Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan

puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-

Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai PRA GMBI

Makalah ilmiah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari

berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam

pembuatan makalah ini. Terutama kepada Bapak H.MUHAMMAD FAUZAN RAHMAN SE.

selaku Ketua Umum sekaligus Pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat

Bawah Indonesia (LSM-GMBI).

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima

segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa

melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang PRA GMBI ini bisa memberikan

manfaat ataupun inspirasi pada kita semua.

Tasikmalaya, 17 November 2019

Penyusun

Dodi Muhamad Darda


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………….……….………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ………….………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………….……………………………………………………………..  iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….…………………   1
 A. Latar Belakang …………………………………………………………... 1

 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………... 2

 C. Tujuan ………………………………………………………….................. 3

 D. Manfaat …………………………………………………………................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ………….……………………..………….…………………….. 5


 A. Identifikasi Masalah ………………………………………………………… 5

 B. Kerangka Berpikir ……………………………………………………....... 6

 C. Hipotesis ……………………………………………………....................... 7

BAB III PEMBAHASAN ……………..…..…………………………………………………… 8


 A. Pengertian GMBI ……………………………………………………………... 8

 B. Pengertian Masyarakat ……………………………………………………… 9

 C. Faktor Pendorong Munculnya Globalisasi …………………………………… 10

 D Dampak GMBI untuk Masyarakat ………………………………………….. 11

 E Sektor-sektor Sasaran ………………………………………………………... 12

 F Cara Menyikapi Globalisasi ………………………………………………….. 13

BAB IV PENUTUP …………………………………………..………………………………... 14


 A. Simpulan ………………………………………………………..….……………….. 14
 B. Saran ……………………………………………………………..….………………. 15
 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai Negara yang besar dan dengan sumber kekayaan alam yang melimpah pada dasarnya
Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk menjadi suatu Bangsa yang maju, bermartabat
dan lebih baik dari pada saat ini, dan itu semua sanggup terwujud pastinya dengan pertolongan
sumber kekuatan manusia yang berkualitas.

kreatif dan mempunyai visi yang menyadari dan terarah untuk kemajuan Bangsa. Untuk
mencukupi obyek terciptanya sumber kekuatan manusia yang memiliki kualitas pastinya
pendidikan adalah segi yang paling utama yang tidak sanggup dipisahkan pada sekarang ini.

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 3
(tiga) yang mengatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk sifat serta peradaban bangsa yang bermartabat didalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Tujuan dari pendidikan nasional tidak saja hanya mencetak sumber kekuatan manusia yang
cerdas akan tapi terhitung sanggup mencetak kepribadian yang berkarakter, berakhlak, kreatif,
mempunyai misi visi dan bertanggung jawab serta sebagai warga negara yang baik.
Kesuksesan seseorang dari dulu terlepas dari potensi yang dimiliki oleh orang tersebut, potensi
didalam arti tidak saja bicara tentang skil akan tapi meliputi kemampuan seseorang
mengimplementasikan potensi yang dimiliki untuk orang banyak, kemampuan mengelola diri
dan orang lain.

Kesuksesan seseorang ditentukan oleh soft skill dan itu artinya karakteristik seseorang
mempunyai porsi yang lebih besar sebagai penentu sukses tidaknya seseorang dimana
karakteristik seseorang terlampau tergoda oleh mutu pendidikan sifat yang ia serap.

A. RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan
dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain :

a. Apa pengertian pendidikan karakter di GMBI


b. Bagaimana peran pendidikan karakter GMBI dalam membangun kemajuan bangsa

B. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut

a. Untuk mengetahu program pendidikan karakter di GMBI


b. Untuk mengetahui peran pendidikan karakter GMBI dalam membangun kemajuan
bangsa

GMBI dibentuk untuk berpihak kepada kaum marginal, miskin, dan tertindas. Menjadikan kaum
lemah sebagai teman. Menyatukan pandangan dan pikiran sehingga diperlukan sebuah visi dan
misi.
Visi GMBI

Visi GMBI adalah untuk membangun dan memperlihatkan citra, nilai dan arah yang akan
menuntun ke arah masa depan LSM GMBI.

Citra dalam visi, mengangkat kaum yang lemah dalam meraih peluang dimana kesempatan itu
datang dengan tiba-tiba dan perginya mendadak. Maka disitulah kaum yang berani mengambil
kesempatan.

Nilai dalam visi, dalam keadaan situasi yang dialami maupun dengan tempat dimana berada
dengan berpegang pada prinsip hidup untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.

Arah dalam visi, sebagai pandangan untuk meraih peluang masa depan yang lebih cerah sesuai
dengan tuntunan memasuki visi global.

Tujuan dalam visi, memanfaatkan potensi otak yang baru untuk dipergunakan sebesar sepuluh
persen melalui proses kerjasama.

Misi GMBI

Menjadikan organisasi yang inovatif melalui suatu proses berpikir dengan memanfaatkan alat
pikir berupa kecerdasan, kesadaran, dan akal.

Makna dan Arti Logo GMBI

 Lambang dalam logo GMBI ini membentuk sebuah bulatan yang mempunyai arti
perjuangan yang terus digelorakan terus menerus tanpa henti.
 Lambang panah dalam logo GMBI mempunyai makna tekad yang sangat kokoh serta
sangat kuat dalam pendirian masing-masing anggotanya.
 Jumlah anak panah dalam logo GMBI ini berjumlah 3, mempunyai arti, 1; Tekad untuk
senantiasa berjuang serta mengabdi kepada negara dan bangsa, 2; Tekad untuk senantiasa
menjaga serta terus menjalin kesatuan dan keutuhan negara dan bangsa, 3; Tekad untuk
senantiasa mendahulukan kepentingan negara dan bangsa dari kepentingan lainnya.

