Anda di halaman 1dari 8

GENG MOTOR SEBAGAI BENTUK KENAKALAN REMAJA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sosiologi

Disusun oleh :

1. Aden Permana
2. Fatur Gunawan
3. Maida Aulia
4. Devita Indah Maharani
5. Khairunnisa Azizah Y

SMA NEGERI 1 CIREBON


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul " Kenakalan Remaja Dalam Komunitas
Geng Motor

" Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Farida selaku guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini memberikan

panduan dalam pembelajaran bahasa indonesia. Bagi siswa-siswi untuk memahami dan
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Penulis menyadari ada kekurangan pada
karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya
penulis. Penulis juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang
pentingnya penggunaan bahasa indonesia dalam pembelajarn Cirebon, 16 Februari 2022

Cirebon, 16 Februari 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mulai dari merokok, pergaulan bebas, sampai ke tingkat yang lebih parah seperti
tawuran bahkan membentuk suatu geng yang kita kenal sebagai geng motor. Awalnya
geng motor hanya perkumpulan anak-anak remaja yang hobi kebut-kebutan dengan
motor, baik siang maupun malam hari.
Mereka melakukan balapan motor alias trek-trekan di jalanan umum. Namun
akhir-akhir ini geng motor mulai meresahkan masyarakat, bahkan aksi brutal geng
motor menyebabkan banyak korban meninggal dunia termasuk anggota geng itu
sendiri. Keberadaan geng motor mulai menyebar hampir disetiap kota dengan pola
umum yang selalu hampir sama, kecenderungan untuk menjadi brutal dan arogansi
wajib diwaspadai oleh masyarakat. Untuk itu kami menyusun Karya Tulis ini dengan
judul “GENG MOTOR SEBAGAI BENTUK KENAKALAN REMAJA”.Agar para
pembaca dan khususnya orang tua dapat membedakan organisasi formal dengan
organisasi informal yang brutal seperti geng motor agar putra-putrinya agar tidak
terjerumus kedalam organisasi itu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mencegah adanya geng motor?
2. Apakah dampak dari geng motor?
3. Manfaat apa dari terbentuknya geng motor?

1.3 Tujuan Penelitian


Geng motor adalah bagian dari suatu kultur (subkultur) masyarakat yang terbentuk
dari umumnya remaja putra atau pemuda dengan latar belakang sosial, daerah, ataupun
sekolah yang sama, yang mengasosiasikan diri dengan bersepeda motor sebagai wujud
ekspresi.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari materi yang kami kerjakan, Kami dapat mengetahui dampak dari masalah
geng motor.
BAB II
KAJIAN TEORETIS

2.1 Pengertian Geng Motor


Geng motor adalah bagian dari suatu kultur masyarakat yang terbentuk dari
umumnya remaja putra atau pemuda dengan latar belakang sosial, daerah, ataupun
sekolah yang sama, yang mengasosiasikan diri dengan bersepeda motor sebagai wujud
ekspresi.

2.2 Dampak Geng Motor


Dampak Positif dan Negatif antara lain :

POSITIF :
1. Memperluas pergaulan
2. Sarana menyalurkan hobi
3.Sarana bertukar informasi
NEGATIF :
1. Sering kebut-kebutan dijalan raya
2. Dibuat untuk tujuan yang tidak di inginkan seperti bayaknya kriminalitas dijalan
3. Membuat resah warga

2.3 Teori Perilaku Menyimpang

Kami mengambil teori dari Robert K. Merton, yang menurut dia penyimpangan
melihat perilaku menyimpang dari sudut pandang yang lebih luas yaitu dari struktur
sosial. Menurut merton struktur sosial tidak hanya menghasilkan konformitas (perilaku
yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat).
Struktur sosial menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan menekan
orang tertentu ke arah perilaku nonkonformis. Merton menyatakan bahwa perilaku
menyimpang terjadi karena tidak adanya kaitan antara tujuan dengan cara yang telah
ditetapkan dan dibenarkan oleh struktur sosial
2.4 Kerangka pikir

Teori prilaku menyimpang

Geng motor Lingkungan

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Dapat
dikatakan juga fenomena geng motor adalah sebuah [prilaku menyimpang dan sebuah
pahlawan terhadap kehidupan sosial mereka.

