Anda di halaman 1dari 27

PUTUSAN HAKIM

DR. MULYANI ZULAEHA, SH.MH


Putusan Hakim

 Putusan Hakim merupakan produk pengadilan


 Putusan Hakim sebagai mahkota Hakim
 Putusan Hakim merupakan potret dari
profesionalisme hakim dalam memutus perkara

Putusan adalah kesimpulan atau ketetapan hakim untuk mengakhiri suatu


perkara yang dihadapkan kepadanya

Putusan berupa pernyataan hakim dalam kedudukannya sebagai pejabat


negara yang diberi kewenangan untuk itu dan diucapkan dalam persidangan
yang terbuka untuk umum yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa
diantara pihak-pihak yang berperkara
Mekanisme Pengambilan Putusan oleh Hakim

 Putusan dilakukan setelah seluruh tahap Pembuktian


selesai dan para pihak telah mengajukan Kesimpulannya
masing-masing
 Sebelum memutus perkara, majelis hakim akan melakukan
musyawarah majelis untuk mendiskusikan dan
menyimpulkan perkara tersebut
Pasal 178 ayat (1) HIR/189 ayat (1) R.Bg
“Hakim karena jabatannya waktu bermusyawarah wajib mencukupkan segala
alasan hukum yang tidak dikemukakan oleh kedua belah pihak”
 Musyawarah :
1. Menetapkan pihak mana yang berhasil membuktikan dan
pihak mana yang tidak berhasil membuktikan
2. Menetapkan hak-hak dan hubungan hukum diantara para
pihak
JENIS-JENIS PUTUSAN DALAM PERKARA PERDATA

1. PUTUSAN DITINJAU DARI ASPEK KEHADIRAN PARA PIHAK

A. Putusan Biasa
yaitu : putusan yang dijatuhkan pengadilan yang pada waktu
pembacaan putusan dihadiri oleh kedua belah pihak
B. Putusan Verstek
yaitu : putusan yang dijatuhkan pengadilan dimana Tergugat sama
sekali tidak pernah datang menghadap di persidangan
meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sementara
ketidakhadirannya tersebut tidak disebabkan oleh halangan
yang sah
C. Putusan Gugur
yaitu : putusan yang dijatuhkan pengadilan karena Penggugat tidak
pernah datang menghadap di pengadilan tanpa halangan yang sah
padahal sudah di panggil secara patut
JENIS-JENIS PUTUSAN DALAM PERKARA PERDATA

2. PUTUSAN DITINJAU DARI ASPEK KEHADIRAN PARA PIHAK


A. Putusan Declaratoir
yaitu : Putusan yang mengandung amar pernyataan atau penegasan
tentang suatu keadaan atau kedudukan (hubungan) hukum diantara para pihak berperkara
contoh amar putusan declaratoir :
- menyatakan sah perjanjian hutang piutang antara A dan B
- menyatakan B melakukan wanprestasi terhadap A
B. Putusan Constitutief
yaitu : Putusan yang menciptakan atau meniadakan hubungan hukum tertentu
contoh amar putusan constutitief :
- menyatakan perkawinan A dan B putus karena perceraian
- menyatakan A pailit dengan segala akibat hukumnya
C. Putusan Condemnatoir
yaitu : putusan yang didalamnya mengandung amar penghukuman, amar menghukum atau
membebankan kepada salah satu atau kedua belah pihak untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu pernuatan hukum
contoh amar putusan condemnatoir :
- menghukum membayar sejumlah uang
- menghukum mengosongkan rumah
JENIS-JENIS PUTUSAN DALAM PERKARA PERDATA

3. PUTUSAN DITINJAU DARI ASPEK SAAT PENJATUHAN

A. Putusan Sela
yaitu : Putusan yang dijatuhkan Hakim pada saat proses pemeriksaan
berlangsung untuk memudahkan pemeriksaan perkara
sebelum hakim menjatuhkan putusan akhir
B. Putusan Akhir
yaitu : Putusan Hakim yang merupakan jawaban terhadap
persengketaan para pihak untuk mengakhiri pemeriksaan
suatu perkara
PUTUSAN AKHIR

Putusan Akhir yang dijatuhkan Hakim dapat berupa :


1. Mengabulkan Gugatan Penggugat
yaitu : apabila dalam pemeriksaan perkara, Penggugat mampu
membuktikan dalil-dalil dalam gugatan nya
- mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya, jika Penggugat
mampu membuktikan seluruh dalil gugatannya;
- mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, jika Penggugat hanya
mampu membuktikan sebagian dalil gugatannya
2. Menolak Gugatan Penggugat
yaitu : apabila dalam pemeriksaan perkara Penggugta tidak dapat
membuktikan dalil-dalil gugatannya
- Penggugat tidak mampu membuktikan dalil gugatan disebabkan alat
bukti yang diajukan tidak memenuhi batas minimal pembuktian atau
tidak dapat meyakinkan hakim
- Alat bukti yang diajukan Penggugat dapat dilumpuhkan oleh bukti
lawan yang diajukan Tergugat
GUGATAN DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA

➢ Gugatan Penggugat Dinyatakan Tidak Dapat Diterima ( Niet Onvantkelijke


verklaard)
yaitu : apabila gugatan Penggugat mengandung cacat formil maupun materiil

Diantaranya :
1. Gugatan Penggugat kabur (obscuur libel);
2. Penggugat bukan orang yang berhak;
3. Gugatan kurang pihak;
4. Ada pihak ketiga yang tidak ditarik;
5. Yang menjadi Kuasa tidak sah atau tidak cakap;
6. Gugatan diluar yurisdiksi (relatif atau absolut) pengadilan;
7. Salah menentukan pihak Tergugat (error in persona);
8. Gugatan ne bis in idem;
9. Gugatan prematur;
10. Gugatan daluwarsa;
11. Penggugat tidak melaksanakan perjanjian (exceptio non adimpleti contractus);
12. Adanya penipuan dalam perjanjian;
13. Objek yang digugat bukan milik Tergugat
KEKUATAN PUTUSAN

1. Kekuatan Mengikat
- putusan yang telah berkekuatan tetap tidak dapat
di ganggu gugat
- putusan berlaku tidak hanya kepada para pihak
berperkara, tetapi juga kepada pihak lain (yang
mempunyai kepentingan) baik langsung maupun
tidak langsung dengan objek perkara
- kekuatan mengikat putusan, artinya hakim tidak
boleh memutus perkara yang sama (pokok
perkaranya) yang telah diputus sebelumnya
KEKUATAN PUTUSAN

2. Kekuatan Pembuktian
- putusan pengadilan merupakan akta autentik,
yang dibuat secara tertulis dengan mengacu pada
sistematika dan ketentuan-ketentuan yang diatur
dalam hukum acara
- putusan pengadilan merupakan akta autentik,
karenanya memiliki kekuatan pembuktian
sempurna dan mengikat
KEKUATAN PUTUSAN

3. Kekuatan Eksekutorial
- Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap,
memiliki kekuatan eksekutorial yaitu kekuatan
untuk dilaksanakan, baik secara sukarela maupun
melalui upaya eksekusi oleh pengadilan bila pihak
yang kalah tidak melaksanakan putusan tersebut
secara sukarela
- Kekuatan eksekutorial (titel eksekutorial) yang
melekat pada putusan ada pada irah-iraah “Demi
Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
- Jika irah-irah tersebut tidak ada, maka putusan tidak
dapat di eksekusi
KONSTRUKSI PUTUSAN

A. Kepala Putusan
1. Nomor Putusan
Putusan
Nomor …../Pdt.G/2021/PN……
2. Irah-irah : Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Paragraf Pembuka
4. Identitas para pihak
5. Keterangan mengenai proses pemeriksaan
perkara
KONSTRUKSI PUTUSAN

B. Batang Tubuh Putusan


1. Uraian tentang Duduk Perkara
a. Uraian singkat mengenai pokok gugatan
Penggugat
b. Uraian singkat mengenai proses jawab
menjawab
c. Uraian singkat tentang Putusan sela (jika ada)
d. Uraian tentang pokok permasalahan yang
harus dibuktikan oleh para pihak (siapa
membuktikan apa)
e. Uraian tentang alat bukti Penggugat
f. Uraian tentang alat bukti Tergugat
g. Uraian singkat tentang Pemeriksaan Setempat (jika ada)
h. Uraian singkat tentang Kesimpulan Penggugat
i. Uraian singkat tentang Kesimpulan Tergugat
j. Redaksi Penutup
KONSTRUKSI PUTUSAN
2. Uraian Tentang Pertimbangan Hukum
a. Pertimbangan tentang Kewenangan Mengadili
- kewenangan absolut
- kewenangan relatif
b. Pertimbangan tentang legal standing atau
kewenangan para pihak mengajukan gugatan
c. Pertimbangan mengenai pokok-pokok gugatan
Penggugat serta proses jawab menjawab yang
terjadi
d. Pertimbangan mengenai pokok-pokok sengketa
yang wajib dibuktikan oleh masing-masing pihak
e. Pertimbangan mengenai alat-alat bukti yanag diajukan
para pihak
f. Pertimbangan mengenai fakta-fakta yang ditemukan di dalam
persidangan
g. Analisis Hukum
h. Konklusi
i. Paragraf Penutup
3. Amar Putusan
KONSTRUKSI PUTUSAN

C. Kaki Putusan
1. Paragraf penutup
2. Nama dan tanda tangan Majelis Hakim dan
Panitera Pengganti
3. Rincian Biaya Perkara
- Asas-Asas Hukum
- Norma atau Kaidah
- Peraturan
- Yurisprudensi

PUTUSAN HAKIM

Nilai-Nilai dan Keyakinan


yang Hidup di Masyarakat
UPAYA HUKUM
 Dalam Hukum Acara Perdata, terdapat 2
macam Upaya Hukum, yaitu :
1. Upaya Hukum Biasa
a. Perlawanan (Verzet)
b. Banding
c. Kasasi
2. Upaya Hukum Luar Biasa
a. Peninjauan Kembali
b. Derden Verzet
Perlawanan (Verzet)
 Verzet merupakan upaya hukum terhadap
putusan yang dijatuhkan Pengadilan karena
Tergugat tidak hadir pada persidangan
pertama (putusan verstek)
 Verzet diajukan dalam tenggang waktu 14
hari sejak pemberitahuan putusan diterima
Tergugat
 Pemeriksaan terhadap Verzet seperti
pemeriksaan perkara biasa
Banding
 Upaya Hukum Banding merupakan Hak para
pihak, sehingga dapat diajukan baik oleh
Penggugat maupun Tergugat
 Banding diajukan terhadap putusan pengadilan
tingkat pertama, artinya terhadap putusan
tersebut masih belum mempunyai kekuatan
hukum tetap, sehingga belum dapat
dilaksanakan
 Banding diajukan pada Pengadilan tingkat
pertama yang menjatuhkan putusan, dalam
tenggang waktu 14 hari setelah putusan
diberitahukan
Kasasi
 Upaya Hukum Kasasi merupakan Hak para pihak,
sehingga dapat diajukan baik oleh Penggugat
maupun Tergugat
 Kasasi diajukan terhadap putusan Pengadilan
Tinggi, artinya terhadap putusan tersebut masih
belum mempunyai kekuatan hukum tetap,
sehingga belum dapat dilaksanakan
 Kasasi diajukan pada Pengadilan tingkat
pertama yang menjatuhkan putusan, dalam
tenggang waktu 14 hari setelah putusan
diberitahukan
Kasasi
 Kasasi harus memuat alasan permohonan
Kasasi :
1. Judex Facti tidak berwenang atau
melampaui batas wewenang, atau
2. Judex Fakti lalai memenuhi syarat-syarat
yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan, atau
3. Judex Fakti salah menerapkan atau
melanggar hukum yang berlaku

PERMOHONAN KASASI DENGAN ALASAN YANG


MENYANGKUT FAKTA ATAU BUKTI-BUKTI SUATU PERKARA
TIDAK AKAN DIPERTIMBANGKAN
KASASI
 Permohonan Kasasi Tidak Dapat Diterima :
- apabila permohonan kasasi diajukan
setelah lewat waktu yang ditentukan, atau
- apabila Pemohon tidak mengajukan
Memori Kasasi, atau
- apabila Pemohon mengajukan Memori
Kasasi tetapi terlambat dari waktu yang
ditentukan, atau
- apabila Pemohon belum mengajukan
upaya hukum Banding
KASASI
 Permohonan Kasasi Ditolak :
- jika alasan-alasan (keberatan) yang
dikemukakan dalam Memori Kasasi
semata-mata mengenai penilaian
pembuktian atau Fakta-fakta yang bukan
merupakan kewenangan Mahkamah
Agung, atau
- Keberatan yang diajukan tentang
Penerapan Hukum tidak ada sangkut paut
dengan pokok perkara
KASASI

 Permohonan Kasasi Dikabulkan :


Jika alasan-alasan (keberatan) yang
diajukan dalam Memori Kasasi
dibenarkan oleh Mahkamah Agung

 Putusan Kasasi yang Dikabulkan, dapat berupa :


1. Membatalkan putusan yang dimohonkan
Kasasi;
2. Memutuskan sendiri perkara dimohonkan Kasasi
PENINJAUAN KEMBALI
 Peninjauan Kembali di ajukan terhadap
putusan pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap
 Jangka waktu pengajuan Peninjauan
Kembali 180 hari

• Peninjauan Kembali dalam Perkara Perdata hanya


dapat diajukan 1 (satu) kali
• ADANYA PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI, TIDAK
MENANGGUHKAN ATAU MENGHENTIKAN
PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN
Alasan Peninjauan Kembali
a. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan
atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah
perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti
yang kemudia oleh hakim pidana dinyatakan palsu;
b. Apabila setelah perkara diputus ditemukan surat-surat
bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu
perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;
c. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut
atau lebih daripada yang dituntut;
d. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum
diputus tanpa pertimbangan sebab-sebabnya;
e. Apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai soal
yang sama, atas dasar yang sama oleh pengadilan
yang sama atau sama tingkatannya telah diberikan
putusan yang bertentangan satu dengan yang lain;
f. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan
hakim atau suatu kekeliruan yang nyata
DERDEN VERZET
 Derden Verzet adalah perlawanan pihak ketiga yang
bukan pihak dalam perkara yang bersangkutan, oleh
karena ia dirugikan oleh suatu Putusan Pengadilan
 Perlawanan derden verzet diajukan terhadap sita
eksekutorial, sita conservatoir beslag, atau sita
revindicatoir beslag.
 Pihak Ketiga merasa dirugikan dengan adanya
penyitaan tersebut
 Derden Verzet diajukan pada pengadilan yang
melakukan penyitaan
• Adanya permohonan Derden Verzet, tidak menangguhkan
atau menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan
• Kecuali, Ketua Pengadilan memerintahkan supaya
pelaksanaan putusan (eksekusi) ditunda sampai ada putusan
terkait derden verzet

Anda mungkin juga menyukai