Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PROJEK

FLYER “KATAKAN NO PADA MENCURI”

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

Farhani Balqis (1203351018)


Febrina Octaria Br Tarigan (1203351039)
Shafina Mutiara Dewi Asmon (1203151020)

Dosen Pengampu : Asiah, S.Pd., M.Pd

Mata Kuliah : Konseling Remaja

KELAS BK REGULER 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Tugas Laporan Projek ini, tidak lupa pula sholawat
beriring salam kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.

Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Ibu Asiah, S.Pd., M.Pd., Selaku dosen
mata kuliah Konseling Remaja. Yang telah memberikan tugas serta membimbing kami sehingga
kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan untuk tugas Laporan Projek ini.

Kami dari kelompok 1 menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam


pengambilan data dari pada penulisan ini. Besar harapan kami agar pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun.

Medan, 14 Mei 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3

C. Tujuan ................................................................................................................... 3

D. Manfaat ................................................................................................................. 3

BAB II ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN .................................................. 4

BAB III KAJIAN PUSTAKA, DUKUNGAN DATA, DAN INFORMASI AWAL .. 5

A. Kajian Pustaka ...................................................................................................... 5

B. Dukungan Data ..................................................................................................... 7

C. Informasi Awal ..................................................................................................... 9

BAB IV PROSEDUR/ LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN ............................... 11

A. Tahap Perencanaan ............................................................................................. 11

B. Tahap Perancangan ............................................................................................. 11

C. Tahap Pembuatan ................................................................................................ 11

D. Tahap Pelaksanaan .............................................................................................. 12

E. Tahap Pengakhiran.............................................................................................. 12

BAB V HASIL PROJEK .............................................................................................. 13

BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

LAMPIRAN................................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja umumnya memiliki energi berlebih dan memiliki daya eksplorasi tinggi,
sehingga seringkali aktifitasnya sulit dibatasi. Kondisi ini-lah yang membuat remaja rentan
dan potensial melakukan tindak kenakalan remaja, apabila tidak diarahkan secara positif.
Masa adolesen yang dialami remaja SMP dalam kenyataannya merupakan perilaku
yang rawan. Dengan kondisi demikian menimbulkan berbagai masalah sebagai akibat dari
lemahnya kontrol diri, sehingga muncul perilaku menyimpang yang bertendesi pada
kenakalan remaja.
Berbagai survai dilakukan dengan memberikan bukti, bahwa kenakalan remaja
termasuk pelajar SMP terlibat tawuran, perilaku tidak terkendali lainnya muncul kenakalan
dalam bentuk penggunaan narkoba, drugs, share foto maupun video berbau pornografi,
minuman keras, dan sebagainya.Ada ahli lain juga sependapat bahwa kenakalan remaja
yang bentuknya tawuran pelajar, terlibat dalam narkoba, melakukan bullying, minum
alkohol, kericuhan suporter sepak bola (bonek), dan lainnya menjadi bukti bahwa generasi
muda Indonesia masih sangat memprihatinkan.
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja yang gagal dalam menjalani
proses perkembangan jiwanya, baik masa remaja maupun masa anak-anak. Masa remaja
dan masa anak-anak yang berlangsung cepat dan dengan perkembangan emosi, psikis dan
fisik cepat pula.Membuat remaja sulit untuk menemukan jati diri mereka. Sehingga mereka
tidak dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Kegagalan yang dialami remaja
dapat disebabkan dari konflik yang tidak terselesaikan pada masa anak-anak, atau pada saat
masa remaja. Konflik tersebut antra lain trauma pada masa lalu dimana remaja
mendapatkan perlakuan kasar, atau kondisi ekonomi yang membuat remaja menjadi rendah
diri.
Remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita
cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga
perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut "Kenakalan".
Dari pendapat diatas. dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja adalah perilaku yang
menyimpang dari norma yang ada pada masyarakat dan melanggar aturan hukum yang
berlaku di masyarakat. hal tersebut sama saja dengan penyimpangan sosial.
1
Penyebab terjadinya kenakalan remaja sangatlah kompleks, baik yang berasal dari
dalam diri remaja atau yang berasal dari lingkungan. Apalagi di era globalisasi saat ini,
pengaruh lingkungan sangat besar dalam pertumbuhan remaja.
Kenakalan remaja di Sekolah Menengah Pertama merupakan permasalahan
bersama, sehingga diperlukan penanganan yang bersinergi. (1) Dari remaja sendiri, harus
meningkatkan dan membangun keidupan iman sesuai dengan agama dan keyakinan yang
kita anut, artinya remaja harus sungguh-sungguh menjalankan ajaran-ajaran dan perintah
agama dengan baik. (2) Dari segi orang tua harus membimbing, membina, dan
mengarahkan kehidupan keagamaan anaknya sejak dini. Karena ternyata banyak orang tua
yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan
materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan.
Berdasarkan kasus yang kami temui yaitu siswa yang mencuri uang dan barang
milik temannya demi membahagiakan kekasihnya itu merupakan perilaku yang
menyimpang dan melanggar norma yang berlaku.
Pada flyer yang kami buat terdapat pesan yang tersirat pada layanan informasi
berupa flyer tersebut yang kiranya dapat membantu siswa dan anak-anak remaja diluar sana
agar tidak melakukan hal yang bisa merugikan diri sendiri.
Berhati-hatilah dalam bertindak, tidak selamanya apa yang kamu inginkan harus
terpenuhi dan akan terwujud. Bersyurlah atas apa yang kamu punya dan jadi lah dirimu
sendiri dan apa adanya karena dengan hal tersebut kamu akan terhindar dari perbuatan yang
merusak moral seperti mencuri dan berpacaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam mini riset dan
rekayasa ide projek lanjutan ini adalah bagaimana meminimalisir kenakalan remaja dengan
memberikan solusi dan alternatif untuk membina kepribadian yang wajar.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang dilakukan adalah
untuk mengetahui bagaimana solusi dan cara untuk mengatasi masalah kenakalan pada
remaja.

