menjaga kelestarian fungsi

do
gu

ekosistem dan segenap sumber daya

di wilayah pesisir dan pulau-pulau


In
A

kecil dan kehitdapuan masyarakat di


ah

lik

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

dari ancaman bencana alam (Perpres


m

ub

No. 51 Tahun 2016)


ka

Dengan tidak memasukkan data


ep

mengenai wilayah sempandan pantai


ah

dalam rona awal amdal akan


R

es

menyebabkan rencana
M

ng

kegiatan/usaha tidak dapat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 73 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan dampak

si
kegaitan/usaha yaitu PLTU Cirebon 1

x 1000 MW terhadap wilayah

ne
ng
sempandan pantai. Rusaknya wilayah

do
gu sempandan pantai akan

mengakibatkan dampak langsung

In
A
kepada masyarakati di wilayah pesisir

desa mundu dan desa waruduwur.


ah

lik
2. Uraian rona lingkungan hidup Deskripsi rona lingkungan awal untuk

sedapat mungkin mengukur kualitas air laut dalam


am

ub
menggunakan menggunakan Amdal PLTU Cirebon hanya

data runtun waktu (time melakukan satu kali pengambilan


ep
k

series) (Lampiran II hlm 3 sampling.


ah

Bahwa berdasarkan addendum


permenLH 16/2012 dan
R

si
dokumen amdal bab II – hlm 40-42 ,
lampiran VI halaman 48 dan
Pemakrasara dalam melakukan

ne
ng

49 PermenLH 8/2013)
pengambilan sample kualitas air laut

do
gu

yang hanya dilakukan satu kali, maka

data mengenai kualitas air laut tidak


In
A

merepresentasikan kualitas air laut

tahunan. Sementara berdasarkan


ah

lik

lampiran 1 halaman 5 PermenLH

16/2012, data rona lingungan awal


m

ub

harus memiliki relevansi dengan


ka

dampak yang mungkin terjadi.


ep

Akibatnya tanpa data yang


ah

menyeluruh dan valid menyebabkan


es

dampak yang mungkin terjadi tidak


M

ng

merepresentasikan kualitas air laut


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 74 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang sebenarnya sepanjang tahun.
Berdasarkan panduan

si
memprakirakan dampak lingkungan

ne
ng
kualitas air permukaan yang disusun

oleh KLHK, rekaman data rona awal

do
gu kualitas air perlu dilakukan

pengambilan data satu tahun. Apabila

In
A
hal tersebut tidak memungkinkan
ah

akibat keterbatasan waktu dan biaya,

lik
dapat diperoleh data-data alternative
am

ub
melalui instalasi pengolahan air

bersih yang melakukan pemantauan


ep
k

kualitas air baku atau kegiatan-


ah

kegiatan wajib Amdal yang


R

si
melakukan pembuangan air limbah ke

ne
ng

badan air yang sama

3. Uji keharusan secara umum Data rona awal air laut tidak mewakili

do
gu

dimaksudkan untuk menilai dua musim. Di dalam rona awal

bahwa suatu dokumen dokumen Andal PLTU Cirebon 1 x


In
A

AMDAL telah memenuhi 1000 Mw, pengambilan sampel air

aspek-aspek yang harus ada laut dilakukan di tujuh titik sampling,


ah

lik

dalam suatu dokumen namun tidak dijelaskan waktu

AMDAL, yang wajib berisikan pengambilan dan berapa kali


m

ub

Proses pelingkupan, dengan pengambilan sampling. Namun dalam


ka

hasil berupa dampak penting tabel penjelasan hasil sampel


ep

hipotetik, batas wilayah studi didapatkan hasil pengambilan sampel


ah

dan batas waktu kajian yang yang hanya berjumlah satu data hasil
es

dilengkapi dengan metode dari ketujuh sampel. Maka dapat


M

ng

studi;. disimpulkan pengambilan sampel


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 75 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya dilakukan satu kali dan tidak

si
mewakili dua musim. Pengambilan

sampel untuk mengukur kualitas laut

ne
ng
untuk mengkaji rona awal lingkungan

do
gu hidup di PLTU Cirebon 1x1.000 MW

dilakukan mewakili musim barat dan

In
A
timur dan diukur pada saat pasang

dan surut (Alan Koropitan, IPB)


ah

Pengukuran kualitas air laut yang

lik
hanya dilakukan satu kali maka data
am

ub
kualitas air laut tersebut sudah

sepatutnya tidak mewakili dua musim


ep
k

sebagaimana diatur diatur dalam


ah

Permen LH No. 8 Tahun 2013. Bahwa


R

si
pengambilan sampel yang tidak

ne
ng

menggambarkan keadaan kualitas air

laut pada bulan-bulan yang lainnya,

do
gu

maka jelas lah tidak mewakili dua

musim sebagaimana diatur dalam


In
A

Permen LH No. 8 Tahun 2013


ah

lik

220. Bahwa rona awal merupakan data dasar yang digunakan untuk melakukan

analisis untuk menyusun ANDAL, sedangkan rona awal untuk mengukur


m

ub

kualitas air laut tidak menggunakan data dan informasi dasar yang tidak

valid dan representatif dengan kondisi lingkungan alam yang sesungguhnya


ka

ep

maka analisis dalam Addendum ANDAL dan RKL-RPL masih cacat


ah

substantive ;------------------------------------------------------------------------------------
R

221. Bahwa Lampiran VI PermenLH No. 8 Tahun 2013 (angka 10, hlm. 50),
es

mengharuskan penilai memastikan bahwa “prakiraaan dampak penting


M

ng

telah dilakukan dengan memperhatikan penggunaan data runtun waktu


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 76 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(time series) yang menunjukkan perubahan kualitas lingkungan dari waktu

si
ke

waktu”.;---------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
222. Bahwa dalam penggunaan data runtun waktu tidak digunakan dalam

bagian:-------------------------------------------------------------------------------------------

do
gu a. Gangguan aktivitas nelayan pada kegiatan konstruksi, pembangunan

dermaga, dan operasional dermaga (bongkar muat batubara); ---------


b. Penurunan kualitas air laut pada kegiatan pematangan lahan dan

In
A
penyiapan lahan kerja dan operasional dermaga (bongkar muat
ah

batubara);------------------------------------------------------------------------------

lik
c. Perubahan komunitas biota laut pada kegiatan pematangan lahan

dan penyiapan lahan kerja, pembangunan dermaga, operasional


am

ub
dermaga (bongkar muat batubara), dan operasional PLTU; dan;-------
d. Aktivitas budidaya kerang pada kegiatan pembangunan dermaga ;----
223. Bahwa dalam penggunaan data runtun waktu yang ada dalam prakiraan
ep
k

dampak penting ANDAL hanya menggunakan waktu pengamatan 4 (empat)


ah

R
hari pada Desa Waruduwur dan Desa Pangarengan. Sedangkan kegiatan

si
PLTU akan mempengaruhi 5 desa, tetapi pengamatan aktivitas nelayan

ne
ng

hanya dilakukan di dua desa, yaitu Desa Waruduwur dan Desa

Pangarengan ;---------------------------------------------------------------------------------

do
gu

224. Bahwa dengan demikian dalam penggunaan data runtun waktu yang ada

dalam prakiraan dampak penting terutama pada bagian sebagaiman yang


In
A

dijelaskan pada dalil no 207 maka dokumen prakiraan dampak penting tidak

memenuhi Permen LH No. 8 Tahun 2013 ;---------------------------------------------


ah

lik

225. Bahwa aspek lain yang penting, namun gagal diperhitungkan besaran dan

sifat penting dampaknya dalam ANDAL adalah aspek dampak usaha


m

ub

dan/atau kegiatan terhadap organisme laut ;------------------------------------------


226. Bahwa sebagaimana tertera di dalam Bab , halaman II-44, PLTU Cirebon1 x
ka

ep

1000 membutuhkan air selama operasional PLTU Cirebon1 x 1000 MW

diperkirakan secara total mencapai sekitar 6.405 m 3/jam dengan rincian


ah

untuk kebutuhan air pendingin (cooling water make up) , system klorinasi
es
M

sejumlah 11 m3/jam dan air yang diproses untuk konsumsi PLTU (Service
ng

water, demineralized water, fire fighting water, dan sebagainya) sebanyak


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 77 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
445 m3/jam.Sistem sirkulasi air pendingin yang digunakan ialah sistem

si
tertutup dengan unit Menara pendingin (cooling tower) ;---------------------------
227. Bahwa di dalam bagian Sistem Penyediaan Kebutuhan air pada bab I-25

ne
ng
Dokumen Amdal bagian Dampak Penting Hipotetik, tidak dicantumkan

dampak dari pengambilan air dari laut untuk air pendingin, air service, dan

do
gu
penggunaan lainnya pada tahap operasi usaha dan/atau kegiatan ;------------
228. Bahwa pengambilan air dari laut untuk sistem pendingin PLTU dapat

In
A
menyebabkan kematian biota laut dikarenakan biota-biota tersebut tersedot

ke dalam mesin PLTU. Di beberapa tempat lain seperti di Amerika Serikat,


ah

lik
sebanyak 3,4 juta oragnisme di laut hilang akibat aktivitas water intake dari

kegiatan PLTU (Barnthouse, 2013) ;-----------------------------------------------------


am

ub
229. Bahwa fakta tidak dicantumkannya dampak dari pengambilan air dari laut

untuk air pendingin, air service, dan penggunaan lainnya dalam bagian
ep
k

dampak penting hipotetikal untuk aspek organisme laut menunjukan bahwa


ah

keputusan TERGUGAT untuk menerbitkan objek gugatan tidak didasarkan


R

si
pada kriteria prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting

ne
ng

dampak dari usaha/kegiatan PLTU Cirebon 1 x 1000 MW ;-----------------------


230. Bahwa dengan prakiraan besaran dan sifat dampak dalam ANDAL yang

tidak valid dan representatif, pemrakarsa juga tidak akan memiliki informasi

do
gu

yang cukup untuk menyusun rencana pengelolaan dan pemantauan

lingkungan (RKL-RPL) yang valid dan representatif. Untuk besaran dampak


In
A

yang belum diprakirakan dengan cermat dan lengkap, RKL-RPL tidak akan
ah

lik

mampu menghindari, mencegah, meminimisasi dan/atau mengendalikan

dampak negatif dan meningkatkan dampak positif (Matriks Penilaian RKL-


m

ub

RPL, angka 3, hlm. 67) ;---------------------------------------------------------------------


231. Bahwa dengan prakiraan besaran dan sifat penting dampak yang tidak valid
ka

ep

dan tidak representatif, RKL-RPL akan menghasilkan indikator keberhasilan

pengelolaan dampak yang terlalu longgar, dan tetap membuka peluang


ah

terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan sekalipun


es
M

pengelolaan dampak telah dilakukan sesuai RKL-RPL; Bahwa dengan


ng

demikian, jelas bahwa prakiraan dampak penting masih belum dilakukan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 78 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan cermat terutama mengenai besaran dampak penting dari aspek

si
biogeofisik-kimia (penurunan kualitas udara dan air laut) serta kesehatan

masyarakat, khususnya pada tahap operasi usaha dan/atau kegiatan

ne
ng
(Matriks Penilaian Rinci ANDAL, angka 11, hlm. 51), dan dengan demikian

do
gu keputusan Komisi Penilai AMDAL c.q. TERGUGAT bahwa dokumen ANDAL

layak lingkungan adalah prematur dan menyalahi panduan penilaian

In
A
AMDAL yang berlaku yaitu PermenLH No. 8 Tahun 2013 ;-----------
232. Bahwa karena kegagalan dalam memperhitungkan beberapa besaran
ah

dampak sebagaimana diuraikan di atas, evaluasi secara holistik terhadap

lik
dampak lingkungan belum dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
am

ub
keterkaitan dan interaksi seluruh dampak penting hipotetik dalam rangka

penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau kegiatan secara


ep
k

total terhadap lingkungan hidup (Matriks Penilaian Rinci ANDAL, angka 17,
ah

hlm. 53-54) ;------------------------------------------------------------------------------------


R
233. Bahwa karena alasan di atas, muatan evaluasi secara holistik terhadap

si
dampak lingkungan dengan demikian menghasilkan kesimpulan yang

ne
ng

prematur mengenai bentuk hubungan keterkaitan dan interaksi DPH beserta

karakteristiknya antara lain seperti frekuensi terjadi dampak serta durasi dan

do
gu

intensitas dampak. Dengan prakiraan besaran dampak yang tidak valid dan

tidak representatif, informasi yang dipergunakan dalam menentukan sifat


In
A

penting dan besaran dari dampak-dampak yang telah berinteraksi pada


ah

lik

ruang dan waktu yang sama tidaklah cukup. Pengambilan kesimpulan dari

evaluasi secara holistik ini menghasilkan prakiraan yang berpotensi


m

ub

mengabaikan dampak yang memiliki besaran signifikan, berpotensi tidak


ka

terbalikkan (irreversible) dan/atau menghasilkan dampak turunan yang


ep

meluas ;------------------------------------------------------------------------------------------
234. Bahwa evaluasi secara holistik dalam Addendum ANDAL dan RKL-RPL in
ah

casu tidak memperhatikan area-area yang perlu mendapat perhatian


es
M

penting (area of concerns) beserta luasannya, antara lain:------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 79 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Area yang mendapat paparan dari beberapa dampak sekaligus dan

si
banyak dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat;---------------------------
b. Area yang rentan/rawan bencana yang paling banyak terkena dampak

ne
ng
lingkungan; dan/atau ;------------------------------------------------------------------
c. Kombinasi dari area sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan (2) di

do
gu atas, atau area lainnya ;----------------------------------------------------------------
235. Bahwa evaluasi secara holistik dalam Addendum ANDAL dan RKL-RPL in

casu juga belum memuat telaahan atas berbagai opsi pengelolaan dampak

In
A
lingkungan yang mungkin dilakukan, dalam hal ini khususnya peninjauan
ah

dari ketersediaan opsi pengelolaan terbaik (best available technology),

lik
kemampuan pemrakarsa untuk melakukan opsi pengelolaan terbaik dan
am

ub
relevansi opsi pengelolaan yang tersedia dengan kondisi lokal. ;----------------
236. Bahwa dengan demikian, pengambilan keputusan bahwa Addendum

AMDAL dan RKL-RPL in casu telah layak lingkungan mengandung


ep
k

kekeliruan ilmiah yang berdampak pada cacat yuridis AMDAL in casu, dan
ah

R
dengan demikian mutatis mutandis menyebabkan Objek Gugatan cacat

si
yuridis dan harus dinyatakan batal ;------------------------------------------------------

ne
ng

C.3 Penerbitan Objek Gugatan Bertentangan dengan Asas-asas Umum

Pemerintahan yang Baik

do
gu

237. Bahwa Pasal 9 UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan setiap

keputusan dan/atau tindakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-


In
A

undangan dan AUPB; dan ketiadaan atau ketidakjelasan peraturan


ah

lik

perundang-undangan tidak menghalangi penetapan dan/atau melakukan

keputusan atau tindakan sepanjang memberikan kemanfaatan umum dan


m

ub

sesuai dengan AUPB. ;----------------------------------------------------------------------


238. Bahwa apabila peraturan perundang-undangan sebagaimana dipaparkan di
ka

ep

atas dianggap masih kurang jelas dan/atau memberikan ruang interpretasi

bagi TERGUGAT selaku pemberi izin, seharusnya TERGUGAT menerapkan


ah

asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam perbuatan administrasinya


es
M

menerbitkan Objek Gugatan ;----------------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 80 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
239. Bahwa perbuatan administrasi TERGUGAT dalam menerbitkan OBJEK

si
GUGATAN bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum, Asas Kecermatan

dan Asas Keterbukaan, sebagaimana akan diuraikan di bawah

ne
ng
ini ;------------------------------------------------------------------------------------------------

do
C.3,a.Penerbitan Objek Gugatan Bertentangan dengan Asas Kepastian
gu Hukum

In
A
240. Bahwa yang dimaksud dengan “asas kepastian hukum” adalah asas dalam

negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan peraturan


ah

lik
perundang-undangan, kepatutan, keajegan dan keadilan dalam setiap

kebijakan penyelenggaraan pemerintahan (Pasal 10 ayat (1) huruf a UU


am

ub
Administrasi Pemerintahan) ;---------------------------------------------------------------
241. Bahwa asas kepastian hukum ditujukan untuk memberikan perlindungan
ep
k

hukum bagi penerima KTUN yang sah, dan berlaku sebaliknya bagi KTUN
ah

yang mengandung kekeliruan. Dalam hal terdapat kekeliruan dalam


R

si
penerbitan suatu KTUN, baik disebabkan oleh kesalahan penyelenggara

ne
ng

administrasi pemerintahan maupun disebabkan keterangan yang tidak

benar atau tidak lengkap dari yang berkepentingan, asas kepastian hukum

do
gu

mensyaratkan “penarikan kembali suatu ketetapan atau pengubahan untuk

kerugian yang berkepentingan.” (Philipus M. Harjon, Pengantar Hukum


In
A

Administrasi Indonesia, 1994, hlm. 273) ;-----------------------------------------------


242. Bahwa dengan demikian asas kepastian hukum seharusnya juga
ah

lik

diinterpretasikan menghalangi penyelenggara administrasi pemerintahan

menerbitkan suatu KTUN yang mengandung, atau dapat diduga akan


m

ub

mengandung kekeliruan yuridis, dan dengan demikian harus ditarik kembali


ka

atau diubah untuk kerugian yang berkepentingan ;----------------------------------


ep

243. Bahwa TERGUGAT sudah selayaknya memahami atau setidak-tidaknya

dapat menduga potensi kekeliruan yuridis yang terkandung dalam Objek


ah

Gugatan, namun tetap menerbitkan Objek Gugatan sekalipun hal tersebut


es
M

berpotensi merugikan penerima izin maupun masyarakat yang lebih luas,


ng

khususnya masyarakat terdampak sebagaimana didefinisikan dalam


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 81 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AMDAL PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW dan addendumnya yang mendasari

si
Objek Gugatan ;-------------------------------------------------------------------------------
244. Bahwa PARA PENGGUGAT telah memaparkan berbagai kekeliruan yuridis

ne
ng
yang seharusnya dipahami oleh TERGUGAT dalam dalil-dalil di atas, yang

pada intinya:------------------------------------------------------------------------------------

do
gu a. Penerbitan Objek Gugatan seharusnya tidak dilakukan dengan

mekanisme “perubahan izin lingkungan,” yang menyebabkan proses

In
A
penerbitan Objek Sengketa cacat prosedural;-------------------------------------
b. Penerbitan Objek Gugatan tidak dapat didasarkan pada Pasal 114a
ah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang

lik
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
am

ub
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, karena Izin Lingkungan bukan

merupakan Izin Pemanfaatan Ruang;---------------------------------------


c. Penerbitan Objek Gugatan membuka ruang partisipasi bagi masyarakat;
ep
k

d. Objek Gugatan bertentangan dengan RTRW Nasional karena berada


ah

dalam Kawasan Lindung Sempadan, Rawan Gelombang Pasang dan


R

si
Rawan Abrasi;------------------------------------------------------------------------------
e. Penerbitan Objek Gugatan masih bertentangan dengan RTRW

ne
ng

Kabupaten Cirebon 2011 – 2031;-----------------------------------------------------


f. Penerbitan Objek Gugatan didasarkan atas AMDAL yang tidak valid dan

do
gu

representatif;--------------------------------------------------------------------------------
245. Bahwa PARA PENGGUGAT, melalui WALHI Jawa Barat, telah

mengingatkan TERGUGAT akan kekeliruan-kekeliruan yuridis tersebut


In
A

melalui surat yang dikirimkan pada12 Juni 2017sebagaimana telah


ah

lik

diuraikan pada bagian nomor 42 pada bagian fakta-fakta hukum penerbitan

objek gugatan. Namun, sekalipun TERGUGAT telah menerima Saran,


m

ub

Pendapat dan Tanggapan dari WALHI Jawa Barat, patut diduga TERGUGAT
ka

mengabaikan SPT tersebut, yang dibuktikan dengan:-------------


ep

a. Walhi Jawa Barat tidak pernah menerima tanggapan dari DLH Provinsi

Jawa Barat selaku Sekretariat Komisi AMDAL terhadap SPT ini; --------
ah

b. Tidak ada dokumentasi dalam Addendum AMDAL yang menunjukkan


R

es

bagaimana Komisi Penilai AMDAL dan/atau TERGUGAT


M

ng

mempertimbangkan SPT yang disampaikan ini;-------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 82 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Tidak ada bantahan, sanggahan atau rekomendasi dari instansi yang

si
bertanggung jawab dalam bidang lingkungan hidup dan tata ruang

yang dapat menjustifikasi bahwa potensi kekeliruan yuridis yang

ne
ng
disampaikan WALHI Jawa Barat dalam SPT tidak perlu

do
gu dipertimbangkan dalam penerbitan Objek Gugatan ;-------------------------
246. Bahwa salah satu dasar “Menimbang” yang dirujuk PENGGUGAT dalam

perubahan atas Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang lama

In
A
adalah Putusan PTUN Perkara No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG yang dalam
ah

amarnya menyatakan batal izin lingkungan tersebut dan memerintahkan

lik
penerbit Izin Lingkungan tersebut, yaitu TERGUGAT, untuk mencabut Izin
am

ub
Lingkungan. Putusan tersebut menyatakan adanya “kesalahan/kekeliruan

yuridis, sehingga mutatis mutandis cacat yuridis” pada Izin Lingkungan, dan
ep
k

merujuk pada pertimbangan majelis hakim, kesalahan/kekeliruan yuridis


ah

yang dimaksud adalah:


R

si
----------------------------------------------------------------------
a. Ketidaksesuaian fakta tapak lokasi pembangunan PLTU Cirebon 1 x

ne
ng

1.000 MW dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang seharusnya

berlaku, yaitu RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011 – 2031 dan ;-------

do
gu

b. Kesalahan prosedural dalam penilaian AMDAL dimana seharusnya

Komisi Penilai AMDAL menolak menilai Ka-ANDAL ;--------------------------


247. Bahwa sebagaimana diuraikan dalam [Bagian C.1.a], penerbitan Objek
In
A

Gugatan mencabut Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang


ah

lik

lama, namun sekaligus mengubah Izin Lingkungan yang sudah dicabut

tersebut dengan Objek Gugatan. Dalam Bagian 1.a., PARA PENGGUGAT


m

ub

telah menguraikan alasan-alasan mengapa terhadap perbuatan tersebut


ka

seharusnya tidak berlaku ketentuan mengenai perubahan Izin Lingkungan


ep

sebagaimana diatur dalam PP No. 27 Tahun 2012 ;---------------------------------


248. Bahwa TERGUGAT tidak hanya menggunakan ketentuan perubahan Izin
ah

Lingkungan untuk penerbitan izin baru yang menggantikan izin yang telah
es
M

dicabut secara salah, namun juga tidak sekalipun mempertimbangkan atau


ng

menunjukkan dasar hukum, atau setidak-tidaknya penafsiran hukum


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 83 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan/atau teori administrasi pemerintahan apa yang dapat membenarkan

si
pilihan TERGUGAT untuk memberlakukan perubahan Izin Lingkungan

terhadap KTUN yang telah dicabut. Padahal, WALHI Jawa Barat telah

ne
ng
memberikan saran, pendapat dan tanggapan dengan mencantumkan dasar

do
gu hukum yang seharusnya berlaku dalam penerbitan Objek Gugatan. Hal ini

menunjukkan TERGUGAT tidak menganalisis benar atau tidaknya dasar

In
A
hukum yang digunakan dalam penerbitan Objek Gugatan, sekalipun telah

diperingatkan, dan sepatutnya menyadari hal tersebut beresiko pada


ah

lik
kekeliruan yang merugikan pihak ketiga maupun penerima izin ;----------------
249. Bahwa TERGUGAT seharusnya belajar dari kegagalannya menerapkan
am

ub
asas kepastian hukum dalam penerbitan Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x

1.000 MW yang lama, dimana TERGUGAT tetap menerbitkan izin sekalipun


ep
k

tidak yakin dengan kepastian hukum RTRW yang merupakan syarat materiil
ah

penerbitan Izin Lingkungan. Dalam perkara tersebut, sebagaimana diamini


R

si
sendiri oleh TERGUGAT, dalam menyatakan kesesuaian dengan rencana

ne
ng

tata ruang wilayah “terdapat perbedaan penafsiran.” Sayangnya

TERGUGAT memilih cara penafsiran yang justru memperparah kepastian

do
gu

hukum dengan mengabaikan metode penafsiran sistematis, teleologis,

maupun historis dari pengaturan tata ruang pada perizinan lingkungan,


In
A

sehingga Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang lama pada

akhirnya dinyatakan batal oleh putusan PTUN, dan diperintahkan untuk


ah

lik

dicabut ;------------------------------------------------------------------------------------------
250. Bahwa menggunakan ketentuan hukum perubahan Izin Lingkungan untuk
m

ub

“mengubah” izin yang telah dicabut dan tidak memiliki kekuatan hukum lagi
ka

merupakan perbuatan administrasi pemerintahan yang tidak patut. ;-----------


ep

251. Bahwa Pasal 50 PP No. 27 Tahun 2012 telah memberikan penafsiran

gramatikan yang jelas bahwa perubahan izin lingkungan berlaku bagi


ah

“usaha dan/atau kegiatan yang telah memperoleh Izin Lingkungan.” Sebagai


es
M

penyelenggara administrasi pemerintahan, TERGUGAT seharusnya


ng

menyadari bahwa teks “telah memperoleh Izin Lingkungan” dimaksudkan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 84 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagi izin yang masih memiliki legalitas, dan KTUN yang diterbitkan dalam

si
rangka perubahan Izin Lingkungan tidak terlepas dari legalitas dan

keabsahan KTUN asli yang mendasarinya. Jika suatu KTUN dinyatakan

ne
ng
cacat yuridis, baik secara prosedural maupun substantif, dan diperintahkan

do
gu untuk dicabut; maka keseluruhan KTUN tersebut beserta akibat hukumnya

harus dianggap tidak ada. Dengan demikian, terhadap KTUN yang telah

In
A
tidak ada tersebut tidak mungkin dilakukan perubahan ;----------------------------
252. Bahwa di sisi lain, dalam menggunakan ketentuan revisi untuk menerbitkan
ah

kembali KTUN yang diperintahkan dicabut oleh putusan PTUN, TERGUGAT

lik
sebagai penyelenggara kekuasaan eksekutif juga telah melakukan
am

ub
perbuatan yang tidak patut terhadap perimbangan kekuasaan dan lembaga

peradilan ;---------------------------------------------------------------------------------------
253. Bahwa dalam putusan PTUN Bandung No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG,
ep
k

pengadilan telah menemukan bahwa ketetapan didasarkan kekeliruan


ah

R
karena AMDAL yang mendasari terbitnya Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x

si
1.000 MW yang lama bertentangan dengan RTRW Kabupaten Cirebon

ne
ng

2011 – 2031. Dalam pertimbangannya, PTUN Bandung menunjuk secara

spesifik Pasal 4 ayat (3) PP No. 27 Tahun 2012 yang mewajibkan AMDAL

do
gu

yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang seharusnya “tidak dapat dinilai

dan wajib dikembalikan kepada pemrakarsa.” Secara prosedural, cacat


In
A

yuridis ini merupakan kekeliruan yang terjadi pada tahap penilaian Kerangka
ah

lik

Acuan ANDAL (KA-ANDAL) sebagaimana dimuat dalam Lampiran 1

PermenLH No. 8 Tahun 2013. Di sisi lain, proses perubahan Izin


m

ub

Lingkungan yang dilakukan oleh TERGUGAT dilakukan tanpa proses KA-


ka

ANDAL, melainkan langsung menambahkan (addendum) ANDAL dan RKL-


ep

RPL dan mengasumsikan keseluruhan proses dari KA-ANDAL sudah sah


ah

secara hukum. Dengan logika seperti ini, koreksi yang dilakukan oleh PTUN
R

es

Bandung terhadap cacat prosedural dan substantif dalam penilaian ANDAL


M

ng

telah diabaikan sepenuhnya oleh TERGUGAT. Dengan demikian, jelas


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 85 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa perbuatan TERGUGAT telah tidak patut dan menciderai

si
perimbangan kekuasaan yang diberikan kepada lembaga peradilan dalam

melakukan koreksi KTUN yang bertentangan dengan perundang-undangan.

ne
ng
254. Bahwa jika perbuatan TERGUGAT sebagaimana dijelaskan di atas

dibenarkan, akan terjadi lingkaran yang tidak putus dalam eksekusi putusan

do
gu PTUN dimana fungsi lembaga yudikatif dalam mengoreksi KTUN yang

bertentangan dengan perundang-undangan dapat serta merta dianulir

In
A
hanya dengan perubahan KTUN secara formil, tanpa pemeriksaan
ah

substantif mengenai kesesuaian KTUN tersebut dengan peraturan

lik
perundang-undangan ;-----------------------------------------------------------------------
255. Bahwa perbuatan administrasi TERGUGAT yang menerbitkan KTUN yang
am

ub
telah dicabut karena kekeliruannya, dengan mengulangi kekeliruan yang

sama yang sepatutnya dapat ia ketahui beresiko dibatalkan, merupakan


ep
k

perbuatan yang tidak ajeg ;-----------------------------------------------------------------


ah

256. Bahwa perbuatan administrasi TERGUGAT menerbitkan Objek Gugatan


R

si
telah menginjak-injak rasa keadilan bagi masyarakat terdampak pencari

ne
ng

keadilan yang telah menempuh jalur peradilan TUN untuk membuktikan

kekeliruan dalam penerbitan Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW

do
gu

yang lama, yang secara tidak langsung juga menciderai rasa keadilan

masyarakat terdampak lain sebagaimana ditentukan dalam ruang lingkup


In
A

KA-ANDAL PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW serta masyarakat pemerhati

lingkungan hidup ;-----------------------------------------------------------------------------


ah

lik

257. Bahwa dengan demikian, telah jelas bahwa perbuatan hukum TERGUGAT

bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum, dan dengan demikian harus


m

ub

dinyatakan mengandung cacat yuridis ;-------------------------------------------------


ka

C.3.b Penerbitan Objek Gugatan Bertentangan dengan Asas Kecermatan


ep

258. Bahwa yang dimaksud dengan Asas Kecermatan adalah “Asas yang
ah

mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau Tindakan harus


R

es

didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung


M

ng

legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 86 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga Keputusan dan/atau Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan

si
dengan cermat sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan

dan/atau dilakukan.”;-------------------------------------------------------------------------

ne
ng
259. Bahwa asas kecermatan mensyaratkan agar badan pemerintahan sebelum

mengambil suatu ketetapan seyogianya meneliti semua fakta yang relevan,

do
gu dan memasukkan pula semua kepentingan yang relevan ke dalam

pertimbangannya. Hal ini termasuk meneliti fakta-fakta penting dan

In
A
memperhitungkan kepentingan pihak ketiga ;-----------------------------------------
260. Bahwa uraian dalam bagian 3.3.a. “Penerbitan Objek Gugatan
ah

lik
Bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum,” khususnya mengenai

penggunaan ketentuan perubahan Izin Lingkungan dalam penerbitan Objek


am

ub
Gugatan menunjukkan kegagalan TERGUGAT untuk secara cermat

memastikan dasar hukum mana yang dapat atau tidak dapat berlaku
ep
k

terhadap fakta-fakta yang relevan dalam penerbitan Objek Gugatan ;----------


ah

261. Bahwa kegagalan TERGUGAT untuk memahami bahwa dengan


R

si
mekanisme Addendum ANDAL dan RKL-RPL, secara prosedural Objek

ne
ng

Gugatan diterbitkan dengan memanfaatkan sebagian proses yang telah

ditempuh KTUN yang telah batal, jelas menunjukkan ketidakcermatan

do
gu

TERGUGAT dalam memahami hubungan prosedur penerbitan Objek

Gugatan dengan muatan partisipasi, substansi dan penilaian yang


In
A

terkandung dalam Objek Gugatan ;------------------------------------------------------


262. Bahwa terkait dengan materi muatan Objek Gugatan, kecermatan
ah

lik

TERGUGAT dalam penerbitan Objek Gugatan tidak terlepas dengan

kewajiban TERGUGAT berdasarkan Pasal 7 ayat (2) huruf k dan l, yang


m

ub

menyatakan bahwa “Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban: (k)


ka

melaksanakan keputusan dan/atau tindakan yang sah dan keputusan yang


ep

telah dinyatakan tidak sah atau dibatalkan oleh Pengadilan, pejabat yang
ah

bersangkutan, atau Atasan Pejabat; dan (l) mematuhi putusan Pengadilan


R

es

yang telah berkekuatan hukum tetap.” ;-------------------------------------------------


M

263. Bahwa jika ditafsirkan dalam kaitannya dengan Pasal 7 ayat (2) huruf k dan
ng

l tersebut, dalam penerbitan Objek Gugatan, asas kecermatan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 87 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mensyaratkan TERGUGAT untuk memastikan bahwa kewajibannya dalam

si
“melaksanakan” dan “mematuhi” putusan PTUN Bandung No.

124/G/LH/2016/PTUN-BDG tidak terlanggar ;-----------------------------------------

ne
ng
264. Bahwa “melaksanakan” dan “mematuhi” putusan pengadilan seharusnya

tidak hanya dimaknai secara formalitas administrasi belaka, namun juga

do
gu mewajibkan TERGUGAT memastikan bahwa dalam melaksanakan amar

putusan, perbuatan administrasinya mempertimbangkan substansi yang

In
A
menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan amar tersebut. Dengan
ah

kata lain, dalam menggunakan kewenangannya untuk menerbitkan kembali

lik
Objek Gugatan, TERGUGAT harus mampu memastikan secara cermat
am

ub
bahwa penerbitan tersebut setidak-tidaknyamemperbaiki substansi yang

menyebabkan dibatalkannya Izin Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW


ep
k

yang lama ;--------------------------------------------------------------------------------------


265. Bahwa sebagaimana dijelaskan dalam bagian [C.2.a] salah satu
ah

R
pertimbangan majelis hakim PTUN Bandung dalam membatalkan Izin

si
Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW adalah pertentangan lokasi

ne
ng

pembangunan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW dengan rencana tata ruang

wilayah, yang oleh majelis dimaknai sebagai rencana tata ruang yang

do
gu

mengatur paling rinci, yaitu RTRW Kabupaten Cirebon 2011 – 2031. ;---------
266. Bahwa majelis hakim dalam perkara tersebut memberikan penekanan
In
A

khusus pada fakta bahwa tapak lokasi pembangunan berada di wilayah

yang tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten Cirebon 2011 – 2031. Hal ini
ah

lik

patut digarisbawahi mengingat dalam penerbitan Izin Lingkungan PLTU

Cirebon 1 x 1.000 MW, Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi


m

ub

Jawa Barat telah memberikan rekomendasi yang menyatakan kesesuaian


ka

ep

tata ruang dengan merujuk pada RTRW Provinsi Jawa Barat. Dengan

demikian, dalam menyatakan bahwa telah terjadi kekeliruan yuridis, majelis


ah

hakim tetap menekankan bahwa pengambil keputusan, dalam hal ini Komisi
es
M

Penilai AMDAL Provinsi Jawa Barat c.q. BPMPT Provinsi Jawa Barat, tetap
ng

harus mencari fakta materiil kesesuaian tapak dari objek yang diberikan izin
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 88 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan rencana tata ruang yang berlaku, dan tidak hanya mendasarkan

si
pengambilan keputusannya berdasarkan dokumen formil ;------------------------
267. Bahwa fakta materiil dalam perkara ini menunjukkan bahwa tidak ada

ne
ng
perubahan tapak proyek pembangunan dan operasi PLTU Cirebon 1 x

1.000 MW dalam Objek Gugatan dan tidak ada perubahan RTRW

do
gu Kabupaten Cirebon 2011 – 2031 hingga diterbitkannya Objek Gugatan.

Dengan demikian, jika merujuk pada pertimbangan majelis mengenai

In
A
berlakunya RTRW secara berjenjang dan komplementer, saling melengkapi,
ah

bersinergi dan tidak terjadi tumpang tindih, secara materiil, sudah

lik
sepatutnya TERGUGAT memahami bahwa Objek Gugatan masih
am

ub
bertentangan dengan rencana tata ruang wilayah yang berlaku ;----------------
268. Bahwa lebih jauh, tidak ada dokumentasi yang menunjukkan bahwa

TERGUGAT telah melakukan metode interpretasi hukum ataupun memiliki


ep
k

justifikasi penafsiran oleh instansi yang berwenang dalam mendasarkan


ah

R
penerbitan Objek Gugatan pada Pasal 114a PP No. 13 Tahun 2017 tentang

si
RTRW Nasional. Padahal, untuk memastikan bahwa penerbitan Objek

ne
ng

Gugatan telah sesuai dengan PTUN Bandung No. 124/G/LH/2016/PTUN-

BDG, penafsiran hukum yang dapat dipertanggungjawabkan atas

do
gu

keberlakuan Pasal 114a PP No. 13 Tahun 2017 ini terhadap Izin Lingkungan

harus dilakukan. Ketiadaan dokumentasi ini menunjukkan bahwa


In
A

TERGUGAT belum mempertimbangkan cukup informasi dalam


ah

lik

pengambilan kesimpulan bahwa Pasal 114a PP No. 13 Tahun 2017 berlaku

dalam penerbitan Izin Lingkungan ;------------------------------------------------------


269. Bahwa, sebagaimana telah PARA PENGGUGAT uraikan dalam Bagian
m

ub

[C.1.b] interpretasi Pasal 114a secara gramatikal maupun sistematis jelas


ka

ep

tidak mencakup Izin Lingkungan. Penggunaan ketentuan ini sebagai dasar

dalam penerbitan Objek Gugatan, terlebih tanpa argumentasi kuat yang


ah

dapat dipertanggungjawabkan kesesuaiannya dengan metodologi


es
M

penafsiran hukum, jelas merupakan tindakan yang asumtif, tidak teliti, tanpa
ng

didasarkan informasi dan dokumen yang lengkap ;----------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 89 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
270. Bahwa TERGUGAT memang benar mencantumkan putusan PTUN

si
Bandung No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG dalam dasar “Menimbang” Objek

Gugatan. Namun, sebagaimana telah PARA PENGGUGAT uraikan dalam

ne
ng
Bagian [C.1.a] di atas, materi muatan dalam Objek Gugatan masih

do
gu mempertahankan isi dari KTUN yang telah dibatalkan. Perbuatan

TERGUGAT ini sekalipun secara formil dapat tampak seperti melaksakan

In
A
putusan pengadilan, namun sesungguhnya hanya memanfaatkan celah

yang ada untuk menerbitkan KTUN baru yang memberikan wujud formil
ah

lik
yang baru untuk mempertahankan isi dari KTUN yang telah dibatalkan dan

dicabut. Dengan menerbitkan Izin Lingkungan yang masih bertentangan


am

ub
dengan Perda RTRW Cirebon 2011 – 2031, TERGUGAT justru mengulang

kembali pelanggaran undang-undang yang telah dikoreksi oleh PTUN


ep
k

Bandung dan dikukuhkan PT.TUN Jakarta dalam putusannya ;------------------


ah

271. Bahwa substansi AMDAL PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang mendasari


R

si
Objek Gugatan masih mengandung cacat substantif sebagaimana telah

ne
ng

ditunjukkan oleh Dusmad, dkk dalam perkara No. No.

124/G/LH/2016/PTUN-BDG. Sebagaimana telah PARA PENGGUGAT

do
gu

uraikan dalam dalil C.2.c.Pengambilan Keputusan Kelayakan dan/atau

Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Didasarkan Dokumen AMDAL yang


In
A

Masih Cacat Substantif ;---------------------------------------------------------------------


272. Bahwa prakiraan dampak serta sifat penting dampak dalam ANDAL PLTU
ah

lik

Cirebon 1 x 1.000 MW yang baru masih didasarkan data yang tidak valid

dan representatif pada prakiraan besaran dan sifat penting dampak


m

ub

penurunan kualitas udara, dampak kesehatan masyarakat dan dampak


ka

penurunan kualitas air laut. Semua prakiraan dampak tersebut didasarkan


ep

pada rona awal yang tidak valid dan representati dan/atau prakiraan
ah

dampak yang tidak cermat, sebagaimana diuraikan dalam dalil C.2.c. di atas
R

273. Bahwa dengan kegagalan mempertimbangkan kegagalan pemrakarsa


es
M

memprakirakan besaran dan sifat penting dampak tersebut, evaluasi secara


ng

holistik terhadap dampak lingkungan belum dapat dilakukan dengan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 90 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan keterkaitan dan interaksi seluruh dampak penting

si
hipotetik dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha

dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup ;-----------------------

ne
ng
274. Bahwa dengan prakiraan dampak yang tidak menyeluruh, tidak valid dan

tidak representatif, rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL-

do
gu
RPL) juga tidak mungkin dapat mengelola dampak secara cukup ;--------------
275. Bahwa dengan demikian, Objek Gugatan dengan demikian tidak dibuat

In
A
dengan keputusan yang cermat, didasarkan pada asumsi yang tidak

representatif dan gagal mempertimbangkan semua fakta yang relevan


ah

lik
sebagaimana disyaratkan dalam PP No. 27 Tahun 2012 dan PermenLH No.

8 Tahun 2013 ;---------------------------------------------------------------------------------


am

ub
276. Bahwa dengan demikian, jelas bahwa TERGUGAT telah gagal

mengimplementasikan Asas Kecermatan dalam perbuatannya menerbitkan


ep
k

Objek Gugatan, dan dengan demikian Objek Gugatan harus dinyatakan


ah

mengandung cacat
R

si
yuridis ;-----------------------------------------------------------------

ne
ng

C.3.c. Penerbitan Objek Gugatan Bertentangan dengan Asas Keterbukaan

277. Bahwa yang dimaksud dengan Asas Keterbukaan adalah “asas yang

do
gu

melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan memperoleh informasi

yang benar, jujur dan tidak diskriminatif dalam penyelenggaraan pemerintah


In
A

dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan

dan rahasia negara.” ;------------------------------------------------------------------------


ah

lik

278. Bahwa sebagaimana dijelaskan dalam Bagian C.1.c dengan menggunakan

ketentuan perubahan Izin Lingkungan, penerbitan Objek Gugatan telah


m

ub

memotong sebagian prosedur pelibatan masyarakat dan keterbukaan


ka

informasi yang seharusnya menjadi hak masyarakat terdampak yang


ep

melekat dengan keabsahan Izin Lingkungan dan dijamin dalam PP No. 27


ah

Tahun 2012 dan PermenLH No. 17 Tahun 2012 ;------------------------------------


R

279. Bahwa sekalipun TERGUGAT meyakini bahwa prosedur yang ia tempuh


es
M

telah sesuai peraturan yang berlaku, pemberian informasi dan pelibatan


ng

masyarakat yang TERGUGAT lakukan dalam penerbitan Objek Gugatan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 91 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masih belum sesuai dengan ketentuan pelibatan masyarakat dalam

si
penerbitan dokumen lingkungan yang berlaku ;---------------------------------------
280. Bahwa selain pengumuman penerbitan Izin Lingkungan melalui website

ne
ng
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bandung pada tanggal 2 Juni 2017, tidak

ada lagi pengumuman yang diketahui oleh PARA PENGGUGAT.;--------------

do
281. Bahwa sebagaimana telah disampaikan pada bagian [C.1.c] bahwa
gu
penerbitan objek gugatan tidak memenuhi proses pelibatan masyarakat ;----
282. Bahwa selain pelibatan masyarakat terdampak dalam artian luas,

In
A
TERGUGAT sepatutnya memberikan perhatian khusus dalam memberikan
ah

informasi dan melibatkan masyarakat terdampak yang menggugat Izin

lik
Lingkungan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang lama, dan masih berproses
283. Bahwa dalam AMDAL berbagai keterlibatan masyarakat haruslah di susun
am

ub
dengan kesadaran dari masyarakat yang terkena dampak, sehingga

partisipasi itu tidak hanya sebagai formalitas ;-----------------------------------------


ep
k

284. Bahhwa yang di maksud dengan partisipasi ini adalah sesuatu yang
ah

substantif dan keterlibatannya disepakati oleh masyarakat yang terkena


R

si
dampak, Maka dari itu partisipatif tidak boleh diabaikan ;--------------------------
285. Bahwa kenapa partisipasi tidak boleh semu dan formalitas karena jika suatu

ne
ng

kegiatan sudah jadi, sudah beroperasi, maka dampak apapun yang terjadi

harus diterima, karena sudah tau resikonya akan seperti itu. Jadi sebetulnya

do
gu

bagian penting dari partisipasi itu adalah masyarakat sadar terhadap,

karena ketika dibuat sesuai kaidah-kaidah amdal maka masyarakat


In
A

menerima itu sebagai resiko ;--------------------------------------------------------------


286. Bahwa apabila dalam penyusunan AMDAL hanya formalitas atau
ah

lik

manipulatif maka akan berbahaya sekali. Ketika resikonya besar dan

masyarakat tidak mengetahui jika terjadi bencana itu resikonya sangat tinggi
m

ub

sehingga ada kerugian bahkan korban ;------------------------------------------------


ka

287. Bahwa pada faktanya, Dusmad, dkk. tidak satupun mengetahui perubahan
ep

Izin Lingkungan yang mereka gugat. Padahal, salah satu alasan gugatan
ah

tersebut adalah ketiadaan keterlibatan mereka dalam penerbitan izin


R

es

tersebut ;-----------------------------------------------------------------------------------------
M

288. Bahwa dengan demikian, jelas bahwa TERGUGAT telah gagal


ng

mengimplementasikan asas keterbukaan dalam perbuatannya menerbitkan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 92 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Objek Gugatan, dan dengan demikian Objek Gugatan harus dinyatakan

si
mengandung cacat

yuridis ;-----------------------------------------------------------------

ne
ng
D. Penundaan Pelaksanaan Objek Gugatan
289. Bahwa berdasarkan Pasal 67 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986

do
gu Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi :
“Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan Keputusan

Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan perkara Tata Usaha

In
A
Negara sedang berjalan, sampai ada putusan Pengadilanyang
ah

memperoleh kekuatan hukum tetap.”

lik
290. Bahwa, berdasarkan Pasal 67 ayat (4) Undang-undang Nomor 5 Tahun

1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi :----------------------------


am

ub
“Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) :
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat

mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat


ep
k

dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
ah

R
dilaksanakan;--------------------------------------------------------------------------

si
b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka

ne
ng

pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut.”


291. Berdasarkan Pasal 67 ayat (4) UU PTUN tersebut diatur bahwa

Permohonan Penundaan atas berlakunya suatu Objek Sengketa dapat

do
gu

dikabulkan dalam hal terdapat keadaan yang sangat mendesak sehingga

apabila KTUN tersebut tetap diberlakukan, maka hal itu akan sangat
In
A

merugikan Penggugat. Ketentuan tersebut juga mengatur bahwa


ah

lik

Permohonan Penundaan tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum

mengharuskan dilaksanakannya keputusan dikeluarkan oleh Badan atau


m

ub

Pejabat TUN ;----------------------------------------------------------------------------------


292. Berdasarkan pasal 67 Terkait dengan penundaan karena keadaan
ka

ep

mendesak, R. Wiyono dalam bukunya “Hukum Acara Peradilan Tata Usaha

Negara” halaman 229-230 menerangkan bahwa yang dimaksud dengan


ah

keadaan mendesak adalah jika kerugian yang akan diderita penggugat akan
es
M

sangat tidak seimbang dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang


ng

akan dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan TUN tersebut. ;--------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 93 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
293. Bahwa apabila Objek Gugatan tidak ditunda pelaksanaannya dan

si
pembangunan PLTU 1 x 1000 MW Cirebon tetap dilaksanakan, maka

dampak lingkungan yang akan timbul tidak akan dapat dicegah dan akan

ne
ng
menimbulkan kerugian lingkungan yang lebih besar, tidak hanya bagi PARA

do
gu PENGGUGAT, namun juga bagi Negara. Oleh karena itu, pembangunan

PLTU 1 x 1000 MW Cirebon akan mengancam kepentingan masyarakat

In
A
luas ;----------------------------------------------------------------------------------------------
294. Bahwa dampak yang akan terasa langsung dalam waktu dekat dengan
ah

adanya pembangunan PLTU 1 x 1000 MW Cirebon akan terjadi dampak

lik
terhadap penurunan kualitas udara, kesehatan publik, dan penurunan
am

ub
kualitas air

laut ;--------------------------------------------------------------------------------
295. Bahwa berdasarkan data Kementerian ESDM tersebut, Objek Gugatan tidak
ep
k

termasuk dalam definisipembangunan untuk kepentingan umum


ah

R
sebagaimana diatur dalamUndang-Undang No. 2 Tahun 2012 dikarenakan

si
Pulau Jawa sudah kelebihan pasokan listrik, malah apabila dilanjutkan akan

ne
ng

berdampak terhadap populasi di Pulau Jawa yang jumlahnya sangat banyak

atau sebanyak 145.143.600 (BPS, 2015). Jika dihentikannya atau

do
gu

ditundanya pelaksanaan Objek Gugatan tidak berdampak meluas untuk

masyarakat banyak serta bagi kepentingan publik, sebaliknya akan


In
A

melindungi kepentingan kesehatan banyak penduduk. Oleh karenanya


ah

lik

permohonan penundaan Penggugat telah beralasan hukum dan dapat

dikabulkan karena tidak ada kepentingan umum dalam rangka


m

ub

pembangunan mengharuskannya dilaksanakan keputusan tersebut ;----------


296. Bahwa tidak ada kepentingan umum yang mendesak yang dapat
ka

ep

menghalangi penundaan Objek Gugatan sekali pun dilihat dari Peraturan

Presiden No. 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur


ah

Ketenagalistrikan. Perpres No. 4 Tahun 2016 secara eksplisit dalam


es
M

konsideransnya telah menyatakan bahwa peningkatan pemenuhan


ng

kebutuhan tenaga listrik mengutamakan penggunaan energi baru dan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 94 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbarukan dalam rangka mendukung upaya penurunan emisi gas rumah

si
kaca. Sementara itu, PLTU 1 x 1000 MW Cirebon berbahan bakar batubara

yang merupakan bahan bakar fosil yang paling banyak menghasilkan emisi

ne
ng
gas rumah kaca dibandingkan bahan bakar lainnya ;--------------------------------
297. Lebih lanjut, mengingat banyaknya aturan yang dilanggar dalam penerbitan

do
gu objek gugatan, Permohonan Penundaan dapat dikabulkan dikarekanakan

apabila objek gugatan dilanjutkan pelaksanaannya maka akan menimbulkan

In
A
kerugian yang lebih besar terhadap biaya pembangunan yang dikeluarkan
ah

untuk proyek PLTU 1 x 1000 MW Cirebon, namun ternyata dikemudian hari

lik
objek gugatan dibatalkan ;------------------------------------------------------------------
am

ub
Berdasarkan uraian diatas, maka kami memohon kepada Ketua Pengadilan Tata

Usaha Negara Bandung cq. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
ep
k

Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini, memutus dengan amar
ah

putusan sebagai
R

si
berikut :-----------------------------------------------------------------------------
DALAM PENUNDAAN

ne
ng

1. Mengabulkan permohonan penundaan dari PARA PENGGUGAT ;------------------


2. Memerintahkan TERGUGAT untuk menunda pelaksanaan Keputusan Tata

do
gu

Usaha Negara,berupa :---------------------------------------------------------------------------


Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor


In
A

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


ah

lik

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x

1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah


m

ub

Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana tertanggal 17 Juli 2017,
ka

sampai ada Putusan Pengadilan Yang berkekuatan Hukum Tetap atau


ep

dikeluarkannya penetapan lain yang mencabutnya di kemudian hari;----------------


DALAM POKOK PERKARA
ah

1. Mengabulkan gugatanPARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;---------------------


R

2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa;-------
es
M

Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu


ng

Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 95 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

si
Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1

x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

ne
ng
Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana tertanggal 17

do
gu Juli 2017;------------------------------------------------------------------------------------------

3. Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Keputusan Tata Usaha Negara

In
A
berupa:---------------------------------------------------------------------------------------------
Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
ah

Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor

lik
660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
am

ub
Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x

1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah


ep
k

Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana tertanggal 17 Juli


ah

2017;------------------------------------------------------------------------------------------------
R
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam

si
perkara ini;----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan

Jawaban tertanggal 10 Januari 2018, baik dalam eksepsi maupun dalam pokok

do
gu

perkara dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut:---------------------------------

A. DALAM EKSEPSI :
In
A

1. Para Penggugat tidak Memiliki Kedudukan Hukum (Legal Standing) untuk

Mengajukan Gugatan; serta Gugatan para Penggugat tersebut bukan


ah

lik

Merupakan Kewenangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara ;----------------

Bahwa para Penggugat harus dinyatakan sebagai pihak yang tidak


m

ub

mempunyai kapasitas atau kedudukan hukum untuk mengajukan gugatan


ka

ep

a quo, karena sebagaimana termuat pada bagian awal komparisi Surat

Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4 Desember 2017 yang


ah

didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung


es
M

pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada tanggal
ng

21 Desember 2017, yang selanjutnya diperjelas dalam kedudukan dan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 96 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingan hukum dari Penggugat I poin angka 5 sampai dengan angka

si
18, sebagaimana terurai pada halaman 5 sampai dengan halaman 8

maupun kedudukan dan kepentingan hukum dari Penggugat IIdi dalam

ne
ng
poin angka 19 sampai dengan angka 28, sebagaimana terurai pada

do
gu halaman 8 sampai dengan halaman 10 ;----------------------------------------------

Bahwa Penggugat I adalah organisasi masyarakat yang berbentuk badan

In
A
hukum perdata berupa yayasan yang bergerak dalam rangka pelestarian

fungsi lingkungan hidup, dan seterusnya. Akan tetapi jika merujuk pada
ah

lik
apa yang dikutip sendiri oleh Penggugat I terkait dengan dalil-dalil yang

disampaikannya tersebut, maka kiranya perlu untuk diketengahkan


am

ub
beberapa persoalan yang berpotensi melemahkan dalil-dalil sebagaimana

dikemukan oleh Penggugat I tersebut, diantaranya adalah :---------------------


ep
k

a. Terkait dengan persyaratan Pasal 92 UU 32/2009 khususnya ketentuan


ah

R
ayat (2) yang menetapkan bahwa : “Hak mengajukan gugatan terbatas

si
pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu tanpa adanya

ne
ng

tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil.”

Bahwa apabila dicermati ketentuan tersebut dengan seksama,

do
gu

mengacu pada frasa “terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan

tertentu”, maka perlu didefinisikan secara lebih jelas berkenaan


In
A

dengan:------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

 apa yang dimaksud dengan tuntutan untuk melakukan tindakan

tertentu tersebut ? ;------------------------------------------------------------------


m

ub

 siapa subjek yang dimaksud, yang dapat dikenakan tuntutan untuk


ka

melakukan tindakan tertentu tersebut ? ;--------------------------------------


ep

 Peradilan mana yang berwenang untuk memeriksa, mengadili dan


ah

memutus persoalan tersebut ? ;--------------------------------------------------


R

es

Mengapa hal-hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat krusial untuk


M

ng

diperhatikan, karena apabila mengacu pada ketentuan-ketentuan yang


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 97 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diatur di dalam UU 32/2009 khususnya Bagian Ketiga yang terdiri dari 7

si
(tujuh) paragraf dan terurai di dalam Pasal 87 sampai dengan Pasal 93,

maka UU 32/2009 tersebut mengatur berbagai kriteria “Penyelesaian

ne
ng
Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan”, yang terdiri dari :------

do
gu  Paragraf 1 : Ganti Kerugian dan Pemulihan

Lingkungan;-----------------

In
A
 Paragraf 2 : Tanggung Jawab

Mutlak ;-----------------------------------------
ah

lik
 Paragraf 3 : Tenggat Kadaluarsa untuk Pengajuan

Gugatan ;-----------
am

ub
 Paragraf 4 : Hak
ep Gugat Pemerintah dan Pemerintah

Daerah ;-----------
k

 Paragraf 5 : Hak Gugat


ah

si
Masyarakat ;-------------------------------------------

 Paragraf 6 : Hak Gugat Organisasi Lingkungan

ne
ng

Hidup ;-------------------

do
gu

 Paragraf 7 : Gugatan

Administratif ;---------------------------------------------
In
A

Bahwa selanjutnya, terkait dengan kedudukan hukum dari Penggugat I

yang menyatakan dirinya sebagai Organisasi Lingkungan Hidup; serta


ah

lik

Penggugat II yang menyatakan diri sebagai masyarakat. Maka atas

keduanya, tidak serta merta dapat mengajukan gugatan ke pengadilan,


m

ub

akan tetapi secara limitatif dibatasi berkenaan dengan persyaratan-


ka

ep

persyaratan yang menjadi dasar bagaimana mereka dapat atau berhak

mengajukan suatu gugatan ;---------------------------------------------------------


ah

Bahwa lebih dari itu, perlu kiranya dipahami dengan seksama,


es
M

bagaimana landasan legal standing yang dapat dijadikan dasar bagi


ng

para Penggugat untuk dapat mengajukan suatu gugatan berkenaan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 98 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan persoalan lingkungan hidup. Terhadap hal tersebut, Penggugat

si
I secara limitatif dibatasi oleh ketentuan Pasal 92 UU 32/2009;

sementara itu Penggugat II secara limitatif dibatasi oleh ketentuan

ne
ng
Pasal 91 UU 32/2009 ;-----------------------------------------------------------------

do
gu Bahwa sebagaimana diketahui, ketentuan UU 32/2009 khususnya

Bagian Ketiga Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui

In
A
Pengadilan, yang terdiri dari 7 paragraf tersebut meliputi persoalan

tuntutan ganti kerugian dan pemulihan lingkungan hidup, serta


ah

lik
berkaitan dengan aspek administratif, sehingga dengan demikian akan

terdapat 2 (dua) kewenangan Pengadilan yang dapat memeriksa,


am

ub
mengadili dan memutus persoalan-persoalan tersebut. Hal ini dapat

terlihat dari pernyataan yang dimuat di dalam Pasal 89 ayat (1) UU


ep
k

32/2009 tersebut yang dengan tegas menyatakan tenggat waktu


ah

R
kadaluarsa dengan berpedoman pada ketentuan kedaluarsa yang

si
diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, adapun

ne
ng

selengkapnya bunyi ketentuan tersebut adalah :-------------------------------

“Tenggat kedaluwarsa untuk mengajukan gugatan ke pengadilan

do
gu

mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan dihitung sejak


In
A

diketahui adanya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan


ah

lik

hidup.” ;----------

Bahwa sementara itu, berkenaan dengan kewenangan Pengadilan Tata


m

ub

Usaha Negara, dapat dengan tegas ditangkap di dalam bunyi Paragraf


ka

7 berkenaan dengan Gugatan Administratif, yaitu Pasal 93 ayat (2)


ep

yang selengkapnya berbunyi :--------------------------------------------


ah

“Tata cara pengajuan gugatan terhadap keputusan tata usaha


R

es

negara mengacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.”


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 99 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa lebih dari itu, ketentuan Pasal 93 berkenaan dengan Gugatan

si
Administratif tersebut secara limitatif hanya dibatasi sebatas pada

keputusan tata usaha negara berkaitan dengan izin lingkungan

ne
ng
dan/atau izin lingkungan kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib

do
gu amdal dan wajib UKL-UPL, akan tetapi tidak dilengkapi dengan

dokumen amdal serta dokumen UKL-UPL. Adapun bunyi selengkapnya

In
A
dari Pasal 93 ayat (1) tersebut adalah sebagai berikut :----------------------

“ Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan tata


ah

lik
usaha negara apabila:-----------------------------------------------------------

a. badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin


am

ub
lingkungan kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal

tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal;--------------------


ep
k

b. badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin


ah

lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak


R

si
dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL;

ne
ng

dan/atau;------------------

c. badan atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan izin

do
gu

usaha dan/atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin

lingkungan.“
In
A

Bahwa dari ketentuan Pasal 93 ayat (1) tersebut, maka gugatan

administratif terhadap suatu keputusan tata usaha negara, pada


ah

lik

dasarnya secara limitatif hanya dibatasi pada persoalan keputusan


m

ub

(beschiking) yang apabila diwajibkan untuk disertai amdal dan UKL-

UPL akan tetapi keputusan berkenaan dengan izin lingkungan tersebut


ka

ep

ternyata tidak dilengkapi oleh dokumen amdal dan dokumen UKL-UPL;

serta berkaitan dengan keputusan berkenaan dengan izin usaha yang


ah

tidak dilengkapi oleh izin lingkungan ;---------------------------------------------


es
M

Sementara, sebagaimana diketahui, objek sengketa di dalam perkara a


ng

on

quo telah Tergugat terbitkan dengan mendasarkan pada Kelayakan


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 100 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lingkungan No. 660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tanggal 13 Juli 2017

si
atas rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Cirebon

1x1.000 MW yang berlokasi di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura

ne
ng
dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu, Kabupaten Citebon oleh PT.

do
gu Cirebon Energi Prasarana, yang sebelumnya telah dilengkapi oleh

dokumen amdal dan dokumen UKL-UPL sebagaimana dimuat di dalam

In
A
Surat Rekomendasi kelayakan lingkungan dari Kepala Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat melalui surat dengan No.


ah

lik
660.1/3.852/Bid-I/2017 tanggal 11 Juli 2017. Dengan demikian, maka

apabila bersandar pada persyaratan yang ditentukan di dalam Pasal 93


am

ub
ayat (1) UU 32/2009 maka objek sengketa sudah sekiranya tidak

memenuhi syarat untuk diajukan lagi gugatan terhadapnya ;---------------


ep
k

Bahwa lebih dari itu, terkait dengan kedudukan legal standing dari para
ah

R
Penggugat, khususnya Penggugat I, maka apabila merunut seluruh

si
ketentuan yang diatur di dalam Bagian Ketiga Penyelesaian Sengketa

ne
ng

Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan, yang terdiri dari 7 paragraf UU

32/2009, maka bersandar pada ketentuan Pasal 92 ayat (2), mengacu

do
gu

pada frasa “terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu”,

maka frasa tersebut lebih condong pada perbuatan-perbuatan yang


In
A

diatur secara keperdataan yang secara mutlak merupakan


ah

lik

kewenangan peradilan umum. Hal yang sama juga terhadap

kedudukan legal standing dari Penggugat II, yang apabila mengacu


m

ub

pada ketentuan yang diatur di dalam Paragraf 5 Hak Gugat


ka

Masyarakat, khususnya ketentuan Pasal 91 yang secara limitatif


ep

membatasi bahwa bentuk gugatan masyaratat tersebut dalam bentuk


ah

Gugatan Perwakilan Kelompok (class action), maka dengan


R

es

berpedoman pada Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun 2002


M

ng

tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, sebagaimana termuat di


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 101 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam diktum mengingat dengan bersandarkan pada Reglemen

si
Indonesia yang diperbaharui (HIR) Staatsblad 1941 Nomor 44 dan

Reglemen Hukum Acara untuk Daerah luar Jawa dan Madura (RBg),

ne
ng
Staatsblad 1927 Nomor 227, Pasal II UUD 1945 sebagaimana telah

do
gu diubah dan ditambah terakhir dengan Perubahan Ketiga Tahun 2001,

serta ketentuan Pasal 3 yang secara tegas bahwa pelaksanaan hukum

In
A
acara perwakilan kelompok dengan mengacu pada Hukum Acara

Perdata yang berlaku, maka dengan demikian, persoalan peradilan


ah

lik
mana yang berwenang di dalam memeriksa, mengadili dan memutus

sengketa gugatan perwakilan kelompok adalah sepenuhnya


am

ub
kewenangan pengadilan

umum ;----------------------------------------------------
ep
k

Bahwa sementara itu, apabila menengok kembali ketentuan Pasal 92


ah

R
UU 32/2009 berkenaan dengan frasa “terbatas pada tuntutan untuk

si
melakukan tindakan tertentu”, selanjutnya menyandingkan dengan

ne
ng

ketentuan Pasal 90 berkenaan dengan Hak Gugat Pemerintah dan

Pemerintah Daerah; ketentuan Pasal 87, Pasal 88 dan Pasal 89 UU

do
gu

32/2009; serta limitasi yang dibatasi di dalam Pasal 93 UU 32/2009

tersebut, maka yang dimaksud subjek, dimana seseorang dapat


In
A

mengajukan tuntutan adalah ditujukan kepada setiap penanggung


ah

lik

jawab usaha dan/atau kegiatan dan/atau setiap orang yang karena

tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya melakukan pencemaran


m

ub

dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian


ka

pada orang lain atau lingkungan hidup. Subjek pelaku tersebut,


ep

berdasarkan ketentuan Pasal 87 dan Pasal 88, adalah merujuk pada


ah

orang yang berbuat kerusakan dan/pencemaran secara langsung yang


R

es

akibatnya memang menimbulkan kerugian. Sementara, Pemerintah


M

ng

dan atau Pemerintah Daerah dalam konteks ketentuan Pasal 93 adalah


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 102 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
badan atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan keputusan

si
tata usaha negara, yang secara limitatif hanya dapat digugat apabila

keputusannya diwajibkan untuk disertai amdal dan UKL-UPL akan

ne
ng
tetapi keputusan berkenaan dengan izin lingkungan tersebut ternyata

do
gu tidak dilengkapi oleh dokumen amdal dan dokumen UKL-UPL; serta

berkaitan dengan keputusan berkenaan dengan izin usaha yang tidak

In
A
dilengkapi oleh izin lingkungan. Artinya di sini bahwa, ketentuan Pasal

92 terbatas dan dibatasi pada tuntutan tindakan seseorang yang


ah

lik
berbuat kerusakan dan/pencemaran secara langsung yang akibatnya

memang menimbulkan kerugian, bukan berkaitan dengan tindakan


am

ub
pejabat tata usaha negara di dalam menerbitkan suatu keputusan tata

usaha negara. Tuntutan tersebut lebih condong pada perbuatan-


ep
k

perbuatan yang diatur secara keperdataan yang secara mutlak


ah

R
merupakan kewenangan peradilan umum ;--------------------------------------

si
b. Bahwa selanjutnya terkait dengan, dalil yang disampaikan oleh

ne
ng

Penggugat I khususnya pada bagian posita angka 14 halaman 7

sampai dengan halaman 8, yang pada pokoknya mengakui,

do
gu

menegaskan dan menyatakan bahwa objek sengketa telah

menimbulkan akibat hukum bagi PT. Cirebon Energi Prasarana, dst ;---
In
A

Bahwa apabila berpedoman pada ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-


ah

lik

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata usaha Negara

(“UU 5/1986”) beserta beberapa perubahannya yaitu Undang-Undang


m

ub

Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor


ka

5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata usaha Negara (“UU 9/2004”); dan
ep

Undang-Undang Nomor Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan


ah

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


R

es

Tata usaha Negara (“UU 51/2009”), selanjutnya untuk memudahkan


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 103 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyebutkan akan Tergugat singkat menjadi : (“UU PTUN”) (Vide UU

si
9/2004) dinyatakan bahwa :----------------------------------------------------------

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

ne
ng
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat

do
gu mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang

yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang

In
A
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau

tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi” ;------------


ah

lik
Bahwa ketentuan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan ketentuan

Pasal 1 angka 10 UU PTUN (Vide UU 51/2009) yang menyatakan


am

ub
bahwa :------------------------------------------------------------------------------------

“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul


ep
k

dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum
ah

R
perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di

si
pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya

ne
ng

keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” ;------

do
gu

Bahwa selanjutnya memperhatikan penjelasan dari Pasal 53 ayat (1)

UU PTUN (Vide UU 9/2004) diuraikan penjelasan dalam frasa yang


In
A

menyatakan :
ah

lik

“maka hanya orang atau badan hukum perdata yang

berkedudukan sebagai subyek hukum saja yang dapat


m

ub

mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara untuk


ka

menggugat Keputusan Tata Usaha Negara”


ep

Bahwa dalam konteks normatif, subjek hukum yang diperkenankan


ah

untuk mengajukan gugatan melalui PTUN bersifat limitatif yaitu hanya


R

es

terbatas seseorang atau badan hukum perdata yang berkedudukan


M

ng

sebagai pendukung hak dan kewajiban. Bahwa berdasarkan bunyi


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 104 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan sebagaimana dimaksud, dalam sengketa Tata Usaha Negara

si
ada dua hal penting yang sangat krusial yang menjadi suatu

pensyaratan pada saat seseorang atau badan hukum perdata akan

ne
ng
mengajukan gugatannya, yaitu adanya faktor “kepentingan”. ;-------------

do
gu Adapun frasa “kepentingan” bagi seseorang atau badan hukum perdata

adalah terkait dengan keberadaan objek Keputusan Tata Usaha

In
A
Negara dan adanya bentuk kerugian yang diderita oleh orang atau

badan hukum perdata tersebut. Apabila diteliti secara lebih seksama,


ah

lik
makna dari frasa “kepentingan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) diartikan sebagai “keperluan” atau “kebutuhan”, apabila


am

ub
dikaitkan dengan sengketa hukum, maka kata “kepentingan” yang

dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) UU PTUN (vide UU 9/2004) diartikan


ep
k

sebagai “HAK” yang dipunyai oleh seseorang atau badan hukum ;-------
ah

R
Bahwa apabila seseorang atau badan hukum perdata melakukan

si
gugatan di PTUN karena haknya dirugikan oleh adanya suatu

ne
ng

Keputusan Tata Usaha Negara merupakan syarat keharusan dalam

mengajukan gugatan. Pihak yang menggugat harus dapat

do
gu

menunjukkan bahwa ada suatu hak yang dirugikan oleh keluarnya

suatu Keputusan Tata Usaha Negara tersebut. Orang atau badan


In
A

hukum perdata yang kepentingannya dirugikan menurut Indroharto,


ah

lik

digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :-------------------------------------

1) Orang-orang atau badan hukum perdata sebagai alamat yang dituju


m

ub

oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara;----------------------------------


ka

2) Orang-orang atau badan hukum perdata yang dapat disebut


ep

sebagai pihak Ketiga; dan ;------------------------------------------------------


ah

3) Badan TUN yang lain ;------------------------------------------------------------


R

es

Bahwa suatu gugatan hanya dapat dilakukan apabila dalam keadaan


M

ng

kongkrit, suatu nilai yang harus dilindungi oleh hukum (hak) terdapat
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 105 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kaitan dengan orang yang melakukan gugatan, dan juga terdapat

si
kaitan dengan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan.

