Anda di halaman 1dari 31

MODUL PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

"SUARA DEMOKRASI"
Pemilihan Ketua Osis Dan Wakil Ketua Osis
“PILKETOS”
Pilihanku Suara Hatiku

PENYUSUN
Widuri Suci Agustiah , S.Pd

SMA PGRI KATIBUNG


LAMPUNG SELATAN

FASE
F
LEMBAR PENGESAHAN

Modul Projek
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Suara Demokrasi
Pemilihan Ketua Osis Dan Wakil Ketua Osis
“PILKETOS”
Pilihanku Suara Hatiku
Disusun Oleh :
Widuri Suci Agustiah, S.Pd
Modul ini disusun sebagai pedoman dan acuan dalam
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Di SMA PGRI Katibung

Dinyatakan Dapat Digunakan

Lampung Selatan, 17 Juli 2023


Kepala SMA PGRI Katibung

ISMAIL, SE.,M.M
BAB I
INFORMASI UMUM PROJEK
rasarana
2. Sarana P
ulis Modul
1. Identitas Pen elas atau halam
an
Rua n g k
fil ustakaan,
guatan Pro
Tim Proy ek Pen
PGRI sekolah,Perp
casila SMA Internet
Pelajar Pan
KATIBUNG

i Tema dan Topik


a Didik 4. Relevans
3 . Target Pesert
l
I Se m ester Ganji olah
Ke la s X
4 A. Bagi Sek n
hu n A jaran 2023/202 gi Gu ru M ata Pelajara
T a B. Ba

Relevansi Tema dan Topik


1. Bagi Sekolah

Sekolah sebagai komunitas dapat membangun kesadarandari seluruh


anggota komunitasnya mengenai pentingnya demokrasi. Dengan adanya
Pilketos, siswa dapat melaksanakan proses demokrasi sebagai bekal hidup
di tengah-tengah masyarakat.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran

Beberapa mata pelajaran memiliki keterkaitan (Relevansi) dengan Proyek


ini antara lain:
a. PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan
Melaksanakan demokrasi di tingkat sekolah
b. Bahasa Indonesia
Menyampaikan pidatodengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Informatika
Membuat brosur atau poster Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS
(Pilkasis) di SMA PGRI KATIBUNG
d. Matematika
Melakukan perhitungan suaradengan menggunakan konsep peyajian data

1
LATAR BELAKANG PROJEK
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas
negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam
tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam
peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling
mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga


pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang
menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
(DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif.
Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang
wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen)
dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum
dan peraturan.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting,


misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum.
Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara,
namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan
umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih
(mempunyai hak pilih).

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih
presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang
lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara
langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab
kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari
sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak
besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara
berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh
idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil.
Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih
pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun
negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang
telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan
kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).
2
BAB II
ALUR TAHAPAN PROJEK
1 Pengenalan

2 Kontektualisasi

3 AKSI NYATA

4 REFLEKSI

5 TINDAK LANJUT

3
DIMENSI , ELEMEN DAN SUB ELEMEN
DIMENSI
1. Berkebhinekaan Global
2. Bernalar Kritis
3. Gotong Royong

ELEMEN
1. Berkebhinekaan Global

1.1 Berkeadilan Sosial


1.2 Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai
perspekti

2. Bernalar Kritis

2.1 Menganalisis dan mengevaluasi penalaran


2.2 Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

3. Bergotong Royong

3.1 Kolaborasi
3.2 Berbagi

4
DIMENSI , ELEMEN DAN SUB ELEMEN
SUB ELEMEN
1. Berkebhinekaan Global

Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama


Memahami peran individu dalam demokrasi

2. Bernalar Kritis

Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan


prosedurnya
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

3. Gotong Royong

Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama


Koordinasi Sosial

5
RUMUSAN INDIKATOR SUB ELEMEN
1. Berkebhinekaan Global
Berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran secara
cermat dan terbuka secara mandiri
Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya
terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai mencari solusi
untuk dilema terkait konsep hak dan kewajibannya

2. Bernalar Kritis
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil
keputusan. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya
sendiri
Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan
memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan
pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan.