2
D. Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan Flyer Layanan Informasi ini adalah
untuk memberikan edukasi kepada para siswa yang memasuki masa remaja agar dapat
menghindari perilaku menyimpang seperti Mencuri dan Berpacaran.

3
BAB II

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Dalam membuat flyer dilakukan secara online dengan bantuan aplikasi. Secara umum
dalam membuat flayer media yang kami butuhkan adalah lapotp/handphone sebagai pengelola
dan pengeditan pada flyer,bahan lainnya berupa aplikasi dan internet dalam menjangkau
pengeditan.
A. Laptop / PC / Handphone
Laptop/handphone merupakan alat komuniksai eletronik yang umumnya
digunakan.handphone/laptop memudahkan pengerjaan pembuatan flyer sehingga lebih efektif
dan paraktis.Hal tetsebut juga bisa di guakan dimana saja sehingga adanya efisien waktu.
B. Aplikasi Pembantu
Dalam membuat flyer tetntu saja dibutuhkannya aplikasi pembantu yang membantu
mengerjakan dan membuat flyer semenarik mungkin dan bagus.Aplikasi pembantu yang
digunakan adalah canva,canva aplikasi edit yang memberikan akses yang sangat luas terhadap
pengeditan flyer sehingga bisa dikreasikan sebagik mungkin flyer yang di rancang.
C. Internet
Internet sebagai penghubunganatara aplikasi pembantu dengan laptop/handphone
sehingga dalam pengeditan berjalan lancara dengan akses internet yang cuku.Internet juga
mmebantu melihat dan menyusun materi flyer sehingga hasil pada flyer sangat bermakna dan
memberikan manfaat

4
BAB III

KAJIAN PUSTAKA
A. Flyer

1. Pengertian Flyer

Flyer adalah salah satu alat pemasaran yang dirancang secara tepat dan efektif untuk
menyampaikan informasi tertentu kepada pembaca. Dilansir dari buku Photoshop untuk
Pekerja Kantoran oleh Hasno Suprayogo, flyer yang juga biasa disebut pamflet adalah
salah satu materi promosi yang biasa digunakan perusahaan.

2. Fungsi flyer
Berikut adalah beberapa fungsi dari flyer:

a. Memperkenalkan produk atau layanan kepada pelanggan dan masyarakat secara


luas.

b. Bisa dimanfaatkan untuk menawarkan suatu produk atau jasa kepada pelanggan
dan masyarakat luas.

c. Sebagai media promosi yang praktis.

d. Mudah diedarkan secara luas.

e. Tidak membebankan seseorang yang menerima flyer.

3. Kelebihan flyer

Dilansir dari buku Dasar Media Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Kesehatan oleh
Efendi Sianturi, dkk, berikut adalah kelebihan flyer:

a. Dapat disimpan lama.

b. Bisa digunakan sebagai referensi oleh para pembaca.

c. Bisa memberikan jangkauan yang luas.

d. Biaya pembuatan relatif murah.

5
e. Bisa memuat informasi yang lengkap.

f. Mudah dibawa.

g. Memudahkan pembaca untuk mengatur tempo dalam membaca.