Makna Warna Logo GMBI

 Warna hitam yang terdapat di dalam logo GMBI mengartikan nuansa yang religius.
 Warna putih dalam logo GMBI mengartikan niat ikhlas serta niat suci untuk
melaksanakan perjuangan.
 Warna hijau dalam logo GMBI mengartikan kejujuran yang ditumpahkan de dalam setiap
tulisan.
 Warna merah dalam logo GMBI yang berarti keberanian dalam setiap tindakan.
 Warna biru dalam logo GMBI yang berarti loyalitas dan kesetiaan bersama masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Istilah Organisasi


Organisasi masyarakat adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan
masyarakat dalam mencapai tujuan untuk kepentingan bersama suatu masyarakat
tertentu. Organisasi ini mempunyai badan hukum yang jelas yang tertuang dalam undang-
undang Dasar 1945 pasal 28.
B. Latar Belakang
Masalah Timbulnya kepentingan masyarakat yang sama serta jiwa kegotong
royongan yang kuat yang ada pada suatu masyarakat menyebabkan masyarakat
membentuk kelompok atau badan yang beritikad untuk mencapai tujuan tersebut secara
gotong royong. Istilah ringan sama dijinjing berat sama dipikul menjadi pedoman bagi
mereka dalam membangun atau membentuk suatu organisasi.
Organisasi masyarakat sudah terbentuk sejak jaman penjajahan, organisasi ini
bertujuan untuk mempersatukan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
mengusahakan kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang terbentuk umumnya bertujuan
untuk mensejahterakan anggotanya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Organisasi masyarakat selain bertujuan sebagai usaha mencapai tujuan bersama
mensejahterakan anggotanya banyak pula yang bertujuan untuk ikut serta berpartisipasi
dalam perpolitikan negara seperti Partai Politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM).
C. Perumusan Masalah
Pembahasan materi ini meliputi :
a. Apa itu Organisasi masyarakat
b. Dasar Hukum Organisasi Masyarakat
c. Jenis Organisasi masyarakat
d. Tujuan Organisasi Masyarakat
D. Alasan Pemilihan Judul
Pada kesempatan ini penulis mengambil judul Organisasi Masyarakat karena pada
dasarnya setiap individu adalah bagian daripada masyarakat, oleh karena itu dituntut
untuk ikut serta
dalam setiap kegiatan dan aktifitas masyarakat. Dan sebagai upaya untuk membangun bangsa
dan negara setiap masyarakat dituntut untuk memberikan buah pikir dan sumbangsih untuk
negara yang salah satunya dilakukan dengan membentuk organisasi masyarakat. Dengan
organisasi masyarakat ini pula dididik untuk menjadi individu yang bertanggung jawab,
berwawasan luas dan memiliki kredibilitas dalam mengemban suatu tugas. Organisasi
masyarakat menjadi bagian daripada tujuan negara yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar
1945.

D. Tujuan Pembuatan Karya Ilmiah


Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Menggali informasi mengenai organisasi masyarakat sebagai sumber pengetahuan
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
2. Melengkapi tugas salah satu mata kuliah.
3. Mengenalkan arti, bentuk dan fungsi organisasi masyarakat kepada pembaca.
4. Sebagai sumbangsih pengetahuan untuk masyarakat mengenai Organisasi Masyarakat.
5. Mencari sumber informasi untuk dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan Karya Ilmiah ini penulis mengambil tema Organisasi Masyarakat yang
informasinya di dapat penulis dengan cara : 1. Observasi 2. Tanya Jawab 3. Referensi Buku
Dalam penyusunan ini penulois membaginya menjadi 3 (tiga) bab yaitu Bab I berisi
Pendahuluan, Bab II Tema Tulisan, dan Bab III berisi penutup.

BAB II ORGANISASI MASYARAKAT

Organisasi ialah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih atau beberapa
pihak untuk mencapai tujuan bersama. Manusia pada hakekatnya memiliki keterbatasan dan
ketergantungan dengan sesama manusia lainnya. Manusia tak dapat hidup sendiri tanpa bekerja
sama. Oleh karena itu, manusia disebut juga sebagai makhluk sosial. Manusia beorganisasi tidak
terbatas hanya pada lingkungan dekatnya saja, tetapi juga dapat meluas dalam pergaulan yang
melampaui tempat tinggalnya. Misalnya, dalam lingkungan antartetangga, masyarakat sekitar,
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta sebagai warga dunia dalam pergaulan
Internasional.
Organisasi antar berbagai pihak dapat terwujud antara lain karena adanya beberapa faktor berikut
: 1. Adanya persamaan tujuan, 2. Adanya perasaan bahwa yang satu merupakan bagian dari yang
lain, dan 3. Adanya pengakuan persamaan derajat, hak dan kewajiban. Dalam lingkup keluarga
kecil, ayah, ibu, kakek, nenek, adik, cucu, putra dan seterusnya pastilah menghendaki keluarga
yang hidup sejahtera, aman dan rukun. Hal ini dapat diwujudkan apabila ada Organisasi yang
baik dalam keluarga tersebut. Begitu pula seterusnya Organisasi dalam lingkungan yang lebih
luas di masyarakat, demi tercapainya kehidupan yang bahagia, dan penuh kerukunan,
memeliharana keamanan bersama, meningkatkan kesejahteraan bersama dan meningkatkan
kebersihan lingkungan. Sebagai warga masyarakat dan warga negara setiap manusia Indonesia
harus memegang semangat kekeluargaan dan semangat gotong-royong. Hal ini berarti bahwa
kita sebagai warga negara harus mengadakan organisasi dan saling membantu. Negara kita yang
berasaskan kekeluargaan, menghormati hak pribadi. Sebaliknya hak pribadi itu dilaksanakan
dengan memperhatikan kepentingan bersama yaitu kepentingan nasional. Oleh karena itu,
kepentingan nasional yang merupakan kepentingan bersama itu harus didahulukan daripada
kepentingan pribadi atau golongan. Dalam lingkup kehidupan berbangsa dan bernegara menuju
masyarakat adil dan makmur, sepatutnya diperlukan organisasi antarlembaga negara seperti
Presiden dengan DPR, Badan Pemeriksa Keuangan dengan DPR dan antar lembaga tinggi negara
lainnya. Begitu pula sebagai warga dunia, seperti yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945
"...ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial...", Contoh salah satu organisasi masyarakat yang ada di sekitar kita antara lain:
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Badan Permusyawaratan Desa (BPD),
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Karang Taruna dan lain sebagainya. Kesemuanya
merupakan pembentukan dari setiap individu untuk tujuan yang sama. Indonesia berperan aktif
dalam pembentukan dan pelaksanaan program-program di Iingkungan ASEAN (Association of
South East Asian Nations), Gerakan Non Blok (Non Aligment Movement) dan Perserikatan
BangsaBangsa (PBB). Dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa negara Republik
Indonesia berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian
dalam Pasal 29 UUD 1945, dinyatakan bahwa (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa; (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamnya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Kebebasan beragama
dijamin sepenuhnya oleh negara. Oleh lcarena itu di dalam kehidupan masyarakat di Indonesia
hendaknya ditumbuhkan dan dikembangkan sikap saling menghormati dan saling organisasi
antarumat beragama serta sikap toleransi. Setiap ajaran agama mendorong para pemeluknya
untuk membangun dan mengolah alam anugerah Tuhan. Tidak ada satu agama yang melarang
orang beorganisasi dengan orang lain yang berbeda agama dalam membangun masyarakat.
Misalnya, bahu membahu menolong korban bencana alam, kerja bakti sosial, menyelenggarakan
pendidikan sebagai salah satu wmjud mencerdaskan kehidupan bangsa, dan sebagainya.
Organisasi antarumat beragama adalah wajud kepedulian urnat beragama dalam masalahmasalah
bangsa. Apabila timbul permasalahan dalam kehidupan masyarakat para tokoh agama bersama-
sama mempelajari masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, seperti masalah kemiskinan,
masalah suku-suku terasing di daerah pedalaman, dan masalah kenakalan remaja.
Melalui usaha bersama ini, berarti para pemeluk agama berusaha memberikan sumbangan yang
nyata dalam rangka pembangunan nasional. Dalam melaksanakan organisasi, kita tetap harus
berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan yang berlaku pada. agama masing-masing. Apabila
pada masa perjuangan kemerdekaan tahun 1945 seluruh rakyat Indonesia mampu beorganisasi
dengan baik dan berhasil mencapai kemerdekaan, maka dalam masa pembangunan untuk
mengisi kemerdekaan, kita harus mampu mewujudkan tujuan pembangunan nasional
sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Kita harus sadar bahwa
berhasilnya pembangunan nasional bergantung pada partisipasi seluruh rakyat serta pada sikap
mental, tekad dan semangat, ketaatan disiplin seluruh rakyat Indonesia serta para penyelenggara
negara. Hal ini berarti bahwa antara rakyat dengan Pemerintah harus selalu dapat bekerja sama
dalam melaksanakan pembangunan. Kerja sama antara semua unsur dalam negara akan mampu
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual dalam wadah
negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Organisasi ialah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih atau beberapa pihak untuk mencapai tujuan bersama. Manusia pada
hakekatnya memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan sesama manusia lainnya. Manusia
tak dapat hidup sendiri tanpa bekerja sama. Oleh karena itu, manusia disebut juga sebagai
makhluk sosial. Dalam melaksanakan organisasi, kita tetap harus berpegang teguh pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku pada. agama masing-masing. Apabila pada masa perjuangan
kemerdekaan tahun 1945 seluruh rakyat Indonesia mampu beorganisasi dengan baik dan berhasil
mencapai kemerdekaan, maka dalam masa pembangunan untuk mengisi kemerdekaan, kita harus
mampu mewujudkan tujuan pembangunan nasional sebagaimana yang dicita-citakan oleh
seluruh rakyat Indonesia. Kerja sama antara semua unsur dalam negara akan mampu
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual dalam wadah
negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Contoh salah satu organisasi
masyarakat yang ada di sekitar kita antara lain: Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD),
Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Karang Taruna
dan lain sebagainya. Kesemuanya merupakan pembentukan dari setiap individu untuk tujuan
yang sama. Indonesia berperan aktif dalam pembentukan dan pelaksanaan program-program di
Iingkungan ASEAN (Association of South East Asian Nations), Gerakan Non Blok (Non
Aligment Movement) dan Perserikatan BangsaBangsa (PBB).
B. Saran Untuk peningkatan organisasi masyarakat yang berkualitas, maka saran yang penulis
berikan antara lain :
1. Memberikan pengertian dasar kepada masyarakat tentang arti Organisasi Masyarakat. 2.
Pemerintah memberikan kebebasan bertanggung jawab kepada masyarakat untuk
mengembangkan organisasi masyarakat. 3. Masyarakat hendaknya berfikiran kritis terhadap
realita yang ada di masyarakat sehingga dapat ditampung saran dan pendapatnya.