3. Gotong Royong
Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang
disampaikan oleh oranglain dan kelompok menggunakan
berbagai simbol dan media secara efektif, serta
menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk
menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai tujuan
bersama.
Menyelaraskan dan menjaga tindakan diri dan anggota
kelompok agarsesuai antara satu dengan lainnya serta
menerima konsekuensi tindakannya dalam rangka mencapai
tujuan bersama

6
BAB III
TAHAPAN PROYEK
1. TAHAP PENGENALAN
PERKENALAN “PERAN MEDIA SOSIAL DAN DEMOKRASI DI INDONESIA”

Objektif: Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi
informasi, serta mencari tahu penyebab dan konsekuensi dari informasi tersebut.

Kegiatan:
A. PERSIAPAN

Guru menyiapkan 2 artikel yang membahas secara kritis isu perubahan psikologis dan
gangguan privacy yang dihadapi remaja, sehubungan dengan kebebasan mengeluarkan
pendapat di media sosial. harapan-atau-ancamanhttps://mediaindonesia.com/indonesia
2018/135752/media-sosial-dan-demokrasi-
Guru menyiapkan 3 artikel koran yang membahasketerkaitan antara media sosial dan
demokrasi http://kagama.co/peran-media-sosial-dalam-demokrasi-indonesia
Jika sekolah memilikiprasarana yang memadaiguru dapat menampilkan video singkat
yangberisi issue di atas. https://www.youtube.com/watch?v=RBWY730rO9s

B. PELAKSANAAN

Guru memulai proyek ini dengan menanyakankepada peserta didik apa yang mereka tahu
mengenai demokrasi. Beberapa pertanyaan pemantikyang bisa dipakai:
1) Jelaskan makna demokrasi dalam pemahamanmu? 2) Sebutkan ciri demokrasi?
3)Bagaimana pendapatmu mengenai kebebasan berpendapat? Sampai batas mana dalam
sistem demokrasi?
4) Guru memperkenalkan tema proyek dan menegaskan relevansipenggunaan media sosial
dalam menyuarakan pendapat
peserta didik dibagi kelompok dengan menggunakan metode jigsaw (berbagi bagian
bacaan), guru membagikan 8 artikel kepadatiap kelompok untuk dibaca. Agar membentuk
kelompok yang lebih inklusif, guru dapat mempertimbangkan latar belakang agama, etnis,
jenis kelamin, juga tingkat kemampuanpeserta didik dalam proses pembentukan
kelompok.
Peserta didik di masing-masing kelompok secara bergantian saling memberikan ringkasan
intisari artikel yang mereka baca.
Alat dan Bahan: Slide presentasi, artikel
Peran Guru: Fasilitator
Tugas : Peserta didik dimintauntuk melakukan risetmandiri mengenai penggunaan media
sosial untuk menyuarakan pendapatbaik secara lokal dan nasional

7
2. TAHAP KONTEKSTUALISASI
PILKASIS, AJANG PEMBELAJARAN DEMOKRASIDI SEKOLAH

Objektif: Peserta didik menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan dan
konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif yang
berbeda

Kegiatan:

Rapat untuk membicarakan rencana pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS di awal
tahun ajaran sekolah, diskusi dipandu oleh guru Koord. P5/Pembina OSIS dikelas masing-
masing. Mereka mendiskusikan cara mencari kandidat ketua dan wakil ketua OSIS melalui
proses seleksi yang salah satunya memiliki kemampuan untuk menyampaikan pendapat,
berargumentasi, dan berpikir kritis yang akan terlihat saat melakukan debat.

Berdasarkan paparan data yang telah disajikan, guru meminta membagi peserta didik
menjadi3 kelompok. Kelompok pertama adalah kandidat ketua dan wakil ketua OSIS,
kelompok kedua berperan menyusunaturan main prosespelaksanaan pemilihan ketuadan wakil
ketuaOSIS (mereka berperan sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU)dan sebagian
lagi bergabung menjadi kelompokke yang akan menjadi bagian dari tim sukses masing masing
pasangan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS.

Kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang berasal dari peserta didik di seleksi dengan cara
melakukan debat terbuka untuk melihat kemampuan mereka dalam berargumentasi, bernalar,
berpikir kritis dan terstruktur selain mampu untuk mendengarkan pendapat dari lawan
bicara dengan bijaksana.

