Anda di halaman 1dari 5

NASKAH SIDANG TINDAK PIDANA KORUPSI

Naskah sidang Korupsi, tata cara sidang, skenario sidang korupsi


Panitera : Assalamualaikum wr wb selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Pada hari ini
Senin, 26 April 2019 akan dilaksanakan sidang perkara Korupsi. Pengadilan negeri Sleman kota
Yogyakarta. Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri…hadirin dimohon duduk
kembali.
Hakim Ketua : Assalamualaikum wr wb, selamat pagi hadirin peserta sidang. Pada hari ini akan
dilaksanakan Sidang Perkara Korupsi atas nama terdakwa Tsamara Taqiya, M.Pd Untuk itu diingatkan
kepada seluruh peserta sidang untuk menonaktifkan segala alat komunikasi dan tidak melakukan hal-hal
yang dapat mengganggu jalannya persidangan.
Hakim Ketua: Penuntut Umum, sidang siap dimulai?
Penuntut Umum: Siap yang mulia.
Hakim Ketua: Penasihat Hukum, siap?
Penasihat Hukum: Siap yang mulia.
Hakim Ketua: Sidang Perkara Korupsi No 123/Pid.Kor/II/2019/Pengadilan Sleman. Pada hari ini Senin,
26 April 2019 atas nama terdakwa Tsamara Taqiya, M.Pd dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
Hakim Ketua: Penuntut Umum, panggil dan hadapkan terdakwa keruang sidang!
Penuntut Umum: Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan
Panitera : Saudara terdakwa Tsamara Taqiya, M.Pd. Dipersilahkan masuk kedalam ruang persidangan.
Hakim Ketua: Saudara terdakwa sehat?
Terdakwa: Sehat.
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini?
Terdakwa : Siap, yang mulia.
Hakim Ketua : (menanyakan identitas terdakwa)
Hakim Ketua :
Nama lengkap : Tsamara Taqiya M.Pd
Umur : 40 tahun
Tempat tgl lahir : Sleman, 27 Februari 1982
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Sewon, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : Apakah dalam persidangan ini, saudara didampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Iya yang mulia
Hakim Ketua : Penasehat hukum terdakwa?
Penasehat Hukum : Iya yang mulia.
Hakim Ketua : Sudah menyelesaikan surat kuasa dan advokad saudara?
Penasehat Hukum : Iya yang mulia.
Hakim Ketua : Tunjukkan. Penuntut umum ingin memeriksa?
Penuntut Umum : Iya yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
Diberitahukan kepada seluruh peserta sidang bahwa agenda sidang hari ini adalah pembacaan surat
dakwaan oleh penuntut umum
Hakim Ketua : Penuntut umum, sudah siap dengan dakwaan saudara?
Penuntut Umum : Sudah yang mulia
Hakim Ketua : Saudara terdakwa sebelumnya sudah menerima salinan dakwaan, dari penuntut umum?
Terdakwa : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Tetap diingatkan kepada saudara, untuk memperhatikan dakwaan yang akan dibacakan.
Karena pada saatnya nanti saudara nanti memiliki hak untuk menanggapinya, begitu pula dengan
penasihat hukum. Saudara-saudara mengerti?
Panitera : Assalamualaikum wr.wb sidang pengadilan negeri Tipikor kota Tangerang yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara pidana korupsi pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa
dengan nomor perkara 438/0.1.14/Ft/03/2008 Dengan terdaka Ir. Tashya Dambamutia, Pada hari ini, 26
april 2013 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum
Hakim ketua membuka sidang
Hakim ketua : sidang pengadilan negeri Tipikor kota Tangerang yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara pidana korupsi pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa dengan nomor perkara
438/0.1.14/Ft/03/2008 Dengan terdaka Ir. Tashya Dambamutia, Pada hari ini, 26 april 2013 dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum (palu di ketuk 3x)
Hakim ketua memerintahkan panitera agar para pihak dipersilakan masuk
Hakim ketua : kepada panitera persilahkan terdakwa dan penasihat hukumnya untuk masuk ke ruang
persidangan
Panitera : para terdakwa dan para penasehat Hukum dipersilakan masuk ke dalam ruang sidang.
Hakim ketua memerintahkan para pihak duduk di tempatnya masing-masing.
Hakim ketua : Silahkan para pihak untuk duduk ditempatnya masing-masing
Dalam kasus ini apakah saudara didampingi oleh penasehat hukum?
Terdakwa : iya saya didampingi oleh penasehat hukum
Lalu hakim menanyakan penasehat hukum terdakwa
Hakim ketua : Benarkah saudara Penasehat Hukum dari terdakwa ..........., coba tunjukan surat kuasa dan
surat izin beracara saudara, Saudara PU Sah?
Penasehat Hukum : (menyerahkan surat kuasa ke jaksa penuntut umum)
Jaksa PU : Iya benar sah Yang mulia
Penasehat hukum : iya benar yang mulia saya selaku penasehat Hukum nya
Hakim ketua : baiklah untuk saat ini perkara saudar akan di persidangkan di pengadilan negeri Tipikor
kota Tangerang, jadi segala sesuatu yang terjadi dalam persidangkan ini tolong anda denarkan dengan