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari,kita mengenal berbagai jenis organisasi yang memengaruhi semua

tingkatan kehidupan. Fakta menunjukkan bahwa kebanyakan di antara kita menjalani sebagian

besar dari kehidupan dalam organisasi-organisasi (atau sedikitnya, di pengaruhi oleh berbagai

macam organisasi). Kita merupakan anggota dari organisasi yang dinamakan keluarga. menjadi

anggota dari organisasi tempat kita bekerja, berpartisipasi aktif sebagai anggota organisasi pada

umumnya dapat di katakana murid. Sebagai mahasiswa kita merupakan anggota organisasi yang

dinamakan masyarakat.

Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan di dalam kehidupan manusia (apalagi dalam

kehidupan modern). Organisasi membantu kita melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan

yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai indivudu. Di samping itu, dapat dikatakan

lagi bahwa organisasi-organisasi membantu masyarakat, membantu kelangsungan pengetahuan

dan ilmupengetahuan. Ia pun merupakan penting aneka macam karir di dalam masyarakat.

Organisasi-organisasi merupakan bagian dari lingkungan kita bekerja, tempat kita bermain.
Pendekatan organisasi adalah tempat kita melakukan apa saja. Organisasi-organisasi

mempengaruhi kehidupan. Sebaliknya, kita dapat pula mempengaruhi kehidupan organisasi.

Pada dasarnya organisasi terbentk atas dasar adanya keterbatasan-keterbatasan pada manusia

sebagai induvidu dalam mencapai suatu tujuan. Dengan adanya organisasi dan kegiatanya,

diekspektasikan kendala-kendala individu dalam kemampuan biologis dan faktor visikal dari

lingkungan yang dihadapi olehnya dapat diatasi. Alasan terbentuknya organisasi diantaranya

adalah alasan sosial,yaitu sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk pergaualan,

alasan material yaitu memperbesar kemampuannya dan untuk efisiensi dan mengakumulasikan

pengetauan dari generasi-kegenerasi. Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak

dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali untuk mencapai tujuan besar, seseorang memerlukan

orang lain untuk diajak bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kerjasama tersebut,

aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat mengikuti suatu pola kerja

tertentu seperti adanya jalur-jalur wewenang, perintah, tanggung jawab secara vertikal maupun

horisontal dalam hirarki jabatan-jabatan yang muncul. “Tempat atau wadah” kerja sama untuk

mencapai tujuan dengan pola tertentu itu disebut sebagai organisasi.

Dalam perwujudannya, organisasi memiliki sejumlah anggota yang bersifat fisik maupun non

fisik, meliputi pula aspek-aspek sosial, budaya, teknologi, dan sejumlah interaksi yang tidak

tampak oleh panca indara.

Rumusan Masalah

Berdasrkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini

adalah sebagai berikut

Jelaskan Organisasi secara Umum ?


Jelaskan Alasan mempelajari organisasi ?

Pentingnya mempelajari organisasi bagi mahasiswa ?

