Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Kami tim penyusun modul P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)


memanjatkan puji syukur ke hadapan Allah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayatNya sehingga Modul ini dapat selesai dan siap
digunakan. Secara umum modul ini berisi pendahuluan, pembelajaran dan
glosarium. Pada bagian pembelajaran dijelaskan tentang pemetaan
kompetensi, tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta
didik, rangkuman, refleksi serta penilaian pembelajaran beserta pedoman
penskorannya.

Modul ini disusun untuk menjadi panduan di dalam pelaksanaan


pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan titik fokus pada
elemen Akhlak bernegara, Kolaborasi, dan koordinasi sosial pemahaman diri
terhadap situasi yang dihadapi dan bagaimana memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan sesuai dimensi profil pelajar pancasila. Pada projek ini
siswa diberikan kebebasan di dalam mengembangkan projek dan berkolaborasi
dengan pihak/sumber lain yang relevan, strategi pembelajaran maupun alokasi
waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila ini disesuaikan dengan kondisi sekolah,
sarana dan prasarana, minat serta karakteristik peserta didiknya.

Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, segala kritik konstruktif dari para pembaca
sebagai pengguna maupun dari pihak-pihak lain yang terkait dengan kurikulum
merdeka sangat kami harapkan demi kesempurnaan implementasi modul ini di
sekolah kami. Dengan adanya kritik dan saran tersebut tim penyusun berharap
implementasi modul ini di sekolah kami akan semakin baik.

Onewila. 12 Januari 2024

Tim Penyusun
Modul Projek
SUARA DEMOKRASI
Berdemokrasi dan Berorganisasi di SMA Negeri 2 Konawe Selatan

Tujuan, Relevansi Projek, dan Target Pencapaian Projek

TUJUAN PROjEK:
Sekolah mempunyai peran pendidikan sebagai instrumen untuk mengisi
penguatan demokrasi dalam berorganisasi dari dimensi substansi dan kultural.
Dengan pendidikan demokratik melalui pelaksanaan organisasi di sekolah
bertujuan,
1. Peserta didik menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara,
memahami perlunya mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadi dan melaksanakan ibadahnya sebagai wujud dari keimanannya kepada
Tuhan YME.
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran atas nilai-nilai demokrasi terutama
memahami hak dan kewajibannya.
3. Menguatkan kesadaran dan kepedulian dan mampu berkontribusi.
4. Membangun masyarakat sekolah menjadi independen dengan mengedepankan
musyawarah dan mufakat.
Terlaksananya pemilu di sekolah dan terbangun kesadaran pada sikap peserta didik
untuk tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya
dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekolah.

RELEVANSI PROJEK DENGAN SEKOLAH

Kemendikbudristek melalui Pusat Penelitian dan Kebijakan (Puslitjak) pada


diskusi kebijakan tematik, dan peluncurkan buku berjudul “Membentuk Warga
yang Demokratis Melalui Pendidikan” secara daring, pada hari Rabu (30/6 2022).
Diskusi kebijakan tersebut dilakukan untuk memetakan kondisi dan mendiskusikan
peran pendidikan dalam membentuk generasi muda yang
demokratis.(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/07/kemendikbudristek-
dorong-pendidikan-demokrasi-di-sekolah-melalui-penguatan-literasi-kewargaan)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Anindito
Aditomo mengatakan, pendidikan untuk mengenalkan, mempelajari, dan
mempraktikkan prinsip dan nilai-nilai demokrasi adalah salah satu fungsi paling
penting dan esensial dari cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang
demokratis. Oleh sebab itu, pendidikan demokrasi didorong untuk dapat
diimplementasikan di sekolah.
“Pendidikan terutama terkait politik, kewargaan, dan demokrasi mendapatkan
perhatian besar dari pemerintah untuk menghasilkan warga negara yang menyadari
nilai-nilai demokrasi, seperti penghargaan kebebasan berpendapat, persamaan hak,
keragaman, musyawarah, toleransi, dan penegakan hukum sesuai pengamalan sila
ke-4 Pancasila
Pembinaan demokrasi bukan hanya tanggung jawab salah satu guru mata pelajaran,
namun menjadi tanggung jawab seluruh guru. Melalui penerapan dan penciptaan
lingkungan dan suasana yang demokratis di sekolah, suasana yang terbuka dan
mendorong siswa untuk berani mempunyai pendapat, berani berpikir sendiri dan
menyuarakannya. Hal ini idealnya terjadi di semua mata pelajaran dan menjadi
sumber utama pembelajaran demokrasi di sekolah.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM PELAKSANAAN


