Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTEK MAGANG

4.1 Hasil Praktek Magang

Berdasarkan hasil praktek magang yang penulis dapatkan selama

30 hari di kantor Advokat Abdul Salam & associates, Jl. raya ketintang

baru no. 16-b, Surabaya dan penulis mendapatkan beberapa data

pendamping perkara pidana yang masuk tahun 2015-2018 antara lain :

Tabel 2

No. Jenis Perkara 2015 2016 2017 2018

1. Tindak Pidana Korupsi 2 1 3 1

2. Tindak Pidana Penipuan 1 2 2 1

3. Tindak Pidana Penggelapan - 1 1 -

Berdasarkan data tabel diatas, pada kasus korupsi di tahun 2015

menangani 2 kasus, lalu pada tahun 2016 menangani 1 kasus, kemudian

di tahun 2017 menangani 3 kasus dan di tahun 2018 baru menangani 1

kasus tindak pidana korupsi.

Pada kasus pidana penipuan di tahun 2015 menangani 1 kasus,

lalu di tahun 2016-2017 menangani 2 kasus untuk tiap tahunnya,

kemudian di tahun 2018 baru menangani 1 kasus.

Pada kasus pidana penggelapan di tahun 2015 tidak menangani

kasus sama sekali, lalu di tahun 2016-2017 menangani 1 kasus untuk tiap

33
35

tahunnya dan di tahun 2018 belum menangani kasus penggelapan sama

sekali.

Kantor Advokat Abdul Salam & associates dalam beberapa akhir

ini sering menangani perkara perdata dan diantaranya perkara mulai

tahun 2015-2018 kantor Advokat Abdul Salam & associates menangani

25 perkara perdata.

4.1.1 Tahap-tahap Pendampingan Klien di Kantor Advokat Abdul

Salam & Associates

Calon Klien Bertemu


Advokat

Konsultasi

Tanda
Tangan
Surat Kuasa

Solusi

Kesepakatan
Biaya Jasa

Non Litigasi

Pendampingan di
pengadilan Litigasi
36

 Pendampingan di Pengadilan :

B. Pengajuan eksepsi
Pembacaan dakwaan atau tangkisan dari
oleh JPU dakwaan JPU oleh
Penasehat Hukum

C. Putusan sela oleh


Tolak majelis Hakim
E. Pemeriksaan
Terdakwa

D. Pemeriksaan bukti-
bukti dan saksi-saksi Terim
dari JPU maupun a
F .Pembacaan surat Penasehat Hukum
tuntutan dari JPU

G. Penyampaian pledoi
atau nota pembelaan
dari Penasehat Hukum

Duplik
H. Replik

J. Putusan dari
majelis Hakim

Inkrah Upaya
Hukum

Gambar 7 : Proses pendampingan klien tindak pidana korupsi


37

Penjelasan bagan :

1. Calon klien datang ke kantor Advokat Abdul salam dan

associates yang beralamat di rukan grand ketintang, jalan raya

ketintang raru no. 16-b, Surabaya.

2. Calon klien bertemu dengan Advokat.sesuai keinginan calon

klien.

3. Klien berkonsultasi dengan Advokat tersebut serta

menceritakan permasalahan dan duduk perkara yang terjadi.

Apabila klien membutuhkan bantuan hukum maka akan

dibuatkan surat kuasa.

4. Setelah konsultasi dan klien membutuhkan bantuan hukum,

maka dilakukan perjanjian biaya jasa serta pembuatan surat

kuasa dan penandatanganan surat kuasa oleh klien.

5. Setelah penandatanganan surat kuasa klien diberikan 2 solusi

yaitu pendampingan bantuan hukum melalui litigasi atau non

litigasi.

6. Klien memilih litigasi maka akan didampingi dengan tahap-

tahap dipersidangan sebagai berikut :

A. Pembacaan dakwaan oleh JPU

Hakim mempersilahkan JPU untuk membacakan

dakwaan, setelah selesai dibacakan majelis hakim bertanya

kepada terdakwa “apakah mengerti dengan isj dakwaan

tersebut ?” apabila terdakwa tidak paham maka majelis


38

hakim meminta kepada jaksa penuntut umum agar

menjelaskan seperlunya kepada terdakwa.