4. Kekurangan Flyer

Selain memiliki sederet kelebihan, ternyata flyer juga punya berbagai kekurangan yang
bisa berdampak bagi perusahaan maupun pembaca. Berikut ini adalah beberapa
kekurangan dari flyer:

a. Membutuhkan tempat penyimpanan yang khusus.

b. Diperlukan keterampilan khusus untuk membuatnya.

c. Diperlukan kemampuan desain yang kreatif.

d. Pembaca dituntut untuk mempunyai kemampuan imajinasi yang baik untuk bisa
membca sebuah flyer.

e. Proses penyebarannya cukup kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup


panjang.

f. Untuk flyer cetak, rentan sekali untuk rusak sehingga menimbulkan risiko
pembaca menerima informasi secara tidak lengkap.

B. Perilaku Menyimpang Remaja

1. Pengertian Perilaku Menyimpang Remaja

Dalam kamus besar bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan


sebagai tingkah laku, perubahan, atau tanggapan seseorang terhadap
lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang
berlaku di dalam masayarakat. enurut Kartono (2010:6) Penyimpangan
Perilaku remaja dapat juga disebut dengan kenakalan remaja adalah suatu
perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat
yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.

2. Faktor-Faktor Perilaku Menyimpang Remaja

6
a. Faktor biologis. Dalam faktor ini perilaku manusia akan sangat
mempengaruhi dan juga dengan situasi serta lingkungan dimana dia
berada.

b. Faktor sosiopsikologis.Dalam faktor ini terdapat sebuah komponen


emosional dari kehadiran faktor sosiopsikologis pada seseorang.

c. Faktor emosi.

3. Latar Belakang Perilaku Menyimpang

Remaja Kenakalan remaja dapat dikategorikan sebagai bentuk


perilaku menyimpang karena tidak sesuai dengan norma yang ada
dimasyarakat dan perbuatan tersebut juga dapat merugikan orang lain serta
melanggar hukum yang berlaku. Perilaku menyimpang yang kerap
terjadidan kerap dilakukan terkait dengan kenakalan remaja adalah
penganiayaan, bentrok, tawuran, pencurian, pencopetan, penggunaannapza,
pornografi, seks bebas, dan lain sebagainya. Kenakalan remaja muncul
sebagai permasalahan yang harus ditangani dengan benar karena remaja
sebagai generasi penerus harus memiliki karakter dan etika yang baik.
Orangtua sebagai pendidik pertama dan yang utama hendaknya memiliki
wawasan dan pengetahuan yang luas dalam memberikan bimbingan pada
anak remaja. menurut Sarwono (2013:62) orangtua juga harus mengetahui
tentang masa remaja, yaitu masa remaja merupakan masa peralihan dari
anak-anak ke dewasa meliputi kondisi psikologis dan kondisi fisik
individu. Orangtua yang tidak memiliki pengetahuan tentang masa remaja
anaknya dikhawatirkan tidak bisa mendidik dan memberikan
pendampingan dengan tepat sehingga remaja akan terjerumus dalam
perbuatan yang menyimpang. Perilaku yang menyimpang atau kenakalan
remaja adalah suatu perilaku yang global, mulai dari perilaku yang tidak
dapat ditoleransi secara sosial seperti kenakalan yang terjadi berkaitan
dengan napza, poelanggaran sosial, hingga tindakan kriminal yang
merugikan orang lain. Peran keluarga sebagai lingkungan sosial terdekat
sangat diperlukan agar anak dapat menjadi pribadi yang peka akan keadaan
di lingkungan sekitarnya.

7
4. Dampak Negatif Perilaku Menyimpang Remaja

a. Dilabeli sebagai remaja kurang berguna.

b. Memendam rasa malu yang sulit dihilangkan

c. Kurang dipercaya dalam keluarga dan pergaulan.

d. Menjatuhkan diri sendiri.

e. Dianggap imannya masih lemah.

f. Mempermalukan orang tua dan sekolahnya.