Kepentingan (hak) dalam kaitannya dengan pihak yang berhak

ne
ng
menggugat, yaitu : ---------------------------------------------------------------------

do
gu 1) Adanya hubungannya dengan Penggugat sendiri, artinya seseorang

tidak boleh menggugat atas namanya sendiri, padahal yang digugat

In
A
adalah mengenai kepentingan orang lain;-----------------------------------

2) Kepentingan itu harus bersifat pribadi, artinya Penggugat memiliki


ah

lik
kepentingan untuk menggugat yang jelas dapat dibedakan dengan

kepentingan orang lain;-----------------------------------------------------------


am

ub
3) Kepentingan itu harus bersifat langsung, artinya yang terkena

langsung adalah kepentingan si Penggugat sendiri dan kepentingan


ep
k

tersebut bukan diperoleh dari orang lain;-------------------------------------


ah

R
4) Kepentingan itu secara objektif dapat ditentukan baik mengenai luas

si
maupun

ne
ng

intensitasnya ;------------------------------------------------------------

Bahwa Kepentingan (hak) dalam hubungannya dengan Keputusan Tata

do
gu

Usaha Negara yaitu seseorang harus dapat menunjukkan bahwa

Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu merugikan dirinya


In
A

secara langsung ;-----------------------------------------------------------------------


ah

lik

Bahwa terkait dengan permasalahan kepentingan, dapat pula

mempertimbangkan asas point d’interet, point d’action (apabila tidak


m

ub

ada suatu kepentingan, maka tidak ada suatu aksi untuk menggugat,
ka

tidak ada dasar hukum untuk melakukan gugatan), hal tersebut selaras
ep

dengan apa yang disampaikan oleh Prof. Mr. Star Busmann bahwa
ah

syarat khusus yang harus dipenuhi agar suatu gugatan dapat diterima
R

es

adalah bahwa penggugat harus mempunyai kepentingan yang


M

ng

memadai untuk mengajukan gugatan yang bersangkutan. Peraturan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 106 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut merupakan suatu penerapan dari ajaran mengenai

si
“penyalahgunaan hak” bahwa suatu gugatan betapapun pada asasnya

diperkenankan, tidak diperkenankan apabila dilakukan tanpa

ne
ng
kepentingan yang memadai. Ini berarti bahwa suatu gugatan yang

do
gu dilakukan tanpa kepentingan yang memadai adalah merupakan suatu

“penyalahgunaan hak” dan harus ditolak atau setidak-tidaknya

In
A
dinyatakan tidak dapat diterima ;----------------------------------------------------

Bahwa mengenai asas “point d’interet, point d’action” tersebut, Prof. Mr.
ah

lik
Star Busmann menyatakan di dalam bukunya “Hoofdstukken van

Burgrlijke Rechtsvordering”, cetakan kedua, 1955, penerbit De Erven F.


am

ub
Bohn N.V. Haarlem, halaman 114, yang isinya sebagai berikut

“Als bijzonder vereisle voor de ontvankelijkheid der


ep
k

rechtsvordering wordt gewoonlijk gesteld, dat de eiser daarbij een


ah

R
genoegzaam belang moet hebben: point d’interet, point d’action”

si
dan selanjutnya pada halaman 116 dari bukunya tersebut ia menulis

ne
ng

sebagai berikut:--------------------------------------------------------------------------

do
gu

“Deze regel vormt een toepassing van de leer aangaande het

misbruik van recht, tot de uitkomst leidende, dat een daad van
In
A

rechtsvervolging, hoezeer in beginsel geoorloofd, niet kan worden

toegelaten waneer zij zonder redelijk belang zou worden verricht”.


ah

lik

Bahwa asas “point d’interet, point d’action”tersebut dalam praktik


m

ub

dipegang teguh oleh Mahkamah Agung RI, hal ini dapat terlihat dari

pertimbangan hukum yang menjadi dasar Putusan Mahkamah Agung


ka

ep

RI Nomor 354 K/TUN/2017 tanggal 1 Agustus 2017 antara Abdul


ah

Ghofur, dkk vs. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten


R

Cirebon yang menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha


es
M

Negara Jakarta Nomor : 33/B/2017/PT.TUN.JKT tanggal 3 April 2017


ng

on

yang putusannya menguatkan PutusanPengadilan Tata Usaha Negara


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 107 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bandung Nomor : 68/ G/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 3 November 2016,

si
yang sebagaimana tergambar di dalam pertimbangan hukum halaman

62 yang mengutip asas tersebut di dalam mempertimbangkan

ne
ng
putusannya terkait dari kepentingan dari para Penggugat di dalam

do
gu mengajukan suatu gugatan. Lebih dari itu, di dalam putusan tersebut

juga memberikan pertimbangan berkaitan dengan masalah

In
A
“kepentingan” dengan merujuk apa yang disampaikan oleh Indroharto

yang menyatakan bahwa : “pengertian kepentingan itu dalam kaitannya


ah

lik
dengan hukum acara TUN mengandung dua arti: pertama, menunjuk

kepada nilai yang harus dilindungi oleh hukum; dan kedua, kepentingan
am

ub
proses, artinya apa yang hendak dicapai dengan melakukan suatu

proses gugatan yang bersangkutan.”


ep
k

Bahwa lebih jauh, diuraikan dalam pertimbangan putusan tersebut


ah

R
pada halaman 63 bahwa :

si
“kepentingan sebagai nilai yang harus dilindungi secara hukum

ne
ng

adalah suatu nilai yang mendapat pengaruh atau dinilai secara

layak dapat diperkirakan menguntungkan atau merugikan yang

do
gu

timbul akibat dikeluarkannya suatu keputusan tata usaha negara

atau ditolaknya penerbitan suatu keputusan tata usaha negara.


In
A

Pada nilai yang harus dilindungi secara hukum dijumpai adanya


ah

lik

hubungan antara subjek hukum pada satu sisi dengan keputusan

administrasi pada sisi lain. Konkritnya ditentukan oleh faktor yang


m

ub

berhubungan dengan subjek hukum itu sendiri dan pada sisi lain
ka

oleh faktor yang berhubungan dengan keputusan TUN yang


ep

bersangkutan ;-------------------------------------------------------------------
ah

-
R

es

“Bahwa suatu kepentingan yang harus dilindungi oleh hukum itu


M

ng

baru ada kalau kepentingannya itu jelas: ada hubungannya


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 108 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Penggugat sendiri, kepentingan itu harus bersifat pribadi,

si
kepentingan itu harus bersifat langsung dan kepentingan itu

secara objektif dapat ditentukan, baik mengenai luas maupun

ne
ng
intensitasnya sedangkan kepentingan proses adalah tujuan yang

do
gu hendak dicapai dengan gugatan dengan kata lain maksud

diselenggarakannya proses oleh pengambil inisiatif perkara”

In
A
“Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka menurut Majelis

Hakim maka yang dimaksud dengan kepentingan adalah


ah

lik
kepentingan hukum secara langsung, yaitu kepentingan yang

dilandasi adanya hubungan hukum antara Penggugat dan


am

ub
Tergugat maupun objek sengketa dan hubungan hukum itu

langsung dialami sendiri secara konkrit oleh Penggugat”


ep
k

Bahwa apabila menyimak alasan-alasan sebagaimana dikemukakan


ah

R
para Penggugat sebagaimana diuraikan pada Surat Gugatan dari para

si
Penggugat tertanggal 4 Desember 2017 yang didaftarkan melalui

ne
ng

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung pada tanggal

dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada tanggal 21

do
gu

Desember 2017, yang selanjutnya diperjelas dalam kedudukan dan

kepentingan hukum dari Penggugat I poin angka 5 sampai dengan


In
A

angka 18, sebagaimana terurai pada halaman 5 sampai dengan


ah

lik

halaman 8 maupun kedudukan dan kepentingan hukum dari Penggugat

II di dalam poin angka 19 sampai dengan angka 28, sebagaimana


m

ub

terurai pada halaman 8 sampai dengan halaman 10, maka alasan


ka

tersebut merupakan suatu argumentasi yang sangat sumir. Apalagi


ep

lebih tegas lagi telah dinyatakan oleh Penggugat I bahwasannya objek


ah

sengketa justru telah menimbulkan akibat hukum bagi PT. Cirebon


R

es

Energi Prasarana, sebagaimana tertuang di dalam posita angka14


M

ng

halaman 7 dan halaman 8 surat gugatannya tersebut ;-----------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 109 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa lebih dari itu, perlu kiranya diketengahkan di sini bahwa ternyata

si
khususnya Penggugat II, dahulu pada saat proses persidangan

gugatan dengan objek sengketa Surat Keputusan Badan Penanaman

ne
ng
Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor :

do
gu 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon

In
A
Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten

Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 11 Mei 2016,


ah

lik
yang ditandatangani oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan

Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, yang diajukan oleh Dusmad,


am

ub
dkk melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung yang kemudian

teregister dengan Nomor Perkara : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG,


ep
k

pernah diajukan sebagai saksi fakta dari pihak Penggugat.;----------------


ah

R
Bahwa pada saat itu, Penggugat II menyampaikan beberapa

si
keterangan yang salah satunya Tergugat catat adalah “saksi

ne
ng

(Penggugat II) maunya jadi saksi, tidak mau jadi penggugat, tidak ada

kesepakatan siapa siapa yang menggugat” serta keterangan “pernah

do
gu

ada pertemuan dengan saksi wahyu di rumah saksi sarjum membahas

izin lingkungan” dan “saksi diperlihatkan fotokopi izin lingkungan, tapi


In
A

tidak dibaca. Tau itu izin lingkungan dr sdr. Aan. Dijelaskan untuk
ah

lik

pembangunan pltu 2, tapi saksi menyatakan tidak tau pltu 2”. Namun

demikian, pada kenyataannya, apabila memperhatikan Lampiran Daftar


m

ub

Hadir dari Surat Presiden Direktur PT. Hatfield Indonesia Nomor :


ka

011/CEPR-6546/I/16 tanggal 25 Januari 2016 perihal : Undangan


ep

Diskusi “Dampak Sosial dan Lingkungan Rencana Pembangunan


ah

PLTU II”, diketahui bahwa Sdr. Sarjum tercatat pernah menghadiri


R

es

Diskusi “Dampak Sosial dan Lingkungan Rencana Pembangunan


M

ng

PLTU II”, artinya bahwa keterangan sebelumnya yang menyatakan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 110 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa : “saksi tidak tau di lokasi akan dibangun pltu” merupakan suatu

si
yang diduga kuat merupakan keterangan yang tidak benar ;----------------

Bahwa terkait dengan pernyataan Penggugat II pada saat duduk

ne
ng
sebagai saksi dalam persidangan perkara Nomor: 124/ G/ LH/ 2016/

do
gu PTUN-BDG yang menyatakan: “saksi (Penggugat II) maunya jadi

saksi, tidak mau jadi penggugat, tidak ada kesepakatan siapa siapa

In
A
yang menggugat” tersebut, ternyata dibuktikan kemudian bahwa para

pihak yang bertindak sebagai para Penggugat dalam perkara Nomor:


ah

lik
124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tersebut adalah orang-orang yang

diduga diperalat atau di-setting oleh pihak tertentu untuk bertindak


am

ub
seolah-olah sebagai pihak yang dirugikan atas Kegiatan Pembangunan

dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan


ep
k

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon,


ah

R
padahal pada kenyataannya mereka diduga dijanjikan sesuatu hal yang

si
dikemudian hari ternyata tidak ditepati. Hal ini tampak jelas dari adanya

ne
ng

Surat Pernyataan tertanggal 19 Oktober 2017 yang dibuat bersama-

sama oleh :

do
gu

-------------------------------------------------------------------------------

(1) Sdr. SURIP ;----------------------------------------------------------------------


In
A

(2) Sdr. SARNEN ;-------------------------------------------------------------------


ah

lik

(3) Sdr. DUSMAD ;------------------------------------------------------------------

(4) Sdr. WARYA ;--------------------------------------------------------------------


m

ub

Keempatnya merupakan salah empat dari enam orang yang duduk


ka

sebagai Penggugat di dalam perkara Nomor: 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-


ep

BDG, sementara dua orang lainnya yaitu Ibu Kasneri dan Ibu Casmina
ah

merupakan ibu rumah tangga yang sehari-harinya bekerja mengurus


R

es

rumah tangga, yang pada dasarnya juga tidak tahu dan mengetahui
M

ng

persoalan yang sebenarnya terjadi. Bahwa dalam pernyataan yang


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 111 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibuat dan ditandatangani di Cirebon, secara bersama-sama dengan

si
sebenar-benarnya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta

tanpa ada paksaan dari pihak manapun, secara tegas kesemuanya

ne
ng
menyatakan :-----------------------------------------------------------------------------

do
gu “bahwa kesemuanya bersepakat secara bersama-sama menarik

segala bentuk dukungan terhadap WALHI dan tidak mau terlibat lagi

In
A
atau melibatkan diri dengan persoalan-persoalan ke depan tentunya

yang berkaitan dengan WALHI serta menarik segala bentuk


ah

lik
keterangan-keterangan baik secara lisan maupun tulisan yang

sebelumnya pernah kami kemukakan kepada WALHI atau bentuk


am

ub
keterangan kami yang merujuk pada Gugatan terhadap Badan

Perizinan Provinsi Jawa Barat”.


ep
k

Bahwa Surat Pernyataan tertanggal 19 Oktober 2017 tersebut


ah

R
menandakan adanya dugaan manipulasi kepentingan yang secara

si
sengaja dibuat-buat untuk satu tujuan tertentu yaitu menggagalkan

ne
ng

proyek strategis nasional khususnya dalam rangka percepatan

pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia, khususnya untuk

do
gu

keperluan distribusi Jawa dan Bali. Bahwa surat pernyataan tersebut

seperti membuka persoalan yang sesungguhnya bahwa keberadaan


In
A

PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon yang terletak di Kecamatan


ah

lik

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon, pada

dasarnya tidak pernah ditolak keberadaannya oleh warga setempat,


m

ub

akan tetapi hanya tidak dikehendaki oleh pihak tertentu namun


ka

mempergunakan sebagian tangan warga setempat yang dibuat secara


ep

sengaja seolah sebagai pihak yang menolak dan dirugikan. Surat


ah

Pernyataan tertanggal 19 Oktober 2017 yang dibuat sungguh-sungguh


R

es

dan dengan kesadaran yang sebenarnya memberikan pemahaman


M

ng

bahwa pada hakikatnya eks-para penggugat tersebut menyadari bahwa


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 112 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada saat duduk sebagai Penggugat di dalam perkara Nomor: 124/ G/

si
LH/ 2016/ PTUN-BDG hanyalah satu rekayasa dan kepura-puraan

yang sama sekali tidak merepresentasikan kepentingan yang

ne
ng
sesungguhnya dari mereka maupun warga setempat secara umum. ;---

do
gu Bahwa sementara itu, berkaitan dengan alasan-alasan yang

dikemukakan oleh Penggugat II, sebagaimana tertuang di dalam posita

In
A
angka 19 sampai dengan angka 28, halaman 8 sampai dengan

halaman 10, yang pada pokoknya menyatakan dengan tegas bahwa


ah

lik
alasan-alasan mengajukan gugatan a quo hanya mendasarkan atas

adanya potensi kerugian secara ekonomi yang tidak memiliki hubungan


am

ub
kausal dengan keberadaan objek sengketa. Di samping itu juga tidak

terdapatnya hubungan hukum yang jelas antara para Penggugat


ep
k

dengan Tergugat, sehingga tidak cukup alasan bagi para Penggugat


ah

R
mengajukan gugatan kepada Tergugat, sebagaimana berdasarkan

si
Yurispridensi Tetap Mahkamah Agung RI No. 294K/Sip/1971 tanggal 7

ne
ng

Juli 1971 yang intinya menyatakan : “Bahwa gugatan harus diajukan

oleh orang yang mempunyai hubungan hukum”.

do
gu

Pendirian tersebut sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI No.

2962 K/Pdt/1993 tanggal 28 Mei 1998 yang berbunyi sebagai berikut :


In
A

“bahwa salah satu prinsip fundamental atas sahnya gugatan secara


ah

lik

formal, gugatan harus diajukan oleh pihak mempunyai kapasitas

bertindak sebagai Penggugat, menurut hukum acara perdata, orang


m

ub

yang mempunyai kapasitas mengajukan gugatan dalam suatu perkara


ka

perdata, hanya orang yang mempunyai hubungan hukum dan


ep

kepentingan dengan apa yang disengketakan. Apabila gugatan


ah

diajukan oleh orang yang tidak mempunyai kapasitas untuk


R

es

memperkarakan suatu sengketa, maka gugatan cacat error in person


M

ng

dalam bentuk dan kualifikasi inperson” ;------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 113 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sementara itu, jika merujuk ketentuan normatif yang menjadi

si
dasar lahirnya objek sengketa, sebagaimana dipersyaratkan di dalam

Pasal 36 juncto Pasal 37 UU 32/2009 bahwasannya izin lingkungan

ne
ng
wajib disertai dengan dokumen amdal atau UKL-UPL. Adapun

do
gu pengertian amdal merujuk Pasal 1 angka 11 UU 32/2009 adalah :

“Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya

In
A
disebut Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu

usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan


ah

lik
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan

tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan” ;-----------------


am

ub
Sementara itu UKL-UPL sendiri dijelaskan pada huruf selanjutnya yaitu

Pasal 1 angka 12 UU 32/2009 yang menyatakan :-----------------------------


ep
k

“Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan


ah

R
lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah

si
pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan

ne
ng

yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang

diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

do
gu

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan” ;----------------------------

Bahwa berpedoman pada ketentuan tersebut di atas, maka potensi


In
A

dampak lingkungan khususnya yang berkaitan dengan masalah


ah

lik

matapencaharian (faktor ekonomi) dari masyarakat yang berada di

sekitar lokasi pembangunan PLTU II 1x1.000 MW merupakan bagian


m

ub

yang tidak terpisahkan dari kajian yang telah ditelaah di dalam proses
ka

amdal dan UKL-UPL. Demikian pun, hal tersebut telah dilakukan


ep

melalui proses konsultasi publik yang melibatkan seluruh unsur


ah

perwakilan, khususnya masyarakat sekitar yang ada di lokasi


R

es

pembangunan proyek. Dalam konsultasi publik tersebut, masyarakat


M

ng

diberikan ruang yang luas untuk menyatakan keberatan hingga


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 114 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dicarikan solusi yang paling efektif dan dapat mengakomodir semua

si
kepentingan yang ada, hingga bermuara pada penyelesaian yang

bersifat win-win solution. Bahwa dengan telah ditetapkannya dokumen

ne
ng
amdal dan UKL-UPL yang menjadi pra syarat pengajuan permohonan

do
gu terbitnya objek sengketa, maka dampak tersebut telah dianggap

selasai terakomodir, dipersetujui oleh semua pemangku kepentingan

In
A
dan yang paling utama adalah dapat dipertanggungjawabkan secara

yuridis ;------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
-

Lebih dari itu, pada hakikatnya dokumen amdal atau UKL-UPL yang
am

ub
menjadi dasar terbitnya objek sengketa, telah secara holistik

mengakomodir dan mencantumkan solusi penyelesaian yang mungkin


ep
k

akan timbul pada saat proyek PLTU tersebut berjalan. Apabila dalam
ah

R
pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam

si
dokumen amdal atau UKL-UPL, maka tidak menutup kemungkinan

ne
ng

Tergugat akan membatalkan objek sengketa yang telah diterbitkan. Hal

tersebut merupakan amanat dari Pasal 37 ayat (2) huruf c UU 32/2009

do
gu

yang menyatakan bahwa : “Izin lingkungan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 36 ayat (4) dapat dibatalkan apabila: c. kewajiban yang


In
A

ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan


ah

lik

oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan”. Sehingga dengan

demikian, tidaklah pada tempatnya, apabila para Penggugat justru


m

ub

mempersoalkan sesuatu yang tidak memiliki hubungan atau dampak


ka

apapun kepada para Penggugat ;--------------------------------------------------


ep

Bahwa hubungan kausal antara persoalan mengenai mata pencaharian


ah

(faktor ekonomi) yang berpotensi merugikan para Penggugat dengan


R

es

permasalahan dokumen amdal atau UKL-UPL serta substansi dari


M

ng

objek sengketa adalah sesuatu bagian yang berbeda hakikatnya antara


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 115 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
satu dan lainnya. Persoalan mengenai dampak ekonomi dan

si
pengakomodirannya di dalam dokumen amdal atau UKL-UPL, secara

lebih rinci, selanjutnya akan Tergugat uraikan di dalam Bagian Pokok

ne
ng
Perkara Jawaban ini, untuk menghindari kerancuan, karena bukan

do
gu seyogianya di uraikan pada Bagian Eksepsi ini ;-------------------------------

Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut di atas, maka dengan segenap

In
A
kerendahan hati, Tergugat mohon agar kiranya Yang Mulia Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menerima


ah

lik
alasan-alasan hukum dari Tergugat sebagaimana diuraikan tersebut dan

selanjutnya menyatakan bahwa para Penggugat tidak Memiliki Kedudukan


am

ub
Hukum (Legal Standing) untuk Mengajukan Gugatan serta kemudian

menyatakan bahwa Surat Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4


ep
k

Desember 2017 yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata


ah

R
Usaha Negara Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya

si
diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017 harus dinyatakan ditolak atau

ne
ng

setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankljike

verklaard) ;------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

2. Gugatan para Penggugat Nebis in Idem

Bahwa Surat Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4 Desember 2017


In
A

yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara


ah

lik

Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki

pada tanggal 21 Desember 2017 harus ditolak atau setidak-tidaknya harus


m

ub

dinyatakan tidak dapat diterima karena nebis in idem. ;---------------------------


ka

Bahwa adapun alasan-alasan yang mendasari argumentasi tersebut


ep

adalah bahwa objek sengketa yang dipersoalkan adalah berkenaan


ah

dengan penerima izin (subjek) yang sama yaitu : PT. Cirebon Energi
R

es

Prasarana, serta substansi perizinan (objek) yang sama yaitu : Izin


M

ng

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 116 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

si
Daerah Kabupaten Cirebon, dimana dokumen amdal dan dokumen UKL-

UPL yang menjadi dasar terbitnya keputusan perizinan tersebut pun

ne
ng
merupakan dokumen yang sama yang telah diperbaiki dan/atau dikoreksi

do
gu dan/atau diamandemen sebagaimana isi dari Putusan Pengadilan Tata

Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19

In
A
April 2017 yang dalam pertimbangan hukumnya telah memeriksa dan

mempertimbangkan khususnya terkait kriteria kesuaian tata ruang.;----------


ah

lik
Bahwa adapun pertimbangan hukum yang diberikan Majelis Hakim

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung adalah sebagai berikut :------------


am

ub
“dst..pada pokoknya memutuskan bahwa “studi ANDAL beserta RKL

dan RPL sebagaimana dimaksud dapat dinyatakan layak ditinjau dari


ep
k

Aspek Lingkungan Hidup” dengan pertimbangan 10 (sepuluh) kriteria


ah

R
kelayakan lingkungan berdasarkan peraturan Menteri Negara

si
Lingkungan Hidup RI Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman

ne
ng

Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :

salah satunya pada angka 1 yang menguraikan “Kesesuaian dengan

do
gu

Tata

Ruang..dst” ;------------------------------------------------------------------------------
In
A

-
ah

lik

“..dst..bahwa berdasarkan pada fakta hukum sebagaimana di

pertimbangkan di atas, Majelis Hakim menilai secara..dst..Kepala


m

ub

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat


ka

telah salah dalam menerapkan hukum berkaitan dengan memasukan


ep

Kecamatan Mundu sebagai tapak pembangunan dan pengoperasian


ah

PLTU kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon..dst”


R

es

“..dst..maka terhadap keberatan keberatan gugatan Para Penggugat


M

ng

lainnya seperti peran serta/keterlibatan Para Penggugat dalam


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 117 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyusunan AMDAL dan kewajiban Pengumuman penerbitan izin

si
lokasi, menurut hemat Majelis Hakim tidak perlu dipertimbangkan

lagi..dst”

ne
ng
Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dapat

do
gu diperoleh konklusi atau kesimpulan bahwa dengan bersandar pada

ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam PP 27/2012 dengan peraturan

In
A
menteri lingkungan hidup atau peraturan teknis turunannya, bahwa di

dalam proses penyusunan AMDAL dan/atau UKL-UPL, terdapat 10


ah

lik
(sepuluh) kriteria kelayakan lingkungan yang menjadi dasar pemberian izin

lingkungan, adapun yang dinyatakan cacat yuridis dalam oleh Majelis


am

ub
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung tersebut adalah terkait

kriteria kesuaian tata ruang. Sementara itu, berkenaan dengan 9


ep
k

(sembilan) kriteria kelayakan lingkunganyang lain, tidak lagi diperiksa dan


ah

R
dipertimbangkan karena telah sesuai dengan peraturan perundang-

si
undangan dan asas-asas pemerintahan umum yang baik ;----------------------

ne
ng

Bahwa bersandar pada persoalan-persoalan tersebut di atas, maka objek

sengketa dalam perkara in casu pada hakikatnya merupakan perbaikan

do
gu

dan/atau koreksi dan/atau amandemen dari objek sengketa yang telah

diperiksa, diadili dan diputus sebelumnya di dalam Putusan Pengadilan


In
A

Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG


ah

lik

tanggal 19 April 2017 yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht

van gewisjde), yang mana, isi putusan tersebut telah dilaksanakan oleh
m

ub

Tergugat dengan berpedoman pada apa-apa yang telah dinilai dan


ka

dipertimbangkan secara hukum di dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha


ep

Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April


ah

2017 tersebut ;-------------------------------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 118 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa hal tersebut tampak terlihat jelas dari apa yang termuat di dalam

si
konsideran menimbang di dalam objek sengketa tersebut yang dengan

tegas dan jelas menyatakan hal-hal sebagai berikut :-----------------------------

ne
ng
a.bahwa dalam rangka pelaksanaan Pembangunan dan Operasional

do
gu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas 1 x 1000 MW

Cirebon di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur

In
A
Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT.Cirebon Energi

Prasarana, telah diterbitkan izin Lingkungan berdasarkan Keputusan


ah

lik
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa

Barat Nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016; -----------------------------------


am

ub
b.bahwa Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada huruf a,


ep
k

dinyatakan batal berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara


ah

R
Bandung Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG tanggal 19 April 2017;------

si
c.bahwa Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional telah

ne
ng

ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017

yang menyatakan apabila kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis

do
gu

nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat dalam

peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata


In
A

ruang wilayah kabupaten/kota, dan/ atau rencana rincinya, maka izin


ah

lik

pemanfaatan ruang tersebut akan didasarkan pada Peraturan

Pemerintah;-------------------------------------------------------------------------------
m

ub

-
ka

d.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,


ep

huruf b, dan huruf c, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Dinas


ah

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah


R

es

Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Izin Lingkungan Kegiatan


M

ng

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 119 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kapasitas 1 x 1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan

si
Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi;“

ne
ng
Bahwa selebihnya, di dalam diktum kesatu keputusan yang menjadi objek

do
gu sengketa di dalam perkara in casu, secara jelas dan tegas dinyatakan

bahwa :-----------------------------------------------------------------------------------------

In
A
“Mencabut dan menyatakan tidak berlaku Keputusan Badan

Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat


ah

lik
Nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan

Kegiatan Pembangunan dan Operasional, PLTU Kapasitas 1 X 1.000


am

ub
MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana.”


ep
k
ah

R
Bahwa di dalam dokumen amdal dan dokumen UKL-UPL yang selanjutnya

si
menjadi bagian dari lampiran yang tidak terpisahkan dengan objek

ne
ng

sengketa, pada dasarnya sama persis dengan apa-apa yang tertuang di

dalam dokumen amdal dan dokumen UKL-UPL yang menjadi dasar

do
gu

terbitnyaKeputusan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

Provinsi Jawa Barat Nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin


In
A

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional, PLTU Kapasitas 1


ah

lik

X 1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana, namun


m

ub

demikian terdapat perubahan dan penyesuaian tata ruang berdasarkan


ka

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas


ep

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang


ah

Wilayah Nasional (“PP 13/2017”) ;--------------------------------------------


R

es

Bahwa pada tanggal 12 April 2017, pemerintah pusattelah menerbitkan PP


M

ng

13/2017, yangsebagaimana diuraikan dalam bagian Penjelasan PP


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 120 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13/2017 tersebut bahwa rencana tata ruang kawasan strategis nasional

si
sangat berkaitan erat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,

sehingga hal ini merupakan kewenangan Pemerintah pusat. Bahwa

ne
ng
sebagaimana diketahui, proyek Pembangunan dan Operasional, PLTU

do
gu Kapasitas 1 X 1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan

Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi

In
A
Prasarana merupakan kegiatan strategis nasional.Oleh karena itu, merujuk

pada ketentuan Pasal 19 ayat (2) dari Peraturan Presiden Nomor 3 tahun
ah

lik
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional

(“Perpres 3/2016”), dalam hal Proyek Strategis Nasional tidak sesuai


am

ub
dengan rencana tata ruang wilayah atau daerah, maka dapat dilakukan

penyesuaian tata ruang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di


ep
k

bidang penataan ruang ;-------------------------------------------------------------------


ah

R
Bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2016 tentang

si
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (“Perpres

ne
ng

4/2016”), proyek seperti pembangunan PLTU jelas merupakan proyek

infrastruktur ketenagalistrikan yang pelaksanaannya wajib didorong dan

do
gu

dipercepat. Bahwa pembangunan PLTU wajib untuk didukung karena

pembangunan PLTU dilakukan dalam rangka peningkatan pemenuhan


In
A

kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan merata serta mendorong
ah

lik

pertumbuhan ekonomi masyarakat. Semangat untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur


m

ub

ketenagalistrikan, terutama PLTU, secara jelas telah diamanatkan oleh


ka

Presiden RI melalui peraturan-peraturan yang diterbitkannya ;-----------------


ep

Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (28) Undang-undang Nomor 26 Tahun


ah

2007 tentang Penataan Ruang (“UU 26/2007”) jo. Pasal 1 ayat (17)
R

es

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang


M

ng

Wilayah Nasional (“PP 26/2008”), dinyatakan dengan tegas bahwa:


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 121 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan

si
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting

secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan

ne
ng
keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan,

do
gu termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.”

Bahwa dari ketentuan tersebut, terdapat satu frasa penting yang harus

In
A
diperhatikan yaitu “wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena

mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional”. Dalam konteks


ah

lik
tersebut, secara norma, Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten


am

ub
Cirebon(“Perda Cirebon 17/2011”) memang tidak secara khusus

menyatakan bahwa “Kecamatan Mundu” sebagai rencana peruntukan


ep
k

pembangunan infrastruktur PLTU. Namun demikian, sebagaimana yang


ah

R
telah diuraikan sebelumnya, wilayah Cirebon telah ditetapkan sebagai

si
lokasi pembangunan dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap, baik

ne
ng

dalam Perpres 3/2016 dan Perpres 4/2016 maupun Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang

do
gu

Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 (“Perda

22/2010”),yangdalam hirearki peraturan perundang-undangan lebih tinggi


In
A

(superior) dibandingkan dengan Perda Cirebon 17/2011, hal tersebut telah


ah

lik

menjadi norma yang harus dipedomani, sebagaimana dinyatakan di dalam

Pasal 7 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


m

ub

Peraturan Perundang-undangan (“UU 12/2011”), yang berbunyi :-------------


ka

“(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri


ep

atas:------------
ah

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


R

es

1945;--------------------------------------------------------------------------
M

ng

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;----------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 122 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

si
Undang;

----------------------------------------------------------------------

ne
ng
d. Peraturan

do
gu Pemerintah;----------------------------------------------------

e. Peraturan Presiden;-------------------------------------------------------

In
A
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan ;--------------------------------------

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ;----------------------------------


ah

lik
(2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan

hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ;-------------------------


am

ub
Bahwa selaras dengan Asas Lex Superior Derogat Legi Inferior yang

artinya bahwa peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan yang rendah


ep
k

(asas hierarki), maka sudah barang tentu ketentuan Perpres 3/2016,


ah

R
Perpres 4/2016 dan Perda 22/2010 – yang mengatur bahwa tata ruang

si
Provinsi Cirebon diperuntukkan sebagai pembangungan PLTU, wajib

ne
ng

dianggap mengikat. Wilayah Kecamatan Mundu, yang merupakan bagian

dari Provinsi Cirebon, secara otomatis termasuk dalam wilayah yang

do
gu

ditetapkan dan diperuntukkan untuk pembangunan PLTU ;----------------------

Bahwa dari ketentuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu
In
A

tujuan diterbitkannya PP 13/2017 ini juga untuk mengatasi dan


ah

lik

menjembatani seluruh permasalahan tata ruang terutama terkait wilayah

yang dikategorikan sebagai kawasan strategis nasional. Hal tersebut


m

ub

secara tegas dinyatakan didalam Pasal 114A PP 13/2017, yang mengatur


ka

bahwa:------------------------------------------------------------------------------------------
ep

(1)Dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis


ah

nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat dalam


R

es

peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata


M

ng

ruang wilayah kabupaten/ kota dan/atau rencana rincinya, izin


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 123 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114

si
didasarkan pada Peraturan Pemerintah ini ;------------------------------------

(2)Dalam pemberian izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud

ne
ng
pada ayat (1) Menteri dapat memberikan rekomendasi pemanfaatan

do
gu ruang” ;------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa dengan diterbitkannya peraturan tersebut diatas, maka secara

In
A
norma, apabila terdapat suatu kegiatan yang:---------------------------------------

(1) bernilai strategis nasional (in casu, pembangunan PLTU); dan


ah

lik
(2) belum dimuat dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang

kabupaten/kota (in casu, Perda Cirebon


am

ub
17/2011);-----------------------------

maka izin pemanfaatan ruangnyaakan didasarkan pada ketentuan PP


ep
k

13/2017 tersebut.;---------------------------------------------------------------------------
ah

R
Bahwa di samping itu, perlu Tergugat sampaikan bahwa dalam Lampiran

si
VA huruf M PP 13/2017 tersebut, sangat jelas disebutkan bahwa daerah

ne
ng

Kabupaten Cirebon diperuntukan sebagai Pembangkitan Tenaga Listrik.

Oleh karena itu, ketentuan Pasal 114A tersebut dapat digunakan sebagai

do
gu

dasar untuk mengisi kekosongan dalam Perda Cirebon 17/2011 yang

belum memuat wilayah Kecamatan Mundu.


In
A

Bahwa lebih dari itu, merujuk pada ketentuan Pasal 114A serta Lampiran
ah

lik

VA PP 13/2017 tersebut, maka terbukti bahwa seluruh ketentuan mengenai

Rencana Tata Ruang Wilayah di dalam Perda 22/2010 yang menyebutkan


m

ub

bahwa Kabupaten Cirebon memang diperuntukkan sebagai Pembangkitan


ka

Tenaga Listrik. Selain itu, dengan berpegang teguh pada ketentuan Pasal
ep

114A PP 13/2017 dan Perda 22/2010, maka Wilayah Kecamatan Mundu,


ah

yang merupakan bagian dari Kabupaten Cirebon,dapat dikualifikasi bernilai


R

es

strategis nasional karena akan digunakan untuk pembangungan PLTU,


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 124 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara otomatis termasuk dalam wilayah yang ditetapkan dan

si
diperuntukkan untuk pembangunan PLTU.

Bahwa berdasarkan apa-apa yang dikemukakan tersebut di atas maka

ne
ng
tidak dapat ditampik bahwa keberadaan objek sengketa dalam perkara in

do
gu casu merupakan perbaikan dan/atau koreksi dan/atau amandemen dari

objek sengketa yang telah diperiksa, diadili dan diputus sebelumnya di

In
A
dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/

LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017 yang telah memiliki kekuatan
ah

lik
hukum tetap (inkracht van gewisjde), adapun apa-apa yang diatur di dalam

keputusan tersebut mendasarkan pada dokumen andal dan dokumen


am

ub
UKL-UPL yang telah diamandemen dan/atau diperbaiki sebagaimana isi

dari pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara


ep
k

Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017,


ah

R
khususnya terkait kriteria kesuaian tata ruang. Sementara itu, berkenaan

si
dengan 9 (sembilan) kriteria kelayakan lingkunganyang lain,tetap

ne
ng

dipergunakan karena telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

dan asas-asas pemerintahan umum yang baik, sebagaimana dinyatakan

do
gu

dengan tegas di dalam putusan tersebut.

Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut di atas, maka dengan segenap


In
A

kerendahan hati, Tergugat mohon agar kiranya Yang Mulia Majelis Hakim
ah

lik

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menerima

alasan-alasan hukum dari Tergugat sebagaimana diuraikan tersebut dan


m

ub

selanjutnya menyatakan Surat Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4


ka

Desember 2017 yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata


ep

Usaha Negara Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya
ah

diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017 dinyatakan tidak dapat diterima


R

es

(niet ontvankljike verklaard) dengan alasan bahwa penerima izin (subjek)


M

ng

yaitu : PT. Cirebon Energi Prasarana, serta substansi perizinan (objek)


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 125 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu : Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU

si
Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan

Mundu Daerah Kabupaten Cirebon, dimana dokumen amdal dan dokumen

ne
ng
UKL-UPL yang menjadi dasar terbitnya keputusan objek sengketa tersebut

do
gu adalah sama dan telah diputus berdasarkan Putusan Pengadilan Tata

Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19

In
A
April 2017 yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van

gewisjde) ;-------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
3. Gugatan Para Penggugat tidak memenuhi Syarat Formil Gugatan, karena

objek sengketa a quo belum bersifat final --------------------------------------------


am

ub
Bahwa Surat Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4 Desember 2017

yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara


ep
k

Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki
ah

R
pada tanggal 21 Desember 2017 harus ditolak atau setidak-tidaknya harus

si
dinyatakan tidak dapat diterima karena objek sengketa yang dipersoalkan

ne
ng

belum bersifat final sebagaimana dipersyaratkan di dalam Pasal 1 angka 9

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas

do
gu

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara (“UU PTUN”) yang menyatakan


In
A

bahwa :------------------------------------
ah

lik

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
m

ub

tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan


ka

perundangundangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,


ep

dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau


ah

badan hukum perdata.” ;-----------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 126 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa merujuk pada penjelasan dari UU PTUN (vide Pasal 1 angka 3 UU

si
5/1986) disebutkan

bahwa :---------------------------------------------------------------

ne
ng
“Bersifat final artinya sudah definitif dan karenanya dapat

do
gu menimbulkan akibat hukum. Keputusan yang masih memerlukan

persetujuan instansi atasan atau instansi lain belum bersifat final

In
A
karenanya belum dapat menimbulkan suatu hak atau kewajiban

pada pihak yang bersangkutan. Umpamanya, keputusan


ah

lik
pengangkatan seorang pegawai negeri memerlukan persetujuan dari

Badan Administrasi Kepegawaian


am

ub
Negara.” ;-------------------------------------------

Bahwa objek yang dipersengketakan oleh para Penggugat pada


ep
k

hakikatnya merupakan Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang


ah

R
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu perseorangan

si
atau badan hukum dalam rangka memperoleh perizinan untuk kegiatan

ne
ng

dan atau usaha. Selanjutnya dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 1

angka 35 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

do
gu

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU 32/2009”) dinyatakan bahwa :

“Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
In
A

melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-


ah

lik

UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.”


m

ub

Bahwa berpedoman pada ketentuan di atas, maka dapat diketahui bahwa


ka

izin lingkungan bukan merupakan perizinan yang berdiri sendiri, akan


ep

tetapi hanya bagian dari persyaratan di dalam memperoleh izin usaha dan
ah

atau izin kegiatan. Penegasan mengenai hal tersebut tampak pada batang
R

es

tubuh dari UU 32/2009 khususnya sebagaimana diatur di dalam Pasal 40


M

ng

ayat (1) yang menyatakan bahwa :-----------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 127 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin

si
usaha dan/atau

kegiatan” ;---------------------------------------------------------

ne
ng
Bahwa dalam tataran yang lebih teknis, khususnya dalam konteks

do
gu permasalahan di dalam gugatan a quo, kedudukan izin lingkungan dalam

lingkup perizinan bagi perusahaan dan atau perorangan di dalam

In
A
menjalankan usaha dan atau kegiatannya juga secara gamblang

dinyatakan di dalam diktum keempat di dalam objek sengketa yang


ah

lik
berbunyi:

“Sebelum melaksanakan operasional kegiatan, PT. Cirebon Energi


am

ub
Prasarana wajib memiliki perizinan lain terkait operasional kegiatan

yang diterbitkan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”


ep
k

Bahwa di dalam diktum tersebut, tegas dinyatakan dalam frasa “wajib


ah

R
memiliki perizinan lain terkait operasional kegiatan yang diterbitkan”,

si
dengan demikian ketentuan tersebut selaras dengan substasi yang

ne
ng

dinyatakan di dalam Pasal 1 angka 35 juncto Pasal 40 ayat (1) UU

32/2009 yang secara normatif memang menyatakan bahwa izin lingkungan

do
gu

merupakan salah satu persyaratan di dalam penerbitan izin usaha dan

atau izin kegiatan ;--------------------------------------------------------------------------


In
A

Bahwa dengan demikian dapat ditarik satu konklusi bahwa suatu


ah

lik

perusahaan tidak dapat menjalankan usaha dan atau kegiatannya secara

mandiri hanya dengan mengantongi izin lingkungan semata, akan tetapi


m

ub

izin lingkungan merupakan bagian dari proses perizinan yang bermuara


ka

pada izin usaha dan atau izin kegiatan dan atau izin operasional. Posisi
ep

izin lingkungan berada di tengah proses, bukan di awal proses maupun


ah

bukan di akhir proses. Posisinya tidak berada di hulu maupun di hilir akan
R

es

tetapi berada di antara keduanya ;------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 128 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa seandainya-pun(quod non) objek yang dipersengketakan oleh para

si
Penggugat dapat dikategorikan final, akan tetapi para Penggugat tetap

saja tidak dapat mengajukan gugatan atas obyek yang dipersengkatan

ne
ng
tersebut. Berdasarkan Pasal 93 ayat (1) huruf a UU 32/2009, gugatan

do
gu terhadap Izin Lingkungan hanya dapat dilakukan secara limitatif, yaitu

apabila izin lingkungan tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen amdal.

In
A
Pada faktanya, objek yang dipersengketakan dalam perkara aquo ini telah

dilengkapi dengan dokumen amdal ;---------------------------------------------------


ah

lik
Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat dipastikan

bahwaobjek sengketa a quo yaitu Surat Keputusan Kepala Dinas


am

ub
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Barat Nomor : 660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang


ep
k

Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit


ah

R
Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan

si
Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT.

ne
ng

Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 17 Juli 2017,tidak memenuhi syarat

yang dikategorikan sebagai Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang

do
gu

bersifat “FINAL” sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 ayat (9) Undang-

Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-


In
A

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka
ah

lik

terhadap hal tersebut sudah seharusnyalah gugatan Para Penggugat

tersebut ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat


m

ub

diterima ;------------------------------------------------------------
ka

4. Gugatan Kadaluarsa
ep

Bahwa Surat Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4 Desember 2017


ah

yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara


R

es

Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki
M

ng

pada tanggal 21 Desember 2017 harus dinyatakan mengandung cacat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 129 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
formal karena diajukan telah melewati tenggat waktu yang ditetapkan oleh

si
undang-undang ;-----------------------------------------------------------------------------

Bahwa sebagaimana diketahui, objek sengketa telah diterbitkan sejak

ne
ng
tanggal 17Juli 2017. Dalam prosesnya, berpedoman dan sebagai bentuk

do
gu pelaksanaan dari ketentuan Pasal 49UU 32/2009 yang mengamanatkan

sebagai berikut :-----------------------------------------------------------------------------

In
A
(1) “Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau

bupati/walikota wajib diumumkan melalui media massa dan/atau


ah

lik
multimedia. ------------------------------------------------------------------------------

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam


am

ub
jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkan.” ---------------------------

Bahwa ketentuan berkenaan dengan mekanisme pengumuman tersebut


ep
k

secara lebih teknisjuga diatur di dalam Peraturan Menteri Lingkungan


ah

R
Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat

si
dalam Proses Analisa Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan

ne
ng

(“PermenLH 17/2012”), bagian Lampiran Bab III sub bab B angka 1 huruf c

yang diantaranya mengatur mengenai mekanisme pengumuman yaitu

do
gu

melalui :----------------------------------------------------------------------------------------

“multimedia yang secara efektif dan efisien dapat menjangkau


In
A

masyarakat, antara lain website”.


ah

lik

Bahwa terkait dengan publikasi objek sengketa, hal tersebut telah

dilakukan dan diumumkan melalui media internet sejak tanggal 19 Juli


m

ub

2017, melalui websiteDinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu


ka

Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alamat :


ep

http://dpmptsp.jabarprov.go.id/web/galerifoto/detail/181, bahwa lebih dari


ah

itu publikasi objek sengketa juga telah diumumkan melalui papan


R

es

pengumuman yang ditempatkan di lokasi proyek Kegiatan Pembangunan


M

ng

dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1x1.000 MW


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 130 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah

si
Kabupaten Cirebon ;------------------------------------------------------------------------

Bahwa walaupun Penggugat I tidak tinggal di sekitar lokasi kegiatan

ne
ng
proyek, akan tetapi Penggugat II, sebagaimana diketahui merupakan

do
gu warga sekitar yang tinggal di Dusun 03 RT 003 RW 005 Desa Kanci Kulon,

Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, yang secara tegas diakui

In
A
dan dinyatakan oleh para Penggugat di dalam Surat Gugatan tertanggal 4

Desember 2017 yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata


ah

lik
Usaha Negara Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya

diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017, khususnya posita angka 25


am

ub
halaman 9, yang mengaku selain memiliki hubungan tempat tinggal,

Penggugat II juga memiliki hubungan hukum dimana penghidupan dan


ep
k

mata pencahariannya terpengaruh atas terbitnya objek sengketa, dimana


ah

R
Penggugat II adalah seorang buruh harian lepas dan nelayan pencari

si
rebon dan udang kecil yang hidup di sekitar lokasi rencana pembangunan

ne
ng

PLTU 1x1.000 MW. Sehingga, jika demikian, dimana lokasi tinggal dan

mata pencaharian yang berdekatan dan bersentuhan langsung dengan

do
gu

lokasi proyek, seharusnya telah mengetahui perihal publikasi objek

sengketa yang telah diumumkan melalui papan pengumuman yang


In
A

ditempatkan di lokasi proyek Kegiatan Pembangunan dan Operasional


ah

lik

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon

Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten


m

ub

Cirebon, atau setidak-tidaknya mendengar dari warga setempat lainnya,


ka

ataupun dari kepala desa atau perangkat desa lainnya, karena proyek
ep

kegiatan ini adalah proyek kegiatan yang besar, tampak dan terlihat
ah

dengan jelas, serta lokasi papan pengumuman tersebut juga berada pada
R

es

posisi yang strategis dan terlihat jelas, serta secara lisan telah
M

ng

disampaikan kepada pihak-pihak terkait yang berada di lokasi tersebut ;----


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 131 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan hal tersebut, selanjutnya berpedoman pada syarat

si
dan ketentuan keberatan terhadap izin lingkungan yang telah diterbitkan,

diberikan kesempatan untuk mengajukan gugatan dengan mengacu pada

ne
ng
Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, hal ini sebagaimana

do
gu dinyatakan di dalam PermenLH 17/2012, khususnya bagian Lampiran Bab

III sub bab C angka 5 yang menyatakan : --------------------------------------------


“Tata cara pengajuan gugatan terhadap keputusan izin lingkungan

In
A
sebagaimana dimaksud pada angka 4 mengacu pada Hukum Acara
ah

Peradilan Tata Usaha Negara.”

lik
Bahwa selanjutnya apabila memperhatikan waktu publikasi yang dilakukan

sejak tanggal 19 Juli 2017, hingga diajukannya gugatan a quo yaitu pada
am

ub
tanggal 4 Desember 2017, maka waktunya telah mencapai lebih dari 90

(sembilan puluh) hari, atau mencapai 5 (lima) bulan atau hampir 150
ep
k

(seratus lima puluh) hari. Bahwa sebagaimana dipersyaratkan di dalam


ah

R
Pasal 55 UU PTUN yang selengkapnya menyatakan :----------------------------

si
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan

ne
ng

puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”


Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut di atas, maka dengan segenap

do
gu

kerendahan hati, Tergugat mohon agar kiranya Yang Mulia Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menerima


In
A

alasan-alasan hukum dari Tergugat sebagaimana diuraikan tersebut dan


ah

lik

selanjutnya menyatakan Surat Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4

Desember 2017 yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata


m

ub

Usaha Negara Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya
ka

diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017 dinyatakan tidak dapat diterima


ep

(niet ontvankljike verklaard) dengan alasan telah melampaui tenggat waktu


ah

daluarsa 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana dipersyaratkan di dalam


R

es

Pasal 55 UU PTUN ;------------------------------------------------------------------------


M

ng

B. DALAM PENUNDAAN :
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 132 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa para Penggugat sebagaimana termuat di dalam posita Bagian D.

si
Penundaan Pelaksanaan Objek Gugatanhalaman 75 sampai dengan halaman

77maupun dalam bagian Petitum berkenaan Dalam Penundaan halaman 77,

ne
ng
Surat Gugatan dari para Penggugat tertanggal 4 Desember 2017 yang

do
didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung
gu
pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada tanggal 21

In
A
Desember 2017, menguraikan dan memohon kepada Pengadilan Tata Usaha

Negara Bandung untuk menetapkan penundaan pelaksanaan objek sengketa


ah

lik
dengan alasan yang pada intinya bahwa dengan dilaksanakannya objek

sengketa maka akan merugikan kepentingan para Penggugat, lebih dari itu,
am

ub
para Penggugat menyatakan bahwa dampak lingkungan yang akan timbul

tidak dapat dicegah dan akan menimbulkan kerugian lingkungan yang lebih
ep
k

besar tidak hanya bagi para Penggugat akan tetapi juga bagi negara, karena
ah

R
menurut para Penggugat, pembangunan PLTU 1x1.000MW Cirebon akan

si
mengancam kepentingan masyarakat luas ;-----------------------------------------------

ne
ng

Bahwa dalam alasan penundaan tersebut, para Penggugat juga mengutipapa

yang disampaikan oleh R. Wiyono dalam bukunya “Hukum Acara Peradilan

do
gu

Tata Usaha Negara” halaman 229-230 berkaitan dengan keberadaan Pasal 67

UU PTUN yang menjadi dasar permohonan penundaan yang pada pokoknya


In
A

menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan keadaan mendesak adalah jika


ah

lik

kerugian yang akan diderita penggugat akan sangat tidak seimbang dibanding

dengan manfaat bagi kepentingan yang akan dilindungi oleh pelaksanaan


m

ub

keputusan TUN tersebut ;-----------------------------------------------------------------------


ka

Bahwa menanggapi dalil para Penggugat sebagaimana dikutip tersebut di


ep

atas, bahwa berpedoman pada ketentuan Pasal 67 ayat (4) UU PTUN


ah

dinyatakan dengan tegas bahwa :------------------------------------------------------------


R

es

“(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 133 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat

si
mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat

dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap

ne
ng
dilaksanakan;------------------------------------------------------------------------

do
gu b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka

pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan

In
A
tersebut.“ ;----------------------------------------------------------------------------

Bahwa sebelum memulai tanggapan terhadap persoalan-persoalan yang


ah

lik
dijadikan dasar argumentasi bagi para Penggugat di dalam mengajukan,

khususnya Dalam Penundaan, atau secara umum dalam Surat Gugatannya


am

ub
secara keseluruhan yang mencakup bagian pokok perkara dan seterusnya,

kiranya akan Tergugat sampaikan latar belakang yang menjadi dasar bagi
ep
k

Tergugat di dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan


ah

R
khususnya di tingkat Provinsi Jawa Barat, sebagai bagian dari

si
penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan :----------------------------------

ne
ng

Bahwa Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945, khususnya alinea ke-4,

sangat jelas mengamanatkan bahwa hakikat dari tugas pemerintah adalah :

do
gu

“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan


In
A

bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan


ah

lik

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Tugas tersebut bila

merujuk apa yang dinyatakan oleh Rasyid (1996:48) maka secara ringkas
m

ub

meliputi: pelayanan (service), pemberdayaan (empowerment) dan


ka

pembangunan (development).
ep

Bahwa Sebagaimana diketahui, visi dan misi kebijakan pembangunan


ah

nasional, sejak tahun 2004 telah diterjemahkan ke dalam Undang-Undang


R

es

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


M

ng

(“UU SPPN”). Pengejawantahannya dapat dilihat dari RPJP, RPJM dan RKP.
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 134 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Secara ideal, seharusnya dengan sistem otonomi yang diterapkan, maka apa

si
yang telah digariskan dalam kebijakan nasional harus diadaptasi dan

disesuaikan dengan apa yang akan dirumuskan oleh daerah. Artinya bahwa

ne
ng
secara holistik kebijakan pembangunan yang sudah ditetapkan di pusat sudah

do
semestinya menjadi pedoman bagi daerah dalam menyusun kebijakannya ;----
gu
Bahwa keberadaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

In
A
Pemerintahan Daerah dan belakangan lahirnya Undang-Undang Nomor 30

Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan memberikan momentum


ah

lik
strategis bagi organisasi pemerintah daerah beserta perangkat aparaturnya

untuk dapat mewujudkan tujuan negara yang dapat mengarahkan


am

ub
penyelenggaraan pemerintahan menjadi lebih sesuai dengan harapan dan

kebutuhan masyarakat (citizen friendly). ;--------------------------------------------------


ep
k

Bahwa garis kebijakan di dalam visi Jawa Barat 2013 – 2018 adalah : “Jawa
ah

R
Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”, lebih dari itu terdapat 5 (lima) misi

si
yang hendak dicapai adalah : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan

ne
ng

Berdaya saing; Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan;

Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan

do
gu

Partisipasi Publik; Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan

Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan; dan Meningkatkan


In
A

Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta
ah

lik

Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Bahwa untuk

mewujudkan visi dan misi tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
m

ub

sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan yang harus


ka

mengharmonisasikan seluruh kebijakan pembangunannya agar selaras


ep

dengan kebijakan pembangunan pemerintah pusat, maka secara integral juga


ah

harus menjadi bagian yang secara konsisten mendukung program


R

es

pembangunan nasional yang telah dicanangkan ;---------------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 135 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
Bahwa Program 35.000 Megawatt (MW) adalah proyek pemerintah untuk
am

ub
membangun pembangkit listrik mencapai 35.000 MW hingga 2019. Program

35.000 MW ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat


ep
Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentu akan berdampak
k
ah

signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, yang sebelumnya


R

si
kekurangan suplai listrik ;-----------------------------------------------------------------------

ne
Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik
ng

sebesar 35.000 MW dalam jangka waktu 5 tahun (2014-2019). Sepanjang 5

do
gu

tahun ke depan, pemerintah bersama PLN dan swasta akan membangun 109

pembangkit; masing-masing terdiri 35 proyek oleh PLN dengan total kapasitas


In
A

10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta/Independent Power Producer (IPP)

dengan total kapasitas 25.904 MW. Dan pada tahun 2015 PLN akan
ah

lik

menandatangani kontrak pembangkit sebesar 10.000 MW sebagai tahap I dari

total keseluruhan 35.000 MW ;----------------------------------------------------------------


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 136 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6-7 persen setahun, penambahan

kapasitas listrik di dalam negeri membutuhkan sedikitnya 7.000 MW per tahun.


ep
k

Artinya, dalam lima tahun ke depan, penambahan kapasitas sebesar 35.000


ah

MW menjadi suatu keharusan. Kebutuhan sebesar 35.000 MW tersebut telah


R

si
dikukuhkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

ne
ng

Nasional (RPJMN) 2015-2019 ;---------------------------------------------------------------

Bahwa untuk mengetahui gambaran mengenai kebutuhan listrik nasional yang

do
gu

ada, dapat merujuk data yang dilansir oleh Direktorat Jenderal

Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, dalam


In
A

“Statistik Ketenagalistrikan 2015”, Edisi No. 29 Tahun Anggaran 2016, yang


ah

dalam summary-nya menyajikan data sebagai berikut :--------------------------------


lik

“Sampai dengan akhir tahun 2015 kapasitas terpasang pembangkit tenaga


m

ub

listrik di Indonesia mencapai 55.528,10 MW yang terdiri dari pembangkit PLN

sebesar 38.314,23 MW dan Non PLN sebesar 17.213,87 MW dibandingkan


ka

ep

dengan tahun 2014 sebesar 53.065,50 MW, maka kapasitas terpasang


ah

pembangkit tenaga listrik naik sebesar 2.462,60 MW atau 4,64%.


R

Pada akhir tahun 2015 total panjang jaringan transmisi naik menjadi
es
M

ng

41.682,56 kms, terdiri dari JTET (Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi)


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 137 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepanjang 5.053 kms dan JTT (Jaringan Tegangan Tinggi) sepanjang

si
41.682,56 kms. Total jaringan distribusi naik menjadi 890.099,64 kms yang

terdiri dari JTM (Jaringan Tegangan Menengah) sepanjang 346.978,98 kms

ne
ng
dan JTR (Jaringan Tegangan Rendah) sepanjang 543.120,66 kms. Untuk

do
gu Gardu Induk naik sebesar 6.179,00 MVA atau 7,14 % yaitu dari 86.472 MVA

pada tahun 2014 menjadi 92.651 MVA pada akhir tahun 2015, dan untuk

In
A
Gardu Distribusi juga mengalami kenaikan sebesar 3.372,45 MVA atau

7,20% yaitu dari 46.778,69 MVA pada tahun 2014 menjadi 50.151,14 MVA
ah

lik
pada akhir tahun 2015. Jumlah Gardu Distribusi mengalami kenaikan

sejumlah 16.223 unit atau 4% yaitu dari 389.311 unit di tahun 2014 menjadi
am

ub
405.534 unit di tahun 2015 ;----------------------------------------------------------------

Penyediaan tenaga listrik akhir tahun 2015 sebesar 233.981,98 GWh yang
ep
k

terdiri atas produksi tenaga listrik PLN sebesar 176.472,21 GWh dan
ah

R
pembelian sebesar 57.509,77 GWh. Dibandingkan dengan tahun 2014,

si
dimana produksi tenaga listrik PLN sebesar 175.269,97 GWh, tahun 2015

ne
ng

produksi listrik PLN naik sebesar 1.175,24 GWh atau 0,67%. Sedangkan

pembelian tahun 2015 adalah sebesar 57.509,77 GWh, naik sebesar

do
gu

4.251,84 GWh atau sebesar 7,98%.Penjualan tenaga listrik PLN tahun 2015

sebesar 202.845,82 GWh. Dibandingkan dengan tahun 2014 penjualan


In
A

tenaga listrik naik tersebut sebesar 4.244,04 GWh atau 2,13% terdiri dari
ah

lik

penjualan untuk sektor industri sebesar 64.079,39 GWh, sektor rumah

tangga sebesar 88.682,13 GWh, sektor komersial atau usaha sebesar


m

ub

36.978,05 GWh dan sektor publik atau umum sebesar 13.106,25 GWh ;------
ka

Jumlah pelanggan tahun 2015 mencapai 61.167.980 pelanggan.


ep

Dibandingkan dengan tahun 2014 angka ini naik sebesar 3.674.746


ah

pelanggan atau 6,39%. Dari jumlah pelanggan seluruhnya, kelompok rumah


R

es

tangga merupakan jumlah pelanggan terbesar yaitu 56.605.260 pelanggan


M

ng

atau 92,54 %.;----------------------------------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 138 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Susut jaringan PLN tahun 2015 sebesar 22.588,97 GWh terdiri dari susut

si
transmisi sebesar 5.248,08 GWh dan susut distribusi sebesar 16.808,81

GWh. Dibandingkan dengan produksi netto sebesar 225.723,37 GWh maka

ne
ng
susut jaringan transmisi adalah 2,33% dan susut distribusi 7,63%.

do
gu Rasio elektrifikasi adalah perbandingan rumah tangga berlistrik dengan

jumlah rumah tangga. Rasio elektrifikasi sampai dengan akhir tahun 2015

In
A
mencapai 88,30%. Dibandingkan dengan tahun 2014 rasio elektrifikasi

mencapai 84,35%, rasio elektrifikasi Indonesia naik sebesar 3,94%.“


ah

lik
Bahwa selanjutnya, untuk mengetahui tingkat urgensitas dari Kegiatan

Pembangunan dan Operasional PLTU 1x1.000 MW Cirebon, maka akan


am

ub
Tergugat sunting beberapa aturan normatif yang menjadikanalasan mengapa

proyek tersebut bersifat strategis, diantaranya adalah ketentuan Pasal 10


ep
k

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi


ah

R
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (“UU 2/2012 tentang Pengadaan

si
Tanah”) yang membahas lingkup “pembangunan untuk kepentingan

ne
ng

umum”yang selengkapnya berbunyi:

“Tanah untuk Kepentingan Umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat

do
gu

(1) digunakan untuk pembangunan:------------------------------------------------------

a. pertahanan dan keamanan nasional;---------------------------------------------


In
A

b. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api,
ah

lik

dan fasilitas operasi kereta api;-----------------------------------------------------

c. waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran


m

ub

pembuangan air dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya;---------


ka

d. pelabuhan, bandar udara, dan terminal;------------------------------------------


ep

e. infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;--------------------------------------


ah

f. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik;-----


R

es

g. jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;------------------------


M

ng

h. tempat pembuangan dan pengolahan sampah;--------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 139 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah;-----------------------------------

si
j. fasilitas keselamatan umum;--------------------------------------------------------

k. tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah Daerah;---------------

ne
ng
l. fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik;------------

do
gu m. cagar alam dan cagar budaya;------------------------------------------------------

n. kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;-----------------------------------

In
A
o. penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah,

serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan


ah

lik
status

sewa;------------------------------------------------------------------------------
am

ub
p. prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah Daerah;----

q. prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah; dan;------------------


ep
k

r. pasar umum dan lapangan parkir umum.“;--------------------------------------


ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

Bahwa berdasarkan infogram di atas, yang mengacu pada RUPTL 2017-2026


ep

yang telah ditetapkan, dapat diketahui bahwa proyeksi pembangunan di Jawa


ah

Barat sebagai bagian dari program pembangunan nasional secara luas,


R

es

setidaknya terdapat 9 (sembilan) proyek strategis yang membutuhkan pasokan


M

ng

energi listrik di dalam kegiatan operasionalnya, yang secara umum


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 140 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : Pasokan di Kawasan Industri

si
yang membutuhkan pasokan hingga 1256 MVA; Pasokan Kereta Cepat

Jakarta Bandung yang membutuhkan pasokan hingga 232,5 MVA; serta

ne
ng
Pasokan ke Bandara Majalengka yang membutuhkan pasokan hingga 115

do
MVA. Kesemuanya pun beriringan dengan pertumbuhan kebutuhan listrik
gu
rumah tangga yang jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu mengikuti

In
A
pertumbuhan populasi penduduk Jawa Barat yang kini tercatat hingga

mencapai 46,71 juta jiwa, serta apabila memperhatikan pasokan distribusi


ah

lik
yang terintegrasi di pulau Jawa dan Bali maka pasokan listrik tersebut juga

dipergunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat DKI Jakarta yang mencapai


am

ub
9,608 juta jiwa; masyarakat Banten yang mencapai 11,83 juta jiwa; masyarakat

Jawa Tengah yang mencapai 33,75 juta jiwa; masyarakat DI Yogyakarta yang
ep
k

mencapai 3,594 juta jiwa; masyarakat Jawa Timur dan Madura yang mencapai
ah

R
38,85 juta jiwa; serta masyarakat Bali yang mencapai 4,225 juta jiwa, atau

si
secara keseluruhan terdapat 148,567 juta jiwa penduduk Jawa-Bali yang

ne
ng

membutuhkan pasokan energi listrik untuk kebutuhannya sehari-hari ;------------

Bahwa kegiatan pembangunan PLTU 1x1.000 MW Cirebon merupakan

do
gu

kegiatan pembangunan yang berorientasi pada kepentingan umum. Adapun

yang dimaksud dengan “kepentingan umum” terdapat pada ketentuan Pasal 1


In
A

angka 6 UU 2/2012 tentang Pengadaan tanah yang berbunyi :----------------------


ah

lik

“Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat

yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya


m

ub

untuk kemakmuran rakyat.”


ka

Selaras dengan hal tersebut, di dalam Pasal 1 angka 6 Peraturan Presiden


ep

Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi


ah

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana diubah terakhir oleh


R

es

Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015 (“Perpres 71/2012”) dinyatakan


M

ng

bahwa :----------------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 141 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat

si
yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya

suatu kemakmuran rakyat.”;----------------------------------------------------------------

ne
ng
Bahwa terkait dengan perkara in casu, khususnya berkaitan dengan

do
pengadaan tanah untuk kepentingan umum yaitu kegiatan pembangunan dan
gu
operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kapasitas 1x1.000 MW

In
A
Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten

Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, dengan mendasarkan pada Izin
ah

lik
Lokasi Nomor : 503/ 0142.02/ BPPT tanggal 22 Maret 2016 yang diterbitkan

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Cirebon, pernah


am

ub
digugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung.Bahwa izin lokasi tersebut

secara hukum tetap sah berlaku dan berkekuatan hukum untuk dilaksanakan,
ep
k

karena telah dikuatkan dan dibenarkan oleh Putusan Mahkamah Agung RI


ah

R
Nomor 354 K/TUN/2017 tanggal 1 Agustus 2017 antara Abdul Ghofur, dkk vs.

si
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Cirebon yang

ne
ng

menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor :

33/B/2017/PT.TUN.JKT tanggal 3 April 2017 yang putusannya menguatkan

do
gu

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 68/ G/ 2016/

PTUN-BDG tanggal 3 November 2016. Artinya bahwa secara hukum, kegiatan


In
A

pembangunan dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


ah

lik

Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan

Mundu Daerah Kabupaten Cirebon adalah kegiatan strategis nasional yang m


m

ub

emang ditujukan untuk kepentingan umum, yaitu dalam rangka penyediaan


ka

dan peningkatan pembangkit listrik yang dipergunakan untuk hajat hidup orang
ep

banyak dan berorientasi pada kepentingan umum. Bahwa penerbitan izin


ah

lingkungan, sebagaimana termuat di dalam objek sengketa merupakan


R

es

tahapan lanjutan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan telah


M

ng

sesuai dan berdasarkan peruntukannya ;--------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 142 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
Bahwa dari infogram di atas, dapat diketahui bahwa pembangkit tenaga listrik

yang dibangun masih berorientasi pada tenaga uap yang dihasilkan oleh
ep
k

batubara. Batubara masih dipilih sebagai solusi karena proses


ah

R
pembangkitannya yang praktis dan kondisi supply bahan bakarnya relatif lebih

si
stabil. Memang secara jangka pendek mengejar elektrifikasi dan pemenuhan

ne
ng

demand listrik masyarakat mempergunakan pembangkit batubara akan lebih

efisien karena energi dibutuhkan dalam waktu secepat mungkin. Maraknya

do
gu

pembangunan pembangkit seperti proyek 35.000 MW juga tidakmelupakan

jenis sumber energi yang lain dipacu, dengan berpegangan pada semangat
In
A

perkembangan teknologi energi alternatif. Energi alternatif masih menyimpan


ah

lik

potensi yang sangat besar jika dapat dikelola dengan baik. Potensi ini masih

besar karena Indonesia adalah kawasan dengan geothermal di dunia, selain


m

ub

itu masih banyak sumber-sumber lain seperti matahari, gelombang laut,


ka

mikrohidro, atau angin. Akan tetapi, faktor mahalnya investasi dan


ep

maintenance, serta kebutuhan listrik yang mendesak sehingga menyebabkan


ah

energi alternatif tersebut baru dapat dikembangkan dikemudian hari ;-------------


R

es

Bahwa sebagai pendukung argumentasi dari betapa krusialnya objek sengketa


M

ng

sebagai dasar perizinan untuk pembangunan strategis nasional dalam bidang


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 143 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketenagalistrikan yang memang saat ini menjadi suatu kewajiban konstitusi

si
yang dibebankan kepada pemerintah untuk dilaksanakan sebagaimana

merujuk pada tugas negara untuk melakukan pembangunan, selanjutnya pada

ne
ng
kesempatan ini akan diketengahkan kajian yang dilakukan oleh pakar dari

do
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Muhammad Hibatul Ghazi dalam
gu
tulisannya yang berjudul : “Krisis dan Kebutuhan Listrik Indonesia” yang

In
A
menyampaikan argumentasi sebagai berikut :--------------------------------------------

“ Indonesia memiliki kurang lebih 17.000 pulau baik pulau besar maupun
ah

lik
kecil. Garis pantai Indonesia terpanjang di Asia Tenggara sejauh kurang

lebih 810.000 km dengan luas daratan sekitar 3.100.000 kilo meter persegi.
am

ub
Penduduk Indonesia kini mencapai lebih dari 250 juta jiwa dan tersebar di

lebih dari 65.000 desa1. Namun dari belasan ribu pulau tersebut masih
ep
k

kurang dari 50% yang telah mendapat aliran listrik ;---------------------------------


ah

R
Pada tahun 2015 angka elektrifikasi nasional masih berkisar pada 76%, hal

si
ini menyebabkan terjadinya krisis listrik di pelosok-pelosok Kalimantan,

ne
ng

Sumatra, Papua, dan banyak wilayah lainnya. Listrik adalah sumber energi

utama untuk menopang berbagai operasional industri dan perdagangan.

do
gu

Sementara ini solusi untuk menjamin jalannya operasional tersebut bagi

daerah yang belum teraliri listrik PLN yakni dengan menggunakan generator
In
A

bbm ataupun menggunakan accu2.;------------------------------------------------------


ah

lik

Menurut Data Pusat Konservasi Energi Jepang pada tahun 2011, konsumsi

listrik Indonesia sebesar 2.251 kWh per kapita atau jika dinyatakan dalam
m

ub

PDB akan sebesar 572 USD per kapita. Sebagai perbandingannya negara
ka

Tiongkok angka konsumsi listrik disana sebesar 2.140 USD per kapita jika
ep

dalam PDB atau sebesar 3.441 kWh per kapita jika dalam satuan daya.
ah

Nilai konsumsi listrik di Indonesia masih di bawah rata-rata konsumsi Asia


R

es

Tenggara, besarnya konsumsi listrik di Asia Tengggara mencapai 914 USD


M

ng

1
http://www.unescap.org/stat/sos1/sos1_indonesia.pdf
on

2
http://lampung.tribunnews.com/2015/09/28/pln-lampung-krisis-daya-listrik-mati-3-jam-sehari
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 144 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
per kapita atau sebesar 2.655 kWh per kapita 3.;--------------------------------------

si
Saat ini permintaan listrik di Indonesia terus bertambah, maka dari itu harus

dibarengi dengan naiknya pertumbuhan generator di Indonesia. Dengan

ne
ng
jumlah penduduk kurang lebih 250 juta jiwa, Indonesia masih hanya

do
gu mengandalkan pasokan listrik sebesar 35,33 GW. Sangat timpang jika

dibandingkan dengan Malaysia yang berpenduduk sekitar 29 juta jiwa

In
A
namun pasokan listriknya sebesar 28,4 GW. Pasokan listirk Singapura

masih jauh memimpin lebih tinggi rasionya dengan jumlah penduduk kurang
ah

lik
lebih 5,3 juta jiwa dan pasokan listrik 10,49 GW. Pasokan listrik yang tidak

seimbang dengan jumlah penduduk ini berdampak pada belum sampainya


am

ub
akses listrik pada 40 juta penduduk dan 9,5 juta kepala keluarga di

Indonesia. Rasio elektrifikasi negara tetangga yang mencapai 96% sangat


ep
k

jauh jika dibandingkan elektrifikasi Indonesia yang sebesar 76% pada tahun
ah

R
2015, ya meskipun masih lebih tinggi daripada India tapi kita masih kalah

si
dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura.;------------------------------------------

ne
ng

Rasio elektrifikasi sangat bergantung pada pembangunan pembangkit listrik

dan infrastruktur distribusi listrik di Indonesia. Pembangunan ini berkendala

do
gu

pada kesulitan biayaan, pembebasan lahan, dan perizinan yang belum

mempunyai standar baku. Untuk memenuhi permintaan rakyat dan


In
A

meningkatkan elektrifikasi maka Dewan Energi Nasional pada tahun 2014


ah

lik

melalui program percepatan tahap satu (Fast Track Program/FTP 1)

membangun pembangkit dengan total daya 10GW yang seluruhnya


m

ub

berbahan bakar batubara 4. Batubara masih dipilih sebagai solusi karena


ka

proses pembangkitannya yang praktis dan kondisi supply bahan bakarnya


ep

relatif lebih stabil. Memang secara jangka pendek mengejar elektrifikasi dan
ah

pemenuhan demand listrik rakyat mengunakan pembangkit batubara akan


R

es
M

3
http://jurnal.selasar.com/sainstek/revolusi-energi-sebagai-penopang-ketahanan-negara
ng

4
www.esdm.go.id/assets/admin/file/pub/Outlook_Energi_2014.pdf
sumber gambar : http://www.kompasiana.com/zakariyaaf/pemerataan-energi-berbasis-potensi-kelokalan-
on

sebagai-wujud-kemandirian-energi-bangsa-indonesia_5685596eee9273aa09e18006
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 145 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lebih efisien karena energi dibutuhkan dalam waktu secepat mungkin.

si
Maraknya pembangunan pembangkit seperti proyek 35.000 MW jangan

sampai lupa untuk memacu juga semangat perkembangan teknologi energi

ne
ng
alternatif. Energi alternatif masih menyimpan potensi yang sangat besar jika

do
gu dapat dikelola dengan baik. Potensi ini masih besar karena Indonesia

adalah kawasan dengan geothermal bbm di dunia, selain itu masih banyak

In
A
sumber-sumber lain seperti matahari, gelombang laut, mikrohidro, atau

angin ;--------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
“Gerak adalah sumber kehidupan, dan gerak yang dibutuhkan di dunia ini

bergantung pada energi, siapa yang menguasai energi dialah pemenang” –


am

ub
Soekarno“

Bahwa sementara itu, para Penggugat hanya segelintir pihak yang dalam
ep
k

faktanya pun, sebagaimana telah diuraikan pada bagian eksepsi surat


ah

R
Jawaban ini, bukan merupakan pihak-pihak yang memiliki kedudukan hukum

si
(legal standing) dan kepentingan yang memadai untuk dapat mengajukan

ne
ng

gugatan a quo. Bahwa lebih dari itu, alasan-alasan penundaan sebagaimana

diuraikan oleh para Penggugat pada Bagian D. Penundaan Pelaksanaan

do
gu

Objek Gugatan halaman 75 sampai dengan halaman 77 maupun dalam bagian

Petitum berkenaan Dalam Penundaan halaman 77 adalah alasan yang


In
A

mengada-ada dan sama sekali tidak berdasar serta hanya bersumber dari
ah

lik

asumsi yang tidak memiliki dasar acuan yang dapat dipertanggungjawabkan,

sehingga oleh karenanya, alasan-alasan dari para Penggugat tersebut sudah


m

ub

sepantasnya untuk ditolak dan dikesampingkan. ;---------------------------------------


ka

Bahwa berdasarkan hal tersebut, berpedoman pada ketentuan yang diatur di


ep

dalam Pasal 67 ayat (4) huruf b UU PTUN yang menyatakan dengan tegas
ah

bahwa : ---------------------------------------------------------------------------------------------
R

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 146 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2): b. tidak

si
dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan

mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut.”

ne
ng
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, dengan segenap

do
kerendahan hati, Tergugat mohon agar kiranya Pengadilan Tata Usaha Negara
gu
Bandung menolak permohonan para Penggugat dalam Surat Gugatan dari

In
A
para Penggugat tertanggal 4 Desember 2017 yang didaftarkan melalui

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung pada tanggal dan hari
ah

lik
yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017

tersebut yang memohon kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung,


am

ub
untuk menunda pelaksanaan objek sengketa a quo yaitu Surat Keputusan

Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


ep
k

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor :


ah

R
660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

si
Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas

ne
ng

1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 17

do
gu

Juli 2017 ;-------------------------------------------------------------------------------------------

C. DALAM POKOK PERKARA :


In
A

1. Bahwa dalil-dalil yang telah dikemukakan pada bagian DALAM EKSEPSI


ah

lik

dan bagian DALAM PENUNDAAN mohon agar secara mutatis mutandis

dianggap termuat pula pada bagian DALAM POKOK PERKARA, sehingga


m

ub

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan;----------------------------------


ka

2. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil dari para


ep

Penggugat sebagaimana tertuang di dalam Surat Gugatan tertanggal 4


ah

Desember 2017 yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata


R

es

Usaha Negara Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 147 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017, kecuali terhadap dalil-dalil

si
yang diakui secara tegas oleh Tergugat;-----------------------------------------------

3. Bahwa terhadap dalil-dalil para Penggugat di dalam Surat Gugatan

ne
ng
tertanggal 4 Desember 2017 yang didaftarkan melalui Kepaniteraan

do
gu Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung pada tanggal dan hari yang sama

dan selanjutnya diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017, yang tidak

In
A
ditanggapi secara vis a vis oleh Tergugat, bukan berarti Tergugat

membenarkannya, melainkan dengan pertimbangan bahwa dalil-dalil dari


ah

lik
para Penggugat tersebut tidak memiliki relevansi dengan gugatan a quo

sebagaimana dipersyaratkan di dalam Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang


am

ub
Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, ataupun hanya


ep
k

perulangan atau repetisi dari dalil-dalil yang pernah dikemukakan


ah

R
sebelumnya,sehingga dengan demikian makaTergugat merasa tidak perlu

si
lagi menanggapinya dan secara otomatis dalil-dalil dari para Penggugat

ne
ng

tersebut patut untuk ditolak dan dikesampingkan;-----------------------------------

4. Bahwa sebagai bagian dari satu kesatuan dengan persoalan yang pernah

do
gu

ada dan terjadi sebelumnya, perlu kiranya Tergugat ulas dan sampaikan

terkait dengan pemberian Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan


In
A

Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan


ah

lik

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT.

