Anda di halaman 1dari 1

1.

Pada proses penyelesaian tindak pidana tahap persidangan di Pengadilan, sebelum


dimulainya sidang, Jaksa Penuntut Umum, Penasehat Hukum, serta Hadirin yang
ingin mengikuti jalannya persidangan dipersilahkan untuk memasuki ruang sidang
dan duduk di tempatnya masing-masing, yang kemudian Pejabat Protokol nantinya
akan mempersilahkan para hadirin untuk berdiri ketika Majelis Hakim memasuki
maupun meninggalkan ruang sidang. Setelah Majelis Hakim memasuki ruang sidang
dan duduk pada tempatnya, Ketua Majelis Hakim kemudian akan membuka sidang
dan menyatakan persidangan dibuka untuk umum. Setelah dibuka dan dinyatakan
yang demikian, maka Ketua Majelis Hakim akan memerintahkan Jaksa Penuntut
Umum untuk menghadirkan Terdakwa dalam persidangan dan duduk pada tempatnya.
Selanjutnya Ketua Majelis Hakim akan memeriksa secara lengkap terkait identitas
dari Terdakwa. Setelah memeriksa identitas Terdakwa, maka Jaksa Penuntut Umum
kemudian dipersilahkan untuk membacakan surat dakwaannya, lalu akan ditanyakan
kepada Terdakwa oleh Ketua Majelis Hakim perihal apakah ia sudah mengerti benar
isi dakwaan tersebut, jika belum, maka Jaksa Penuntut Umum diperintahkan untuk
menjelaskannya. Terkait dengan yang demikian, Ketua Majelis Hakim juga akan
memberikan penjelasan ulang atas keterangan Jaksa Penuntut Umum. Kemudian
Ketua Majelis Hakim akan menanyakan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukumnya,
apakah ada keberatan atau akankah mengajukan eksepsi. Jika ada, setelah eksepsi
disampaikan oleh Terdakwa atau Penasehat Hukumnya, Jaksa Penuntut Umum diberi
kesempatan untuk memberikan pendapat atau tanggapannya atas eksepsi tersebut.
Terhadap eksepsi dan tanggapan atas eksepsi yang telah disampaikan, maka Hakim
Ketua Sidang akan mengambil keputusan sela, Jika hasil putusan sela menerima
eksepsi, maka Jaksa Penuntut Umum yang merasa tidak terima dapat mengajukan
perlawanannya melalui Pengadilan Tinggi. Jika hasil putusan sela menolak eksepsi,
maka Hakim Ketua Sidang akan melanjutkan proses pemeriksaan alat-alat bukti
dimulai dari keterangan saksi, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap
saksi ahli jika ada atau diperlukan, lalu terhadap alat bukti surat yang dalam hal ini
adalah akte otentik. Lalu terhadap keterangan terdakwa dan diakhiri dengan
pemeriksaan terhadap barang bukti yang ada. Setelah proses pemeriksaan dianggap
cukup dan selesai, maka Jaksa Penuntut Umum diberi kesempatan untuk
menyampaikan tuntutannya. Terhadap tuntutan tersebut, Terdakwa atau Penasihat
Hukumnya diberi hak untuk menyampaikan pembelaannya. Terhadap pembelaan
tersebut, Jaksa Penuntut Umum diberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapannya berupa replik, dan terhadap replik ini, Terdakwa diberikan kesempatan
untuk menyampaikan dupliknya. Selanjutnya sebelum sampai pada putusan, sidang
masih dimungkinkan untuk dibuka kembali atas usulan Jaksa Penuntut Umum,
Terdakwa atau Kuasa Hukumunya sebab adanya hal baru yang perlu disampaikan
dalam persidangan. Kemudian sampailah pada tahap akhir dimana Majelis Hakim
akan melakukan musyawarah mufakat dengan hasil akhir berupa pengambilan
putusan berdasarkan pembuktian-pembuktian yang ada.

Anda mungkin juga menyukai