PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
PUTRI FIRDA MEILINDA
NIM 170711636011
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana proses berpikir kritis mahasiswa Jurusan Hukum dan
Kewarganegaraan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang dalam
implementasi pembelajaran projek kewarganegaraan di Sumber Maron?
2. Apa kesulitan yang dihadapi dalam proses berpikir kritis mahasiswa
Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan angkatan 2017 Universitas Negeri
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikir kritis mahasiswa
Hukum dan Kewarganegaraan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang
dalam implementasi pembelajaran projek kewarganegaraan di Sumber
Maron
2. Untuk mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi dalam proses berpikir
kritis mahasiswa Hukum dan Kewarganegaraan angkatan 2017 Universitas
Negeri Malang dalam implementasi pembelajaran projek kewarganegaraan
di Sumber Maron
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana solusi untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapai dalam proses berpikir kritis mahasiswa Hukum dan
Kewarganegaraan angkatan 2017 Universitas Negeri Malang dalam
implementasi pembelajaran projek kewarganegaraan di Sumber Maron
D. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang model pembelajaran Projek
Kewarganegaraan dalam merespon materi pembelajaran dan
mengembangkan pola pikir peserta didik menjadi pola pikir yang kritis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak yang berkepentingan.
7
2. Secara Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman baru dalam
proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan semangat belajar
mahasiswa dan meningkatakan prestasinya serta mengembangkan pola
pikirnya menjadi pola pikir yang lebih kritis.
b. Bagi Dosen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfatkan sebagai bahan
penambah informasi dalam mengembangkan model pembelajaran.
Sehingga dalam kegiatan proses pembelajaran dosen mempunyai acuan
model pembelajaran baru yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dan meningkat prestasi mahasiswanya.
c. Bagi Peneliti yang Akan Datang
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai penambah informasi
untuk menyususn rancangan penelitian lanjutan dengan menerapkan
pendekatan metode dan strategi yang variatif.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA.
A. Berpikir Kritis
Kata berpikir digunakan untuk menggambarkan proses menggunakan otak
untuk : (a) menemukan jawaban atas jawaban, (b) merumuskan alternative
pemecahan masalah berdasarkan informasi yang ada, (c) memilih alternatif
terbaik untuk memecahkan masalah, (d) mengajukan pertanyaan dalam upaya
merumuskan kerangka pembahasan, (e) merenungkan (merefleksikan) suatu
solusi dan bertanya informasi tambahan apa yang harus ada agar solusinya
menjadi lebih baik, (f) menyimpan pengalaman (sendiri dan orang lain) dan
informasi untuk digunakan dalam konteks yang sama atau berbeda
(Theodorus, 2011). Berpikir kritis terdiri atas dua komponen yaitu (1)
seperangkat keterampilan mengenai pengumpulan dan pengolahan informasi
dan hal-hal yang dipercayai, (2) kebiasaan yang didasarkan pada komitmen
intelektual, menggunakan keterampilan tersebut untuk membimbing perilaku
(Theodorus, 2011). Berpikir kritis mencakup tindakan untuk mengevaluasi
situasi, masalah, atau argumen, dan memilih pola investigasi yang
menghasilkan jawaban terbaik yang didapat (Feldman, 2010).