Cirebon Energi Prasarana, yang sebelumnya pernah Tergugat terbitkan


m

ub

melalui Surat Keputusan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu


ka

Provinsi Jawa Barat Nomor : 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin


ep

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas


ah

1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu


R

es

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal


M

ng

11 Mei 2016, yang ditandatangani oleh Kepala Badan Penanaman Modal


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 148 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, akan tetapi keputusan tersebut

si
telah dibatalkan dan digantikan dengan objek sengketa dalam perkara in

casu, sejalan dengan isi perintah Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara

ne
ng
Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017

do
gu yang dalam amarnya menyatakan:------------------------------------------------------

MENGADILI

In
A
DALAM

PENUNDAAN :---------------------------------------------------------------
ah

lik
- Menolak Permohonan Penundaan para Penggugat;-----------------------

DALAM
am

ub
EKSEPSI :---------------------------------------------------------------------

- Menolak Eksepsi Tergugat;--------------------------------------------------------


ep
k

DALAM POKOK PERKARA :--------------------------------------------------------


ah

R
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;-------------

si
2. Menyatakan batal Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman

ne
ng

Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor :

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

do
gu

Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1 x 1000 MW

Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah


In
A

Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana. Tertanggal

11 Mei 2016;------------------------------------------------------------------------
ah

lik

3. Mewajibkan kepada Tergugat (Kepala Badan Penanaman Modal

dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat) untuk mencabut Surat


m

ub

Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu


ka

Provinsi Jawa Barat Nomor : 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016


ep

tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional


ah

PLTU Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura


R

es

dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT.


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 149 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon Energi Prasarana. Tertanggal 11 Mei

si
2016;------------------------------------------------------------------------
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar

ne
ng
11.349.000,- (sebelas juta tiga ratus empat puluh sembilan ribu

rupiah).“;------------------------------------------------------------------------------

do
gu Bahwa dalam memeriksa, memutus dan mengadili sengketa tersebut,

Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, di dalam

In
A
pertimbangan hukumnya, menguji dengan berpedoman pada ketentuan
ah

Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang

lik
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
am

ub
Tata Usaha Negara, yang berfokus pada uji kewenangan, prosedural dan

substansi dari objek yang dipersengketakan. Adapun secara kewenangan


ep
k

dan prosedural, objek yang dipersengketakan dalam perkara tersebut


ah

dinyatakan telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


R

si
dan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Namun demikian, terkait

ne
ng

dengan substansi dari objek sengketa, dalam pertimbangan hukumnya,

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung menyatakan bahwa pada

do
gu

pokoknya, dengan bersandar pada ketentuan-ketentuan yang diatur di

dalam PP 27/2012 dengan peraturan teknis turunannya, bahwa di dalam


In
A

proses penyusunan AMDAL dan/atau UKL-UPL, terdapat 10 (sepuluh)

kriteria kelayakan lingkungan yang menjadi dasar pemberian izin


ah

lik

lingkungan, adapun yang dinyatakan cacat yuridis dalam oleh Majelis

Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung tersebut adalah terkait


m

ub

kriteria kesuaian tata ruang. Sementara itu, berkenaan dengan 9 (sembilan)


ka

ep

kriteria kelayakan lingkunganyang lain, tidak lagi diperiksa dan

dipertimbangkan karena telah sesuai dengan peraturan perundang-


ah

undangan dan asas-asas pemerintahan umum yang baik.;-----------------------


es
M

Bahwa untuk lebih jelasnya, berikut Tergugat kutipkan pertimbangan


ng

hukumPutusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 150 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017 tersebut sebagai bagian dari

si
persoalan yang terjadi agar segala sesuatunya menjadi jelas dan terang

benderang :------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
“Menimbang, bahwa pertama-tama Majelis Hakim akan

do
gu mempertimbangkan secara yuridis segi kewenangan Tergugat dalam

menerbitkan objektum litis, sebagai berikut:-------------------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa pengertian Tergugat berdasarkan ketentuan

Pasal 1 angka 12 UU Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan kedua


ah

lik
Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan “Tergugat

adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan


am

ub
keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang

dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum


ep
k

perdata”, berdasarkan ketentuan tersebut Majelis Hakim terlebih dahulu


ah

R
akan mempertimbangkan Apakah Kepala Badan Penanaman Modal dan

si
Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat in casu tergugat mempunyai

ne
ng

kewenangan untuk mengeluarkan surat keputusan objektum litis ?

Menimbang, bahwa untuk menguji kewenangan Tergugat dalam

do
gu

menerbitkan objek sengketa in casu, Majelis Hakim akan mempedomani

ketentuan Pasal 27 ayat (3) Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014


In
A

tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur “Kewenangan Daerah


ah

lik

Provinsi untuk mengelola sumber daya alam dilaut sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari
m

ub

garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepualauan”


ka

dikaitkan dengan ketentuan Pasal 47 ayat (1) huruf b Peraturan


ep

Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan mengatur


ah

“Gubernur untuk keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi


R

es

UKL-UPL yang diterbitkan oleh Gubernur”;


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 151 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Pasal 9 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi

si
Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Perizinan Terpadu mengatur “Penyelenggaraan pelayanan perizinan

ne
ng
terpadu di Daerah dilaksanakan oleh Badan” jo Pasal 14 huruf m dan q

do
gu “Ruang lingkup perizinan yang diselenggarakan oleh Badan berdasarkan

urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah meliputi bidang

In
A
“Energi dan sumber daya mineral” dan “lingkungan hidup”, sementara

ketentuan tersebut juga memberikan pengertian pada Pasal 1 angka 1


ah

lik
yang dimaksud daerah adalah Provinsi Jawa Barat dan Pada Pasal 1

angka 5 yang dimaksud Badan adalah Badan Pelayanan Perizinan


am

ub
Terpadu Provinsi Jawa Barat;

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasar pada Peraturan Daerah


ep
k

Provinsi Jawa Barat Nomor 4 tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas
ah

R
Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

si
Kerja Lembaga lembaga Lain Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Daerah

ne
ng

Provinsi Jawa Barat Nomor 7 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Perizinan Terpadu serta Peraturan Gubernur Jawa Barat

do
gu

Nomor 92 tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah

Nomor 7 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan


In
A

Terpadu, bahwa berkenaan dengan kewenangan pemberian izin


ah

lik

lingkungan merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang

selanjutnya didelegasikan dari Gubernur kepada Kepala Badan


m

ub

Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (perubahan nomenklatur);


ka

Menimbang, bahwa berdasarkan pada ketentuan diatas, dapat


ep

dipahami bahwa kewenangan dalam menerbitkan izin lingkungan menjadi


ah

kewenangan atribusi Gubernur in casu Gubernur Jawa Barat, akan tetapi


R

es

kewenangan tersebut berdasarkan Perda Jawa Barat No. 7 tahun 2010


M

ng

tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu telah


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 152 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didelegasikan kepada Badan Penanaman Modal dan perizinan Terpadu

si
Provinsi Jawa Barat in casu Kepala Badan Penanaman Modal dan

Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, karenannya menurut hukum

ne
ng
administrasi kewenangan yang bersumber pada kewenangan delegasi

do
gu tanggung jawab dan tanggung gugat berada pada penerima delegasi

dalam hal ini Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa

In
A
Barat;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim meneliti dan mencermati


ah

lik
objektum litis (vide bukti P-7=T-1) ternyata diterbitkan dan ditandatangani

oleh Ir. H. Dadang Mohamad, MSCE selaku Kepala Badan Penanaman


am

ub
Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat pada lokasi wilayah

Desa Kecamatan Astanajaya dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten


ep
k

Cirebon, yang didalamnnya termasuk Prasarana berencana melakukan


ah

R
pembangunan dermaga (jetty) untuk bongkar muat batubara dengan

si
bentuk konstruksi trestle sepanjang 1,67 Mil laut (2.700 m), sehingga

ne
ng

daerah yang ditetapkan dalam objektum litis meliputi daratan dan lautan;

Menimbang, bahwa apabila fakta hukum tersebut dikaitkan dengan

do
gu

ketentuan mengenai sumber kewenangan di atas, majelis Hakim

berkesimpulan, secara Locus (tempat), Tempo (waktu), dan Materiel


In
A

(bidang yang diatur), Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan


ah

lik

Terpadu Provinsi Jawa Barat berwenang menerbitkan objektum litis (vide

bukti P-7=T-1);
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya majelis Hakim akan


ka

mempertimbangkan secara yuridis segi Prosedural sekaligus segi


ep

substansial penerbitan objek sengketa in casu, dengan mempedomani


ah

ketentuan Pasal 36 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 32 tahun


R

es

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang


M

ng

mengatur bahwa “setiap usaha dan atau kegiatan yang wajib memiliki
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 153 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan” dan “izin lingkungan

si
sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) diterbitkan berdasarkan keputusan

kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 atau

ne
ng
rekomendasi UKL-UPL jo. Pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah

do
gu Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan Hidup

yang mengatur “setiap usaha dan atau kegiatan yang wajib memiliki

In
A
amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan” dan “izin lingkungan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui tahapan kegiatan


ah

lik
yang meliputi a. Penyusunan Amdal dan UKL-UPL, b. Penilaian Amdal

dan Pemeriksaan UKL-UPL, dan c. Permohonan dan penerbitan Izin


am

ub
Lingkungan;

Menimbang, bahwa ketentuan di atas menghendaki penerbitan izin


ep
k

Lingkungan harus didahului dengan penyusunan dan penilaian Amdal


ah

R
sehingga sesuai doktrin hukum lingkungan bahwa surat keputusan surat-

si
surat yang berkaitan dengan izin lingkungan termasuk dalam katagori

ne
ng

Katen Vergunning System (surat keputusan yang saling berantai/terkait),

karenannya dalam memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa in

do
gu

casu Majelis Hakim akan mengujinya dengan pengujian derevatif yaitu

menguji Surat Keputusan yang menjadi dasar penerbitan objektum litis,


In
A

yaitu penyusunan dan penilaian Amdal sebagai berikut;


ah

lik

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan (3) Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin


m

ub

Lingkungan pada pokoknya mengatur “Lokasi rencana Usaha/dan


ka

atau/Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib sesuai dengan


ep

rencana tata ruang” dan “ Dalam hal lokasi rencana usaha dan/atau
ah

kegiatan tidak sesuai dengan tata ruang, dokumen Amdal tidak dapat
R

es

dinilai dan wajib dikembalikan kepada Pemrakarsa”;


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 154 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan

si
bahwa rencana pembangunan PLTU II akan didirikan di wilayah yang

tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)

ne
ng
Kabupaten Cirebon yakni PLTU II akan didirikan di Kecamatan

do
gu Astanajapura dan Kecamatan Mundu, sedangkan Kecamatan Mundu

menurut Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 tahun 2011

In
A
tentang RTRW Kabupaten Cirebon tahun 2011-2031, bukan wilayah yang

diperuntukan untuk PLTU;


ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap lokasi objek sengketa, Tergugat

mendalilkan bahwa lokasi pembangunan dan operasional PLTU kapasitas


am

ub
1x1000 MW sebagaimana tertuang dalam objek perkara in casu terletak di

Kecamatan Mundu dan Kecamatan Pangenan, dimana dua Kecamatan


ep
k

tersebut baru diusulkan BKRPD dalam menyusun peninjauan kembali


ah

R
RTRW Kabupaten Cirebon;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan jawab jinawab Para Penggugat dan

ne
ng

Tergugat tersebut diatas, Majelis Hakim akan mempedomani ketentuan

Pasal 6 ayat (2) dan penjelasannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun

do
gu

2007 tentang Penataan Ruang yang mengatur bahwa “Penataan ruang

wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang


In
A

wilayah kabupaten/kota dilakukan secara berjenjang dan komplementer”


ah

lik

dan yang dimaksud dengan “komplementer adalah bahwa penataan ruang

wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi dan penataan ruang


m

ub

wilayah kabupaten/kota saling melengkapi satu sama lain, bersinergi dan


ka

tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dalam penyelenggaraannya;


ep

Menimbang, bahwa lebih jauh ketentuan Pasal 26 ayat (3) Jo. Pasal
ah

28 Undang Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang


R

es

mengatur bahwa “Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota menjadi


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 155 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dasar penerbitan perizinan lokasi pembangunan dan administrasi

si
pertanahan”;

Menimbang, bahwa ketentuan tersebut menghendaki Rencana tata

ne
ng
Ruang Nasional, Rencana Tata Ruang Provinsi, dan Rencana Tata Ruang

do
gu Kabupaten/Kota bersifat komplementer (saling melengkapi/tidak boleh

dikesampingkan), dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

In
A
menjadi dasar penerbitan perizinan lokasi pembangunan dan administrasi

pertanahan, hal ini dapat dipahami bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah
ah

lik
Kabupaten/Kota merupakan pengaturan lebih rinci dari Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi dan Majelis Hakim melihat ketentuan tersebut


am

ub
satu satunya yang mengatur Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten/Kota menjadi dasar penerbitan perizinan lokasi pembangunan


ep
k

dan administrasi pertanahan, dan tidak terdapat pada pengaturan


ah

R
mengenai Rencana Tata Ruang Nasional maupun Rencana Tata Ruang

si
Provinsi;---------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim meneliti dan mencermati

objektum litis (vide bukti P-7=T-1), pada konsideran “menimbang” huruf b.

do
gu

Diuraikan bahwa rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU

kapasitas 1x1000 MW Cirebon di Kecamatan Astanajapura dan


In
A

Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon merupakan kegiatan yang wajib


ah

lik

dilengkapi dengan Analisi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

yang telah mendapatkan Rekomendasi Penilaian Studi ANDAL, RKL dan


m

ub

PPL berdasarkan hasil pemeriksaan dan penilaian Komisi Penilai AMDAL


ka

Provinsi Jawa Barat, yang lebih lanjut dalam konsideran “memperhatikan”


ep

diuraikan Surat Kepala Badan Pengelolaan Lingkunagn Hidup Daerah


ah

Provinsi Jawa Barat No. 660.1/3095/Bid.I/2016 tanggal 25 April 2016, hal


R

es

mana Rekomendasi Penilaian Studi ANDAL, RKL, dan RPL Rencana


M

ng

Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1000 MW


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 156 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon di Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Kabupaten

si
Cirebon;---------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim meneliti dan mencermati

ne
ng
bukti P-5=T-10 berupa Surat Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan

do
gu Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat No. 660.1/3095/Bid.I/2016 tanggal 25

April 2016, hal mana Rekomendasi Penilaian Studi Andal, RKL, dan RPL

In
A
Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas

1x1000 MW Cirebon di Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu


ah

lik
Kabupaten Cirebon, pada pokoknya memutuskan bahwa “studi ANDAL

beserta RKL dan RPL sebagaimana dimaksud dapat dinyatakan layak


am

ub
ditinjau dari Aspek Lingkungan Hidup” dengan pertimbangan 10 (sepuluh)

kriteria kelayakan lingkungan berdasarkan peraturan Menteri Negara


ep
k

Lingkungan Hidup RI Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman


ah

R
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut : salah

si
satunya pada angka 1 yang menguraikan “Kesesuaian dengan Tata

ne
ng

Ruang : rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU

kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon yang berlokasi di Desa Kanci Kecamatan

do
gu

Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten

Cirebon merupakan salah satu kebijakan pengembangan ruang wilayah


In
A

yang direkomendasikan dalam kebijakan pembangunan sesuai dengan


ah

lik

Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 serta


m

ub

Perda Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rencana Tata


ka

Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon;


ep

Menimbang, bahwa penetapan tapak lokasi pembangunan dan


ah

operasional PLTU kapasitas 1x1000 MW Cirebon adalah berlokasi di


R

es

Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan


M

ng

Mundu Kabupaten Cirebon, yang apabila dikonfirm pada bukti P-16


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 157 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berupa Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011

si
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon pada Pasal 19

ayat (4) a diatur bahwa “Pembangkit listrik sebagaimana dimaksud pada

ne
ng
ayat (1) huruf c meluputi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)

do
gu dikembangkan untuk meningkatkan pasokan listrik jalur transmisi

sumatera-jawa-bali berada di Kecamatan Astanajapura”, dan Majelis

In
A
Hakim tidak menemukan ketentuan yang menetapkan Kecamatan Mundu

Kabupaten Cirebon sebagai lokasi pembangunan dan operasional


ah

lik
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU);

Menimbang, bahwa berdasarkan pada fakta hukum sebagaimana di


am

ub
pertimbangkan di atas, Majelis Hakim menilai secara prosedural Kepala

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat telah


ep
k

bertindak menurut hukum dalam Penilaian Studi Andal, RKL dan RPL
ah

R
Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasuitas

si
1x1000 MW Cirebon sebagaimana rekomendasinya vide bukti P-5=T-10

ne
ng

yaitu merujuk Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 –

do
gu

2029 serta Perda Kabupaten Cirebon Nomor 17 tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon, sesuai


In
A

dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) jo Pasal 62 ayat (3) Jo. Pasal 28
ah

lik

Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, akan

tetapi secara substantif Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup


m

ub

Daerah Provinsi Jawa Barat telah salah dalam menerapkan hukum


ka

berkaitan dengan memasukan Kecamatan Mundu sebagai tapak


ep

pembangunan dan pengoperasian PLTU kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon,


ah

mengingat Kecamatan Mundu hanya diperuntukan perlintasan jaringan


R

es

transmisi listrik meliputi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) (vide Pasal
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 158 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19 ayat (5) c angka 1 Perda Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011

si
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon;

Menimbang, bahwa oleh karena Kepala Badan Pengelolaan

ne
ng
Lingkungan Hidup daerah Provinsi Jawa Barat secara substansial yuridis

do
gu telah salah/keliru dalam hal memberikan penilaian studi ANDAL, RKL dan

RPL Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU kapasitas 1

In
A
x 1000 MW Cirebon sebagaimana rekomendasinya vide bukti P-5=T-10,

karenanya secara derevatif AMDAL sebagaimana bukti T-19 Kelayakan


ah

lik
Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional

PLTU Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon di Desa Kanci Kecamatan


am

ub
Astanajapura Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten

Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana yang diterbitkan oleh Kepala
ep
k

Badan Penanaman Modal dan Perizinan terpadu Provinsi Jawa Barat


ah

R
sebagai mana bukti T-9, serta surat keputusan objektum litis yang

si
diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

ne
ng

Provinsi Jawa Barat sebagaimana bukti P-7=T-1 yang mendasari

keputusannya dari bukti P-5-T-10 yang mengandung kesalahan/kekeliruan

do
gu

yuridis secara mutatis mutandis juga mengandung kesalahan/cacat

yuridis;-----------------------------------------------------------------------------------------
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena terbukti Kepala Badan Penanaman


ah

lik

Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat in casu Tergugat dalam

menerbitkan objektum litis didasarkan pada surat keputusan yang


m

ub

mengandung suatu kesalahan/kekeliruan yuridis karenanya Tergugat juga


ka

melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, maka secara


ep

mutatis mutandis Tergugat juga melanggar Asas asas umum


ah

Pemerintahan yang baik khususnya Asas Kepastian Hukum menghendaki


R

es

badan atau pejabat tata usaha negara dalam mengambil


M

ng

keputusan/kebijakan senatiasa berlandaskan pada ketentuan Peraturan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 159 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang undangan, kepatutan, norma dan keadilan, sehingga

si
keputusan atau kebijakannya tidak menimbulkan kerugian bagi pihak

tertentu;----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena surat keputusan objektum litis yang

do
gu diterbitkan oleh Tergugat sebagaimana bukti P-7=T-1 terbukti

mengandung kesalahan/cacat yuridis, berkaitan dengan kesalahan

In
A
penilaian tapak pembangunan dan pengoperasian PLTU kapasitas 1x

1000 MW Cirebon, sehingga Tergugat terbukti melanggar peraturan


ah

lik
perundang undangan serta Asas asas umum Pemerintahan yang baik,

maka terhadap keberatan keberatan gugatan Para Penggugat lainnya


am

ub
seperti peran serta/keterlibatan Para Penggugat dalam penyusunan

AMDAL dan kewajiban Pengumuman penerbitan izin lokasi, menurut


ep
k

hemat Majelis Hakim tidak perlu dipertimbangkan lagi, dan karenanya


ah

R
secara hukum cukup bagi Majelis Hakim untuk menyatakan objektum litis

si
batal;-------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena objektum litis telah dinyatakan batal,

maka sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (8) dan ayat (9) a Undang

do
gu

Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

beralasan hukum bagi Majelis Hakim untuk mewajibkan Tergugat untuk


In
A

mencabut objektum litis;“;-----------------------------------------------------------------


ah

lik

Bahwa mempedomani pertimbangan hukumPutusan Pengadilan Tata

Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19


m

ub

April 2017 tersebut, dapat diketahui bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tata
ka

Usaha Negara di dalam membatalkan Surat Keputusan Badan Penanaman


ep

Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor :


ah

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


R

es

Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon


M

ng

Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 160 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 11 Mei 2016, yang

si
ditandatangani oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan

Terpadu Provinsi Jawa Baratmendasarkan pada pertimbangan hukum yang

ne
ng
berfokus pada 3 (tiga) penilaian sebagai berikut berpedoman pada Pasal

do
gu 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

In
A
Negara,

yaitu:----------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
(1) Terkait KEWENANGAN :

Pertimbangan hukum yang diberikan Majelis Hakim Pengadilan Tata


am

ub
usaha Negara Bandung adalah sebagai berikut :

“Menimbang, bahwa apabila fakta hukum tersebut dikaitkan dengan


ep
k

ketentuan mengenai sumber kewenangan di atas, Majelis Hakim


ah

R
berkesimpulan, secara Locus (tempat), Tempo (waktu), dan Materiel

si
(bidang yang diatur), Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan

ne
ng

Terpadu Provinsi Jawa Barat berwenang menerbitkan objektum litis

(vide bukti P-7=T-1);”

do
gu

Bahwa dengan demikian, secara hukum, Tergugat, yang dahulu nama

nomenklaturnya adalah “Kepala Badan Penanaman Modal dan


In
A

Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat” secara hukum berdasarkan


ah

lik

pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara

tersebut di atas, adalah memang pejabat dan/atau jabatan dan/atau


m

ub

badan yang secara hukum memiliki kewenangan untuk menerbitkan


ka

objek sengketa. Dengan demikian, tidak ada lagi persoalan hukum


ep

menyangkut persoalan kewenangan sebagaimana dimaksud ;-------------


ah

(2) Terkait PROSEDURAL :---------------------------------------------------------------


R

es

Pertimbangan hukum yang diberikan Majelis Hakim Pengadilan Tata


M

ng

usaha Negara Bandung adalah sebagai berikut :


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 161 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang, bahwa berdasarkan pada fakta hukum sebagaimana di

si
pertimbangkan di atas, Majelis Hakim menilai secara proseduralKepala

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat

ne
ng
telah bertindak menurut hukum dalam Penilaian Studi Andal, RKL dan

do
gu RPL Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU

Kapasuitas 1x1000 MW Cirebon sebagaimana rekomendasinya vide

In
A
bukti P-5=T-10 yaitu merujuk Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 22

Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi


ah

lik
Jawa Barat Tahun 2009 – 2029 serta Perda Kabupaten Cirebon Nomor

17 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


am

ub
Kabupaten Cirebon, sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) jo Pasal

62 ayat (3) Jo. Pasal 28 Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
ep
k

Penataan Ruang..dst”
ah

R
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Tergugat,

si
yang dahulu nama nomenklaturnya adalah “Kepala Badan Penanaman

ne
ng

Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat”, yang dalam

menerbitkan objek sengketa mendasarkan pada rekomendasi teknis

do
gu

tentang Penilaian Studi Andal, RKL dan RPL Rencana Kegiatan

Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasuitas 1x1000 MW Cirebon


In
A

yang dibuat oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah


ah

lik

Provinsi Jawa Barat (sekarang bernama : “Dinas Lingkungan Hidup

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat”) adalah telah bertindak


m

ub

menurut hukum. Dengan demikian, tidak ada lagi persoalan hukum


ka

menyangkut persoalan prosedural sebagaimana dimaksud.;----------------


ep

(3) Terkait SUBSTANSI :-------------------------------------------------------------------


ah

Pertimbangan hukum yang diberikan Majelis Hakim Pengadilan Tata


R

es

usaha Negara Bandung adalah sebagai berikut :-------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 162 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“dst..pada pokoknya memutuskan bahwa “studi ANDAL beserta RKL

si
dan RPL sebagaimana dimaksud dapat dinyatakan layak ditinjau dari

Aspek Lingkungan Hidup” dengan pertimbangan 10 (sepuluh) kriteria

ne
ng
kelayakan lingkungan berdasarkan peraturan Menteri Negara

do
gu Lingkungan Hidup RI Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman

Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :

In
A
salah satunya pada angka 1 yang menguraikan “Kesesuaian dengan

Tata
ah

lik
Ruang..dst” ;------------------------------------------------------------------------------

-
am

ub
“..dst..bahwa berdasarkan pada fakta hukum sebagaimana di

pertimbangkan di atas, Majelis Hakim menilai secara..dst..Kepala


ep
k

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat


ah

R
telah salah dalam menerapkan hukum berkaitan dengan memasukan

si
Kecamatan Mundu sebagai tapak pembangunan dan pengoperasian

ne
ng

PLTU kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon..dst”;-------------------------------------

“..dst..maka terhadap keberatan keberatan gugatan Para Penggugat

do
gu

lainnya seperti peran serta/keterlibatan Para Penggugat dalam

penyusunan AMDAL dan kewajiban Pengumuman penerbitan izin


In
A

lokasi, menurut hemat Majelis Hakim tidak perlu dipertimbangkan


ah

lik

lagi..dst”;-----------------------------------------------------------------------------------

-
m

ub

Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dapat


ka

diperoleh konklusi atau kesimpulan bahwa dengan bersandar pada


ep

ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam PP 27/2012 dengan


ah

peraturan menteri lingkungan hidup atau peraturan teknis turunannya,


R

es

bahwa di dalam proses penyusunan AMDAL dan/atau UKL-UPL,


M

ng

terdapat 10 (sepuluh) kriteria kelayakan lingkungan yang menjadi dasar


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 163 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemberian izin lingkungan, adapun yang dinyatakan cacat yuridis dalam

si
oleh Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung tersebut

adalah terkait kriteria kesuaian tata ruang. Sementara itu, berkenaan

ne
ng
dengan 9 (sembilan) kriteria kelayakan lingkunganyang lain, tidak lagi

do
gu diperiksa dan dipertimbangkan karena telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan asas-asas pemerintahan umum yang baik.

In
A
Bahwa bersandar pada persoalan-persoalan tersebut di atas, maka objek

sengketa dalam perkara in casu pada hakikatnya merupakan perbaikan


ah

lik
dan/atau koreksi dan/atau amandemen dari objek sengketa yang telah

diperiksa, diadili dan diputus sebelumnya di dalam Putusan Pengadilan


am

ub
Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG

tanggal 19 April 2017 yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht
ep
k

van gewisjde), yang mana, isi putusan tersebut telah dilaksanakan oleh
ah

R
Tergugat dengan berpedoman pada apa-apa yang telah dinilai dan

si
dipertimbangkan secara hukum di dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha

ne
ng

Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April

2017 tersebut ;--------------------------------------------------------------------------------

do
gu

Bahwa hal tersebut tampak terlihat jelas dari apa yang termuat di dalam

konsideran menimbang di dalam objek sengketa tersebut yang dengan


In
A

tegas dan jelas menyatakan hal-hal sebagai berikut :------------------------------


ah

lik

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pembangunan dan Operasional

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas 1 x 1000 MW


m

ub

Cirebon di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan Desa


ka

Waruduwur Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh


ep

PT.Cirebon Energi Prasarana, telah diterbitkan izin Lingkungan


ah

berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan


R

es

Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor


M

ng

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016; -------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 164 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. bahwa Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan

si
Terpadu Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada huruf a,

dinyatakan batal berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha

ne
ng
Negara Bandung Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG tanggal 19 April

do
gu 2017;------------------------------------------------------------------------------------

-
c. bahwa Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional telah

In
A
ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017
ah

yang menyatakan apabila kegiatan pemanfaatan ruang bernilai

lik
strategis nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat
am

ub
dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi,

rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan/ atau rencana


ep
k

rincinya, maka izin pemanfaatan ruang tersebut akan didasarkan


ah

pada Peraturan Pemerintah;------------------------------------------------------


R
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

si
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu ditetapkan Keputusan Kepala

ne
ng

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Izin Lingkungan

do
gu

Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga

Uap Kapasitas 1 x 1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan


In
A

Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi;------


ah

lik

Bahwa selebihnya, di dalam diktum kesatu keputusan yang menjadi objek

sengketa di dalam perkara in casu, secara jelas dan tegas dinyatakan


m

ub

bahwa :------------------------------------------------------------------------------------------
ka

“Mencabut dan menyatakan tidak berlaku Keputusan Badan


ep

Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat


ah

Nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan


R

es

Kegiatan Pembangunan dan Operasional, PLTU Kapasitas 1 X 1.000


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 165 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

si
Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana.”

Bahwa berdasarkan apa-apa yang dikemukakan tersebut di atas maka

ne
ng
tidak dapat ditampik bahwa keberadaan objek sengketa dalam perkara in

do
gu casu merupakan perbaikan dan/atau koreksi dan/atau amandemen dari

objek sengketa yang telah diperiksa, diadili dan diputus sebelumnya di

In
A
dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/

LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017 yang telah memiliki kekuatan
ah

lik
hukum tetap (inkracht van gewisjde), adapun apa-apa yang diatur di dalam

keputusan tersebut mendasarkan pada dokumen andal dan dokumen UKL-


am

ub
UPL yang telah diamandemen dan/atau diperbaiki sebagaimana isi dari

pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung


ep
k

Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017, khususnya


ah

R
terkait kriteria kesuaian tata ruang. Sementara itu, berkenaan dengan 9

si
(sembilan) kriteria kelayakan lingkunganyang lain,tetap dipergunakan

ne
ng

karena telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas

pemerintahan umum yang baik, sebagaimana dinyatakan dengan tegas di

do
gu

dalam putusan tersebut ;-------------------------------------------------------------------

5. Bahwa terkait dengan perubahan dan penyesuaian tata ruang, sebelumnya


In
A

telah Tergugat uraikan pada bagian Eksepsi Surat Jawaban tertanggal 10


ah

lik

Januari 2018 ini, akan tetapi untuk kembali menegaskan apa-apa yang

telah Tergugat uraikan pada bagian eksepsi tersebut, Tergugat merasa


m

ub

perlu untuk kembali menguraikannya pada bagian pokok perkara sebagai


ka

bagian yang berkaitan dengan apa-apa yang telahTergugat sampaikan


ep

pada posita angka 4 sebelumnya, yaitu dengan mendasarkan pada PP


ah

13/2017 ;----------------------------------------------------------------------------------------
R

es

Bahwa pada tanggal 12 April 2017, pemerintah pusat telah menerbitkan PP


M

ng

13/2017, yang sebagaimana diuraikan dalam bagian Penjelasan PP


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 166 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13/2017 tersebut bahwa rencana tata ruang kawasan strategis nasional

si
sangat berkaitan erat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,

sehingga hal ini merupakan kewenangan Pemerintah pusat. Bahwa

ne
ng
sebagaimana diketahui, proyek Pembangunan dan Operasional, PLTU

do
gu Kapasitas 1 X 1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan

Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana

In
A
merupakan kegiatan strategis nasional. Oleh karena itu, merujuk pada

ketentuan Pasal 19 ayat (2) dari Perpres 3/2016, dalam hal Proyek
ah

lik
Strategis Nasional tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah atau

daerah, maka dapat dilakukan penyesuaian tata ruang sesuai dengan


am

ub
ketentuan perundang-undangan di bidang penataan ruang ;---------------------

Bahwa berdasarkan Perpres 4/2016, proyek seperti pembangunan PLTU


ep
k

jelas merupakan proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang


ah

R
pelaksanaannya wajib didorong dan dipercepat. Bahwa pembangunan

si
PLTU wajib untuk didukung karena pembangunan PLTU dilakukan dalam

ne
ng

rangka peningkatan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil

dan merata serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

do
gu

Semangat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan

infrastruktur ketenagalistrikan, terutama PLTU, secara jelas telah


In
A

diamanatkan oleh Presiden RI melalui peraturan-peraturan yang


ah

lik

diterbitkannya ;--------------------------------------------------------------------------------

Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (28) UU 26/2007 jo. Pasal 1 ayat (17) PP
m

ub

26/2008, dinyatakan dengan tegas bahwa :-------------------------------------------


ka

“Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan


ep

ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting


ah

secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan


R

es

keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan,


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 167 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan

si
dunia.”;---------------------------

Bahwa dari ketentuan tersebut, terdapat satu frasa penting yang harus

ne
ng
diperhatikan yaitu “wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena

do
gu mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional”. Dalam konteks

tersebut, secara norma, Perda Cirebon 17/2011memang tidak secara

In
A
khusus menyatakan bahwa “Kecamatan Mundu” sebagai rencana

peruntukan pembangunan infrastruktur PLTU. Namun demikian,


ah

lik
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, wilayah Cirebon telah

ditetapkan sebagai lokasi pembangunan dan operasional Pembangkit


am

ub
Listrik Tenaga Uap, baik dalam Perpres 3/2016 dan Perpres 4/2016

maupun Perda 22/2010,yangdalam hirearki peraturan perundang-


ep
k

undangan lebih tinggi (superior) dibandingkan dengan Perda Cirebon


ah

R
17/2011, hal tersebut telah menjadi norma yang harus dipedomani,

si
sebagaimana dinyatakan di dalam Pasal 7 UU 12/2011, yang berbunyi :-----

ne
ng

“(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri

atas:------------

do
gu

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;--------------------------------------------------------------------------
In
A

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;----------------------


ah

lik

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang;----------------------------------------------------------------------
m

ub

-
ka

d. Peraturan Pemerintah;--------------------------------------------------
ep

e. Peraturan Presiden;-----------------------------------------------------
ah

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan;---------------------------------------


R

es

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ;----------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 168 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan

si
hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1).“ ;------------------------

Bahwa selaras dengan Asas Lex Superior Derogat Legi Inferior yang

ne
ng
artinya bahwa peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan yang rendah

do
gu (asas hierarki), maka sudah barang tentu ketentuan Perpres 3/2016,

Perpres 4/2016 dan Perda 22/2010 – yang mengatur bahwa tata ruang

In
A
Provinsi Cirebon diperuntukkan sebagai pembangungan PLTU, wajib

dianggap mengikat. Wilayah Kecamatan Mundu, yang merupakan bagian


ah

lik
dari Provinsi Cirebon, secara otomatis termasuk dalam wilayah yang

ditetapkan dan diperuntukkan untuk pembangunan PLTU ;----------------------


am

ub
Bahwa dari ketentuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu

tujuan diterbitkannya PP 13/2017 ini juga untuk mengatasi dan


ep
k

menjembatani seluruh permasalahan tata ruang terutama terkait wilayah


ah

R
yang dikategorikan sebagai kawasan strategis nasional. Hal tersebut

si
secara tegas dinyatakan didalam Pasal 114A PP 13/2017, yang mengatur

ne
ng

bahwa:------------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

(1) Dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis

nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat dalam


In
A

peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata


ah

lik

ruang wilayah kabupaten/ kota dan/atau rencana rincinya, izin

pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114


m

ub

didasarkan pada Peraturan Pemerintah


ka

ini.;---------------------------------
ep

(2) Dalam pemberian izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud


ah

pada ayat (1) Menteri dapat memberikan rekomendasi


R

es

pemanfaatan
M

ng

ruang;----------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 169 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan diterbitkannya peraturan tersebut diatas, maka secara

si
norma, apabila terdapat suatu kegiatan yang:----------------------------------------

(1) bernilai strategis nasional (in casu, pembangunan PLTU); dan;-------------

ne
ng
(2) belum dimuat dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang

do
gu kabupaten/kota (in casu, Perda Cirebon 17/2011);-----------------------------

maka izin pemanfaatan ruangnyaakan didasarkan pada ketentuan PP

In
A
13/2017 tersebut ;----------------------------------------------------------------------------

Bahwa di samping itu, perlu Tergugat sampaikan bahwa dalam Lampiran


ah

lik
VA huruf M PP 13/2017 tersebut, sangat jelas disebutkan bahwa daerah

Kabupaten Cirebon diperuntukan sebagai Pembangkitan Tenaga Listrik.


am

ub
Oleh karena itu, ketentuan Pasal 114A tersebut dapat digunakan sebagai

dasar untuk mengisi kekosongan dalam Perda Cirebon 17/2011 yang


ep
k

belum memuat wilayah Kecamatan Mundu ;------------------------------------------


ah

R
Bahwa lebih dari itu, merujuk pada ketentuan Pasal 114A serta Lampiran

si
VA PP 13/2017 tersebut, maka terbukti bahwa seluruh ketentuan mengenai

ne
ng

Rencana Tata Ruang Wilayah di dalam Perda 22/2010 yang menyebutkan

bahwa Kabupaten Cirebon memang diperuntukkan sebagai Pembangkitan

do
gu

Tenaga Listrik. Selain itu, dengan berpegang teguh pada ketentuan Pasal

114A PP 13/2017 dan Perda 22/2010, maka Wilayah Kecamatan Mundu,


In
A

yang merupakan bagian dari Kabupaten Cirebon,dapat dikualifikasi bernilai


ah

lik

strategis nasional karena akan digunakan untuk pembangungan PLTU,

secara otomatis termasuk dalam wilayah yang ditetapkan dan


m

ub

diperuntukkan untuk pembangunan PLTU ;-------------------------------------------


ka

6. Bahwa selanjutnya, dalam posita ini, terlebih dahulu perlu kiranya Tergugat
ep

kemukakan alasan-alasan yang menjadi dasar pemikiran besertalatar


ah

belakang pemberian Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan


R

es

Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 170 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon kepada

si
PT. Cirebon Energi Prasarana yang selanjutnya diuraikan sebagai berikut :

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

a) Bahwa berdasarkan data yang dilansir oleh Direktorat Jenderal

Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

do
gu

(ESDM), Indonesia diproyeksikan membutuhkan tambahan kapasitas

pembangkit sebesar 59,5 gigawatt hingga 2022 atau rata-rata


In
A

bertambah 6 gigawatt per tahun. Penambahan itu dikarenakan

kebutuhan listrik Indonesia pada 2022 akan mencapai 386,7 terrawatt


ah

lik

hours (TWh), termasuk untuk Jawa Bali sebesar 275 TWh, Indonesia

Timur 46 TWh, Sumatra 65,7 TWh ;------------------------------------------------


m

ub

b) Bahwa oleh karena itu, pada periode 2013-2022, perlu dilakukan


ka

pengembangan sistem transmisi di Jawa Bali, Sumatra dan Indonesia


ep

Timur. Rencananya, para periode tersebut, sistem transmisi tegangan


ah

500 kilovolt (KV), dan 150 KV pada sistem Jawa-Bali. Untuk sistem
R

es

Indonesia Timur dan Sumatra akan ditambah transmisi 500 KV, 285 KV,
M

ng

150 KV dan 70 KV ;---------------------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 171 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) Bahwa pembangunan itu diarahkan untuk kesesuaian antara kapasitas

si
pembangkit di sisi hulu dan permintaan hilir secara efisien. Selain itu,

untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan tegangan

ne
ng
pelayanan. Pengembangkan sistem penyaluran hingga 2022

do
gu diproyeksikan sebesar 139.799 MVA untuk pengembangan gardu induk

dan 57.132 kilometer pengembangan jaringan transmisi. ;-------------------


d) Bahwa sementara itu, khususnya di Jawa Barat, sebagaimana dimuat di

In
A
dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT. PLN
ah

(Persero) 2015-2024 (yang selanjutnya telah direvisi berdasarkan

lik
RUPTL 2016-2025, terakhir direvisi kembali melalui RUPTL 2017-2026),
am

ub
disebutkan pada kondisi beban puncak sistem kelistrikan di provinsi

Jawa Barat diperkirakan sampai akhir tahun 2014 sekitar 6.364 MW.
ep
k

Beban dipasok oleh pembangkit yang berada di grid 500 kV dan 150 kV
ah

sebesar 8.050 MW. Sementara itu, berdasarkan data terbaru yang


R

si
diperoleh, kemampuan pasokan daya listrik PLN Distribusi Jawa Barat

ne
ng

hingga Desember 2017 mencapai 11.063 MW, sementara untuk

keseluruhan beban puncak kelistrikan di pulau Jawa dan Bali, pada

do
gu

medio Oktober 2017, mencapai 25.414 MW. Artinya bahwa kebutuhan

pasokan listrik akan tumbuh dan terus bertambah dari waktu ke waktu.
e) Bahwa pembangkit di Jawa Barat yang berada di grid 500 kV adalah
In
A

PLTG/PLTGU Muara Tawar, PLTA Saguling, PLTA Cirata dan


ah

lik

pembangkit yang berada di grid 150 kV adalah PLTU Indramayu,

PLTGU Cikarang Listrindo, PLTU Cirebon, PLTU Pelabuhan Ratu 3x350


m

ub

MW, PLTG Sunyaragi serta beberapa PLTP dan PLTA ;------------


f) Bahwa apabila digambarkan dalam tabel maka kapasitas pembangkit
ka

ep

terpasang dapat diuraikan sebagai berikut :--------------------------------------

No. Nama Jenis Jenis Pemilik Kapasitas Daya


ah

Pembangkit Bahan Terpasang Mampu


es
M

Bakar MW MW
ng

1. Ubrug PLTA Air Indonesia 18 18


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 172 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Power
2. Kracak PLTA Air Indonesia 19 19

si
Power
3. Plengan PLTA Air Indonesia 7 7

ne
ng
Power
4. Lamajan PLTA Air Indonesia 20 20

do
5.
gu Cikalong PLTA Air
Power
Indonesia 19 19

In
A
Power
6. Bengkok PLTA Air Indonesia 3 3
ah

lik
Power
7. Dago PLTA Air Indonesia 1 1

Power
am

ub
8. Parakan PLTA Air Indonesia 10 10

Power
ep
9. Saguling PLTA Air Indonesia 701 698
k

Power
ah

10. Cirata PLTA Air PJB 1.008 948


R

si
11. Jatiluhur PLTA Air PJT II 150 180
12. M. Tawar B-1 PLTGU BBM/Gas PJB 640 615
13. M. Tawar B-2 PLTG BBM/Gas PJB 280 290

ne
ng

14. M. Tawar B-3- PLTG BBM/Gas PLN 858 840

do
15. M. Tawar B-5 PLTGU Gas PLN 234 214
gu

16. Cikarang PLTG Gas Swasta 300 300

Listrindo
In
A

17. Sunyaragi 1-2 PLTG BBM/Gas Indonesia 40 36

Power
ah

18. Sunyaragi 3-4 PLTG BBM/Gas Indonesia 40 36


lik

Power
19. Salak 1-3 PLTP Panas Indonesia 165 170
m

ub

Bumi Power
20. Salak 3-4 PLTP Panas Swasta 165 183
ka

ep

Bumi
21. Kamojang 1-3 PLTP Panas Indonesia 140 132
ah

Bumi Power
es

22. Kamojang 4 PLTP Panas Swasta 60 61


M

ng

Bumi
23. Drajat 1 PLTP Panas Indonesia 55 52
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 173 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bumi Power
24. Drajat 2 PLTP Panas Swasta 70 90

si
Bumi
25. Drajat 3 PLTP Panas Swasta 110 106

ne
ng
Bumi
26. Wayang PLTP Panas Swasta 220 225

do
27.
gu Windu
Indramayu 1- PLTU
Bumi
Batubara PLN 990 870

In
A
3
28. Cirebon PLTU Batubara IPP 660 660
29. Pelabuhan PLTU Batubara PLN 1.050 996
ah

lik
Ratu 1-3
k30. Bekasi Power PLTGU Gas IPP 120 120
JUMLAH 8.153 7.919
am

ub
g) Bahwa untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan
ep
k

pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi, dimana


ah

pengembangan pembangkit sampai dengan tahun 2024 diproyeksikan


R

si
sebesar 12.257 MW. Investasi yang dibutuhkan untuk membangun

ne
ng

sistem kelistrikan mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk dan

distribusi di provinsi Jawa Barat sampai dengan tahun 2024 adalah

do
gu

USD 21,7 miliar. Sehingga dibutuhkan tidak saja peran serta dari

pemerintah sebagai regulator tetapi lebih dari itu dibutuhkan dukungan


In
A

seluruh stakeholder diantaranya BUMN/ BUMD hingga sektor swasta

sehingga proyeksi kebutuhan listrik di Jawa Barat yang mencapai


ah

lik

12.257 MW, sementara kemampuan eksisting yang baru mencapai


m

ub

7.919 MW, maka pada saatnya nanti di tahun 2024 secara tergradual

dapat dipenuhi secara bertahap.


ka

h) Bahwa sepengetahuan Tergugat, PT. Cirebon Energi Prasarana adalah


ep

badan usaha milik swasta yang telah memiliki izin usaha


ah

ketenagalistrikan untuk kepentingan umum (IUKU) dari Kementerian


R

es

Energi dan Sumber Daya Mineral. PT. Cirebon Energi Prasarana


M

ng

merupakan salah satu dari perusahaan IPP (Independent Power


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 174 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Producer) yaitu perusahaan produsen listrik swasta yang dibentuk oleh

si
konsosium untuk melakukan perjanjian PPA dengan PLN. Adapun yang

dimaksud dengan PPA adalah Power Purchase

ne
ng
Agreementyaitu perjanjian jual beli tenaga listrik antara perusahaan

do
gu produsen listrik swasta (IPP) dan

PLN ;--------------------------------------------
i) Bahwa sebagai bagian dari pengembangan dan pembangunan sarana

In
A
pembangkit listrik di Jawa Barat, PT. Cirebon Energi Prasarana
ah

merupakan salah satu perusahaan swasta yang berencana

lik
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas
am

ub
produksi listrik sebesar 1x1.000 MW yang berlokasi di Desa Kanci,

Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur-Blok Kandawaru,


ep
k

Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Energi listrik yang dihasilkan


ah

akan dijual kepada PLN dan disalurkan ke jaringan transmisi Jawa-


R

si
Madura-Bali 500 kV melalui Gardu Induk di Mandirancan. PLTU yang

ne
ng

akan dibangun merupakan pengembangan dari PLTU Cirebon yang

saat ini telah beroperasi dengan kapasitas 1x660 MW. Rencana PLTU

do
gu

Cirebon berkapasitas 1x1.000 MW akan menerapkan teknologi Ultra

Super Critical (USC), yang merupakan teknologi pembangkit listrik


In
A

dengan efisiensi tinggi dan rendah emisi. PLTU ini dirancang untuk

menghasilkan gross output energi listrik sebesar 1.000 MW untuk masa


ah

lik

operasi minimal 25 tahun dengan opsi perpanjangan. Titik koordinat

rencana lokasi kegiatan/usaha adalah 108° 37’ 46,07” dan 06° 46’
m

ub

20,83” LS ;---------------------------------------------------------------------------------
ka

j) Bahwa guna mewujudkan pembangunan PLTU sebagaimana dimaksud,


ep

maka diperlukan sarana penunjang berupa Terminal Khusus


ah

bongkar/muat batubara, dan pihak PT. Cirebon Energi Prasarana


R

es

berencana melakukan pembangunan dermaga (jetty) untuk bongkar


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 175 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
muat batubara dengan bentuk konstruksi trestle sepanjang 1,67 mil laut

si
(2.700 m) ;---------------------------------------------------------------------------------
k) Bahwa sehubungan dengan pembangunan dermaga bongkar muat

ne
ng
tersebut, maka dengan alasan/dasar bahwa usaha dan/atau kegiatan

yang berlokasi di wilayah laut dari garis pantai sampai dengan 12 mil ke

do
gu arah laut lepas dan/atau perairan kepulauan merupakan kewenangan

Provinsi sebagaimana diatur di dalam ketentuan Pasal 27 ayat (3) UU

In
A
Pemda juncto Pasal 54 ayat (4) huruf b angka 3 PP 27/2012maka
ah

dilakukan Pelimpahan Penilaian AMDAL Pembangunan dan

lik
Operasional PLTU Kapasitas 1 x 1.000 MW dari Kepala BLHD
am

ub
Kabupaten Cirebon selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL Daerah

Kabupaten Cirebon melalui surat No. 660.1/247/TL tanggal 1 April 2016


ep
k

kepada Kepala BLHD Provinsi Jawa Barat ;--------------------------------------


l) Bahwa selanjutnya, saat ini, sejak diberlakukannya perubahan
ah

R
nomenklatur organisasi perangkat daerah beserta tugas-tugas dan

si
kewenangan yang secara terintegrasi melekat di dalamnya, maka

ne
ng

berdasarkan :-----------------------------------------------------------------------------
(1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

do
gu

Pengelolaan Lingkungan Hidup (vide Pasal 36 ayat (1) jo. ayat (4));
(2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (vide Pasal 27 ayat (1) jo. Ayat (3));---------------------------------


In
A

(3) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin

Lingkungan (vide Pasal 47 ayat (1) huruf b jo. Pasal 54 ayat (4)
ah

lik

huruf b angka

3);---------------------------------------------------------------------
m

ub

(4) Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


ka

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (vide Pasal 10 ayat (4));------------------


ep

(5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2016 tentang

Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


ah

Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota (vide Pasal 3);------


es

(6) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2017 tentang
M

ng

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (vide Pasal 8 ayat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 176 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1));--------------------------------------------------------------------------------------
(7) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 31 Tahun 2016 tentang

si
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

ne
ng
Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan

Terpadu (vide Pasal 6 ayat (1));------------------------------------

do
gu Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam peraturan-peraturan

tersebut, selanjutnya kewenangan pemberian izin lingkungan dalam perkara

In
A
in casumerupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang

selanjutnya didelegasikan oleh Gubernur kepada Kepala Dinas Penanaman


ah

lik
Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat ;------------------------------------------------------------------------------------


am

ub
7. Bahwa terkait dengan persoalan kesesuaian lokasi rencana usaha
ep
dan/atau kegiatan dengan Rencana Tata Ruang, merujuk dokumen
k
ah

Kerangka Acuan (KA) Rencana Pembangunan dan Operasi Pembangkit


R

si
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Kapasitas 1x1.000 MW Kabupaten

Cirebon, tanggal 27 Januari 2016, yang selanjutnya telah diaddendum

ne
ng

melalui Penilaian terhadap dokumen Addendum ANDAL, RKL dan RPL

do
gu

terkait permohonan PT. Cirebon Energi Prasarana, yang dilakukan melalui

rapat pada tanggal 16 Juni 2017 dan tanggal 6 Juli 2017 yang dihadiri oleh
In
A

wakil dari Kementerian ATR/BPN RI, wakil dari KLHK RI, wakil dari Pusat

Studi Lingkungan Hidup, pakar hukum serta dinas/instansi terkait di Tingkat


ah

lik

Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten

Cirebon ;----------------------------------------
m

ub

Bahwa berdasarkan dokumen Addendum ANDAL, RKL dan RPL tersebut,


ka

diketahui bahwa rencana tata letak tapak proyek untuk lokasi rencana
ep

pembangunan PLTU Cirebon Kapasitas 1x1.000 MW meliputi Desa Kanci


ah

dan Desa Waruduwur Blok Kandawaru. Blok Kandawaru merupakan


es

enclave (“cantilan”) yang secara administrasi masuk wilayah Desa


M

ng

Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Titik


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 177 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
koordinat lokasi kegiatan/usaha adalah 108° 37’ 48,23” BT dan 06° 46’

si
28,26” LS. Lokasi rencana kegiatan berada di antara Sungai Kanci dan

Sungai Cipaluh yang termasuk ke dalam wilayah DAS Cisanggarung ;-------

ne
ng
Bahwa terkait dengan enclave (“cantilan”) tersebut, secara administratif

do
gu terlihat sangat “unik” dan rasanya perlu Tergugat jelaskan agar persoalan

masuknya Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu ini dapat dipahami secara

In
A
menyeluruh dan dapat diperoleh gambaran yang terang benderang,

sebagaimana dapat dilihat dari gambar sebagai berikut :


ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A

Bahwa berdasarkan Peta Wilayah Administrasi Kegiatan tersebut di atas,


ah

lik

wilayah yang berwarna merah adalah wilayah Kecamatan Mundu,

sementara yang berwarna kuning adalah wilayah Kecamatan Astanajapura,


m

ub

adapun yang berwarna coklat adalah wilayah Kecamatan Pangenan. Ada


ka

“keunikan” dimana lokasi Desa Waruduwur yang berada di sebelah barat


ep

wilayah Kecamatan Astanajapura, dan dihapit oleh batas barat wilayah


ah

Kecamatan Pangenan,justru terletak “terpisah” dan tidak dalam satu


es

hamparan dengan wilayah Kecamatan Mundu yang seharusnya berada di


M

ng

sebelah barat dari wilayah Kecamatan Astajapura. Lokasi cantilan itulah


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 178 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang pada akhirnya menimbulkan pemahaman dan perspesi yang seolah-

si
olah bahwa lokasi kegiatan PLTU 1x1.000 MW sebagaimana diberikan izin

lingkungannya di dalam objek sengketa, dikatakan menyalahi tata ruang

ne
ng
dengan memasukkan Kecamatan Mundu di dalamnya. Padahal jika

do
gu dicermati dengan seksama, justru “kesemrawutan” RTRW Kabupaten

Cirebon dan juga lokasi administrasi wilayah kecamatan yang

In
A
“menyimpang” dari kelaziman, yang pada akhirnya menimbulkan persepsi

dan pemahaman yang keliru sehingga menyebabkan RTRW Kabupaten


ah

lik
Cirebon tidak dapat mengadopsi dan menyelaraskan dengan RTRW

Provinsi Jawa Barat maupun RTRW Nasional yang dengan tegas telah
am

ub
menetapkan Kabupaten Cirebon sebagai salah satu sentra pengembangan

pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Jawa Barat ;--------------------


ep
k

Bahwa Pengembangan infrastruktur energi berupa PLTU telah menjadi


ah

R
agenda dalam perancanaan pengembangan wilayah di Provinsi Jawa

si
Barat. Dalam RTRW Provinsi Jawa Barat, pengembangan PLTU

ne
ng

direncenakan berada di Kabupaten Cirebon sebagaimana tertuang di

dalam Pasal 56 ayat (3) huruf d angka 2 Perda 22/2010 yang menyatakan :

do
gu

“Rencana pengembangan infrastruktur WP Ciayumajakuning, terdiri

atas: d. Pengembangan infrastruktur energi, meliputi : 2.


In
A

Pengembangan PLTU di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten


ah

lik

Cirebon” ;-------------------------------------------------------------------------------

Bahwa lebih dari itu, di dalam Pasal 19 ayat (4) huruf a Perda Cirebon
m

ub

17/2011 dinyatakan bahwa ;---------------------------------------------------------------


ka

“Pembangkit listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c


ep

meliputi : a. pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dikembangkan


ah

untuk meningkatkan pasokan listrik jalur transmisi Sumatera - Jawa -


R

es

Bali berada di Kecamatan Astanajapura” ;-------------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 179 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pengembangan PLTU di Kabupaten Cirebon telah tercantum

si
sebagai salah satu kegiatan pengembangan sistem jaringan energi dalam

rangka meningkatkan pasokan energi listrik di Pulau Jawa-Madura dan Bali

ne
ng
dengan lokasi di Kecamatan Astanajapura ;------------------------------------------

do
gu Bahwa Kecamatan Mundu dalam RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011-

2031 memang belum termasuk sebagai peruntukan pembangunan PLTU.

In
A
Sementara apabila dilakukan tumpang susun (overlay) rencana lokasi

proyek dengan peta rencana pola ruang wilayah Kabupaten Cirebon


ah

lik
dengan RTRW Provinsi Jawa Barat, pada dasarnya kegiatan

pembangunan PLTU 1x1.000 MW Cirebon telah menjadi bagian integral di


am

ub
dalam perencanaan RTRW yang telah disusun. Sehubungan dengan itu,

pemrakarsa telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten


ep
k

Cirebon melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)


ah

R
Kabupaten Cirebon perihal usulan revisi Perubahan RTRW Kabupaten

si
Cirebon tahun 2011-2031 dengan menambahkan Kecamatan Mundu dan

ne
ng

Kecamatan Pangenan sebagai rencana wilayah peruntukan sistem jaringan

energi PLTU, serta usulan wilayah Kecamatan Astanajapura, Kecamatan

do
gu

Mundu, dan Kecamatan Greged sebagai rencana wilayah peruntukan

Jaringan Transmisi Listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).