B. Pengajuan eksepsi/tangkisan dari dakwaan oleh

Penasehat Hukum terdakwa

Hakim memberikan hak kepada penasehat hukum

untuk mengajukan eksepsi terhadap dakwaan yang apabila

eksepsi belum siap dapat disampaikan pada sidang

selanjutnya.

C. Putusan sela oleh majelis hakim

Majelis hakim ketua membacakan putusan sela

dalam persidangan, apabila putusan tersebut panjang maka

dibaca secara bergantian dengan hakim anggota,

pembacaan amar putusan di akhiri dengan ketukan palu

1x. Setelah putusan sela dibacakan, hakim ketua

menjelaskan seperlunya mengenai garis besar isi putusan

sela tersebut yang mana berisi apakah menerima keberatan

terdakwa/penasehat hukum atau menolak keberatan

terdakwa/penasehat hukum. Apabila menerima keberatan

maka sidang dinyatakan selesai, apabila ditolak maka

sidang dilanjutkan dengan agenda pembuktian.


39

D. Pemeriksaan saksi-saksi dari JPU dan Penasehat

Hukum

Sebelum pemeriksaan saksi-saksi dimulai, hakim

mempersilahkan terdakwa untuk berpindah tempat duduk

di sebelah kanan penasehat hukum, kemudian dimulailah

pemeriksaan saksi yang pertama hakim memberikan hak

kepada JPU untuk mengajukan saksi memberatkan (a

charge), setelah saksi dari JPU selesai diperiksa

selanjutnya diberikan hak yang sama kepada Penasehat

Hukum untuk mengajukan saksi meringankan (a de

charge).

E. Pemeriksaan terdakwa

Setelah pemeriksaan saksi-saksi selesai maka

dilanjutkan pemeriksaan terdakwa, yang sebelumnya

hakim mempersilahkan terdakwa untuk kembali ke kursi

tengah persidangan yang mana terdakwa diperiksa tanpa di

sumpah.

F. Pembacaan tuntutan dari JPU

Pembacaan tuntutan dilakukan oleh jaksa penuntut

umum yang dilakukan di dalam persidangan, setelah

dibacakan Salinan tuntutan diberika kepada majelis hakim

dan penasehat hukum.


40

G. Penyampaian pleidoi/nota pembelaan dari penahet

hukum terdakwa

Setelah pembacaan tuntutan selesai hakim

memberikan hak untuk penasehat hukum untuk

mengajukan nota pembelaan, setelah nota pembelaan siap

maka disampaikanlah di dalam persidangan oleh

penasehat hukum terdakwa, setelah selesai dibacakan

penasehat hukum memberikan salinan nota pembelaan

pada majelis hakim dan jaksa penuntut umum.

H. Penyampaian replik dan duplik

Setelah selesai penyampaian nota pembelaan

kemudian majelis hakim memberikan hak pada jaksa

penuntut umum untuk mengajukan replik. Setelah replik

siap maka jaksa penuntut umum membacakan di dalam

persidangan. Setelah replik selesai dibacakan kemudian

hakim memberikan hak pada penasehat hukum terdakwa

untuk mengajukan duplik terhadap replik jaksa penuntut

umum, apabila sudah siap maka dibacakan duplik tersebut

dalam persidangan. Apabila telah selesai disampaikan

maka hakim bertanya kepada jaksa penuntut umum dan

penasehat hukum terdakwa apakah masih akan ada yang

diajukan dalam pemeriksaan, apabila jaksa penuntut

umum dan penasehat hukum terdakwa mengatakan cukup


41

maka hakim menyatakan bahwa “pemeriksaan dinyatakan

ditutup”.

I. Pembacaan putusan

Hakim ketua majelis menyatakan bahwa sidang

dilanjutkan dengan mempersiapkan putusan, setelah

putusan siap maka akan dibacakan oleh majelis hakim tapi

sebelumnya hakim ketua mengingatkan agar terdakwa

mendengar secara seksama isi putusan. Putusan dibacakan

secara bergantian dengan hakim anggota dan ketika amar

putusan telah dibacakan kemudian hakim ketua mengetok

palu sebanyak 3x. setealh selesai maka hakim menyatakan

bahwa jaksa penuntut umum dan terdakwa memiliki hak

untuk menerima isi putusan atau banding.