Tujuan

Berdasrkan latar belakang di atas maka yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah sebagai

berikut

Untuk mengetahui Organisasi secara Umum

Untuk mengetahui Alasan mempelajari organisasi

Untuk mengetahui Pentingnya mempelajari organisasi bagi mahasiswa

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Organisasi

Menurut Schermon, Hunt & Osborn (2004) mendefinisikan organisasi sebagai “kumpulan orang

yang bekerja sama dengan cara mendistribusikan pekerjaan guna mencapai tujuan tertentu”.

Sementara itu, Stacey (1996) berdasarkan hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa setiap

organisasi yang dibentuk oleh manusia merupakan jaringan orang-orang yang berfungsi sebagai

agen-agen individu dan berinteraksi satu sama lain secara eksternal dengan agen-agen lain dari

organisasi yang berbeda. Menurut Stacey, setiap organisasi berusaha untuk bertahan hidup
dengan berproses sedemikian rupa sehingga organisasi lain dapat berinteraksi dengan organisasi

tersebut. Atas dasar itu, organisasi harus menentukan sasaran dan tujuannya. Pendiri dan pelaku

organisasi menginginkan agar semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pelaku organisasi dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Agar dapat mencapai harapan tersebut organisasi harus

dapat berproses melalui interaksi baik di tingkat individu atau kelompok dalam organisasi

maupun di luar organisasi.

Organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kerjasama dijalankan.

Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang

yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, pengertian pertama menandakan suatu

lembaga atau kelompok fungsional seperti: organisasi perusahaan, instansi pemerintah, rumh

sakit dan sebagainya, dan pengertian yang kedua berkenaan sebagai ”proses pengorganisasian”

yaitu sebagai suatu cara dalam mana kegiatan  organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara

para anggotanya agar tujuan  organisasi  dapat tercapai dengan efisien. Sedangkan

pengorganisasian (organizing) adalah merupakan proses penyusunan struktur  organisasi  yang

sesuia dengan tujuan  organisasi , sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang

melingkupinya.

Ciri-Ciri Organisasi

Dalam setiap organisasi pasti terdapat ciri-ciri dalam suatu organisasi tersebut. Ciri-ciri tersebut

adalah :
Terdiri daripada dua orang atau lebih

Ada kerjasama

Ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain

Ada tujuan yang ingin dicapai

Fungsi Organisasi

Organisasi berfungsi terdiri dari dua elemen antara lain:

Lingkungan khusus, merupakan pihak yang berkepentingan baik secara individu maupun

kelompok dalam suatu organisasi yang berpengaruh secara langsung untuk mencapai tujuannya.

Lingkungan khusus dibagi menjadi dua antara lain: pihak yang berkepentingan internal dan

eksternal.

Lingkungan umum merupakan lapisan paling luar dari lingkungan organisasi, variable-variabel

tersebut antara lain ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial dan global.

Tujuan Organisasi

Tujuan suatu  organisasi  adalah untuk mencapai tujuan di mana individu-individu tidak dapat

mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif

dan dikoor dinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada dilakukan perseorang an. Konsep ini

disebut synergy. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja (division of labor)

yang memungkinkan syinergi terjadi.

Unsur Utama Organisasi


Dalam suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:

Goals oriented (berorientasi tujuan)

Psychosocial system (sistem hubungan sosial)

Structured activities

Technological system.

Sifat Umum Dalam Kepemimpinan Organisasi

Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi,

yakni :

Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak

terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.

Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi

yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.

Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi

teladan dalam memimpin pengikutnya.

Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan

memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan keutuhan

pengikutnya.

Tipe Struktur Organisasi


Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik sesuai

dengan kebutuhannya.

Struktur Tradisional

Struktur ini berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang mengikuti

aturan dan prosedur organisasi. Dicirikan dengan memberikan garis otoritas yang jelas di seluruh

level manajemen.

Struktur Lini

Jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan perintah dari

jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang

kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan

pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit,

yang membuat seluruh organisasi sangat desentralisasi.

Struktur Lini dan Staff

Meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang kecil, tapi

tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini dan staff

memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan

persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen.

Stuktur organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki otoritas pada

bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih

lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan melupakan formalitas didalamnya.

Struktur fungsional
Jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan

dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan

organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President, Sales department,

Customer Service Department, Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting dan

Administratif

Alasan Mempelajari Organisasi

Alasan Kenapa Organisasi Sangat Penting Dalam sebuah teori di jelaskan bahwa pentingnya

organisasi itu diibaratkan sebuah mesin yang bisa mempercepat kita untuk lebih belajar arti dari

sebuah proses, baik itu oraganisasi formal maupun Non formal karena didalamnya terdapat

sebuah pembelajaran bagi pribadi kita bagaimana cara menjadi seorang pemimpin, pembelajaran

akan pentingnya Organisasi. Memahami pengertian organisasi penting karena dapat membantu

kita untuk membentuk suatu tim kerja atau aktifitas tertentu. Organisasi identik dengan invidu

ataupun sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yagn tergabung dalam suatu

system. Pengertian organisasi adalah wadah untuk sekelompuk individu untuk berinteraksi dalam

wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki

kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama. Siapapun memerlukan

pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan

berinteraksi dengan yang lain. Dengan bekerja sama dengan yang lain maka pekerjaan akan

terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan

kita hanya bekerja seorang diri.

Maka dari itu mempelajari organisasi sangat penting untuk memajukan dalam mencapai tujuan

apabila bergabung dalam suatu organisasi. Alasan mempelajari organisasi diantaranya:


Organisasi memerlukan lebih banyak tenaga kerja berpengetahuan (knowledge worker).

Pengetahuan adalah sebagai aset paling utama. Sehingga dengan mempelajari organisasi

pengetahuan yang dimiliki bisa bertambah

Dengan mempelajari organisai, akan mendapat pengaruh yang kuat pada struktur dan fungsi

organisasi.  Orang yang terbiasa berorganisasi tentu menunjukkan semangat untuk berkolaborasi,

berdebat, berkomunikasi, berprestasi yang tidak ada matinya, sehingga secara nyata dapat

memetik hasil yang riil dan memberi kontribusi bagi kemajuan organisasinya.

Belajar mengeluarkan pendapat dan saling terbuka antara anggota satu sama lain.

Dapat meningkatkan kekompakan team dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat

yang mengikat  diantara sumber daya manusia tersebut.

Mampu mengelola knowledge organisasi, mengikat keterampilan, memanfaatkan teknologi,

memberdayakan sumbgerdaya manusia dan expand learning.

Membangun komunikasi yang lebih baik

Meningkatkan jiwa gotong royong, kebersamaan, juga jiwa kekeluargaan.

Dapat menyatukan pandangan setiap anggota didalam organisasi, sehingga diharapkan dapat

mencapai tujuan bersama yang disepakati untuk diraih.

Belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawab apabila dalam suatu organisasi dan menetapkan

suatu keputusan yang lebih baik.

Dan berorganisasi juga penting karena dapat:


Melatih kita untuk bersosialisasi. Organisasi membuat kita akan terlatih untuk berinteraksi

dengan berbagai macam orang. Dan hal ini sangat berguna untuk kita setelah terjun di dunia

kerja. Contoh organisasi yang baik untuk bersosialisasi yaitu BEM, ini membuat kita lebih dekat

dan kenal dengan mahasiswa lainnya tidak hanya dengan teman sekelas saja.

Memberikan Pelajaran untuk meyakinkan orang lain. Belajar berorganisasi melatih kita agar

dapat membuat proposal yang meyakinkan untuk diakui dan diterima orang lain. Demikian pula

ketika terjun ke dunia nyata kelak, untuk memperoleh satu proyek besar, kita harus bisa

mengajukan lobi yang menyakinkan untuk menang.

Merangsang kreativitas. Manfaat berorganisasi yang paling terasa adalah kita akan terlatih

untuk menjadi pribadi yang kreatif, selalu memiliki ide-ide, dan terangsang untuk berpikir di luar

kerangka yang baku.

Membuat kita menjadi pribadi yang menarik. Kalau kita aktif dalam setiap kegiatan, kita akan

lebih dikenal oleh banyak orang.

Mengajarkan kerja keras, tanggung jawab, pantang menyerah dan tidak suka berpangku tangan.

Manfaat berorganisasi yang paling dirasakan adalah kita akan menjadi pribadi yang optimis,

penuh tanggung jawab, tidak mudah menyerah, dan tekun. Seandainya kita ditunjuk sebagai

ketua panitia suatu kegiatan, tentu kita harus menyelesaikannya karena ada laporan

pertanggungjawaban yang harus dibuat kemudian.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa organisasi penting di pelajari karena

Pada dasarnya organisasi terbentuk atas dasar adanya keterbatasan-keterbatasan pada manusia

sebagai induvidu dalam mencapai suatu tujuan. Manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan

berinteraksi dengan yang lain. Dengan bekerja sama dengan yang lain maka pekerjaan akan
terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan

kita hanya bekerja seorang diri.

Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa

Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba

ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa,

namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang

tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di

kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya

sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi

perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah

organisasi. Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita

adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika

berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya,

keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang

banyak. Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah

punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk

melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam

organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi,

jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun

tidak sanggup rasanya untuk berpendapat. Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur

secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang

pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk

mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Kita tidak lagi merasakan gugup atau
gemetar melihat kumpulan orang yang akan mendengar apa yang akan kita ucapkan. Penulis

sendiri dahulunya tidak memiliki skill untuk berbicara sedikitpun. Namun, setelah merasakan

hidup berorganisasi, maka terasa sangat membantu disaat perkuliahan. Biasanya penulis hanya

duduk-duduk dan mengobrol di belakang, namun setelah berorganisasi penulis lebih tertarik

untuk duduk di bagian depan dan bertanya jawab dengan dosen bersama teman-teman lainnya.

Itulah kira-kira gambaran yang mungkin bisa memotivasi mahasiswa di lingkungan kita ini

memanfaatkan organisasi agar mampu menemukan jati dirinya sebagai mahasiswa.

SEORANG MAHASISWA AKAN MENGARUNGI PERJALANAN PANJANG UNTUK

MERAIH MIMPINYA SEBAGAI SEORANG SARJANA, KEMUDIAN MENDAPATKAN

PEKERJAAN YANG LAYAK TENTUNYA. BEGITULAH KIRA-KIRA KEINGINAN

SEMUA MAHASISWA YANG BERJUANG KERAS MELEWATI PERJALANAN

PANJANGNYA SELAMA DUDUK DI BANGKU PERGURUAN TINGGI. PERJALANAN

PANJANG ITU TIDAK BOLEH DISIA-SIAKAN, KARENA KITA HARUS BISA

MEMANFAATKAN SEGALA HAL YANG BAIK UNTUK MEMBERI HASIL POSITIF

BAGI DIRI KITA SENDIRI. AKAN LEBIH BAIK JIKA KITA JUGA MAMPU

MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF BAGI ORANG LAIN.

BAGI MAHASISWA YANG BELUM MENEMUKAN JATI DIRINYA SEBAGAI SEORANG

MAHASISWA, MAKA BERUSAHALAH UNTUK BERGABUNG DENGAN ORGANISASI

YANG ADA DI KAMPUS. SEMUA ITU AKAN BERGUNA UNTUK KELANGSUNGAN

PERKULIAHAN DAN MAMPU MENJALIN PERSAHABATAN ANTARA SESAME

MAHASISWA DI KAMPUS. JANGANLAH MENJADI MAHASISWA SEPERTI BATU

YANG TERSELIP DALAM PONDASI, YANG HANYA BERTAHAN PADA SATU

TEMPAT BERDIAM. SAMA HALNYA DENGAN MAHASISWA YANG HANYA DUDUK


DI BANGKU KULIAH TANPA MEMBERIKAN UMPAN BALIK DALAM

PERKULIAHAN.

MUNGKIN KITA PERNAH MENDENGAR ISTILAH “MAHASISWA KUPU-KUPU” YANG

ARTINYA MAHASISWA TERSEBUT HANYA DATANG UNTUK PERKULIAHAN

SEMATA. SEMENTARA UNTUK INFORMASI LAINNYA YANG ADA DI KAMPUS

TIDAK IA HIRAUKAN JIKA TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN MATA

KULIAH. SEBAIKNYA, KITA JANGAN MENCONTOH MAHASISWA YANG

DEMIKIAN. HENDAKNYA KITA BISA MENJADI MAHASISWA SEJATI DAN MAMPU

MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF BAGI KEHIDUPAN KITA DENGAN

BERORGANISASI DI KAMPUS.

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,

bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan

secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan organisasi mahasiswa

yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa1. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi

2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah

wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan

kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian,

mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau kesenian serta

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional.


Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi

mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangan

apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia. Menjawab pertanyaan seberapa penting

organisasi mahasiswa terdapat  berbagai metode. Dalam kesempatan ini penulis mencoba

menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir

sosiologis.

Secara yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) organisasi mahasiswa telah memiliki payung

hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60 tahun 1999 tt Perguruan Tinggi yang

kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia NOMOR 155 /U/1998. Banyak hal yang dijelaskan dalam peraturan tersebut baik

kedudukun, fungsi, tanggung jawab, hingga mengenai persoalaan pendanaan yang dapat berasal

dari kampus atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan.

Hal ini berakibat bahwa secara konstitusional organisasi mahasiswa di akui dan memiliki hak-

hak serta kewajiban yang melekat sesuai peraturan tersebut.

Manfaat ikut organisasi di dunia kerja nanti

Melatih Leadership

Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara

organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota

organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus

umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut

organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain

ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang
mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-

teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan

terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan

leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan

leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level

staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa

dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan

rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus

menerus.

Belajar Mengatur Waktu

Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan

mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara

kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat

berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak

harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu

untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya,

kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti,

kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan

menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.

Memperluas Jaringan atau Networking

Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa

seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau
jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan

diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka

yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai

lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang

mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari

karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena

mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon

karyawan baru.

Mengasah Kemampuan Sosial

Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding

mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi

dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan

teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas

pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah

individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat

semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih

berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan

memudahkan kinerjanya kamu.

Problem Solving dan Manajemen Konflik

Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah

jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana

deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan
kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa

mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang

sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma

kerja.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai

ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku

sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills

seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu

disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak

mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak

dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja

nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan

mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan

pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang

merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat

organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki

pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang

lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta

pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan

konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi.

BAB III

PENUTUP
 

Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat simpulkan bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang dalam

suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau

wadah untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,terorganisasi,

terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana dan prasarana,data, dll yang

digunakan secara efisien dan efektif untuk pencapaian tujuan organisasi.

Tetapi, dari organisai tersebut terdapat hal yang paling menentukan, yaitu sumber daya manusia.

Karena manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai

tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk

kerja. Oleh karena itu sangat penting untuk mempelajari organisasi.

Karena apabila kita mempelajari organisasi akan menumbuhkan keterbukaan dalam

mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan

kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan

lebih efektif.

Saran

Jika kita membangun sebuah organisasi harus memiliki visi misi yang jelas supaya

terarah  organisasi yang mau kita buat harus seperti apa, tujuannya untuk apa, bermanfaat tidak

bagi orang banyak, dsb. Juga cara kepemimpinan pada suatu organisasi harus lah baik pula

karena itu menjadi suatu nilai plus untuk berkembangnya suatu perusahaan. Serta komunikasi

dari harus saling dijaga agar tidak terjadi miss communication yang berakibat buruk. Dan setiap
orang yang berkecimpung diorganisasi manapun harus memilik rasa tanggung jawab dan

solidaritas yang tinggi.Bottom of Form

BAB I
PENGERTIAN
Pengertian umum musyawarah bawah
Pasal1
1) . masyarakat bawah adalah sebagian dari masyarakat bangsa yang tidak
berkesempatan mendapatkan kehidupan yang ayak.
2) . masyarakat bawah adalah kaum yang lemah,kaum teraniyaya, dan kaum
tertindas.
3) . masyarakat bawah adalah kaum pengangguran :
a. Pengangguran terselubung
b. Pengangguran intelektual
c. Pengangguran tidak terdidik / terlatih
4). Masyarakat bawah adalah mantan narapidana yang belum mendapatkan
pekerjaan yang layak.

BAB II
JENIS KEANGGOTAAN DAN TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA
JEnis anggota
Pasal 2

1) Anggota aktifis biasa adalah para kaum bawah warga Negara Indonesia.
2) Anggota aktifis luar biasa adalah :
a. Warga Negara Indonesia ukan kalangan bawah yang peduli terhadap
masyarakat bawah.
b. Masyarakat bawah yang bukan warga negara Indonesia disetujui oleh
Dewan Pimpinan Pengurus pusat.
3) Anggota aktifis kehormatan adalah warga Negara Indonesia yang secara
ikhlas mendorong dan membantu perkembangan GMBI yang diangkat oleh
munas GMBI.

Tata cara penerimaan anggota


Pasal 3.
1. Mereka yang ingin menjadi anggota aktifs biasa atau anggota aktifis
luarbiasa, harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada pengurus
cabang terdekat.
2. Mereka yang memenuhi syarat penilaian panitia nasional akan diterima
menjadi anggota dan kemudian di sahkan oleh MUNS.
3. Anggota aktifis kehormatan disahkan oleh pengurus DPP dan disahkan oleh
MUNAS.
4. Syarat – syarat untuk menjadi anggota aktifis basa antara lain :
 Secara ikhlas menerima anggaran dasar rumah tangga.
 Secara sadar menghayati dan mengamalkan “ kode etik anggota “.
 Menyatakan diri menjadi anggota secara perorangan dan sukarela dengan
memenuhi ketentuan – ketentuan GMBI.

BAB III.
HAK KEWAJIBAN, DAN BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Hak – hak Anggota Aktifis
Pasal 4.

1. Hak bicara : bagi aktfis anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota
aktifis kehormatan.
2. Hak suara : hanya bagi anggota aktifis buasa.
3. Hak memilih dan dipilih: bagi anggta aktifis biasa.
4. Hak member nasihat dan saran : bagi anggota aktfis kehormatan.
5. Hak membela diri apabila dikenakan sanksi.
6. Hak untuk mendapatkan perlindungan .
7. Hak perlakuan yang sama.
8. Hak untk mendapatkan kartu anggota.

Kewajban anggota aktifis


Pasal 5

1. Mentaati dan melaksanakan ketentuan yang terdapat dalam AD/ART serta


semua peraturan yang dikeluarkan oleh GMBI.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan serta kesetiaan kepada organisasi serta
membela kehormatan GMBI.
3. Menghadiri pertemuan seminar, loka karya , symposium musyawarah dan
sebagainya yang diadakan ole GMBI berdasarkan undangan.
4. Membayar uang pangkal dan iuran anggota aktifis ( bagi yang mampu )
5. Membantu pelaksanaan program perjuangan GMBI.
Berakhirnya keanggotaan
Pasal 6

1. Keanggotaan seseorang GMBI dapat berakhir karena :


a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri
c. Diberhentikan oleh pengurus harian tingkat nasional karena merugikan
organisasi.
2. Anggota aktifis yang dicabut keanggotaannya dapat mengajukan pembelaan
daripada MUNAS berikutnya.
3. Tatacara pencabutan keanggotaan diatur dalam aturan sendiri.
BAB IV
PEMBETUKAN ORGANISASI DAERAH, CABANG PIMPINAN
KECAMATAN, DAN PIMPINAN KELURAHAN.

Pembentukan organisasi daerah


Pasal 7

1. Organisasi GMBI daerah dapat dibentuk di propinsi atas usu sekurang


kurangnya 10 orang anggota aktifis biasa.
2. Disetiap daerah hanya dapat dibentuk sebuah organisasi daeran GMBI.
3.
Pembentukan organisasi cabang
Pasal 8

1. Organisasi cabang dapat dibentuk di kabupaten kota atas usul sekurang


urangnya 5 orang anggota aktifis biasa.
2. Disetiap kabupaten / kota hanya dapat dibentuk 1 cabang.