In
A

Bahwa mengacu pada surat No. 652/1821/Bappeda tanggal 10 Juli 2015,


ah

lik

usulan penambahan wilayah rencana sistem jaringan energi PLTU di

Kecamatan Pangenan dan Kecamatan Mundu selain di Kecamatan


m

ub

Astanajapura sebagai wilayah PLTU dan penambahan wilayah Kecamatan


ka

Astanajapura, Kecamatan Mundu, dan Kecamatan Greged sebagai area


ep

jaringan transmisi listrik SUTET sudah dimasukkan dalam Rencana Revisi


ah

RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011-2031 ;--------------------------------------


R

es

Bahwa selanjutnya, merujuk pada surat No. S-59/D.VI. M. EKON/03/2016


M

ng

mengenai Rekomendasi Penataan Ruang Pembangunan Ekspansi PLTU


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 180 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon 1x1.000 MW dan Pembangunan SUTET 500 kV di Kabupaten

si
Cirebon, telah dilaksanakan kunjungan lapangan pada tanggal 25 Februari

2016 dan rapat teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional

ne
ng
(BKPRN) yang dihadiri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan

do
gu Pemerintah Kabupaten Cirebon yang terkait tentang RTRW bahwa izin

lokasi dan proses penilaian dokumen AMDAL dapat dilanjutkan ;--------------

In
A
Bahwa lebih dari itu, Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga

Uap (PLTU) dengan kapasitas produksi listrik sebesar 1x1.000 MW yang


ah

lik
berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur-

Blok Kandawaru, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon merupakan salah


am

ub
satu Program Strategis Nasional yang diatur dalam Perpres 3/2016 ;---------

Bahwa sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 1 Perpres 3/2016


ep
k

tersebut, dinyatakan dengan gambalang bahwa :-----------------------------------


ah

R
“Proyek Strategis Nasional adalah proyek yang dilaksanakan oleh

si
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha yang

ne
ng

memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan

pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan

do
gu

kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah“ ;------------------

Bahwa selanjutnya dinyatakan di dalam Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)
In
A

Perpres 3/2016 tersebut


ah

lik

bahwa:----------------------------------------------------------

(1) Pemerintah melakukan percepatan Proyek Strategis Nasional


m

ub

yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah


ka

dan/atau Badan Usaha ;-------------------------------------------------------


ep

(2) Proyek Strategis Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian tidak


ah

terpisahkan dari Peraturan Presiden ini ;---------------------------------


es

Bahwa lebih jauh disebutkan di dalam Pasal 5 Perpres 3/2016 bahwa ;-------
M

(1) Gubernur atau Bupati/Walikota selaku penanggungjawab Proyek


ng

Strategis Nasional di Daerah memberikan perizinan dan non


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 181 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perizinan yang diperlukan untuk memulai pelaksanaan Proyek

si
Strategis Nasional sesuai kewenangannya sejak diundangkannya

Peraturan Presiden ini ;--------------------------------------------------------

ne
ng
(2) Perizinan dan non perizinan yang diperlukan untuk memulai

pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sebagaimana dimaksud

do
gu pada ayat (1), yaitu :------------------------------------------------------------
a. Penetapan Lokasi ;---------------------------------------------------------
b. Izin Lingkungan dan/atau ;------------------------------------------------

In
A
c. Izin Mendirikan Bangunan ;-----------------------------------------------
(3) Perizinan dan non perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat
ah

(1) diterbitkan oleh BPMPTSP Provinsi atau BPMPTSP

lik
Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya ;--------------------------------
Bahwa kemudian di dalam lampiran Perpres 3/2016 pada huruf X
am

ub
menyebutkan bahwa : “untuk program pembangunan infrastruktur

ketenagalistrikan berlokasi/berskala
ep
k

Nasional.” ;--------------------------------------
ah

Bahwa terhadap Proyek Strategis Nasional khususnya ketenagalistrikan


R

si
diatur pula di dalam Perpres 4/2016 ;----------------------------------------------------
Bahwa, wilayah Cirebon termasuk ke dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

ne
ng

sebagaimana tertuang dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a Perda 22/2010 yang

berbunyi ;---------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

“Sistem Perkotaan di Daerah terdiri atas : penetapan Kawasan

Perkotaan Bodebek, Kawasan Perkotaan Bandung Raya, dan Cirebon


In
A

sebagai PKN, denganperan menjadi pusat koleksi dan distribusi skala

internasional, nasional atau beberapa provinsi” ;------------------------------


ah

lik

Bahwa berdasarkan Pasal 2 Perda Cirebon 17/2011 disebutkan bahwa :

“Penataan ruang Kabupaten bertujuan mewujudkan Kabupaten sebagai


m

ub

sentra pertanian, industri dan pariwisata sebagai pendukung PKN Cirebon


ka

yang berkelanjutan”. Bahwa di dalam penjelasan Pasal 2 Perda Cirebon


ep

17/2011 tersebut dinyatakan bahwa tujuan penataan ruang wilayah


ah

Kabupaten Cirebon disesuaikan dengan visi dan misi pembangunan


R

es

Kabupaten Cirebon sebagai pendukung PKN Cirebon ;----------------------------


M

Bahwa selanjutnya merujuk Surat dari Kementerian Koordinator Bidang


ng

Perekonomian Republik Indonesia Nomor : S-59/D.VI.M.EKON/03/2016


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 182 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggal 1 Maret 2016 perihal Rekomendasi Penataan Ruang

si
Pembangunan Ekspansi PLTU Cirebon 1x1000 MW dan Pembangunan

SUTET 500 kV di Kabupaten Cirebon, isinya pada pokoknya adalah :---------

ne
ng
“…telah dilaksanakan kunjungan lapangan pada tanggal 25 Februari

2016 dan Rapat Teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional

do
gu (BKPRN) pada tanggal 25 Februari 2016 (hasil kesepakatan rapat

terlampir). Maka terhadap penyelesaian masalah tata ruang

In
A
pembangunan PLTU Cirebon (PLTU Cirebon Ekspansi/Jawa-1) 1x1000
ah

MW dan SUTET 500kV tersebut dapat kami sampaikan hal-hal berikut :

lik
1. Sebagai tindak lanjut amanah Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang

RPJMN 2015-2019 dan Perpres No. 4 Tahun 2016 tentang


am

ub
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan, maka

perlu didorong percepatan pelaksanaan pembangunan PLTU


ep
k

Cirebon 1x1000 MW dan SUTET 500 Kv ;----------------------------------


ah

2. Rencana lokasi ekspansi PLTU Cirebon 1x1000 MW telah diatur


R

si
dalam Perda No. 17 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

ne
ng

Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon karena rencana lokasi fasilitas

utama PLTU Cirebon 1x1000 MW berada di Kecamatan

do
gu

Astanajapura, dan juga sesuai dengan Perda No. 22 Tahun 2010

tentang RTRW Provinsi Jawa Barat. Untuk rencana pembangunan


In
A

SUTET 500 kV secara garis besar telah diatur dalam Pasal 19 ayat

(5) huruf a, Perda No. 17 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
ah

lik

Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon dan Pasal 22 ayat (1) huruf a,

Perda No. 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat ;------
m

ub

3. Berdasarkan butir (2), maka proses penilaian AMDAL untuk


ka

rencana ekspansi PLTU Cirebon 1x1000 MW dan rencana


ep

pembangunan SUTET 500 kV dapat dilanjutkan.;-------------------------


4. Berdasarkan butir (2), maka Izin Lokasi untuk rencana ekspansi
ah

PLTU Cirebon 1x1000 MW dan rencana pembangunan SUTET 500


es
M

kV dapat diterbitkan ;--------------------------------------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 183 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa lebih dari itu, berdasarkanPP 13/2017, khususnya ketentuan

si
Pasal 114A yang menyatakanbahwa apabila kegiatan pemanfaatan ruang

bernilai strategis nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat

ne
ng
dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana

do
gu tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan/ atau rencana rincinya, maka izin

pemanfaatan ruang tersebut akan didasarkan pada Peraturan Pemerintah

In
A
tersebut. Lebih lanjut, di dalam penjelasan umum PP 13/2017 tersebut,

dinyatakan bahwa pemanfaatan ruang dan pengendalian untuk wilayah


ah

lik
yang memiliki nilai strategis nasional sangat berkaitan erat dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sehingga dianggap tercakup oleh


am

ub
wewenang pemerintah pusat serta Peraturan Pemerintah tersebut

ditetapkan untuk menyelesaikan permasalahan adanya ketidaksesuaian


ep
k

antara penerapan proyek proyek yang memiliki nilai strategis nasional


ah

R
dan peraturan daerah tentang tata ruang ;------------------------------------------

si
1) Dalam hal ini pemrakarsa telah memperoleh Rekomendasi Izin

ne
ng

Pemanfaatan Ruang Pengembangan PLTU Cirebon 1x1.000 MW dan

SUTET 500 KV dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

do
gu

Pertanahan Nasional Nomor: 2127/9.1/V/2017 tertanggal 29 Mei

2017 (Lampiran 4), yang pada intinya menyampaikan hal berikut:


In
A

“Berdasarkan Pasal 114A Peraturan Pemerintah Nomor13 tahun


ah

lik

2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26

tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, maka


m

ub

dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis


ka

nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat dalam


ep

peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana


ah

tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan/atau rencana rincinya, izin


R

es

pemanfaatan ruang dapat didasarkan pada Peraturan Pemerintah


M

ng

ini.” ;----------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 184 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Rencana Pengembangan PLTU Kabupaten Cirebon telah dimuat pada

si
Lampiran VA tentang Jaringan Infrastruktur Pembangkitan Tenaga

Listrik huruf M Nomor 3 PP 13/ 2017 ;----------------------------------------------

ne
ng
3) Berdasarkan hal tersebut di atas rencana pengembangan PLTU

do
gu Cirebon 1x1.000 MW dan SUTET 500 KV di Kabupaten Cirebon telah

sesuai dengan PP 13/2017 dan izin pemanfaatan ruangnya dapat

In
A
didasarkan atas PP 13/2017 ini ;-----------------------------------------------------

Bahwapertimbangan dan tanggapan atas pelaksanaan pemanfaatan ruang


ah

lik
pembangunan ekspansi PLTU Cirebon berdasarkan PP 13/2017 (PLTU

1x1000 MW di Kecamatan Mundu) juga berdasarkan Surat dari Direktorat


am

ub
Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Ref. Nomor AHU UM.01.01-623 tanggal 3 Juli 2017 yang


ep
k

menyatakan bahwa:-------------------------------------------------------------------------
ah

R
“Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan berdasarkan Pasal 114 A

si
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 dan (apabila) diperlukan

ne
ng

rekomendasi dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia akan berlaku sah menurut

do
gu

hukum, sehingga tidak akan terdapat lagi permasalahan terkait

tentang antara Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan / atau


In
A

Kabupaten karena izin pemanfaatan ruang tersebut akan tetap


ah

lik

berlaku meskipun masih terdapat ketidaksesuaian antara tata ruang

yang diatur dalam PP No. 13 Tahun 2017 dengan peraturan lain


m

ub

dibawahnya (rencana tata ruang wilayah provinsi dan /atau


ka

kabupaten).Dalam hal terjadi ketidak-sesuaian, maka PP No. 13


ep

Tahun 2017 yang akan berlaku dan akan menggantikan peraturan


ah

setempat (yaitu tata ruang provinsi/kabupaten). Hal ini juga berlaku


R

es

terhadap izin lingkungan yang diterbitkan untuk PLTU Jawa I


M

ng

berdasarkan PP No. 13 Tahun 2017 dan rekomendasi dari


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 185 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional

si
RI.” ;-------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, walaupun Perda

do
gu Cirebon 17/2011 tidak secara khusus menyatakan bahwa Kecamatan

Mundu sebagai rencana peruntukan pembangunan infrastruktur PLTU,

In
A
akan tetapi hal tersebut telah diamanatkan di dalam Perpres 3/2016 dan

Perpres 4/2016 yang dalam hirearki perundang-undangan sebagaimana


ah

lik
dinyatakan di dalam Pasal 7 UU 12/2011 menegaskan bahwa :----------------

“(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri


am

ub
atas:------------

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


ep
k

1945;---------------------------------------------------------------------------
ah

R
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;-----------------------

si
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

ne
ng

Undang;-----------------------------------------------------------------------

d. Peraturan Pemerintah;----------------------------------------------------

do
gu

e. Peraturan Presiden;--------------------------------------------------------

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan;----------------------------------------


In
A

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ;-----------------------------------


ah

lik

(2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan

hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ;--------------------------


m

ub

Bahwa dalam hal ini, ketentuan Perda Cirebon 17/2011 menjadi


ka

dikesampingkan karena ada aturan yang lebih tinggi yaitu PP 13/2017,


ep

Perpres 3/2016, Perpres 4/2016 serta Perda 22/2010 (catatan : Peraturan


ah

Daerah Provinsi kekuatannya secara hierarki berada di atas Peraturan


R

es

Daerah Kabupaten/Kota). Hal tersebut tampak tegas sebagaimana terlihat


M

ng

di dalam ayat (2) Pasal 7 UU 12/2011 tersebut, bahwa: “Kekuatan hukum


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 186 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki sebagaimana

si
dimaksud pada ayat (1)”.;------------------------------------------------------------------

Bahwa ketentuan tersebut selaras dengan Asas Lex Superior Derogat Legi

ne
ng
Inferior yang artinya bahwa peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan

do
gu yang rendah (asas hierarki). Dalam kerangka berfikir mengenai jenis dan

hierarki peraturan perundang-undangan pun, tidak terlepas dari Teori

In
A
Stuffen Bow dari Hans Kelsen (selanjutnya disebut sebagai ”Teori Aquo”).

Hans Kelsen dalam Teori Aquo mambahas mengenai jenjang norma


ah

lik
hukum, yaitu bahwa norma-norma hukum itu berjenjang-jenjang dan

berlapis-lapis dalam suatu hierarki tata susunan. Hal tersebut dipergunakan


am

ub
manakala terjadi pertentangan, dalam hal ini yang diperhatikan adalah

hierarki peraturan perundang-undangan, misalnya ketika terjadi


ep
k

pertentangan antara Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, ataupun


ah

R
Peraturan Daerah Provinsi dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota,

si
maka yang dipergunakan adalah peraturan yang lebih tinggi, yaitu

ne
ng

Peraturan Pemerintah dan/atau Peraturan Presiden dan/atau Peraturan

Daerah Provinsi karena derajatnya lebih tinggi dari Peraturan Daerah

do
gu

Kabupaten/Kota. Teori Aquo semakin diperjelas dan dipertegas dalam

hukum positif di Indonesia sebagaimana diatur di dalam Pasal 7 ayat (2)


In
A

UU
ah

lik

12/2011 ;-----------------------------------------------------------------------------------

8. Bahwa terkait dengan dampak ekonomi terkait dengan mata pencaharian


m

ub

bagi warga masyarakat yang berada di lokasi Blok Kandawaru (Desa


ka

Waruduwur), Desa Kanci, Desa Kanci Kulon, Desa Astanamukti dan Desa
ep

Pangarengan, hal tersebut telah diatur dan menjadi bagian yang tidak
ah

terpisahkan dari persyaratan kepada pemrakarsa (PT. Cirebon Energi


R

es

Prasarana) yang ditetapkan di dalam objek sengketa sebagaimana


M

ng

tertuang di dalam Lampiran Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 187 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi

si
Jawa BaratNomor : 660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik

ne
ng
Tenaga Uap Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan

do
gu Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi

Prasarana, tertanggal 17Juli 2017 bagian huruf A. Matriks Rencana

In
A
Pengelolaan Lingkungan Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan

Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan


ah

lik
Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT.

Cirebon Energi Prasarana, Dampak Penting yang dikelola, yang terdiri dari
am

ub
beberapa tahapan yaitu :-------------------------------------------------------------------

A. Tahap Pra Konstruksi;------------------------------------------------------------------


ep
k

Pada tahapan ini termasuk pula diantaranya dampak lingkungan yang


ah

R
dikelola, yaitu perubahan mata pencaharian, perubahan pendapatan,

si
persepsi dan sikap masyarakat, peningkatan kesempatan kerja. Hal-hal

ne
ng

tersebut telah dibuat rencana bentuk pengelolaan lingkungan hidup,

hingga mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh instansi yang

do
gu

berwenang ;-------------------------------------------------------------------------------

B. Tahap Konstruksi ;-----------------------------------------------------------------------


In
A

Pada tahapan ini terdapat 31 (tiga puluh satu) persoalan yang


ah

lik

merupakan dampak lingkungan yang dikelola, termasuk bentuk

pengelolaannya seperti apa hingga mekanisme pengawasan yang


m

ub

dilaksanakan oleh instansi yang berwenang. Pada tahapan ini juga,


ka

diantaranya telah dibuat rencana bentuk pengelolaannya berkenaan


ep

dengan perubahan mata pencaharian, peningkatan peluang usaha,


ah

peningkatan kesempatan kerja, peningkatan keterampilan, gangguan


R

es

aktivitas nelayan, persepsi dan sikap masyarakat, gangguan aktivitas


M

ng

budidaya kerang, perubahan komunitas flora dan fauna, dan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 188 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seterusnya, khususnya berkaitan dengan permasalahan polusi, run off

si
air, erosi dan sendimentasi, gangguan lalu lintas, potensi gangguan

penyakit/ kesehatan dan

ne
ng
seterunya ;------------------------------------------------

do
gu C. Tahap Operasi;---------------------------------------------------------------------------

Pada tahapan ini terdapat 15 (lima belas) persoalan yang merupakan

In
A
dampak lingkungan yang dikelola, termasuk bentuk pengelolaannya

seperti apa hingga mekanisme pengawasan yang dilaksanakan oleh


ah

lik
instansi yang berwenang. Pada tahapan ini juga, diantaranya telah

dibuat rencana bentuk pengelolaannya berkenaan dengan gangguan


am

ub
aktivitas nelayan melaut, penurunan kualitas udara ambien, gangguan

penyakit, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air laut,


ep
k

perubahan komunitas biota laut, peningkatan peluang usaha,


ah

R
perubahan pendapatan beserta persepsi dan sikap masyarakat. ;---------

si
D. Tahap Dampak Lainnya yang Dikelola ;-------------------------------------------

ne
ng

Pada tahapan ini terdapat 4 (empat) persoalan yang merupakan

dampak lingkungan yang dikelola, termasuk bentuk pengelolaannya

do
gu

seperti apa hingga mekanisme pengawasan yang dilaksanakan oleh

instansi yang berwenang. Pada tahapan ini juga, diantaranya telah


In
A

dibuat rencana bentuk pengelolaannya berkenaan dengan penurunan


ah

lik

kualitas air permukaan dan air tanah, penurunan sanitasi lingkungan,

dan limbah B3 ;---------------------------------------------------------------------------


m

ub

Bahwa di samping itu juga, dalam pengawasannya, di dalam objek


ka

sengketa terdapat matriks bagian B yang memuat rencana pemantauan


ep

lingkungan Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU


ah

Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan


R

es

Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana,


M

ng

yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu :------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 189 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. Tahap Pra Konstruksi ;-----------------------------------------------------------------

si
B. Tahap Konstruksi ;-----------------------------------------------------------------------

C. Tahap Operasi ;--------------------------------------------------------------------------

ne
ng
D. Tahap Dampak Lainnya yang Dipantau ;------------------------------------------

do
gu Bahwa ke-empat tahapan di atas meliputi 3 (tiga) bagian pemantauan yang

terdiri dari : pertama, dampak lingkungan yang dipantau yang terdiri dari

In
A
jenis dampak yang timbul, indikator/parameter, serta sumber dampak;

kedua, bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode


ah

lik
pengumpulan dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan frekuensi;

dan ketiga, institusi pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari


am

ub
pelaksana, pengawas dan penerima

laporan ;----------------------------------------
ep
k

Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka permasalahan dampak


ah

R
lingkungan yang timbul dari rencana Kegiatan Pembangunan dan

si
Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan

ne
ng

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT.

Cirebon Energi Prasarana pada hakikatnya, secara holistik, telah

do
gu

dipertimbangkan dan diakomodir secara integral di dalam izin lingkungan

yang diterbitkan, karena izin tersebut didasarkan atas kajian amdal dan
In
A

atau UKL-UPL yang telah diuji secara teknis dan selanjutnya disahkan
ah

lik

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : No.
m

ub

660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Kelayakan Lingkungan atas


ka

rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Cirebon 1x1.000


ep

MW yang berlokasi di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan Desa


ah

Waruduwur Kecamatan Mundu, Kabupaten Citebon oleh PT. Cirebon


R

es

Energi Prasarana, tertanggal 13 Juli 2017 ;-------------------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 190 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada hakikatnya, alasan utama yang menjadi dasar diajukannya

si
gugatan a quo oleh para Penggugat terkait dengan potensi berkurangnya

pendapatan atau mata pencaharian, seyogianya telah menjadi bagian yang

ne
ng
dipertimbangkan dan telah diberikan solusi yang terbaik. Lebih dari itu,

do
gu dalam pelaksanaannya pun, para Penggugat tidak seharusnya merasa

khawatir secara berlebihan, karena objek sengketa juga memuat

In
A
mekanisme pemantauan, yang berisikan pengawasan, monitoring dan

evaluasi terkait dengan pelaksanaan objek sengketa di lapangan, apabila


ah

lik
dalam pelaksanaannya bertentangan atau terdapat pengabaian terhadap

kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilakukan, maka Tergugat memiliki


am

ub
kewenangan untuk membatalkannya sebagaimana bunyi amanat dari

Pasal 37 ayat (2) huruf c UU 32/2009 yang menyatakan bahwa : “Izin


ep
k

lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (4) dapat


ah

R
dibatalkan apabila: c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal

si
atau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau

ne
ng

kegiatan” ;--------------------------------------------------------------------------------------

9. Bahwa penerbitan objek sengketa oleh Tergugat telah sesuai dengan

do
gu

amanat peraturan perundang-undangan dan jugaberpegang teguh pada

Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, yang merujuk pada Pasal 3


In
A

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara


ah

lik

Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (“UU 28/1999”)

diantaranya meliputi :------------------------------------------------------------------------


m

ub

“Asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi :-----------------------------


ka

1. Asas Kepastian
ep

Hukum;------------------------------------------------------------
ah

Asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan


R

es

perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap


M

ng

kebijakan Penyelenggara Negara ;---------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 191 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Asas Tertib Penyelenggaraen Negara;-----------------------------------------

si
Asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan

keseimbangan dalam pengendalian Penyelenggara Negara. ;----------

ne
ng
3. Asas Kepentingan

do
gu Umum;---------------------------------------------------------

Asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang

In
A
aspiratif, akomodatif, dan selektif ;----------------------------------------------

4. Asas
ah

lik
Keterbukaan;-------------------------------------------------------------------

Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk


am

ub
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif

tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan


ep
k

perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.


ah

R
5. Asas

si
Proporsionalitas;--------------------------------------------------------------

ne
ng

Asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban

Penyelenggara Negara ;-----------------------------------------------------------

do
gu

6. Asas Profesionalitas;

dan;---------------------------------------------------------
In
A

Asas yang mengutamakan keahlian yang beriandaskan kode etik


ah

lik

dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku ;--------

7. Asas
m

ub

Akuntabilitas ;------------------------------------------------------------------
ka

Asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
ep

kegiatanPenyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan


ah

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan


R

es

tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


M

ng

undangan yang berlaku ;----------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 192 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa disamping itu, hal tersebut juga diatur dalam Pasal 10 ayat (1) UU

si
30/2014 yang menyatakan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik

yaitu:---------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
a. Kepastian

do
gu Hukum;--------------------------------------------------------------------

b. Kemanfaatan;------------------------------------------------------------------------

In
A
-

c. Keberpihakan;-----------------------------------------------------------------------
ah

lik
--

d. Kecermatan;-------------------------------------------------------------------------
am

ub
--

e. Tidak menyalahgunakan
ep
k

kewenangan;-----------------------------------------
ah

R
f. Keterbukaan;-------------------------------------------------------------------------

si
-

ne
ng

g. Kepentingan umum;

dan;-----------------------------------------------------------

do
gu

h. Pelayanan yang

baik.;---------------------------------------------------------------
In
A

Bahwa dalam penerbitan objek sengketa juga dilakukan berdasarkan


ah

lik

kewenangan dari pejabat dan atau tata usaha negara yang memang

memiliki kewenangan untuk menerbitkannya, objek sengketa juga


m

ub

diterbitkan sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam peraturan


ka

perundang-undangan yang bersifat prosedural/formal, serta objek sengketa


ep

diterbitkan dengan merujuk dan bersesuaian dengan peraturan perundang-


ah

undangan yang bersifat material/substansial ;----------------------------------------


R

es

Bahwa dalam proses penerbitannya objek sengketa berpedoman pada


M

ng

peraturan perundang-undangan sebagai berikut :-----------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 193 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi

si
Jawa Barat;--------------------------------------------------------------------------------

2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;--------

ne
ng
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

do
gu Pengelolaan Lingkungan Hidup;-----------------------------------------------------

4) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

In
A
Peraturan Perundang-undangan;----------------------------------------------------

5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


ah

lik
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-


am

ub
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;----------------

6) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


ep
k

Pemerintahan;----------------------------------------------------------------------------
ah

R
7) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

si
Urusan Pemerintah Antara Pemerintah Pemerintah Daerah Provinsi,

ne
ng

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;-----------------------------------------

8) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

do
gu

Ruang Wilayah Nasional;--------------------------------------------------------------

9) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;


In
A

10)Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas


ah

lik

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;--------------------------------------------------------------


m

ub

11)Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


ka

Pelayanan Terpadu Satu Pintu;------------------------------------------------------


ep

12)Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan


ah

Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional;------------------------------------------


R

es

13)Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2016 tentang Percepatan


M

ng

Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan;-----------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 194 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2016 tentang

si
Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota;-----------------------------

ne
ng
15)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang

do
gu Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat;--------------------------------------

16)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang

In
A
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun

2009-
ah

lik
2029;---------------------------------------------------------------------------------

17)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2012 tentang


am

ub
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Penataan Hukum Lingkungan;-------

18)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2017 tentang


ep
k

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;------------------------------


ah

R
19)Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2015 tentang

si
Penjabaran Rincian Urusan Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat;----

ne
ng

20)Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 31 Tahun 2016 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7

do
gu

Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu;---

21)Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu


In
A

Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : No.


ah

lik

660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Kelayakan Lingkungan atas

rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Cirebon


m

ub

1x1.000 MW yang berlokasi di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura


ka

dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu, Kabupaten Citebon oleh PT.


ep

Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 13 Juli 2017 ;---------------------------


ah

Bahwa dalam penerbitannya, objek sengketa juga bersandar pada


R

es

Rekomendasi yang disampaikan oleh Tim Teknis Komisi Penilai ANDAL


M

ng

Daerah yang diketuai oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 195 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Barat sebagaimana termuat di dalam Surat Rekomendasi Kelayakan

si
Lingkungan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

melalui surat dengan No. 660.1/3.852/Bid-I/2017 tanggal 11 Juli 2017 ;------

ne
ng
Bahwa untuk memperjelas alasan-alasan tersebut di atas, berikut ini akan

do
gu disampaikan argumentasi disertai fakta-fakta yang menjadi dasar terbitnya

objek sengketa:-------------------------------------------------------------------------------

In
A
Bahwa berpedoman pada PP 27/2012, bahwa prosedur AMDAL terdiri dari:

1) Proses Penapisan (screening) wajib AMDAL;------------------------------------


ah

lik
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL

adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib


am

ub
menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan

dengan sistem penapisan satu langkah ;------------------------------------------


ep
k

Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen


ah

R
AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara

si
Lingkungan Hidup RI Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana

ne
ng

Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan Hidup (“PermenLH 05/2012”) ;---------------------------

do
gu

Bahwa di dalam Pasal 2 ayat (2) PermenLH 05/2012 dinyatakan

bahwa ;------------------------------------------------------------------------------------
In
A

-
ah

lik

“Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I


m

ub

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini”.


ka

Bahwa selanjutnya memperhatikan lampiran 1 PermenLH 05/2012,


ep

Huruf K, Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, poin K.3


ah

Ketenagalistrikan angka 2 dinyatakan bahwa yang termasuk wajib


R

es

AMDAL adalah Pembangunan PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU dengan


M

ng

kapasitas >= 100 MW. Sehingga dengan demikian, pada tahapan ini,
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 196 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas

si
1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana

ne
ng
merupakan jenis rencana kegiatan dan atau usaha yang wajib

do
gu dilengkapi AMDAL ;----------------------------------------------------------------------

2) Proses Pengumuman;------------------------------------------------------------------

In
A
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib

mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum


ah

lik
pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan

oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Hal ini
am

ub
selaras dengan amanat Pasal 9 ayat (2) huruf a PP 27/2012 yang

menyatakan : “(2) Pengikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud


ep
k

pada ayat (1) dilakukan melalui: a. pengumuman rencana Usaha


ah

R
dan/atau Kegiatan;” ;--------------------------------------------------------------------

si
Bahwa sementara itu berkenaan dengan tata cara dan bentuk

ne
ng

pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan

tanggapan diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17

do
gu

Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses

Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan (“PermenLH


In
A

17/2012”) ;---------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, proses

pengumuman terkait dengan rencana Kegiatan Pembangunan dan


m

ub

Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan


ka

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh


ep

PT. Cirebon Energi Prasarana telah sebelumnya diumumkan kepada


ah

masyarakat secara luas melalui Pengumuman Studi AMDAL Rencana


R

es

Kegiatan Pembangunan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW di Harian Radar


M

ng

Cirebon dan Harian Kabar Cirebon pada tanggal 16 April 2015 serta
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 197 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Harian Pikiran Rakyat dan Harian Rakyat Cirebon pada tanggal 17 April

si
2015 ;---------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
3) Proses

do
gu Pelingkupan ;--------------------------------------------------------------------

Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan

In
A
lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis)

yang terkait dengan rencana kegiatan. ;-------------------------------------------


ah

lik
Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi,

mengidentifikasi dampak penting terhadap Iingkungan, menetapkan


am

ub
tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan

lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dan
ep
k

proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan


ah

R
masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses

si
pelingkupan. Hal ini sesuai dengan amanat dari ketentuan Pasal 9 PP

ne
ng

27/2012 yang selengkapnya berbunyi :--------------------------------------------

(1) Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal sebagaimana

do
gu

dimaksud dalam Pasal 8, mengikutsertakan masyarakat:------------

a. yang terkena dampak;-----------------------------------------------------


In
A

b. pemerhati lingkungan hidup; dan/atau ;-------------------------------


ah

lik

c. yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses

Amdal. ;------------------------------------------------------------------------
m

ub

(2) Pengikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat


ka

(1) dilakukan melalui:-----------------------------------------------------------


ep

a. pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; dan


ah

b. konsultasi publik.;-----------------------------------------------------------
R

es

(3) Pengikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat


M

ng

(1) dilakukan sebelum penyusunan dokumen Kerangka Acuan.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 198 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(4) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam jangka

si
waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak pengumuman sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a, berhak mengajukan saran,

ne
ng
pendapat, dan tanggapan terhadap rencana Usaha dan/atau

do
gu Kegiatan ;--------------------------------------------------------------------------

(5) Saran, pendapat, dan tanggapan sebagaimana dimaksud pada

In
A
ayat (4) disampaikan secara tertulis kepada Pemrakarsa dan

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota ;----------------------------------


ah

lik
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengikutsertaan

masyarakat dalam penyusunan Amdal diatur dengan Peraturan


am

ub
Menteri ;----------------------------------------------------------------------------

Bahwa pada tahapan ini, telah dilakukan :----------------------------------------


ep
k

a) Konsultasi Publik pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015 bertempat di


ah

R
Islamic Center, Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura Kabupaten

si
Cirebon dengan dihadiri oleh :

ne
ng

---------------------------------------------------

 Perwakilan Pemda Kabupaten Cirebon (BLHD, Bappeda,

do
gu

Dinasker, DKP); -----------------------------------------------------------------

 Muspika Kecamatan Astanajapura (Kecamatan, Polsek, Koramil);


In
A

 Unsur Desa Kanci dan Desa Kanci Kulon (Kuwu, Kadus, BPD,
ah

lik

LPMD);-----------------------------------------------------------------------------

 Unsur masyarakat Desa Kanci dan Desa Kanci Kulon (petambak


m

ub

ikan, petambak garam);


ka

-------------------------------------------------------
ep

 Tokoh masyarakat dan pemuda;--------------------------------------------


ah

 Unsur Organisasi Masyarakat (LSM Basmi, LSM GMBI, LSM


es
M

Pancaroba, Formas PL);------------------------------------------------------


ng

 Jurnalis ;---------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 199 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Pemrakarsa Kegiatan PT. CEPR dan Konsultan AMDAL PT.

si
Hatfiekd Indonesia ;------------------------------------------------------------

b) Konsultasi Publik pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 bertempat di

ne
ng
Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dengan

do
gu dihadiri oleh : -------------------------------------------------------------------------

 Perwakilan Pemda Kabupaten Cirebon (Bappeda, DKP, Dinkes);


 Muspika Kecamatan Mundu dan Kecamatan Pangenan

In
A
(Kecamatan, Polsek, Koramil);
ah

lik
----------------------------------------------
 Unsur Desa Waruduwur, Astanamukti, Desa Pengarengan
am

ub
(Kuwu, Kadus, BPD,

LPMD);-------------------------------------------------
 Unsur masyarakat Desa Kanci dan Desa Kanci Kulon (nelayan,
ep
k

petambak garam); --------------------------------------------------------------


ah

 Tokoh masyarakat dan pemuda (Karang Taruna, Banser);----------


 Unsur Pemuda dan Organisasi Masyarakat (LSM Basmi, Formas
R

si
PL);---------------------------------------------------------------------------------

ne
 Jurnalis ;---------------------------------------------------------------------------
ng

 Pemrakarsa Kegiatan PT. CEPR dan Konsultan AMDAL PT.

Hatfiekd Indonesia ;------------------------------------------------------------

do
gu

4) Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL ;---------------------------------


In
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
A

dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan


ah

lik

peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di

luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/


m

ub

menyempurnakan kembali dokumennya. ;----------------------------------------


ka

Bahwa penyusunan Kerangka Acuan dengan berpedoman pada


ep

ketentuan Pasal 20 PP 27/2012 yang pada intinya berbunyi : “Kerangka


ah

Acuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a disusun


R

es

oleh Pemrakarsa sebelum penyusunan Andal dan RKL-RPL.” Bahwa


M

ng

selanjutnya dalam proses penilaian, dilakukan dengan memperhatikan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 200 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan Pasal 21 ayat (2) PP 27/2012 yang dilakukan oleh Tim Teknis,

si
adapun selengkapnya ketentuan tersebut berbunyi sebagai berikut :

“Untuk melakukan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ne
ng
Komisi Penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk menilai Kerangka

do
gu Acuan.”

Bahwa tahapan setelah konsultasi publik dilaksanakan adalah

In
A
penyusunan dan penilaian Kerangka Acuan (KA) ANDAL yang dilakukan

sebagai berikut :------------------------------------------------------------


ah

lik
a) Notulensi Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Daerah

Kabupaten Cirebon pada tanggal 21 September 2015 ;------------------


am

ub
b) Berita Acara Rapat Pembahasan Dokumen KA-ANDAL Rencana

Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Cirebon Kapasitas 1


ep
k

x 1.000 MW pada tanggal 24 Nopember 2015 bertempat di Hotel


ah

R
Grade Cirebon, yang dihadiri oleh:----------------------------------------------

si
 Unsur Pemda Kab. Cirebon (BLHD; Bappeda, Disnakertrans,

ne
ng

Disperindag, DCKTR, BPPT, Dishub, Dinas Kelautan,

Distanbunhut, Dinas PSDAP); ----------------------------------------------

do
gu

 Unsur Perguruan Tinggi (Unswagati Cirebon, PPSDAL UNPAD,

PSLH UGM);---------------------------------------------------------------------
In
 Camat Astanajapura dan Camat Mundu Kabupaten Cirebon;------
A

 Unsur Desa Kanci dan Desa Waruduwur;--------------------------------


 Pemrakarsa Kegiatan PT. CEPR dan Konsultan AMDAL PT.
ah

lik

Hatfield Indonesia ;-------------------------------------------------------------

c) Berita Acara Verifikasi Tim Teknis tentang Kebenaran/Kesesuaian


m

ub

atas Hasil Perbaikan Dokumen KA-ANDAL tanggal 25 Januari 2016;


ka

d) Persetujuan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-


ep

ANDAL) Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasi PLTU


ah

Cirebon Kapasitas 1 x 1.000 MW di Desa Waruduwur Kecamatan


es

Mundu dan Desa Kanci Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon


M

ng

oleh Ketua Komisi Penilai AMDAL Daerah Kabupaten Cirebon No.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 201 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
660.1/51/KPA/KA-ANDAL/2016 tanggal 27 Januari 2016. Hal ini

si
dengan mengacu pada apa yang diamanatkan oleh Pasal 24 PP

27/2012 yang pada pokoknya berbunyi: “Dalam hal hasil penilaian

ne
ng
tim teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (4) atau

do
gu Pasal 22 ayat (3) menyatakan Kerangka Acuan dapat disepakati,

Komisi Penilai Amdal menerbitkan persetujuan Kerangka Acuan.”

In
A
5) Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL

Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada


ah

lik
KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL).

Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen


am

ub
kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan,

lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di
ep
k

luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk


ah

R
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya. Hal ini dengan

si
berpedoman pada ketentuan Pasal 27 PP 27/2012 yang selengkapnya

ne
ng

berbunyi sebagai

berikut :--------------------------------------------------------------

do
gu

“Pemrakarsa menyusun Andal dan RKL-RPL berdasarkan:------------------

a. Kerangka Acuan yang telah diterbitkan persetujuannya;atau;-------


In
A

b. konsep Kerangka Acuan, dalam hal jangka waktu sebagaimana


ah

lik

dimaksud dalam Pasal 23 telah terlampaui dan Komisi Penilai

Amdal belum menerbitkan persetujuan Kerangka Acuan ;-----------


m

ub

Bahwa dalam tahapan ini, telah dilakukan penyusunan dan penilaian


ka

ANDAL, RKL dan RPL melalui Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL
ep

Daerah Kabupaten Cirebon pada tanggal 23 Maret 2016, pembahasan


ah

Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Rencana Kegiatan Pembangunan dan


R

es

Operasi PLTU Cirebon Kapasitas 1 x 1.000 MW.Hal ini selaras dengan


M

ng

amanat Pasal 28 ayat (4) PP 27/2012 yang menyatakan:--------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 202 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Komisi Penilai Amdal menugaskan Tim teknis untuk menilai

si
dokumen Andal dan RKL-RPL yang telah dinyatakan lengkap secara

administrasi oleh sekretariat Komisi Penilai Amdal sebagaimana

ne
ng
dimaksud pada ayat (2).” ;---------------------------------------------------------

do
gu Bahwa dalam perkembangannya, Tim Teknis Komisi AMDAL Daerah

Kabupaten Cirebon menyerahkan proses selanjutnya kepada

In
A
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Surat Pelimpahan Penilaian

AMDAL Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1 x 1.000 MW


ah

lik
dari Kepala BLHD Kabupaten Cirebon selaku Ketua Komisi Penilai
am

ub
AMDAL Daerah Kabupaten Cirebon melalui surat No. 660.1/247/TL

tanggal 1 April 2016, dengan alasan/dasar bahwa usaha dan/atau


ep
kegiatan yang berlokasi di wilayah laut dari garis pantai sampai dengan
k
ah

12 mil ke arah laut lepas dan/atau perairan kepulauan merupakan


R

si
kewenangan Pemerintah Provinsi sebagaimana diamanatkan di dalam

Pasal 27 UU Pemda yang menyatakan : “Kewenangan Daerah provinsi

ne
ng

untuk mengelola sumber daya alam di laut sebagaimana dimaksud

do
gu

pada ayat (1) paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai

ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.”Hal mana


In
A

diatur pula di dalam Pasal 54 ayat (4)huruf b angka 3 PP 27/2012 yang

menyatakan : “Komisi Penilai Amdal provinsi sebagaimana dimaksud


ah

lik

pada ayat (2) huruf b menilai dokumen Amdal untuk Usaha dan/atau

Kegiatan yang: b. berlokasi : 3. di wilayah laut paling jauh 12 (duabelas)


m

ub

mil dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan
ka

kepulauan.”, dimana rencana kegiatan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW


ep

terdapat fasilitas bangunan PLTU yang terdapat di laut, yakni jetty


ah

(dermaga) ;--------------------------------------------------------------------------------
es
M

Bahwa pasca pelimpahan kewenangan, selanjutnya dilaksanakan


ng

on

tahapan sebagai berikut:---------------------------------------------------------------


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 203 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a) Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Barat pada

si
tanggal 7 April 2016 bertempat di Ruang Rapat Citarum Lt. 6 Kantor

BPLHD Provinsi Jawa Barat, dengan dihadiri oleh:------------------------

ne
ng
 Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Barat. ;-----------
 OPD Provinsi Jawa Barat (Bappeda, Dinas ESDM);------------------

do
gu  Unsur Pemda Kabupaten Cirebon (BLHD, Bappeda, Dinas

PSDAP);---------------------------------------------------------------------------
 Unsur Perguruan Tinggi (PPSDAL UNPAD dan PSLH UGM) ;-----

In
A
b) Rapat Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi Jawa Barat
ah

lik
pembahasan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Pembangunan dan

Operasional PLTU Kapasitas 1 x 1.000 MW Cirebon pada tanggal 13


am

ub
April 2016 bertempat di Ruang Rapat Citarum Lt. 6 Kantor BPLHD

Provinsi Jawa Barat dengan dihadiri (daftar terlampir) :-------------------


ep
k

 Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Barat;-------------


ah

 Unsur Pemda Kabupaten Cirebon (BLHD, Bappeda, Dinas


R

si
PSDAP);---------------------------------------------------------------------------
 Camat Mundu dan Camat Astanajapura Kabupaten Cirebonn ;----

ne
ng

 Unsur masyarakat Desa Kanci, Desa Kanci Kulon, Desa

Astanamukti, Desa Pengarengan;------------------------------------------


 Unsur Organisasi Masyarakat (YLBHI & Formas PL Cirebon,

do
gu

WALHI Jawa Barat); -----------------------------------------------------------


In
c) Rekomendasi Penilaian Studi ANDAL, RKL dan RPL Rencana
A

Kegiatan Pembangunan dan Operasi PLTU Kapasitas 1 x 1.000 MW


ah

lik

Cirebon melalui surat Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat selaku

Ketua Komisi Penilai AMDAL Daerah No. 660.1/3.095/Bid-I/2016


m

ub

tanggal 25 April 2016 ;-------------------------------------------------------------


ka

Bahwa tahapan tersebut telah sesuai dan selaras sebagaimana diatur di


ep

dalam Pasal 29 PP 27/2012 yang selengkapnya menyatakan:--------------


ah

(1) Komisi Penilai Amdal, berdasarkan hasil penilaian Andal dan


R

es

RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (5),


M

ng

menyelenggarakan rapat Komisi Penilai Amdal ;-----------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 204 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Komisi Penilai Amdal menyampaikan rekomendasi hasil penilaian

si
Andal dan RKL-RPL kepada Menteri, gubernur, atau

bupati/walikota sesuai kewenangannya ;---------------------------------

ne
ng
(3) Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dapat berupa:------------------------------------

do
gu a. Rekomendasi kelayakan lingkungan;

atau ;--------------------------
b. Rekomendasi ketidaklayakan

In
A
lingkungan ;---------------------------
(4) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
ah

lik
berdasarkan pertimbangan paling sedikit meliputi:---------------------
a. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting
am

ub
dampak dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi,

budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap


ep
k

prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pascaoperasi Usaha


ah

dan/atau Kegiatan;---------------------------------------------------------
R
b. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh Dampak

si
Penting hipotetik sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait

ne
ng

dan saling memengaruhi, sehingga diketahui perimbangan

Dampak Penting yang bersifat positif dengan yang bersifat

do
gu

negatif; dan;------------------------------------------------------------------
c. Kemampuan Pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang
In
A

bertanggung jawab dalam menanggulangi Dampak Penting

yang bersifat negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha


ah

lik

dan/atau Kegiatan yang direncanakan, dengan pendekatan

teknologi, sosial, dan kelembagaan ;----------------------------------


m

ub

(5) Dalam hal rapat Komisi Penilai Amdal menyatakan bahwa


ka

dokumen Andal dan RKL-RPL perlu diperbaiki, Komisi Penilai


ep

Amdal mengembalikan dokumen Andal dan RKL-RPL kepada


ah

Pemrakarsa untuk diperbaiki ;-----------------------------------------------


R

es

10. Bahwa pasca rekomendasi Penilaian Studi ANDAL, RKL dan RPL telah
M

ng

diterbitkan oleh Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat selaku Ketua Komisi
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 205 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penilai AMDAL Daerah, proses selanjutnya adalah permohonan dan

si
penerbitan izin lingkungan yang dilalui melalui tahapan sebagai berikut :

a) Permohonan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin

ne
ng
Lingkungan dari PT. Cirebon Energi Prasarana sesuai Surat Presiden

do
gu Direktur Nomor CEPR-L-BOD/BLHD-IV-16-0242 tanggal 26 April 2016

yang diterima oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat tanggal 26 April 2016

In
A
dengan nomor registerasi/resi : 0999908401042016097. Hal ini selaras

dengan ketentuan Pasal 42 ayat (1) PP 27/2012 yang berbunyi :


ah

lik
“Permohonan Izin Lingkungan diajukan secara tertulis oleh

penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan selaku Pemrakarsa


am

ub
kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya.” ;----------------------------------------------------------------------
ep
k

b) Permintaan Pertimbangan Teknis ke BPLHD Provinsi Jawa Barat


ah

R
sebagai Tim Teknis tanggal 27 April 2016 sesuai Surat Kepala BPMPT

si
Provinsi Jawa Barat yang ditanda tangani oleh Kepala Bidang

ne
ng

Pelayanan Perijinan Nomor 503/348/Perizinan. Hal ini sesuai dengan

persyaratan yang diatur di dalam Pasal 42 ayat (2) PP 27/2012 yang

do
gu

berbunyi : “Permohonan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disampaikan bersamaan dengan pengajuanpenilaian Andal dan


In
A

RKL-RPL atau pemeriksaan UKL-UPL” ;------------------------------------------


ah

lik

c) Pertimbangan Teknis dari Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat sesuai

Surat Nomor 660.1/3380-Bid I/2016 tanggal 10 Mei 2016 ;-------------------


m

ub

d) Penerbitan Kelayakan Lingkungan Hidup sesuai dengan Keputusan


ka

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa


ep

Barat Nomor 660/09/19.1.02.0/BPMPT/2016 tanggal 11 Mei 2016


ah

tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan


R

es

dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon di Desa Kanci


M

ng

Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 206 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana. Hal ini

si
sesuai dengan amanat Pasal 47 ayat (2) huruf b yang menyatakan :

“Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh

ne
ng
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota: b. dilakukan bersamaan

do
gu dengan diterbitkannya Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau

Rekomendasi UKL-UPL.” ;------------------------------------------------------------

In
A
e) Penerbitan Izin Lingkungan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan

Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor


ah

lik
660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tanggal 11 Mei 2016 tentang Izin

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas


am

ub
1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana. Hal ini
ep
k

sesuai dengan amanat Pasal 47 ayat (1) huruf b yang menyatakan :


ah

R
“Izin Lingkungan diterbitkan oleh: b. gubernur, untuk Keputusan

si
Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL yang

ne
ng

diterbitkan oleh gubernur” ;------------------------------------------------------------

Bahwa dalam perjalanannya, seiring dengan diterbitkannya Keputusan

do
gu

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa

Barat Nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tanggal 11 Mei 2016 tentang


In
A

Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas


ah

lik

1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana tersebut


m

ub

digugat oleh Dusmad, dkk yang diajukan melalui Pengadilan Tata Usaha
ka

Negara Bandung, yang selanjutnya telah diputus pada berdasarkan


ep

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/


ah

2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017 ;----------------------------------------------


R

es

Bahwa terhadap isi putusan sebagaimana dimaksud, Tergugat telah


M

ng

melaksanakannya dengan mencabut dan membatalkan Keputusan Kepala


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 207 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat

si
Nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tanggal 11 Mei 2016 tentang Izin

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas

ne
ng
1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

do
gu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana

sebagaimana dimaksud ;-------------------------------------------------------------------

In
A
Bahwa selanjutnya, PT. Cirebon Energi Prasarana telah mengajukan

permohonan izin lingkungan baru, yang selanjutnya dapat Tergugat uraikan


ah

lik
kronologisnya sebagai berikut:------------------------------------------------------------

f) Bahwa dengan berpedoman pada pertimbangan-pertimbangan hukum


am

ub
dan juga amar isi dari Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017, yang


ep
k

pada pokoknya Majelis Hakim mempersoalkan belum secara


ah

R
eksplisitnya rencana kegiatan PLTU yang berada di Kecamatan Mundu

si
tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor : 17

ne
ng

Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Cirebon 2011 - 2031, dimana

yang ada hanya untuk wilayah Kecamatan Astanajapura;--------------------

do
gu

g) Bahwa tidak berselang lama, pada tanggal 12 April 2017 telah

diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang


In
A

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang


ah

lik

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;------------------------------------------

h) Bahwa selanjutnya telah terbit Surat Menteri Agraria dan Tata


m

ub

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional RI yang ditujukan kepada


ka

Gubernur Jawa Barat Nomor 2127/9.1/V/2017 tanggal 29 Mei 2017


ep

perihal Pengembangan PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW dan SUTET 500


ah

kV, yang menyatakan bahwa rencana kegiatan yang akan dilaksanakan


R

es

PT. Cirebon Energi Prasarana telah sesuai dengan PP 13/2017 dan


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 208 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkait dengan Izin Pemanfaatan Ruangnya dapat didasarkan atas PP

si
13/2017 tersebut;------------------------------------------------------------------------

i) Bahwa pada tanggal 30 Mei 2017, pihak PT. Cirebon Energi Prasarana

ne
ng
telah mengajukan Permohonan Arahan Perubahan Izin Lingkungan

do
gu kepada DLH Provinsi Jawa Barat melalui suratnya No. CEPR-L-

BOD/DLH-V-17-0488 tanggal 30 Mei 2017;---------------------------------------

In
A
j) Bahwa membalas surat tersebut, selanjutnya Kepala Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Jawa Barat telah menyampaikan Surat Arahan Dokumen


ah

lik
Lingkungan melalui surat No. 660.1/3.150/Bid-I/2017 tanggal 31 Mei

2017 terkait mekanisme perubahan Izin Lingkungan melalui Addendum


am

ub
Dokumen ANDAL, RKL dan RPL, dengan mendasarkan pada ketentuan

Pasal50 ayat (1), (2) dan (4)PP 27/2012;--------------------------


ep
k

k) Bahwa selanjutnya mempedomani Surat Dirjen Administrasi Hukum


ah

R
Umum No. AHU UM.01.01-623 tanggal 3 Juli 2017 perihal

si
Pertimbangan dan Tanggapan atas Pelaksanaan Pemanfaatan

ne
ng

Ekspansi PLTU Cirebon berdasarkan PP 13/2017, yang menyatakan :

“bahwa tujuan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

do
gu

2017 adalah untuk mengatasi segala permasalahan terkait

ketidaksesuaian antara ketentuan dalam Rencana Tata Ruang Nasional


In
A

dan Rencana Tata Ruang Provinsi dengan Rencana Tata Ruang


ah

lik

Kabupaten yang dapat menghambat pembangunan proyek yang

berdampak besar dan/atau bernilai strategis nasional” ;----------------------


m

ub

l) Bahwa selanjutnya terkait dengan Penilaian terhadap dokumen


ka

Addendum ANDAL, RKL dan RPL sehubungan dengan


ep

permohonanPT. Cirebon Energi Prasarana tersebut, telah


ah

dilaksanakan melalui rapat pada tanggal 16 Juni 2017 dan tanggal 6


R

es

Juli 2017 yang dihadiri oleh wakil dari Kementerian ATR/BPN RI, wakil
M

ng

dari KLHK RI, wakil dari Pusat Studi Lingkungan Hidup, pakar hukum
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 209 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta dinas/instansi terkait di Tingkat Provinsi Jawa Barat dan

si
Kabupaten Cirebon. Bahwa salah satu poin kesepakatan dan

rekomendasi dari rapat tersebut adalah dengan berpedoman pada

ne
ng
pertimbangan-pertimbangan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017,

maka dapat diperoleh konklusi atau kesimpulan bahwa dengan

In
A
bersandar pada ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam PP 27/2012

dengan peraturan menteri lingkungan hidup atau peraturan teknis


ah

lik
turunannya, fokus addendum adalah terhadap perbaikan/

penyesuaian/koreksi terhadap kriteria kesuaian tata ruang sebagaimana


am

ub
juga menjadi pertimbangan hukum utama di dalam Putusan Pengadilan

Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG


ep
k

tanggal 19 April 2017. Bahwa sementara itu berkenaan dengan 9


ah

R
(sembilan) kriteria kelayakan lingkungan yang lain, tidak lagi dilakukan

si
perbaikan/penyesuaian/koreksi karena dianggap telah sesuai dengan

ne
ng

peraturan perundang-undangan dan asas-asas pemerintahan umum

yang baik. Bahwa lebih dari itu, terkait dengan persoalan yang terjadi,

do
gu

memang belum adaketentuan rinci yang mengatur khususnya di dalam

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengatur


In
A

mengenai mekanisme penilaian dokumen Addendum ANDAL, RKL dan


ah

lik

RPL,bahwa terhadap 10 (sepuluh) kriteria kelayakan lingkungan yang

salah satunya dinyatakan cacat substantif oleh pengadilan sementara


m

ub

sisanya dinyatakan sudah sesuai baik substansi dan proseduralnya,


ka

maka tidak dipersyaratkan untuk dilakukan proses dokumen


ep

penyusunan ANDAL, RKL dan RPL dari awal lagi. Hal tersebut juga
ah

dengan mempertimbangkan orientasi dari Kegiatan Pembangunan dan


R

es

Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Kecamatan


M

ng

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 210 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PT. Cirebon Energi Prasarana, yang bersandar pada PP 13/2017,

si
Perpres 3/2016, Perpres 4/2016 maupun Perda 22/2010 sebagai proyek

strategis nasional yang berorientasi untuk kepentingan

ne
ng
umum;------------------------------------------------------------------------------------

do
gu m) Bahwa setelah melalui proses penilaian di dalam rapat pada tanggal 16

Juni 2017 dan tanggal 6 Juli 2017, Kepala Dinas Lingkungan Hidup

In
A
Provinsi Jawa Barat selanjutnya menerbitkanSurat Rekomendasi

Kelayakan Lingkungan melalui surat No. 660.1/3.852/Bid-I/2017 tanggal


ah

lik
11 Juli 2017;-------------------------------------------------------------------------------

n) Bahwa berpedoman padarekomendasi yang diterbitkan oleh Kepala


am

ub
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat tersebut, selanjutnya

Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


ep
k

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan Kelayakan


ah

R
Lingkungan No. 660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tanggal 13 Juli

si
2017 dan Izin Lingkungan No. 660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017

ne
ng

tanggal 17 Juli 2017 atas rencana Kegiatan Pembangunan dan

Operasional PLTU Cirebon 1 x 1.000 MW yang berlokasi di Desa Kanci

do
gu

Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu

Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, yang sekaligus


In
A

mencabut Izin Lingkungan sebelumnya;-------------------------------------------


ah

lik

11. Bahwa perlu kiranya ditekankan, bahwa sejak awal pelaksanaan,

penyusunan dan penilaian dokumen ANDAL, RKL dan RPL Rencana


m

ub

Kegiatan Pembangunan dan Operasi PLTU Kapasitas 1 x 1.000 MW


ka

Cirebon melalui surat Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat selaku Ketua
ep

Komisi Penilai AMDAL Daerah No. 660.1/3.095/Bid-I/2016 tanggal 25 April


ah

2016 dilakukan dan melibatkan Tim Ahli yang memiliki kredibilitas dan
R

es

kapasitas yang mumpuni. Hal tersebut sebagaimana tertuang di dalam


M

ng

Pasal 60 ayat (1) PP 27/2012 yang menyatakan : “Tim teknis sebagaimana


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 211 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud dalam Pasal 59 huruf a terdiri atas: a. ahli dari instansi teknis

si
yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan dan

instansi lingkungan hidup; dan b. ahli lain dan bidang ilmu yang terkait.”

ne
ng
Bahwa sementara itu dalam penyusunannya, dokumen Amdal PLTU

do
gu Cirebon kapasitas 1x1.000 MW melibatkan Tim Penyusun Amdal yang

diketuai oleh Prof. Dr. Harpasis S. Sanusi yang merupakan pakar

In
A
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dari Institut Pertanian

Bogor dan merupakan pemegang Sertipikat Penyusun Amdal PPLH IPB,


ah

lik
29 September 1987. Tim tersebut juga didukung oleh Tenaga Ahli yang

beranggotakan para pakar dalam bidang manajemen lingkungan, kualitas


am

ub
udara dan iklim, oseanografi, sosial ekonomi, sosial budaya, kesehatan

masyarakat, pemetaan dan GIS, ke-PLTU-an, kualitas air, transportasi


ep
k

serta hidrologi dan tanah, yang umumnya telah menempuh jenjang doktoral
ah

R
atau setidak-tidaknya master/magister dalam bidang-bidang keahliannya

si
tersebut. Lebih dari itu, tim ahli tersebut telah memiliki rekam jejak yang

ne
ng

unggul dan merupakan spesialis di dalam bidangnya masing-masing ;-------

Bahwa oleh karena itu, hasil dari kajian dan penelitian tersebut, telah

do
gu

memenuhi kriteria yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan telah memenuhi standar kualifikasi akademis


In
A

yang memang telah ditetapkan untuk itu ;---------------------------------------------


ah

lik

12. Bahwa terhadap pokok-pokok dalil yang disampaikan oleh para Penggugat,

sebagaimana termuat di dalam Surat Gugatan tertanggal 4 Desember 2017


m

ub

yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara


ka

Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada
ep

tanggal 21 Desember 2017, yang pada pokoknya menyatakan bahwa objek


ah

sengketa harus dinyatakan sebagai cacat hukum, baik substantif maupun


R

es

prosedural, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 37 ayat (1) UU


M

ng

32/2009, dapat dibatalkan ;----------------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 212 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa menanggapi pernyataan dari para Penggugat tersebut, berpedoman

si
pada ketentuan Pasal 37 UU 32/2009, maka persoalan apakah keputusan

izin lingkungan atau objek sengketa sebagaimana dimaksud, apakah dapat

ne
ng
dibatalkan ataukah tidak oleh pejabat dan/atau jabatan dan/atau badan tata

do
gu usaha negara yang menetapkannya, maka harus mengikuti persyaratan

sebagai berikut :------------------------------------------------------------------------------

In
A
(1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya wajib menolak permohonan izin lingkungan apabila


ah

lik
permohonan izin tidak dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL.
(2) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (4)
am

ub
dapat dibatalkan apabila:
a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung

cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran


ep
k

dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;------------


ah

b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum


R

si
dalam keputusan komisi tentang kelayakan lingkungan hidup

ne
ng

atau rekomendasi UKLUPL; atau;------------------------------------------

c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL

do
gu

tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau

kegiatan;--------------------------------------------------------------------------
In
A

Bahwa pada kenyataannya, objek sengketa di dalam perkara a quo telah


ah

lik

menempuh prosedur sebagaimana ditentukan baik di dalam UU 32/2009

maupun PP 27/2012 beserta peraturan menteri dan peraturan teknis terkait


m

ub

lainnya, hingga pada akhirnya ditetapkan melalui Kelayakan Lingkungan


ka

ep

No. 660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tanggal 13 Juli 2017 atas rencana

Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Cirebon 1x1.000 MW yang


ah

berlokasi di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur


es
M

Kecamatan Mundu, Kabupaten Citebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana,


ng

yang sebelumnya telah dilengkapi oleh dokumen amdal dan dokumen UKL-
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 213 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UPL sebagaimana dimuat di dalam Surat Rekomendasi kelayakan

si
lingkungan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

melalui surat dengan No. 660.1/3.852/Bid-I/2017 tanggal 11 Juli 2017.

ne
ng
Sehingga dengan demikian, apabila bersandar pada kententuan Pasal 37

do
gu ayat (1) dan ayat (2) UU 32/2009 tersebut, maka sudah tidak terdapat

alasan yang layak bagi Tergugat untuk dapat menolak dan/atau

In
A
membatalkan permohonan izin lingkungan yang dimohonkan oleh Tergugat

II Intervensi (PT. Cirebon Energi Prasarana) tersebut ;----------------------------


ah

lik
Bahwa lebih dari itu, apabila merujuk ketentuan Pasal 38 UU 32/2009 yang

selengkapnya berbunyi ;--------------------------------------------------------------------


am

ub
“Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2),

izin lingkungan dapat dibatalkan melalui keputusan pengadilan tata


ep
k

usaha negara.” ;----------------------------------------------------------------------


ah

R
Maka objek sengketa hanya dapat dibatalkan, hanya melalui proses

si
pengujian di Pengadilan Tata Usaha Negara. Sehingga dengan demikian,

ne
ng

pernyataan yang disampaikan oleh para Penggugat tersebut tidak secara

otomatis dapat membatalkan keputusan izin lingkungan tersebut ;-------------

do
gu

13. Bahwa terhadap pokok-pokok dalil yang disampaikan oleh para Penggugat,

sebagaimana termuat di dalam Surat Gugatan tertanggal 4 Desember 2017


In
A

yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara


ah

lik

Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada

tanggal 21 Desember 2017, yang pada pokoknya mengutip ketentuan


m

ub

Pasal 50 PP 27/2012, dan para Penggugat menyatakan bahwa terbitnya


ka

izin lingkungan yang baru harus menempuh proses AMDAL baru dengan
ep

alasan bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara


ah

Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017,


R

es

pada intinya menyatakan bahwa izin lingkungan yang lama cacat yuridis,
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 214 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga AMDAL yang menjadi dasar lahirnya izin lingkungan yang lama

si
juga mengandung cacat yuridis ;---------------------------------------------------------

Bahwa menanggapi pernyataan dari para Penggugat tersebut, dengan

ne
ng
tegas Tergugat tolak dan nyatakan bahwa pernyataan tersebut sepenuhnya

do
gu tidak benar, karena di dalam proses penyusunan AMDAL (vide PP 27/2012

dan peraturan menteri dan peraturan teknis terkait lainnya) terdapat 10

In
A
Kriteria kelayakan lingkungan yang menjadi dasar pemberian izin

lingkungan, adapun yang dinyatakan cacat yuridis dalam Putusan


ah

lik
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-

BDG tanggal 19 April 2017 tersebut adalah hanya terkait kriteria kesuaian
am

ub
tata ruang. Dimana pada saat perkara tersebut diperiksa belum lahir

ketentuan Pasal 114A Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 tentang


ep
k

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang


ah

R
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang isinya menyatakan bahwa

si
apabila kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis nasional dan/atau

ne
ng

berdampak besar yang belum dimuat dalam peraturan daerah tentang

rencana tata ruang provinsi, rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota,

do
gu

dan/ atau rencana rincinya, maka izin pemanfaatan ruang tersebut akan

didasarkan pada Peraturan Pemerintah tersebut. Lebih lanjut, penjelasan


In
A

umum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017


ah

lik

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, pemanfaatan ruang dan


m

ub

pengendalian untuk wilayah yang memiliki nilai strategis nasional sangat


ka

berkaitan erat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sehingga


ep

dianggap tercakup oleh wewenang pemerintah pusat serta Peraturan


ah

Pemerintah tersebut ditetapkan untuk menyelesaikan permasalahan


R

es

adanya ketidaksesuaian antara penerapan proyek proyek yang memiliki


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 215 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nilai strategis nasional dan peraturan daerah tentang tata

si
ruang ;-------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa Keputusan Izin Lingkungan yang baru, dikeluarkan berdasarkan

ne
ng
AMDAL yang telah diaddendum khususnya pada kriteria kelayakan

do
gu berkenaan dengan kesesuaian tata ruang sebagaimana telah dinyatakan

cacat yuridis berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara

In
A
Bandung Nomor : 124/ G/ LH/ 2016/ PTUN-BDG tanggal 19 April 2017.

Bahwa addendum sebagaimana dimaksud, ditempuh sebagai bentuk


ah

lik
koreksi terhadap kriteria yang sudah dinyatakan cacat yuridis. Adapun

berkenaan dengan 9 (sembilan) kriteria kelayakan lain tidak perlu lagi


am

ub
dilakukan koreksi karena telah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan ;-------------------------------------------------------------------------------------
ep
k

14. Bahwa terhadap pokok-pokok dalil yang disampaikan oleh para Penggugat,
ah

R
sebagaimana termuat di dalam Surat Gugatan tertanggal 4 Desember 2017

si
yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara

ne
ng

Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada

tanggal 21 Desember 2017, yang pada pokoknya mengargumentasikan

do
gu

bahwa bunyi Pasal 114APP 13/2017, yang jika dihubungkan dengan "Izin

Pemanfaatan Ruang" maka dibatasi secara limitatif berdasarkan bunyi


In
A

ketentuan Pasal 163 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010
ah

lik

tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (“PP 15/2010”). Artinya bahwa

menurut para Penggugat bahwa sekalipun PP 15/2010 terdapat terminologi


m

ub

"izin lain berdasarkan ketentuan perundang-undangan" jika dibaca secara


ka

struktural,maka “izin” dimaksud hanya mencankup “izin” yang diterbitkan


ep

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota ;------------------------------------------------------


ah

Bahwa sebelum menanggapi pernyataan dari para Penggugat tersebut,


R

es

kiranya agar menjadi terang dan jelas, akan Tergugat ketengahkan


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 216 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagaimana sebenarnya bunyi dari ketentuan Pasal 163 ayat (1) PP

si
15/2010 tersebut, yaitu :--------------------------------------------------------------------

(1) Izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162

ne
ng
ayat (1) dapat

do
gu berupa:---------------------------------------------------------------
a. izin prinsip;------------------------------------------------------------------------
b. izin lokasi;-------------------------------------------------------------------------
c. izin penggunaan pemanfaatan tanah;-------------------------------------

In
A
d. izin mendirikan bangunan; dan;---------------------------------------------
e. izin lain berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan.
ah

(2) Izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

lik
diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota. ;-----------------------
am

ub
Bahwa untuk lebih memperjelas apa yang dimaksud dalam Pasal 162 ayat

(1), maka dapat dikutipkan sebagai berikut :------------------------------------------


ep
k

(1) Dalam proses perolehan izin pemanfaatan ruang dapat dikenakan


ah

retribusi ;-------------------------------------------------------------------------------
R

si
-

ne
ng

(2) Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan biaya

untuk administrasi perizinan. ;----------------------------------------------------

do
gu

Bahwa pernyataan para Penggugat tersebut, khususnya berkenaan

dengan penggunaan Pasal 163 ayat (1) PP 15/2010 yang dipergunakan


In
A

sebagai norma untuk menafsirkan ketentuan Pasal 114A PP 13/2017

adalah tafsiran yang tidak tepat, tidak relevan, keliru, sesat dan sesat
ah

lik

menyesatkan, karena ketentuan Pasal 163 ayat (1) tersebut mengatur

substansi tentang retribusi yang dapat dikenakan terhadap jenis-jenis


m

ub

perizinan sebagaimana ditetapkan di dalam Pasal 162 PP 15/2010,


ka

ep

sementara substansi Pasal 114A PP 13/2017 adalah berkaitan dengan

pengaturan pemanfaatan tata ruang yang belum dimuat dalam peraturan


ah

daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata ruang wilayah
es
M

kabupaten/kota, dan/ atau rencana rincinya. Lebih tegas dinyatakan dalam


ng

Rencana Pengembangan PLTU Kabupaten Cirebon yang dimuat pada


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 217 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lampiran VA tentang Jaringan Infrastruktur Pembangkitan Tenaga Listrik

si
huruf M Nomor 3 PP 13/2017 tersebut ;------------------------------------------------

Bahwa selanjutnya terhadap pernyataan para Penggugat yang menyatakan

ne
ng
bahwa ketentuan Pasal 163 ayat (1) PP 15/2010 secara limitatif hanya

do
gu melekat secara atributif kepada kabupaten/kota, dan bukan merupakan

kewenangan provinsi,adalah tafsiran yang tidak tepat, tidak relevan, keliru,

In
A
sesat dan sesat menyesatkan, karena walaupun jenis-jenis perizinan

sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 162 PP 15/2010 melekat secara


ah

lik
atributif hanya terbatas pada kabupaten/kota akan tetapi apabila mengacu

ketentuan di dalam Pasal 27 ayat (1) jo. Ayat (3)Undang-Undang Nomor 23


am

ub
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (“UU 23/2014”) yang

menyatakan :----------------------------------------------------------------------------------
ep
k

(1) Daerah provinsi diberi kewenangan untuk mengelola sumber daya


ah

R
alam di laut yang ada di

si
wilayahnya ;-----------------------------------------

ne
ng

(3) Kewenangan Daerah provinsi untuk mengelola sumber daya alam

di laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling jauh 12 (dua

do
gu

belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau

ke arah perairan kepulauan ;---------------------------------------------------


In
A

Bahwa kewenangan tersebut di atas juga semakin dipertegas dan diatur


ah

lik

pula di dalam Pasal 54 ayat (4) huruf b angka 3 PP 27/2012 yang

menyatakan :----------------------------------------------------------------------------------
m

ub

“Komisi Penilai Amdal provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


ka

huruf b menilai dokumen Amdal untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang:


ep

b. berlokasi : 3. di wilayah laut paling jauh 12 (duabelas) mil dari garis


ah

pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.”


R

es

Bahwa pengaturan-pengaturan tersebut, dikaitkan dengan kewenangan


M

ng

provinsi di dalam menerbikan izin lingkungan, ditegaskan kembali oleh


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 218 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian

si
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : S.734/PKTL-PDLUK/2015

tanggal 24 Juli 2015 hal : Kewenangan Penilaian Dokumen Amdal atau

ne
ng
UKL-UPL untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berlokasi di

do
gu wilayah laut dari garis pantai sampai dengan 12 mil ke arah laut lepas

dan/atau perairan kepulauan ;------------------------------------------------------------

In
A
Bahwa dengan demikian, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas,

maka : "berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam di laut dari 0


ah

lik
sampai dengan 12 mil laut merupakan kewenangan provinsi", artinya

bahwa kewenangan pemberian izin lingkungan yang secara atributif, pada


am

ub
awalnya, melekat pada kewenangan kabupaten/kota, merujuk pada

ketentuan tersebut, maka kewenangan tersebut beralih menjadi


ep
k

kewenangan
ah

R
provinsi. ;----------------------------------------------------------------------

si
15. Bahwa terhadap pernyataan yang disampaikan oleh para Penggugat,

ne
ng

sebagaimana termuat di dalam Surat Gugatan tertanggal 4 Desember 2017

yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu

Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya diperbaiki pada

tanggal 21 Desember 2017, yang pada pokoknya menyatakan bahwa


In
A

proses penerbitan izin lingkungan yang baru, tidak dilakukan secara


ah

lik

transparan dan partisipatif dengan melibatkan para warga yang terdampak.