PROJEK

• Pemahaman bahwa sikap demokratis harus dikenalkan kepada siswa, melalui


pelaksanaan pemillu OSIS untuk membangun kesadaran, tentang hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.
• Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk
membuat sebuah rancangan kegiatan pemilu dan sidang sidang pleno yang
harus dijalankannya, namun keberhasilan dari projek suara demokasi ini
ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang Indonesia serta
bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya.
• Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa
untuk menuangkan kreativitas mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka
dalam menerima masukan program dari siswa yang berhubungan dengan
projek yang bertema suara demokrasi.
Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata
pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk kampanye, pemungutan suara atau
lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.

TARGET PENCAPAIAN PROJEK


Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik 4
dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia, gotong royong, mandiri dan Bernalar Kritis beserta sub-elemen
terkait yang dijabarkan secara detail di halaman selanjutnya.
Projek ini dimulai dengan tahap mencari, dimana siswa belajar tentang
demokrasi dan pemilu di Indonesia. Setelah tahap mencari, siswa masuk dalam tahap
menggambarkan dengan melakukan diskusi tentang bagaimana pemilihan pengurus
OSIS dapat dilaksanakan seperti pelaksanaan pemilu di Indonesia. Selama proses
projek ini berjalan, murid tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga
membangun sikap gotong royong, mandiri dan berpikir kritis memecahkan masalah
tentang PEMILU OSIS di SMPN 2 Ngancar. Selanjutnya pada tahapan melakukan,
siswa menuangkan aksi nyata mereka dengan melakukan pemilu OSIS di sekolah
dengan mekanisme yang hampir sama dengan pemilu yang sebenarnya.
Pada projek ini siswa diajak untuk mengenal dan belajar tentang demokrasi secara
nyata pada lingkup sekolah. Sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di
Indonesia dicoba untuk dipraktikkan oleh siswa disekolah. Pada projek ini akan
ditumbuh kembangkan 2 dimensi profil pelajara Pancasila, yaitu berkebinekaan
global dan bernalar kritis, sehingga diharapkan terbangun sikap positif siswa
terhadap kehidupan demokrasi dan dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-
hari.
Tahapan dalam Projek Berdemokrasi dan Berorganisasi di SMA Negeri 2
KMonawe Selatan
Tahap Pengenalan
• Sosialisasi dan tes diagnostik awal
• Peran media sosial dan demokrasi di indonesia
• Refleksi awal gaya hidup penggunaan media sosial
• Diskusi kritis masalah demokrasi
Tahap Kontekstualisasi
• Struktur osis di sekolah dan kesamaannya dengan kehidupan bernegara
• Skema pelaksanaan pemilihan MPK dan PILKETOS
• Petugas kpps dan fungsinya
• Suara demokrasi di sekolahku
• Asesmen formatif presentasi suara demokrasi di sekolahku
Tahap Aksi
• Proses kampanye langsung (debat terbuka): eksplorasi visi dan misi kandidat
calon ketua dan wakil ketua osis
• Merencanakan sarana dan prasarana pemilu osis
• Proses persidangan penetapan ketua dan wakit ketua osis terpilih
• Asesmen sumatif pelaksanaan pemilihan ketua osis di sekolah
Tahap Refleksi dan Tindak lanjut
• Beraksi dan berefleksi agar dapat mengeluarkan pendapat dengan santun
dan berkualitas melalui media sosial
• Asesmen sumatif (tugas unjuk pemahaman) berdemokrasi dengan santun
dan berkualitas dimedia sosial
DIMENSI, ELEMEN, SUB ELEMEN, DAN TARGET PENCAPAIAN PROYEK

Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian


di Akhir Fase E
BERKEBINEKAAN 1. Elemen: Refleksi dan Sub-elemen 1: Turut serta
GLOBAL bertanggung jawab Menyelaraskan perbedaan berpartisipasi dalam
terhadap pengalaman budaya proses pengambilan
kebinekaan keputusan bersama
2. Elemen: Berkeadilan
Sosial Sub-elemen 2 :
Berpartisipasi dalam
proses pengambilan
keputusan bersama
3. Elemen : Berkeadilan
Sub-elemen 3 : Memahami
Sosial
peran individu dalam
demokrasi
BERNALAR 1. Elemen: Memperoleh Sub-elemen 1 : Menalar dengan
KRITIS dan memproses Mengidentifikasi, berbagai argumen
informasi dangagasan mengklarifikasi, dan dalam mengambil
mengolah informasi dan suatu simpulan atau
gagasan keputusan.
2. Elemen: Menganalisis Sub-elemen 2 :
dan mengevaluasi Mengevaluasi dan
penalaran dan menganalisa penalaran
prosedurnya sebelum mengambil suatu
keputusan atau
kesimpulan
3. Elemen: Refleksi Sub-elemen 3 : Merefleksi
pemikiran dan proses dan mengevaluasi
berpikir pemikirannyasendiri