Pembentukanorganisasi pimpinan kecamatan


Pasal 9

1. Organisasi GMBI pimpinan kecamatan dilingkungan daerah maupun cabang


, atas usul sekurang kurangnya 5 orang anggota akts biasa.
2. Disetiap daerah atau cabang apabila dianggap perlu dapat dibentuk lebih
dapat dibentuk lebih dari satu pimpinan kecamatan.

Pembentukan Organisasi pimpinan kelurahan


Pasal 10

1. Apabila dianggap perlu diberbagai lembaga pendidikan tinggi atau lembaga


lain baik dilingkungan daerah maupun cabang dapat dibentuk atas uul
sekurang kurangnya oleh 5 orang anggota aktifis biasa.
2. Disetiap daerah atau cabang apabila dianggap perlu dapat dibentuk lebih dari
satu pimpinan kelurahan.
BAB V
MUSYAWARAH DAN SIDANG PARIPURNA
Musyawarah Nasional (MUNAS)
Pasal 11

1. Musyawarah nasional yang merupakan musyawarah antara utusan


Daerah,Cabang, Pimpinan Kecamatan, Pimpinan kelurahan, dan pengurus
tingkat nasional memegang kekuasaan tertinggi.
2. Diluar keentuan Anggaran dasar Bab VII pasal 18 ayat (2) MUNAS dapat
pula diadakan apabila diminta lebih dari duapertiga jumlah anggota dan
minimum setengah dari jumlah cabang , MUNAS tersebut disebut MUNAS
LUAR BIASA.
3. Apabila forum seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar Bab VII pasal 18
ayat 6 tidak tercapai maka MUNAS ditunda Selma lamanya 3 x 1 jam dan
setelah itu MUNAS dinyatakan sah dengan jumlah peserta yang hadir.
4. Apabila keputusan MUNAS seperti diatur dalam ketentuan ANggaran
DAsar Bab VII pasal 18 ayat 7 tidak tercapai, maka keputusan MUNAS baru
sah dan mengikat, apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota
yang hadir.
5. Tata tertib MUNAS diatur dalam suatu aturan tersendiri.
6. MUNAS bertugas untuk :
a. Membahas laporan kerja dan pertanggung jawaban. Selama periode masa
bakti badan pengurus harian.
b. Menetapkan proram umum organisasi ( pokok-pokok) kebijaksanaan.
c. Memilih ketua umum badan pengurus harian nasional mealui formatur.
d. Merubah dan menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
apabila dianggap perlu.
e. Menetapkan kebjaksanaan – kebijaksanaan lain yang dianggap perlu dan
penting.
7. Peserta MUNAS adalah :
a. Pengurus Tingkat NAsional.
b. Utusan – utusan Pengurus Tingkat Propins sebanyak banyaknya 5 orang
setiap daerah.
c. Utusn pengurus-pengurus tingkat Kabupaten /kota sebanyak – banyaknya 2
orang setiap cabang.
d. Utusan pimpinan kecamatan 1 orang.
e. Utusan pimpinan kelurahan 1 orang.
f. Undangan yang dianggap perlu Dewan Harian Tingkat Nasional.

Musyawarah Daerah ( MUSDA )


Pasal 12

1. Musyawarah daerah merupakan musyawarah antara utusan kabupaten / kota


pimpinan kecamatan, pimpinan kelurahan, dan pengurus tingkat
propinsi,serta memegang kekuasaan tertinggi.
2. Diluar ketentuan anggaran dasar Bab VIII pasal 19 ayat (2), MUSDA dapat
pula diadakan apabila diminta oleh lebih dari duapertiga jumlah anggota ,
dan minimum setenga dari jumah cabang dilingkungan Kewenangan daerah
bersangkutan , MUSDA tersebut disebut MUSDA LUAR BIASA.
3. Apabila korum seperti yang diatur dalam anggaran dasar Bab VIII pasal 19
ayat (6) tidak tercapai maka MUSDA ditunda selama lamanya 3x1 jam , dan
setelah itu MUSDA dinyatakan sah dengan jumlah peserta yang hadir.
4. Apabila keputusan MUSDA seperti diatur dalam ketentuan anggaran dasar
Bab VIII pasal 19 ayat (6) tidak tercapai maa keputusan MUSDA baru sah
dan mengikat, apabila disetujui ole lebih dari setengah jumlah anggota yang
hadir.
5. Tata tertib MUSDA diatur dalam suatu aturan trsendiri.
6. MUSDA bertugas untuk :
a. Membahas laporan kerja dan pertanggungjawaban selama periode masa
bakti badan pengrus harian daerah.
b. Memilih ketua pengurus harian dan pengurus tingkat daerah melalui
formatur.
c. Menetapan program umum organisasi untuk periode berikutnya.( pokok-
pokok kebijaksanaan )
d. Menetapkan kebijaksanaan – kebijaksanaan lain yang dianggap perlu dan
penting.
7. Peserta MUSDA adalah :
a. Pengurus tingkat propinsi.
b. Utusan utusan pengurus tingkat kabupaten / kota sebanyak banyaknya 5
orang setiap cabang.
c. Utusan pimpinan kecamatan dilingkungan kabupaten / kota bersangkutan ,
seorang setiap kecamatan.
d. Undangan yang dianggap perlu oleh pengurus tingkat propinsi.
Musyawarah cabang ( MUSCAB )
Pasal 13
1. Musyawarah cabang merupakan musyawarah antara anggota cabang,
kecamatan, kelurahan, dan pengurus tingkat kabupaten / kota yang
memegang kekuasaan tertinggi.
2. Diluar ketentuan anggaran dasar Bab VIII pasal 20 ayat (2) , MUSCAB
dapat pula di diadakan apabila diminta oleh lebih dari duapertiga jumlah
aggota , dan minimum setengah dari jumlah kecamatan , USCAB tersebut
disebut MUSCAB LUAR BIASA.
3. Apabila korum seperti yang diatur dalam anggaran dasar Bab VIII pasal 20
ayat (5) tidak tercapai , maka keputusan MUSCAB ditunda selama lamanya
3x1 jam dan setelah itu MUSCAB dinyatakan sah dengan jumlah peserta
yang hadir.
4. Apabila keputusan MUSCAB seperti diatur dalam ketentuan anggaran dasar
Bab VIII pasal 20 ayat (6) tidak tercapai , maka keputusan MUSCAB baru
sah dan mengikat , apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota
yang hadir.
5. Tata tertib MUSCAB diatur dalam suatu aturan tersendiri.
6. MUSCAB bertugas untuk :
a. Membahas laporan kerja dan pertanggungjawaban selama periode masa
bakti badan pengrus harian daerah.
b. Memilih ketua badan pengurus harian dan pengurus tingkat daerah melalui
formatur.
c. Menetapan program umum organisasi untuk periode berikutnya.( pokok-
pokok kebijaksanaan )
d. Menetapkan kebijaksanaan – kebijaksanaan lain yang dianggap perlu dan
penting.
7. Peserta MUSCAB adalah :
a. Pengurus tingkat kabupaten / kota
b. Anggota cabang
c. Anggota pimpinan kecamatan
d. Anggota pimpinan kelurahan
e. Undangan yang dianggap perlu ole pengurus tingkat kabupaten /kota.

Musyawarah pimpinan kecamatan ( MUSPICAM )


Pasal 14
1. Musyawarah cabang merupakan musyawarah antara anggota kecamatan,
kelurahan, dan pengurus tingkat kabupaten / kota yang memegang
kekuasaan tertinggi.
2. Diluar ketentuan anggaran dasar Bab VIII pasal 21 ayat (2) , MUSPCAM
dapat pula di diadakan apabila diminta oleh lebih dari duapertiga jumlah
aggota , dan minimum setengah dari jumlah kecamatan , MUSPICAM
tersebut disebut MUSPICAM LUAR BIASA.
3. Apabila korum seperti yang diatur dalam anggaran dasar Bab VIII pasal
21 ayat (5) tidak tercapai , maka keputusan MUSPICAM ditunda selama
lamanya 3x1 jam dan setelah itu MUSPICAM dinyatakan sah dengan
jumlah peserta yang hadir.
4. Apabila keputusan MUSCAB seperti diatur dalam ketentuan anggaran
dasar Bab VIII pasal 20 ayat (6) tidak tercapai , maka keputusan
MUSCAB baru sah dan mengikat , apabila disetujui oleh lebih dari
setengah jumlah anggota yang hadir.
5. Tata tertib MUSCAB diatur dalam suatu aturan tersendiri.
6. MUSCAB bertugas untuk :
e. Membahas laporan kerja dan pertanggungjawaban selama periode masa
bakti badan pengrus harian daerah.
f. Memilih ketua badan pengurus harian dan pengurus tingkat daerah melalui
formatur.
g. Menetapan program umum organisasi untuk periode berikutnya.( pokok-
pokok kebijaksanaan )
h. Menetapkan kebijaksanaan – kebijaksanaan lain yang dianggap perlu dan
penting.
7. Peserta MUSCAB adalah :
f. Pengurus tingkat kabupaten / kota
g. Anggota cabang
h. Anggota pimpinan kecamatan
i. Anggota pimpinan kelurahan
j. Undangan yang dianggap perlu ole pengurus tingkat kabupaten /kota.
BAB . II

PEMBAHASAN

I. PRA GMBI

Maksud dari pra GMBI adala sebelum menjadi kader aktivis GMBI kita harus
memiliki 4 point yang harus di tekadkan yaitu :

1. Keyakinan.artinya adalah kita harus memiliki keyakinan dalam hati bahwa


kita siap untuk menghadapi segala hal yang akan terjadi, berfikir matang,
dan pantang menyerah dan benar – benar siap untuk menerima baik
buruk,susah ,senang dalam menjalani tuggas keorganisaian GMBI.

2. Ikhlas, cerdas dan bekerja keras, yang mana artinya adalah dalam menjalani
keorganisaian nanti, ada hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu kerja
ikhlas dalam arti melakukan segala hal dengan tanpa pamrih tanpa ingin
mengarapkan balas jasa. Kemudian kerja cerdas dalam arti bekerja dengan
menggunakan akal dan kita harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan
bidang yang akan kita kerjakan yaitu menguasai pengetahuan tentang LSM
GMBI yang akan kita terjun didalamnya. Kerja keras yang artinya jika kita
ingin mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan maka kita harus
bekerja dengan sungguh – sungguh. Artinya jika kita melakukan tugas di
organisasi GMBI nanti harus bertanggung jawab dan berhati-hati dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.

3. Istiqomah dalam arti tegak, lurus atau konsisten. Artinya dalam menjalankan
tugas sebagai kader aktivis LSM GMBI harus melakukan segala sesuatu
dengan disertai niat yang jujur dan konsisten serta taat terhadap peraturan
dan dalam menyelesaikan suatu permasalahan harus benar – benar membela
kebenaran.

4. Pasrah. Dalam arti menyerahkan segaa urusan kepada Tuhan YME setelah
kita berusaha semampu kita. Atau berserah diri kepada NYA.
II. 3 PONDASI GMBI

3 Pondasi GMBI adalah :

1. Ilmu . yaitu sebelum sap menjadi anggota GMBI harus memiliki ilmu
tentang GMBI, agar setelah terjun tidak merasa bingung.
2. Pengetahuan . perdalam pengetahuan atau knowledge karena sangat
dibutuhkan untuk kemajuan organisasi .
3. Niat . memiliki niat yang suci, tulus dari dalam ati untuk menjadi kader
aktifis, tanpa ada paksaan dari fihak manapun, melainkan memiliki niat atas
dasar kesadaran sendiri. Sangat penting karena supaya nyaman dalam
menjalankan tugas.

III.7M

7M dalam GMBI yaitu :

1. Membaca . sebelum kita masuk atau menjadi anggota GMBI kita harus
menganalisis dan menginterpretasi tentang GMBI, apa itu GMBI.
2. Mengartikan. Suatu keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Artinya dalam menjalani suatu permasalahan jangan sampai sala mengatikan
jika belum yakin.
3. Mengkaji. Artinya mempelajari menyelidiki memikirkan atau
mempertibangkan agar tepat sasaran apaka sudah benar benar siap jadi
anggota GMBI.
4. Menggali. Mencari tau informasi atau mendalami tentang apa itu GMBI.
5. Menghayati. Mengalami ,merasakan sesuatu didalam hati, artinya setelah
membaca, mengartian dan mengkaji, apa ituGMBI lalu kita menghayati
merasakan apakah sudah siap untuk itu.
6. Memahami. Benar benar sudah mngerti dan faham aka nisi dan segala
sesuatu tentang GMBI.
7. Mengamalkan. Setelah semua di fahami lalu kita mengamalkan tugas
fungsi, melaksanakan dengan sungguh – sungguh keanggotaan kita d
GMBI,dan siap menghadapi segala yang terjadi dan mengamalkan pancasila.

Anda mungkin juga menyukai