Bahwa pernyataan tersebut tidaklah benar karena pada saat proses


m

ub

addendum dilaksanakan, telah diumumkan kepada para pihak terkait


ka

melalui media elektronik (website DLH Provinsi Jawa Barat Nomor


ep

660.1/3163/BID-I/2017 tanggal 2 Juni 2017) maupun di lokasi proyek PLTU


ah

Cirebon 1 X 1000 MW. Bahkan informasi tersebut sudah diketahui oleh


R

es

WALHI Jabar, hal mana WALHI Jabar memberikan tanggapan berdasarkan


M

ng

Surat Nomor 111/WALHIJB/06/2017 tanggal 12 Juni 2017 perihal Saran


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 219 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pendapat dan Tanggapan atas Permohonan Perubahan Izin Lingkungan

si
Kegiatan Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU) Cirebon Kapasitas 1 X 1000 MW Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa

ne
ng
Barat ;-------------------------------------------------------------------------------------------

do
16. Bahwa terhadap dalil-dalil dari para Penggugat selebihnya, yang tidak
gu Tergugat tanggapi secara secara vis a vis, bukan berarti Tergugat

In
A
membenarkannya, melainkan dengan pertimbangan bahwa dalil-dalil dari

para Penggugat tersebut tidak memiliki relevansi dengan gugatan a quo


ah

lik
sebagaimana dipersyaratkan di dalam Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5


am

ub
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang pada pokoknya

hanya menguji persoalan-persoalan yang menyangkut : kewenangan,


ep
k

prosedural dan substansi dari apa yang menjadi dasar penerbitan objek
ah

R
sengketa. Bahwa berpedomanpada hal tersebut, rasanya sudah cukup

si
Tergugat uraikan dengan serinci dan sedalam mungkin, akan tetapi

ne
ng

sehubungan dengan waktu yang terbatas, dan lebih dari itu, seperti apa

yang disampaikan oleh orang-orang bijak bahwa : “segala kesempurnaan

do
gu

hanya milik Tuhan”, maka kiranya Jawaban ini Tergugat cukupkan sekian,

selebihnya akan Tergugat sampaikan dalam Duplik dan terkait dengan


In
A

pembuktian atas dalil-dalil yang telah Tergugat sampaikan, pada saatnya


ah

lik

akan Tergugat sampaikan pada saat persidangan pembuktian di waktu

yang telah ditentukan.Bahwa sebagai penutup pada bagian pokok perkara


m

ub

ini, dengan mendasarkan atas apa-apa yang telah disampaikan, Tergugat,


ka

selanjutnya menyampaikan permohonan kepada Yang Mulia Majelis Hakim


ep

Yang Terhormat yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini untuk
ah

menolak dan mengesampingkan apa yang diminta oleh para Penggugat


R

es

sebagaimana tertuang di dalam Surat Gugatan tertanggal 4 Desember


M

ng

2017 yang didaftarkan melalui Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 220 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara Bandung pada tanggal dan hari yang sama dan selanjutnya

si
diperbaiki pada tanggal 21 Desember 2017 tersebut. ;-----------------------------

D. DALAM PETITUM:-------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Bahwa berdasarkan seluruh uraian-uraian yang telah disampaikan

do
sebagaimana tersebut di atas, dengan segenap kerendahan hati yang paling
gu
dalam, Tergugat dengan ini memohon kiranya kepada Yang Mulia Majelis

In
A
Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, yang

memeriksa perkara a quoagar berkenan untuk mengadili dan selanjutnya


ah

lik
memutus perkara sebagai berikut:

DALAM PENUNDAAN :------------------------------------------------------------------------


am

ub
Menolak permohonan penundaan sebagaimana disampaikan oleh para

Penggugat terhadap pelaksanaan objek sengketa yaitu : Surat Keputusan


ep
k

Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


ah

R
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor :

si
660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

ne
ng

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas

1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

do
gu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal

17Juli
In
A

2017 ;----------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

DALAM EKSEPSI :------------------------------------------------------------------------------

1. Menerima eksepsi-eksepsiyang telah disampaikan olehTergugat tersebut;


m

ub

2. Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankljike


ka

verklaard);--------------------------------------------------------------------------------------
ep

DALAM POKOK PERKARA :------------------------------------------------------------------


ah

1. Menolak gugatanpara Penggugat untuk seluruhnya;-------------------------------


R

es

2. Menyatakan sah dan berlaku objek sengketa yaitu : Surat Keputusan


M

ng

Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 221 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa BaratNomor :

si
660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas

ne
ng
1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

do
gu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, tertanggal

17Juli 2017 ;-----------------------------------------------------------------------------------

In
A
3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang

timbul dalam perkara


ah

lik
ini ;-------------------------------------------------------------------

ATAU : Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan
am

ub
Tata Usaha Negara Bandung berpendapat lain, makaTergugat mohon

agar kiranya dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex


ep
k

aequo et
ah

R
bono) ;---------------------------------------------------------------------------------

si
Bahwa, Majelis Hakim Telah menerima Surat Permohonan dari Pihak Ke III

ne
ng

atas nama PT CIREBON ENERGI PRASARANA, tertanggal 3 Januari 2018,

melalui Kuasa Hukumnya bernama Vincent Ariesta Lie,SH,LL.M dkk berdasarkan

do
gu

surat kuasa khusus tertanggal 20 Desember 2017 yang pada pokoknya

menyatakan akan ikut masuk sebagai Pihak dalam Perkara Nomor


In
A

148/G.LH/2017/PTUN.BDG ;----------------------------------------------------------------------
ah

lik

Bahwa terhadap Permohonan dari PT CIREBON ENERGI PRASARANA

tersebut, Majelis Hakim telah mengambil Sikap dan Membacakan Putusan Sela
m

ub

pada Persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Kamis, Tanggal 4 Januari
ka

2018 yang amarnya berbunyi sebagai berikut ;------------------------------------------------


ep

M E N G A D I L I
ah

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon Intervensi atas nama PT CIREBON


R

es

ENERGI PRASARANA ;------------------------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 222 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Kedudukan Pemohon Intervensi atas nama PT CIREBON

si
ENERGI PRASARANA sebagai Tergugat II Intervensi dalam Perkara Nomor :

148/G/L.H/2017/PTUN-BDG ;-----------------------------------------------------------------

ne
ng
3. Menangguhkan biaya perkara yang timbul karena Putusan Sela ini sampai

dengan Putusan Akhir ;-------------------------------------------------------------------------

do
gu Bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut, Tergugat II Intervensi telah

mengajukan Jawaban tertanggal 16 Januari 2018, baik dalam eksepsi maupun

In
A
dalam pokok perkara dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut:----------------

I. PENDAHULUAN (KALIMAT PEMBUKA / OPENING STATEMENTS) ;-------------


ah

Pertama-tama, Tergugat II Intervensi dengan ini menyampaikan bahwa

lik
Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas seluruh dalil Para Penggugat di
am

ub
dalam Gugatan kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas oleh Tergugat

II Intervensi ;----------------------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya, sebelum Tergugat II Intervensi menyampaikan Eksepsi-Eksepsi
ep
k

dan Jawaban dalam Pokok Perkara atas Gugatan Para Penggugat, Tergugat II
ah

R
Intervensi ingin menyampaikan fakta-fakta di bawah ini untuk diketahui dan

si
dijadikan pertimbangan Majelis Hakim yang Terhormat untuk memeriksa dan

ne
ng

memutus perkara a quo:-------------------------------------------------------------------------


1. Bahwa Tergugat II Intervensi merupakan suatu perseroan terbatas yang

do
gu

didirikan oleh para investor lokal dan asing berdasarkan ketentuan dan

hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan


In
A

menjalankan kegiatan usaha untuk penyediaan tenaga listrik bagi

kepentingan umum ;--------------------------------------------------------------------------


ah

lik

2. Bahwa, sejak awal didirikan, Tergugat II Intervensi menjalankan kegiatan

usahanya di Indonesia dengan tunduk pada seluruh ketentuan hukum yang


m

ub

berlaku di Indonesia, khususnya untuk melakukan pembangunan dan


ka

pengoperasian PLTU dengan kapasitas 1 x 1000 MW di Cirebon yang


ep

merupakan pengembangan atau perluasan dari PLTU yang sudah ada di


ah

Cirebon atau juga dikenal dengan PLTU Jawa 1 (“PLTU Cirebon Ekspansi”).
R

es

Pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi ini juga merupakan salah satu


M

ng

Program Strategis Nasional (cq. Program 35,000 MW) karena bertujuan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 223 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan dalam rangka

si
meningkatkan kesejahteraan masyarakat ;---------------------------------------------
Pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi merupakan bagian dari Program

ne
ng
Strategis Nasional (cq. Program 35,000 MW) yang dicanangkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia. Adapun kehadiran serta investasi Tergugat

do
gu II Intervensi untuk membangun dan mengoperasikan PLTU Cirebon

Ekspansi merupakan salah satu bentuk sumbangsih Tergugat II Intervensi

In
A
dalam rangka mendukung program Pemerintah Republik Indonesia tersebut
3. Bahwa dalam perkara a quo, Tergugat II Intervensi berpendapat bahwa
ah

lik
Gugatan a quo, yang diajukan oleh Para Penggugat (khususnya Penggugat

I), merupakan suatu bentuk gangguan yang serius terhadap program


am

ub
Pemerintah Republik Indonesia tersebut mengingat Para Penggugat juga

sama sekali tidak memiliki kepentingan atas ataupun mengalami kerugian


ep
k

karena adanya (i) pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi dan/atau (ii)


ah

R
penerbitan Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan

si
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat No.

ne
ng

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1

do
gu

x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana, tertanggal


In
A

17 Juli 2017 atas nama Tergugat II Intervensi (“Objek Gugatan”) ;--------------


Dalil-dalil Para Penggugat di dalam Gugatan a quo juga sama sekali tidak
ah

lik

berdasarkan hukum dan justru patut dianggap sebagai suatu bentuk itikad

buruk dari Para Penggugat untuk menghambat Program Strategis Nasional


m

ub

(cq. Program 35,000 MW) yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik


ka

ep

Indonesia yang mana program tersebut bertujuan untuk meningkatkan

pertumbuhan dan pembangunan dalam rangka meningkatkan


ah

kesejahteraan masyarakat. Gangguan tanpa dasar tersebut juga berpotensi


es
M

merusak kepercayaan para investor baik investor lokal maupun investor


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 224 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asing untuk menanamkan modalnya dan menjalankan kegiatan usaha di

si
Indonesia ;--------------------------------------------------------------------------------------
4. Sebagaimana diakui juga oleh Para Penggugat, Tergugat II Intervensi juga

ne
ng
perlu menyampaikan bahwa gugatan terhadap keberadaaan izin lingkungan

atas nama Tergugat II Intervensi merupakan gugatan yang kedua kalinya, di

do
gu mana dalam perkara sebelumnya, yakni perkara No.:124/G/LH/2016/PTUN-

BDG (“Perkara No. 124”), gugatan diajukan oleh para pihak yang mengaku

In
A
sebagai warga Astanajapura – perlu kami catat pula bahwa para penggugat
ah

Perkara No.124 saat itu sebagian besar diwakili oleh kuasa hukumnya dari

lik
Tim Advokasi Hak atas Keadilan Iklim atau yang saat ini juga merupakan
am

ub
Kuasa Hukum Para Penggugat dalam perkara a

quo ;------------------------------
Dalam Perkara No.124 tersebut, Majelis Hakim Perkara No.124 pada intinya
ep
k

menyatakan bahwa izin lingkungan atas nama Tergugat II Intervensi yang


ah

R
lama, yakni Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan

si
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

ne
ng

Nomor 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap

do
gu

Kapasitas 1 x 1000 MW Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana tertanggal


In
A

11 Mei 2016 (“Surat Izin Lingkungan Lama”) tidak berlaku karena Surat Izin
ah

lik

Lingkungan Lama tersebut mencakup wilayah yang belum diperuntukkan

untuk pembangunan PLTU berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten


m

ub

Cirebon Nomor 17 tahun 2011 tentang Tata Ruang Kabupaten Cirebon.


ka

Namun demikian, Tergugat II Intervensi dengan ini menegaskan bahwa,


ep

saat ini, dengan fakta-fakta yang ada dan berdasarkan ketentuan hukum
ah

yang berlaku, wilayah di Kabupaten Cirebon telah ditentukan peruntukannya


R

es

untuk pembangunan PLTU ;----------------------------------------------------------------


M

Fakta bahwa wilayah pada Kabupaten Cirebon telah ditentukan


ng

peruntukannya untuk pembangunan PLTU adalah dengan diterbitkannya


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 225 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

si
Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional yang diundangkan pada tanggal 12 April 2017 (“PP No.

ne
ng
13/2017”) yang menyebutkan secara tegas di dalam Lampiran V.A PP No.

do
gu 13/2017 tersebut bahwa Kabupaten Cirebon diperuntukkan untuk tempat

pembangunan dan pengoperasian PLTU ;---------------------------------------------


Namun demikian, demi menghormati putusan Majelis Hakim Perkara

In
A
No.124, kami memahami bahwa Tergugat kemudian telah menjalankan
ah

Putusan Majelis Hakim Perkara No.124 dengan mencabut Surat Izin

lik
Lingkungan Lama dan selanjutnya menerbitkan Objek Gugatan ini dengan
am

ub
merujuk pada ketentuan Pasal 114A dan Lampiran V.A PP No.13/2017 dan

setelah Tergugat Intervensi II mengikuti semua prosedur yang ditentukan di


ep
k

dalam PP No. 13/2017, terutama dengan mendapatkan rekomendasi dari


ah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Indonesia


R

si
sebagaimana disyaratkan dalam PP No. 13/2017 ;----------------------------------
5. Tergugat II Intervensi percaya bahwa harapan dan tindakan Tergugat dalam

ne
ng

menerbitkan Objek Gugatan dengan berlandaskan ketentuan ini adalah

untuk menghilangkan perdebatan mengenai permasalahan tata ruang di

do
gu

wilayah Kabupaten Cirebon sehingga tidak akan ada lagi pihak yang

mempermasalahkan izin lingkungan atas nama Tergugat II Intervensi (cq.


In
A

Objek Gugatan) yang diterbitkan oleh Tergugat ;-------------------------------------


Meskipun telah terbukti secara nyata bahwa Kabupaten Cirebon memang
ah

lik

diperuntukkan untuk pembangunan dan pengoperasian PLTU, Para

Penggugat tetap berupaya untuk menggagalkan pembangunan PLTU


m

ub

Cirebon Ekspansi yang termasuk ke dalam Program Strategis Nasional (cq.


ka

ep

Program 35,000 MW) yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik

Indonesia dengan kembali mengajukan Gugatan a quo (dengan dalil-dalil


ah

yang sebagian besar sama dengan dalil di dalam gugatan pada Perkara No.
es
M

124). Dengan adanya Gugatan a quo, merupakan hal yang wajar apabila
ng

Tergugat II Intervensi menjadi bertanya-tanya tentang niat dan motif


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 226 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebenarnya dari Para Penggugat yang terlihat sangat “bersikeras” untuk

si
menghalang-halangi pembangunan PLTU di Cirebon PADAHAL

pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi ini akan membawa berbagai

ne
ng
dampak positif pada perekonomian Indonesia pada umumnya, yaitu

do
gu memberikan kontribusi tenaga listrik nasional melalui PT PLN (Persero)

yang dapat memperkuat denyut nadi ekonomi bangsa, dan pada khususnya

In
A
bagi wilayah Kabupaten Cirebon sendiri, yaitu dengan menciptakan

lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi


ah

lik
masyarakat sekitar ;--------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan uraian di atas, maka Tergugat II Intervensi percaya bahwa Majelis
am

ub
Hakim yang Terhormat akan memeriksa dan memutus perkara ini sesuai

dengan ketentuan hukum yang berlaku dan keadilan, dan karenanya Tergugat
ep
k

II Intervensi mohon agar Majelis Hakim yang Terhormat untuk


ah

mempertimbangkan serta memperhatikan fakta-fakta tersebut di atas dalam


R

si
memeriksa dan memutus perkara a quo agar tercapai kepastian hukum dan

ne
ng

rasa keadilan, yang mana saat ini perkara a quo juga sedang diperhatikan oleh

para investor lokal dan asing sehubungan dengan kepastian hukum atas

do
gu

investasi yang dilakukan oleh para investor di Indonesia ;------------------------------


II. DALAM EKSEPSI ;--------------------------------------------------------------------------------
A. GUGATAN TELAH KADALUARSA (CQ. GUGATAN MELAMPAUI
In
A

TENGGANG WAKTU 90 HARI) ;---------------------------------------------------------

1. Bahwa di dalam butir 3 halaman 4 Gugatan, Para Penggugat


ah

lik

menyatakan bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara a quo

adalah Objek Gugatan (cq. Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman


m

ub

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor
ka

ep

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap


ah

Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan


es
M

Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi


ng

Prasarana, tertanggal 17 Juli 2017) ;------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 227 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya, di dalam butir 38 halaman 12 dan butir 46 halaman 13

si
Gugatan, Para Penggugat mendalikan bahwa:
a. Penggugat I baru mengetahui adanya Objek Gugatan tersebut pada

ne
ng
tanggal 26 September 2017, yaitu setelah Penggugat I mendapatkan

laporan dari direktur eksekutif Penggugat I yang berada di daerah

do
gu Jawa Barat (Eksekutif WALHI Jabar); dan ;-----------------------------------
b. Penggugat II baru mengetahui Objek Gugatan setelah mendapatkan

In
A
informasi dari WALHI Jabar pada tanggal 4 November 2017 ;-----------

2. Tergugat II Intervensi menolak dalil-dalil Para Penggugat tersebut


ah

lik
karena:--------------------------------------------------------------------------------------

-
am

ub
a. Penggugat I telah mengetahui diterbitkannya Objek Gugatan jauh

sebelum tanggal 26 September 2017


Bahwa Penggugat I di dalam butir 38 – 44 halaman 12- 13 Gugatan
ep
k

pada intinya mendalilkan bahwa Penggugat I baru mengetahui Objek


ah

R
Gugatan pada tanggal 26 September 2017 dengan kronologis

si
sebagai berikut:-----------------------------------------------------------------------

ne
ng

(i) 12 September 2017: WALHI Jabar mengirimkan surat kepada

PPID DPMPTSP Provinsi Jabar Perihal “Permohonan Informasi

do
gu

Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon Terbaru. Surat No:

121/WALHIJB/IX/2017;--------------------------------------------------------
In
A

-
(ii) 25 September 2017: DPMPTSP menjawab surat WALHI Jabar
ah

lik

tersebut diatas melalui surat

elektronik;------------------------------------
(iii) 26 September 2017: WALHI Jabar baru membaca dan
m

ub

mempelajari surat elektronik tersebut;


ka

ep

dan;-------------------------------
(iv) 26 September 2017: WALHI Jabar menginformasikan hal ini
ah

kepada Penggugat I.;-----------------------------------------------------------


R

Namun demikian, dalil Penggugat I tersebut di atas pada faktanya


es
M

tidak dapat dibenarkan dan diterima karena: ---------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 228 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Pertama: Pernyataan Penggugat I yang menyatakan bahwa

si
dirinya baru mengetahui akan adanya Objek Gugatan pada

tanggal 26 September 2017 bertentangan dengan pernyataannya

ne
ng
sendiri, yaitu Penggugat I menyatakan bahwa pada tanggal 12

do
gu September 2017, Eksekutif WALHI Jabar mengirimkan surat

kepada Tergugat yang mana: (i) perihal surat tersebut serta (ii)

In
A
isinya, jelas menyebutkan mengenai Objek Gugatan (Izin

Lingkungan PLTU 2 Cirebon Terbaru).;------------------------------------


ah

Bahwa sebagaimana diakui sendiri oleh Penggugat I dalam butir

lik
11 halaman 7 Gugatan, “WALHI Jabar” adalah bagian dan
am

ub
merupakan perwakilan dari Penggugat I sendiri sehingga

informasi yang dimiliki oleh WALHI Jabar tentunya diketahui juga


ep
k

oleh Penggugat I.;---------------------------------------------------------------


b. Kedua: Di dalam butir 55 halaman 15 Gugatan, Penggugat I
ah

R
menjelaskan bahwa pada tanggal 12 Juni 2017, WALHI Jabar

si
telah memberikan tanggapan atas permohonan Izin Lingkungan

ne
ng

Tergugat II Intervensi. Berikut kutipannya:--------------------------------

“55. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2017, WALHI Jawa Barat

do
gu

mengirimkan surat saran, pendapat, dan tanggapan

terhadap permohonan perubahan Izin Lingkungan PLTU


In
A

Cirebon 1 x 1000 MW yang lama, yang isinya meminta Dinas


ah

lik

Lingkungan Hidup Jawa Barat untuk menolak penilaian

terhadap perubahan Izin Lingkungan tersebut … “


Berdasarkan kutipan di atas, maka jelas Penggugat I sendiri telah
m

ub

mengakui bahwa Penggugat I telah mengetahui adanya rencana


ka

ep

penerbitan Objek Gugatan sejak tanggal 12 Juni 2017, bukan

pada tanggal 26 September 2017 ;-----------------------------------------


ah

b. Penggugat II telah mengetahui diterbitkannya Objek Gugatan jauh


R

es

sebelum tanggal 26 September 2017 ;-----------------------------------------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 229 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1.) Bahwa Penggugat II di dalam butir 46 halaman 13 Gugatan pada

si
intinya mendalilkan bahwa Penggugat II baru mengetahui Objek

Gugatan pada tanggal 4 November 2017 setelah diinformasikan

ne
ng
oleh WALHI Jabar. Namun demikian, pada faktanya, dalil

do
gu Penggugat II tersebut di atas tidak dapat dibenarkan dan diterima

karena:-----------------------------------------------------------------------------

In
A
-
a. Pertama: Penggugat II merupakan salah satu “saksi” yang
ah

diajukan oleh para penggugat dalam Perkara No.124 (yang

lik
diwakili oleh Kuasa Hukum Para Penggugat). Oleh karena itu,
am

ub
Penggugat II tentunya telah mengetahui mengenai rencana

proyek PLTU Cirebon Ekspansi, termasuk izin lingkungan


ep
k

yang dimilikinya ;------------------------------------------------------------


b. Kedua: Sebagaimana diakui oleh Penggugat II, Tergugat II
ah

R
Intervensi telah memberikan pengumuman akan adanya

si
rencana penerbitan Objek Gugatan – dalam hal ini di

ne
ng

sepanjang jalan menuju lokasi proyek pembangunan dan

pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi. Adapun

do
gu

pengumuman tersebut telah dilaksanakan dari tanggal 2 Juni

sampai dengan 15 Juni 2017 . Objek Gugatan tersebut juga


In
A

pada faktanya telah diumumkan setelah diterbitkan.


ah

lik

Pengumuman tersebut telah dilakukan sejak 19 Juli 2017

sampai dengan 28 Juli 2017, dan terpasang di sepanjang jalan


m

ub

menuju lokasi proyek pembangunan dan pengembangan


ka

PLTU Cirebon Ekspansi ;-------------------------------------------------


ep

2.) Bahwa Penggugat II sendiri mendalilkan bahwa Penggugat II

merupakan anggota masyarakat yang bertempat tinggal di


ah

wilayah terdampak/ terpengaruh dengan diterbitkannya Objek


es
M

Gugatan (butir 26 Halaman 10 Gugatan), dan oleh karena itu,


ng

merupakan hal yang wajar apabila Penggugat II mengetahui


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 230 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterbitkannya Objek Gugatan pada saat dipasangnya

si
pengumuman tersebut, yaitu setidak-tidaknya pada tanggal 28

Juli 2017 ;--------------------------------------------------------------------------

ne
ng
3.) Dengan adanya pengumuman yang diberikan oleh Tergugat II

Intervensi mengenai rencana dan terbitnya Objek Gugatan,

do
gu berarti Tergugat II Intervensi telah memberikan peluang yang

transparan kepada masyarakat apabila masyarakat mempunyai

In
A
saran, tanggapan, ataupun pendapat mengenai rencana ataupun
ah

penerbitan Objek Gugatan ;---------------------------------------------------

lik
Pada faktanya, masyarakat, terutama mereka yang tinggal di

daerah sekitar lokasi pembangunan dan pengembangan PLTU


am

ub
Cirebon Ekspansi tidak ada yang berkeberatan atas rencana

penerbitan Objek Gugatan tersebut. ;--------------------------------------


ep
k

3. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa: (i)


ah

R
Penggugat I telah mengetahui diterbitkannya Objek Sengketa setidak-

si
tidaknya sejak tanggal 12 Juni 2017, sementara (ii) Penggugat II

ne
ng

mengetahuinya setidak-tidaknya sejak tanggal 28 Juli 2017. Adapun

Gugatan a quo didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha

do
gu

Negara Bandung pada tanggal 4 Desember 2017, yaitu: (i) 175 (seratus

tujuh puluh lima) hari sejak Penggugat I dan (ii) 157 (seratus lima puluh
In
A

tujuh) hari sejak Penggugat II mengetahui diterbitkannya Objek


ah

lik

Sengketa. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa pengajuan Gugatan a

quo telah melewati batas waktu 90 hari sebagaimana ditentukan dalam


m

ub

Pasal 55 Undang-Undang No. 5 tahun 1986 juncto Undang-Undang No.


ka

9 tahun 2004 juncto Undang-Undang No. 51 tahun 2009 tentang


ep

Peradilan Tata Usaha Negara (“UU PTUN”). Berikut kutipannya ;-----------


Pasal 55 UU PTUN ;---------------------------------------------------------------------
ah

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh


R

es

hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan


M

ng

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.” ;----------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 231 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karenanya, Majelis Hakim yang terhormat sudah sepatutnya

si
menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat

diterima (niet onvantelijke verklaard) ;-----------------------------------------------

ne
ng
4. Selanjutnya, dalam butir 37 halaman 12 Gugatan, Para Penggugat

mencoba mendalilkan bahwa Gugatan a quo telah diajukan dalam

do
gu jangka waktu yang tepat dengan merujuk pada Surat Edaran Mahmakah

Agung No. 2 Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa

In
A
Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986. Namun
ah

demikian, Surat Edaran Mahmakah Agung yang digunakan oleh Para

lik
Penggugat terkait dengan tenggang waktu pengajuan Gugatan tersebut
am

ub
sama sekali tidak berlaku bagi Para Penggugat. Hal ini karena Para

Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk


ep
k

mengajukan Gugatan a quo. Sangat jelas berdasarkan fakta hukum


ah

bahwa Para Penggugat tidak mempunyai kepentingan dan tidak ada


R

si
kerugian berdampak bagi Para Penggugat. Hal ini akan dijelaskan lebih

ne
ng

lanjut oleh Tergugat II Intervensi di bawah ini.


B. PARA PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS DAN

KEPENTINGAN UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A QUO

do
gu

B.1 PENGGUGAT I TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS DAN

KEPENTINGAN UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A QUO


5. Bahwa Pasal 53 ayat (1) UU PTUN menjelaskan dan menegaskan
In
A

bahwa orang atau badan hukum perdata yang kepentingannya terkena


ah

lik

dampak dari adanya suatu keputusan tata usaha negara diperbolehkan

untuk menggugat keputusan tata usaha negara tersebut. Berikut


m

ub

kutipannya:---------------------------------------------------------------------------------
Pasal 53 ayat (1) UU PTUN:
ka

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


ep

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan


ah

gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi


R

es

tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 232 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan

si
ganti rugi dan/atau direhabilitasi.”
6. Namun demikian, pada faktanya, tidak terdapat kepentingan Penggugat

ne
ng
I yang dirugikan atas diterbitkannya Objek Gugatan oleh Tergugat,

sehingga Penggugat I dalam perkara a quo tidak mempunyai kapasitas

do
gu untuk mengajukan Gugatan a quo guna membatalkan Objek Gugatan.
7. Penggugat I dalam butir 16 halaman 8 Gugatan menjelaskan bahwa

In
A
Penggugat I mewakili kepentingan atas potensi kerusakan lingkungan

hidup yang diakibatkan Objek Gugatan. Berikut kutipannya:------------------


ah

Butir 16 halaman 8 Gugatan:----------------------------------------------------------

lik
“16. Bahwa sebagai organisasi lingkungan hidup, PENGGUGAT I

mewakili kepentingan lingkungan hidup yang akan terdampak oleh


am

ub
Objek Gugatan berpotensi terhadap kerusakan lingkungan dalam

hal penurunan kualitas udara, kesehatan publik, dan penurunan


ep
k

kualitas air laut dengan demikian PENGGUGAT I mempunyai


ah

R
kepentingan hukum untuk mengajukan gugatan terhadap Objek

si
Gugatan.” ;---------------------------------------------------------------------------

ne
ng

8. Bahwa berdasarkan kutipan di atas, telah jelas bahwa Penggugat I

sendiri sebenarnya telah mengakui bahwa saat ini, tidak ada dampak

do
gu

lingkungan hidup yang telah ditimbulkan dan/atau disebabkan atas

penerbitan Objek Gugatan – sehingga legal standing/ kapasitas


In
A

Penggugat I untuk mengajukan Gugatan hanya berdasarkan

“pengandaian” belaka atau hanya berupa asumsi yang tidak didukung


ah

lik

bukti-bukti kuat bahwa telah terjadi dampak kerusakan lingkungan hidup

– dalil mana yang juga secara tegas ditolak oleh Tergugat II Intervensi ;--
m

ub

Sebelum diterbitkannya Objek Gugatan, Tergugat sebagai institusi yang


ka

berwenang tentunya telah mengikuti seluruh proses dan tahapan yang


ep

diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditambah


ah

lagi, proyek PLTU Cirebon Ekspansi milik Tergugat II Intervensi yang


R

es

merupakan ekspansi dari PLTU yang sebelumnya telah berdiri dan


M

ng

berjalan di Kabupaten Cirebon, dimana pengoperasian tersebut selalu


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 233 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku sehingga tidak

si
membawa dampak negatif pada lingkungan hidup sekitar ;-------------------
Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa Penggugat I tidak memiliki

ne
ng
kapasitas dan kepentingan untuk mengajukan Gugatan a quo ;-------------
B.2 PENGGUGAT II TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS DAN

do
gu KEPENTINGAN UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A QUO ;------------

9. Bahwa sebagaimana didalilkan oleh Penggugat II di dalam Gugatan,

In
A
Penggugat II merupakan buruh harian lepas dan nelayan pencari rebon

dan udang kecil. Namun demikian, pada faktanya, tidak ada satupun
ah

lik
kepentingan Penggugat II yang dirugikan dengan diterbitkannya Objek

Gugatan karena sampai saat ini Penggugat II masih bisa melakukan


am

ub
pekerjaannya untuk memperoleh mata pencaharian. Oleh karena itu,

terlihat jelas bahwa Penggugat II juga tidak memiliki kepentingan yang


ep
k

dirugikan atas diterbitkannya Objek Gugatan ;------------------------------------


ah

10. Bahwa, di dalam butir 23 halaman 9 Gugatan, Penggugat II juga


R

si
menjelaskan bahwa Penggugat II “memperkirakan” dirinya akan terkena

ne
ng

dampak atas pembangunan PLTU 1 x 1000 MW yang pengoperasiannya

didasarkan pada Objek Gugatan. Berikut kutipannya:


“23. Bahwa PENGGUGAT II adalah anggota masyarakat terdampak

do
gu

yang diperkirakan akan terkena dampak lingkungan hidup dari

pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap


In
A

Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon yang diizinkan pembangunan dan


ah

lik

operasinya beradasarkan objek gugatan.” ;---------------------------------


Berdasarkan kutipan di atas, Penggugat II sendiri sebenarnya saat ini

tidak terkena dan/atau merasakan dampak atas pembangunan dan


m

ub

pengoperasian PLTU Cirebon Ekspansi yang akan dijalankan oleh


ka

ep

Tergugat II Intervensi berdasarkan Objek Gugatan. Penggugat II hanya

memperkirakan atau berasumsi bahwa Penggugat II akan “menerima


ah

dampak lingkungan hidup” - QUOD NON -, hal mana yang ditolak oleh
es
M

Tergugat II Intervensi ;------------------------------------------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 234 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Perlu Tergugat II Intervensi sampaikan juga kepada Majelis Hakim yang

si
Terhormat, bahwa telah terbukti berdasarkan Putusan Perkara No. 124,

Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut telah mengunjungi area

ne
ng
PLTU, termasuk area untuk pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi pada

do
gu tanggal 2 dan 3 Maret 2017 dan memperoleh fakta bahwa TIDAK ADA

ancaman atau kerugian akibat dibangunnya PLTU Cirebon Ekspansi

In
A
tersebut. Hal ini pula yang menjadi dasar Majelis Hakim Perkara No.124

untuk menolak Permohonan Penundaan dalam perkara tersebut, yaitu


ah

lik
karena tidak pernah ada kerugian atau pencemaran sama sekali

dan/atau ancaman bagi warga yang tinggal di area PLTU mengingat


am

ub
para warga tersebut masih bisa mencari nafkah seperti biasanya. Berikut

kutipan putusan Perkara No.124, halaman 166 ;---------


ep
k

Halaman 166 Putusan Perkara No.124:--------------------------------------------


“Menimbang, bahwa berkaitan dengan permohonan Para Penggugat
ah

R
untuk menangguhkan pelaksanaan surat keputusan obyektum litis,

si
Majelis Hakim berpendapat bahwa oleh karena keseluruhan saksi fakta

ne
ng

yang diajukan Para Penggugat dan Tergugat memberi keterangan

bahwa saksi dan Para Penggugat masih dapat mencari nafkah sebagai

do
gu

nelayan pencari rebon, udang kecil serta ikan di lokasi pantai yang

dimaksud dalam obyektum litis, serta berdasarkan bukti T-22 berupa


In
A

Peraturan Presiden RI Nomor 4 tahun 2016 Tentang Percepatan


ah

lik

Pembangunan Infrasruktur Ketenagalistrikan dalam rangka peningkatan

kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan merata serta mendorong
m

ub

pertumbuhan ekonomi rakyat perlu dilakukan percepatan pembangunan


ka

infrastruktur ketenagalistrikan, yang nota bena merupakan kepentingan


ep

umum, karenanya permohonan Para Penggugat dalam hal ini tidak


ah

memenuhi ketentuan Pasal 67 Undang-Undang No. 5 tahun 1986


R

es

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang mensyaratkan adanya


M

ng

kepentingan Para Penggugat yang sangat mendesak apabila surat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 235 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keputusan obyek sengketa dilaksanakan, dan tidak adanya kepentingan

si
umum yang mengharuskan surat keputusan tersebut dilaksanakan,

sehingga beralasan bagi Majelis Hakim untuk menolak permohonan

ne
ng
penundaan pelaksanaan obyek sengketa in casu sampai adanya

do
gu putusan dalam perkara ini yang berkekuatan hukum tetap.” ;----------------
12. Bahwa berdasarkan seluruh penjelasan tersebut di atas, maka telah

terbukti Para Penggugat tidak mempunyai kapasitas untuk mengajukan

In
A
Gugatan a quo karena Para Penggugat tidak mempunyai kepentingan
ah

yang dirugikan atas diterbitkannya Objek Gugatan. Oleh karenanya

lik
Majelis Hakim yang terhormat sudah sepatutnya menolak Gugatan atau
am

ub
setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (niet onvantelijke

verklaard).;---------------------------------------------------------------------------------
ep
k

-
C. GUGATAN YANG DIAJUKAN OLEH PARA PENGGUGAT MERUPAKAN
ah

R
GUGATAN YANG PREMATUR

si
13. Bahwa Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

ne
ng

Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU No. 32/2009”) memberikan ruang

untuk pengajuan suatu gugatan mengenai kasus lingkungan hidup. Hal

do
gu

ini secara tegas dinyatakan dalam Pasal 84 UU No. 32/2009 ;---------------


14. Namun demikian, sebelum mengajukan gugatan tersebut di pengadilan,

para pihak yang bersengketa harus terlebih dahulu mengusahakan


In
A

penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Berikut kutipannya:--------------


Pasal 84 UU No. 32/2009:--------------------------------------------------------------
ah

lik

“1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui

pengadilan atau di luar


m

ub

pengadilan ;---------------------------------------------
2) Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan secara
ka

ep

suka rela oleh para pihak yang bersengketa ;--------------------------------


3) Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya
ah

penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan


R

es

tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.”
M

15. Bahwa, di dalam perkara a quo, sampai dengan didaftarkannya Gugatan


ng

a quo di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, Para Penggugat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 236 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TIDAK PERNAH berupaya dan/atau mencoba untuk menyelesaikan

si
permasalahan mengenai penerbitan Objek Gugatan dengan Tergugat

sebagai pihak yang berwenang untuk menerbitkan Objek Gugatan. Para

ne
ng
Penggugat juga tidak pernah sekalipun mencoba untuk menyampaikan

do
gu maksud dan permasalahan yang mereka hadapi dengan Tergugat II

Intervensi sebagai pihak yang diberikan izin melalui penerbitan Objek

In
A
Gugatan ;-----------------------------------------------------------------------------------
16. Bahwa selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 30 Tahun 2014
ah

tentang Administrasi Pemerintahan (“UU No. 30/2014”), bagi warga

lik
masyarakat yang merasa dirinya dirugikan atas suatu keputusan atau
am

ub
tindakan administratif, maka diperkenankan bagi warga masyarakat

tersebut untuk mengajukan upaya administratif SEBELUM mengajukan


ep
k

gugatan. Adapun upaya administratif tersebut berupa pengajuan


ah

keberatan dan banding atas suatu keputusan administratif yang telah


R

si
dikeluarkan ;-------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

-
Pasal 75 ayat 1 dan 2 UU No. 30/2014:
“(1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan dan/atau

do
gu

Tindakan dapat mengajukan Upaya Administratif kepada Pejabat

Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang menetapkan dan/atau


In
A

melakukan Keputusan dan/atau

Tindakan ;---------------------------------
ah

lik

(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

atas:;----------------------------------------------------------------------------------
a. keberatan; dan ;-------------------------------------------------------------
m

ub

b.
ka

ep

banding.;----------------------------------------------------------------------

-
ah

…”
R

Bahwa selanjutnya Pasal 76 ayat 3 UU No. 30/2014 mengatur bahwa


es
M

apabila upaya administratif tidak berhasil, maka warga masyarakat yang


ng

merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan. Berikut kutipannya:---------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 237 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 76 UU No. 30/2014:
“(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan berwenang menyelesaikan

si
keberatan atas Keputusan dan/atau Tindakan yang ditetapkan

ne
ng
dan/atau dilakukan yang diajukan oleh Warga Masyarakat.
(2) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian

do
gu keberatan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Warga Masyarakat dapat

In
A
mengajukan banding kepada Atasan Pejabat.
(3) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian
ah

banding oleh Atasan Pejabat, Warga Masyarakat dapat

lik
mengajukan gugatan ke Pengadilan.”
Namun demikian, PADA FAKTANYA, sampai dengan didaftarkannya
am

ub
Gugatan a quo di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, Para

Penggugat sebelumnya tidak pernah menempuh dan/atau melakukan


ep
k

upaya administratif sebagaimana diperintahkan dan diamanatkan oleh


ah

R
UU No. 30/2014. Dengan demikian, meskipun misalnya, QUOD NON,

si
Gugatan aquo diajukan masih dalam jangka waktu yang ditentukan (hal

ne
ng

mana yang ditolak dengan tegas oleh Tergugat II Intervensi), tetap saja

dapat diperoleh kesimpulan bahwa Gugatan a quo merupakan gugatan

do
gu

yang prematur karena Para Penggugat tidak pernah menempuh

dan/atau mengupayakan upaya adminsitratif melalui pengajuan


In
A

keberatan atau banding kepada Tergugat sebelum mengajukan


ah

lik

Gugatan a quo ;--------------------------------------------------------------------------


17. Bahwa dengan demikian, terlihat jelas bahwa Gugatan yang diajukan

oleh Para Penggugat terhadap Tergugat dalam perkara a quo belum


m

ub

saatnya diajukan, karena pada faktanya Para Penggugat: (i) belum


ka

ep

menempuh langkah penyelesaian di luar pengadilan sebagaimana

diamanatkan dalam Pasal 84 UU No. 32/2009 dan/atau (ii) belum


ah

menempuh langkah upaya administratif sebagaimana diamanatkan


es
M

Pasal 75 UU No. 30/2014. Oleh karena itu, telah terbukti bahwa Gugatan
ng

yang diajukan Para Penggugat merupakan gugatan yang prematur.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 238 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, mengingat Gugatan a quo telah diajukan oleh Para

si
Penggugat sebelum mengupayakan upaya penyelesaian sengketa di

luar pengadilan, maka Majelis Hakim yang terhormat sudah sepatutnya

ne
ng
menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat

do
gu diterima (niet onvantelijke verklaard) ;-----------------------------------------------
D. GUGATAN YANG DIAJUKAN PARA PENGGUGAT KABUR DAN TIDAK

JELAS (EKSEPSI OBSCUUR LIBELLUM) ;-------------------------------------------

In
A
18. Bahwa, di dalam halaman 2 Gugatan, Penggugat II dijelaskan

mempunyai pekerjaan sebagai buruh harian lepas. Namun demikian, di


ah

lik
dalam butir 25 halaman 9 Gugatan, Penggugat II mendalilkan bahwa

dirinya bekerja sebagai buruh harian lepas dan nelayan pencari rebon
am

ub
dan udang kecil. Berikut kutipannya:------------------------------------------------
Butir 25 halaman 9 Gugatan ;---------------------------------------------------------
“25. Bahwa selain hubungan tempat tinggal, PENGGUGAT II juga
ep
k

memiliki hubungan hukum dimana penghidupan dan mata


ah

R
pencahariannya terpengaruh atas terbitnya objek gugatan, dimana

si
PENGGUGAT II adalah seorang buruh harian lepas dan nelayan

ne
ng

pencari rebon dan udang kecil yang hidup di sekitar lokasi rencana

pembangunan PLTU 1x1000 MW yang akan memperburuk sumber

do
gu

pendapatan PENGGUGAT II.” ;------------------------------------------------


19. Bahwa dalil Penggugat II mengenai mata pencahariannya tersebut
In
A

merupakan dalil yang selalu berubah-ubah. Sebagaimana telah

disampaikan oleh Tergugat II Intervensi pada bagian PENDAHULUAN


ah

lik

(KALIMAT PEMBUKA / OPENING STATEMENTS) tersebut di atas,

Penggugat II adalah salah satu saksi yang dihadirkan oleh para


m

ub

penggugat dalam Perkara No. 124 di mana pada saat proses


ka

ep

pemeriksaan saksi pada Perkara No. 124, pada saat itu Penggugat II

memberikan kesaksian bahwa dirinya “bekerja sebagai nelayan”.


ah

Bahwa Penggugat II sendiri tidak jelas dalam menjabarkan mata


R

es

pencahariannya yang didalilkan akan terkena dampak atas


M

ng

diterbitkannya Objek Gugatan oleh Tergugat. Dengan demikian, dalil


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 239 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diajukan Penggugat II adalah dalil yang kabur dan tidak jelas

si
(Obscuur Libellum) karena Penggugat II sendiri tidak yakin apakah

dirinya bekerja sebagai buruh harian lepas atau nelayan pencari rebon

ne
ng
dan udang kecil, serta apa yang menjadi kerugian atau dampak yang

do
gu sebenarnya diderita oleh Penggugat II dengan diterbitkannya Objek

Gugatan ;-----------------------------------------------------------------------------------
20. Apabila pekerjaan Penggugat II memang benar adalah sebagai buruh

In
A
harian lepas, seharusnya pekerjaan sebagai buruh harian lepas tersebut
ah

MALAH SEMAKIN TIDAK AKAN TERPENGARUH oleh kegiatan

lik
pembangunan dan pengoperasian PLTU Cirebon, sebab sebagai
am

ub
seorang buruh harian lepas, Penggugat II tidak wajib dan tidak harus

selalu bekerja di daerah sekitar proyek PLTU Cirebon. Dengan demikian


ep
k

tidak ada juga kepentingan Penggugat II yang dirugikan atas


ah

diterbitkannya Objek Gugatan oleh Tergugat. Penggugat II telah gagal


R

si
dalam menjelaskan apa pekerjaannya sendiri yang menurut Penggugat

ne
ng

II akan terpengaruh dampak dari diterbitkannya Objek Gugatan.

Tergugat II Intervensi juga mempertanyakan maksud Penggugat II

do
gu

“merubah-ubah” keterangan mengenai profesi dia yang sebenarnya,

sehingga patut pula dipertanyakan apakah Penggugat II benar-benar


In
A

mengalami “potensi

kerugian”. ;-------------------------------------------------------
ah

lik

21. Bahwa berdasarkan dalil-dalil hukum tersebut di atas, maka telah

terbukti Gugatan yang diajukan Para Penggugat kabur dan tidak jelas
m

ub

(Obscuur Libellum), dan karenanya Majelis Hakim yang terhormat sudah


ka

sepatutnya menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak


ep

dapat diterima (niet onvantelijke verklaard) ;--------------------------------------


E. GUGATAN PARA PENGGUGAT TIDAK BERMATERAI ;--------------------------
ah

22. Bahwa berdasarkan salinan Gugatan yang diterima oleh Tergugat II


R

es

Intervensi, ditemukan bahwa Gugatan yang diajukan Para Penggugat


M

ng

tidak dibubuhi materai Rp. 6.000 ;----------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 240 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 240
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa setiap gugatan harus bermaterai, karena gugatan merupakan

si
tuntutan hak dari setiap orang yang mengajukan gugatan, oleh

karenanya setiap gugatan sebelum ditandatangani harus terlebih dahulu

ne
ng
ditempelkan materai, dalam hal ini adalah materai Rp. 6.000,----------------
23. Akan tetapi, apabila kita lihat pada halaman terakhir Gugatan, terlihat

do
gu jelas bahwa Para Penggugat tidak membubuhkan materai. Dengan

demikian, Gugatan a quo adalah tidak sah, karena Para Penggugat telah

In
A
melanggar ketentuan Pasal 2 ayat 1 huruf a Undang-Undang No. 13
ah

Tahun 1985 tentang Bea Materai (“UU No. 13/1985”). Berikut

lik
kutipannya:---------------------------------------------------------------------------------
Pasal 2 ayat 1 huruf a UU No. 13/1985;--------------------------------------------
am

ub
“(1) Dikenakan Bea Meterai atas dokumen yang

berbentuk ;----------------
a. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan
ep
k

tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai


ah

R
perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata”;------

si
Selain itu, Para Penggugat juga telah melanggar ketentuan Pasal 11

ne
ng

ayat 1 huruf a UU No. 13/1985. Berikut kutipannya ;----------------------------


Pasal 11 ayat 1 huruf a UU No. 13/1985 ;------------------------------------------
“(1) Pejabat Pemerintah, hakim, panitera, juru sita, notaris dan pejabat

do
gu

umum lainnya, masing-masing dalam tugas atau jabatannya tidak

dibenarkan ;-------------------------------------------------------------------------
a. menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen yang
In
A

Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar”;----------------------------


24. Bahwa, mengingat pada faktanya Gugatan a quo tidak ditempelkan
ah

lik

materai sebelum ditandatangani oleh Para Penggugat, maka Gugatan

dalam perkara a quo adalah tidak sah. Dengan demikian, telah terbukti
m

ub

Gugatan yang tidak bermaterai yang diajukan oleh Para Penggugat telah
ka

ep

melanggar ketentuan Pasal 2 ayat 1 huruf a dan Pasal 11 ayat 1 huruf a

UU No. 13/1985. Oleh karenanya Majelis Hakim yang terhormat sudah


ah

sepatutnya menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak


es
M

dapat diterima (niet onvantelijke verklaard) ;--------------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 241 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 241
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan pada eksepsi-eksepsi yang diajukan Tergugat II Intervensi

si
tersebut di atas, maka menjadi alasan hukum dan oleh karenanya Tergugat II

Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk

ne
ng
MENOLAK GUGATAN PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-

do
tidaknya MENYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (niet onvankelijk verklaard).
gu
III. DALAM POKOK PERKARA ;-------------------------------------------------------------------

Bahwa Tergugat II Intervensi mohon agar seluruh dalil yang telah dikemukakan

In
A
oleh Tergugat II Intervensi pada bagian PENDAHULUAN (KALIMAT
ah

PEMBUKA / OPENING STATEMENTS) dan DALAM EKSEPSI secara mutatis

lik
mutandis dianggap termasuk ke dalam dan merupakan bagian dari bagian
am

ub
DALAM POKOK PERKARA

ini ;--------------------------------------------------------------------------
ep
k

A. PENERBITAN OBJEK GUGATAN SUDAH SESUAI DENGAN PROSEDUR


ah

YANG BENAR BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


R

si
YANG BERLAKU ;----------------------------------------------------------------------------
A.1 OBJEK GUGATAN DITERBITKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN

ne
ng

YANG BERLAKU DAN KEWENANGAN TERGUGAT;-----------------------


1. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para

do
gu

Penggugat dalam butir 69 - 90 halaman 19 - 26 Gugatan yang pada

intinya menyatakan bahwa penerbitan Objek Gugatan cacat prosedural


In
A

dan substansi, sebagaimana dijelaskan di bawah ini ;--------------------------


Tergugat II Intervensi dengan ini menegaskan bahwa penerbitan Objek
ah

lik

Gugatan yang dilakukan oleh Tergugat sudah dilakukan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di bawah ini adalah


m

ub

kronologis singkat mulai dari proses permohonan hingga akhirnya Objek


ka

Gugatan a quo diterbitkan oleh Tergugat:------------------------------------------


ep

KRONOLOGIS SINGKAT;--------------------------------------------------------------

a. Pada tanggal 12 April 2017, Pemerintah Republik Indonesia


ah

menerbitkan PP No.13/2017. Adapun PP No. 13/2017 tersebut


es
M

menjawab segala keraguan mengenai permasalahan tata ruang


ng

daerah dan nasional termasuk mengenai Tata Ruang Kabupaten


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 242 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 242
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon, dimana telah ditegaskan dalam Lampiran V.A peraturan

si
tersebut bahwa Kabupaten Cirebon memang diperuntukkan untuk

tempat pembangunan dan pengoperasian PLTU ;--------------------------

ne
ng
b. Pada tanggal 19 April 2017, Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

menerbitkan Putusan Perkara No.124 yang pada intinya menyatakan

do
gu bahwa Surat Izin Lingkungan Lama tidak sah. Perlu Tergugat II

Intervensi tegaskan bahwa Putusan Perkara No.124 hanya

In
A
menyatakan Izin Lingkungan Lama yang tidak sah, dan bukan
ah

dokumen-dokumen pendukung lainnya ;---------------------------------------

lik
c. Pada tanggal 2 Juni 2017, Tergugat II Intervensi mengajukan

permohonan perubahan atas Keputusan Badan Penanaman Modal


am

ub
dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


ep
k

Pembangunan dan Operasional, PLTU Kapasitas 1 x 1.000 MW


ah

R
Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah

si
Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana (Surat Izin

ne
ng

Lingkungan Lama). Hal ini satu dan lain hal karena telah

diterbitkannya PP No.13/2017 dan perubahan rencana pemantauan

do
gu

dampak/resiko lingkungan hidup ;-----------------------------------------------


d.
In
A

Selanjutnya:---------------------------------------------------------------------------
ah

lik

(i) Sebelum Tergugat II Intervensi mengajukan permohonan


m

ub

perubahan atas Surat Izin Lingkungan Lama, Tergugat II


ka

Intervensi mengirimkan surat No.: CEPR-L-


ep

BOD/KemenkoPerekonomian-III-17-0440 tertanggal 10 Maret


ah

2017 kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


R

es

Republik Indonesia yang pada intinya menjelaskan proyek


M

ng

pembangunan dan pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 243 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 243
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Surat tersebut kemudian ditanggapi oleh Kementerian

si
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia melalui

suratnya No. S-70/ D.VI.M.EKON/04/2017 tertanggal 21 April

ne
ng
2017. Adapun surat tanggapan itu pada intinya menjelaskan

do
gu bahwa pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi dapat

dilaksanakan secara bersamaan (paralel) dengan perubahan

In
A
tata ruang Kabupaten Cirebon. Selain itu, ditegaskan pula

bahwa PP No. 13/2017 dapat digunakan sebagai referensi


ah

lik
untuk mengakomodir permasalahan mengenai tata ruang

berbagai proyek infrastuktur baru termasuk Proyek Strategis


am

ub
Nasional di sektor ketenagalistrikan ;------------------------------------
(ii) Pada tanggal 2 Juni 2017, Tergugat II Intervensi mengirimkan
ep
k

surat No.: CEPR-L-BOD/DPMPTSP-VI-17-0491, Perihal:


ah

Permohonan Perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan


R

si
Hidup (KKLH) dan Izin Lingkungan kepada Tergugat. Adapun di

ne
ng

dalam suratnya, Tergugat II Intervensi menjelaskan bahwa

Tergugat II Intervensi memohon kepada Tergugat untuk

do
gu

melakukan perubahan terhadap Surat Izin Lingkungan Lama

mengingat terbitnya PP No. 13/2017. Di dalam permohonannya


In
A

tersebut, Tergugat II Intervensi juga melampirkan syarat-syarat

yang diperlukan dalam PP No. 27/2012 dan juga melampirkan


ah

lik

Addendum ANDAL dan RKL-RPL. ;--------------------------------------


(iii) Bahwa dalam rangka memenuhi persyaratan di dalam PP No.
m

ub

13/2017, Tergugat II Intervensi kemudian memohon


ka

rekomendasi izin pemanfaatan ruang melalui suratnya No.:


ep

CEPR-L-BOD/ATR-V-17-0469 tertanggal 3 Mei 2017 kepada


ah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan


R

es

Indonesia ;-----------------------------------------------------------------------
M

Surat tersebut kemudian ditanggapi oleh Menteri Agraria dan


ng

Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Indonesia melalui


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 244 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 244
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suratnya No. 2127/9.1/V/2017 tertanggal 29 Mei 2017, Perihal:

si
Pembangunan PLTU Cirebon 1x1000 MW Dan SUTET 500 KV,

yang pada intinya memberikan rekomendasi izin pemanfaatan

ne
ng
ruang atas pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi.;-----------------
Di dalam surat tersebut, ditegaskan pula bahwa rencana

do
gu pembangunan dan pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi

sudah tepat apabila merujuk PP No. 13/2017 dengan alasan

In
A
sebagai berikut:----------------------------------------------------------------
(a) Rencana pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi telah
ah

lik
dimuat pada Lampiran VA tentang Jaringan Infrastruktur

Pembangkitan Tenaga Listrik huruf M Nomor 3 PP No.


am

ub
13/2017 ;--------------------------------------------------------------------
(b) Berdasarkan Pasal 114A PP No. 13/2017, maka dalam hal
ep
k

rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis


ah

nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat


R

si
dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi,

ne
ng

rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan/atau

rencana rincinya, izin pemanfaatan ruang dapat didasarkan

do
gu

pada PP No. 13/2017 ;--------------------------------------------------


(iv) Selanjutnya, Tergugat II Intervensi mengirimkan surat No.:

CEPR-L-BOD/MENKO-V-17-0474 tertanggal 5 Mei 2017 kepada


In
A

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik


ah

lik

Indonesia, yang pada intinya memohon klarifikasi mengenai izin

pemanfaatan ruang yang belum diatur dalam peraturan daerah


m

ub

dapat merujuk pada PP No. 13/2017. ;----------


Adapun surat tersebut telah ditanggapi oleh Kementerian
ka

ep

Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia melalui

suratnya No. S-12/ M.EKON/05/2017 tertanggal 21 Mei 2017 ;---


ah

Di dalam surat tanggapan tersebut, dijelaskan bahwa izin


R

es

pemanfaatan ruang untuk kegiatan pemanfaatan ruang PLTU


M

ng

Cirebon Ekspansi yang belum dimuat dalam Peraturan Daerah


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 245 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 245
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon,

si
dan/atau rencana rincinya, pelaksanaanya dapat didasarkan

pada PP No. 13/2017 ;-------------------------------------------------------

ne
ng
(v) Atas terbitnya rekomendasi berdasarkan PP No. 13/2017,

kemudian Tergugat II Intervensi kembali memohon klarifikasi

do
gu kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

Pertanahan Indonesia melalui suratnya No.: CEPR-L-BOD/ATR-

In
A
VI-17-0492 tertanggal 8 Juni 2017 ;--------------------------------------
Adapun surat Tergugat II Intervensi tersebut ditanggapi melalui
ah

lik
surat dari Direktur Pemanfaatan Ruang, Kementerian Agraria

dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional No. 194/


am

ub
SRT/200.11/vi/2017 tertanggal 21 Juni 2017 ;-------------------------
Bahwa di dalam surat tanggapan tersebut kembali ditegaskan
ep
k

bahwa rencana pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi,


ah

terutama di Kecamatan Mundu, yang belum tertuang dalam


R

si
rencana tata ruang Kabupaten Cirebon Tahun 2011-2031 dapat

ne
ng

didasarkan pada PP No. 13/2017 ;---------------------------------------


(vi) Bahwa Tergugat II Intervensi kemudian kembali memohon

klarifikasi mengenai izin pemanfaatan ruang berdasarkan PP

do
gu

No. 13/2017 dengan mengirimkan permohonan klarifikasi

kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui


In
A

surat dari Tergugat II Intervensi No.: CEPR-L-BOD/MOLHR-VI-


ah

lik

17-0497 tertanggal 12 Juni 2017 ;----------------------------------------


Adapun surat tersebut telah ditanggapi oleh Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya No.: AHU


m

ub

UM.01.01-623, Perihal: Pertimbangan dan Tanggapan atas


ka

ep

Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang Pembangunan Ekspansi

PLTU Cirebon berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun


ah

2017 (1x1000 MW di Kecamatan Mundu) tertanggal 3 Juli 2017.


es

Di dalam surat tanggapan tersebut, dijelaskan bahwa izin


M

ng

pemanfaaan ruang yang diterbitkan berdasarkan Pasal 114 A


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 246 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 246
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PP No. 13/2017 akan berlaku sah menurut hukum, sehingga

si
tidak terdapat lagi permasalahan terkait pertentangan antara

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan/atau Kabupaten

ne
ng
karena izin pemanfaatan ruang tersebut akan tetap berlaku

do
gu meskipun masih terdapat ketidaksesuaian antara tata ruang

yang diatur dalam PP No. 13/2017 dengan peraturan lain di

In
A
bawahnya (rencana tata ruang wilayah provinsi dan/atau

kabupaten) ;---------------------------------------------------------------------
ah

(vii) Pada tanggal 2 Juni 2017 sampai dengan 15 Juni 2017,

lik
dilakukan pengumuman terkait penerbitan Objek Gugatan.
am

ub
Pengumuman mengenai proses penerbitan Objek Gugatan juga

dilakukan sejak tanggal 19 Juli 2017 sampai dengan 28 Juli


ep
k

2017 dan dipasang di sepanjang jalan menuju lokasi proyek


ah

pembangungan dan pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi.


R
Bahwa sebelum diterbitkannya Objek Gugatan ataupun SKKLH,

si
pada tanggal 6 Juli 2017, Tergugat dan Tergugat II Intervensi

ne
ng

telah melakukan pembahasan mengenai proses Addendum

ANDAL dan RKL-RPL dengan Kepala DLH Provinsi Jawa Barat

do
gu

yang juga dihadiri oleh ahli-ahli di bidang lingkungan hidup dan

juga tim teknis penerbitan AMDAL ;--------------------------------------


In
A

Adapun di dalam pertemuan tersebut, terhadap izin lingkungan

milik Tergugat II Intervensi, telah diberikan beberapa saran,


ah

lik

masukan, dan tanggapan mengenai perubahan izin lingkungan

yang pada akhirnya disepakati dengan melakukan proses


m

ub

Addendum ANDAL dan RKL-RPL ;---------------------------------------


ka

Bahwa tidak hanya proses Addendum ANDAL dan RKL-RPL


ep

saja yang dibahas, namun juga diperoleh saran mengenai


ah

penerbitan PP No. 13/2017 yang merupakan suatu bentuk


R

es

penyempurnaan mengenai permasalahan tata ruang, yang


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 247 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 247
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mana hal ini juga dapat digunakan sebagai dasar atas

si
perubahan izin lingkungan milik Tergugat II Intervensi;-------------
Dengan demikian, penerbitan Objek Gugatan yang dilakukan

ne
ng
melalui proses Addendum ANDAL dan RKL-RPL sudah sesuai

dengan arahan dari Kepala DLH Provinsi Jawa Barat dan juga

do
gu ahli-ahli di bidang lingkungan hidup ;-------------------------------------
(viii) Selanjutnya Tergugat menerbitkan Keputusan No:

In
A
660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Kelayakan

Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan dan Operasional


ah

lik
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1x 1000 MW Cirebon

di Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah


am

ub
Kabupaten Cirebon Oleh PT Cirebon Energi Prasarana

tertanggal 13 Juli 2017 ;-----------------------------------------------------


ep
k

e. Selanjutnya, pada tanggal 17 Juli 2017, Tergugat menerbitkan Objek


ah

R
Gugatan. Adapun alasan Tergugat menerbitkan Objek Gugatan yang

si
merupakan izin baru dan terpisah dari Surat Izin Lingkungan Lama

ne
ng

adalah karena peraturan perundang-undangan tidak mengatur

mengenai proses penerbitan izin lingkungan baru pada saat izin

do
gu

lingkungan yang lama masih berlaku, dan dengan

mempertimbangkan keputusan PTUN pada Perkara No.124 yang


In
A

memerintahkan pencabutan Izin Lingkungan Lama. Perlu Tergugat II


ah

lik

Intervensi tegaskan pula bahwa di dalam ketentuan yang berlaku,

tidak terdapat larangan bagi Tergugat untuk menerbitkan Obyek


m

ub

Gugatan, yang merupakan izin lingkungan baru. Hal ini juga telah
ka

didukung oleh Kementerian-Kementerian Pemerintahan Republik


ep

Indonesia yang terkait dan berwenang berdasarkan surat-surat


ah

rekomendasi dan korespondensi sebagaimana disebutkan dalam


R

es

nomor (i) – (viii) diatas ;-------------------------------------------------------------


M

Selanjutnya, atas terbitnya Objek Gugatan, Tergugat II Intervensi


ng

juga meminta klarifikasi kepada Kemen LHK mengenai Objek


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 248 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 248
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan yang telah diterbitkan oleh Tergugat melalui surat Tergugat

si
II Intervensi mengirimkan surat No: CEPR-L-BOD/KHLK-VII-17-0533

tertanggal 27 Juli 2017. Adapun permintaan Tergugat II Intervensi

ne
ng
tersebut kemudian ditanggapi oleh Kemen LHK melalui suratnya No:

do
gu S-527/POLUK/Pgi/pu4.4/2017 tertanggal 28 Juli 2017, yang pada

intinya Kemen LHK mengkonfirmasi bahwa: (i) kewenangan untuk

In
A
menerbitkan izin lingkungan (dalam perkara a quo, Objek Gugatan)

merupakan wewenang milik Gubernur Jawa Barat ataupun pejabat


ah

lik
yang mendapatkan pendelegasian untuk mengeluarkan izin

lingkungan tersebut; dan (ii) proses penerbitan izin lingkungan


am

ub
(dalam hal ini, Objek Gugatan) sudah sesuai dengan ketentuan

hukum yang berlaku ;---------------------------------------------------------------


ep
k

2. Bahwa Para Penggugat mendalilkan perubahan suatu izin lingkungan


ah

R
hanya dapat dilakukan secara limitatif bagi izin lingkungan yang masih

si
sah dan berlaku menurut hukum. Namun demikian, sebagaimana

ne
ng

diuraikan di atas, pada saat Tergugat II Intervensi mengajukan

permohonan perubahan atas Surat Izin Lingkungan Lama, izin tersebut

do
gu

masih sah dan berlaku menurut hukum. Sebagaimana Para Penggugat

dalilkan sendiri di dalam Gugatan a quo, pada tanggal 21 April 2017,


In
A

Tergugat (pada saat itu dikenal sebagai BPMPT – Badan Penanaman


ah

lik

Modal dan Perizinan Terpadu) mengajukan upaya hukum banding

terhadap Putusan Perkara No.124, dan dengan demikian putusan


m

ub

Perkara No.124 belum berkekuatan hukum tetap ;------------------------------


3. Sebagaimana telah diuraikan diatas, dan perlu Tergugat II Intervensi
ka

ep

tegaskan kembali bahwa Objek Gugatan BUKAN merupakan revisi Surat

Izin Lingkungan Lama. Objek Gugatan dan Surat Izin Lingkungan Lama
ah

merupakan dua izin yang berbeda dan tidak dapat dikaitkan. Hal ini
es
M

karena penerbitan Objek Gugatan hanya didasarkan pada revisi atas


ng

AMDAL dari Surat Izin Lingkungan Lama mengingat tidak ada satupun
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 249 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 249
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan majelis hakim Perkara No. 124 yang menyatakan AMDAL

si
tidak berlaku ;------------------------------------------------------------------------------
Di dalam pertimbangan hukumnya, Majelis Hakim Perkara No.124

ne
ng
menyebutkan bahwa kekeliruan pada AMDAL dari Surat Izin Lingkungan

Lama hanya semata-mata terkait dengan permasalahan Tata Ruang di

do
gu Wilayah Mundu. Namun, dengan berlakunya PP No. 13/2017 (sejak

tanggal 12 April 2017), dan dengan adanya revisi terhadap AMDAL

In
A
tersebut, maka pertentangan mengenai Tata Ruang Wilayah Cirebon
ah

tersebut telah selesai karena PP No. 13/2017 telah menegaskan bahwa

lik
Kabupaten Cirebon memang diperuntukkan untuk tempat pembangunan
am

ub
dan pengoperasian PLTU ;-------------------------------------------------------------
Dengan demikian, dalil Para Penggugat yang menyatakan bahwa Objek

Gugatan cacat prosedural merupakan dalil yang tidak berdasar hukum


ep
k

sehingga patut ditolak oleh Majelis Hakim yang terhormat ;-------------------


ah

A.2 PERMASALAHAN MENGENAI TATA RUANG BERSIFAT STRATEGIS


R

si
NASIONAL YANG BELUM DIMUAT DALAM PERATURAN

ne
ng

KABUPATEN/KOTA SUDAH TERSELESAIKAN DENGAN

DITERBITKANNYA PP NO. 13 TAHUN 2017 SEHINGGA OBJEK

do
gu

GUGATAN TELAH DITERBITKAN BERDASARKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU


4. Bahwa Para Penggugat mendalilkan Peraturan Daerah Kabupaten
In
A

Cirebon Nomor 17 tahun 2011 tentang Tata Ruang Kabupaten Cirebon


ah

lik

(“Perda Cirebon No. 17/2011”) masih berlaku dan belum ada revisinya

sehingga mengakibatkan Objek Gugatan bertentangan dengan


m

ub

perundang-undangan ;------------------------------------------------------------------
Bahwa Tergugat II Intervensi dengan tegas menolak dalil Para
ka

ep

Penggugat tersebut karena penerbitan Objek Gugatan sudah dilakukan

oleh Tergugat berdasarkan dan dengan tunduk pada peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana dijelaskan di bawah


es
M

ini ;--------------------------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 250 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 250
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa perlu Tergugat II Intervensi tekankan bahwa penerbitan Objek

si
Gugatan sudah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku

karena penerbitan Objek Gugatan merujuk kepada PP No.13/2017,

ne
ng
bukan berdasarkan Perda Cirebon No. 17/2011 ;--------------------------------
6. Bahwa Pasal 114 A PP No. 13/2017 menyebutkan, secara jelas dan

do
gu tegas bahwa kegiatan pemanfaatan ruang yang bernilai strategis

nasional yang belum dimuat dalam peraturan daerah mengenai tata

In
A
ruang, maka dapat merujuk pada peraturan yang diatur dalam PP No.
ah

13/2017. Berikut kutipannya ;----------------------------------------------------------

lik
Pasal 114 A PP No. 13/2017 ;---------------------------------------------------------
“1.) Dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis
am

ub
nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat dalam

peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata


ep
k

ruang wilayah kabupaten/kota, dan/atau rencana rincinya, izin


ah

pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114


R

si
didasarkan pada Peraturan Pemerintah ini ;--------------------------------
2.) Dalam pemberian izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud

ne
ng

pada ayat (1) Menteri dapat memberikan rekomendasi

pemanfaatan ruang.”;-------------------------------------------------------------

do
gu

7. Bahwa, walaupun terdapat hambatan dalam pembangunan proyek PLTU

1 x 1000 MW (cq. PLTU Cirebon Ekspansi) di Kabupaten Cirebon


In
A

karena terdapat kesimpang-siuran mengenai peruntukkan Kecamatan

Mundu, dengan diterbitkannya PP No. 13/2017, terutama merujuk pada


ah

lik

Pasal 114 A PP No. 13/2017, maka telah jelas bahwa rencana kegiatan

pemanfaatan ruang yang bernilai strategis nasional yang belum dimuat


m

ub

dalam peraturan daerah dapat merujuk kepada Pasal 114 A PP No.


ka

ep

13/2017 ;------------------------------------------------------------------------------------
Dalam hal ini, Objek Gugatan diterbitkan dengan merujuk kepada Pasal
ah

114 A PP No. 13/2017. Hal ini juga diperkuat dan dipertegas kembali
R

es

dengan Lampiran V.A PP No. 13/2017 yang menyebutkan secara jelas


M

ng

bahwa Kabupaten Cirebon diperuntukkan untuk tempat pembangunan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 251 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 251
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan pengoperasian PLTU sehingga tidak akan ada lagi kesimpang-

si
siuran mengenai permasalahan tata ruang untuk Kecamatan Mundu

tersebut. Berikut

ne
ng
kutipannya:-----------------------------------------------------------
Lampiran V.A dari PP No. 13/2017:--------------------------------------------------

do
gu “M. JAWA BARAT
1. Pembangkit Tenaga Listrik di Kabupaten Bandung Barat (II/1)
2. Pembangkit Tenaga Listrik di Kabupaten Bekasi (II/1)
3. Pembangkit Tenaga Listrik di Kabupaten Cirebon (II/1)

In
A
15. Pembangkit Tenaga Listrik di Kota Cirebon”
8. Bahwa, selanjutnya Pasal 114 A ayat (2) PP No. 13/2017 menjelaskan
ah

bahwa Menteri dapat memberikan rekomendasi pemanfaatan ruang.

lik
Dalam hal ini, Menteri yang dimaksud adalah Menteri yang membidangi
am

ub
urusan tata ruang, yakni Kemetrian Agraria dan Tata Ruang/Kepala

Badan Pertanahan Nasional (“Menteri ATR”) ;------------------------------------


Dalam hal ini, sebagaimana diuraikan dalam bagian Kronologis Singkat
ep
k

oleh Tergugat II Intervensi tersebut di atas, Tergugat II Intervensi melalui


ah

R
suratnya No: CEPR-L-BOD/ATR-V-17-0469, tertanggal 3 Mei 2017, telah

si
mengajukan permohonan kepada Menteri ATR untuk memberikan

ne
ng

rekomendasi izin pemanfaatan ruang sebagai dasar penerbitan Objek

Gugatan ;-----------------------------------------------------------------------------------

do
gu

Adapun permohonan Tergugat II Intervensi tersebut ditanggapi Menteri

ATR melalui suratnya No. 2127/9.1/V/2017 tertanggal 29 Mei 2017,


In
A

Perihal: Pembangunan PLTU Cirebon 1x1000 MW Dan SUTET 500 KV.