PEMAHAMAN UTAMA :
1. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah
hidup mereka baik secaralangsung atau melalui perwakilan.
2. Demokrasi Pancasila bertujuan untuk mengutamakan keselarasan,
keseimbangan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun
golongan.
3. Hak untuk mengeluarkan pendapat harus dilakukan dengan mengindahkan
norma sosialdan hukum yang berlaku.
4. Hak berpendapat selalu diiringi dengan kewajiban menghargai pendapat
orang lain,karena pada dasarnya setiap kebebasan yang dimiliki selalu dibatasi
oleh hak dan kebebasanorang lain
5. Terdapat aturan atau etika yang harus dipatuhi saat kita menjalankan hak
berdemokrasi atau berpendapat baik secaravirtual maupun di dunia nyata.

PERTANYAAN INTI :
1. Jelaskan tantangan demokrasi di Indonesia?
2. Bagaimana seharusnya demokrasi dijalankan secara ideal?
3. Mengapa demokrasi Pancasila bertujuan untuk mengutamakan keselarasan,
keseimbangan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun
golongan?
4. Bagaimana cara untuk berpendapat dengan mematuhi norma sosial dan
hukum?
5. Solusi apa yang dapat kita tawarkan untuk mengantisipasi permasalahan
tersebut (mengemukakan pendapat/berdemokrasi dengan santun dan
bermutu)?
Aktivitas 1 Tahap pengenalan Suara Demokrasi
Waktu: 8 JP
Bahan: LCD, laptop/computer, Artikel, alat tulis
Peran Guru: fasilitator dan pendamping
Tujuan : Peserta didik mampu mengungkapkan pemikirannya berkaitan tetang
suarademokrasi.
Kegiatan 1 : 2 JP

Persiapan :
o Guru mengkondisikan peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik
o Guru memperkenalkan Tema Projek 3
o Guru dan peserta didik membuat kesepakatan kelas
o Dan membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok maksimum
5 orang perkelompok
Pelaksanaan :
Guru memberikan soal tes diagnostik untuk mengetahui kemampuan dan
pemahaman awal siswa tentang suara demokrasi.

Tes Diagnostik:

Jawablah pertanyaan berikut dengan sebaik baiknya, tes tidak berpengaruh


terhadappenilaian proyek kalian!

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu mengetahui tentang pemilu?
2 Apakah kamu mengetahui tentang demokrasi?
3 Tahukah kamu bahwa negara Indonesia
merupakan negara demokrasi?
4 Pernahkah kamu menyuarakan pendapat?
Kapan dan dimana?
5 Apakah setiap orang memiliki hak suara dalam
pemilu?
6 Dapatkah berdemokrasi melalui media sosial,
seberapa jauh perannya?
7 Jika ada pemilu di Indonesia, saya sangat
senang, karena apa?
8 Apakah kalian sudah berhak mengikuti pemilu?,
apa sebabnya?
9 Setujukah kalian jika pemilihan MPK dan ketua
OSIS di sekolah dilakukan seperti pelaksanaan
pemilu!
10 Jika dilaksanakan pemilu OSIS nilai positif apa
yang bisa siswa dapatkan!