baik.
Panitera : selanjutnya, Hakim Ketua memerintahkan Jaksa PU untuk membacakan dakwaannya
Hakim ketua : bagaimana saudara penuntut umum apakah sudah siap dengan dakwaannya ? Saudara
terdakwa apakah sudah menerima salinannya?
Terdakwa : sudah yang mulia
Jaksa PU : Dalam kasus ini terdakwa di dakwa dengan dakwaan sbb: Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18
Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-
Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP SUBSIDAIR Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
Hakim menanyakan terdakwa
Hakim : apakah saudara sudah mengerti dengan surat dakwaan yang telah dibacakan oleh PU tadi,
bagaimana saudara Penasehat Hukum apakah akan melakukan pembelaan Hukum terhadap dakwaan dari
saudara PU?
Terdakwa : iya yang mulia saya mengerti
Penasihat hukum : ya yang mulia saya akan melakukan pembelaan
Hakim : silakan bacakan eksepsi dari saudara
Penasehat Hukum : (eksepsi)
Hakim menanyakan jaksa penuntut umum terhadap tanggapan atas eksepsi dari penasehat Hukum
(berunding)
Hakim : saudara penuntut umum bagaimana tanggapan saudara terhadap eksepsi yang dibacakan
penasehat Hukum tadi??
Jaksa PU : maaf yang mulia, eksepsi yang dibacakan penasihat hukum terdakwa terlalu berbelit-belit.
Saya butuh waktu untuk menyelesaikan dan mengerti apa yang dimaksud oleh penasihat hukum terdakwa
dalam eksepsi. Menurut kami eksepsi yang dibacakan oleh penasihat hukum terdakwa tidak sesuai
dengan dakwaan kasus yang sebelumnya telah dibacakan jaksa penuntut umum. Bahwa apa yang
dibacakan dalam eksepsi PH terdakwa disebutkan bahwa ada pihak pihak yang mempunyai kompetisi
dalam mengeluarkan berita acara terima barang untuk menyetujui perjanjian tsb padahal dalam kasusu Ir.
Tashya ini melakukan penendatnganana sendiri dan langsung berhadapan dengan perwakilan PT. Tawada
Graha
Setelah selesai mengadili diketuk palu sekali. TOK!
Hakim : saudara terdakwa, PH, PU demikian putusan sela dari majelis Hukum, sesuai dengan
pelanggaran primer pasal 170 (2) ke 1 KUHP dan pelanggaran subside pasal 170 (2) ke 1 KUHP saudara
dapat mmengajukan perlawanan terhadap putusan dan sela ini kepada pengadilan tinggi maka untuk itu
silahkan saudara nanti berhubungan dengan paniteraan"
Sesuai dengan acara putusan sela tersebut, maka acara persidangan akan dilanjutkan dengan pembuktian.
Hakim : bagaimana saudara PU sudah siap dengan alat bukti dan tuntutannya
Penuntut umum : saya sudah siap yang mulia
Hakim : silahkan bacakan tuntutannya
Jaksa PU : 1. Menyatakan terdakwa Tsamara Taqiya bersalah secara bersama-sama melakukan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana sebagaimana dalam
dakwaan alternatif Pertama
2.Menjatuhkan pidana terhadap dengan pidana Tsamara Taqiya penjara selama 15 (lima) tahun,
dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan kota, dengan perintah supaya terdakwa ditahan rutan
3. Membayar denda terhadap terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) subsidiair
terdakwa selama 6 (enam) bulan kurungan.
4. Menetapkan agar Tsamara Taqiya Membayar uang pengganti sebesar Rp. 5.988.227.272.80 (lima
milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh tujuh ribu dua ratus tujuh puluh dua
rupiah delapan puluh sen) yang dibebankan secara tanggung renteng oleh terdakwa Tsamara Taqiya
M.Pd, dikompensasikan dengan Uang titipan yang berasal dari Pemerintah Rp. 1.700.000.000,- (satu
milyar tujuh ratus juta rupiah). Uang titipan yang dipergunakan untuk pembayaran kerugian keuangan
negara Tsamara Taqiya sebesar Rp. 2.540.000.000,- (dua milyar lima ratus empat puluh juta rupiah) -
Yang seluruhnya sejumlah Rp. 5.988.227.272 (lima milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua
ratus dua puluh tujuh ribu dua ratus tujuh puluh dua rupiah), Apabila uang titipan Rp. 5.988.227.272
(lima milyar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh tujuh ribu dua ratus tujuh
puluh dua rupiah) tidak diperhitungkan sebagai uang pengganti maka bila terdakwa tidak membayar uang
pengganti dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap,
maka harta bendanya disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Jika
terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, maka
dipidana dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun penjara.
Hakim : penuntut umum apakah para saksi sudah siap, silahkan saksi dipanggil ke persidangan
Penuntut umum : sudah yang mulia
Panitera : Kepada saksi pertama, saudari ......... silahkan memasuki ruang sidang.
Saksi : (masuk dan duduk di depan majelis hakim)

Anda mungkin juga menyukai