Guru meminta dan membimbing calon ketua dan wakil ketua OSIS terpilih untuk menuliskan
visi dan misi mereka sebagai kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang akan dijadikan
bagian dari kampanye di sekolah. Sedangkan group kedua guru meminta dan membimbing
mereka menuliskan panduan prosedur proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS
termasuk agenda kegiatan, “The DO and DON’TS” yang akan dilaksanakan di sekolah. Di
kelompok ke tiga, guru meminta dan membimbing peserta didik untuk membuat rencana
/bahan kampanye yang akan digunakan bagi masing-masing pasangan kandidat ketua dan wakil
ketua OSIS yang akan bertarung di ajang pemilihan ini. Kampanye akan dilakukan secara
virtual dan non virtual.

8
2. TAHAP KONTEKSTUALISASI
Alat dan Bahan
Kertas dan Alat Tulis
Peran Guru : Narasumber dan Fasilitator
Tugas :
Kelompok pertama untuk menuliskan draft (rancangan tulisan) pertama visi dan misi mereka
sebagai kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang akan dijadikan bagian dari kampanye di
sekolah. Kelompok kedua menuliskan draft pertama panduan prosedur proses pemilihan
ketua dan wakil ketua OSIS termasuk agenda kegiatan, “The DO and DON’TS” yang akan
dilaksanakan di sekolah. Di kelompok ke tiga, Membuat draft Pertama rencana /bahan
kampanye yang akan digunakan bagi masing-masing pasangan kandidat ketua dan wakil ketua
OSIS yang akan bertarung di ajang pemilihanini yang akan dilakukan non virtual.

Produk :

Draft/rancangan awal tulisan yang berisi visi dan misi kandidat ketua dan wakil ketua OSIS,
rancanganawal tulisan yang berisi panduanprosedur proses pemilihanketua dan wakil ketua
OSIS dan rancangan awal tulisan yang berisi rencana/bahan kampanye yang akan dilakukan
oleh masing-masing tim sukses dan relawan.

Tips untuk guru:


Disarankan agar siswa telah menguasaiteknik penulisan teks persuasi, teks prosedur
sertateks observasi sebelumkegiatan ini dilakukan, guru mendampingi siswa untuk
memastikan peserta didik mampu membedakan ragam penulisan teks sesuai dengan
kebutuhan. Kemampuanmodel pembelajaran debat juga diajarkanterlebih dahulu untuk
mengembangkan kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan
terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda dan melatih siswa untuk bersikap kritis
terhadap informasi/data/fakta yang telah diberikan.

9
3. TAHAP AKSI
PENGORGANISASIAN DATA SECARA MANDIRI

Objektif: Siswa mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu tentang penghargaan terhadap


keragaman dan kesetaraan budaya.

Kegiatan:

Setelah guru memberikan tugas dan bimbingan, siswa diberikan waktu untuk secara mandiri
melakukan proses penulisan yang berbasis penggunaan data yang akurat.
Di kelompok pertama,peserta didik berkonsultasi pada guru mengenaikonten dan
format visi dan misi yang akan dipaparkan sebagai bagian proses kampanye. Pidato ini akan
dibacakan di depan seluruh peserta didik SMA untuk mempersuasi mereka dalam
menentukan pilihankandidat ketua dan calon ketua OSIS.
Di kelompok ke-dua,peserta didik berkonsultasi pada guru mengenai agenda kegiatan
proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS beserta“The DO ( yang boleh dilakukan) and
DON’TS ( yang tidak boleh dilakukan).
Alat dan Bahan : Kertas,Alat Tulis, Laptop(jika tersedia)
Peran Guru : Supervisi dan Konsultas
Siswa harus menyelesaikan perbaikan draft pertamayang telah diberikanmasukan,
perbaikan dan koreksi oleh guru agar dapat dipergunakan di pertemuan berikutnya.

Produk :

Draft/rancangan kedua tulisan yang berisi visi dan misi kandidat ketua dan wakil ketua
OSIS, rancangan kedua tulisan yang berisi panduan prosedur proses pemilihan ketua dan
wakil ketua OSIS dan rancangan kedua tulisan yang berisi rencana/bahan kampanye yang
akan dilakukanoleh masing-masing tim sukses.
Alternatif kegiatan : Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok kecil untuk menyajikan
“mini lesson” (berbagi /saling mengajari), terutamauntuk mendapatkan umpan balik atas
tulisan mereka sebelum diberikan pada guru.