Menteri ATR kemudian memberikan rekomendasi atas pembangunan


ah

lik

PLTU Cirebon Ekspansi dan juga menegaskan bahwa pengembangan

PLTU Cirebon Ekspansi telah dimuat dalam Lampiran VA PP No.


m

ub

13/2017. Dalam hal ini, Menteri ATR telah memberikan rekomendasi


ka

ep

kepada Tergugat II Intervensi untuk pembangunan dan pengoperasian

PLTU Cirebon Ekspansi dan oleh kerenanya, Objek Gugatan juga


ah

diterbitkan berdasarkan PP No. 13/2017. Berikut adalah kutipan


es
M

rekomendasi yang diberikan oleh Menteri ATR:----------------------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 252 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 252
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“1. Berdasarkan Pasal 114A Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

si
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26

Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, maka

ne
ng
dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis

do
gu nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat dalam

peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata

In
A
ruang wilayah kabupaten/kota, dan/atau rencana rincinya, izin

pemanfaatan ruang dapat didasarkan pada Peraturan Pemerintah


ah

lik
ini ;-------------------------------------------------------------------------------------
2. Rencana Pembangunan PLTU Kabupaten Cirebon telah dimuat
am

ub
pada Lampiran VA tentang Jaringan Infrastruktur Pembangkitan

Tenaga Listrik huruf M Nomor 3 Peraturan Pemerintah Nomor 13


ep
k

Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor


ah

26 Tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ;---


R
3. Berdasarkan hal tersebut di atas, rencana pembangunan PLTU

si
Cirebon 1x1000 MW dan SUTET 500 KV di Kabupaten Cirebon

ne
ng

telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun

do
gu

2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan izin

pemanfaatan ruangnya dapat didasarkan atas Peraturan


In
A

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 ini.” ;------------------------------------


9. Bahwa dengan diberikannya rekomendasi oleh Menteri ATR, maka
ah

lik

penerbitan Objek Gugatan telah memenuhi persyaratan yang

diamanatkan dalam Pasal 114 A PP No. 13/2017, dengan perincian


m

ub

sebagai berikut:---------------------------------------------------------------------------
ka

(i) rencana pemanfaatan ruang untuk pembangunan PLTU di


ep

Kabupaten Cirebon memang belum sepenuhnya diatur dalam Perda


ah

Cirebon No. 17/2011, namun berdasarkan Lampiran VA PP No.


R

es

13/2017, Kabupaten Cirebon diperuntukkan untuk pembangunan


M

ng

PLTU;------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 253 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 253
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(ii) Tergugat II Intervensi telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri

si
ATR sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal 114 A ayat (2) PP No.

13/2017, yang mana untuk pemanfaatan ruang yang belum diatur

ne
ng
dalam peraturan rencana tata ruang daerah bisa merujuk kepada PP

do
gu No. 13/2017 dengan mendapatkan rekomendasi dari menteri yang

terkait, dalam hal ini Menteri ATR ;----------------------------


10. Bahwa setelah Tergugat menerbitkan Keputusan No:

In
A
660/07/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup
ah

Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga

lik
Uap Kapasitas 1x 1000 MW Cirebon di Kecamatan Astanajapura dan
am

ub
Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon Oleh PT Cirebon Energi

Prasarana (“SKKLH”), Tergugat II Intervensi kemudian mengirimkan


ep
k

surat kepada Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan


ah

Kegiatan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (“Kemen LHK”)


R

si
melalui surat Tergugat II Intervensi No: CEPR-L-BOD/KHLK-VII-17-0533

ne
ng

tertanggal 27 Juli 2017 Perihal: Permohonan Konfirmasi/Penegasan

Penerbitan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin

do
gu

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU) Kapasaitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan


In
A

Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon

kepada Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan


ah

lik

Kegiatan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK).


Di dalam surat tersebut, Tergugat II Intervensi pada intinya memberikan
m

ub

ringkasan (summary) atas prosedur yang telah dilalui oleh Tergugat II


ka

Intervensi dalam memperoleh SKKLH dan Objek Gugatan. Tergugat II


ep

Intervensi meminta konfirmasi dari Kemen LHK apakah rangkaian


ah

kegiatan dan prosedur yang dilaksanakan oleh Tergugat II Intervensi


R

es

dalam memperoleh SKKLH dan Objek Gugatan sudah benar adanya.


M

Surat dari Tergugat II Intervensi tersebut kemudian ditanggapi oleh


ng

Kemen LHK melalui suratnya No: S-527/POLUK/Pgi/pu4.4/2017


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 254 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 254
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggal 28 Juli 2017, yang pada intinya Kemen LHK mengkonfirmasi

si
hal-hal sebagai

berikut:------------------------------------------------------------------

ne
ng
(i) Kewenangan untuk menerbitkan izin lingkungan (dalam perkara a

quo, Objek Gugatan) merupakan wewenang milik Gubernur Jawa

do
gu Barat ataupun pejabat yang mendapatkan pendelegasian untuk

mengeluarkan izin tersebut;-------------------------------------------------------

In
A
(ii) Arahan yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa

Barat melalui proses Addendum ANDAL, RKL-RPL sudah sesuai


ah

lik
untuk proses penerbitan penerbitan SKKL dan izin lingkungan;---------
(iii) Gubernur Jawa Barat dapat mendelegasikan kewenangan penerbitan
am

ub
SKKLH dan izin lingkungan kepada DPMPTSP Jawa Barat (dalam

perkara a quo, Tergugat). ;--------------------------------------------------------


Bahwa berdasarkan konfirmasi dari Kemen LHK di atas, dapat
ep
k

disimpulkan bahwa: (i) Tergugat merupakan pihak yang berwenang


ah

R
dalam menerbitkan Objek Gugatan, dan (ii) penerbitan Objek Gugatan

si
berdasarkan saran dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

ne
ng

adalah tahapan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan demikian, dalil Para Penggugat yang menyatakan bahwa Objek

do
gu

Gugatan mengandung cacat prosedural adalah dalil yang keliru dan

tidak berdasar hukum ;------------------------------------------------------------------


In
A

11. Bahwa Para Penggugat dalam butir 94 dan 95 halaman 26 Gugatan

mendalilkan bahwa izin lingkungan bukan termasuk izin pemanfaatan


ah

lik

ruang yang diatur berdasarkan berdasarkan Pasal 163 Peraturan

Pemerintah No. 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan


m

ub

Ruang (“PP No. 15/2010”). Berikut kutipannya:---------------------------------


ka

Butir 94 dan 95 halaman 26 Gugatan:


ep

“94. Adapun dalam pasal 163 PP 15 tahun 2010 mengatur bahwa yang

dimaksud dengan izin pemanfaatan ruang dapat berupa izin


ah

prinsip, izin lokasi, izin penggunaan pemanfaatan tanah, izin


es
M

mendirikan bangunan, dan izin lain berdasarkan ketentuan


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 255 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 255
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peraturan perundang-

si
undangan. ;-----------------------------------------------------------
95. Merujuk pada Peraturan Pemerinth No. 15 Tahun 2010 tersebut

ne
ng
terdapat terminologi “Izin lain berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.” jika dibaca secara struktural bersama ayat

do
gu (2), izin dimaksud hanya mencakup izin yang diterbitkan oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota.”

In
A
12. Bahwa dalil-dalil yang disampaikan oleh Para Penggugat di atas adalah

dalil yang tidak berdasar hukum. Bahwa Tergugat II Intervensi juga telah
ah

lik
meminta konfirmasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

(“Kemenhukham”) mengenai penerapan dan penafsiran dari PP No.


am

ub
13/2017 terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh Tergugat II

Intervensi melalui suratnya No. CEPR-L-BOD/MOLHR-VI-17-0497


ep
k

tertanggal 12 Juni
ah

R
2017 ;----------------------------------------------------------------

si
Bahwa Kemenhukham melalui suratnya No: AHU UM.01.01-623

ne
ng

tertanggal 3 Juli 2017 menegaskan bahwa izin pemanfaatan ruang

dapat diterbitkan berdasarkan Pasal 114 A PP No. 13/2017 dan telah

do
gu

mendapatkan rekomendasi dari Menteri ATR adalah berlaku sah

menurut hukum. Kemenhukham dalam surat tanggapannya juga


In
A

menegaskan bahwa tujuan diterbitkannya PP No. 13/2017 tersebut


ah

lik

adalah sebagai dasar penerbitan izin pemanfaatan ruang meskipun

terdapat pertentangan antara rencana tata ruang nasional, provinsi,


m

ub

ataupun kabupaten/kota, serta hal ini juga berlaku untuk izin lingkungan.
ka

Berikut kutipannya:-----------------------------------------------------------------------
ep

“Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan berdasarkan Pasal 114A

Peraeturan Pemerintah No.13 Tahun 2017 dan (apabila) diperlukan


ah

rekomendasi dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang/ Badan


es
M

Pertanahan Nasional Republik Indonsia akan berlaku sah menurut


ng

hukum, sehingga tidak akan terdapat lagi permasalahan terkait


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 256 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 256
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertentangan antara Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan/atau

si
Kabupaten karena izin pemanfaatan ruang tersebut akan tetap berlaku

meskipun masih terdapat ketidaksesuaian antara tata ruang yang diatur

ne
ng
dalam PP No.13 tahun 2017 dengan peraturan lain di bawahnya

do
gu (rencana tata ruang wilayah provinsi dan/atau kabupaten). Dalam hal ini

terjadi ketidaksesuaian, maka PP No.13 Tahun 2017 yang akan berlaku

In
A
dan menggantikan peraturan setempat (yaitu tata ruang

provinsi/kabupaten). Hal ini juga berlaku terhadap izin lingkungan yang


ah

lik
diterbitkan untuk PLTU Jawa 1 berdasarkan PP No 13 Tahun 2017 dan

rekomendasi dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang Bada Pertanahan


am

ub
Nasional RI” ;------------------------------------------------------------------------------
Dengan demikian, Objek Gugatan merupakan izin pemanfaatan ruang
ep
k

yang sah karena diterbitkan berdasarkan Pasal 114 A PP No. 13/2017


ah

sebagaimana telah ditegaskan oleh Kemenhukham melalui suratnya di


R

si
atas.
13. Selanjutnya, apabila kita melihat Pasal 164 ayat (1) PP No. 15/2010,

ne
ng

dijelaskan sebagai berikut:


“(1) Izin pemanfaatan ruang yang menjadi kewenangan Pemerintah

do
gu

dan pemerintah daerah provinsi diberikan kepada calon pengguna

ruang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.”


Bahwa dengan demikian, PP No. 15/2010 juga mengatur bahwa izin
In
A

pemanfaatan ruang juga mencakup izin yang menjadi kewenangan


ah

lik

pemerintah provinsi. Dengan demikian, dalil Para Penggugat di dalam

butir 95 halaman 26 Gugatan yang menyatakan bahwa terminologi “izin


m

ub

lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan” hanya


ka

mencakup izin yang diterbitkan pemerintah kabupaten/kota adalah dalil


ep

yang tidak berdasar hukum ;-----------------------------------------------------------


Bahwa di sisi lain, Tergugat Intervensi II melihat terdapat inkonsistensi
ah

dan ketidakjelasan di dalam dalil-dalil Para Penggugat, dimana di satu


es
M

sisi Para Penggugat menyampaikan dalil bahwa izin lingkungan bukan


ng

termasuk izin pemanfaatan ruang namun di sisi lain, Para Penggugat


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 257 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 257
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan dalil bahwa permasalahan tata ruang di Kabupaten

si
Cirebon (yang telah diselesaikan dengan diterbitkannya PP No. 13/2017)

sebagai dasar utama untuk membatalkan suatu izin lingkungan seperti

ne
ng
Objek Gugatan. Dengan demikian dalil-dalil Para Penggugat dalam

do
gu mempermasalahkan Objek Gugatan adalah tidak jelas (obscuur libel,

serta tidak berdasarkan hukum) ;-----------------------------------------------------


Berdasarkan uraian di atas, malah terbukti sebaliknya bahwa Para

In
A
Penggugat yang tidak memahami esensi dan pengertian izin
ah

pemanfaatan ruang, ataupun Para Penggugat yang hanya mempelajari

lik
sebagian ketentuan PP No. 15/2010 sehingga membuat Para
am

ub
Penggugat tidak memahami secara sepenuhnya ;------------------------------
B. PENERBITAN OBJEK GUGATAN DIDASARKAN PADA DISKRESI BADAN

PEMERINTAHAN YANG BERWENANG BERDASARKAN PERATURAN


ep
k

PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU


ah

14. Bahwa sebagaimana Tergugat II Intervensi telah jelaskan di atas,


R

si
penerbitan Objek Gugatan yang merujuk pada ketentuan dalam Pasal

ne
ng

114 A PP No. 13/2017 adalah sah dan tidak bertentangan dengan

hukum ;--------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Gugatan, telah melalui

do
gu

proses Addendum ANDAL dan RKL-RPL sebagaimana arahan yang

diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, yang mana
In
A

hal ini merupakan suatu diskresi yang dilakukan oleh Tergugat ;------------
15. Bahwa Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin
ah

lik

Lingkungan (“PP No. 27/2012”) tidak mengatur mengenai penerbitan izin

lingkungan yang baru terhadap suatu entitas hukum apabila izin


m

ub

lingkungan yang lama masih tetap berlaku. Sebagaimana telah Tergugat


ka

ep

II Intervensi jelaskan di atas, pada saat proses penerbitan Objek

Gugatan berlangsung, Surat Izin Lingkungan Lama masih dianggap


ah

berlaku karena Tergugat (pada saat itu dikenal sebagai BPMPT)


es
M

mengajukan banding terhadap putusan Perkara No. 124 ;--------------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 258 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 258
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan adanya kondisi yang demikian, Tergugat II Intervensi memahami

si
bahwa Tergugat kemudian menggunakan diskresinya untuk menerbitkan

Objek Gugatan berdasarkan Addendum ANDAL dan RKL-RPL

ne
ng
mengingat Izin Lingkungan Lama yang diterbitkan untuk Tergugat II

do
gu Intervensi pada saat itu masih berlaku karena putusan Perkara No. 124

belum berkekuatan hukum tetap. PP No. 27/2012 tidak mengatur

In
A
mengenai penerbitan izin lingkungan sehubungan dengan kondisi yang

dialami oleh Tergugat II Intervensi ini ;----------------------------------------------


ah

16. Bahwa berdasarkan UU No. 30/2014, memungkinkan bagi pejabat

lik
pemerintahan untuk menggunakan diskresinya dalam rangka mengatasi
am

ub
persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan

dalam hal peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan,


ep
k

tidak mengatur, dan tidak lengkap ;--------------------------------------------------


Dalam hal ini, Tergugat telah menggunakan diskresinya untuk
ah

R
menerbitkan Objek Gugatan melalui proses Addendum ANDAL dan RKL-

si
RPL. Adapun diskresi yang dilakukan oleh Tergugat dikarenakan PP No.

ne
ng

27/2012 tidak secara jelas mengatur mengenai penerbitan izin

lingkungan yang baru terhadap suatu entitas hukum apabila izin

do
gu

lingkungan yang lama masih tetap berlaku, sebagaimana kondisi yang

dialamioleh Tergugat II Intervensi ;---------------------------------------------------


In
A

17. Bahwa Tergugat diperkenankan untuk menggunakan diskresinya

sepanjang keputusan yang diambil oleh Tergugat tidak bertentangan


ah

lik

dengan Pasal 22 ayat (2) UU No.30/2014 ;----------------------------------------


Pasal 22 ayat (2) UU No.30/2014:
“(2) Setiap penggunaan Diskresi Pejabat Pemerintahan bertujuan
m

ub

untuk:
ka

a. melancarkan penyelenggaraan pemerintahan;------------------------


ep

b. mengisi kekosongan hukum;-----------------------------------------------


c. memberikan kepastian hukum; dan;--------------------------------------
d. mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna
ah

kemanfaatan dan kepentingan


es
M

umum.” ;------------------------------
ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 259 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 259
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa diskresi yang diambil oleh Tergugat dalam menerbitkan Objek

si
Gugatan sudah memenuhi keseluruhan tujuan yang dipersyaratkan

dalam Pasal 22 ayat (2) UU No. 30/2014 ;-----------------------------------------

ne
ng
18. Bahwa dengan adanya diskresi yang dilakukan oleh Tergugat, maka

Tergugat telah ikut melancarkan penyelenggaraan pemerintahan. Bahwa

do
gu pembangunan dan pengoperasian PLTU Cirebon Ekspansi merupakan

salah satu Program Strategis Nasional (cq. Program 35,000 MW), yang

In
A
mana pelaksanaannya harus didukung penuh oleh pemerintah karena
ah

bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan dalam

lik
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ;------------------------------
Bahwa pelaksanaan PLTU Cirebon Ekspansi yang merupakan salah
am

ub
satu Program Strategis Nasional (cq. Program 35,000 MW), khusunya di

bidang ketenagalistrikan, telah secara tegas didukung pelaksanaannya


ep
k

berdasarkan Peraturan Presiden No. 4 tahun 2016 tentang Percepatan


ah

R
Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (“Perpres No. 4/2016”)

si
sebagaimana diubah melalui Peraturan Presiden No. 14 tahun 2017

ne
ng

tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2016 Tentang

Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (“Perpres No.

do
gu

14/2017”). Berikut kutipannya:--------------------------------------------------------


Pasal 1 Perpres No. 4/2016:-----------------------------------------------------------
“1. Infrastruktur Ketenagalistrikan adalah segala hal yang berkaitan
In
A

dengan pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik,


ah

lik

distribusi tenaga listrik, gardu induk, dan sarana pendukung

lainnya.;-------------------------------------------------------------------------------
2. Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang selanjutnya
m

ub

disingkat PIK adalah kegiatan perencanaan, pengadaan, dan


ka

ep

pelaksanaan dalam rangka penyediaan Infrastruktur

Ketenagalistrikan ;-----------------------------------------------------------------
ah

es
M

Pasal 18 Perpres No. 4/2016:


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 260 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 260
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menteri/kepala lembaga, gubernur, dan bupati/walikota memberikan

si
Perizinan dan Non perizinan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan

PIK.”

ne
ng
Selanjutnya, permasalahan mengenai tata ruang juga diatur di dalam

Pasal 32 Perpres No. 14/2017 demi menjaga kelancaran Program

do
gu Strategis Nasional, khususnya di bidang ketenagalistrikan. Berikut

kutipannya:---------------------------------------------------------------------------------

In
A
Pasal 32 Perpres No. 14/2017:
“(1) Dalam rangka percepatan pelaksanaan PIK, Pemerintah Pusat dan
ah

Pemerintah Daerah menyelesaikan penetapan Rencana Tata

lik
Ruang Wilayah, Rencana Detail Tata Ruang Daerah, atau Rencana
am

ub
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ;---------------------------
(2) Dalam hal penyelesaian penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah,

Rencana Detail Tata Ruang Daerah, atau Rencana Zonasi Wilayah


ep
k

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat


ah

R
(1), tidak dapat dilakukan karena belum mendapatkan persetujuan

si
perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan dari menteri yang

ne
ng

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan

hidup dan kehutanan, penyelesaian dilakukan melalui Penerapan

do
gu

Kawasan yang Belum Ditetapkan Perubahan Peruntukan

Ruangnya (Holding
In
A

Zone) ;------------------------------------------------------
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan adanya diskresi yang
ah

lik

dilakukan Tergugat, membuktikan bahwa Tergugat telah berpartisipasi

untuk melancarkan penyelenggaraan pemerintahan yang diwajibkan


m

ub

untuk memberikan perizinan terhadap proyek strategis nasional dalam


ka

ep

rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ;------------------------------


19. Bahwa diskresi yang dilakukan oleh Tergugat juga telah membuktikan
ah

bahwa Tergugat mengisi kekosongan hukum yang ada. Sebagaimana


R

es

telah dijelaskan di atas, PP No. 27/2012 tidak secara jelas mengatur


M

ng

mengenai penerbitan izin lingkungan yang baru terhadap suatu entitas


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 261 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 261
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum apabila izin lingkungan yang lama masih tetap berlaku,

si
sebagaimana kondisi yang dialami oleh Tergugat II Intervensi. Dengan

demikian, Tergugat telah memberikan kepastian hukum bagi Tergugat II

ne
ng
Intervensi sebagai pemilik proyek pembangunan PLTU Cirebon

do
gu Ekspansi dan juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang harus

mendorong pelaksanaan pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi.

In
A
Diskresi yang dilakukan oleh Tergugat telah terbukti telah memenuhi

tujuan-tujuan yang dipersyaratkan dalam Pasal 22 ayat (2) UU


ah

lik
No.30/2014, sehingga diskresi tersebut adalah sah dan tidak

bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku ;------------------------


am

ub
20. Bahwa diskresi yang diambil oleh Tergugat tidak hanya bertujuan untuk

melancarkan penyelenggaraan pemerintahan, mengisi kekosongan


ep
k

hukum, dan memberikan kepastian hukum, namun juga membuktikan


ah

bahwa:---------------------------------------------------------------------------------------
R
(i) Tergugat telah menghormati dan mematuhi isi putusan Perkara No.

si
124. Keputusan yang diambil Tergugat dengan mencabut Surat Izin

ne
ng

Lingkungan Lama, telah membuktikan bahwa Tergugat tidak hanya

menghormati pengadilan, namun juga memberikan kepastian hukum

do
gu

kepadaTergugat II Intervensi atas adanya suatu kekosongan hukum.


(ii) Penerbitan Objek Gugatan telah memberikan suatu
In
A

solusi/penyelesaian terhadap permasalahan mengenai tata ruang,

dimana terkadang ada ketidaksesuaian antara tata ruang nasional,


ah

lik

provinsi, maupun kabupaten/kota. Untuk menghadapi permasalahan

ini, maka selanjutnya dapat merujuk kepada ketentuan Pasal 114 A


m

ub

PP No. 13/2017 ;---------------------------------------------------------------------


ka

21.Bahkan terdapat preseden di mana Izin Lingkungan diterbitkan


ep

keduakalinya berdasarkan diskresi Gubernur dengan latar belakang


ah

adanya sengketa yang juga digugat oleh WALHI (dalam hal ini
R

es

Penggugat I) di PTUN Semarang, yakni Penerbitan Izin Lingkungan


M

ng

untuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, yakni


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 262 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 262
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/6 Tahun 2017

si
tertanggal 23 Februari 2017 – dimana terakhir Mahkamah Agung

Republik Indonesia menerbitkan Putusan tingkat Peninjauan Kembali

ne
ng
No. 99/PK/TUN/2016 (“Perkara Nomor 99/PK/TUN/2016”) ;------------------
Di dalam Perkara Nomor 99/PK/TUN/2016, izin lingkungan yang telah

do
gu diterbitkan oleh Gubernur Jawa Tengah dinyatakan batal melalui putusan

Mahkamah Agung No. 99/PK/TUN/2016 tanggal 5 Oktober 2016 karena

In
A
pada saat itu, dianggap penyusunan dokumen AMDAL mengandung
ah

cacat prosedur. Namun demikian, Gubernur Jawa Tengah kemudian

lik
kembali menerbitkan izin lingkungan bagi PT Semen Indonesia dengan
am

ub
merevisi dokumen AMDAL tersebut, sebagaimana tertuang dalam

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/6 Tahun 2017


ep
k

tertanggal 23 Februari 2017 ;-----------------------------------------


Kemudian WALHI kembali mengajukan gugatan terhadap izin
ah

R
lingkungan baru yang diterbitkan oleh Gubernur Jawa Tengah terhadap

si
PT Semen Indonesia. Namun demikian, gugatan yang diajukan

ne
ng

terhadap izin lingkungan yang baru tersebut ditolak oleh majelis hakim

PTUN Semarang melalui putusan PTUN Semarang No.

do
gu

039/G.PLW/2017/PTUN.Smg dengan alasan bahwa izin lingkungan

baru yang diterbitkan oleh Gubernur Jawa Tengah merupakan


In
A

pelaksanaan isi pertimbangan putusan Mahkamah Agung No.


ah

lik

99/PK/TUN/2016 tanggal 5 Oktober 2016. Berikut kutipannya:--------------


Paragraf 3 halaman 137 Putusan PTUN Semarang No.

039/G.PLW/2017/PTUN.Smg:
m

ub

“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakim


ka

menilai bahwa Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 660.1/6


ep

Tahun 2017 tanggal 23 Februari 2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


ah

Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen PT Semen Indonesia


R

es

(Persero) Tbk di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah merupakan


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 263 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 263
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pelaksanaan isi pertimbangan Putusan Mahkamah Agung Nomor 99

si
PK/TUN/2016 tanggal 5 Oktober 2016, …”
Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa

ne
ng
penerbitan izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia dalam

Perkara Nomor 99/PK/TUN/2016 dengan melakukan revisi atas

do
gu dokumen AMDAL merupakan suatu bentuk penghormatan dan

pelaksanaan putusan Mahkamah Agung No. 99/PK/TUN/2016 tanggal 5

In
A
Oktober 2016 ;-----------------------------------------------------------------------------
Sama halnya dalam perkara a quo, dimana Tergugat menerbitkan Objek
ah

lik
Gugatan berdasarkan Addendum ANDAL dan RKL-RPL merupakan

suatu bentuk penghormatan dan pelaksanaan atas suatu putusan


am

ub
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Namun perlu dicatat bahwa

dalam perkara a quo, tidak satupun pertimbangan Putusan Perkara No.


ep
k

124 yang menyatakan bahwa dokumen AMDAL milik Tergugat II


ah

R
Intervensi adalah tidak valid ;----------------------------------------------------------

si
22. Perlu dicatat bahwa tujuan dikeluarkannya PP No.13/2017 adalah untuk

ne
ng

menyelesaikan seluruh permasalahan terkait dengan peraturan tata

ruang di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota dengan tata ruang

do
gu

nasional agar sejalan dengan program Pemerintah Republik Indonesia

terutama untuk proyek-proyek yang bersifat strategis nasional seperti


In
A

proyek PLTU Cirebon Ekspansi yang dijalankan oleh Tergugat II

Intervensi ;----------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

Pada faktanya, sebelum dikeluarkannya PP No. 13/2017, Pemerintah

Republik Indonesia merasa sulit untuk mempercepat pembangunan


m

ub

proyek-proyek yang bersifat strategis nasional karena peraturan daerah


ka

mengenai tata ruang terkadang tidak dapat mengikuti perkembangan


ep

tata ruang nasional. Dengan adanya PP No. 13 2017, terutama


ah

ketentuan yang diatur dalam Pasal 114 A PP No. 13/2017, terbukti telah
R

es

menjembatani permasalahan mengenai ketidaksesuaian peraturan tata


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 264 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 264
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ruang di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota dengan tata ruang

si
nasional ;------------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan uraian di atas, maka alur penerbitan Objek Gugatan sama

ne
ng
sekali tidak menyalahi ketentuan hukum yang berlaku, malah sebaliknya,

Objek Gugatan diterbitkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan

do
gu hukum yang berlaku ;--------------------------------------------------------------------
23. Bahwa sebagaimana dijelaskan didalam Bagian Kronologis Singkat,

In
A
Tergugat II Intervensi juga telah mendapatkan dukungan dan konfirmasi

dari beberapa instansi pemerintahan mengenai penggunaan PP No.


ah

lik
13/2017 sebagai dasar untuk penerbitan Objek Gugatan. Adapun

dukungan dan konfirmasi tersebut tercantum dalam beberapa


am

ub
korespondensi di bawah

ini:------------------------------------------------------------
ep
k

(i) Surat Dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


ah

Republik Indonesia No. S-70/ D.VI.M.EKON/04/2017 tertanggal 21


R

si
April 2017 ;---------------------------------------------------------------------------
Berikut kutipannya:----------------------------------------------------------------

ne
ng

“6. The government of Indonesia has just issued Government

Regulation no. 13/2017 regarding the National Spatial Plan

do
gu

(RTRWN) which can be used as a reference for revision of

Regional Spatial Plan to accommodate various new


In
A

infrastructure projects including national Strategic Project on

the electricity sector.”


ah

lik

Terjemahan bebas Bahasa Indonesia berbunyi:---------------------------


“6. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan

Pemerintah no. 13/2017 mengenai Tata Ruang Nasional


m

ub

(RTRWN) yang dapat digunakan sebagai referensi untuk


ka

ep

revisi atas Tata Ruang Daerah untuk mengakomodir berbagai

proyek infrastuktur baru termasuk Proyek Strategis Nasional


ah

di sektor ketenagalistrikan”
es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 265 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 265
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(ii) Surat Dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

si
Republik Indonesia No. S-12/ M.EKON/05/2017 tertanggal 12 Mei

2017 ;---------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Berikut kutipannya:
“4. Sehubungan permohonan Saudara terhadap konfirmasi dan

do
gu interpretasi mengenai Pasal 114A Peraturan Pemerintah

Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

In
A
Nasional sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 13 Tahun 2017 dan memperhatikan hal diatas,


ah

lik
disampaikan bahwa izin pemanfaatan ruang untuk kegiatan

pemanfaatan ruang Pembangkit Tenaga Listrik di Kabupaten


am

ub
Cirebon yang belum dimuat dalam Peraturan Daerah tentang

Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Barat, Peraturan Daerah


ep
k

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon,


ah

R
dan/atau rencana rincinya, pelaksanaanya didasarkan atas

si
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana diatur

ne
ng

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana diubah

do
gu

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017.”

(iii) Rekomendasi Menteri ATR melalui suratnya No.


In
A

2127/9.1/V/2017 tertanggal 29 Mei 2017, Perihal: Pembangunan


ah

lik

PLTU Cirebon 1x1000 MW Dan SUTET 500

KV ;--------------------------------------------
m

ub

Berikut kutipannya:----------------------------------------------------------------
“1. Berdasarkan Pasal 114A Peraturan Pemerintah Nomor 13
ka

ep

Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


ah

Nasional, maka dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan


es
M

ruang bernilai strategis nasional dan/atau berdampak besar


ng

yang belum dimuat dalam peraturan daerah tentang rencana


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 266 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 266
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tata ruang provinsi, rencana tata ruang wilayah

si
kabupaten/kota, dan/atau rencana rincinya, izin pemanfaatan

ruang dapat didasarkan pada Peraturan Pemerintah ini.

ne
ng
2. Rencana Pembangunan PLTU Kabupaten Cirebon telah

dimuat pada Lampiran VA tentang Jaringan Infrastruktur

do
gu Pembangkitan Tenaga Listrik huruf M Nomor 3 Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas

In
A
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
ah

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ;-----------------------------

lik
3. Berdasarkan hal tersebut di atas, rencana pembangunan

PLTU Cirebon 1x1000 MW dan SUTET 500 KV di Kabupaten


am

ub
Cirebon telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13

Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah


ep
k

Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


ah

R
Nasional dan izin pemanfaatan ruangnya dapat didasarkan

si
atas Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 ini.” ;---------

ne
ng

(iv) Surat Dari Direktur Pemanfaatan Ruang, Kementerian Agraria dan

Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional No. 194/

do
gu

SRT/200.11/vi/2017 tertanggal 21 Juni 2017


Berikut kutipannya:----------------------------------------------------------------
“6. Berdasarkan poin 1 sampai 5 di atas, rencana pengembangan
In
A

PLTU Cirebon 1x1000 MW di Kecamatan Mundu yang belum

tertuang dalam Perda Kabupaten Cirebon No. 17/2011


ah

lik

tentang RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2011-2031 dapat

didasarkan pada PP No. 13/2017 tentang Perubahan Atas OO


m

ub

No. 26/2008 tentang RTRWN, dan izin pemanfaatan ruangnya


ka

ep

dapat mengacu pada PP tersebut ….”


(v) Surat Dari Kemenhukham No: AHU UM.01.01-623, Perihal:
ah

Pertimbangan dan Tanggapan atas Pelaksanaan Pemanfaatan


R

es

Ruang Pembangunan Ekspansi PLTU Cirebon berdasarkan


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 267 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 267
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 (1x1000 MW di

si
Kecamatan Mundu) tertanggal 3 Juli 2017
Berikut kutipannya:----------------------------------------------------------------
“Salah satu maksud dan tujuan diterbitkannya Peraturan

ne
ng
Pemerintah No. 13 Tahun 2017 adalah agar ketentuan Pasal 114A

do
gu Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 dapat digunakan

sebagai dasar penerbitan izin pemanfaatan ruang, meskipun

In
A
terdapat pertentangan antara dalam Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi dan/atau Kabupaten.


ah

lik
Untuk mendukung permohonan izin pemanfaatan ruang, apabila

diperlukan maka dapat dimintakan rekomendasi dari Kementerian


am

ub
Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
Izin Pemanfaaan Ruang yang diterbitkan berdasarkan Pasal 114 A
ep
k

Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 dan (apabila) diperlukan


ah

rekomendasi dari Kemeterian Agraria dan Tata Ruang/Badan


R

si
Pertanahan Nasional Republik Indonesia akan berlaku sah menurut

ne
ng

hukum, sehingga tidak terdapat lagi permasalahan terkait

pertentangan antara Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

do
gu

dan/atau Kabupaten karena izin pemanfaatan ruang tersebut akan

tetap berlaku meskipun masih terdapat ketidaksesuaian antara tata


In
A

ruang yang diatur dalam PP No. 13 Tahun 2017 dengan peraturan

lain di bawahnya (rencana tata ruang wilayah provinsi dan/atau


ah

lik

kabupaten). Dalam hal ini terjadi ketidaksesuaian, maka PP No. 13

tahun 2017 yang akan berlaku dan akan menggantikan peraturan


m

ub

setempat (yaitu tata ruang provinsi/kabupaten). Hal ini juga berlaku


ka

ep

terhadap izin lingkungan yang diterbitkan untuk PLTU Jawa 1

berdasarkan PP No. 13 Tahun 2017 dan rekomendasi dari


ah

Kemeterian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional


es
M

RI.” ;-----------------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 268 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 268
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24. Bahwa sebagaimana Tergugat II Intervensi telah jelaskan di atas, dasar

si
hukum penerbitan Objek Gugatan yang merujuk pada ketentuan dalam

Pasal 114 A PP No. 13/2017 sudah dikonfirmasi dan didukung oleh

ne
ng
Kementerian-Kementerian Pemerinta Indonesia yang terkait dan

do
gu berwenang. Pada intinya, berdasarkan surat-surat rekomendasi dan

korespondensi yang kami kutip di atas, dapat disimpulkan bahwa

In
A
ketentuan Pasal 114A PP No. 13/2017 dapat digunakan sebagai dasar

penerbitan Objek Gugatan ;------------------------------------------------------------


ah

25. Bahwa di dalam butir 174 – 183 halaman 42 – 44 Gugatan, Para

lik
Penggugat mendalilkan bahwa penerbitan Objek Gugatan bertentangan
am

ub
dengan Perda Cirebon No. 17/2011 dikarenakan Desa Kanci, Desa

Waruduwur, Kecamatan Mundu, dan Kecamatan Astanajapura


ep
k

ditetapkan sebagai daerah kawasan lindung ;------------------------------------


Bahwa dalil Para Penggugat tersebut merupakan dalil yang keliru, dan
ah

R
oleh karenanya mohon untuk ditolak oleh Majelis Hakim yang terhormat.

si
Dalam hal ini, Tergugat II Intervensi perlu menekankan kembali bahwa

ne
ng

terkait dengan tata ruang sebagaimana yang menjadi masalah

berdasarkan Putusan Perkara No.124, dalam perkara a quo tidak lagi

do
gu

sama dengan perkara sebelumnya karena terkait tata ruang, Objek

Gugatan diterbitkan berdasarkan Pasal 114A PP No. 13/2017, dan


In
A

bukan berdasarkan Perda Cirebon No. 17/2011, dengan demikian dalil-


ah

lik

dalil Para Penggugat tersebut adalah salah dan tidak berdasarkan

hukum ;--------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas dan berdasarkan
m

ub

konfirmasi dari beberapa Kementerian-Kementerian, antara lain,


ka

ep

Kemenhukham melalui suratnya No: AHU UM.01.01-623 tertanggal 3

Juli 2017 yang pada pokoknya menegaskan bahwa dalam hal terjadi
ah

ketidaksesuaian ataupun pertentangan antara dalam Rencana Tata


es
M

Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi dan/atau


ng

Kabupaten, maka hal tersebut telah terselesaikan dengan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 269 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 269
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikeluarkannya PP No. 13/2017. Selanjutnya, khusus untuk

si
Kecamatan Astanajapura, sesuai dengan Perda Cirebon No. 17/2011,

Kecamatan Astanajapura memang sejak semula telah diperuntukkan

ne
ng
untuk pembangunan PLTU ;-----------------------------------------------------------
Apabila dalil-dalil Para Penggugat yang menyatakan bahwa daerah

do
gu pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi merupakan kawasan lindung

adalah benar, -QUOD NON-, maka terdapat ketidaksesuaian antara

In
A
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang
ah

Provinsi dan/atau Kabupaten, yang mana ketidaksesuaian tersebut telah

lik
terselesaikan dengan adanya Pasal 114A PP No. 13/2017. Berikut
am

ub
kutipan Pasal 114 A PP No. 13/2017: ----------------------------------------------
“1.) Dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis

nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat dalam


ep
k

peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata


ah

R
ruang wilayah kabupaten/kota, dan/atau rencana rincinya, izin

si
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114

ne
ng

didasarkan pada Peraturan Pemerintah ini.


2.) Dalam pemberian izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud

do
gu

pada ayat (1) Menteri dapat memberikan rekomendasi

pemanfaatan ruang.”
26. Bahwa Para Penggugat dalam butir 184 – 185 halaman 45 Gugatan
In
A

mendalilkan bahwa Pasal 7 ayat 1 PP No. 13/2017 melarang


ah

lik

pembangunan PLTU di kawasan lindung. Bahwa Pasal 7 ayat (1) PP No.

13/2017 hanya mengatur mengenai kebijakan pengembangan,


m

ub

pemanfaatan, dan pengelolaan kawasan lindung.


Pasal 7 ayat (1) PP No. 13/2017:
ka

“Kebijakan pengembangan, pemanfaatan, dan pengelolaan kawasan


ep

lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a meliputi:------------


a. pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
ah

dan;--------------------------------------------------------------------------------------
es

b. pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat


M

ng

menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.”;---------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 270 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 270
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa tidak ada satu ketentuanpun di dalam Pasal 7 ayat 1 PP No.

si
13/2017 yang mengatur mengenai pelarangan pembangunan PLTU.

Selain itu, pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi yang merupakan

ne
ng
perluasan atau ekspansi PLTU yang sebelumnya yang juga berada di

do
gu Kabupaten Cirebon, telah terbukti tidak merusak lingkungan hidup serta

telah sesuai dengan tata ruang dengan merujuk pada Pasal 114A PP

In
A
No.13/2017 ;-------------------------------------------------------------------------------
Dengan demikian, Pasal 7 ayat 1 PP No. 13/2017 jelas tidak
ah

menghalangi pembangunan PLTU di kawasan lindung, namun

lik
sebaliknya, malahan PP No. 13/2017 memberikan panduan untuk
am

ub
pengembangan dan pemanfaatan kawasan lindung ;---------------------------
27. Bahwa selanjutnya, Para Penggugat dalam butir 207 sampai dengan

236 halaman 49 – 64 Gugatan a quo, pada intinya mendalilkan bahwa


ep
k

dokumen AMDAL yang menjadi dasar penerbitan Objek Gugatan aquo


ah

R
cacat subtantif, karena, antara lain Para Penggugat mempermasalahkan

si
mengenai pertimbangan penurunan kualitas udara, kesehatan publlik

ne
ng

dan kualitas air laut. Tergugat II Intervensi menolak dalil-dalil tersebut.

Bahwa dokumen AMDAL telah disusun oleh pejabat-pejabat yang

do
gu

berwenang dengan dibantu oleh para pakar yang memiliki pengalaman

untuk menyusun dokumen tersebut, sehingga tentunya dibuat dengan


In
A

telah mempertimbangkan seluruh faktor teknis dan lingkungan sesuai


ah

lik

dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dalil-dalil Para Penggugat

dilandaskan pada pendapat pribadi Para Penggugat sendiri yang tidak


m

ub

dilandaskan pada bukti-bukti yang sah dan meyakinkan ;---------------------


28. Bahwa berdasarkan dalil-dalil hukum yang telah Tergugat II Intervensi
ka

ep

sampaikan di atas, maka telah terbukti dalil-dalil yang diajukan oleh Para

Penggugat tidak berdasarkan hukum dan karenanya Majelis Hakim yang


ah

terhormat sudah sepatutnya menolak Gugatan atau setidak-tidaknya


es
M

menyatakan tidak dapat diterima (niet onvantelijke verklaard) ;--------------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 271 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 271
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
C. PENGUMUMAN PENERBITAN OBJEK GUGATAN TELAH DILAKUKAN

si
SECARA TRANSPARAN SEHINGGA MASYARAKAT DAPAT

MEMBERIKAN SARAN, PENDAPAT, ATAUPUN TANGGAPAN

ne
ng
29. Bahwa Para Penggugat mendalilkan bahwa pengumuman Objek

Gugatan tidak dilakukan dengan baik dan benar sehingga masyarakat

do
gu menjadi tidak tahu akan informasi mengenai rencana atau usaha atas

kegiatan yang dituju dalam Objek Gugatan ;--------------------------------------

In
A
Bahwa Tergugat II Intervensi dengan ini menyatakan menolak tegas

dalil-dalil yang diajukan oleh Para Penggugat ;-----------------------------------


ah

30. Bahwa informasi akan adanya Objek Gugatan telah dilakukan dengan

lik
transparan sehingga masyarakat mengetahui informasi mengenai
am

ub
adanya rencana penerbitan Objek Gugatan ;-------------------------------------
Tergugat II Intervensi telah memberikan pengumuman akan adanya

rencana penerbitan Objek Gugatan di sepanjang jalan menuju lokasi


ep
k

proyek pembangunan dan pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi.


ah

R
Adapun pengumuman tersebut telah dilaksanakan dari tanggal 2 Juni

si
2017 sampai dengan 15 Juni 2017 ;------------------------------------------------

ne
ng

31. Selain itu, Tergugat II Intervensi tidak hanya melakukan pengumuman

mengenai rencana penerbitan Objek Gugatan, Tergugat II Intervensi

do
gu

juga memberikan pengumuman atas terbitnya Objek Gugatan. Adapun

pengumuman tersebut telah dilakukan sejak 19 Juli 2017 sampai


In
A

dengan 28 Juli 2017. Pengumuman tersebut dipasang di sepanjang

jalan menuju lokasi proyek pembangunan dan pengembangan PLTU


ah

lik

Cirebon Ekspansi ;-----------------------------------------------------------------------


32. Bahwa dengan adanya pengumuman yang diberikan oleh Tergugat II
m

ub

Intervensi mengenai rencana dan terbitnya Objek Gugatan, berarti


ka

Tergugat II Intervensi telah memberikan peluang yang transparan


ep

kepada masyarakat apabila masyarakat mempunyai saran, tanggapan,


ah

ataupun pendapat mengenai rencana ataupun penerbitan Objek


R

es

Gugatan ;-----------------------------------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 272 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 272
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pada faktanya, masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah

si
sekitar lokasi pembangunan dan pengembangan PLTU Cirebon

Ekspansi tidak ada yang berkeberatan atas penerbitan Objek Gugatan.

ne
ng
33. Bahwa berdasarkan dalil-dalil hukum yang telah Tergugat II Intervensi

sampaikan di atas, maka telah terbukti bahwa pengumuman akan

do
gu rencana maupun penerbitan Objek Gugatan telah dilakukan secara

transparan kepada masyarakat. Dengan demikian telah terbukti

In
A
sebaliknya bahwa dalil-dalil yang diajukan oleh Para Penggugat tidak
ah

berdasarkan hukum dan karenanya Majelis Hakim yang terhormat sudah

lik
sepatutnya menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak
am

ub
dapat diterima (niet onvantelijke verklaard) ;--------------------------------------
D. TERGUGAT DALAM MENERBITKAN OBJEK GUGATAN SUDAH

MENGIKUTI ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK


ep
k

34. Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Gugatan telah menggunakan


ah

diskresinya UU No. 30/2014 dan telah memenuhi ketentuan Pasal 22


R

si
ayat (2) UU No.30/2014 ;---------------------------------------------------------------
Tergugat dapat menggunakan diskresinya dalam rangka mengatasi

ne
ng

persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan

dalam hal peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan,

do
gu

tidak mengatur, dan tidak lengkap ;--------------------------------------------------


Dalam hal ini, Tergugat telah menggunakan diskresinya untuk
In
A

menerbitkan Objek Gugatan melalui proses Addendum ANDAL dan RKL-

RPL. Adapun diskresi yang dilakukan oleh Tergugat dikarenakan PP No.


ah

lik

27/2012 tidak secara jelas mengatur mengenai penerbitan izin

lingkungan yang baru terhadap suatu entitas hukum apabila izin


m

ub

lingkungan yang lama masih tetap berlaku, sebagaimana kondisi yang


ka

ep

dialami oleh Tergugat II Intervensi ;--------------------------------------------------


35. Bahwa Tergugat dalam menggunakan diskresinya tersebut telah
ah

melaksanakan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik berdasarkan


R

es

Pasal 10 ayat 1 UU No. 30/2014 ;----------------------------------------------------


M

ng

Pasal 10 ayat 1 UU No. 30/2014:


“(1) AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini meliputi asas:
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 273 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 273
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. kepastian

si
hukum;--------------------------------------------------------------
b. kemanfaatan;-------------------------------------------------------------------
c. ketidakberpihakan;------------------------------------------------------------

ne
ng
d.

do
gu kecermatan;--------------------------------------------------------------------

-
e. tidak menyalahgunakan kewenangan;-----------------------------------

In
A
f. keterbukaan;--------------------------------------------------------------------
g. kepentingan umum; dan;----------------------------------------------------
h. pelayanan yang baik.”;-------------------------------------------------------
ah

36. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas kepastian hukum dalam

lik
menggunakan diskresinya untuk menerbitkan Objek Gugatan. Asas
am

ub
kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang

mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-undangan,


ep
k

kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan


ah

pemerintahan.;----------------------------------------------------------------------------
R

si
-
Bahwa diskresi yang dilakukan oleh Tergugat juga telah membuktikan

ne
ng

bahwa Tergugat mengisi kekosongan hukum yang ada. PP No. 27/2012

tidak secara jelas mengatur mengenai penerbitan izin lingkungan yang

do
gu

baru terhadap suatu entitas hukum apabila izin lingkungan yang lama

masih tetap berlaku, sebagaimana kondisi yang dialamioleh Tergugat II


In
A

Intervensi. Dengan demikian, Tergugat telah memberikan kepastian


ah

lik

hukum bagi Tergugat II Intervensi sebagai pemilik serta pelaksana

proyek pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi dan juga Pemerintah


m

ub

Provinsi Jawa Barat yang harus mendorong pelaksanaan pembangunan


ka

infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional termasuk PLTU Cirebon


ep

Ekspansi. ;----------------------------------------------------------------------------------
37. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas manfaat dalam menggunakan
ah

diskresinya untuk menerbitkan Objek Gugatan. Keputusan Tergugat


es
M

untuk menentukan prosedur penerbitan Objek Gugatan, yang dilakukan


ng

melalui Addendum ANDAL dan RKL-RPL menunjukkan adanya


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 274 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 274
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dukungan pemerintah setempat atas pengembangan pembangkit listrik

si
yang merupakan proyek strategis nasional dimana pelaksanaannya jelas

untuk kepentingan masyarakat.

ne
ng
38. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas ketidakberpihakan dalam

menggunakan diskresinya untuk menerbitkan Objek Gugatan. Asas

do
gu ketidakberpihakan merupakan asas yang mewajibkan badan dan/atau

pejabat pemerintahan dalam menetapkan dan/atau melakukan

In
A
keputusan dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak secara
ah

keseluruhan dan tidak diskriminatif ;-------------------------------------------------

lik
Bahwa Tergugat jelas tidak berpihak kepada pihak manapun dalam hal

ini. Tergugat telah mempertimbangkan kepentingan semua pihak dalam


am

ub
menggunakan diskresinya tersebut. Adapun dengan terbitnya Objek

Gugatan, maka kepentingan semua pihak sebenarnya telah terpenuhi.


ep
k

Di satu sisi, kepentingan pemerintah daerah yang wajib mendukung


ah

R
pembangunan proyek strategis nasional telah terakomodir, dan di sisi

si
lain, kepentingan masyarakat juga terpenuhi karena dengan adanya

ne
ng

Objek Gugatan maka proyek pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi

dapat dilaksanakan dan hal itu dapat menambah kesejahteraan

do
gu

masyarakat dengan adanya penyediaan pasokan listrik yang memadai.


39. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas kecermatan dalam
In
A

menggunakan diskresinya untuk menerbitkan Objek Gugatan. Asas

kecermatan merupakan asas yang mengandung arti bahwa suatu


ah

lik

keputusan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap

untuk mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan keputusan


m

ub

administrasi negara sehingga keputusan tersebut dapat dipersiapkan


ka

ep

dengan cermat sebelum ditetapkan ;------------------------------------------------


Bahwa berdasarkan Pasal 23 UU No. 30/2014, dijelaskan bahwa pejabat
ah

pemerintahan dapat melakukan diskresi karena suatu peraturan


R

es

perundang-undangan tidak mengatur secara jelas. Berikut kutipannya:


M

Pasal 23 UU No. 30/2014:


ng

“Diskresi Pejabat Pemerintahan meliputi:------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 275 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 275
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan berdasarkan ketentuan

si
peraturan perundang-undangan yang memberikan suatu pilihan

Keputusan dan/atau Tindakan;---------------------------------------------------

ne
ng
b. pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena peraturan

perundang-undangan tidak mengatur;------------------------------------------

do
gu c. pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena peraturan

perundang-undangan tidak lengkap atau tidak jelas; dan;----------------


d. pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena adanya stagnasi

In
A
pemerintahan guna kepentingan yang lebih luas.”;-------------------------
Bahwa Tergugat telah secara cermat menerbitkan Objek Gugatan
ah

lik
dengan menggunakan Addendum ANDAL dan RKL-RPL mengingat PP

No. 27/2012 tidak secara jelas mengatur mengenai penerbitan izin


am

ub
lingkungan yang baru terhadap suatu entitas hukum apabila izin

lingkungan yang lama masih tetap berlaku, sebagaimana kondisi yang


ep
k

dialami oleh Tergugat II Intervensi. Dengan demikian, Tergugat tidak


ah

R
hanya cermat dalam mengambil keputusan, tetapi juga memberikan

si
kepastian hukum ;------------------------------------------------------------------------

ne
ng

40. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas tidak menyalahgunakan

kewenangan dalam menggunakan diskresinya untuk menerbitkan Objek

do
gu

Gugatan. Asas tidak menyalahgunakan kewenangan merupakan asas

yang mewajibkan setiap Pejabat Pemerintahan untuk tidak


In
A

menggunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau

kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian


ah

lik

kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak menyalahgunakan,

dan/atau tidak mencampuradukkan kewenangan ;------------------------------


m

ub

Bahwa berdasarkan Lampiran VA PP No. 13/2017, PLTU Cirebon


ka

Ekspansi merupakan proyek strategis nasional. Hal ini juga ditegaskan


ep

dalam surat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


ah

Republik Indonesia No. S-12/ M.EKON/05/2017 tertanggal 21 Mei 2017.


R

es

Dengan demikian proyek pengembangan PLTU Cirebon Ekspansi lebih


M

ng

bermanfaat kepada masyarakat daripada individu ataupun kelompok


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 276 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 276
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertentu. Jelas adanya bahwa Tergugat tidak menyalahgunakan

si
kewenangannya untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan

tertentu, melainkanTergugat menggunakan kewenangannya demi

ne
ng
kepentingan masyarakat ;--------------------------------------------------------------
41. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas keterbukaan dalam

do
gu menggunakan diskresinya untuk menerbitkan Objek Gugatan. Tergugat

telah mengumumkan rencana penerbitan Objek Gugatan dan

In
A
mempublikasikan Objek Gugatan setelah diterbitkan. Dengan demikian,
ah

Tergugat telah terbuka melayani masyarakat untuk mendapatkan akses

lik
dan memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif ;------
42. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas kepentingan umum dalam
am

ub
menggunakan diskresinya untuk menerbitkan Objek Gugatan. Tergugat

tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau


ep
k

kepentingan yang lain, melainkan kepentingan masyarakat. Tergugat


ah

R
telah menggunakan diskresinya untuk menebitkan Objek Gugatan yang

si
mana diperlukan dalam melaksanakan pengembangan PLTU Cirebon

ne
ng

Ekspansi yang bermanfaat bagi masyarakat daripada individu ataupun

kelompok tertentu. Jelas adanya bahwa Tergugat telah mementingkan

do
gu

kepentingan umum daripada kepentingan pribadi ataupun kepentingan

tertentu ;-------------------------------------------------------------------------------------
In
A

43. Bahwa Tergugat telah melaksanakan asas pelayanan yang baik dalam

menggunakan diskresinya untuk menerbitkan Objek Gugatan. Asas


ah

lik

pelayanan yang baik merupakan asas yang memberikan pelayanan

yang tepat waktu, prosedur dan biaya yang jelas, sesuai dengan standar
m

ub

pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal


ka

ep

ini, Tergugat telah mematuhi asas ini karena Objek Gugatan dikeluarkan

melalui prosedur yang diatur dalam undang-undang yang berlaku ;--------


ah

44. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, telah terbukti bahwa Tergugat


R

es

telah melaksanakan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik


M

ng

berdasarkan Pasal 10 ayat 1 UU No. 30/2014. Dengan demikian telah


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 277 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 277
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbukti sebaliknya bahwa dalil-dalil yang diajukan oleh Para Penggugat

si
tidak berdasarkan hukum dan karenanya Majelis Hakim yang terhormat

sudah sepatutnya menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan

ne
ng
tidak dapat diterima (niet onvantelijke verklaard).
E. PARA PENGGUGAT TELAH MENGHALANGI DAN MENGHAMBAT

do
gu PEMBANGUNAN DAERAH (SEBAGAI BAGIAN DARI PROGRAM

STRATEGIS NASIONAL - PROGRAM 35,000 MW) DENGAN UPAYANYA

In
A
YANG BERNIAT UNTUK MEMBATALKAN OBJEK GUGATAN
45. Bahwa PLTU Cirebon Ekspansi merupakan proyek strategis nasional
ah

lik
yang mana pembangunan dan pelaksanaannya harus didukung penuh

oleh semua pihak. Para Penggugat yang mengajukan Gugatan a quo


am

ub
guna membatalkan telah menghambat pembangunan proyek strategis

nasional. Padahal Objek Gugatan merupakan elemen penting bagi


ep
k

Tergugat II Intervensi untuk melaksanakan pengembangan proyek PLTU


ah

R
Cirebon Ekspansi ;-----------------------------------------------------------------------

si
46. Bahwa tindakan Para Penggugat yang melakukan upaya untuk

ne
ng

membatalkan Objek Gugatan jelas-jelas memperlambat pembangunan

nasional. Para Penggugat sebagai warga negara yang baik, seharusnya

do
gu

ikut mendukung pelaksanaan pembangunan PLTU Cirebon Ekspansi

yang merupakan proyek strategis nasional, bukannya menghambatnya


In
A

apalagi penerbitan Objek Gugatan sudah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku ;------------------------------------------------


ah

lik

47. Bahwa Objek Gugatan merupakan bagian yang penting untuk

pelaksanaan pengembangan pembangkit listrik yang merupakan proyek


m

ub

strategis nasional dimana pelaksanaannya jelas untuk kepentingan


ka

masyarakat. Pengembangan dan pengoperasian PLTU Cirebon


ep

Ekspansi tidak hanya memberikan manfaat dalam menberikan pasokan


ah

listrik yang memadai, namun juga telah membuka peluang pekerjaan


R

es

bagi masyarakat. Dengan demikian jelas bahwa pengembangan proyek


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 278 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 278
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PLTU Cirebon Ekspansi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

si
masyarakat ;-------------------------------------------------------------------------------
48. Mohon Majelis Hakim yang terhormat perlu pertimbangkan, apabila

ne
ng
Objek Gugatan nantinya dibatalkan, dapat dibayangkan bahwa nantinya

Tergugat II Intervensi tidak dapat menjalankan pekerjaannya di bidang

do
gu ketenagalistrikan, yang mana hal ini akan sangat berdampak pada para

pekerja yang bekerja pada Tergugat II Intervensi yang harus berhenti

In
A
bekerja karena Tergugat II Intervensi tidak dapat menjalankan kegiatan
ah

usahanya ;----------------------------------------------------------------------------------

lik
Oleh karenanya Majelis Hakim yang terhormat sudah sepatutnya

menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat


am

ub
diterima (niet onvantelijke verklaard).;-----------------------------------------------
ep
k

IV. DALAM PENUNDAAN


1. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat
ah

R
yang pada pokoknya meminta Majelis Hakim pada Pengadilan Tata Usaha

si
Negara Bandung untuk mengabulkan permohonan penundaan pelaksanaan

ne
ng

Objek Gugatan ;-------------------------------------------------------------------------------


2. Bahwa permohonan Para Penggugat untuk menunda pelaksanaan Objek

do
gu

Gugatan tersebut sudah sepatutnya ditolak karena permohonan penundaan

tersebut tidak berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku ;----------------------


3. Bahwa berdasarkan Pasal 67 ayat 4 UU PTUN, permohonan penundaan
In
A

hanya dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat


ah

lik

mendesak yang membuat kepentingan Para Penggugat sangat dirugikan

apabila Objek Gugatan tetap dilaksanakan ;-------------------------------------------


Di dalam perkara a quo, tidak ada keadaan yang sangat mendesak yang
m

ub

dapat memaksa ataupun mengharuskan Majelis Hakim yang terhormat


ka

ep

untuk mengabulkan permohonan penundaan tersebut. Pada faktanya, tidak

ada kepentingan Para Penggugat yang dirugikan apabila Objek Gugatan


ah

tetap dilaksanakan ;--------------------------------------------------------------------------


es

4. Bahwa karena pada dasarnya Para Penggugat tidak mempunyai


M

ng

kepentingan bahkan kapasitas untuk mengajukan Gugatan a quo, maka


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 279 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 279
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak ada kepentingan Para Penggugat yang dirugikan apabila Objek

si
Gugatan tetap dilaksanakan ;--------------------------------------------------------------
5. Penggugat I yang merupakan sebuah organisasi masyarakat sama sekali

ne
ng
tidak mempunyai kepentingan dalam perkara a quo, bahkan tidak ada

kerugian yang dialaminya atas terbitnya Objek Gugatan ;-------------------------

do
gu Dalam perkara a quo, Penggugat I hanya berasumsi, menafsirkan dan

memperkirakan bahwa Objek Gugatan akan mempengaruhi lingkungan

In
A
hidup, karena pada faktanya Objek Gugatan sama sekali tidak

mempengaruhi lingkungan hidup ;--------------------------------------------------------


ah

6. Penggugat II juga tidak mengalami kerugian apapun atas diterbitkannya

lik
Obek Gugatan. Penggugat II mendalilkan bahwa Objek Gugatan telah
am

ub
mempengaruhi mata pencahariannya. Namun pada faktanya, Penggugat II

masih tetap bisa melaksanakan pekerjaannya sehari-hari ;-----------------------


Berdasarkan penjelasan di atas, tidak ada keadaan yang sangat mendesak
ep
k

yang mengharuskan Objek Gugatan ditunda pelaksanaannya. Telah terbukti


ah

R
permohonan penundaan pelaksanaan Objek Gugatan yang diajukan Para

si
Penggugat tidak berdasarkan hukum, dan karenanya Majelis Hakim yang

ne
ng

terhormat sudah sepatutnya menolak Gugatan atau setidak-tidaknya

menyatakan tidak dapat diterima (niet onvantelijke verklaard) ;------------------

do
gu

Fakta bahwa tidak ada kerugian atau keadaan yang mendasak

dibangunnya PLTU di Kabupaten Cirebon juga telah dipertimbangkan dan


In
A

ditegaskan oleh majelis hakim dalam Perkara No.124, sehingga majelis

hakim pada saat itu menolak mengabulkan permohonan tersebut Adapun


ah

lik

kutipan pertimbangan hukum dari Putusan Perkara No.124 adalah sebagai

berikut:-------------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Halaman 166 Putusan Perkara No.124:


“Menimbang, bahwa berkaitan dengan permohonan Para Penggugat untuk
ka

ep

menangguhkan pelaksanaan surat keputusan obyektum litis, Majelis Hakim

berpendapat bahwa oleh karena keseluruhan saksi fakta yang diajukan


ah

Para Penggugat dan Tergugat memberi keterangan bahwa saksi dan Para
es
M

Penggugat masih dapat mencari nafkah sebagai nelayan pencari rebon,


ng

udang kecil serta ikan di lokasi pantai yang dimaksud dalam obyektum litis,
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 280 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 280
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta berdasarkan bukti T-22 berupa Peraturan Presiden RI Nomor 4 tahun

si
2016 Tentang Percepatan Pembangunan Infrasruktur Ketenagalistrikan

dalam rangka peningkatan kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan

ne
ng
merata serta mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat perlu dilakukan

do
gu percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, yang nota bena

merupakan kepentingan umum, karenanya permohonan Para Penggugat

In
A
dalam hal ini tidak memenuhi ketentuan Pasal 67 Undang-Undang No. 5

tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang mensyaratkan


ah

lik
adanya kepentingan Para Penggugat yang sangat mendesak apabila surat

keputusan obyek sengketa dilaksanakan, dan tidak adanya kepentingan


am

ub
umum yang mengharuskan surat keputusan tersebut dilaksanakan,

sehingga beralasan bagi Majelis Hakim untuk menolak permohonan


ep
k

penundaan pelaksanaan obyek sengketa in casu sampai adanya putusan


ah

R
dalam perkara ini yang berkekuatan hukum tetap.” ;--------------------------------

si
7. Selain itu, Objek Gugatan aquo merupakan dasar bagi Tergugat II Intervensi

ne
ng

untuk melakukan pengembangan proyek PLTU Cirebon Ekspansi, yang

bertujuan untuk mendukung proyek pemerintah 35000 MW, sehingga

do
gu

merupakan kepentingan umum. Hal ini artinya permohonan penundaan

aquo juga tidak dapat dikabulkan karena tidak memenuhi ketentuan Pasal
In
A

67 ayat (4) huruf (b) UU PTUN yang melarang dikabulkannya permohonan

ini apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan


ah

lik

dilaksanakannya keputusan tersebut ;---------------------------------------------------


V. PERMOHONAN (PETITUM)
Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, telah terbukti bahwa seluruh
m

ub

dalil Para Penggugat dalam Gugatan adalah TIDAK BERDASAR dan TIDAK
ka

ep

TERBUKTI. Karenanya, sudah sepatutnya apabila Majelis Hakim yang terhormat

menolak Gugatan yang diajukan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
ah

tidaknya menyatakan tidak dapat diterima menurut hukum (niet onvantkelijk


es
M

verklaard) ;------------------------------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 281 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 281
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DENGAN DEMIKIAN, berdasarkan alasan-alasan dan dasar hukum di atas,

si
Tergugat II Intervensi mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara

Bandung yang terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk

ne
ng
berkenan memutuskan dan menetapkan sebagai berikut:----------------------------------
DALAM PENUNDAAN:

do
Menolak permohonan penundaan yang diajukan oleh Para Penggugat terhadap
gu
pelaksanaan Objek Sengketa yaitu: Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman

In
A
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


ah

lik
Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1 x

1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah


am

ub
Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana, tertanggal 17 Juli 2017.
DALAM EKSEPSI:-------------------------------------------------------------------------------------
ep
k

1. Menerima Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat II Intervensi;-------------------------


2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet
ah

R
onvankelijkverklaard) ;----------------------------------------------------------------------------

si
DALAM POKOK PERKARA:------------------------------------------------------------------------

ne
ng

1. Menolak seluruh Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-

tidaknya menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet

do
gu

onvankelijkverklaard);----------------------------------------------------------------------------

-
In
A

2. Menyatakan sah menurut hukum Objek Sengketa yaitu: Surat Keputusan


ah

lik

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Jawa Barat Nomor 660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin Lingkungan


m

ub

Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap


ka

Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan


ep

Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana,


ah

tertanggal 17 Juli
R

es

2017 ;--------------------------------------------------------------------------
M

3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini ;--------
ng

Atau
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 282 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 282
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung bependapat lain,

si
Tergugat II Intervensi mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;------

ne
ng
Bahwa, atas Jawaban Tergugat tersebut, Para Penggugat telah

do
menyampaikan Replik tertanggal 17 Januari 2018 yang pada pokoknya
gu
menyatakan menolak dalil-dalil Eksepsi / Jawaban Tergugat dan tetap pada dalil

In
A
gugatannya ;---------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa atas Replik Para Penggugat tersebut, Tergugat telah

menyampaikan Dupliknya tertanggal 24 Januari 2018 yang pada pokoknya


ah

lik
menyatakan menolak dalil-dalil gugatan Para Penggugat dan tetap pada dalil-dalil
am

ub
Jawaban dan Eksepsinya;---------------------------------------------------------------------------
Bahwa, atas Jawaban Tergugat II Intervensi tersebut, Para Penggugat

telah menyampaikan Replik tertanggal 24 Januari 2018 yang pada pokoknya


ep
k

menyatakan menolak dalil-dalil Eksepsi / Jawaban Tergugat dan tetap pada dalil
ah

R
gugatannya ;--------------------------------------------------------------------------------------------

si
Bahwa atas Replik Para Penggugat tersebut, Tergugat II Intervensi telah

ne
menyampaikan Dupliknya tertanggal 30 Januari 2018 yang pada pokoknya
ng

menyatakan menolak dalil-dalil gugatan Para Penggugat dan tetap pada dalil-dalil

do
gu

Jawaban dan Eksepsinya;---------------------------------------------------------------------------

Bahwa, Majelis Hakim telah menerima Surat Permohonan tertanggal 28


In
A

Februari 2018, Perihal : Turut serta masuk sebagai Pihak ke III ( Tiga ) dalam
ah

Perkara Nomor : 148/G.LH/2017/PTUN.BDG, yang diajukan oleh Misnen,


lik

Mohamad Aif Faturohman, Kamir, Mahfud, Robani Nursin Subroto dan


m

ub

Abd.Kamid, yang diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama Hasbi Simatupang,SH

Andi Jatmiko,S.H dan Dono Bintoro,S.H berdasarkan Surat Kuasa Khusus


ka

ep

Tertanggal 27 Februari 2018 yang pada pokoknya menyatakan ikut sebagai Pihak
ah

yang membela haknya dan ikut bergabung dalam salah satu pihak dalam perkara
R

yang sedang berjalan ;--------------------------------------------------------------------------------


es

Bahwa, terhadap Permohonan dari Pihak ke III ( Tiga ) dalam Perkara


M

ng

Nomor : 148/G.LH/2017/PTUN.BDG, yang diajukan oleh Misnen, Mohamad Aif


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 283 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 283
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Faturohman, Kamir, Mahfud, Robani Nursin Subroto dan Abd.Kamid, yang

si
diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama Hasbi Simatupang,SH Andi

Jatmiko,S.H dan Dono Bintoro,S.H, tersebut Para Pihak menyatakan secara

ne
ng
lisan tidak keberatan ;---------------------------------------------------------------------------------
Bahwa, terhadap Permohonan dari Pihak Misnen, Mohamad Aif

do
gu
Faturohman, Kamir, Mahfud, Robani Nursin Subroto dan Abd.Kamid, yang

diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama Hasbi Simatupang,SH Andi

In
A
Jatmiko,S.H dan Dono Bintoro,S.H, Majelis Hakim telah mengambil Sikap dan
ah

Membacakan Putusan Sela yang Amarnya berbunyi sebagai berikut ;------------------

lik
M E N G A D I L I
am

ub
1. Menolak permohonan Intervensi dari Para Pemohon atas nama Misnen,

Mohamad Aif Faturohman, Kamir, Mahfud, Robani, Nursin Subroto dan


ep
k

Abd Kamid ;
ah

----------------------------------------------------------------------------------------
R

si
ne
2. Menyatakan biaya yang timbul karena Putusan Sela ini akan diperhitungkan
ng

bersama-sama dengan Putusan Akhir ;------------------------------------------------------

do
gu

Bahwa, Majelis Hakim telah menerima surat dari Kuasa Hukum Para

Penggugat tertanggal 31 Januari 2018, Perihal : Permohonan Pelaksanaan


In
A

Pemeriksaan Setempat, terhadap Permohonan secara tertulis yang diajukan oleh


ah

lik

Kuasa Hukum Para Penggugat tersebut, Majelis Hakim telah melaksanakan

Pemeriksaan Setempat yang dilaksanakan selama 2 ( dua ) hari pada tanggal 22-
m

ub

23 Maret 2018 ;-----------------------------------------------------------------------------------------


Untuk selengkapnya sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan
ka

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;---------------------
ep

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Para Penggugat telah


ah

mengajukan bukti surat berupa foto copy surat-surat yang bermaterai cukup, yang
R

es

telah disesuaikan dengan aslinya/fotocopynya, bukti-bukti tersebut diberi tanda P –