Produk : Hasil jawaban tes diagnostik siswa dan kesepakatan kela

Kegiatan 2 : 5 JP

Persiapan
1. Guru menyiapkan 2 artikel yang membahas secara kritis isu perubahan
psikologis dan gangguan privacy yang dihadapi remaja, sehubungan dengan
kebebasan mengeluarkan pendapat di media sosial.
https://mediaindonesia.com/indonesia- 2018/135752/media-sosial-dan-
demokrasi-harapan-atau- ancaman
2. Guru menyiapkan 3 artikel koran yang membahas keterkaitan antara media
sosial dan demokrasi http://kagama.co/peran-media-sosial-dalam-demokrasi-
indonesia
3. Jika sekolah memiliki prasarana yang memadai guru dapat menampilkan video
singkat yang berisi issuediatas.
https://www.youtube.com/watch?v=RBWY730rO9s

Pelaksanaan
1. Guru memulai projek ini dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang
mereka tahu mengenai demokrasi. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa
dipakai:
a) Jelaskan makna demokrasi dalam
pemahamanmu ?
b) Sebutkan ciri demokrasi?
c) Bagaimana pendapatmu mengenai kebebasan berpendapat? Sampai batas
manadalam sistem demokrasi?
d) Demokrasi apa yang paling tepat diterapkan di negara Indonesia?
e) Bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia?
2. Guru memperkenalkan tema projek dan menegaskan relevansi penggunaan
media sosial saat ini untuk menyuarakan pendapat (demokrasi).
3. Peserta didik dibagi dalam kelompok (4 orang) dan guru membagikan artikel
kepada tiap kelompok untuk dibaca. Agar membentuk kelompok yang lebih
inklusif, guru dapat mempertimbangkan latar belakang agama, etnis, jenis
kelamin, juga tingkat kemampuan peserta didik dalam proses pembentukan
kelompok.
4. Peserta didik di masing-masing kelompok secara bergantian saling
memberikan ringkasan intisari artikel yang mereka baca.

Tugas :
Peserta didik diminta untuk melakukan riset mandiri mengenai
penggunaan mediasosial untuk menyuarakan pendapat baik secara
lokal dan nasional
Produk : Hasil riset dalam bentuk peta pikiran yang menggunakan lebih dari 3
sumber informasi

Aktivitas 2 Demokrasi di Indonesia

Waktu: 8 JP
Bahan: LCD, laptop/computer, Artikel, alat tulis
Peran Guru: fasilitator dan pendamping
Persiapan
• Guru mengkondisikan peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik
• Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok (maksimum 5 orang
setiap kelompok)

Pelaksanaan

• Guru memulai projek dengan pemahaman aktivitas yang peserta didik akan
lakukan. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:
a. Kapan pemilu dilaksanakan di Indonesia?
b. Berapa jumlah calon presiden dan wakil presdien pemilu tahun ini?
c. Siapa nama calon presiden dan wakil presiden pemilu tahun ini?
• Guru membagikan link yotube:
1. https://www.youtube.com/watch?v=l_5Qim8KqI8
2. https://youtu.be/wxOZR-3b3vU, https://youtu.be/7IagVFT0cXk

• Peserta didik menyimak tayangan video yang dibagikan serta membuat catatan
tentang pemilu di Indonesia
• Setiap kelompok menuliskan daftar nama partai yang ikut pemilu tahun 2024 ,
caleg dan nama partainya
1. Nama-nama Partai
2. Calon anggota DPD RI
3. Caleg DPR RI
4. Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara
5. Caleg DPRD Kabupaten Konawe Selatan Dapil 4
• Siswa secara bergantian mempresentasikan kerja kelompoknya di depan
kelas
• Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan

Aktivitas 3 Struktur Osis SMA Negeri 2 Konawe Selatan


Waktu: 8 JP
Bahan: LCD, laptop/computer, Artikel, alat tulis
Peran Guru: fasilitator dan pendamping
Persiapan
• Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok (maksimum 5 orang
setiap kelompok)
Pelaksanaan
• Guru memulai projek dengan pemahaman tentang osis dan struktur osis
• Guru memberikan pertanyaan pemantik seperti :
a) Siapa disini berminat menjadi ketua osis?
b) Siapa yang pernah menjadi pengurus osis dan apa jabatannya?
c) Apa syarat menjadi ketua osis?
Tugas kelompok
Peserta didik mendesain struktur organisasi osis SMA Negeri 2 Konawe
Selatan periode sekarang dengan aplikasi canva
Peserta didik mempresentasikan desain mereka dan menjelaskan tugas masing-
masing secara bergantian di depan kelas (guru memfasilitasi jalannya diskusi
kelas)
Aktivitas 4 Demokrasi di sekolah
Waktu: 8 JP Bahan: LCD, laptop/computer, Artikel, alat tulis
Peran Guru, fasilitator dan pendamping
Persiapan
Guru menyiapkan artikel demokrasi seperti pemilu di sekolah:
1. https://jambi.kemenag.go.id/news/3068/belajar-demokrasi-melalui-
pemilihan-ketua-osis.html
2. https://smabirrulnwrensing.sch.id/baca-berita-24-pemilihan-ketua-dan-
wakil-ketua-osis-dengan-sistem-pemilu.html