g. Kurang mulia di mata Allah Swt

C. Dukungan Data

Menurut observasi kesekolah yang kemudian dilanjutkan dengan


wawancara dengan guru BK disekolah tersebut didapatkan data awal mengenai
perilaku menyimpang yang dilakukan siswa MTs Alwashliyah Tembung dengan
kasus terparah yaitu siswa yang mencuri uang dan barang teman untuk hubungan
asrama remaja (berpacaran).Dari informasi guru BK, kejadian awal yang terjadi
yaitu pada hari Jumat semua siswa dan siswi sedang berkumpul di lapangan untuk
melakukan kegiatan Jumat Berkah, saat semuanya berkumpul di lapangan ia
malah masuk ke kelas-kelas lain dan mengambil barang dan uang siswa lain.
Setelah kegiatan Jumat Berkah selesai, siswa yang merasa kehilangan melapor ke
guru BK, lalu guru BK bertanya dan memeriksa siswa-siswa lain dan IA
menampakkan gerak gerik yang mencurigakan. Saat sedang dilakukan
pemeriksaan IA pergi ke kamar mandi dengan alasan buang air kecil, tetapi guru
BK mengikuti IA dan memergoki IA sedang menyembunyikan barang curiannya
di kamar mandi. Guru BK memanggil IA dan membawanya ke ruang BK dan IA
diintrogasi atas Tindakan mencurigakan yang IA lakukan. Setelah dipaksa
mengaku, IA pun mengaku di depan guru BK. IA mencuri sebuah ponsel dan uang
tunai senilai 950.000 rupiah. Seharusnya IA dikenakan sanksi dikeluarkan dari
sekolah tetapi karena sudah kelas 3 SMP maka sekolah memberikan sanksi IA
dibotak licin dan dipanggil orangtua serta diberi peringatan untuk tidak melakukan
hal menyimpang seperti itu lagi. Guru BK sudah melakukan tindakan dengan

8
menggeledah kelas tempat terjadinya pencurian. Guru melakukan pemeriksaan
pada barang siswa dan siswa itu sendiri. Guru BK juga melihat gerak-gerik peserta
didik yang ada dan menemukan salah satunya terlihat gelisah, kemudian di ikuti
kemana siswa tersebut dan terlihatla bahwa siswa yang gelisa tadi pencurinya.

9
BAB IV

PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

A. Tahap Perencanaan
Tahap pertama yang kami buat adalah dengan diskusi kelompok. Kami membuat Grup
WhatsApp yang beranggotakan 3orang dan membahas akan memilih tugas yang mana.
Membuat Flayer, membuat video pembelajaran, membuat iklan layanan masyarakat, atau
mengadakan seminar. Lalu kami berdiskusi cukup Panjang dan memikirkan kemungkinan
yang terjadi. Lalu disepakatilah bahwa kami akan membuat sebuah Flyer. Lalu setelah
disepakati pembuatan projek seperti itu, febrina mengusulkan judul “kasus anak perilaku
mencuri dan farhani mengajukan judul “ups jangan mencuri” yang dimana hal itu berkaitan
dengan mini riset dan rekayasa ide kelompok kami.
B. Tahap Perancangan
Setelah bersepakat dan diskusi kami ingin membuat Flyer.Dengan tema perilaku
mencuri,kami langsung bergerak cepat untuk menyusun bagaimana sistematika
pengerjaannya.
1. Pertama kami membagi tugas yaitu tugas shafina dan farhani menyusun materi yang
akan disusun kedalam flyer
2. Yang kedua adalah Febrina langsung melakukan pengeditan flyer setelah materinya
selesai dikerjakan dan disiapkan
C. Tahap pembuatan
Pada tahap pembuatan flyer febrina menggunaka gambar dan animasi yang disesuaikan
dengan tema flyer.Febrina juga memberikan sebuah kata yang memiliki makna dan bersifat
mengajak untuk menghindari perilaku mencuri dan jika sudah pernah melakukannya untuk
tidak melakukan perilaku mencuri lagi.

10
D. Tahap Pelaksanaan

Setelah selesai membuat flyer kami langsung menguploadnya ke tiktok agra teman-
teman dan para remaja bisa melihat flyer yang kami buat dan memberikan dampak positif
bagi maereka
E. Tahap Pengakhiran

Setelah kami melakukan serangkaian tahap dalam pembuatan projek kami berharap
flyer yang kami buat dapat membuka pemikiran remaja mengenai perilaku mencuri dan
dapat memberikan dapak positif,mampu mengajak remja untuk mengahindari perilaku
mencuri.Dan kami mengucapkan terimakasih karena sudah mau meluangkan waktu untuk
melihat flyer yang sudah kami buat..