Berpikir kritis memiliki sikap skeptik yaitu tidak mudah mempercayai dan
menerima segala ide maupun pendapat yang di peroleh kecuali argumen
tersebut dapat dibuktikan kebenarannya, memiliki motivasi yang kuat untuk
mencari pemecahan dari sebuah masalah, dan mempunyai perangkat
pemikiran tertentu yang dipergunakan untuk mendekati gagasannya (Ulfah &
Hamid, 2017 : 137). Keterampilan berpikir kritis melibatkan aktivitas-
aktivitas, seperti menganalisi, menyintesis, membuat pertimbangan,
menciptakan, dan menerapkan pengetahuan baru pada situasi dunia nyata
(Redhana, 2012). Berpikir kritis terjadi ketika seseorang mendapatkan
informasi baru yang kemudian direnungkan dengan tujuan untuk menata ulang
atau memperluas informasi tersebut untuk mencapai maksud atau tujuan
9
C. Pembelajaran
Pembelajaran menurut UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan interaksi timbal balik
yangterjadi antara peserta didik dengan pendidik yaitu apabila di perguruan
tinggi adalah dosen, peserata didik dengan peserta didik, maupun peserta didik
dengan lingkungan belajar sekitarnya yang memotivasi peserta didik dalam
proses pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan perkembangan mental
maupun intelektualnya (Efendi, 2016). Menurut KBBI pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Pembelajaran juga dikatakan sebagai sebuah proses membimbing peserta
didik sekaligus membantu didik dalam proses belajar atau mengembangkan
pengetahuannya (Pane & Dasopang, 2017:337). Dalam kegiatan pembelajaran
terdapat komponen-komponen didalamnya yang bertujuan untuk mencapai
tujuan pembelajaran menurut (Dolong,2016) komponen pembelajaran tersebut
terdiri dari : (a) Tujuan pendidikan, (b) Peserta didik, (c) Pendidik, (d) Bahan
ajar atau materi pelajaran, (e) Metode, (f) Media, (g) Evaluasi. Diperlukan
model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dalam
penerapan komponen-komponen pebelajaran tersebut supaya menjadi
pembelajaran yang efektif dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses interaksi antara peserta didik, pendidik, dan lingkungan
sekitar yang mendukungnya dalam mengembangkan kemampuan
11
intelektualnya dan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
D. Projek Kewarganegaraan
Projek Keewarganegaraan atau project citizen adalah Suatu treatment
berbasis masalah yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pola
pikir, dan watak kewarganegaraan yang melibatkan untuk ikut serta dalam
pemerintahan atau masyarakat (Budimansyah, 2008). Project Citizen menurut
Haryati & Rochman dalam (Depdiknas, 2012) Praktik Belajar
Kewarganegaraan (Project Citizen) adalah suatu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori kewarganegaraan
melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Tahapan-tahapan dalam model
pembelajaran Projek Kewarganegaraan yang dimaksud antara lain menurut
(Haryati dan Rochman, 2012) yaitu :
1.) Mengidentifikasi masalah kebijakan publik dalam masyarakat,
2.) Memilih suatu masalah untuk dikaji oleh kelas,
3.) Mengumpulkan informasi yang terkait pada masalah itu. Langkah-
langkah dalam tahap ini adalah sebagai berikut : (a) Mengidentifikasi
sumber-sumber informasi; (b) Tinjau ulang untuk memperoleh dan
mendokumentasikan informasi; (c) Pengumpulan informasi,
4.) Mengembangkan portofolio kelas,
5.) Menyajikan portofolio (Show Case),
6.) Melakukan refleksi pengalaman belajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Kehadiran Peneliti
Peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif
dalam upaya mengumpulkan data-data dilapangan. Sedangkan instrumen
pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat
bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang tidak hanya digunakan
14
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran dan informasi yang
lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan memudahkan bagi peneliti untuk
melakukan penelitian. Sesuai dengan judul yang diambil, penelitian ini
dilakukan di wisata Sumber Maron Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang.
D. Sumber Data
Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data berupa teks naratif dan
bukan berbentuk angka-angka. Data-data tersebut diperoleh dari dosen
pengampu mata kuliah projek kewarganegaraa, ketua pelaksana kegiatan
projek kewarganegaraan, panitia pelaksanaan projek kewaraganegaraan, dan
beberapa mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan angkatan 2017
yang mengikuti kegiatan projek kewarganegaraan di Sumber Maron. Sumber
penelitian lainnya diperoleh dari foto-foto selama kegiatan projek
kewarganegaraan berlangsung, dan dokumen-dokumen yang berupa laporan
kegiaatan atau protofolio dari mahasiswa selama kegiatan projek
kewarganegaraan dilaksanakan. Selain itu peneliti disini sebagai pelaku dalam
kegiatan implementasi model pembelajaran Projek Kewarganegaraaan di
Wisata Sumber Maron
Sumber data merupakan dari informan berasal. Menurut Arikunto (2010:
172) sumber data adalah subjek diperolehnya sebuah informasi, adapaun
penelirian ini menggunakan sumber data sebagai berikut :
1. Data Primer, adalah sumber utama yang diperoleh langsung dalam
penelitian melalui wawancara dan observasi diantaranya: Dosen
pengampu matakuliah projek kewarganegaraan, ketua pelaksana
kegiatan projek kewarganegaraan di Sumber Maron, Panitia pelaksana
15
F. Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data, mengatur
urutan data, mengorganisasikan kedalam pola atau bentuk tertentu agar
lebih mudah dipahami. Menurut Sugiyono (2015:244) analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
17
H. Tahapan Penelitian
Penelitian proses berpikir kritis dalam implementasi pembelajaran
projek kewaraganegaraan yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Hukum
dan kewarganegaraan angkatan 2017 ini mempunyai tahapan-tahapan
penelitian yang meliputi :
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun instruen-instrumen
penelitian. Instrumen penelitian tersebut yang nantinya akan dilakukan
dan dituangkan dalam bentuk proposal penelitian yang didalamnya
berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, dan
20
Daftar Rujukan
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Budimansyah, Dasim. 2008. Inovasi Pembelajaran Project Citizen : Menyemai
Warga Negara Demokratis Konstitusional. Bandung : Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI.