M

ng

1 sampai dengan P – 39 dengan perincian sebagai berikut:-----------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 284 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 284
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bukti P-1 : Fotocopy Kartu Tanda Penduduk atas nama Sarjum

si
(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------------------

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 285 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 285
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bukti P-2 : Fotocopy Anggaran Dasar Yayasan Wahana Lingkungan

si
Hidup Indonesia Nomor : 11, Tanggal 10 Maret 1983

(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------------------

ne
ng
3. Bukti P-3 : Fotocopy Akta pendirian Yayasan Wahana Lingkungan

do
gu Hidup Indonesia Tanggal 24 Mei 2007, Nomor 05

(fotocopy dari fotocopy );---------------------------------------------

In
4. Bukti P-4 : Fotocopy Akta Peryataan Keputusan Rapat Pembina
A
Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia , Tanggal
ah

lik
23 Juni 2016, Nomor 16 (fotocopy dari fotocopy ) ;---------
5. Bukti P-5 : Fotocopy Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
am

ub
Bandung Nomor : 124 /G/LH/2016/PTUN-BDG, Tanggal 19

April 2017 (fotocopy sesuai salinan ) ;-----------------------


ep
k

6. Bukti P-6 : Fotocopy Salinan Penetapan Pengadilan Tingi Tata Usaha


ah

Negara Jakarta Perkara Nomor : 181/B/LH/2017/PTTUN-


R

si
JKT (fotocopy sesuai salinan ) ;------------------------------------
7. Bukti P-7 : Fotocopy Pengumuman Permohonan Perubahan Izin

ne
ng

Lingkungan PLTU Cirebon 1x 100 MW, tertanggal 2 Juni

2017 (fotocopy dari fotocopy ) ;------------------------------------

do
gu

8. Bukti P-8 : Fotocopy Surat No. 111/WALHIJB/06/2017, Perihal :

Saran Pendapat dan Tanggapan atas Permohonan


In
A

Perubahan Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan

Operasi Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap ( PLTU )


ah

lik

Cirebon Kapasitas 1x1.000 MW Kabupaten Cirebon,

Provinsi Jawa Barat tertanggal 12 Juni 2017 (fotocopy dari


m

ub

fotocopy ) ;---------------------------------------------------------------
ka

9. Bukti P-9 : Fotocopy Surat Nomor : 116/WALHIJB/VIII/2017, Perihal :


ep

Permohonan Informasi Proses Revisi Izin Lingkungan


ah

PLTU 2 Cirebon kepada PPID DLH Provinsi Jawa Barat


es

(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------------------


M

ng

10. Bukti P-10 : Fotocopy Surat DLH Provinsi Jawa Barat Nomor
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 286 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 286
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
660.1/5.436/Bid-1/2017 , Perihal : Informasi Proses Revisi

si
Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon (fotocopy dari fotocopy);
11. Bukti P-11 : Fotocopy Surat Nomor : 121/WALHIJB/IX/2017, Perihal :

ne
ng
Permohonan informasi Izin Lingkungan PLTU 2 (fotocopy

dari fotocopy ) ;---------------------------------------------------------

do
12.
gu Bukti P-12 : Fotocopy Tanda Bukti Permohonan Informasi Publik atas

nama Dadan Ramdan, tertanggal 20 September 2017

In
A
(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------------------
ah

lik
13. Bukti P-13 : Fotocopy Print Surat Elektronik, tanggal 25 September

2017 terkait surat jawaban DPMPTSP Jawa Barat atas


am

ub
Permohonan Informasi Izin Lingkungan PLTU 2 Cirebon

Terbaru (fotocopy dari fotocopy ) ;---------------------------------


14. Bukti P-14 : Fotocopy Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman
ep
k

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu pintu Pemerintah


ah

R
Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor

si
660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 Tentang Izin

ne
ng

Lingkungan Kegiatan Pembangunan Dan Operasional

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kapasitas 1x1.000 MW

do
gu

Cirebon Kecamatan Astanajapura Dan Kecamatan Mundu

Daerah Kabupaten Cirebon Oleh PT. Cirebon Energi


In
A

Prasarana tertanggal 17 Juli 2017 (fotocopy dari fotocopy )


ah

lik

15. Bukti P-15 : Fotocopy Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup ,

No: 660/07/19.1.05.0/DMPPTSP/2017 tanggal 13 Juli 2017


m

ub

(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------------------


16. Bukti P-16 : Fotocopy Surat Nomor : 660/4316/datin tertanggal 26
ka

ep

September 2017 hal Dokumen Informasi Publik Kepada


ah

Direktur Eksekutif WALHI Jawa Barat (fotocopy dari


R

fotocopy) ;----------------------------------------------------------------
es
M

17. Bukti P-17 : Fotocopy Surat Nomor : 019/SKB /LBH/Bdg/XI/2017


ng

on

Tertanggal 13 November 2017 Perihal : Somasi ditujukan


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 287 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 287
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

si
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat (fotocopy dengan

tanda terima asli ) ;----------------------------------------------------

ne
ng
18. Fotocopy
Bukti P-18Surat: Fotocopy Surat Nomor : 660/5007/DAL tanggal 20

November 2017 dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan

do
gu Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat

kepada Tim Advokasi Hak atas Keadilan Iklim Perihal

In
A
Tanggapan atas Surat Somasi (fotocopy sesuai dengan
ah

Asli ) ;---------------------------------------------------------------------

lik
19. Bukti P-19 : Fotocopy Surat LBH Bandung Nomor :

021/SKB/LBH/BDG/XII/2017 Perihal : Surat Kuasa (sesuai


am

ub
dengan asli ) ;-----------------------------------------------------------
20. Bukti P-20 : Fotocopy Surat Tanda Terima Surat dari LBH Bandung
ep
k

Perihal : Surat Kuasa tertanggal 22 November 2017


ah

(sesuai dengan asli ) ;-------------------------------------------------


R

si
21. Bukti P-21 : Fotocopy Undang – Undang Nomor : 32 Tahun 2009

ne
ng

Tentang Perlindungan dan Penggelolaan Lingkungan

Hidup (fotocopy dari fotocopy ) ;-----------------------------------

do
gu

22. Bukti P-22 : Fotocopy Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012

Tentang Izin Lingkungan (fotocopy dari fotocopy ) ;---------


In
A

23. Fotocopy
Bukti P-23
PeraturFotocopy
: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 8

Tahun 2013 Tentang Tata Laksana Penilaian dan


ah

lik

Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta

Penerbitan Izin Lingkungan (fotocopy dari fotocopy ) ;-----


m

ub

24. Bukti P-24 : Fotocopy Peraturan Pemerintah Nomor : 13 Tahun 2017

Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26


ka

ep

Tahun 2008 (fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------


ah

25. Bukti P-25 : Fotocopy Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 17


R

Tahun 2012 (fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------


es
M

26. Bukti P-26 : Fotocopy Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor :


ng

on

17 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 288 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 288
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Cirebon Tahun 2011 – 2031 (fotocopy dari

si
fotocopy ) ;---------------------------------------------------------------
27. Bukti P-27 : Fotocopy Bantek Penyusunan Rencana Tata Ruang

ne
ng
Wilayah (RTRW) Cirebon Gambar 15 Peta Rencana Pola
Ruang Kabupaten Cirebon Tahun 2010-20130 (fotocopy

do
28.
gu Bukti P-28
dari fotocopy ) ;----------------------------------------------------------
: Fotocopy Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
: 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan

In
A
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (fotocopy dari fotocopy ) ;-----------
ah

lik
29. Bukti P-29 Fotocopy Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2010 Tentang penyelenggaraan Penataan Ruang
am

ub
(fotocopy dari fotocopy ) ;---------------------------------------------
30. BuktiP- 30 Fotocopy Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/
ep
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
k

Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Peninjauan


ah

Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah; (fotocopy dari


R

si
fotocopy ) ;----------------------------------------------------------------
31. Bukti P-31 : Fotocopy Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup

ne
ng

(ANDAL) ) Rencana Pembangunan dan Operasi


Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Cirebon Kapasitas

do
gu

1x1.000 MW Kabupaten Cirebon Jawa Barat – April 2016


( fotocopy dari fotocopy ) ;----------------------------
In
32. Bukti P-32 : Fotocopy Surat Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
A

dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ( RKL-RPL )


Rencana Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik
ah

lik

Tenaga Uap (PLTU) Cirebon kapasitas 1x1.000 MW


Kabupaten Cirebon Jawa Barat (fotocopy dari fotocopy )
m

ub

33. Bukti P-33 : Fotocopy Dokumen Addendum ANDAL dan RKL-RPL


Rencana Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik
ka

ep

Tenaga Uap (PLTU ) Cirebon Kapasitas 1x1OOO MW


Kabupaten Cirebon Jawa Barat tahun 2017 (fotocopy dari
ah

fotocopy ) ;---------------------------------------------------------------
R

34. Bukti P-34 : Fotocopy Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup


es
M

(AMDAL) untuk Rencana Pembangunan dan


ng

Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU )


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 289 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 289
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon kapasitas 1x1.000 MW Kabupaten Cirebon, Jawa

R
Barat ( fotocopy sesuai dengan asli ) ;-------------------------

si
35. Bukti P -35 : Fotocopy surat Evaluation Of The Environmental Impact

ne
ng
Assessment ( EIA ) for the Plan for Development of Steam
Power ( Power Plant ) Cirebon Capacity 1x1.000 Mw
Cirebon Regency , West Java (fotocopy dari fotocopy ) ;---

do
36.
gu Bukti P -36 : Fotocopy Surat Menilai Dampak mutu udara, racun dan
kesehatan dari ekspansi pembangkit listrik tenaga

In
A
batubara Cirebon ( Fotocopy sesuai dengan asli ) ;---------
37. Bukti P-36.a Fotocopy daftar riwayat hidup Lauri Myllyvirta ( LK )
ah

lik
Analisis polusi udara, Greenpeace ( Fotocopy sesuai
dengan
am

ub
asli ) ;------------------------------------------------------------
38. Bukti P-37.a : Fotocopy Curriculum Vitae Mr. Lauri Myllyvirta air pollution
analyst,Greenpeace East Asia ( Sesuai copy print out ) ;-
ep
k

39. Bukti P-38.a : Peta Batas Proyek PLTU Cirebon Terhadap Peta Rencana
ah

Pola Ruang Kabupaten Cirebon , Hasil Analisis Tenaga


R

si
Ahli Informasi Geospasial dan Penataan Ruang ( Yohanes
Budi Sulistioadi,Ph.d ) (fotocopy dari fotocopy ) ; ------------

ne
ng

40. Bukti P-38.b : Fotocopy Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor :


51 Tahun 2016,Tentang Batas Sempadan Pantai (fotocopy

do
gu

dari fotocopy ) ;---------------------------------------------


41. Bukti P-39 : Fotocopy Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2016, Tentang batas Sempadan Pantai
In
A

(Fotocopy dari
fotocopy ) ;--------------------------------------------
ah

lik

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya, Tergugat telah


m

ub

mengajukan bukti surat berupa foto copy surat-surat yang bermeterai cukup, yang

telah disesuaikan dengan aslinya/photocopynya bukti-bukti tersebut diberi tanda T


ka

ep

– 1 sampai dengan T – 106 dengan perincian sebagai berikut:--------------------------


ah

1. Bukti T-1 : Fotocopy Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal


R

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah


es
M

Provinsi Jawa barat Nomor :


ng

660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 Tentang Izin Lingkungan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 290 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 290
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas

R
1x1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan

si
Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT

ne
ng
Cirebon Energi Prasarana tertanggal 17 Juli 2017 (salinan
resmi );----------------------------------------------------------------------
2. Bukti T-2 : Fotocopy Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal

do
gu dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah

In
Provinsi Jawa barat Nomor : 660/07/19.1.05.0/
A
DPMPTSP/2017 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan
ah

lik
Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000

MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan


am

ub
Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi

Prasarana tertanggal 13 Juli 2017 (salinan resmi );------------


ep
3. Bukti T-3 : Fotocopy Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014
k

Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


ah

(fotocopy dari fotocopy ) ;----------------------------------------------


R

si
4. Bukti T-4 : Fotocopy Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3

ne
Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
ng

Satu Pintu (fotocopy dari fotocopy ) ;------------------------------


5. Bukti T-5 : Fotocopy Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 31 Tahun

do
gu

2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah


Propinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2010 Tentang
In
A

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu (fotocopy


sesuai dengan Asli ) ;---------------------------------------------------
ah

lik

6. Bukti T-6 : Fotocopy Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100


Tahun 2016 Tentang Pedoman Nomenklatur Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
m

ub

Propinsi dan Kabupaten/Kota (fotocopy dari fotocopy) ;-----


ka

7. Bukti T-7 : Fotocopy Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017


ep

Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26


Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
ah

(fotocopy dari fotocopy ) ;---------------------------------


8. Bukti T-8 : Fotocopy Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor : 22
es
M

Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi


ng

Jawa Barat Tahun 2009-2029 (fotocopy dari fotocopy ) ;-----


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 291 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 291
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bukti T-9 : Fotocopy Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 1

R
Tahun 2012 Tentang Penggelolaan Lingkungan Hidup dan

si
Penataan Hukum Lingkungan ; ( Sesuai dengan asli ) ;-------

ne
ng
10. Bukti T-10 : Fotocopy Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategi Nasional
(fotocopy dari fotocopy) ;-----------------------------------------------

do
11. gu Bukti T-11 : Fotocopy Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan

In
(fotocopy dari fotocopy) ;-----------------------------------------------
A
12. Bukti T-12 : Fotocopy Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2017
ah

Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 4

lik
Tahun 2016 Tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan (fotocopy dari fotocopy ) ;----
am

ub
13. Bukti T-13 : Fotocopy Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI
Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/
ep
Atau Kegiatan Yang wajib memiliki Analisis Mengenai
k

Dampak Lingkungan Hidup (fotocopy dari fotocopy ) ;---------


ah

14 Bukti T-14 : Kliping Harian Radar Cirebon tanggal 16 April 2015 (Sesuai
R

si
dengan asli ) ;-------------------------------------------------------------

ne
ng

15 Bukti T-15 : Kliping Harian Kabar Cirebon tanggal 16 April 2015 (Sesuai
dengan asli ) ;-------------------------------------------------------------
16 Bukti T-16 : Kliping Harian Umum Pikiran rakyat tanggal 17 April 2015

do
gu

(fotocopy dari fotocopy) ;-----------------------------------------------


17 Bukti T-17 : Kliping Harian rakyat Cirebon tanggal 17 April 2015
In
A

(fotocopy dari fotocopy) ;-----------------------------------------------


18 Bukti T-18 : Kliping Harian fajar Cirebon tanggal 17 April 2015 (fotocopy
ah

lik

dari fotocopy) ;-----------------------------------------------------------


19 Bukti T-19 : Fotocopy Berita Acara Konsultasi Publik AMDAL
m

ub

Pembangunan PLTU Cirebon Kapasitas 1x1000 MW PT


Cirebon Energi Prasarana Desa Kanci dan Desa Kanci
ka

Kulon Kabupaten Cirebon pada hari Selasa tanggal 12 Mei


ep

2015 bertempat di Islamic Center Desa kanci Kecamatn


ah

Astanajapura Kabupaten Cirebon ( Sesuai dengan asli ) ;----


R

20 Bukti T-20 : Fotocopy Berita Acara Konsultasi Publik AMDAL


es

Pembangunan Cirebon Kapasitas 1x1000 MW PT Cirebon


M

ng

Energi Prasarana Desa Kanci dan Desa Kanci Kulon


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 292 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 292
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Cirebon pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015

R
bertempat di Desa Waruduwur Kecamatan Mundu

si
Kabupaten Cirebon ( Sesuai dengan asli ) ;-----------------------

ne
ng
21 Bukti T-21 : Fotocopy Surat Notulensi Rapat Kedua Tim Teknis Penilai
AMDAL Kabupaten Cirebon tanggal 21 September 2015
(Sesuai dengan asli ) ;--------------------------------------------------

do
22
gu Bukti T-22 : Fotocopy Berita Acara /Notulen Pembahasan Dokumen
Lingkungan Kerangka Acuan ( KA) ANDAL Rencana

In
A
Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Cirebon
Kapasitas 1x1.000 MW pada tanggal 24 Nopember 2015
ah

lik
bertempat di Hotel Grage Cirebon ( Sesuai dengan asli ) ;---
23 Bukti T-23 : Fotocopy Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai
am

ub
AMDAL Kabupaten Cirebon Verifikasi Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan ( KA ANDAL ) Pembangunan
dan Operasi Pembangkit Tenaga Uap ( PLTU ) Cirebon
ep
k

Kapasitas 1x1000 MW yang berlokasi di Desa Waruduwur


ah

Kecamatan Mundu dan Desa Kanci Kecamatan


R
Astanajapura Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat oleh

si
PT Cirebon Enegi Prasarana tanggal 25 Januari 2016

ne
ng

(Sesuai dengan asli ) ;--------------------------------------------------


24 Bukti T-24 : Fotocopy Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai
AMDAL Daerah Kabupaten Cirebon pada tanggal 23 Maret

do
gu

2016 Pembahasan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL


Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU
In
A

Cirebon Kapasitas 1x1.000 MW di Lantai 10 Apita Tower,


Jalan Tuparev Kabupaten Cirebon ( Sesuai dengan asli ) ;-
ah

lik

25 Bukti T-25 : Fotocopy Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai
AMDAL Propinsi Jawa Barat Pembahasan Dokumen
ANDAL, RKL dan RPL Pembangunan Operasional PLTU
m

ub

Kapasitas 1x1.000 MW Cirebon Nomor : 660.1/BA.ANDAL


ka

PLTU.CEPR/1/04/2016 pada tanggal 7 April 2016 bertempat


ep

di Ruang Rapat Citarum Lt.6 Kantor BPLHD Propinsi Jawa


Barat ( Sesuai dengan asli ) ;-----------------------------------------
ah

26 Bukti T-26 : Fotocopy Berita Acara Rapat Komisi Penilai AMDAL


es

Propinsi Jawa Barat Pembahasan Dokumen ANDAL, RKL


M

ng

dan RPL Pembangunan Operasional PLTU Kapasitas


on

1x1.000 MW Cirebon Nomor : 660.1/BA.ANDAL


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 293 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 293
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PLTU.CEPR/1/04/2016 pada tanggal 13 April 2016

R
bertempat di Ruang Rapat Citarum Lt.6 Kantor BPLHD

si
Propinsi Jawa Barat ( Sesuai dengan asli ) ;---------------------

ne
ng
27 Bukti T-27 : Fotocopy Surat Presiden Direktur PT.Hatfield Indonesia
Nomor : 011/CEPR-6546/1/16, tanggal 25 Januari 2016
Perihal : Undangan Diskusi “ Dampak Sosial dan

do
gu Lingkungan Rencana Pembangunan PLTU II (fotocopy dari
fotocopy ) ;-----------------------------------------------------------------

In
A
28 Bukti T-28 : Fotocopy Surat Undangan Konsultasi Publik AMDAL PLTU
PT Cirebon Energi Prasarana Nomor : L/CEPR-
ah

lik
Dir/UNDANGAN /0054, Tanggal 8 Mei 2015 ( Sesuai
dengan asli ) ;-------------------------------------------------------------
am

ub
29 Bukti T-29 : Fotocopy Surat Undangan Konsultasi Publik AMDAL PLTU
PT Cirebon Energi Prasarana Nomor : L/CEPR-
Dir/UNDANGAN /0055, Tanggal 8 Mei 2015 ( Sesuai
ep
k

dengan asli ) ;-------------------------------------------------------------


ah

30 Bukti T-30 : Fotocopy Surat Pelimpahan Penilaian AMDAL


R

si
Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1x1.000
MW dari Kepala BLHD Kabupaten Cirebon Selaku Ketua

ne
ng

Komisi Penilai AMDAL Daerah Kabupaten Cirebon melalui


Surat No. 660.1/247/TL, Tanggal 1 April 2016 ( Sesuai
dengan asli ) ;-------------------------------------------------------------

do
gu

31 Bukti T-31 : Fotocopy Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah


Kabupaten Cirebon Selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL
In
A

Daerah Kabupaten Cirebon Nomor : 005/183/TL, Tanggal 14


Maret 2016 Perihal : Uji Administrasi Dokumen ANDAL dan
ah

lik

RKL – RPL ( Sesuai dengan asli ) ;-------------------------


32 Bukti T-32 : Fotocopy Surat Kepala BPLHD Propinsi Jawa Barat Selaku
m

ub

Ketua Komisi Penilai AMDAL Daerah Nomor :


660.1/2791/Bid-1/2016, Tanggal 13 April 2016 Hal : Risalah
ka

Rapat Pembahasan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL


ep

Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU


Cirebon 1x1.000 MW di Kabupaten Cirebon ( Sesuai
ah

dengan asli ) ;-------------------------------------------------------------


es

33 Bukti T-33 : Fotocopy Surat Kepala BPLHD Propinsi Jawa Barat Selaku
M

ng

Ketua Komisi Penilai AMDAL Daerah Nomor : 005/2623/Bid-


on

1/2016, Tanggal 8 April 2016 Hal : Undangan Rapat Komisi


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 294 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 294
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AMDAL ( Sesuai dengan asli ) ;--------------------------------------

si
34 Bukti T-34 : Fotocopy Surat Keputusan Ketua Komisi Penilai AMDAL
Kabupaten Cirebon Nomor : 660.1/51/KPA/KA-ANDAL/2016

ne
ng
Tanggal 27 Januari 2016 Tentang Persetujuan Kerangka
Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasi
Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Cirebon Kapasitas

do
gu 1x1.000 MW Yang berlokasi di Desa Waru Duwur
Kecamatan Mundu dan Desa Kanci Kecamatan

In
A
Astanajapura Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat Oleh
PT. Cirebon Energi Prasarana ( Copy dengan cap basah )
ah

lik
35 Bukti T-35 : Fotocopy Surat Kepala BPLHD Propinsi Jawa Barat Selaku
Ketua Komisi Penilai AMDAL Daerah Nomor : 005/2381-Bid
I/2016, Tanggal 1 April 2016, Hal : Undangan Rapat Tim
am

ub
Teknis (fotocopy sesuai dengan asli ) ;----------------------------
36 Bukti T-36 : Fotocopy Surat Kepala BPLHD Propinsi Jawa Barat Selaku
ep
k

Ketua Komisi Penilai AMDAL Daerah Nomor :


ah

660.1/2624/Bid-1/2016, Tanggal 8 April 2016, Hal: Risalah


R
Rapat Pembahasan Dokumen ANDAL,RKL, dan RPL

si
Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasi Pembangkit

ne
ng

Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Cirebon Kapasitas 1x1.000 MW


di Kabupaten Cirebon (fotocopy sesuai dengan asli ) ;--------
37 Bukti T-37 : Fotocopy Surat Kepala BPLHD Propinsi Jawa Barat Nomor :

do
gu

660.1/2.322-Bid I/ 2016, Tanggal 30 Maret 2016 Hal :


Penilaian AMDAL PLTU (fotocopy sesuai dengan asli ) ;----
In
A

38 Bukti T-38 : Fotocopy Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI


Nomor : 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha
ah

lik

Dan /Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan Hidup (fotocopy dari fotocopy ) ;--------
m

ub

39 Bukti T-39 : Fotocopy Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan


Tata Lingkungan, Kementrian Lingkungan Hidup dan
ka

Kehutanan Nomor : S.734/PKTL-PDLUK/2015, Tanggal 24


ep

Juli 2015 Hal : Kewenangan Penilaian Dokumen Amdal atau


UKL –UPL untuk Rencana Usaha dan /atau Kegiatan yang
ah

berlokasi di Wilayah Laut dari garis Pantai sampai dengan


es

12 Mil kearah laut lepas dan / atau Perairan Kepulauan ;-----


M

ng

( Fotocopy dengan cap basah ) ;-------------------------------------


on

40 Bukti T-40 : Fotocopy Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 295 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 295
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :

R
SK.4148/MenLHK-Setjen/Rokum/2015, Tentang Penetapan

si
Penunjukan langsung Mitra Kerjasama Pemanfaatan ( KSP)

ne
ng
Sebagian Barang Milik Negara ( BMN ) Berupa Tanah
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Desa
Kanci Kulon, Kanci Wetan , Waruduwur dan Astanajapura

do
gu Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Propinsi
Jawa Barat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU );-(

In
A
fotocopy dari fotocopy ) ;---------------------------------------------
41 Bukti T-41 : Site Layout 1x1.000 MW Cirebon Expansion Coal Fired
ah

lik
Steam Power Plant ( fotocopy dari fotocopy ) ;-----------------
42 Bukti T-42 : Plot Plan Cirebon 2,1x1.000 MW Coal Fired Steam Power
Project, Indonesia (fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------
am

ub
43 Bukti T-43 : Cetak foto Udara Plot Plan Cirebon 2,1x1.000 MW Coal
Fired Steam Power Project, Indonesia ( Copy cetak ) ;------
ep
k

44 Bukti T-44 : Foto Tampak Udara Kawasan Pantai di sebelah Utara


ah

Lokasi Rencana Pembangunan PLTU 1X1.000 MW Cirebon


R

si
( Copy Cetak ) ;-----------------------------------------------------------
45 Bukti T-45 : Peta Titik Sampling Area Bagan Tancap : ( Copy Cetak ) ;---

ne
ng

46 Bukti T-46 : Fotocopy Penghargaan yang diterima PLTU Cirebon Unit 1


dalam Asean Coal Award 2013 sebagai Industri “ Clean Coal

do
gu

Use Technology “ yang menduduki Peringkat ke – 3 (2nd


Runner – Up ) pada bulan September 2013 (fotocopy
sesuai asli) ;---------------------------------------------------------------
In
A

47 Bukti T-47 : Fotocopy Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan


Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
ah

lik

SK.892/Menlhk/Setjen/STD.0/12/2016 Tentang Hasil


Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan
m

ub

Lingkungan Hidup Tahun 2015-2016 (Fotocopy dari


fotocopy) ;------------------------------------------------------------------
ka

48 Bukti T-48 : Penghargaan yang diterima oleh PLTU Cirebon 1 dalam


ep

Indonesia Environmental Performance Ratingup dan


ah

Kehutanan RI pad ( PROPER ) yang diselenggarakan oleh


R

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada


es

Tahun 2016 ( Fotocopy dari fotocopy ) ;-------------------------


M

ng

49 Bukti T-49 : Fotocopy Surat Kerangka acuan ( KA ) Rencana


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 296 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 296
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap

R
9 PLTU gahan ) Cirebon kapasitas 1x1.000 MW Kabupaten

si
Cirebon Jawa Barat tanggal 27 Januari 2016 (fotocopy dari

ne
ng
fotocopy ) ;-----------------------------------------------------------------
50 Bukti T-50 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian

do
gu Perindustrian RI Nomor : Seri : 0015102 bulan Januari 2016
(fotocopy sesuai dengan

In
A
asli ) ;---------------------------------------
51 Bukti T-51 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
ah

lik
Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian
Perindustrian RI Nomor : Seri : 0015283 bulan Februari
2016 (fotocopy sesuai dengan asli ) ;------------------------------
am

ub
52 Bukti T-52 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian
ep
k

Perindustrian RI Nomor : Seri : 0015801 bulan Maret 2016


ah

(fotocopy sesuai dengan


R
asli ) ;---------------------------------------

si
53 Bukti T-53 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh

ne
ng

Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian


Perindustrian RI Nomor : Seri : 0015926 April 2016
(fotocopy sesuai dengan

do
gu

asli ) ;---------------------------------------
54 Bukti T-54 : Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana
In
A

Pemantauan Lingkungan Hidup ( RKL – RPL ) Rencana


Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap
ah

lik

(PLTU ) Cirebon Kapasitas 1x1.000 MW Kabupaten Cirebon


Jawa Barat Tanggal 20 April 2016 (fotocopy dari fotocopy )
m

ub

55 Bukti T-55 : Analisis Dampak Lingkungan Hidup ( ANDAL ) Rencana


Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap
ka

(PLTU ) Cirebon kapasitas 1x1.000 MW Kabupaten Cirebon


ep

Jawa Barat Tanggal 20 April 2016 (fotocopy dari fotocopy )


ah

56 Bukti T-56 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
R

Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian


es

Perindustrian RI Nomor : Seri : 0016492 bulan Mei 2016


M

ng

(fotocopy sesuai dengan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 297 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 297
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asli ) ;---------------------------------------

si
57 Bukti T-57 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian

ne
ng
Perindustrian RI Nomor : Seri : 0016799 bulan Juni 2016
(fotocopy sesuai dengan
asli ) ;---------------------------------------

do
58
gu Bukti T-58 Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian

In
A
Perindustrian RI Nomor : Seri : 0017116 bulan Juli 2016
(fotocopy sesuai dengan
ah

lik
asli ) ;---------------------------------------
59 Bukti T-59 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
am

ub
Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian
Perindustrian RI Nomor : Seri : 0017179 bulan Agustus
2016 (fotocopy sesuai dengan asli ) ;------------------------------
ep
k

60 Bukti T-60 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
ah

Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian


R

si
Perindustrian RI Nomor : Seri : 0017262 bulan September
2016 (fotocopy sesuai dengan asli ) ;------------------------------

ne
ng

61 Bukti T-61 : Penghargaan yang diterima oleh PLTU Cirebon Unit 1


dalam Asia Power Award 2016 sebagai Industri “ Coal

do
Power Project of the year ‘ pada tanggal 21 September
gu

2016 ( fotocopy sesuai dengan asli ) ;-----------------------------


62 Bukti T-62 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
In
A

Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian


Perindustrian RI Nomor : Seri : 0017341 bulan Oktober
ah

lik

2016 (fotocopy sesuai dengan asli ) ;------------------------------


63 Bukti T-63 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh
m

ub

Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian


Perindustrian RI Nomor : Seri : 0017455 bulan November
ka

2016 (fotocopy sesuai dengan asli ) ;------------------------------


ep

64 Bukti T-64 : Fotocopy Putusan Pengadilan Tata usaha Negara Bandung


ah

Nomor : 68/G/2016/PTUN-BDG Tanggal 3 November 2016


R

antara Abdul Ghopur dkk lawan Kepala Badan Pelayanan


es

Perizinan Terpadu Kabupaten Cirebon (fotocopy sesuai


M

ng

dengan asli) ;--------------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 298 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 298
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
65 Bukti T-65 : Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon Unit 1 oleh

R
Balai Besar Teknologi Pencegahan Industri Kementerian

si
Perindustrian RI Nomor : Seri : 0017552 bulan Desember

ne
ng
2016 (fotocopy sesuai dengan asli ) ;------------------------------
66 Bukti T-66 : Fotocopy Putusan Pengadilan Tata usaha Negara Bandung
Nomor : 33/B/2017/PTUN-BDG antara Abdul Ghopur dkk

do
gu melawan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Cirebon (fotocopy sesuai dengan asli);------------

In
A
67 Bukti T-67 : Fotocopy Surat PT Cirebon Energi Prasarana No. CEPR-
LBOD/ATR-V-17-0469 Tanggal 3 Mei 2017, Hal
ah

lik
Permohonan Rekomendasi Izin Pemanfaatan Ruang
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU )
Jawa 1 ( 1x1000 MW ) dan Sarana Pendukungnya di
am

ub
Kecamatan Astanajapura, Mundu dan Pangenan, kabupaten
Cirebon dan Pembangunan SUTET 500 KV dan Sarana
ep
k

Pendukungnya di Kabupaten Cirebon (fotocopy dari


fotocopy ) ;-----------------------------------------------------------
ah

R
68 Bukti T-68 : Fotocopy Surat Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala

si
Badan Pertanahan Indonesia melalui suratnya

ne
ng

No.2127/9.1/V/2017 Tertanggal 29 Mei 2017, Perihal :


Pembangunan PLTU Cirebon 1x1000 MW Dan Sutet 500
KV (fotocopy dari fotocopy ) ;-----------------------------------------

do
gu

69 Bukti T-69 : Fotocopy Surat PT Cirebon Energi Prasarana No. CEPR-L-


BOD/DLH-V-17-0488 Tanggal 30 Mei 2017, Hal
In
A

permohonan Arahan Perubahan Izin lingkungan


pembangunan dan Operasional PLTU Cirebon 1x1000 MW
ah

lik

oleh PT Cirebon Energi Prasarana ( PT CEPR ) (fotocopy


dari fotocopy ) ;-----------------------------------------------------------
70 Bukti T-70 : Printing Screenshot Pengumuman No. 660/2479/ESDA
m

ub

Tentang Penerbitan Keputusan Kepala Dinas Penanaman


ka

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintahan


ep

Propinsi Jawa Barat di Web DLH Propinsi Jawa Barat ;------


(f otocopy dari Print out ) ;----------------------------------------------
ah

71 Bukti T-71 : Fotocopy Surat Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa


es

BaratNo. 660.1/3.150/Bid-1/2017, Tanggal31 Mei 2017, Hal :


M

ng

Arahan Dokumen Lingkungan (fotocopy sesuai dengan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 299 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 299
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asli ) ;------------------------------------------------------------------------

si
72 Bukti T-72 : Pengumuman No: 660.1/3163/Bid-1/2017 Tentang
Permohonan Perubahan Izin Lingkungan Kegiatan

ne
ng
Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik tenaga Uap
(PLTU ) Cirebon Kapasitas 1x1000 MW Kabupaten
Cirebon, Propinsi Jawa Barat (fotocopy dari fotocopy ) ;------

do
73
gu Bukti T-73 : Kliping Pengumuman No. 660.1/3163/Bid-1/2017 Tentang
Permohonan Perubahan Izin Lingkungan Kegiatan

In
A
Pembangunan dan Operasi Pembangkit Listrik tenaga Uap
(PLTU ) Cirebon Kapasitas 1x1000 MW Kabupaten
ah

lik
Cirebon, Propinsi Jawa Barat (Print Out ) ;-----------------------
74 Bukti T-74 : Surat PT Cirebon Energi Prasarana No. CEPR –L-
am

ub
BOD/DLH-VI-17-0494, Tanggal 2 Juni 2017, Hal :
Penyerahan Draft Dokumen Adendum ANDAL RKLRPL PT
Cirebon Energi Prasarana ( PT CEPR ) PLTU 1X1000 MW
ep
k

(fotocopy dari fotocopy ) ;----------------------------------------------


ah

75 Bukti T-75 : Surat Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat No :


R

si
005/3.213/1/2017, Tanggal 5 Juni 2017, Hal : Undangan
Rapat Pembahasan Dokumen Adendum ANDAL RKL-RPL

ne
ng

yang dilaksanakan hari Jumat 16 Juni 2017 ( fotocopy


sesuai dengan asli ) ;----------------------------------------------------

do
76 Bukti T-76 : Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL
gu

Pembahasan Dokumen Adendum ANDAL,RKL dan RPL


Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU
In
A

1x1000 MW Cirebon di Desa Kanci, Kecamatan


Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan Mundu
ah

lik

Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana


(fotocopy sesuai dengan
asli ) ;---------------------------------------
m

ub

77 Bukti T-77 : Daftar Hadir Rapat pembahasan Dokumen Adendum


ka

ANDAL RKL-RPL Rencana dan Operasional PLTU Cirebon


ep

kapasitas 1x1000 MW yang berlokasi di di Desa Kanci,


Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan
ah

Mundu Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi


es

Prasarana yang dilaksanakan hari Jumat, 16 Juni 2017


M

ng

(fotocopy sesuai dengan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 300 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 300
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asli ) ;---------------------------------------

si
78 Bukti T-78 : Surat Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat No :
660.1/3.599/Bid-1/2017, Tanggal 19 Juni 2017, Hal : Risalah

ne
ng
Rapat Pembahasan Dokumen Adendum ANDAL RKL-RPL
Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU
Cirebon 1x1000 MW di Kabupaten Cirebon (fotocopy

do
gu sesuai dengan asli ) ;--------------------------
79 Bukti T-79 : Surat PT Cirebon Energi Prasarana No. CEPR –L-

In
A
BOD/DLH-VI-17-0499, Tanggal 20 Juni 2017, Hal :
Penyerahan Revisi Dokumen Adendum ANDAL RKLRPL
ah

lik
(fotocopy dari fotocopy ) ;---------------------------------------------
80 Bukti T-80 : Surat Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat
am

ub
No005/3.661/1/2017 Tanggal,21 Juni 2017, Hal : Undangan
Rapat Pembahasan Dokumen Adendum ANDAL,RKL-RPL (
fotocopy sesuai dengan asli ) ;------------------------------------
ep
k

81 Bukti T-81 : Surat Kementrian Hukum dan hak Asasi Manusia melalui
ah

suratnya No : AHU UM 01.01-623, Tertanggal 3 Juli 2017


R

si
Perihal : Pertimbangan dan Tanggapan atas Pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang Pembangunan Ekspansi PLTU Cirebon

ne
ng

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2017


(1x1000 MW di Kecamatan Mundu (fotocopy dari fotocopy )
;-----------------------------------------------------------------

do
gu

82 Bukti T-82 : Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL
Pembahasan perbaikan Dukumen Adendum ANDAL RKL-
In
A

RPL Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasi PLTU


Cirebon Kapasitas 1x1000 MW yang di desa Kanci,
ah

lik

Kecamatan Astanajapura, dan Desa Waruduwur,Kecamatan


Mundu, Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi
Prasarana Nomor : 660.1/BA-ADENDDUM ANDAL /PLTU
m

ub

CEPR/Bid-1/07/2017 (fotocopy sesuai dengan asli ) ;--------


ka

83 Bukti T-83 : Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat
ep

No.660.1/3.784/Bid-I/2017 Tertanggal 6 Juli 2017 Perihal :


Risalah Rapat Pembahasan Dokumen Adendum
ah

ANDAL,RKL-RPL Rencana Kegiatan Pembangunan dan


es

Operasional PLTU Cirebon 1x1000 MW di Kabupaten


M

ng

Cirebon (fotocopy sesuai dengan asli ) ;--------------------------


on

84 Bukti T-84 : Surat Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat No.
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 301 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 301
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
660.1/3.852/Bid-1/2017, Tanggal 11 Juli 2017, hal

R
Rekomandasi Penilaian Studi Adendum ANDAL,RKL-RPL

si
Rencana Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU

ne
ng
1x1000 MW Cirebon di Desa Kanci Kecamatan
Astanajapura dan Desa Waruduwur,Kecamatan Mundu
Kabupaten Cirebon (fotocopy sesuai dengan asli ) ;----------

do
85
gu Bukti T-85 : Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat
No.660.1/3.895/Bid-I/2017, Tanggal 11 Juli 2017, Hal :

In
A
Pertimbangan Teknis ( sesuai dengan asli ) ;-------------------
86 Bukti T-86 : Fotocopy Putusan Pengadilan Tata usaha Negara Bandung
ah

lik
Perkara Nomor : 354.K/TUN/LH/2017, Tertanggal 1 Agustus
2017 antara Abdul Ghofur,dkk Melawan Kepala Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Cirebon ( fotocopy
am

ub
sesuai dengan asli ) ;----------------------------------------------------
87 Bukti T-87 : Fotocopy Laporan Semester 1 Pelaksanaan Pengelolaan
ep
k

Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup


ah

PLTU ( 1X 660 MW ) Jawa barat PT Cirebon Electric Power


R
Januari – Juni 2017 (fotocopy dari fotocopy ) ;------------------

si
88 Bukti T-88 : Fotocopy Adendum ANDAL,RKL-RPL Rencana Kegiatan

ne
ng

Pembangunan dan Operasional PLTU 1X1000 MW Cirebon


di Desa Kanji Kecamatan Astanajapura dan desa
Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon oleh PT

do
gu

Cirebon Energi Prasarana, Juli 2017 (fotocopy dari


fotocopy) ;------------------------------------------------------------------
In
A

89 Bukti T -89 : Fotocopy Laporan Semester II, Pelaksanaan Penggelolaan


Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup
ah

lik

PLTU ( 1x660 MW ) Jawa Barat PT. Cirebon Electric Power


Juli- Desember 2017 ( fotocopy dari fotocopy ) ;---------------
m

ub

90 Bukti T -90 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
ka

Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :


ep

0015283, bulan Januari 2017 ( fotocopy sesuai dengan asli)


ah

91 Bukti T-91 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
R

Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran


es

Industri Kementerian Perindustrian RI, Nomor : Seri :


M

ng

0015283, bulan Februari 2017 ( fotocopy sesuai dengan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 302 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 302
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asli) ;-------------------------------------------------------------------------

si
92 Bukti T-92 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran

ne
ng
Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :
0015283, bulan Maret 2017 ( fotocopy sesuai dengan asli )

do
93 gu Bukti T-93 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :

In
A
0015926, bulan April 2017 ( fotocopy sesuai dengan asli ) ; -
94 Bukti T-94 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
ah

lik
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :
am

ub
0016492, bulan Mei 2017. (fotocopy sesuai dengan asli ) ;
95 Bukti T-95 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
ep
k

Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :


ah

0016799, bulan Juni 2017 ( fotocopy sesuai dengan asli ) ;


R

si
96 Bukti T-96 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran

ne
ng

Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :


0017116, bulan Juli 2017 ( fotocopy sesuai dengan asli );---

do
gu

97 Bukti T-97 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :
In
A

0017179, bulan Agustus 2017 (fotocopy sesuai dengan asli)


;------------------------------------------------------------------------
ah

lik

98 Bukti T-98 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
m

ub

Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :


0017262, bulan September 2017 ( fotocopy sesuai dengan
ka

asli ) ;------------------------------------------------------------------------
ep

99 BuktiT - 99 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon


ah

Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran


R

Industri Kementrian Perindustrian RI , Nomor ; Seri :


es

0017341 bulan Oktober 2017 ( Fotocopy sesuai dengan asli


M

ng

tanpa halaman 10 ) ;-----------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 303 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 303
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
100 BuktiT-100 : Fotocopy Surat Peryataan tertanggal 19 0ktober 2017 yang

R
dibuat oleh : sdr. SURIP, SARNEN, DUSMAD,WARYA

si
(fotocopy sesuai dengan

ne
ng
asli ) ;---------------------------------------
101 BuktiT-101 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran

do
gu Industri Kementerian Perindustrian RI ,Nomor : Seri :
0017455, bulan November 2017 ( fotocopy sesuai dengan

In
A
asli ) ;------------------------------------------------------------------------
102 Bukti T-102 : Fotocopy Hasil Uji Laboratorium air limbah PLTU Cirebon
ah

lik
Unit 1 oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri Kementerian Perindustrian RI, Nomor : Seri :
0017455, bulan November 2017 ( fotocopy sesuai dengan
am

ub
asli ) ;------------------------------------------------------------------------
103 BuktiT -103 : Fotocopy Kajian Hukum Hierarki Regulasi Rencana Tata
ep
k

Ruang Wilayah dan Akibat Hukum Pembatalan Izin


ah

Lingkungan oleh PTUN terhadap Kelayakan Lingkungan


R
Tahun 2018 ( Fotocopy sesuai dengan asli ) ;--------------------

si
104 Bukti T-104 : Fotocopy Sertifikat Akreditasi yang diterbitkan Komite

ne
ng

Akreditasi Nasional Nomor : LP-084-IDN yang Ditujukan


kepada Balai Besar Teknologi Pencegahan dengan Fotn
Pencemaran Industri tanggal 22 Juni 2016 ( Fotocopy dari

do
gu

fotocopy ) ; ----------------------------------------------------------------
105 Bukti T-105 : Fotocopy Lampiran Sertifikat Akreditasi Laboratorium
In
A

No.LP-084-IDN ( Fotocopy dari fotocopy ) ; ----------------------


106 Bukti T -106 : Fotocopy Surat Kementrian Lingkungan Hidup dan
ah

lik

Kehutanan Sekretariat Jenderal Nomor :


S.1148/Setjen/SLK/Set.1/9/2016, Hal Registrasi
m

ub

Laboratorium Lingkungan tertanggal 20 September 2016


(Fotocopy dari fotocopy ) ; --------------------------------------------
ka

ep
ah

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya, Tergugat II Intervensi telah


R

es

mengajukan bukti surat berupa foto copy surat-surat yang bermeterai cukup, yang
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 304 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 304
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah disesuaikan dengan aslinya/photocopynya bukti-bukti tersebut diberi tanda

si
T.II Int – 1 sampai dengan T.II Int –43 dengan perincian sebagai berikut:------------

ne
ng
1. Bukti T.II.INT – 1.A : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju
lokasi proyek pembangunan dan pengembangan

do
gu PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
Intervensi pada tanggal 2 Juni 2017 ( Sesuai

In
A
dengan photo ) ;--------------------------------------------
2. Bukti T.II.INT – 1.B : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju
ah

lik
lokasi proyek pembangunan dan pengembangan
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
am

ub
Intervensi pada tanggal 3 Juni 2017 ( Sesuai
dengan photo ) ;--------------------------------------------
3. Bukti T.II.INT – 1.C : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
ep
k

Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju


lokasi proyek pembangunan dan pengembangan
ah

R
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II

si
Intervensi pada tanggal 4 Juni 2017. ( Sesuai

ne
dengan print photo ) ;-------------------------------------
ng

4. Bukti T.II.INT – 1.D : Foto pengumuman akan rencana penerbitan


Objek Gugatan di depan pintu gerbangmenuju

do
gu

lokasi proyek pembangunan dan pengembangan


PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
Intervensi pada tanggal 5 Juni 2017 ( Sesuai
In
A

dengan print photo ) ;-------------------------------------


5. Bukti T.II.INT – 1.E : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
ah

lik

Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju


lokasi proyek pembangunan dan pengembangan
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
m

ub

Intervensi pada tanggal 6 Juni 2017. ( Sesuai


ka

dengan print photo ) ; -------------------------------------


ep

6. Bukti T.II.INT – 1.F : Foto pengumuman akan rencana penerbitan


Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju
ah

lokasi proyek pembangunan dan pengembangan


R

PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II


es
M

Intervensi pada tanggal 7 Juni 2017 ( Sesuai


ng

dengan print photo ) ;-------------------------------------


on

7. Bukti T.II.INT – 1.G : Foto pengumuman akan rencana penerbitan


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 305 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 305
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju

R
lokasi proyek pembangunan dan pengembangan

si
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II

ne
ng
Intervensi pada tanggal 8 Juni 2017 ( Sesuai
dengan print photo ) ;-------------------------------------
8. Bukti T.II.INT – 1.H : Foto pengumuman akan rencana penerbitan

do
gu Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju
lokasi proyek pembangunan dan pengembangan
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II

In
A
Intervensi pada tanggal 9 Juni 2017 ( Sesuai
dengan print photo ) ;-------------------------------------
ah

lik
9. Bukti T.II.INT – 1.I : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju
am

lokasi proyek pembangunan dan pengembangan

ub
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
Intervensi pada tanggal 10 Juni 2017 ( Sesuai
ep
k

dengan print photo ) ;-------------------------------------


10. Bukti T.II.INT – 1.J : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
ah

Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju


R

si
lokasi proyek pembangunan dan pengembangan
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II

ne
ng

Intervensi pada tanggal 11 Juni 2017 ( Sesuai


dengan Print Photo ) ;-------------------------------------

do
11. Bukti T.II.INT – 1.K : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
gu

Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju


lokasi proyek pembangunan dan pengembangan
In
A

PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II


Intervensi pada tanggal 12 Juni 2017 ( Sesuai
ah

lik

dengan Print Photo ) ;-------------------------------------


12. Bukti T.II.INT – 1.L : Foto pengumuman akan rencana penerbitan
Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju
m

ub

lokasi proyek pembangunan dan pengembangan


PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
ka

ep

Intervensi pada tanggal 13 Juni 2017 ( Sesuai


dengan Print Photo ) ;-------------------------------------
ah

13. Bukti T.II.INT – 1.M : Foto pengumuman akan rencana penerbitan


R

Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju


es

lokasi proyek pembangunan dan pengembangan


M

ng

PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II


on

Intervensi pada tanggal 14 Juni 2017 ( Sesuai


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 306 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 306
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Print Photo ) ;-------------------------------------
14. Bukti T.II.INT – 1.N : Foto pengumuman akan rencana penerbitan

si
Objek Gugatan di depan pintu gerbang menuju
lokasi proyek pembangunan dan pengembangan

ne
ng
PLTU Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
Intervensi pada tanggal 15 Juni 2017 ( Sesuai

do
15.
gu Bukti T.II.INT – 2.A
dengan Print Photo ) ;-------------------------------------
: Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek
Gugatan di depan pintu gerbang menuju lokasi

In
A
proyek pembangunan dan pengembangan PLTU
Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
ah

lik
Intervensi pada tanggal 19 Juli 2017 ( Sesuai
dengan Print Photo ) ;-------------------------------------
16. Bukti T.II.INT – 2.B : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek
am

ub
Gugatan di depan pintu gerbang lokasi proyek
pembangunan dan pengembangan PLTU Cirebon
ep
yang dilaksanakan oleh Tergugat II Intervensi
k

pada tanggal 20 Juli 2017 ( Sesuai dengan Print


ah

Photo ) ;-------------------------------------
R

si
17. Bukti T.II.INT – 2.C : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek
Gugatan di depan pintu gerbanglokasi proyek

ne
ng

pembangunan dan pengembangan PLTU Cirebon


yang dilaksanakan oleh Tergugat II Intervensi

do
pada tanggal 21 Juli 2017 ( Sesuai dengan Print
gu

Photo ) ;-------------------------------------
18. Bukti T.II.INT – 2.D : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek
In
A

Gugatan di depan pintu gerbang menuju lokasi


proyek pembangunan dan pengembangan PLTU
Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
ah

lik

Intervensi pada tanggal 22 Juli 2017 ( Sesuai


dengan Print Photo ) ;-------------------------------------
m

ub

19. Bukti T.II.INT – 2.E : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek


Gugatan di depan pintu gerbangmenuju lokasi
ka

proyek pembangunan dan pengembangan PLTU


ep

Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II


ah

Intervensi pada tanggal 23 Juli 2017 ( Sesuai


R

dengan Print Photo ) ;-------------------------------------


es

20. Bukti T.II.INT – 2.F : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek


M

Gugatan di depan pintu gerbangmenuju lokasi


ng

proyek pembangunan dan pengembangan PLTU


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 307 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 307
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II

R
Intervensi pada tanggal 24 Juli 2017 ( Sesuai

si
dengan Print Photo ) ;-------------------------------------
21. Bukti T.II.INT – 2.G : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek

ne
ng
Gugatan di depan pintu gerbang menuju lokasi
proyek pembangunan dan pengembangan PLTU

do
gu Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
Intervensi pada tanggal 25 Juli 2017 ( Sesuai
dengan Print Photo) ;--------------------------------------

In
A
22. Bukti T.II.INT – 2.H : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek
Gugatan di depan pintu gerbangmenuju lokasi
ah

lik
proyek pembangunan dan pengembangan PLTU
Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II
am

Intervensi pada tanggal 26 Juli 2017 ( Sesuai

ub
dengan Print Photo ) ;-------------------------------------
23. Bukti T.II.INT – 2.I : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek
ep
Gugatan di depan pintu gerbang menuju lokasi
k

proyek pembangunan dan pengembangan PLTU


ah

Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II


R

si
Intervensi pada tanggal 27 Juli 2017 ( Sesuai
dengan Print Photo ) ;-------------------------------------

ne
ng

24. Bukti T.II.INT – 2.J : Foto pengumuman mengenai penerbitan Objek


Gugatan di depan pintu gerbangmenuju lokasi

do
proyek pembangunan dan pengembangan PLTU
gu

Cirebon yang dilaksanakan oleh Tergugat II


Intervensi pada tanggal 28 Juli 2017 ( Sesuai
In
A

dengan Print Photo ) ;-------------------------------------


25. Bukti T.II.INT – 3 : Fotokopi Salinan Putusan Perkara
No.:124/G/LH/2016/PTUN-BDG (“Putusan No.
ah

lik

124”) (fotocopy dari fotocopy ) ;------------------------


26. Bukti T.II.INT – 4 : Fotokopi Undang-Undang No. 30 tahun 2014
m

ub

tentang Administrasi Pemerintahan (UU No.


30/2014”).( fotocopy dari fotocopy ) ;-----------------
ka

27. Bukti T.II.INT – 5 : Fotokopi Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun


ep

2017 tentang Perubahan atas Peraturan


Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang
ah

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang


R

es

diundangkan pada tanggal 12 April 2017 (“PP No.


M

13/2017”) (fotocopy dari fotocopy ) ;-----------------


ng

28. Bukti T.II.INT – 6 : Fotokopi Lampiran VA PP No. 13/2017 ; (fotocopy


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 308 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 308
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari fotocopy ) ;--------------------------------
29. Bukti T.II.INT – 7 : Fotokopi Salinan Putusan Mahkamah Agung No.

si
99/PK/TUN/2016 tanggal 5 Oktober 2016;-
(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------

ne
ng
30. Bukti T.II.INT – 8 : Fotokopi Salinan Putusan PTUN Semarang No.
039/G.PLW/2017/PTUN.Smr (fotocopy dari

do
gu fotocopy) ;----------------------------------------------------
31. Bukti T.II.INT – 9 : Fotokopi Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan

In
A
Lingkungan Hidup (“UU No. 32/2009”) (footcopy
dari fotocopy ) ;---------------------------------------------
32. Bukti T.II.INT – 10 : Fotokopi Peraturan Presiden No. 4 tahun 2016
ah

lik
tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan (“Perpres No. 4/2016”)
am

ub
(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------
33. Bukti T.II.INT – 11 : Fotokopi Peraturan Presiden No. 14 tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No.
ep
k

4 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pembangunan


Infrastruktur Ketenagalistrikan (“Perpres No.
ah

R
14/2017”) (fotocopy dari fotocopy )

si
34 Bukti T.II.INT – 12.A : Fotokopi Surat dari Tergugat II Intervensi No.:
CEPR-L-BOD/KemenkoPerekonomian-III-17-

ne
ng

0440 tertanggal 10 Maret 2017 kepada


Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

do
gu

Republik Indonesia (fotocopy dari fotocopy ) ;------


35 Bukti T.II.INT – 12.B : Terjemahan resmi atas Surat dari Tergugat II
Intervensi No : CEPR-L-BOD/Kemenko
In
A

Perekonomian-III-17-0440 tertanggal 10 Maret


2017 kepada Kementerian Koordinator Bidang
ah

lik

Perekonomian Republik Indonesi (sesuai dengan


asli ) ;----------------------------------------------------------
36 Bukti T.II.INT – 13.A : Fotokopi Surat Kementerian Koordinator Bidang
m

ub

Perekonomian Republik Indonesia No. S-70/


D.VI.M.EKON/04/2017 tertanggal 21 April 2017
ka

ep

(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------


37 Bukti T.II.INT – 13.B : Terjemahan resmi atas Surat Kementerian
ah

Koordinator Bidang Perekonomian Republik


R

Indonesia No. S-70/ D.VI.M.EKON/04/2017


es

tertanggal 21 April 2017 sesuai dengan asli) ;----


M

38 Bukti T.II.INT – 14 : Fotokopi Surat dari Tergugat II Intervensi No.:


ng

CEPR-L-BOD/DPMPTSP-VI-17-0491, tertanggal
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 309 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 309
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Juni 2016, Perihal: Permohonan Perubahan

R
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (KKLH)

si
dan Izin Lingkungan (fotocopy dari fotocopy) ;----
39 Bukti T.II.INT – 15 : Fotokopi Surat dari Tergugat II Intervensi No.:

ne
ng
CEPR-L-BOD/ATR-V-17-0469 tertanggal 3 Mei
2017 (kepada Menteri Agraria dan Tata

do
gu Ruang/Kepala Badan Pertanahan
(fotocopy dari fotocopy) ;---------------------------------
Indonesia

40 Bukti T.II.INT – 16 : Surat Rekomendasi dari Menteri Agraria dan Tata

In
A
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Indonesia No.
2127/9.1/V/2017 tertanggal 29 Mei 2017, Perihal:
ah

lik
Pengembangan PLTU Cirebon 1x1000 MW Dan
SUTET 500 KV (Fotocopy sesuai dengan asli ) ;-
41 Bukti T.II.INT – 17.A : Fotokopi Surat dari Tergugat II Intervensi No.:
am

ub
CEPR-L-BOD/MENKO-V-17-0474 tertanggal 5
Mei 2017 kepada Kementerian Koordinator
ep
Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
k

(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------


ah

42 Bukti T.II.INT – 17.B : Tanda Terima Surat dari Tergugat II Intervensi


R

si
No.: CEPR-L-BOD/MENKO-V-17-0474 tertanggal
5 Mei 2017 kepada Kementerian Koordinator

ne
ng

Bidang Perekonomian Republik Indonesia


(Fotocopy sesuai dengan asli ) ;-----------------------
43 Bukti T.II.INT – 18 : Surat Kementerian Koordinator Bidang

do
gu

Perekonomian Republik Indonesia No. S-112/


M.EKON/05/2017 tertanggal 12 Mei 2017
In
A

(Fotocoy sesuai dengan asli ) ;-------------------------


44 Bukti T.II.INT – 19.A : Fotokopi Surat Tergugat II Intervensi No.: CEPR-
L-BOD/ATR-VI-17-0492 tertanggal 8 Juni 2017
ah

lik

kepada Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Kepala Badan Pertanahan Indonesia
m

ub

(fotocopy dari fotocopy) ;--------------------------------


45 Bukti T.II.INT – 19.B : Tanda Terima Surat Tergugat II Intervensi No.:
ka

CEPR-L-BOD/ATR-VI-17-0492 tertanggal 8 Juni


ep

2017 kepada Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Kepala Badan Pertanahan Indonesia
ah

(Fotocopy sesuai dengan asli ) ;-----------------------


R

46 Bukti T.II.INT – 20 : Surat dari Direktur Pemanfaatan Ruang,


es
M

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan


ng

Pertanahan Nasional No. 194/


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 310 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 310
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SRT/200.11/vi/2017 tertanggal 21 Juni 2017
( Fotocopy sesuai dengan asli ) ;-----------------------

si
47 Bukti T.II.INT – 21.A : Fotokopi Surat dari Tergugat II Intervensi No.:
CEPR-L-BOD/MOLHR-VI-17-0497 tertanggal 12

ne
ng
Juni 2017 kepada Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia (fotocopy dari fotocopy ) ;------------
48 Bukti T.II.INT – 21.B : Tanda Terima Surat dari Tergugat II Intervensi

do
gu No.:CEPR-L-BOD/MOLHR-VI-17-0497 tertanggal
12 Juni 2017 kepada Kementerian Hukum dan

In
A
Hak Asasi Manusia (Fotocopy sesuai dengan
asli) ;-----------------------------------------------------------
49 Bukti T.II.INT – 22 : Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
ah

lik
Manusia No.: AHU UM.01.01-623, Perihal:
Pertimbangan dan Tanggapan atas Pelaksanaan
am

ub
Pemanfaatan Ruang Pembangunan Ekspansi
PLTU Cirebon berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 13 Tahun 2017 (1x1000 MW di
ep
k

Kecamatan Mundu) tertanggal 3 Juli 2017 (sesuai


ah

dengan asli ) ;-----------------------------------------------


R
50 Bukti T.II.INT – 23 : Surat Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah

si
Provinsi Jawa Barat No. 660.1/3.784/Bid-I/2017

ne
ng

tertanggal 6 Juli 2017 perihal: Risalah rapat


pembahasan perbaikan dokumen Adendum
ANDAL dan RKL RPL Rencana Kegiatan

do
gu

Pembangunan dan Operasional PLTU 1 x 1.000


MW Cirebon di Kabupaten Cirebon (Fotocopy
In
A

sesuai dengan asli ) ;--------------------------------------


51 Bukti T.II.INT – 24 : Fotokopi Surat Tergugat II Intervensi No: CEPR-
L-BOD/KHLK-VII-17-0533 tertanggal 27 Juli 2017
ah

lik

Perihal: Permohonan Konfirmasi/Penegasan


Penerbitan Keputusan Kelayakan Lingkungan
m

ub

Hidup dan Izin Lingkungan Kegiatan


Pembangunan dan Operasional Pembangkit
ka

Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kapasaitas 1 x 1000


ep

MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan


ah

Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon


R

(fotocopy dari fotocopy ) ;--------------------------------


es

52 Bukti T.II.INT – 25 : Surat dari Kementrian Lingkungan Hidup dan


M

Kehutanan No: S-527/POLUK/Pgi/pu4.4/2017


ng

tertanggal 28 Juli 2017 perihal: Konfirmasi


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 311 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 311
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penerbitan SKKL dan Izin Lingkungan PLTU

R
Cirebon 1 x 1000 MW (Fotocopy sesuai dengan

si
asli ) ;----------------------------------------------------------
53 Bukti T.II.INT – 26 : Fotokopi Surat Tergugat II Intervensi No.: CEPR-

ne
ng
L-BOD/DLH-V-17-0488 tertanggal 30 Mei 2017
Perihal: Permohonan Arahan Perubahan Izin

do
gu Lingkungan Pembangunan
PLTU Cirebon 1x1000 MW oleh PT Cirebon
dan Operasional

Energi Prasarana (PT CEPR) (fotocopy dari

In
A
fotocopy ) ;---------------------------------------------------
54 Bukti T.II.INT – 27 : Surat dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
ah

lik
Barat No. 660.1/3-150/Bid-I/2017 tertanggal 31
Mei 2017, perihal Arahan Dokumen Lingkungan
am

(sesuai dengan asli) ;-------------------------------------

ub
55 Bukti T.II.INT – 28 : Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
ep
SK.696/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017, tentang
k

Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan


ah

Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun


R

si
2016 – 2017 (“Kepmen LHK No. 696”) (fotocopy
dari fotocopy ) ;---------------------------------------------

ne
ng

56 Bukti T.II.INT – 29A : Foto Piala Asean Energy Awards Tahun 2013
yang diberikan oleh Asean Centre For Energy

do
(ACE) pada tanggal 25 September 2013 kepada
gu

PLTU Cirebon (Fotocopy sesuai asli ) ;--------------


57 Bukti T.II.INT – 29B : Terjemahan Resmi dari Foto Piala Asean Energy
In
A

Awards Tahun 2013 yang diberikan oleh Asean


Centre For Energy (ACE) pada tanggal 25
September 2013 kepada PLTU Cirebon (fotocopy
ah

lik

sesuai asli ) ;------------------------------------------------


58 Bukti T.II.INT – 30A : Piagam Silver Award for Coal Power Project of
m

ub

the Year yang diberikan oleh Asian Power dalam


Penghargaan tahun 2016 kepada PT CEP
ka

(fotocopy sesuai asli ) ;-----------------------------------


ep

59 Bukti T.II.INT – 30B : Terjemahan Resmi dari Piagam Silver Award for
Coal Power Project of the Year yang diberikan
ah

oleh Asian Power dalam Penghargaan tahun


R

es

2016 kepada PT CEP (fotocopy sesuai asli ) ;-----


M

60 Bukti T.II.INT – 31 : Laporan Semester I Pelaksanaan Pengelolaan


ng

Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 312 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 312
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hidup PLTU Cirebon (1x660 MW), Periode

R
Januari – Juni 2017 yang dilaksanakan oleh PT

si
Cirebon Electric Power (fotocopy sesuai cetakan)
61 Bukti T.II.INT – 32 : Laporan Semester II Pelaksanaan Pengelolaan

ne
ng
Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup PLTU Cirebon (1x660 MW), Periode Juli –

do
gu Desember 2017 yang dilaksanakan oleh PT
Cirebon Electric Power (fotocopy sesuai cetakan)
62 Bukti T.II.INT – 33 A : Artikel dari:

In
A
https://www.thehindubusinessline.com/opinion/an-
issue-of-ultrasupercritical-
ah

importance/article7482020.ece

lik
(fotocopy sesuai Print out ) ;-----------------------------
63 Bukti T.II.INT – 33 B : Terjemahan resmi atas artikel dari:
https://www.thehindubusinessline.com/opinion/an-
am

ub
issue-of-ultrasupercritical-
importance/article7482020.ece
(fotocopy sesuai dengan print out ) ;------------------
ep
k

64 Bukti T.II.INT – 34 A : Artikel dari:


http://www.power-
ah

technology.com/features/featurelean-and-clean-
R

si
why-modern-coal-fired-power-plants-are-better-
by-design-4892873/

ne
ng

(fotocopy sesuai Print Out ) ;----------------------------


65 Bukti T.II.INT – 34 B : Terjemahan resmi atas artikel dari:
http://www.power-

do
gu

technology.com/features/featurelean-and-clean-
why-modern-coal-fired-power-plants-are-better-
by-design-4892873/
In
A

(fotocopy sesuai dengan print out ) ;------------------


66 Bukti T.II.INT – 35 A : Peta Telaahan Titik Koordinat Terhadap Kawasan
Hutan di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa
ah

lik

Barat yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal


Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (“Peta
m

ub

Telaahan”) (fotocopy sesuai Print Out ) ;-------------


67 Bukti T.II.INT – 35 B : Peta Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Jawa
ka

Barat yang merupakan Lampiran Keputusan


ep

Menteri Kehutanan Nomor: 195/Kpts-II/2003


ah

tertanggal 4 Juli 2003 (“Peta Kawasan Hutan”)


R

(fotocopy dari fotocopy );---------------------------------


es

68 Bukti T.II.INT – 35 C : Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru


M

Pemanfaatan Hutan dan Perubahan Peruntukan


ng

Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 313 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 313
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Revisi XIII) yang merupakan Lampiran Surat

R
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

si
Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

ne
ng
SK.6559/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/12/2017
(“Peta Indikatif”) (fotocopy dari fotocopy) ;-----------
69 Bukti T.II.INT – 36 : Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 195/Kpts-

do
gu II/2003 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di
Wilayah Provinsi Jawa Barat Seluas ± 816.603
(Delapan Ratus Enam Belas Ribu Enam Ratus

In
A
Tiga) Hektar tertanggal 4 Juli 2003 (“Keputusan
Menteri Kehutanan No. 195”) ( fotocopy dari
ah

lik
fotocopy ) ;---------------------------------------------------
70 Bukti T.II.INT – 37 : Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
am

Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

ub
SK.6559/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/12/2017
tentang Penetapan Peta Indikatif Penundaan
ep
k

Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan,


Penggunaan Kawasan Hutan dan Perubahan
ah

R
Peruntukkan Kawasan Hutan dan Areal

si
Penggunaan Lain (Revisi XIII) (“SK Menteri LHK

ne
ng

No. 6559”) ( fotocopy dari fotocopy ) ; ---------------


71 Bukti T.II.INT – 38 : Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

do
gu

Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016


tentang Penataan Pertanahan di Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (“Permen ATR No.
In
A

17/2016”) ( Fotocopy dari fotocopy ) ; ----------------


72 Bukti T.II.INT – 39 : Fotocopy Surat Petisi Dukungan Masyarakat
ah

lik

Terhadap PLTU Cirebon tertanggal 9 Maret 2018


(Fotocopy sesuai dengan asli bersama lampiran
fotocopy KTP sebagai data pendukung) ;------------
m

ub

73 Bukti T.II.INT – 40 : Foto – foto Penanaman Mangrove di Lokasi


Proyek PLTU Cirebon yang telah beroprasi
ka

(Fotocopy sesuai print out ) ;----------------------------


ep

74 Bukti T.II.INT – 41 : Fotocopy Kajian Hukum – Hierarki regulasi


Rencana Tata Ruang wilayah dan akibat Hukum
ah

Pembatalan Izin Lingkungan oleh PTUN


R

es

Terhadap Kelayakan Lingkungan di susun oleh :


M

 Prof Dr. Lita Rahmi,S.H,M.H ;-----------------------


ng

 Prof Dr Tarsisius Murwadji,S.H,M.H ;-------------


on

 Dr Imamulhadi,S.H,M.H;-----------------------------
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 314 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 314
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Dr Dadang Epi Sukarsa, S.H,M.H;-----------------
 Dr Hernadi Affandi,SH,M.H ;------------------------

si
( Fotocopy sesuai catatan asli ) ;----------------------
75 Bukti T.II.INT – 42 : Siaran Pers dari website WALHI ( Penggugat I )

ne
ng
yang berjudul “ BPMPT Jawa Barat Cabut
banding ijin Lingkungan PLTU Cirebon 2 1 x 1000

do
MW, Warga : Pembangunan harus dihentikan ‘
gu Tertanggal 14 Agustus 2017 ( Fotocopy sesuai
print out ) ;----------------------------------------------------

In
76 Bukti T.II.INT – 43 : Keterangan Mengenai Redaksi Citrus. id
A
(Fotocopy sesuai print out ) ;----------------------------
Bahwa atas permohonan dari Kuasa Para Penggugat, Majelis Hakim telah
ah

lik
melaksanakan Sidang Lokasi ( Pemeriksaan Setempat ) yang telah dilaksanakan

pada tanggal 22 – 23 Maret 2018 di Lingkungan Operasional PLTU II di Cirebon,


am

ub
Kecamatan Astanajapura,Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, untuk

selengkapnya sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan Setempat


ep
k

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;---------------------
ah

si
Bahwa di persidangan selain mengajukan bukti surat, Pihak Para

Penggugat juga mengajukan 2 ( dua ) saksi fakta dan 2( dua ) ahli yang telah

ne
ng

memberikan keterangan di bawah sumpah menurut agama yang dianutnya yang

pada pokok menerangkan sebagai

do
gu

berikut :-----------------------------------------------------
In
A

Keterangan Saksi Fakta 1 ( pertama ) Ricky Rasi Sonia menyatakan


ah

lik

dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------------------------

 Saksi tinggal di Desa Kanci Kulon dan jarak rumah saksi dengan Penggugat II
m

ub

( Sarjum ) hanya dibatasi 7 rumah saja ;---------------------------------------------------


ka

 Tempat tinggal saksi dan Penggugat II ( Sarjum ) dekat dengan Pembangunan


ep

PLTU Cirebon dan jarak Desa tempat tinggal saksi dan Penggugat II dengan
ah

Rencana Pembangunan PLTU Cirebon kurang dari 1 KM ;--------------------------


es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 315 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 315
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Saksi menerangkan bahwa mata pencarian kebanyakan warga Desa Kanci

si
Kulon adalah nelayan pinggiran yang menangkap udang, rebon,kerang, ikan

yang berada di pinggiran pantai dengan mengunakan alat pelampung saja ;----

ne
ng
 Saksi menjelaskan bahwa sejak adanya Pembangunan PLTU I akses nelayan

do
gu
kepesisir laut dari desa menuju pantai jadi jauh jaraknya karena harus

memutar dulu ;-------------------------------------------------------------------------------------

In
A
 Saksi menjelaskan apabila Pembangunan PLTU 2 selesai dibangun setelah

PLTU 1 maka akses nelayan ke laut dari desa akan tertutup ;-----------------------
ah

lik
Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara

Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-
am

ub
ep
Keterangan Saksi Fakta ke 2 ( kedua ) Wahyu Widiarto menyatakan
k

dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------------------------


ah

si
 Saksi menjelaskan terkait objek gugatan, saksi mengetahui objek gugatan

sejak bulan September 2017 dari dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

ne
ng

Terpadu Satu pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ;-----------------------

do
 Saksi menerangkan bahwa bahwa saksi mengetahui ada proses perubahan
gu

dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat tentang perubahan revisi
In
A

berupa Pengumuman Permohonan Revisi Izin Lingkungan melalui Website

resmi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat yang diterbitkan tanggal 2
ah

lik

Juni 2017 ;------------------------------------------------------------------------------------------

 Saksi menjelaskan Walhi Jawa Barat mengetahui objek sengketa berupa


m

ub

softcopy-nya pada pertenganhan bulan September dan Walhi menerima


ka

secara fisik dokumen dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
ep

Satu pintu Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat pada akhir September ;--
ah

 Saksi menjelaskan bahwa masyarakat tidak mengetahui terkait izin lingkungan


es
M

 Saksi menjelaskan setelah mendapat informasi tentang objek sengketa dari


ng

on

Walhi Jawa Barat pada tanggal 4 Nopember 2017, kemudian melakukan


gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 316 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 316
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertemuan dengan warga dalam rangka sosialisasi terkait terbitnya objek

si
gugatan di Desa Kanci Kulon ;----------------------------------------------------------------

Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara

ne
ng
Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-

do
gu Keterangan Ahli 1 ( Pertama ) Moh. RAMDAN ANDRI GUNAWAN

In
A
WIBISANA,SH,LL.M menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------

 Ahli menjelaskan bahwa suatu izin lingkungan dapat dicabut atau dibatalkan
ah

lik
sendiri oleh pejabat yang menerbitkannya atau berdasarkan Putusan

Pengadilan ;----------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
 Ahli menjelaskan tanpa harus menunggu pihak lain keberatan atau

mengajukan gugatan, pejabat dapat membatalkan surat keputusan yang telah


ep
k

diterbitkan dan mengeluarkan keputusan yang baru ; ----------------------------------


ah

R

si
Ahli menjelaskan bahwa revisi atas suatu izin lingkungan dapat didasarkan

pada Pasal 50 dan 51 Undang – Undang No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin

ne
ng

Lingkungan dimana dijelaskan bahwa dapat melalui 2 ( dua ) cara yakni

do
melalui Penerbitan AMDAL baru atau Addendum RKL-RPL ;-------------------------
gu

 Ahli menjelaskan bahwa apabila surat izin lingkungan dibatalkan melaui suatu
In
A

Putusan Pengadilan maka Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan

Dokumen AMDAL bisa saja masih valid tergantung dasar pencabutan izin
ah

lik

lingkungan tersebut apakah krusial atau tidak, apabila dasar pencabutan izin

lingkungan tersebut berpengaruh terhadap kajian kelayakan lingkungan maka


m

ub

harus ditinjau kembali ;--------------------------------------------------------------------------


ka

 Ahli menjelaskan bahwa apabila suatu ijin lingkungan dibatalkan melalui


ep

Putusan Pengadilan akan permasalahan atau substansi tertentu namun terbit


ah

kemudian diterbitkan kembali suatu Peraturan yang mengatasi permasalahan


es

tersebut maka permasalahan tersebut sudah dianggap tidak ada lagi


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 317 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 317
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepanjang pemenuhan atas peraturan baru tersebut membuat izin lingkungan

si
tersebut sesuai dengan Putusan Pengadilan ;--------------------------------------------

 Ahli menjelaskan bahwa apabila ada proses Banding yang dilakukan terhadap

ne
ng
Putusan Tingkat Pertama dan dalam Proses Pemeriksaan di Tingkat banding

do
gu
terjadi Pencabutan atas Banding tersebut maka Putusan Tingkat Pertama

tersebut memiliki kekuatan hukum tetap pada saat Pengadilan di Tingkat

In
A
banding tersebut mengeluarkan suatu Penetapan atas permohonan

Pencabutan Banding
ah

lik
tersebut ;----------------------------------------------------------------

Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara


am

ub
Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-
ep
k

Keterangan Ahli ke 2 ( kedua ) YOHANES BUDI SULISTIOHADI


ah

R
menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------

si
 Ahli menjelaskan bahwa sempadan pantai merupakan kawasan lindung ;--------

ne
ng

 Ahli menjelaskan bahwa kegiatan usaha yang berada di sempadan pantai dan

do
menghasilkan limbah dapat memberikan dampak yang buruk terhadap
gu

lingkungan ;----------------------------------------------------------------------------------------
In
A

 Ahli menerangkan bahwa kegiatan usaha dapat dilaksanakan di sempadan


ah

lik

pantai, namun kegiatan tersebut harus dikaji oleh pihak yang berkompeten

untuk melakukan dalam rangka mengetahui apakah kegiatan tersebut akan


m

ub

berdampak buruk terhadap lingkungan atau tidak ;--------------------------------------


ka

 Ahli menjelaskan bahwa penanaman mangrove merupakan salah satu bentuk


ep

upaya pencegahan terjadinya abrasi ;-------------------------------------------------------


ah

 Ahli menjelaskan bahwa meskipun di suatu daerah karakteristik tanahnya


es
M

merupakan hasil sedimentasi namun tidak menutup kemungkinan terjadinya


ng

abrasi ;-----------------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 318 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 318
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Ahli menjelaskan bahwa jetty dapat dibangun di sempadan pantai mengingat

si
lebar jetty tidak akan selebar garis pantai meskipun abrasi sangatlah mungkin

terjadi namun hal tersebut dapat dicegah dengan menggunakan teknologi

ne
ng
dalam mencegah adanya abrasi ;------------------------------------------------------------

do
gu Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara

Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-

In
A
Bahwa di persidangan selain mengajukan bukti surat, Pihak Tergugat juga

mengajukan 1 (satu) saksi fakta dan 1 (satu) ahli yang telah memberikan
ah

lik
keterangan di bawah sumpah menurut agama yang dianutnya yang pada pokok

menerangkan sebagai berikut :---------------------------------------------------------------------


am

Keterangan Saksi Fakta pertama DEDI EFENDI menyatakan dalam


ub
ep
k

pokoknya sebagai berikut ;-----------------------------------------------------------------------


ah

R
 Saksi menjabat sebagai Kepala Bidang Tata Lingkungan pada Dinas

si
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa barat dan saksi menerangkan bahwa objek

ne
ng

gugatan yang dilakukan oleh Tergugat sudah sesuai dengan Peraturan yang

berlaku karena Tergugat mendapatkan pendelegasian dari Gubernur Jawa

do
gu

Barat ;------------------------------------------------------------------------------------------------
In
 Saksi mengetahui dan mengikuti pertemuan yang dilakukan oleh Dinas
A

Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat pada tanggal 16 Juni dan 6 Juli 2017
ah

lik

dimana pertemuan tersebut membahas mengenai PP No. 13/2017 yang

intinya menjadi sebuah terobosan atas permasalahan pertentangan Tata


m

ub

Ruang dan dipertemuan tersebut juga dibahas mengenai upaya pemantauan


ka

dan pengelolaan
ep

lingkungan ;------------------------------------------------------------------
ah

 Saksi mengetahui pengumuman yang dipasang oleh Dinas Lingkungan Hidup


R

es

Provinsi Jawa Barat mengenai permohonan penerbitan objek sengketa ;---------


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 319 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 319
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Saksi menerangkan pernah bertemu perwakilan dari Penggugat I yang intinya

si
mengajukan keberatan apabila izin lingkungan diterbitkan kembali terhadap

Tergugat II Intervensi dan Perwakilan dari Penggugat I pada saat itu

ne
ng
menyatakan keberatan karena kegiatan PLTU akan mempengaruhi mata

do
gu
pencarian dan menolak adanya keberadaan pembangkit listrik di Kabupaten

Cirebon ;--------------------------------------------------------------------------------------------

In
A
-

 Saksi menerangkan bahwa ada keunikan mengenai Kecamatan Mundu di


ah

lik
sana diterangkan ada cantilan Kecamatan Mundu yang secara Ekosistem

sama dengan daerah sekitarnya seperti Kecamatan Astanajapura yang


am

ub
memang diperuntukan sebagai tempat Pembangkit tenaga listrik ;-----------------


ep
Saksi menjelaskan bahwa untuk penerbitan objek sengketa tidak diperlukan
k

mengulang AMDAL sejak awal namun dapat dilakukan dengan addendum


ah

si
ANDAL dan RKL-RPL hal ini disebabkan yang menjadi permasalahan

hanyalah mengenai Tata Ruang saja sehingga dirasa dengan terbitnya PP

ne
ng

Nomor 13 Tahun 2017 yang mengatasi permasalahan Tata Ruang tersebut

do
tidak akan mempengaruhi kajian lainnya yang berkaitan dengan lingkungan
gu

hidup ;------------------------------------------------------------------------------------------------
In
Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara
A

Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-
ah

lik

Keterangan Ahli DR. IMAMULHADI,S.H,M.H menyatakan dalam


m

ub

pokoknya sebagai berikut ;-----------------------------------------------------------------------


ka

 Ahli menjelaskan bahwa izin lingkungan dan izin prinsip merupakan izin –izin
ep

yang dibutuhkan bagi suatupelaku kegiatan usaha untuk mendapatkan ijin


ah

usaha, dan ahli menambahkan bahwa setiap izin tersebut merupakan


es

Keputusan tata Usaha Negara yang berbeda dan berdiri sendiri namun saling
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 320 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 320
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkaitan yang mana keterkaitan antara suatu izin dengan izin lainnya

si
bertujuan akhir untuk mendapatkan izin usaha ;-----------------------------------------

 Ahli menjelaskan untuk membatalkan izin seperti ijin lingkungan ataupun ijin

ne
ng
prinsip maka harus dibatalkan masing – masing meskipun izin – izin tersebut

do
gu
saling berkaitan dan dengan dibatalkan izin lingkungan maka secara otomatis

membatalkan izin lainnya terutama yang merupakan persyaratan dalam

In
A
penerbitan izin lingkungan

tersebut ;---------------------------------------------------------
ah

lik
 Ahli menjelaskan bahwa AMDAL merupakan suatu kajian ilmiah sehingga

AMDAL tidak dapat dibatalkan mengingat sifatnya yang hanya merupakan


am

ub
suatu kajian bukan suatu beschikking dan Ahli juga menjelaskan bahwa

apabila ada izin lingkungan yang dibatalkan oleh Putusan Pengadilan maka
ep
k

izin atau dokumen lainnya yang menjadi persyaratan dalam penerbitan izin
ah

si
lingkungan tersebut tidak akan secara otomatis menjadi batal ;----------------------

 Ahli menjelaskan bahwa RTRW Nasional maupun Provinsi kabupaten/ Kota

ne
ng

mempunyai hubungan hierarki komplementer dimana RTRW Kabupaten/ Kota

do
tidak boleh bertentangan dengan RTRW Nasional dan RTRW Provinsi artinya
gu

bahwa apabila terdapat perubahan terhadap RTRW Nasional maka akan


In
terjadi perubahan juga RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten/Kota untuk
A

diselaraskan ;--------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

 Ahli menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara izin lingkungan dan izin

pemanfaatan ruang, bahwa PP No. 13 Tahun 2017 dianggap sebagai : sebagai


m

ub

“ Pintu Darurat “ serta memberikan kepastian hukum terhadap ketidaksesuaian


ka

RTRW Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota ahli juga menjelaskan bahwa


ep

pada faktanya seringkali penyesuaian RTRW Kabupaten/ kota terhadap


ah

peraturan yang secara hierarki berada diatasnya tidak bisa berjalan secara
es

cepat oleh karenanya PP No. 13 Tahun 2017 terbit sebagai solusi atas
M

ng

permasalahan tersebut dan Tujuan Penerbitan PP No. 13 Tahun 2017 adalah


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 321 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 321
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk mempercepat program strategis Nasional yang pelaksanaannya harus

si
segera dilaksanakan mengingat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak

dan Ahli menegaskan bahwa Hukum tidak boleh menghambat pembangunan

ne
ng
justru Hukum harus membuka jalan sekaligus adanya pembangunan yang

do
mana tujuan akhirnya adalah untuk kesejahteraan
gu
 Bahwa Teori Hukum Pembangunan Mochtar Kusumaatmaja (Mazhab UNPAD)

In
A
mengajarkan bahwa hukum tidak boleh anti pembangunan, implementasi

hukum tidak boleh menghambat pembangunan, hukum harus membuka jalan


ah

lik
pembangunan dan mengawal pembangunan agar pembangunan sampai pada

tujuan yang hendak dicapai.


am

ub
-------------------------------------------------------------------

Keterangan ahli untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan


ep
k

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;---------------------
ah

R
Bahwa di persidangan selain mengajukan bukti surat, Pihak Tergugat II

si
Intervensi juga mengajukan 4 ( empat ) saksi fakta dan 4 ( empat ) ahli yang telah

ne
ng

memberikan keterangan di bawah sumpah menurut agama yang dianutnya yang

pada pokok menerangkan sebagai

do
gu

berikut :-----------------------------------------------------
In
A

Keterangan Saksi Fakta 1 (pertama) IR. ARY SUDIJANTO,MSE


ah

lik

menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------

 Saksi menjelaskan bahwa saksi mengetahui Kementerian LHK menerbitkan


m

ub

Surat kepada Tergugat II Intervensi perihal : Permohonan Konfirmasi/


ka

Penegasan Penerbitan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dan Ijin


ep

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik


ah

Tenaga Uap ( PLTU ) kapoasitas 1x 1000 MW Cirebon di Kecamatan


R

es

Astanajapura dan Kecamatan


M

ng

Mundu ;------------------------------------------------------
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 322 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 322
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Saksi menjelaskan bahwa kewenangan untuk menerbitkan izin lingkungan

si
merupakan wewenang milik Gubernur Jawa Barat ataupun Pejabat yang

mendapatkan Pendelegasian untuk mengeluarkan izin lingkungan tersebut

ne
ng
dasarnya adanya kegiatan usaha yakni Pembangunan Jetty sampai 2.700

do
gu
Meter kearah laut lepas dan Perairan 0-12 Mil merupakan kewenangan

Gubernur untuk menerbitkan izin lingkungan sehingga sudah tepat apabila

In
A
Penerbitan Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan Hidup dan izin

Lingkungan merupakan wewenang Gubernur Jawa Barat ;---------------------------


ah

lik
 Saksi menjelaskan bahwa bahwa ijin lingkungan dapat diubah apabila ada

perubahan yang berpengaruh terhadap Lingkungan ataupun Perubahan


am

ub
terhadap Kebijakan Pemerintah dan saksi juga menjelaskan bahwa ijin

Lingkungan milik Tergugat II Intervensi tidak berubah karena adanya factor


ep
k

yang berpengaruh terhadap lingkungan melainkan karena adanya perubahan


ah

si
terhadap kebijakan Pemerintah yakni terbitnya PP No. 13 Tahun 2017 ;---------

 Saksi menjelaskan bahwa perubahan AMDAL dapat dilakukan melalui 2 ( dua

ne
ng

cara yakni melalui Penerbitan AMDAL baru maupun Addendum ANDAL dan

do
RKL –RPL dan saksi juga menjelaskan bahwa rencana kegiatan pemanfaatan
gu

ruang yang bernilai Strategis Nasional yang belum dimuat dalam Peraturan
In
Daerah dapat merujuk kepada Pasal 114 A PP No. 13 Tahun 2017 ;-------------
A

 Saksi menjelaskan bahwa Konsultasi Publik tidak diperlukan dikarenakan


ah

lik

Perubahan terhadap AMDAL hanya terkait adanya perubahan kebijakan

pemerintah yakni adanya PP No. 13 Tahun 2017, dengan demikian tidak ada
m

ub

perubahan mengenai dampak lingkungan hidup yang perlu disosialisasikan


ka

terhadap masyarakat ;---------------------------------------------------------------------------


ep

Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara


ah

Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-
es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 323 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 323
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keterangan saksi fakta ke 2 (kedua) MISNEN menyatakan dalam

si
pokoknya sebagai berikut ;-----------------------------------------------------------------------

 Saksi menjelaskan bahwa saksi merupakan warga yang tinggal di sekitar

ne
ng
lokasi proyek PLTU Cirebon dan saksi menerangkan bahwa saksi kenal

do
gu
Penggugat II ( Sarjum ) dan Riki Rasi Sonia karena tempat tinggal mereka

berdekatan dan saksi menjelaskan bahwa pekerjaan Penggugat II ( Sarjum )

In
A
bukanlah

nelayan ;--------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
 Saksi menjelaskan bahwa PLTU Cirebon sudah beroperasi di Kabupaten

Cirebon tidak menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup, bahkan


am

ub
dengan adanya kegiatan PLTU tersebut memberikan manfaat positip bagi

warga sekitar dibuktikan dengan adanya tanggung jawab Perusahaan yang


ep
k

diwujudkan dalam bentuk pemberian asuransi dan alat tangkap ikan kepada
ah

si
nelayan karena saksi adalah Ketua Kelompok Nelayan ;------------------------------

 Saksi menjelaskan bahwa saksi mengetahui adanya pengumuman atas

ne
ng

rencana Penerbitan Objek Gugatan yang dipasang oleh Tergugat II Intervensi

do
tepat di depan pintu gerbang PLTU Cirebon Ekspansi dan pengumuman
gu

tersebut seharusnya sudah diketahui oleh warga sekitar karena dipasang


In
dilokasi dan mudah dilihat karena berada di pinggir jalan raya ;---------------------
A

 Saksi menjelaskan bahwa untuk hasil tangkapan ikan dan rebon tergantung
ah

lik

dari mata angin dan musim bila hujan ikan dan rebon banyak dan apabila

musim kemarau tangkapan ikan dan rebon berkurang ;--------------------------------


m

ub

 Saksi menjelaskan bahwa saksi tidak ingat bahwa pernah menandatangani


ka

surat pencabutan dukungan yang pernah ditandatangani oleh beberapa warga


ep

antara lain Surip, Sarnen, Dusmad, Warya yang menerangkan bahwa mereka
ah

tidak tahu menahu apabila tanda tangan mereka dipergunakan untuk


es

mengajukan gugatan kepada Tergugat dan mereka menyatakan kepada saksi


M

ng

bahwa mereka akan menarik dukungannya terhadap WALHI namun tidak


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 324 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 324
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tahu bagaimana caranya dan saudara saksi membantu membuat surat melalui

si
orang PLTU karena keterbatasan baca tulis intinya mereka menarik dukungan

terhadap Walhi karena merasa diperdaya oleh WALHI ;-------------------------------

ne
ng
Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara

do
Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-
gu

In
A
Keterangan saksi fakta ke 3 ( tiga ) MOHAMAD AIF FATUROHMAN

menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------


ah

lik
 Saksi menjelaskan bahwa saksi merupakan warga yang tinggal di sekitar

lokasi proyek PLTU Cirebon Ekspansi dan merupakan Ketua Kelompok Terasi
am

ub
yang berada di PLTU Cirebon milik Perusahaan afiliasi Tergugat II Intervensi .

 Saksi menjelaskan bahwa saksi mengenal Penggugat II dan Riki Rasi Sonia
ep
k

dan rumah mereka berdekatan ;--------------------------------------------------------------


ah

R

si
Saksi menjelaskan bahwa saksi mengetahui adanya pengumuman atas

rencana Penerbitan objek gugatan maupun Penerbitan Objek Gugatan yang

ne
ng

dipasang oleh Tergugat II Intervensi tepat di depan pintu gerbang PLTU

do
Cirebon Ekspansi dan saksi menerangkan bahwa pengumuman tersebut
gu

seharusnya diketahui warga karena dipasang dilokasi yang bisa dilihat oleh
In
warga dan berada dipinggir jalan raya yang merupakan jalur utama ;--------------
A

 Saksi menjelaskan bahwa kegiatan PLTU Cirebon milik Perusahaan afiliasi


ah

lik

tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan bahkan membuka

lapangan kerja bagi warga sekitar ini sudah dirasakan oleh saksi karena
m

ub

Perusahaan PLTU Cirebon telah memberikan bantuan kepada usaha Terasi


ka

yang diketuai oleh saksi ;-----------------------------------------------------------------------


ep

 Saksi menjelaskan bahwa saksi kenal Penggugat II ( Sarjum ) dan


ah

pekerjaannya bukan nelayan melainkan pekerja karoseri di pabrik sejak Tahun


es

2007 sedangkan Riki Rasi Sonia merupakan Wartawan atau Reporter yang
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 325 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 325
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suka menulis artikel tentang PLTU Cirebon dan selalu di ungah di face book

si
dan Media Sosial lainnya ;----------------------------------------------------------------------

 Saksi menjelaskan bahwa saksi mengetahui adanya Program Sayonara Coal

ne
ng
yang diikuti oleh Penggugat II dan saudara Riki Rasi Sonia di Jepang ini

do
gu
diketahui dari seringnya saudara Riki Rasi Sonia mengugah foto – foto serta

Program Sayonara Coal yang diadakan di Negara Jepang dalam facebook

In
A
milik Riki Rasi Sonia ;----------------------------------------------------------------------------

Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara


ah

lik
Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-
am

ub
Keterangan Saksi Fakta ke 4 (empat) IR. DWI HARIYAWAN ,S,MA

menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------


ep
k

 Saksi menjelaskan bahwa saksi menjabat sebagai Direktur Pemanfaatan


ah

si
Ruang Pada kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia dan merupakan pihak yang mengeluarkan Surat

ne
ng

berdasarkan Permohonan Tergugat II Intervensi sebagai klarifikasi kepada

Tergugat II Intervensi mengenai Kecamatan Mundu yang belum diperuntukan

do
gu

sebagai tempat pembangunan Pembangkit listrik berdasarkan Peraturan Tata


In
Ruang Kabupaten
A

Cirebon ;--------------------------------------------------------------------
ah

lik

 Saksi menjelaskan tujuan diterbitkannya PP No. 13 Tahun 2017 untuk

menjembatani permasalahan mengenai ketidaksesuaian Ruang sehingga tidak


m

ub

terdapat lagi permasalahan terkait pertentangan antara Rencana Tata Ruang


ka

Wilayah Provinsi dan Kabupaten dan Pemerintah sudah mempunyai target


ep

tertentu dengan adanya Proyek Strategis Nasional namun dalam mencapai


ah

target tersebut Pemerintah sering mendapat hambatan dan rintangan karena


R

es

ada pertentangan Peraturan Tata Ruang dan oleh karenanya PP No. 13 tahun
M

ng

2017 diterbitkan untuk mengatasi permasalahan tersebut ;---------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 326 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 326
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Saksi menjelaskan bahwa saksi mengetahui Surat Rekomendasi dari Menteri

si
Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang

diterbitkan oleh Gubernur Jawa Barat sebelum Rekomendasi ATR diterbitkan

ne
ng
terlebih dahulu telah dilakukan kajian – kajian mengenai Peraturan

do
gu
sehubungan dengan Tata Ruang dan kajian Teknis termasuk melakukan

kunjungan Lapangan ke Lokasi yang akan digunakan sebagai PLTU Cirebon

In
A
Ekspansi ;-------------------------------------------------------------------------------------------

 Saksi menjelaskan bahwa belum semua Badan Hukum atau Kegiatan Usaha
ah

lik
bisa memperoleh Rekomendasi ATR karena Rekomendasi ATR hanya

diterbitkan bagi Proyek Strategis Nasional dan atau berdampak besar namun
am

ub
selama untuk kegiatan usaha telah ditetapkan sebagai suatu Proyek Strategi

Nasional maka tidak ada alasan untuk tidak diterbitkannya Rekomendasi ATR
ep
k

tersebut bahwa Peraturan Tata Ruang Kabupaten Cirebon saat ini sedang
ah

si
dalam Proses Peninjauan Kembali dan Kecamatan Mundu sudah ditetapkan

sebagai daerah yang diperuntukan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik ;---

ne
ng

Keterangan saksi untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara

Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-

do
gu

In
Keterangan Ahli ke 1 ( pertama ) DR. INDRA PERWIRA,SH,M.H
A

menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------


ah

lik

 Ahli menerangkan bahwa ahli adalah Dosen di Universitas Padjajaran dan

mempunyai Keahlian di Hukum Lingkungan dan Tata Ruang ;-----------------------


m

ub

 Ahli menerangkan bahwa diterbitkannya PP No. 13 Tahun 2017 adalah untuk


ka

mengatasi permasalahan ketidaksesuaian Tata Ruang Nasional Provinsi dan


ep

kabupaten/Kota terutama mengenai Tata Ruang Kabupaten/Kota yang


ah

seringkali tidak sesuai dengan Tata Ruang Nasional ;----------------------------------


es

 Ahli menjelaskan bahwa meskipun tidak ada PP No. 13 Tahun 2017


M

ng

sebenarnya tidak ada masalah karena sudah sepatutnya bagi Tata Ruang
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 327 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 327
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten/Kota dan Provinsi harus merujuk pada Tata Ruang Nasional hal ini

si
disebut sebagai Hierarki Komplementer dimana Peraturan Tata Ruang Provinsi

dan Kabupaten/Kota sudah seharusnya mengikuti dan menyesuaikan dengan

ne
ng
Tata Ruang Nasional bukannya bertentangan dengan Tata Ruang

do
Nasional ;-------------------------------------------------------------------------------------------
gu
 Ahli menjelaskan bahwa Tata Ruang hanya merupakan suatu indikasi

In
A
mengenai boleh tidaknya suatu daerah dibangun suatu kegiatan usaha

ditentukan oleh izin lokasi dan apabila Bupati sudah memberikan izin lokasi
ah

lik
bagi suatu badan Hukum maka Bupati tersebut telah mengkonfirmasi bahwa

pemanfaatan ruang yang di daerah tersebut sudah sesuai dengan Tata Ruang
am

ub
dan Pemberian izin lokasi harus dimaknai sebagai bentuk kesesuaian Tata

Ruang Kabupaten/Kota atau sebagai bentuk diskresi yang dilakukan oleh


ep
k

Bupati dengan merujuk kepada Peraturan Tata Ruang Nasional ;------------------


ah

R
 Ahli menjelaskan bahwa apabila terdapat izin lingkungan dibatalkan maka

si
tidak secara otomatis membatalkan izin lainnya atau persyaratan yang sudah

ne
ng

digunakan untuk memperoleh izin lingkungan ;-------------------------------------------

 Ahli menjelaskan bahwa yang membuat izin lingkungan menjadi cacat karena

do
gu

masalah Tata Ruang maka Dokumen AMDAL cukup diperbaiki saja karena
In
permasalahannya hanya mengenai Tata Ruang dan Prinsip Kehati –hatian
A

sudah dilaksanakan dalam penyusunan Dokumen AMDAL, di dalam Dokumen


ah

lik

AMDAL diperhatikan dampak lingkungan dan dampak sosial yang akan terjadi

 Ahli menjelaskan bahwa suatu daerah sudah ditetapkan sebagai Proyek


m

ub

Strategis Nasional maka sudah tidak ada lagi permasalahan mengenai Tata
ka

Ruang di daerah tersebut mengingat penetapan suatu daerah sebagai suatu


ep

proyek strategis nasional dituangkan dalam suatu Peraturan Presiden. Oleh


ah

karenanya apabila ada peraturan tata ruang Kabupaten/Kota yang mengatur


es

sebaliknya, maka tata ruang di daerah tersebut sudah sepatutnya mengikuti


M

ng

Peraturan Presiden ; ----------------------------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 328 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 328
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keterangan ahli untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara

si
Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;-

ne
ng
Keterangan Ahli ke 2 ( kedua ) DR. IR. ARIEF HARIYANTO menyatakan

do
dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------------------------
gu
 Ahli menerangkan bahwa ahli adalah Dosen di Institut Teknologi Bandung

In
A
yang mempunyai keahlian mengenai Teknologi PLTU batu bara ;------------------

 Ahli menjelaskan proses bekerjanya PLTU BatuBara dimana ada beberapa


ah

lik
komponen utama yang digunakan dalam pembakaran batu bara yakni :

pompa, air boiler, turbin dan generator untuk mengkonversikan uap panas
am

ub
menjadi tenaga listrik ;---------------------------------------------------------------------------


ep
Ahli menjelaskan bahwa perbedaan Sub Critical dengan Ultra Super Critical
k

dimana Teknologi Ultra Super Critical lebih efisien karena melalui Teknologi ini
ah

si
akan dihasilkan temperature yang lebih tinggi sehingga bisa dikonversikan

dengan baik menjadi satuan tenaga listrik dan dalam menghasilkan satuan

ne
ng

tenaga listrik yang sama maka apabila mengunakan Teknologi Ultra Super

do
Critical akan menggunakan batu bara yang lebih sedikit dengan semakin
gu

sedikitnya batu bara yang digunakan maka emisi yang dihasilkan juga semakin
In
sedikit ;----------------------------------------------------------------------------------------------
A

-
ah

lik

 Ahli menjelaskan tidak hanya PLTU batu bara saja yang menghasilkan emisi

tetapi PLTU yang mengunakan bahan bakar lainnya seperti gas, panas bumi,
m

ub

ataupun nuklir namun demikian emisi dan efek terhadap lingkungan hidup
ka

dapat diminimalisir dengan mengunakan teknologi yang ada seperti Cooling


ep

Towers Wind Breakers Dust Suppression System dan Low Nox Boiler ;----------
ah

 Ahli menjelaskan bahwa dampak terhadap lingkungan dengan adanya emisi


es

hasil pembakaran adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari namun selama
M

ng

emisi yang dihasilkan masih dibawah ambang batas/baku mutu yang


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 329 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 329
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditentukan Pemerintah melalui Peraturan yang berlaku seharusnya tidak akan

si
menjadi masalah ;--------------------------------------------------------------------------------

Keterangan Ahli untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara

ne
ng
Persidangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini

do
gu Keterangan Ahli ke 3 ( ketiga ) DR. EKO SUGIHARTO,DRS.D.E.A,

In
A
menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------

 Ahli menerangkan bahwa ahli adalah Dosen ( emeritus ) di Universitas Gadjah


ah

lik
Mada dan mempunyai keahlian di bidang Kimia Lingkungan dan Penyusunan

Dokumen AMDAL ;-------------------------------------------------------------------------------


am

ub
 Ahli menerangkan bahwa prinsip kehati-hatian telah dilaksanakan sejak saat

penyusunan Dokumen AMDAL dan Penilaian oleh Tim Teknis. Prinsip kehati-
ep
k

hatian tidak hanya dilakukan pada saat penyusunan AMDAL saja melainkan
ah

si
juga pada saat kegiatan usaha tersebut telah berjalan dimana dalam setiap 6

(enam ) bulan pemilik kegiatan usaha wajib diperiksa oleh Laboratorium yang

ne
ng

terakreditasi apakah kegiatan usahanya telah mencemari lingkungan dan

apakah telah melakukan upaya – upaya pencegahan dampak lingkungan yang

do
gu

telah diatur dalam Dokumen RKL - RPL ;-------------------------------------------------


In
 Ahli menjelaskan bahwa PROPER ( Program Penilaian Peringkat Kinerja
A

Dalam Penggelolaan Lingkungan ) bukan merupakan kewajiban bagi pemilik


ah

lik

usaha yang wajib AMDAL PROPER diikuti oleh Pemilik kegiatan usaha dengan

tujuan lebih untuk mendapatkan apresiasi dan menunjukan kepada Publik


m

ub

bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan tidak memberikan dampak buruk


ka

terhadap lingkingan ;---------------------------------------------------------------------


ep

 Ahli menjelaskan bahwa untuk mengetahui suatu kegiatan usaha telah


ah

mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan maka baru bisa diketahui


es

setelah kegiatan usaha tersebut berjalan . Pada dasarnya bagi kegiatan usaha
M

ng

yang wajib AMDAL dalam dokumen AMDAL diatur mengenai tata cara yang
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 330 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 330
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
wajib dilaksanakan untuk menghindari adanya dampak yang buruk bagi

si
lingkungan ;----------------------------------------------------------------------------------------

 Ahli menjelaskan bahwa dokumen AMDAL merupakan kajian Ilmiah yang

ne
ng
dilakukan oleh beberapa ahli dengan latar belakang keahlian yang bebeda

do
gu
sehingga tidak bisa dikatakan bahwa suatu Dokumen AMDAL itu benar atau

salah mengingat AMDAL hanya merupakan suatu kajian ilmiah, terlebih lagi,

In
A
sangatlah tidak benar dan telah melanggar kode etik apabila ada seorang ahli

yang menyatakan kajian ilmiah pihak lain adalah salah apalagi apabila ahli
ah

lik
tersebut tidak ikut dalam pembuatan kajian ilmiah tersebut ;--------------------------

Keterangan Ahli untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan


am

ub
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;---------------------
ep
k

Keterangan Ahli ke 4 ( empat ) Prof. DR. H. YOS JOHAN UTAMA


ah

R
SH,M.HUM, menyatakan dalam pokoknya sebagai berikut ;--------------------------

si
 Ahli menerangkan bahwa ahli adalah Dosen sekaligus Rektor di Universitas

ne
ng

Diponegoro dan mempunyai keahlian di Bidang Hukum Administrasi Negara .

 Ahli menjelaskan pengertian Kalimat “ Menimbang “ dalam suatu Keputusan

do
gu

Tata Usaha Negara (beschikking) merupakan dasar sosiologis, filosofis, dan


In
Yuridis dari Penerbitan suatu Keputusan Tata Usaha Negara ;----------------------
A

 Ahli menjelaskan apabila di dalam suatu Keputusan Tata Usaha Negara


ah

lik

(beschikking) merujuk pada suatu Putusan PTUN, maka hal ini diartikan

putusan PTUN tersebut telah inckracht, alasan yang mendasari mengapa


m

ub

putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut menjadi berkekuatan hukum


ka

tetap adalah karena Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara sudah


ep

dilaksanakan dengan adanya Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara yang


ah

baru tersebut ;-------------------------------------------------------------------------------------


es

 Ahli menjelaskan keadaan yang menyebabkan Putusan Pengadilan Tata


M

ng

Usaha Negara menjadi inckracht adalah Amar Putusan Pengadilan Tata


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 331 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 331
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Usaha Negara telah dilaksanakan dengan terbitnya izin baru dan sudah tidak

si
ada upaya hukum lagi yang menyebabkan putusan Pengadilan Tata Usaha

Negara tersebut menjadi

ne
ng
inckracht, ;---------------------------------------------------------

do
 gu
Ahli menjelaskan bahwa seorang Pejabat Pemerintahan berhak untuk

mencabut atau bahkan melakukan revisi atau suatu izin apabila belum ada

In
A
suatu Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap hal mana dikenal

dengan istilah Presumptio Justae Causa artinya bahwa suatu izin masih harus
ah

lik
dianggap valid selama tidak ada putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum

tetap yang menyatakan ijin tersebut tidak berlaku ;--------------------------------------


am

ub
 Bahwa suatu izin lingkungan terbit berdasarkan izin-izin lain yang menjadi

persyaratannya dan izin-izin tersebut merupakan suatu rangkaian. Apabila


ep
k

suatu izin lingkungan dibatalkan, maka tidak secara otomatis membatalkan izin
ah

si
lainnya yang dipergunakan sebagai syarat untuk menerbitkan izin lingkungan

tersebut.

ne
ng

Keterangan Ahli untuk selengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;--------------------

do
gu

Bahwa, Para Penggugat, Tergugat dan Tergugat II Intervensi masing –


In
masing telah mengajukan Kesimpulannya dalam persidangan tanggal 18 April
A

2017 dan untuk mempersingkat Putusan dianggap termuat dan merupakan bagian
ah

lik

yang tidak terpisahkan dengan Putusan ini;----------------------------------------------------

Bahwa selanjutnya pihak-pihak yang berperkara tidak ada mengajukan


m

ub

apa-apa lagi dalam perkara ini dan mohon Putusan;----------------------------------------


ka

Bahwa untuk jelas dan singkatnya putusan ini, maka Berita Acara
ep

Persidangan dianggap termuat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan


ah

dengan putusan ini;-----------------------------------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 332 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 332
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

si
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari surat gugatan Para Penggugat

ne
ng
adalah sebagaimana diuraikan dalam duduknya sengketa tersebut diatas ;-----------

Menimbang bahwa obyek gugatan dalam sengketa ini yang dimohonkan

do
gu
batal atau tidak sah oleh Para Penggugat adalah Surat Keputusan Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah

In
A
Provinsi Jawa Barat Nomor 660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga


ah

lik
Uap Kapasitas 1 X 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan
am

ub
Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana tertanggal

17 Juli 2017 (vide bukti T.1=P-14);----------------------------------------------------------------


ep
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut, pihak Tergugat
k
ah

telah memberikan jawaban tertanggal 10 Januari 2018 dan Tergugat II Intervensi


R

si
pada tanggal 16 Januari 2018 yang setelah dicermati Majelis Hakim didalamnya

ne
selain memuat jawaban atas pokok perkara terdapat juga hal-hal yang berkaitan
ng

dengan eksepsi-eksepsi ;----------------------------------------------------------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena adanya eksepsi-eksepsi yang disampaikan

oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi di dalam Jawabannya, maka sebelum


In
A

Majelis Hakim mempertimbangkan pokok sengketa akan mempertimbangkan

terlebih dahulu eksepsi-eksepsi tersebut sebagai berikut :----------------------------------


ah

lik

DALAM EKSEPSI
m

ub

Menimbang, bahwa eksepsi-eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi


ka

selengkapnya telah termuat pada bagian duduk sengketa di atas, agar tidak
ep

adanya duplikasi penulisan pada bagian ini, maka Majelis Hakim tidak akan
ah

menguraikan secara lengkap lagi eksepsi tersebut, melainkan hanya akan


es
M

menyebutkan eksepsi-eksepsi apa saja yang diajukan yaitu sebagai berikut:---------


ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 333 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 333
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Para Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum (Legal Standing) untuk

si
mengajukan gugatan ;---------------------------------------------------------------------------
2. Gugatan Para Penggugat Ne bis In Idem ;-------------------------------------------------
3. Gugatan Para Penggugat tidak memenuhi syarat formil gugatan karena obyek

ne
ng
gugatan a quo belum bersifat final ;----------------------------------------------------------
4. Gugatan Daluarsa ;-------------------------------------------------------------------------------

do
5. Gugatan Prematur ;------------------------------------------------------------------------------
gu
6. Gugatan Para Penggugat Kabur dan tidak Jelas ;---------------------------------------
7. Gugatan Para Penggugat tidak bermaterai ;-----------------------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Para Penggugat telah

membantahnya yang termuat dalam Replik tertanggal 17 Januari 2018 dan atas
ah

lik
jawaban Tergugat II Intervensi, Para Penggugat telah membantah yang termuat

dalam Replik tertanggal 24 Januari 2018 atas Replik tersebut Tergugat telah
am

ub
menyampaikan Dupliknya tertanggal 24 Januari 2018 dan Tergugat II Intervensi

tertanggal 30 Januari 2018 yang untuk selengkapnya tertuang dalam Berita Acara
ep
k

Persidangan ;-------------------------------------------------------------------------------------------
ah

R
-

si
Menimbang, bahwa Para Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya,

ne
ng

Para Penggugat telah menyerahkan bukti-bukti tertulis yang telah bermaterai

cukup dan telah diberi tanda bukti P.1 sampai dengan bukti P.39 yang telah

do
gu

dicocokkan dengan asli atau copy-nya dan telah menghadirkan 2 orang saksi ahli

yang bernama DR. Moh. Ramdan Andri Gunawan Wibisana, SH., LL.M dan
In
A

Yohanes Budi Sulistiohadi dan mengajukan 2 orang saksi fakta yang bernama
ah

lik

Wahyu Widiarto dan Riki Rasi Sonia yang telah didengar keterangannya

dibawah sumpah di depan persidangan yang selengkapnya merujuk pada berita


m

ub

acara pemeriksaan saksi ;---------------------------------------------------------------------------


ka

Menimbang, bahwa pihak Tergugat untuk menguatkan dalil-dalil


ep

sangkalannya telah mengajukan bukti-bukti tertulis yang telah bermaterai cukup


ah

dan telah diberi tanda bukti T-1 sampai dengan bukti T-106 yang telah dicocokkan
R

es

dengan asli atau copy-nya dan telah menghadirkan 1 orang saksi ahli yang
M

ng

bernama DR. Imamulhadi, SH., MH dan 1 orang saksi fakta yang bernama Dedi
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 334 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 334
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Efendi yang telah didengar keterangannya dibawah sumpah di depan persidangan

si
yang selengkapnya merujuk pada berita acara pemeriksaan saksi ;---------------------

Menimbang, bahwa Pihak Tergugat II Intervensi untuk menguatkan dalil-dalil

ne
ng
sangkalannya telah mengajukan alat bukti yang telah bermaterai cukup dan telah

do
diberi tanda bukti T II INT-1 sampai dengan T II INT-43 yang telah dicocokkan
gu
dengan asli atau copy-nya dan telah menghadirkan 4 orang saksi ahli yang

In
A
bernama 1. DR. Indra Perwira, SH., MH., 2. DR. IR. Arief Hariyanto., 3. DR. Drs.

Eko Sugiharto D.E.A., dan 4. Prof. DR. H. Yos Johan Utama, SH., M.Hum dan 4
ah

lik
orang saksi fakta yang bernama 1. Ir. Ary Sudijanto, MSE., 2. Misnen dan 3.

Mohamad Aif Faturohman 4. IR. Dwi Hariyawan, S., MA yang kesemuanya telah
am

ub
didengar keterangannya dibawah sumpah di depan persidangan yang terbuka

untuk umum yang selengkapnya merujuk pada berita acara pemeriksaan


ep
k

saksi ;-----------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

R
-

si
Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam perkara ini telah melakukan

ne
ng

pemeriksaan setempat yang dilakukan pada tanggal 22-23 Maret 2018 di lokasi

tempat yang dimaksud dalam obyek sengketa a quo yang selengkapnya tercantum

do
gu

dalam Berita Acara Persidangan ;-----------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi-eksepsi Tergugat dan Tergugat II


In
A

Intervensi, serta bantahan dari Para Penggugat yang pada pokoknya menolak
ah

lik

seluruh dalil Eksepsi, Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:-------------

Menimbang, bahwa dalam surat jawaban Tergugat pada halaman 14 dan 15


m

ub

menyatakan bahwa Surat Gugatan Penggugat tertanggal 4 Desember 2017 harus


ka

ditolak atau setidak-tidaknya harus dinyatakan tidak dapat diterima karena nebis in
ep

idem karena pada hakikatnya merupakan perbaikan dan/atau koreksi dan/atau


ah

amandemen dari obyek sengketa yang telah diperiksa, diadili dan diputus
R

es

sebelumnya di dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor


M

ng

124/G/LH/2016/PTUN-BDG tanggal 19 April 2017 yang telah memiliki kekuatan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 335 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 335
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum tetap (inkracht van gewisjde), yang mana, isi putusan tersebut telah

si
dilaksanakan oleh Tergugat dengan berpedoman pada apa-apa yang telah dinilai

dan dipertimbangkan secara hukum di dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha

ne
ng
Negara Bandung Nomor 124/G/LH/2016/PTUN-BDG ;--------------------------------------

do
gu Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi dalam surat jawabannya halaman

3 no. 4 menyatakan bahwa terhadap keberadaan izin lingkungan atas nama

In
A
Tergugat II Intervensi merupakan gugatan yang kedua kalinya, dimana dalam

perkara sebelumnya, yakni perkara No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG, gugatan


ah

lik
diajukan oleh para pihak yang mengaku sebagai warga Astanajapura-perlu dicatat

pula bahwa para penggugat Perkara No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG saat itu


am

ub
sebagian besar diwakili oleh kuasa hukumnya dari Tim Advokasi Hak atas

Keadilan Iklim atau yang saat ini juga merupakan Kuasa Hukum Para Penggugat
ep
k

dalam perkara a quo ;---------------------------------------------------------------------------------


ah

R
Menimbang, bahwa dari uraian dalil eksepsi Tergugat dan Tergugat II

si
Intervensi yang mengenai surat gugatan ne bis in idem diatas, yang pada

ne
ng

pokoknya menguraikan keputusan TUN a quo merupakan perbaikan obyek

sengketa yang telah diperiksa pada Perkara No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG (vide

do
gu

bukti P.5=T II INT-3), maka setelah Majelis Hakim pelajari bahwa eksepsi tersebut

bukanlah termasuk eksepsi ne bis in idem terhadap perkara sejenis namun telah
In
A

masuk ke dalam persoalan pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara


ah

lik

sebelumnya, sehingga berkaitan dengan kewenangan mengadili (absolut) dari

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung dalam memeriksa, mengadili dan


m

ub

menyelesaikan sengketa a quo ;-------------------------------------------------------------------


ka

Menimbang, bahwa karenanya setelah Majelis Hakim mempelajari eksepsi-


ep

eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi, maka eksepsi yang
ah

diajukan tersebut adalah termasuk dalam kategori eksepsi kewenangan absolut


R

es

mengadili dan eksepsi lain sebagaimana diatur dalam Pasal 77 angka (1) dan
M

ng

angka (3) Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 336 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 336
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara ;--------------------------------------------------------------------------------------------------

si
-

Menimbang, bahwa secara normatif eksepsi terhadap kewenangan absolut

ne
ng
mengadili dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan dan meskipun tidak

do
ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila hakim mengetahui
gu
hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa pengadilan tidak berwenang

In
A
mengadili sengketa yang bersangkutan, hal ini bermakna pemutusan terhadap

permasalahan kewenangan absolut pengadilan dapat dijatuhkan setiap saat


ah

lik
termasuk dalam putusan akhir bersama dengan pokok sengketa, sedangkan

terhadap eksepsi lain secara normatif hanya dapat diputus bersama dengan pokok
am

ub
sengketa ; -----------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa ketentuan pasal 47 UU No. 5 tahun 1986 sebagaimana


ep
k

telah diubah dengan UU No. 9 tahun 2004 menyebutkan sebagai berikut :


ah

R
“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan

si
sengketa Tata Usaha Negara” ;--------------------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa pengertian sengketa Tata Usaha Negara adalah

“sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan

do
gu

hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat

maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara,


In
A

termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan


ah

lik

yang berlaku” ketentuan pasal 1 angka 10 UU No. 51 tahun 2009 tentang

perubahan kedua UU No. 5 tahun 1986 ;--------------------------------------------------------


m

ub

Menimbang bahwa memperhatikan mengenai luasnya pembuktian, beban


ka

pembuktian serta penilaian pembuktian, Majelis Hakim berpedoman pada


ep

ketentuan Pasal 107 dan penjelasannya Undang-undang Nomor 5 tahun 1986


ah

tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : “Hakim menentukan apa
R

es

yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktan dan untuk
M

ng

sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 337 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 337
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keyakinan Hakim”, berbeda dengan sistem hukum pembuktian dalam hukum acara

si
perdata, maka dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam

pemeriksaan tanpa bergantung pada fakta dan hal yang diajukan oleh para pihak,

ne
ng
Hakim Peradilan Tata Usaha Negara dapat menentukan sendiri :------------------------

do
a. Apa yang harus dibuktikan ;--------------------------------------------------------------------
gu
b. Siapa yang dibebani pembuktian, hal apa yang harus dibuktikan oleh pihak

berpekara dan apa saja yang harus dibuktikan oleh Hakim sendiri ;----------------

In
A
c. Alat bukti mana saja yang diutamakan untuk dipergunakan dalam pembuktian ;
d. Kekuatan pembuktian alat bukti yang diajukan ;------------------------------------------
ah

Menimbang, bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat oleh Para

lik
Penggugat dalam sengketa a quo adalah : Surat Keputusan Kepala Dinas
am

ub
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Barat Nomor 660/08/19.1.05.0/DPMPTSP/2017 tentang Izin


ep
k

Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga


ah

Uap Kapasitas 1 X 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan


R

si
Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana tertanggal

ne
ng

17 Juli 2017 (vide bukti T.1=P-14);---------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa lebih lanjut Majelis Hakim akan menguraikan “Apakah

do
gu

keputusan obyek sengketa dalam perkara ini masuk ke dalam kategori obyek

sengketa tata usaha negara sehingga menjadi kewenangan dari Pengadilan Tata
In
A

Usaha Negara Bandung untuk memeriksanya atau sebaliknya seperti yang

didalilkan Tergugat dan Tergugat II Intervensi bahwa gugatan ini telah diperiksa
ah

lik

sebelumnya sehinggga perkara a quo termasuk ke dalam pengertian Keputusan

Tata Usaha Negara menurut pengertian Pasal 2 khususnya huruf e UU No. 5 tahun
m

ub

1986 jo UU No. 9 tahun 2004, sehingga Pengadilian Tata Usaha Negara Bandung
ka

ep

tidak berwenang dalam memeriksanya?” ;-----------------------------------------

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf e UU No. 9 tahun


ah

2004 tentang perubahan pertama UU No. 5 tahun 1986 tentang Undang-undang


es
M

tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan “Tidak termasuk dalam


ng

pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-undang ini : e.


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 338 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 338
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan

si
badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku” ;-------------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
-

do
gu Menimbang, bahwa dalam penjelasan Pasal 2 tersebut merupakan

pengaturan mengenai pembatasan terhadap pengertian Keputusan Tata Usaha

In
A
Negara yang termasuk dalam ruang lingkup kompetensi mengadili dari Peradilan

Tata Usaha Negara. Pembatasan ini diadakan oleh karena ada beberapa jenis
ah

lik
keputusan yang karena sifat atau maksudnya memang tidak dapat digolongkan

dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-undang ini dan
am

ub
penjelasan dari huruf e menyatakan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang

dimaksud pada huruf ini umpamanya :-----------------------------------------------------------


ep
k

1. Keputusan Badan Pertanahan Nasional yang mengeluarkan sertipikat tanah


ah

R
atas nama seseorang yang didasarkan atas pertimbangan putusan pengadilan

si
perdata yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, yang menjelaskan

ne
ng

bahwa tanah sengketa tersebut merupakan tanah negara dan tidak berstatus

tanah warisan yang diperebutkan oleh para pihak ;-------------------------------------

do
gu

2. Keputusan serupa angka 1, tetapi didasarkan atas amar putusan pengadilan

perdata yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap ;------------------------------


3. Keputusan pemecatan seorang Notaris oleh Menteri yang tugas dan tanggung
In
A

jawabnya meliputi jabatan notaris, setelah menerima usul Ketua Pengadilan


ah

lik

Negeri atas dasar kewenangannya menurut ketentuan Undang-undang

Peradilan Umum ;---------------------------------------------------------------------------------


m

ub

Menimbang, bahwa mengenai penjabaran pasal 2 huruf e UU No. 9 tahun


ka

2004 tentang perubahan pertama UU N0. 5 tahun 1986 diatas, Indroharto


ep

menjelaskan dalam Bukunya Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan


ah

Tata Usaha Negara Buku I Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata Usaha Negara
R

es

hal 223-224 menyatakan Jika obyek sengketa yang dikeluarkan Tergugat


M

ng

menyimpang dari pertimbangan atau diktum putusan pengadilan yang menjadi


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 339 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 339
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dasar dikeluarkannya obyek sengketa tersebut maka obyek sengketa tersebut

si
harus kita anggap bukan sebagai keputusan TUN yang keluarkan atas dasar hasil

pemeriksaan badan pengadilan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

ne
ng
berlaku. Dengan demikian obyek sengketa tersebut masih dapat disengketakan di

do
muka pengadilan TUN ;-------------------------------------------------------------------------------
gu Menimbang, bahwa untuk memecahkan inti pokok persengketaan in litis,

In
A
Majelis Hakim berpatokan pada permasalahan hukum : Apakah benar obyek

sengketa berupa Keputusan tata usaha negara obyek sengketa telah memenuhi
ah

lik
apa yang dipertimbangkan atau diktum putusan pengadilan yang menjadi dasar

dikeluarkannya obyek sengketa sehingga termasuk ke dalam pengecualian yang


am

ub
diatur dalam Pasal 2 huruf e Undang-undang Nomor 9 tahun 2004 tentang

perubahan atas Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata


ep
k

Usaha
ah

R
Negara ? ;---------------------------------------------------------------------------------------

si
Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam perkara ini akan melakukan

ne
ng

penilaian mengenai berdasar tidaknya gugatan yang diajukan oleh Para

Penggugat harus dilakukan secara ex tunc yang artinya mengingat dan

do
gu

memperhatikan keadaan fakta-fakta, kerangka kebijaksanaan dan hukum yang

ada pada saat dikeluarkannya surat Keputusan obyek sengketa ;------------------------


In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5=T II INT-3 berupa Putusan


ah

lik

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor : 124/G/LH/2016/PTUN-BDG

tanggal 19 April 2017 antara pihak Penggugat in casu Dusmad dkk melawan
m

ub

Tergugat in casu Kepala BPMPT Provinsi Jawa Barat dengan obyek sengketa
ka

berupa Surat Keputusan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi
ep

Jawa Barat No: 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan


ah

Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas 1 X 1.000 MW, yang amar dalam
R

es

putusannya menyatakan sebagai berikut : Mengabulkan gugatan Para Penggugat


M

ng

untuk seluruhnya, Menyatakan batal Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 340 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 340
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor :

si
660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan

dan Operasional PLTU Kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura

ne
ng
dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi

do
Prasarana tertanggal 11 Mei 2016
gu dan Mewajibkan kepada Tergugat untuk

mencabut Surat Keputusan obyek sengketa a quo ;------------------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangannya (vide bukti

P.5=T II INT-3), pada halaman 163-164 menyatakan :---------------------------------------


ah

lik
- bahwa tapak lokasi pembangunan dan Operasional PLTU kapasitas 1 x 1000

MW Cirebon adalah berlokasi di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan


am

ub
Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon dan apabila dilihat

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No. 17 tahun 2011 tentang


ep
k

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon, tidak ditemukan ketentuan


ah

R
yang menetapkan Kecamatan Mundu sebagai lokasi pembangunan dan

si
operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ;-------------------------------------

ne
ng

- …. Secara substantif Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi Jawa Barat telah salah dalam menerapkan hukum berkaitan dengan

do
gu

memasukkan Kecamatan Mundu sebagai tapak pembangunan dan

pengoperasian PLTU kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon, mengingat Kecamatan


In
A

Mundu hanya diperuntukkan perlintasan jaringan transmisi listrik meliputi

saluran udara tegangan tinggi (SUTT) (vide Pasal 19 ayat (5) c angka 1 Perda
ah

lik

Kabupaten Cirebon Nomor 17 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Cirebon ; ----------------------------------------------------


m

ub

Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut pada tanggal 21 April 2017,


ka

ep

Tergugat in casu Kepala BPMPT Provinsi Jawa Barat telah mengajukan upaya

hukum banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, namun pada
ah

tanggal 1 Agustus 2017 Tergugat mencabut banding tersebut yang dituangkan ke


es
M

dalam Penetapan PTTUN Jakarta No. 181/B/2017/PTTUN-JKT (vide bukti P.6) dan
ng

kemudian Tergugat menerbitkan obyek sengketa dalam perkara a quo ; --------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 341 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 341
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti obyek sengketa (vide bukti T-1=P.14)

si
diperoleh fakta hukum bahwa dasar pertimbangan dikeluarkannya obyek sengketa

a quo adalah :-------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Pembangunan dan Operasional

do
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas 1 x 1000 MW Cirebon di
gu
Desa Kanci Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur Kecamatan

In
A
Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi Prasarana, telah

diterbitkan izin Lingkungan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman


ah

lik
Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor :

660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 ;--------------------------------------------------------------
am

ub
b. Bahwa Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada huruf a, dinyatakan batal


ep
k

berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung Nomor


ah

124/G/LH/PTUN-BDG tanggal 19 April 2017 ;---------------------------------------------


R
c. Bahwa Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional telah ditetapkan

si
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 yang menyatakan

ne
ng

apabila kegiatan pemanfaatan ruang bernilai strategis nasional dan/atau

rencana rincinya, maka izin pemanfaatan ruang tersebut akan didasarkan

do
gu

pada Peraturan Pemerintah ;------------------------------------------------------------------


d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf
In
A

b, dan huruf c, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat
ah

lik

tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit

Listrik tenaga Uap Kapasitas 1 x 1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura


m

ub

dan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi


ka

ep

Prasarana ;-----------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa ahli bernama Prof. Dr. H. Yos Johan Utama, SH., MH,
ah

memberikan pendapat hukum dimuka persidangan sebagai berikut :--------------------


es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 342 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 342
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pengertian kata “menimbang” dalam suatu keputusan tata usaha

si
negara (beschikking) merupakan dasar sosiologis, filosofis dan yuridis dari

penerbitan suatu keputusan tersebut ;------------------------------------------------------

ne
ng
- Bahwa apabila dikeluarkannya suatu keputusan tata usaha negara

(beschikking) merujuk/mendasari pada suatu putusan PTUN, maka putusan

do
gu
PTUN tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht) karena

putusan tersebut telah dilaksanakan dengan adanya penerbitan keputusan tata

In
A
usaha negara yang baru tersebut ;-----------------------------------------------------------
- Bahwa apabila ada suatu izin yang dibatalkan melalui Putusan PTUN dan
ah

lik
kemudian pihak yang kalah mengajukan banding yang kemudian dicabut oleh

pemohon banding itu sendiri karena terbitnya suatu norma baru yang
am

ub
menyelesaikan permasalahan dalam putusan PTUN tersebut yang mendasari

pejabat tersebut mengeluarkan izin baru, maka putusan PTUN tersebut


ep
k

menjadi inkracht setelah adanya pembatalan izin yang lama yang dibarengi
ah

R
oleh penerbitan izin baru. Keadaan yang menyebabkan putusan PTUN

si
tersebut menjadi inkracht adalah (1) amar putusan PTUN telah dilaksanakan

ne
ng

dengan terbitnya izin baru dan (2) sudah tidak ada upaya hukum lagi (yakni

dengan dicabutnya banding) yang menyebabkan putusan PTUN menjadi

do
gu

inkracht ;--------------------------------------------------------------------------------------------

-
In
A

- Tindakan Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa a quo membuktikan

bahwa Tergugat telah menghormati dan mematuhi isi Putusan Perkara No.
ah

lik

124/G/LH/2016/PTUN-BDG ;------------------------------------------------------------------
- Keputusan yang diambil Tergugat dengan mencabut Surat Izin Lingkungan
m

ub

lama dan menerbitkan Surat Izin Lingkungan yang baru merupakan suatu
ka

bentuk kepatuhan dan penghormatan Tergugat sekaligus bentuk pelaksanaan


ep

atas suatu putusan pengadilan sesuai dengan kewenangan Tergugat ;-----------


ah

Menimbang, bahwa terhadap pencabutan banding yang kemudian diikuti


R

es

dengan penerbitan Surat Keputusan obyek sengketa yang baru sebagai perbaikan
M

ng

atau revisi terhadap obyek sengketa yang lama, Majelis Hakim menilai bahwa
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 343 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 343
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai dengan Asas contrarius actus dalam hukum administrasi negara yaitu asas

si
yang menyatakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang menerbitkan

Keputusan TUN dengan sendirinya juga berwenang untuk membatalkannya. Tanpa

ne
ng
penegasan asas contrarius actus pun, setiap pejabat TUN ketika mengetahui

do
Keputusan TUN yang diterbitkan bermasalah, ia dapat memperbaiki atau
gu
membatalkan secara langsung tanpa harus menunggu pihak lain keberatan atau

In
A
mengajukan gugatan. Hal ini dikuatkan oleh keterangan ahli Penggugat DR Moh.

Ramdan Andri Gunawan Wibisana, SH., LL.M. ;--------------------------------------


ah

lik
Menimbang, bahwa pada tanggal 12 April 2017, Pemerintah telah

menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 tahun 2017 tentang Perubahan


am

ub
Atas Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (PP Perubahan RTRW Nasional), yang sebagaimana diuraikan


ep
k

dalam bagian Penjelasan PP 13/2017 tersebut bahwa rencana tata ruang kawasan
ah

R
strategis nasional sangat berkaitan erat dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

si
Nasional (vide bukti P.24=T-7=T II Int-5) ;-------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan PP No. 13/2017 tersebut diatas,

dalam Pasal 114A menyatakan (1) Dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan

do
gu

ruang bernilai strategis nasional dan/atau berdampak besar yang belum dimuat

dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang provinsi, rencana tata ruang
In
A

wilayah kabupaten/kota dan/atau rencana rincinya, izin pemanfaatan ruang


ah

lik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 didasarkan pada peraturan pemerintah

ini (2) Dalam pemberian izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada
m

ub

ayat (1) Menteri dapat memberikan rekomendasi pemanfaatan ruang ;-----------------


ka

Menimbang, bahwa proyek Pembangunan dan Operasional, PLTU


ep

Kapasitas 1 x 1.000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu


ah

Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT Cirebon Energi Prasarana merupakan


R

es

kegiatan strategis nasional (vide bukti T-10 berupa Peraturan Presiden No. 3 tahun
M

ng

2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional) ;--------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 344 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 344
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa surat keputusan obyek sengketa a quo (vide bukti T-

si
1=P-14) pada bagian pertimbangan huruf c menyatakan bahwa Perubahan

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional telah ditetapkan berdasarkan Peraturan

ne
ng
Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 yang menyatakan apabila kegiatan

do
pemanfaatan ruang bernilai strategis nasional dan/atau rencana rincinya, maka izin
gu
pemanfaatan ruang tersebut akan didasarkan pada Peraturan Pemerintah tersebut

In
A
dan kemudian Pemerintah menerbitkan PP No. 14 tahun 2017 tentang perubahan

atas PP No. 4 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur


ah

lik
Ketenagalistrikan (vide bukti T-12);---------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa berdasarkan T.II.INT-6 berupa lampiran VA PP 13/2017


am

ub
Jaringan Infrastruktur Pembangkitan Tenaga Listrik menyebutkan bagian huruf M.

Jawa Barat no. 3 Pembangkit Tenaga Listrik di Kabupaten Cirebon (II/1),


ep
k

berdasarkan bukti tersebut pada wilayah Cirebon merupakan tempat


ah

R
pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik di Jawa Barat ;--------------------

si
Menimbang, bahwa terhadap terbitnya PP No. 13 tahun 2017 saksi ahli

ne
ng

Tergugat bernama DR. Indra Perwira, SH., MH., dan saksi ahli Tergugat II

Intervensi bernama DR. Imamulhadi SH., MH., memberikan pendapatnya :-----------

do
gu

- Bahwa tata ruang Nasional, tata ruang Provinsi dan tata ruang

Kabupaten/Kota mempunyai hubungan hierarki dimana tata ruang


In
A

Kabupaten/Kota tidak boleh bertentangan dengan tata ruang Nasional dan tata
ah

lik

ruang Provinsi, hal tersebut disebut sebagai Hierarki Komplementer/berjenjang

komplementer dimana peraturan tata ruang Provinsi dan Kabupaten/Kota


m

ub

sudah seharusnya mengikuti dan menyesuaikan dengan tata ruang Nasional,


ka

bukan justru bertentangan dengan tata ruang Nasional. Apabila terdapat


ep

perubahan terhadap tata ruang Nasional, maka akan terjadi perubahan juga
ah

pada tata ruang Provinsi dan tata ruang Kabupaten/Kota untuk diselaraskan.
R

- Bahwa penerbitan PP No. 13/2017 merupakan suatu terobosan dan solusi


es
M

untuk serta memberikan kepastian hukum terhadap ketidaksesuaian antara


ng

tata ruang Nasional, tata ruang Provinsi, ataupun tata ruang Kabupaten/Kota ;
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 345 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 345
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa faktanya, seringkali penyesuaian tata ruang Kabupaten/Kota terhadap

si
peraturan yang secara hierarki berada di atasnya tidak dapat berjalan secara

cepat dan karenanya diterbitkannya PP No. 13/2017 yang merupakan dan

ne
ng
harus dianggap sebagai solusi atas permasalahan tersebut;-------------------------
- Bahwa tujuan penerbitan tersebut adalah untuk mempercepat program

do
gu
strategis nasional yang pelaksanaannya harus segera dilaksanakan mengingat

berkaitan dengan hajat hidup orang banyak ;---------------------------------------------

In
A
- Bahwa menurut Teori Hukum Pembangunan oleh Prof. Mochtar

Kusumaatmaja menyatakan bahwa hukum itu tidak boleh anti pembangunan


ah

lik
dan hukum tidak boleh menghambat pembangunan sebaliknya hukum harus

berdiri di depan membuka jalan pembangunan serta menunjukkan arah


am

ub
pembangunan, hukum mengawal dan mengendalikan pembangunan agar

pembangunan sampai pada sasaran yang hendak dituju ;----------------------------


ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum diatas


ah

R
dikeluarkannya obyek sengketa a quo oleh Tergugat terbukti didasarkan pada hasil

si
pemeriksaan putusan perkara No. 124/G/LH/2016/PTUN-BDG yang telah

ne
ng

berkekuatan hukum tetap (vide bukti P.5=T II INT-3), dimana obyek sengketa

dalam perkara tersebut telah dinyatakan batal oleh karenanya Tergugat

do
gu

menerbitkan surat keputusan obyek sengketa a quo sebagai pelaksanaan dari

putusan tersebut dan disesuaikan dengan terbitnya peraturan yang baru yaitu
In
A

Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 tentang Perubahan atas PP No. 26


ah

lik

tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (vide bukti T-7=T II Int-

5=P.24) ;-------------------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan hukum di


ka

atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan yang diajukan Para Penggugat
ep

berkaitan dengan Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil
ah

pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-


R

es

undangan yang berlaku, sehingga dalil eksepsi yang berhubungan dengan


M

ng

kompetensi absolut mengadili sesuai ketentuan Pasal 2 huruf e dari ketentuan UU


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 346 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 346
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 9 tahun 2004 yang termuat dalam uraian dalil eksepsi ne bis in idem sesuai

si
pengetahuan hakim sebagimana bunyi pasal 77 ayat (1) UU No. 5 tahun 1986

beralasan hukum untuk menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

ne
ng
tidak berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara a quo ;--

do
gu Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi-eksepsi yang diajukan

Tergugat dan Tergugat II Intervensi selain dan selebihnya tidak perlu

In
A
dipertimbangkan lebih lanjut. ; ---------------------------------------------------------------------
ah

lik
DALAM POKOK SENGKETA

Menimbang, bahwa oleh karena Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung


am

ub
tidak berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa in litis,

maka mengenai prosedur atau substansi pokok sengketanya serta permohonan


ep
k

penundaan dari Para Penggugat tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut lagi dan
ah

R
terhadap gugatan Para Penggugat harus dinyatakan tidak diterima ; ------------------

si
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi

ne
ng

dalam pemeriksaan persidangan tanpa tergantung pada fakta dan hal-hal yang

diajukan oleh para pihak, maka sesuai ketentuan Pasal 107 Undang-undang

do
gu

Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim dapat

menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian


In
A

pembuktian, sehingga atas dasar itu terhadap alat bukti yang diajukan oleh para
ah

lik

pihak semua dipelajari dan menjadi bahan pertimbangan, namun untuk mengadili

dan memutuskan sengketanya hanya dipakai alat bukti yang relevan dan terhadap
m

ub

alat bukti selebihnya setelah diperiksa tetap dilampirkan dan menjadi satu
ka

kesatuan dengan berkas perkara;----------------------------------------------------------------


ep

Menimbang, bahwa karena gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak


ah

diterima, maka sesuai ketentuan Pasal 110 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986,
R

es

kepada Para Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya
M

ng

akan disebutkan dalam amar putusan ;----------------------------------------------------------


on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 347 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 347
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Memperhatikan, Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 jo. Undang-undang

si
Nomor 9 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 5 tahun

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jis. Undang-undang Nomor 51 tahun

ne
ng
2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang

do
Peradilan Tata Usaha Negara dan ketentuan peraturan perundang-undangan
gu
lainnya yang berkaitan dengan perkara ini ;-----------------------------------------------------

In
A
MENGADILI
ah

lik
DALAM EKSEPSI

- Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung tidak berwenang


am

ub
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa a quo ;--------------------------

DALAM POKOK PERKARA


ep
k

1. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak diterima untuk seluruhnya ;----------


ah

2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.
R

si
11.271.000 (sebelas juta dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ; ------------------

ne
ng

Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

do
gu

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung pada hari SELASA pada tanggal 24

APRIL 2018 oleh kami DEWI ASIMAH, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, H.
In
A

HUSBAN, S.H. M.H. dan JUSAK SINDAR, S.H. masing-masing sebagai Hakim

Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
ah

lik

pada hari RABU tanggal 2 MEI 2018 oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu

oleh, RETNO WIDYATI S.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tata Usaha
m

ub

Negara Bandung, dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat, Kuasa Hukum
ka

ep

Tergugat dan Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi ;------------------------------------------


ah

es

HAKIM ANGGOTA I, HAKIM KETUA MAJELIS,


M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 348 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 348
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
H. HUSBAN,S.H. M.H. DEWI ASIMAH, S.H.

ne
ng

do
HAKIM ANGGOTA II,
gu

In
A
ah

lik
JUSAK SINDAR S.H. PANITERA PENGGANTI,
am

ub
ep
k

RETNO WIDYATI, S.H.


ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub

Rincian Biaya Perkara No. 148/G/LH/2017/PTUN-BDG:


ka

1. Biaya Pendaftaran Gugatan ………………………….. :Rp. 30.000,-


2. Biaya ATK Perkara …………………………………….. : Rp. 125.000,-
ep

3. Biaya Panggilan ………………………………………… Rp. 90.000,-


4. Biaya Pemeriksaan Setempat ………………………… :Rp. 11.000.000,-
ah

5. Biaya Hak Redaksi Putusan …………………………... Rp. 5.000,-


R

6. Biaya Uang Leges Putusan ………………………… Rp. 3.000,-


es

7. Biaya Meterai Putusan Sela ……………………………Rp 12.000,-


M

8. Biaya Meterai Putusan …… …………………………... Rp. 6.000,-


ng

Jumlah : Rp. 11.271.000,-


(Sebelas Juta dua ratus tujuh puluh satu ribu Ribu Rupiah)
on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 349 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 349
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Putusan Nomor :148/G/LH/2017 Halaman 350 Dari 350 halaman


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 350

Anda mungkin juga menyukai