11
BAB V
HASIL PROJEK

Flyer yang menyampaikan satu kisah nyata dari seorang siswa yang mencuri barang
temannya hanya untuk bisa membahagiakan pacrnya dan bisa berjalan-jalan dengan pacarnya.
Kisahnya kami angkat untuk masuk menjadi gambaran dan landasan kami membuat flyer dan
menyadarkan remaja bahwa perilaku remaja sangat tidak baik dan jangan sampai masuk kedalam
dan melakukan perilaku mencuri tersebut.
Isi dari flyer kami yang berjudul “KATAKAN NO PADA MENCURI YUK” yaitu:
1. Poin pertama kami muat dari latar belakang kami yaitu mencuri yang dimana pada flyer kami
menjelaskan bahwa mencuri itu adalah keinginan terhadap suatu objek atau benda sehingga
menimbulkan hasrat mengambil sesuatu yang bukan miliknya
2. Poin yang kedua kami menjelaskan sedikit mengenai apakah mencuri itu adalah sesuatu hal
yang serius. Mencuri itu adalah hal yang serius apabila perilaku tersebut sudah terjadi di luar
rumah
3. Poin ketiga dalam flyer juga kami mencantumkan 2 faktor dari mencuri yaitu konsep
kepemilikan dan egois karna 2 faktor ini yang sering menunjang individu melakukan perilaku
mencuri.
4. Poin keempat dalam flyer kami juga mencantumkan solusi yang ditujukan untuk orang tua
yang anaknya memiliki perilaku mencuri sejak dini yaitu 3J1B, JANGAN memarahi anak
karna akan memperburuk keadaan, JANGAN pernah melabel anak sebagai "PENCURI",
JANGAN benarkan anak memegang barang curiannya, BERIKAN apresiasi jika anak
mengaku atas perbuatannya.
5. Lalu yang terakhir yaitu kiranya orang tua dapat memberikan waktu dan dirinya kepada
anaknya dengan mengajarkan sedini mungkin konsep kepemilikan kepada anak agar kiranya
terhindar dari perilaku mencuri tersebut baik di dalam atau di luar rumah.
Dengan 5 poin ini kami ingin menyampaikan tujuan serta menyampaikan informasi dari
perilaku mencuri serta solusi-solusinya kepada masyarakat khususnya kepada orangtua agar
kiranya dapat bermanfaat melalui flyer tersebut.
Flyer yang kami buat kami upload ke media social yang kami miliki yaitu Instagram serta
tiktok dan harapannya dapat memberikan manfaat serta menjadi pengingat bagi remaja jangan

12
sampai mereka melakukan perilaku mencuri dan menjadi generasi yang rusak dengan melakukan
perilaku mencuri dan merugikan dirinya sendiri di waktu yang akan datang. Flyer tersebut juga
akan kami cetak lalu ditempel pada madding MTs Al-Washliyah Tembung, sekolah dari case
yang kami ambil agar dapat berguna untuk anak-anak yang lain dan kami juga sudah
mengkoordinasikan ini dengan pihak sekolah melalui guru BK di sekolah tersebut. Harapan kami
flyer tersebut dapat memberikan pelajaran serta berguna bagi yang melihat.

13
BAB VI

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Perilaku penyimpangan remaja merupakan masalah sosial yang yang kita temui
dilingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. NamuN perilaku penyimpangan remaja
tentu saja di pengaruhi oleh beberapa faktor dan bisa dicari,diteliti apa penyebab mereka
melakukan perilaku penyimpangan tersebut. Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya maka kesimpulannya yaitu

B. Rekomendasi
Dari kesimpulan di atas penulis menyatakan bahwa bahayanya jika sudah melakukan
perilaku mencuri karena dengan sekali melakukannya dan berhasil dapat pengaruh negatif
pada diri dan pikiran yang ada.Banyak sekali dampak negative yang akan kita rasakan, dan
penulis menyatakan agar terhindar dari perilaku mencuri seringlan dan rajin melihat flyer dan
dan selalu bersyukur atas apa yang di miliki,sadar sebagai remaja dan sebagai penerus bangsa
harus harus dapat mencegah perilaku mencuri tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyanto, S., & Romadhona, E. S. (2018). Remaja dan Perilaku Menyimpang. Jurnal
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 23-32.
Su'ud, S. (2011). Remaja dan Perilaku Menyimpang (Studi Kasus Pada Masyarakat
Boepinang, Bombana). Selami, 1(34), 221401.
S.Wills, S. (2012). Remaja dan Masalahnya Mengupas Berbagai Benuk Kenakalan
Remja ,Narkoba,Free Sex dan pemecahannya. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Primadha, R. (2017). PERILAKU MENYIMPANG SISWA SMP (Studi Deskriptif Pada
Siswa SMP IPIEMS Surabaya) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

15
LAMPIRAN PROJECT
1. Link project
https://www.tiktok.com/t/ZSLRXRRmP/?t=1
2. Screenshoot project
TIKTOK

INSTAGRAM

16
WHATSAPP

17

Anda mungkin juga menyukai