Bungin, Burhan. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Dasopang. 2017. Belajar dan Pembelajaran.Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 3(2) :
333-352. Dari jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F/article/view/945
Djumena. 2016. Implementasi model Pembelajaran Orang Dewasa Pada Mahasiswaa
Pendidikan Luar Sekolah FKip Untirta. Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar
Sekolah, 1(1). Dari jurnal.untirta.ac.id/index.php/E-plus/article/view/1178
Dolong, Jufri. 2016 .Teknik Analisis Dalam Komponen Pembelajaran. Jurnal inspiratif
pendidikan, 5(2) : 293-300. Dari
http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/view/3484
Efendi, Mukhlison. 2013. Integrasi Pembelajaran Active Learning dan Internet-
Based Learning dalam Meningkatkan Keaktifan dan Kreativitas Belajar.
Jurnal Pendidikan Islam, 7(2) : 284-308. Dari
www.journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/563
Feldman, Daniel. 2010. Berpikir Kritis. PT Indeks. Kembangan Utara-Jakarta
Barat.
Haryati, & Rochman. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Melalui Praktik Belajar Kewarganegaraan (Project Citizen).
Jurnal Ilmiah CIVIS, 2. Dari
http://www.academia.edu/32181581/Peningkatan_Kualitas_Pembelajaran_Pendi
dikan_Kewarganegaraan_Melalui_Praktik_Belajar_Kewarganegaraan_Project_C
itizen
Hidayati, Arini. U. 2017. Melatih Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Dasar, 4(2) : 143-155. Dari
ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/article/view/2222
Lestari. 2013. Proses Berpikir Kritis Siswa Dalam Memecahkan Masalah
Matematika Open Ended Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Siswa
dan Perbedaan Jenis Kelamin Pada Materi Kubus dan Balok. Journal
Mathedunesa, 2(3). Dari
23
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/mathedunesa/article/view/3
901
Luqman. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Project Citizen Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Jurnal
Kajian Teori dan Praktik Kependidikan, 2(1) : 44-59. Dari
journal2.um.ac.id/index.php/jktpk/article/view/203
Margono. 2019. Pembelajaran Musyawarah dan Gotong Royong Dalam Projek
Kewarganegaraan di Sumber Maron Kabupaten Malang. Laporan akhir
Penelitian IsDB 2019. Universitas Negeri Malang
Moleong, Lexy J. 2005. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya
Nursarastriya Y, H.Sapriya, H. Abdul, & H. Dasim B. 2013. Pengembangan
Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan
Menggunakan Project Citizen. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3) : 444-
449. Dari https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1631
Redhana, Wayan I. 2012. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pertanyaan
Socratik Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir kritis Siswa. Jurnal
Cakrawala Ilmiah Pendidikan, 3(5) : 351-365. Dari
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1136
Srilahir,Ma’ruf, & Tho’in.2017.Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model
Pembelajaran Yang Tepat Pada Sekolah Dasar Sampai Perguruan
Tiggi.Jurnal ilmiah Edunomika, 1(1) : 1-8. Dari jurnal.stie-
aas.ac.id/index.php/jie/article/view/194
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta
Suteja, Jaja. 2017. Model-model Pembelajaran Dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi KKNI di Perguruan Tinggi. Jurnal Edueksos, VI(1) : 81-100.
Dari www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/view/1412
Theodorus. 2011. Berpikir Kritis dalam Auditing. Jakarta : Salemba Empat
Ulfah Santi. N & Hamid Solihin. I. 2017. Model Project Citizen Dalam
Pembelajaran PKN Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa. Jurnal Khazanah Sekolah Dasar, 5(1) : 135-145. Dari
https://www.neliti.com/publication/240699/project-citiizen-model-in-
civic-learning-to-immprove-students-critical-thinking-sk
Untari. 2013. Projek Kewarganegaraan Dalam Prespektif Deep Dialogue/Critical
Thinking(DD/CT) : 254-281. Universitas Negeri Malang
UU No.12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi
24