Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk SMP (Fase D)
Dimensi PPP Elemen PPP Sub elemen PPP Target Pencapaian di akhir fase D Aktivitas
terkait
Beriman, bertaqwa Akhlak bernegara Melaksanakan Hak Menganalisis peran, hak, dan 1, 2, 3
kepada Tuhan Yang dan Kewajiban kewajiban sebagai warga negara,
Maha Esa dan sebagai memahami perlunya mengutamakan
Warga Negara kepentingan umum di atas kepentingan
berakhlak mulia
Indonesia pribadi sebagai wujud dari
keimanannya kepada Tuhan YME
Gotong royong Kepedulian Tanggap terhadap Tanggap terhadap lingkungan sosial 4, 5
lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya
dan berkontribusi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Mandiri Pemahaman diri Mengenali kualitas Membuat penilaian yang realistis 8, 9
dan situasi yang dan terhadap kemampuan dan minat , serta
dihadapi minat diri serta prioritas pengembangan diri
tantangan yang berdasarkan pengalaman belajar dan
dihadapi aktivitas lain yang dilakukannya
Bernalar Krits Menganalisis dan Menganalisis dan Menalar dengan berbagai argumen 5, 6, 7
mengevaluasi mengevaluasi dalam mengambil suatu simpulan atau
penalaran dan penalaran dan keputusan.
prosedurnya prosedurnya
Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia adalah salah satu momen paling penting dalam kalender politik negara ini. Pemilu
menjadi fondasi dari sistem demokrasi Indonesia yang berdasarkan asas kedaulatan rakyat, di mana rakyat Indonesia
memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka dan memberikan mandat kepada wakil-wakil mereka di lembaga legislatif.
Berikut adalah pandangan umum tentang Pemilu di Indonesia:
1. Kedaulatan Rakyat: Pemilu di Indonesia adalah wujud nyata dari asas kedaulatan rakyat, di mana kekuasaan sejati
berada di tangan rakyat. Pemilu memberikan kesempatan kepada warga negara Indonesia untuk memberikan suara
mereka dalam menentukan masa depan negara mereka.
2. Sistem Multi-Partai: Indonesia memiliki sistem multi-partai yang beragam, yang memungkinkan banyak partai politik
bersaing dalam pemilihan. Ini mencerminkan keragaman politik dan ideologi di negara ini.
3. Pemilu Lokal dan Nasional: Pemilu di Indonesia mencakup pemilihan nasional, seperti pemilihan umum presiden dan
legislatif nasional, serta pemilihan lokal untuk gubernur, bupati, dan walikota. Pemilihan lokal memberikan otonomi
kepada daerah dalam menentukan pemimpin dan kebijakan mereka sendiri.
4. Pemilu Teratur: Pemilu diadakan secara teratur, dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilihan umum
presiden diadakan setiap lima tahun sekali, sementara pemilihan umum legislatif dan pemilihan lokal diatur sesuai
jadwal yang berbeda.
5. Partisipasi Massa: Pemilu di Indonesia sering kali melibatkan partisipasi massa. Rakyat Indonesia aktif dalam
kampanye politik, debat, dan pemilihan umum itu sendiri. Kampanye politik sering kali meriah dengan dukungan
massal dari pendukung berbagai kandidat.
6. Tantangan Kontroversial: Pemilu di Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Beberapa pemilihan umum telah disertai
dengan kontroversi terkait dengan potensi kecurangan, pelanggaran etika, dan konflik politik.
7. Pengaruh Media Sosial: Peran media sosial dalam Pemilu Indonesia semakin penting. Kandidat dan partai politik
menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan pemilih, sementara warga negara juga menggunakan
platform tersebut untuk mengungkapkan pendapat mereka dan memantau proses pemilihan.
8. Keamanan dan Transparansi: Keamanan dan transparansi selalu menjadi perhatian dalam setiap pemilihan umum.
Pemerintah dan badan pemilihan bekerja keras untuk memastikan pemilihan berlangsung dengan aman dan
transparan.
9. Pemilu di Indonesia adalah tanda kekuatan demokrasi dalam negara ini. Meskipun terdapat tantangan dan
kontroversi, proses pemilihan umum terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan seiring berjalannya waktu.
Pemilu terus menjadi mekanisme utama di mana rakyat Indonesia dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses
politik dan memilih pemimpin serta perwakilan yang mereka anggap paling mewakili kepentingan mereka.
WAKTU : 9 JP
BAHAN : Berita, artikel. Video
PERAN GURU : Fasilitator
PERSIAPAN
Guru menyiapkan:
Artikel dan vidoe isu kontroversi Pemilu di Indonesia
LCD proyektor
Pelantang
Siswa menyiapkan:
PELAKSANAAN
Kegiatan 1-2
Isu Kontroversi Pemilu di Indonesia
LEMBAR KERJA 1
MENGANALISIS SEJARAH PEMILU DI INDONESIA
Informasi:
Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia adalah salah satu momen paling penting dalam kalender politik negara ini.
Pemilu menjadi fondasi dari sistem demokrasi Indonesia yang berdasarkan asas kedaulatan rakyat, di mana rakyat
Indonesia memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka dan memberikan mandat kepada wakil-wakil mereka di
lembaga legislatif.