3 JP:
o Siswa membentuk 2 Partai Politik setiap kelas
o Siswa dan guru menyimak artikel yang disiapkan.
o Guru menunjuk siswa sebagai :
1. Komisioner KPU
2. Ketua KPU
3. Ketua Panwaslu
4. PPS
5. KPPS 1
6. KPPS 2
o Siswa dapat menjelaskan tugas masing-masing di atas
o Partai politik 1 membuat desain TPS dengan aplikasi canva atau menggunakan
karton sesuai dengan denah pemilu 2024
o Partai politik 2 membuat skema pemilihan ketua osis

o Pimpinan partai politik bergantian mempresentasikan hasil kerjanya di depan


kelas
o Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan
Aktivitas 5 Kampanye pemilihan ketua osis

Tujuan : Peserta didik mampu mengidentifikasi, d a n menganalisis informasi


yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.

Waktu: 12 JP Bahan: LCD, laptop/computer, Artikel, alat tulis


Peran Guru: fasilitator dan pendamping
Persiapan
Guru menyiapkan referensi tentang proses kampanye terbuka
Pelaksanaan :

1) Peserta didik yang berperan sebagai Kertua Komisi Pemilihan


Umum (KPU) secara resmi menyatakan pendaftaran kandidat
ketua dan wakil ketua OSIS, beserta aturan main proses
pelaksanaan kegiatan kampanye yang akan dilakukan oleh tim
sukses masing masing kandidat

2) Peserta didik dari Partai 1 beserta tim suksesnya masing-masing


memulai rencana penggalangan masa secara berkelompok atau
pribadi untuk mempersuasi suara agar dapat mendukung visi dan
misi kandidat.

3) Guru dan ketua KPU meminta masing-masing kelompok untuk


memperlihatkan contoh poster kampanye yang telah di buat
4) Peserta didik dari Partai 2 mulai mendesain poster yang berisi visi
dan misi kandidat, foto kandidat, prestasi kandidat serta harapan
yang akan diwujudkan kandidat bagi program OSIS yang lebih
baik. Kampanye ini akan dilakukan dengan menaati aturan yang
telah disepakati bersama saat kampanye secara langsung.

5) Partai 1 (kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS) dan Partai 2
(Tim sukses) mulai berkampanye dengan menggunakan etika
komunikasi berdemokrasi mengeluarkan pendapat, menjelaskan
visi dan misi setiap kandidat
6) Setelah setiap kelompok selesai menyelesaikan kegiatan mereka
masing-masing, guru menyimpulkan hasil kegiatan kampanye
yang telah dilakukan.
7) Pelaksanaan pemilu sesuai skema dan denah di TPS masing-
masing.
8) Sidang Pleno penetapan ketua dan wakil ketua terpilih oleh KPU
Aktivitas 6 Teknik Rapat Pleno

Waktu: 12 JP
Bahan: LCD, laptop/computer, Artikel, alat tulis
Peran Guru: fasilitator dan pendamping

Persiapan
Guru menyiapkan materi presentasi Teknik persidangan dan link youtube.
https://docs.google.com/presentation/d/1sAFElLbGcAPHg_wMGieNclpIDBuX0DO4/
edit?usp=drive_link&ouid=105630695594120507787&rtpof=true&sd=true
https://youtu.be/sci2cJr2Wms?si=tfkPrfDozjaJAYkY

Pelaksanaan
3 JP
o Siswa membentuk 3 kelompok setiap kelompok terdiri dari 3 pimpinan siding
o Guru menyampaikan 3 rapat pleno yang harus dilaksanakan oleh pengurus osis
terpilih.
o Siswa secara bergantian mensimulasikan Rapat Pleno I: Rapat ini bertujuan
untuk menyampaikan laporan mengenai program kerja yang akan
dilaksanakan dalam 1 tahun ke depan. Setiap rapat pleno disimulasikan oleh
ketiga kelompok.
o Rapat Pleno II: Pada rapat ini, osis melaporkan kinerjanya selama 1
semester.
o Rapat Pleno III: Rapat ini digunakan untuk menyampaikan laporan
pertanggungjawaban osis atas kinerjanya selama 1 tahun.

o Guru bersama Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah


dilakukan

Anda mungkin juga menyukai