10
3. TAHAP AKSI
PRESENTASI PILKASIS AJANG PEMBELAJARAN DEMOKRASI DI SEKOLAHKU

Objektif: Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagaiargumen dalam mengambil


suatu kesimpulan atau keputusan.

Kegiatan:

Peserta didik sesuai dengan kelompoknya bergantian mempresentasikan temuan


mereka dan menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab dengan guru.
Guru dapat memberikan (tanggapan) tertulis atas presentasi kelompok di akhir sesi
sebagai bagian dari asesmen formatif
Guru sebagai moderator dapat meminta setiap kelompok untuk memberikan satu
kesimpulan dari hasil presentasi
Guru menegaskan kembaliketerkaitan antara kemerdekaan mengeluarkan pendapat
melalui media social & pentingnya Peran aktif setiap individuuntuk saling menghormati
perbedaan yang ada
Alat dan Bahan : Laptop,Proyektor
Peran Guru : Moderator
Siswa menuliskan refleksiatas masukan guru/teman sebaya, menggunakan
pemikiran mendalam dan penggunaan nalar kritis mereka untuk melihat tujuan konten
kegiatan ini

Produk :

Tulisan hasil refleksi

11
3. TAHAP AKSI
POSTER KAMPANYE PEMILIHAN KETUA OSIS
EKSPLORASI VISI DAN MISI KANDIDAT CALON KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS

Objektif: Peserta didik mampu mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis


informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.

Kegiatan:

Peserta didik dari kelompok tiga yang berperan sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum
(KPU) secara resmi menyatakan pendaftaran kandidat ketua dan wakil ketua OSIS,
beserta aturan main proses pelaksanaan kegiatan kampanye yang akan dilakukanoleh tim
sukses masing masing kandidat secara non virtual
Peserta didik dari kelompok satu beserta tim suksesnya masing -masing memulairencana
penggalangan masa secara berkelompok atau pribadi untukmempersuasi suara agar dapat
mendukung visi dan misi kandidat.
Pesertadidik dari kelompok dua mulai melakukan kampanye dengan rencana mendesain
poster yang berisi visi dan misi kandidat, foto kandidat, prestasi kandidat serta harapan
yang akan diwujudkan kandidat bagi program OSIS yang lebih baik. Kampanyeini akan
dilakukan dengan menaati aturan yang telah disepakati bersama dengan menggunakan media
sosial maupun kampanye secara langsung
Alat dan Bahan : Laptop,Buku dan Alat Tulis
Peran Guru : Fasilitator
Tugas :
a. Peserta didik di kelompok tiga memastikan proses jalannya kampanye masing masing
kandidat besertatim suksesnya akan berjalan dengan baik , memberikan arahan,teguran atau
hukuman sesuai aturan yang telah disepakati sebelumnya.
b. Peserta didik di kelompok satu dan dua menuliskan refleksiatas rencana strategi
kampanye yang akan dilakukan baik berupa masukandari calon pemilih,teknik yang digunakan
maupun konten dari materi kampanye.

Produk : Tulisan hasil refleksi

Tips untuk guru :


guru bekerjasama dengan siswa yang menyukai kegiatanfotografi (jika tersedia) jika tidak
ada dapat meminta beberapa siswa untuk menjadi bagian dari tim dokumentasi yang
bertugas mengumpulkan bukti kegiatan selama proyek ini berlangsung dalam bentuk
video,foto,pod-cast, rekaman suara dan lain-lain. Hal ini dapat digunakan untuk asesmen
portofolio nantinya

12
3. TAHAP AKSI
POSTER KAMPANYE PEMILIHAN KETUA OSIS
EKSPLORASI PERAN OSIS DALAM MEMBANTU SISWA BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN

Objektif:Peserta didik memahami konsep hak dan kewajiban serta implikasinya terhadap
ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak
orang/kelompok lain.

Kegiatan:

Guru meminta peserta didik untuk berbagihasil refleksi kegiatan di pertemuan


sebelumnya.
Guru lalu meminta peserta didik untuk brainstorming (curah pendapat) mendiskusikan
setidaknya empat hal berikut:
1) contoh aksi/kampanye yang mungkin untuk diimplementasikan di sekolah mereka untuk
membantu peserta didik berdemokrasi dengan santun
2) tantangan/apa yang menghalangi implementasi aksi/kampanye tersebutdi sekolah mereka.
3) hal-hal yang perlu dimodifikasi agar aksi/kampanye tersebut dapat dilakukan di sekolah
mereka.
4) Hasil brainstorming (curah pendapat) dapat dirangkum di tabel hasil curah pendapat
Alat dan Bahan : Laptop,Buku dan Alat Tulis
Peran Guru : Fasilitator
Tugas :
Kelompok 1 dan 2 memodifikasi teknik kampanye yang dapat dijadikan contoh atau
“role- model” bagi siswa lainnya,baik berkampanye di dunia maya (media sosial),maupun di
duniamaya. Kelompok 3 merevisi aturan yang perlu diperbaiki, dikurangi, ditambahkan atau
dimodifikasi agar proses berdemokrasi dapat berjalan dengansantun, bermakna dan bermutu

Produk :
Peta pikiran yang berisiteknik kampanye dan aturan main dalam berdemokrasi di
pemilihan kandidat ketua dan wakilketua OSIS

13
3. TAHAP AKSI
PROSES MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DENGAN CARA YANG SANTUN DAN
BERKUALITAS UNTUK BERKAMPANYE PEMILIHAN KETUA OSIS

EKSPLORASI VISI DAN MISI KANDIDAT CALON KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS

Objektif:Peserta didik mampu mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis


informasiyang relevan serta memprioritaskan beberapagagasan tertentu.

Kegiatan:

Kelompok satu (kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS) dan kelompok dua (Tim
sukses) mulai berkampanye dengan menggunakan etika komunikasi berdemokrasi
mengeluarkan pendapat, menjelaskan visi dan misi setiap kandidat dengan menggunakan
media sosial
Guru dan kelompok 3 yang berperan sebagai (KPU) meminta masing-masing kelompok
untuk memperlihatkan contoh poster kampanye yang telah dibuat dan konten kampanye di
media sosial serta menjelaskan alasan kenapa poster atau konten tersebut sudah layak untuk
dikonsumsi publik (lingkungan sekolah).
Setelah setiap kelompok selesai menyelesaikan kegiatan mereka masing-masing, guru
menyimpulkan hasil kegiatan kampanye yang telah dilakukan.
Di akhir sesi, guru dapat memperlihatkan rubrik dari kriteria kampanyeyang santun,
bermakna dan berkualitasmelalui media sosial dalam berdemokrasi untuk menjadi pedoman
siswa di aktivitas selanjutnya.
Alat dan Bahan : Laptop, Proyektor, Alat Tulis dan Buku
Peran Guru : Fasilitator
Tugas :
Guru meminta kelompok tiga yang berperan sebagai KPU terus memantau proseskampanye
yang dilakukanoleh kandidat ketua dan wakil ketua OSIS, dan tim sukses masing – masing
serta mengingatkan kembali aturanmain yang telah disepakati bersama.

Produk :
Tabel check list yang berisi aturan main proses berdemokrasi di sekolah

14
3. TAHAP AKSI
PROSES KAMPANYE LANGSUNG (DEBAT TERBUKA)
EKSPLORASI VISI DAN MISI KANDIDAT CALON KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS

Objektif: Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagai argumen dalam mengambil
suatu simpulan atau keputusan.

Kegiatan:

Debat terbuka digelar selama sekitar 90 menit.


Debat akan terdiri dari enam segmen.
a. Segmen pertama, pemaparanvisi-misi oleh masing-masing kandidat ketua dan wakil ketua
OSIS selama total 25 menit detik.
b. Segmen kedua dan ketiga, menjawabpertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang telah
disusun guru (panelis) dan sudah diberikankepada masing-masing pasangan kandidat sebelum
debat,terkait tema debat (cara berdemokrasi yang santun, berkualitas dan bermutu
melaluimedia social) selama30 menit menit.
c. Segmen keempat dan kelima, masing-masing pasangan kandidat melemparkan
pertanyaan kepada pasangan kandidatlainnya, dan melakukandebat antar kandidat atas
pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Pada kesempatan ini, masing-masing pasangan
diberikan waktu selama 10 menit, sehingga total segmen keempatdan kelima akan
berlangsung selama 25 menit.
d. Segmen keenam,Kelompok tiga (KPU) memberikan waktu kepada masing-masing pasangan
kandidatuntuk memberi pernyataan penutup selama maksimum 10 menit.
e. Moderator dalam debat perdana ini adalah guru
Alat dan Bahan :
Laptop (software mendukung pembuatan e-poster untuk media sosial, Kertas Karton, sound
system, microphone, podium, panggung mini, bangku/tikar bagi hadirin
Peran Guru : Fasilitator
Tugas :
Kelompok 1 & 2 (tim sukses ) melakukan evaluasi proses debat terbuka, agar sisa waktu
kampanye dapat berjalan lebih baik Kelompok 3 melakukan evaluasi untuk perbaikan proses
kampanye agar demokrasi dapat berjalan dengan baik

Produk :
Tulisan hasil refleksi

15
3. TAHAP AKSI
MASA/MINGGU TENANG DAN SIMULASI PEMILIHAN KETUA OSIS DI SEKOLAH

Objektif: Peserta didik mampu menjelaskan asumsi yang digunakan,menyadari


kecenderungan dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan
perspektif yang berbeda.

Kegiatan:

Dalam masa/minggu tenang ini, peserta pemilu dan tim suksesnya dilarang melakukan
aktivitas kampanye(virtual/non virtual) yaitu melakukan kegiatan peserta pemilu, atau pihak
lain yang ditunjuk,untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau
citra diri kandidat ketua dan wakil ketua OSIS. Dalam masa/Minggu tenang, dilarang pula
politik uang yang menjanjikan atau memberikan uang dan materilainnya pada pemilih untuk
mempengaruhi pilihan pemilih. Tim sukses juga harus menurunkan semua atribut
kampanyeyang ada seperti poster,visi/misi, foto kandidat dan lain-lain dari lingkungan
sekolah.
Siswa dan guru mengadakan simulasi pencoblosan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS
pada seluruh peserta didik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Panitia pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS akan memanggil peserta didik
berdasarkan kelas. Setelah dipanggil panitia,siswa akan diberikan surat suara yan berisi
nama dan gambar/foto jumlah kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS.
b. Sebelum mencoblos, peserta didik harus memeriksa kembali kondisi surat suara yang
diterima. Bila ditemukan kerusakan, peserta didik dapat meminta panitia untuk
menggantinya.
c. Saat tiba gilirannya, peserta didik masuk ke bilik suara untuk mencoblos kandidat pilihan.
d. Setelah mencoblos, peserta didik memasukkan surat suara ke kotak yang tersedia. Durasi
yang bisa digunakan untuk mencoblos sekitar2-5 menit.
e.Peserta didik harus memperhatikan cara mencoblos surat suara agar suara terhitungsah
saat proses penghitungan.
f.Sebelum meninggalkan tempat pemilihan suara, peserta didik wajib meletakkan tangannya
pada kotak/bak stempel/stamp-pad sebagai buktibahwa peserta didiktelah memberikan hak
suara pada pemilihan kandidatketua dan wakil ketua OSIS
Alat dan Bahan : Laptop , Kertas karton , Gunting ,Lem , Kardus , Printer
Peran Guru : Fasilitator
Tugas : Panitia Mempersiapkan pembuatan atau desain Bilik Suara , Kotak Suara , Kertas
Pilih Mendata mata pilih , mendasesain tempat

Produk :
Kotak Suara, Bilik Suara , Kertas Pilih , Selempang

16
3. TAHAP AKSI
PELAKSANAAN PEMILIHAN KETUA OSIS DI SEKOLAH

Objektif: Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagaiargumen dalam mengambil


suatu simpulan atau keputusan.
.
Kegiatan:

Kepala Sekolah dan Guru Pembina OSIS membuka acara dan memimpin doa (jika kegiatan
ini benar-benar diadakan sesuai dengantanggal kegiatan pemilihanketua dan wakil ketua
OSIS yang telah dipersiapkan sebelumnya di dalam kalender akademik), jika sekedar hanya
untuk proyek guru yang terlihatdapat membuka acara/kegiatan ini.
Panitia pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS akan memanggil peserta didik
berdasarkan jenjang kelas. Setelah dipanggil panitia, peserta didik akan diberikan surat
suara yang berisi nama dan gambar/foto jumlah kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS.
Sebelum mencoblos, peserta didik harus memeriksa kembali kondisi surat suara yang
diterima.Bila ditemukan kerusakan, peserta didik dapat meminta panitia untuk menggantinya.
Saat tiba gilirannya, peserta didik masuk ke bilik suara untuk mencoblos kandidat pilihan.
Setelah mencoblos, peserta didik memasukkan surat suara ke kotak yang tersedia.
Durasi yang bisa digunakan untuk mencoblos sekitar2-5 menit.
Peserta didik harus memperhatikan cara mencoblos surat suara agar suara terhitung sah
saat proses penghitungan.
Sebelum meninggalkan tempat pemilihan suara, peserta didik wajib meletakkan
tangannya pada kotak/bak stempel/stamp- pad sebagai bukti bahwa peserta didik telah
memberikan hak suara pada pemilihan kandidatketua dan wakil ketua OSIS
Penghitungan suara akan dilakukan secara terbuka yang akan disaksikan secara langsung
oleh seluruh peserta didik ,guru,kepala sekolah dengan menggunakan papan suara sekolah
Alat dan Bahan : Bilik Suara, Kertas Pilih , Kotak suara , Microfon, Kursi , Meja
Peran Guru : Pengawas jalannya pemilihan agar berlangsung jujur dan adil

Produk :
Peserta didik boleh memilih salah satu dari pilihan berikut,yaitu : video, refleksi,jurnal
refleksi atau laporan hasil pengamatan atas berjalannya proses demokrasi yang santun dan
bermartabat di sekolah

Tips untuk guru : Untuk memudahkan pemahaman siswa saat melakukan kegiatan ini, peserta
didik dapat menyaksikan video singkatmengenai tata cara pemungutan suara PEMILU 2019
sebagai bahan referensi berjalannya proses demokrasi yang santun dan bermartabat.
Link : https://www.youtube.com/results?search_query=proses+pemilu

17
4. TAHAP REFLEKSI
PERSIAPAN PELAKSANAAN PELANTIKAN KETUA OSIS DAN WAKIL OSIS

Objektif: Peserta didik mempersiapkan untuk melakukan proses pelantikan dan ReOrganisasi
Periode 2023/2024

Kegiatan:

Siswa dan Guru Pembina OSIS melakukan rapat diskusi terbuka persiapan untuk
kegiatan pelantikan Ketua OSIS dan Wakil OSIS
Pembentukan Panitia Pelantikan yang akan diselenggarkan di satuan pendidikan
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada proses pelantikan .
Membuat Rounddown acara pelantikan
Alat dan Bahan :Microphone , Ruang Kelas
Peran Guru : Fasilitator Dan Peserta Diskusi

Produk :
Hasil Rapat Diskusi Terbuka

18
5. TAHAP TINDAK LANJUT
PELAKSANAAN PELANTIKAN KETUA OSIS DAN WAKIL OSIS

Objektif: Peserta didik melaksanakn proses pelantikan dan ReOrganisasi Periode


2023/2024

Kegiatan:

Kepala Sekolah dan Dewan Guru ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelantikan Ketua
OSIS dan Wakil OSIS
Kepala Sekolah Memimpin langsung kegiatan pelantikan didampingi dewan guru dan
anggota Osis periode sebelumnya
Alat dan Bahan :Microphone , Lapangan
Peran Guru : Pembina Acara Pelantikan

Produk :
Peserta didik boleh memilih salah satu dari pilihan berikut,yaitu : video, refleksi,jurnal
refleksi atau laporan hasil krgiatan pelantikan

19
BAB IV
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

RUBRIK INSTRUMEN OBSERVASI

RUBRIK/REFLEKSI GURU

RUBRIK /REFLEKSI TUGAS KELOMPOK

RUBRIK EVALUASI DIRI

RUBRIK EVALUASI AKSI PROYEK

20
BAB V
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. TAHAP PENGENALAN
BAB V
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. TAHAP KONTEKSTUALISASI
BAB V
DOKUMENTASI KEGIATAN
3. TAHAP AKSI
BAB V
DOKUMENTASI KEGIATAN
4. REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT

Anda mungkin juga menyukai