Berikut adalah pandangan umum tentang Pemilu di Indonesia secara ringkas:
1. Sistem Multi-Partai: Indonesia memiliki sistem multi-partai yang beragam, yang memungkinkan banyak partai
politik bersaing dalam pemilihan. Ini mencerminkan keragaman politik dan ideologi di negara ini.
2. Pemilu Teratur: Pemilu diadakan secara teratur, dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilihan
umum presiden diadakan setiap lima tahun sekali, sementara pemilihan umum legislatif dan pemilihan lokal diatur
sesuai jadwal yang berbeda.
3. Partisipasi Massa: Pemilu di Indonesia sering kali melibatkan partisipasi massa. Rakyat Indonesia aktif dalam
kampanye politik, debat, dan pemilihan umum itu sendiri. Kampanye politik sering kali meriah dengan dukungan
massal dari pendukung berbagai kandidat.
4. Pengaruh Media Sosial: Peran media sosial dalam Pemilu Indonesia semakin penting. Kandidat dan partai politik
menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan pemilih, sementara warga negara juga menggunakan
platform tersebut untuk mengungkapkan pendapat mereka dan memantau proses pemilihan.
5. Keamanan dan Transparansi: Keamanan dan transparansi selalu menjadi perhatian dalam setiap pemilihan
umum. Pemerintah dan badan pemilihan bekerja keras untuk memastikan pemilihan berlangsung dengan aman
dan transparan.
LEMBAR KERJA 2
PEMILU DI INDONESIA
Tahun: 1960-1962
Lokasi: Papua Barat (Irian Barat)
Tokoh Penting: Soekarno, Abraham Alexander Embiricos
Output: Konflik antara Indonesia dan Belanda atas wilayah Papua Barat yang berakhir dengan perjanjian New York
pada tahun 1962 dan penyerahan Papua Barat kepada Indonesia.
Peristiwa G30S/PKI (Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia)
Tahun: 1965
Lokasi: Jakarta
Tokoh Penting: Soeharto, Soekarno
Output: Kudeta militer yang dipimpin oleh Soeharto, yang mengakibatkan penggulingan Soekarno dan penghancuran
PKI serta penghilangan ribuan nyawa.
Operasi Timor Timur
Tahun: 1975-1999
Lokasi: Timor Timur (sekarang Timor Leste)
Tokoh Penting: Suharto
Output: Pendudukan Indonesia di Timor Timur yang dipenuhi kontroversi internasional dan kebijakan represif selama
hampir 24 tahun.
Krisis Moneter Asia
Tahun: 1997-1998
Lokasi: Seluruh Asia, termasuk Indonesia
Tokoh Penting: Soeharto
Output: Krisis moneter yang menghancurkan ekonomi Indonesia dan memicu demonstrasi besar-besaran yang
akhirnya memaksa pengunduran diri Soeharto.
Reformasi dan Pemilihan Umum 1999
Tahun: 1998-1999
Lokasi: Seluruh Indonesia
Tokoh Penting: Megawati Soekarnoputri
Output: Gerakan reformasi yang dipimpin oleh mahasiswa dan masyarakat sipil, menghasilkan pemilihan umum
tahun 1999 yang mengantarkan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden pertama yang dipilih secara demokratis di
Indonesia.
Krisis Politik 2004 - Pilpres 2004
Tahun: 2004
Lokasi: Seluruh Indonesia
Tokoh Penting: Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri
Output: Kontroversi terkait dengan hasil pemilihan umum 2004 yang dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono,
dengan tuduhan kecurangan oleh Megawati Soekarnoputri.
Kontroversi UU Pornografi
Tahun: 2008
Lokasi: Indonesia
Tokoh Penting: Kelompok Aktivis dan Politisi
Output: Kontroversi terkait dengan UU Pornografi yang dianggap oleh beberapa pihak sebagai bentuk keterlaluan
dalam mengatur moral masyarakat.
Pilpres 2014 dan Kontroversi Kepemilikan Asing
Tahun: 2014
Lokasi: Seluruh Indonesia
Tahun: 2019
Lokasi: Seluruh Indonesia
Tokoh Penting: Mahasiswa Aktivis
Output: Demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa yang menuntut perubahan dalam berbagai aspek, termasuk
reformasi politik, hak asasi manusia, dan isu-isu sosial.
LEMBAR KERJA 3
LINI MASA PEMILU DI INDONESIA
Guru harus memastikan adanya bimbingan selama penelitian dan persiapan proyek.
Proyek dapat dikerjakan secara individu atau dalam kelompok, dengan peran yang jelas untuk masing-masing
anggota.
Proyek ini memberikan peserta kesempatan untuk mendalam dalam pemahaman tentang bagaimana media dan opini
publik saling terkait dalam konteks demokrasi. Hal ini juga mendorong pemikiran kritis tentang berita dan informasi
yang mereka konsumsi serta dampaknya dalam proses politik.
CAPAIAN
Peserta akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang peran dan fungsi media dalam demokrasi, termasuk
bagaimana media menyebarkan informasi, mengawasi pemerintah, dan memengaruhi opini publik.
Peserta akan mengasah kemampuan presentasi dan komunikasi mereka saat menyajikan hasil analisis mereka
kepada kelompok atau kelas. Ini akan membantu mereka dalam berbicara di depan umum dan berbagi temuan
mereka.
Peserta akan belajar bagaimana menganalisis studi kasus untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana media
dan opini publik saling terkait dalam konteks demokrasi.