7. Apabila klien tidak puas dengan putusan pengadilan maka

bisa mengajukan upaya hukum dan apabila ingin mendapatkan

pendampingan kembali maka harus membuat perjanjian jasa

dan surat kuasa baru.

4.2 Pembahasan Praktek Magang

Seseorang dikatakan melakukan tindak pidana korupsi yang

merugikan negara, maka orang tersebut telah melanggar aturan dalam

pasal 2 undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana

korupsi. Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai pendampingan

pelaku tindak pidana korupsi pada proyek PT. Dok perkapalan Surabaya
42

yang menjerat mantan direktur pemasaran dan pengembangan usaha PT.

Dok perkapalan Surabaya yakni Ir. Muhammad Yahya, sesuai hasil

pemeriksaan BPK RI atas proyek PT. Dok perkapalan Surabaya yang

tidak diketahui keberadaanya, berawal pada tanggal 26 agustus 2009

yaitu Ir. Gembong Primadjaja selaku direktur utama PT. Berdikari petro

bersama-sama dengan A. Faisal selaku direktur pemasaran dan niaga PT.

Pertamina menandatangani perjanjian tentang jasa penerimaan,

penimbunan, dan penyaluran bahan bakar minyak di muara sabak, Jambi

dengan jangka waktu pelaksanaa selama 15 bulan dimulai sejak

ditandatangani yaitu tanggal 26 agustus 2009 sampai dengan 26 februari

2011 dengan nilai kontrak untuk pekerjaan tersebut senilai Rp.

141,800,000,000,00 ( Seratus empat puluh satu miliar delapan ratus juta

rupiah). Kemudian pada tahun 2010 Ir. Gembong primadjaja bertemu

dengan Fredrick dan perwakilan dari PT. Dok perkapalan Surabaya untuk

membicarakan mengenai proyek tanki pendam tersebut, dan terjadi

kesepakatan bahwa PT. Dok yang diwakili oleh Ir. Muhammad Yahya

selaku direktur pemasaran bersama dengan direksi lainnya yaitu M.

Firmansyah Arifin, Drs. Nana Suryana Tahir, MM dan Ir. I Wayan Yoga

Djunaedy, M.MT telah menyetujui akan mengerjakan proyek tanki

pendam yang terletak di muara sabak, Jambi tersebut. Sistim pembayaran

yang dilakukan adalah dengan cara segala biaya yang timbul dari

pembuatan tanki pendam itu dibebankan pada PT. Dok yang apabila telah

selesai maka PT. Berdikari petro membayar secara berangsur pada PT.
43

Dok Surabaya tanpa adanya uang dimuka. Meskipun PT. Dok tidak

memiliki pengalama dalam pembuatan tanki pendam , Ir. Muhammad

Yahya selaku direktur pemasaran bersama dengan direksi lainnya yaitu

M. Firmansyah Arifin, Drs. Nana Suryana Tahir, MM dan Ir. I Wayan

Yoga Djunaedy, M.MT telah melakukan penunjukan langsung kepada

perusahaan AE Marine Pte Ltd di Singapura sebagai subkontrak

pembangunan tanki pendam muara sabak Jambi tanpa melalui proses

pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Selanjutnya pada tanggal 24

agustus 2010 pihak PT. Dok Surabaya yang diwakili Ir. Muhammad

Yahya selaku direktur pemasaran bersama dengan direksi lainnya yaitu

M. Firmansyah Arifin, Drs. Nana Suryana Tahir, MM dan Ir. I Wayan

Yoga Djunaedy, M.MT telah melakukan penandatanganan kontrak

dengan AE Marine dengan nilai kontrak USD 19.032.011. dalam

perjanjian tersebut tidak termuat pasal yang menyatakan AE Marine

sebagai subkontraktor menyerahkan persyaratan pelaksanaan kepada PT,

Dok Surabaya, sehingga perbuatan Terdakwa Ir. Muhammad Yahya

tersebut telah merugikan negara sebesar Rp. 35.063.047.625 ( Tiga puluh

lima miliyar enam puluh tiga juta empat puluh tujuh ribu enam ratus dua

puluh lima rupiah ). Berdasarkan hasil laporan audit BPK RI pada tanggal

28 Desember 2017.

Proses awal untuk memperoleh pendampingan/pembelaan kepada

pelaku tindak pidana korupsi PT. Dok Perkapalan Surabaya adalah

sebagai berikut, calon klien datang ke kantor Advokat Abdul salam dan
44

associates Surabaya, kemudian sekertaris atau bagian administrasi

mencatat data diri klien sesuai dengan kartu identitas (KTP), selanjutnya

calon klien dihadapkan dengan advokat untuk berkonsultasi dan

menceritakan kronologi yang terjadi yang sedang dihadapi oleh klien

termasuk akan melakukan gelar perkara (suatu upaya berupa kegiatan

penggelaran proses perkara yang dilakukan oleh penyidik dalam rangka

menangani tindak pidana tertentu secara tuntas sebelum diajukan kepada

penuntut umum), tujuannya agar advokat tau duduk perkaranya seperti

apa dan untuk menetapkan penetapan unsur-unsur pasal yang dituduhkan

kepada klien. Setelah mengetahui kronologi perkara dengan lengkap dan

permasalah yang dihadapi oleh klien dan klien setuju untuk diberikan

pembelaan kemudian dilakukan perjanjian honorarium jasa dan

pembuatan surat kuasa yang ditanda tangani oleh para advokat dan klien.

Dalam surat kuasa tersebut dijelaskan bahwa advokat memiliki hak untuk

mendampingi klien dalam proses di kepolisian, kejaksaan, dan

pengadilan serta berwenang untuk membuat dan mengajukan pembelaan,

eksepsi, permohonan, jawaban, keberatan, serta mendampingi setiap

tingkat pemeriksaan, meminta salinan BAP, menghadiri semua

persidangan, memberi dan meminta keterangan-keterangan, mengajukan

dan menolak bukti-bukti atau saksi-saksi dan meminta putusan atau

penetapan eksekusi.

Langkah pertama yang dilakukan oleh advokat adalah

memberikan pendampingan kepada tersangka yaitu kliennya ketika


45

mengikuti proses penyidikan agar hak-hak kliennya tidak dilanggar.

Selain itu juga memberika pembelaan kepada tersangka yaitu kliennya

jika ada bukti dan saksi memberikan keterangan yang tidak sesuai dan

menyimpang dari fakta yang sebenarnya.

Di awal persidangan majelis hakim memerintahkan jaksa penuntut

umum untuk membacakan surat dakwaan, yang mana tujuan dari

dibacakan dakwaan tersebut agar jelas seseorang diadili dan diperiksa di

persidangan tersebut serta yang didakwakan kepada terdakwa dengan

tepat dan melanggar ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Dakwaan primary :

A. Melanggar pasal 2 ayat (1) dan pasal 10 undang-

undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan

atas undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang

pemberantasan tindak pidana korupsi;

B. Melanggar pasal 55 ayat 1 KUHP;

Dakwaan subsidair :

Perbuatan Ir. Muhammad Yahya tersebut telah merugikan negara

sebesar Rp. 35.063.047.625 ( Tiga puluh lima miliyar enam puluh tiga

juta empat puluh tujuh ribu enam ratus dua puluh lima rupiah ) dan telah

menguntungkan diri sendiri atau orang lain.

Perbuatan terdakwa melanggar pasal 3 dan pasal 18 undang-

undang nomor 31 tahun 1999 sebagimana telah diubah dan ditambah

dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 KUHP.


46

Setelah dakwaan selesai dibacakan, majelis hakim menanyakan

kepada terdakwa dan terdakwa menyatakan telah paham atas isi dakwaan

dan penasehat hukum menyatakan dakwaan telah sesuai sehingga tidak

diajukannya eksepsi terhadap dakwaan.

Kemudian dilanjutkan pada agenda sidang pembuktian, yang

mana jaksa penuntut umum dan penasehat hukum terdakwa mengajukan

saksi-saksi dan bukti-bukti yang sesuai dengan BAP, jaksa penuntut

umum mengajukan 20 saksi memberatkan (a charge) dan bukti-bukti

surat yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah

di persidangan, kemudian penasehat hukum mengajukan 3 orang saksi

ahli (a de charge) dan bukti-bukti surat yang masing-masing telah

memberikan keterangan dibawah sumpah.

Anda mungkin juga menyukai