2.5 Hipotesis
HA = Geng motor menimbulkan dampak negatif bagi para remaja
HO = Geng motor tidak sepenuhnya menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Ada beberapa dari kelompok geng motor yang membantu masyarakat sekitar.
Walaupun jarang sekali geng motor terlihat melakukan kegiatan positif.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan penelitian


Pendekatan Penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Pendekatan
Kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
Mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti, yang
Merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
Fokus penelitian pada penelitian ini adalah “Geng Motor Sebagai Bentuk
Kenakalan Remaja”, faktor terjadinya hal negatif di geng motor adalah lingkungan
keluarga yang kurang harmonis dan kurang memberikan kenyamanan bagi seorang
remaja yang membutuhkan kasih sayang, dorongan moriil dan kebutuhan akan
eksistensinya sebagai bagian dari keluarga. Kemudian lingkungan sosial lainnya
seperti lingkungan pergaulan dan sekolah yang kurang terfilterisasi dari pengaruh-
pengaruh buruk terhadap remaja tersebut. Terlebih lagi pengaruh media
elektronik dan massa yang pada saat ini tidak sedikit mempertontonkan
perilaku dan gaya hidup remaja yang negatif seperti kekerasan, pergaulan bebas
dan narkoba

3.2 Waktu dan tempat penelitian


Penelitian mengenai fenomena geng motor XTC di Kota Bandung yang
bertransformasi menjadi organisasi masyarakat ini dilakukan di lingkungan geng
motor XTC yang ada di Jl. Kopo Gg. Lapang Rt.07/04 Bandung. Beberapa
responden peneliti tetapkan sebagai narasumber, apabila ada informan yang berasal
dari luar yang berhubungan dengan narasumber yang sudah ditetapkan peneliti
maka itu hanya dijadikan referensi saja, dan walaupun ada data tersebut hanya
dijadikan sebagai data pendukung saja yang memperkuat penelitian. Peneliti
beralasan pemilihan tempat penelitian ini adalah untuk lebih memudahkan peneliti
dalam melakukan observasi dengan informan yang berkelompok. Selain itu, peneliti
sudah memahami situasi dan keadaan tempat penelitian serta memudahkan akses
bagi subjek dan peneliti. Waktu penelitian dikondisikan dengan kebutuhan peneliti.
Tahapan penelitian ini meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penelitian lapangan

3.3 Subjek penelitian


Geng motor adalah bagian dari suatu kultur masyarakat yang terbentuk dari
umumnya remaja putra atau pemuda dengan latar belakang sosial, daerah, ataupun
sekolah yang sama, yang mengasosiasikan diri dengan bersepeda motor sebagai
wujud ekspresi.
3.4 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, Karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan (Sugiono, 2014, hlm.224). Adapun teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode sebagai berikut.

1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation)
adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan dengan keleng kapan
panca indera yang dimiliki dengan pengamatan langsung ke
lapangan. Observasi dilakukan untuk mendeskripsikan dan
menjelaskan fenomena penelitian.

2. Wawancara Mendalam (Depth Interview)


Wawancara mendalam (depth interview) adalah bertatap muka
berulang antara peneliti dan subjek penelitian, dalam rangka
memahami pandangan subjek penelitian mengenai hidupnya,
pengalamannya, ataupun situasi sosial sebagaimana diungkapkan
dalam bahasanya sendiri Taylor dan Bogdan.

3.5 Teknik analisis data


analisi data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosudur atau
langkah-langkah seperti yang dipaparkan sugiono (2010 : 246) yaitu: redupsi data,
display data, pengambilan kesimpulan, dan verifikasi. Anasilis data dilakukan untuk
memproleh jawaban atas pertanyaan penilitian serta membandinkan antara data
yang diproleh dengan konsep. Teknik pengolahan data tersebut dilakukan dengan
tahapan sebagia berikut.

1. Reduksi Data (Data Redution)


Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok.
Memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data
yang diproleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak. Untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci.

2. Penyajian data (Data Display)


Penyajian data merupakan langkah selanjutnya setelah data dereduksi.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bias dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antarketegori, dll.

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi(Conclusion Drawing and


Verification)
langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman (Sugioyono, 2010:252) yaitu penarikan simpulan dan verifikasi.
Simpulan awal dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai