Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PEMBELAJARAN PPKN TERHADAP KESADARAN MENAATI TATA

TERTIB SEKOLAH PADA SISWA


SMP 34 RIMBO ULU

Usulan Penelitian Untuk Skripsi

Diajukan Oleh :

Putri Oktaviani Yulias


NIM. A1A321004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Pkn


JURUSAN PRNDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
ABSTRAK
Penelitian ini bersifat ex post facto , dan pada penelitian ini di kelas VII SMP Rimbo Ulu
ditentukan kesadaran psikososial pembelajaran PKn dan manajemen siswa untuk mengetahui
dampak signifikan selama pembelajaran PKn terhadap cara siswa menaati peraturan. Penelitian
ini di laksanakan pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama Rimbo Ulu.

Kata Kunci: Pembelajaran PPKn, Tata Tertib

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah..........................................................................................................4
1.3. Pembatasan Masalah.........................................................................................................4
1.4. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.5. Tujuan Penelitian..............................................................................................................4
1.6. Manfaat Penelitian............................................................................................................5
1.7. Definisi Operasional.........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Kegiatan pendidikan adalah proses sosial yang tidak bisa ada tanpa hubungan
interpersonal. Belajar bukan hanya proses individu, tetapi juga merupakan proses sosial yang
terjadi karena setiap orang berhubungan dengan orang lain dan membangun pemahaman dan
pengetahuan bersama. Menurut Oemar Hamalik (Sutriana, 2017), “Pembelajaran adalah
perpaduan antara unsur manusia, bahan, fasilitas, perlengkapan, dan proses yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.” E. Mulyasa (2017:117) berpendapat
bahwa “pembelajaran adalah pembaharuan kurikulum dan memerlukan kegiatan guru yang
menciptakan dan mengolah kegiatan siswa sesuai rencana yang telah diprogramkan”. Oleh
karena itu, guru harus menciptakan kegiatan kelas, mendorong aktivitas siswa, dan
menciptakan interaksi antara siswa dan guru sesuai dengan rencana yang diprogramkan.
Pendidikan Kewarganegaraan dalam konsep pedagogik hendaknya secara praktis
disampaikan kepada peserta didik yang telah mencapai jenjang pendidikan seperti sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan pendidikan tinggi. Pendidikan
kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk moralitas dan karakter dalam
kehidupan. milik negara. Sumarsono (2012:3) menyatakan: “Pendidikan sipil bertujuan agar
warga negara memiliki kesadaran dan pola pikir, sikap dan perilaku bela negara sebagai pola
perilaku cinta tanah air berdasarkan Pancasila tetap utuh dan diperlukan untuk
mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, sedangkan Syahrial Syarbaini dkk
(2016:4), “Pendidikan Kewarganegaraan adalah bidang studi dengan sebelas mata pelajaran
tentang nilai-nilai luhur dan budaya bangsa, dengan menggunakan bidang ilmu pendidikan
dan ilmu politik sebagai kerangka keilmuan utama, serta bidang-bidang terkait lainnya: Suatu
bentuk kurikulum program kewarganegaraan , kegiatan sosial budaya dan ilmu
kewarganegaraan.” Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan itu sendiri memberikan
gambaran tentang kesadaran berbangsa bahwa semua warga negara menjaga negara dan
mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia.
Memahami Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Pelajaran Berdasarkan Jurnal
Internasional oleh Mr. Larry Bimi, Jurnal Internasional Definisi Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai Mata Pelajaran, http// www.Wikipedia. Mr Com menjelaskan: “We can do this

1
because we systematically and strategically teach children to elicit civic valve responses as
they grow.”Artinya, pendidikan demokrasi dipandang sebagai pendidikan yang strategis dan
mutlak diperlukan bagi terwujudnya demokrasi. Demokrasi suatu negara tumbuh subur hanya
jika dipertahankan oleh warga negara yang demokratis. Warga negara yang demokratis tidak
hanya menikmati kebebasan individu, tetapi harus berbagi tanggung jawab dengan orang lain
untuk membangun masa depan yang lebih cerah.
Pemerintah harus mengupayakan pendidikan yang bermutu dan memberikan
pendidikan dasar kepada seluruh rakyat Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat
penting dalam pembangunan nasional. Karena melalui bidang pendidikanlah dapat terbentuk
sumber daya manusia yang berkualitas, sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun
2003, Bab 2, Pasal 3.
“Pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan mencerdaskan kehidupan
manusia, membentuk watak sebagai peradaban bangsa yang baik, beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa, bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik untuk menjadi warga negara yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab”.
Pendidikan kewarganegaraan memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Karena pendidikan kewarganegaraan berperan sangat penting dalam menciptakan
dan menghasilkan manusia yang sadar akan hak dan kewajibannya serta dapat menjadi warga
negara yang baik dan santun. Dalam kerangka sekolah terdapat peraturan yang berlaku bagi
seluruh warga sekolah yaitu Peraturan Sekolah. Namun, berdasarkan pengamatan peneliti,
siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sering melanggar tata tertib
sekolah. Siswa melakukan perilaku yang mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
Misalnya, mereka terlambat ke sekolah, membolos dan pergi ke kafetaria, bermain ponsel
selama pelajaran, atau membuat kegaduhan saat mengajar atau belajar. Perilaku siswa ini
tidak kondusif bagi proses belajar mengajar di sekolah dan lingkungan sekolah. Jika ada siswa
yang membuat kegaduhan di dalam kelas, maka teman yang lain akan mengikuti. Meskipun
SMP 34 Rimbo Ulu telah menetapkan peraturan sekolah dan memberikan materi tentang
pentingnya hukum kepada warga, namun masih ada siswa yang melakukan pelanggaran dan
perbuatan tercela di sekolah.

2
Terjadinya pelanggaran hukum oleh mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa indikator,
antara lain:
1. Faktor intrinsik seperti minat dan bakat siswa itu sendiri, yang secara tidak langsung
berhubungan dengan kepribadian.
2. faktor eksternal berupa pengaruh dari kondisi lingkungan sosial siswa, seperti rumah,
masyarakat dan sekolah, yang sangat mempengaruhi sikap dan pola perilaku serta
menyadari pentingnya hukum;
3. Kesadaran mentaati tata tertib siswa sangat penting demi terciptanya kehidupan yang
aman, tenteram dan tenteram terutama di lingkungan sekolah. Namun, meskipun
aturan disiplin diberlakukan di sekolah dan bahan ajar tentang pentingnya hukum
dalam pendidikan kewarganegaraan diajarkan, siswa masih gagal untuk mematuhinya,
meskipun sanksi berat dikenakan untuk pelanggaran. kurang kesadaran
Dalam rangka meningkatkan moral dan kepribadian setiap siswa perlu adanya
kerjasama dari berbagai pihak, seperti memberikan nasihat dan bimbingan kepada guru mata
pelajaran dan siswa. atau butuh saran. Mohon terus diadakan seminar hukum untuk
meningkatkan moral dan karakter setiap mahasiswa yang akan menjadi anggota masyarakat.

Berdasarkan urain diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang


“Pengaruh Pembelajaran PPKn Terhadap Kesadaran Menaati Tata Tertib Sekolah
pada Siswa di SMP 34 Rimbo Ulu”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang relevan dengan penulisan makalah
penelitian ini adalah

1. Dampak Pembelajaran Kewarganegaraan Terhadap Kesadaran Menurunnya Tata


Tertib Sekolah
2. Pelanggaran siswa dengan pelanggaran disiplin diminimalkan

3
1.3. Pembatasan Masalah

Dari bebrapa definisi masalah peneliti membatasi masalah yang akan di teliti supaya
proses penelitian bisa berlangsung secara maksimal , maka dari itu peneliti membatasi masalah
pada :

1. Pembelajaran ppkn
2. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama 34 Rimbo Ulu

1.4.Rumusan Masalah

Dengan latar belakang permasalahan di atas, dapat kami identifikasikan beberapa


permasalahan:

1. SMP 34 Rimbo Ulu Bagaimana pembelajaran PKn dan kesadaran menunggu tata
kelola siswa?
2. Bagaimana pengaruh signifikan pembelajaran PKn terhadap kesadaran disiplin
siswa SMP 34 Rimbo Ulu?

1.5. Tujuan Penelitian

Dalam semua penelitian pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Ini membutuhkan tujuan
yang jelas yang memfasilitasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Meneliti pembelajaran siswa SMP 34 Rimbo Ulu tentang PPKn-nya dan pengenalan tata
tertib dalam menunggu
2. Mengetahui Pengaruh Signifikan Pembelajaran Kewarganegaraan Terhadap Pelatihan
Kesadaran Siswa Di SMPN 34 Rimbo Ulu

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
praktis:

1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai sebuah karya ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi masyarakat pada umumnya

4
mengenai pengaruh pembelajaran PKn dengan kesadaran yang membebani
kedisiplinan siswa.
b. Menjadi pedoman dan bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya yang
relevan.
2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi tentang pentingnya pembelajaran PKn bagi para pendidik


dalam meningkatkan kesadaran (ketertiban) hukum setiap anak didiknya yang akan menjadi
generasi penerus bangsa.

1.7. Definisi Operasional

1. Dampak pembelajaran warga negara

Pembelajaran PKn dalam penelitian ini mengacu pada kompetensi aspek kognitif
yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran PKn kelas VII SMP Rimbo Ulu VII.

2. Pelanggaran Tata Tertib Pelanggaran

Pelanggar tata tertib yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa yang
belajar dengan tertib, berdandan, dan menjaga keamanan dan kebersihan diri/lingkungan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku :


E. Mulyasa. 2017. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik,
dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sutriana. 2017. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Keaktifan Dalam Kegiatan
Ekstrakulikuler, dan Partisipasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matemetika Siswa Kelas IX IPA SMAN 1 MAJAULENG Tahun
Ajaran 2016/2017. Skripsi. Universitas Negeri Makassar.
Syahrial Syarbaini.Dkk. 2016. Membangun Karakter Kewarganegaraan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarsono ET AL.2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai