Anda di halaman 1dari 5

Yah, mungkin memang sudah seharusnya saya tidak berekspektasi terlalu tinggi agar bisa mendapatkan

pelajaran tiap kali menonton suatu film. Inilah akibatnya, sampai sekarang pun sebenarnya saya masih
kurang mengerti tentang maksud film ini. Apa sebenarnya arti kebebasan dan kebenaran yang dimaksud
oleh tokoh utamanya. Tujuan itu seringkali disebut dalam berbagai dialog, namun urung untuk bisa saya
cerna. Bisa jadi sebenarnya film ini tidak sebegitu filosofisnya, atau dibuat dengan tujuan sebagai
hiburan semata, namun bisa juga sebaliknya. Entahlah.

Into The Wild adalah sebuah film biopic yang diangkat dari buku berjudul sama karangan Jon Krakauer
yang didasarkan pada perjalanan hidup seorang tokoh nyata bernama Christopher McCandless. Mungkin
agar lebih jelas, buat yang belum paham dengan istilah biopic, film biopic, merupakan film yang
mengangkat suatu bagian dari drama kehidupan seseorang, nyata dan bukan tokoh fiksi, yang biasanya
dilalui dengan mengagumkan. Sehingga dengan dibuatkan filmnya dapat menjadi contoh dan
memberikan pelajaran bagi khalayak banyak. Itulah yang saya pahami seandainya suatu saat saat
ditanyai definisi film biopic, hehe.

Christopher Johnson McCandless (1968-1992) sendiri adalah seorang pemuda yang memutuskan untuk
meninggalkan rumahnya pada usia 21 tahun. Tepat setelah kelulusannya dari universitas. Ia pergi
mencari kebenaran dan berusaha meninggalkan kehidupannya yang dianggapnya begitu penuh dengan
kepalsuan. Selama ini ia hanya berusaha mengikuti apa kemauan orangtuanya. Dan dirasanya apa ia
lakukan selama ini sudah cukup. Ia ingin menuruti kata hatinya sendiri.

Berbekal ransel yang berisi berbagai peralatan yang dibutuhkannya serta beberapa buku pedoman
petunjuk hidup di alam liar ia pergi berpetualang mencari kebebasannya. Di setiap tempat yang
disinggahinya ia kerap menuliskan jejak eksistensi dengan menulis namanya. Sedikit vandalisme, entah
itu di cermin, dinding, papan kayu atau apa saja. Ala tulis pun juga seadanya. Tidak dengan nama aslinya,
dia menulis namanya sebagai Alexander Supertramp dan memperkenalkan dirinya dengan nama
panggilan Alex kepada setiap orang yang dikenalnya.

Ia memusnahkan semua bentuk identitas yang dimilikinya, berikut seluruh uang yang dimilikinya. Tanpa
sepengetahuan orang tuanya, sisa saldo tabungan mahasiswa yang rencana akan digunakannya
melanjutkan pendidikannya di Harvard malah ia sumbangkan ke panti asuhan. Lengkap sudah upayanya
untuk memusnahkan jejak. Orangtuanyanya pun tidak tahu harus mencarinya kemana. Petualangannya
itu berlangsung selama 2 tahun hingga akhirnya ia ditemukan sudah meninggal di dalam sebuah
rongsokan bus di hutan alaska, akibat keracunan tanaman liar yang ia makan.

Film ini dibagi menjadi empat chapter dimana masing-masing chapter diberi judul sebagaimana hirarki
rentang kehidupan sekaligus mewakili pengalaman-pengalaman hidup yang didapat Chris selama
perjalanannya menuju Alaska. Hanya chapter terakhir yang agak berbeda judulnya. Chapter pertama
berjudul ‘My Own Birth’ atau yang berarti ‘Kelahiranku’, Chapter kedua ‘Adolescene’ atau masa remaja,
ketiga berjudul ‘Manhood’ alias kedewasaan, dan keempat ‘The Getting of Wisdom’ atau berarti
memperoleh pencerahan. Dengan gaya penceritaan model flashback dan sudut pandang yang berganti-
ganti, film ini dinarasikan secara bergantian oleh tiga orang. Mereka adalah Jena Malone yang dalam film
ini berperan sebagai Carine McCandless, Sharon Olds, dan adik Christopher MCCandless yang asli,
Carine.

Film ini sudah saya tonton. Tapi bagaimanapun saya memang masih tetap tidak mengerti tentang
kebenaran dan kebebasan yang dimaksudkan oleh McCandless sebenarnya. Saya pernah belajar satu
teori mengenai hidup seseorang adalah tentang pencarian akan kebebasan. Tapi sepertinya kebebasan
McCandless tidak definitif sebagaimana teori tersebut. Saya lebih memahaminya sebagai bentuk
pelarian. Lari dari kesakitan jiwa yang dialami dari pertengkaran-pertengkaran yang dilakukan oleh orang
tuanya, juga lari dari berbagai tuntutan sosial. Mungkin saya perlu menontonnya lagi atau
mendikusikannya dengan teman-teman yang sudah menonton.

Sedikit banyak dari film ini saya mengerti, ada satu konsekuensi logis dari setiap sesuatu yang kita pilih.
Secara sadar konsekuensi itulah yang kemudian kita hadapi. Tidak ada sesuatu yang tidak berisiko.
Dimanapun seseorang hanya berusaha meminimalkan resiko yang didapat, namun bukan murni
menghilangkannya. Dan disini, dengan segenap keberaniannya Christopher McCandless justru berontak
dari kehidupan yang dianggapnya penuh kepalsuan. Secara sadar mengambil keputusan, dan pergi
mencari kehidupannya sendiri. Meninggalkan segala bentuk kemapanan. Untuk itu saya hargai
keputusannya ini. Dengan segala konsekuensi, termasuk akhirnya Chris harus mati konyol di belantara
hutan Alaska.

Christopher McCandless, Antropolog yang Tak Menemukan Makna Kebahagiaan

Hasrat selalu merupakan hasrat akan makna dan makna adalah perkara bahasa. Ini terjadi pada pribadi
Christopher McCandless, seorang antropolog yang tidak menemukan kebahagiaan di dalam keluarga dan
kehidupan sekitarnya.

Dia merasa tidak bahagia karena masalah kronik yang dihadapi oleh kedua orang tuanya. Terlebih lagi,
dia merasa jenuh dengan kehidupan perkotaan. Itu bisa dilihat ketika dia melakukan perjalanan mencari
kebahagiaan menuju ke Alaska, menyatu di alam liar (Into the Wild). Dia membakar sisa uangnya ketika
melakukan perjalanan ini.

Bahasa tak bisa lagi membatasi dirinya. Dia kerap kali mendefinisikan apa itu kebahagiaan. Misalnya,
when you forgive, you love. and when you love, god’s light shines upon you (ketika kamu memaafkan,
kamu mencintai; dan ketika kamu mencintai, cahaya tuhan menyinarimu).

I’m going to paraphrase Thoreau here… rather than love, than money, than faith, than fame, than
fairness… give me truth” (aku akan memparafrasakan Thoreau, seorang novelis dan filsuf berkebangsaan
Amerika, di sini … daripada cinta, daripada uang, daripada kepercayaan, daripada ketenaran, daripada
keadilan … beri aku kebenaran), dan seterusnya.

Christopher McCandless selalu mendefinisikan apa itu kebahagiaan. Itu juga sangat tercermin dari hasil
kuliahnya dulu. Dia terlihat sangat idealis menanggapi masalah kekinian semasa dia hidup. Dia pun
menjadi seorang penganut romantisme, yang merupakan reaksi terhadap Revolusi Industri, norma-
norma sosial dan politik, dan rasionalisasi ilmiah alam — semua komponen modernitas.
Hasrat akan makna ini memberikan dia berbagai macam pengalaman entah itu manis dan tidak. Yang
menariknya justru ketika dia mencapai puncaknya. Ketika dia telah hidup lama di Alaska, dia menyadari
bahwa kebahagiaan sebenarnya itu sangat sederhana. Dia menyadari hal ini ketika dia membaca sebuah
paragraf dalam salah satu novel Leo Tolstoy, Family Happiness.

Saya telah mengalami banyak hal, dan sekarang saya pikir saya telah menemukan apa yang dibutuhkan
untuk kebahagiaan. Kehidupan terpencil yang tenang di negeri ini, dengan kemungkinan berguna bagi
orang-orang yang mudah melakukan kebaikan, dan yang tidak terbiasa melakukannya terhadap mereka;
kemudian bekerja yang mana yang diharapkan mungkin berguna; kemudian beristirahat, alam, buku,
musik, cinta untuk para tetanggamu – seperti itulah gagasan saya tentang kebahagiaan. Dan kemudian,
di atas semua itu, kamu sebagai pasangan, dan anak-anak, barangkali – apa lagi yang bisa diinginkan hati
seorang pria?

Seketika menyadari hal ini, Christopher McCandless langsung bersiap-siap diri untuk kembali pulang.
Namun, setibanya di sungai, dia harus menyeberangi sungai tersebut agar memudahkannya untuk
pulang. Dia mendapati sungai yang dulunya membeku di musim dingin menjadi cair dengan arus air yang
begitu keras.

Dia pun kembali ke tempat sebelumnya. Dia begitu stres setelah mengetahui hal tersebut. Bukan hanya
stres, dia juga kehabisan makanan karena dia telah berburu hewan-hewan dan jumlah hewan pun
menjadi nihil. Yang tersisa hanya tumbuh-tumbuhan yang berada di sekitar tempat tinggalnya.

Dia orangnya sangat teliti untuk mencari makanan, tapi sayangnya karena saking laparnya, dia menjadi
kurang teliti. Tumbuhan yang dia makan pada awalnya dia kira tak beracun. Tumbuhan itulah yang
nantinya akan membunuhnya. Di akhir hayatnya, dia menulis di sekitar novel Leo Tolstoy,

Happiness [is] only real when shared (Kebahagiaan hanya ada, nyata, ketika dibagikan).

Kebahagiaan mencapai makna penuh bagi Chris di akhir hayatnya bahwa kebahagiaan hanya nyata ketika
dibagikan. Rest in peace Christopher McCandless.

Saya kasih skor film biografi (Into the Wild, 2007) ini 10 deh karena almarhum merupakan seorang
antropolog yang begitu menginspirasi, dan juga, seorang yang kutu buku, minatnya pada filsafat bukan
main. Kata-kata indahnya terlahir karena pendalamannya terhadap filsafat dan novel-novel yang dia
baca.

Kalimat Inspiratif Film Into The Wild

Into The Wild terkenal sebagai film perjalanan sepanjang masa yang memiliki makna mendalam. Film
yang diangkat dari kisah nyata Christopher McCandless yang kemudian dibukukan oleh Jon Krakauer dan
disutradarai oleh Sean Penn serta diperankan oleh Emile Hirsch ini menyimpan banyak pembelajaran
karena cerita perjalanan yang dramatis dan kalimat inspiratif yang mengajarkan kita akan hidup yang
sesungguhnya.
Berikut ini kalimat inspiratif dari Alexander Supertramp (nama lain Christopher McCandless) dalam film
Into The Wild yang bisa menjadi referensi caption instagram Anda.

1. Bila kita menginginkan sesuatu dalam hidup, kita harus mengulurkan tangan dan meraihnya

Bahkan Christopher McCandless rela tinggalkan kehidupan nyamannya untuk bertualang untuk meraih
mimpinya. Pengorbanannya bukan hanya sampai situ, ia bahkan bertahan hidup dalam suhu ekstrem
dan akhirnya meninggal dalam perjalanannya.

Meskipun tragis, setidaknya Christopher McCandless bisa meraih mimpinya hingga akhir hayatnya.
Bahkan ia mampu membagikan kalimat inspiratif nya kepada orang-orang yang ia tinggalkan.

2. Inti semangat manusia berasal dari pengalaman baru.

Kalimat inspiratif ini mengajarkan kita untuk tidak terpaku pada hal-hal lama. Kita harus keluar dari zona
nyaman untuk menemukan dunia dan semangat baru.

3. Daripada cinta, daripada uang, daripada iman, daripada ketenaran, daripada keadilan, kebenaran
adalah hal yang lebih penting

Karena sesuatu yang benar akan mengantarkan kita pada kenyataan, keadilan, kepercayaan, dan cinta.
Kebenaran selalu menciptakan sesuatu yang baik.

Kalimat inspiratif dari Christopher McCandless ini bisa jadi caption instagram yang penuh akan makna.

4. Jika kita berpikir bahwa kehidupan manusia dapat diatur dengan akal, maka dunia mungkin akan
hancur

Karena kita hidup tidak hanya dengan akal, tapi juga hati. Kalimat inspiratif dari Christopher McCandless
ini mengingatkan kita untuk tidak terlalu serakah karena akal manusia yang semakin berkembang.

5. Yang penting dalam hidup itu bukan seberapa kuat diri kita

Kehidupan kita tidak selalu diukur dari kekuatan karena kita tidak sedang hidup dengan mengadu
kekuatan. Kita hanya butuh keberanian untuk menjalani hidup, menjalani petualangan di depan mata.

6. Jangan batasi diri, kita semua bisa melakukan apapun semau kita terlepas dari kondisi keuangan dan di
mana kita tinggal

Banyak orang menyerah karena keadaan. Padahal kita sebenarnya bisa melampaui apa yang kita
pikirkan. Kita bisa pergi kemanapun kita mau. Bahkan Christopher McCandless pun membuktikannya.

7. Kita hanya perlu mengubah cara pandang kita untuk melihat sebuah kebahagiaan

Kita salah jika kita berpikir bahwa kita hanya bahagia karena hubungan kita dengan sesama manusia.
Padahal itu tidak benar. Tuhan ada di mana-mana dan kita bisa merasakan kebahagiaan di mana-mana.

8. Kebahagiaan akan terlihat nyata jika kita membaginya


Karena dengan membaginya, orang disekitar kita akan tahu bahwa kita benar-benar bahagia.

9. Ketika kita memaafkan, kita akan dicintai. Ketika kita mencintai, Tuhan akan menyinari jalan kita

Tak peduli seberapa sulit jalan kita, jika kita mencintainya kita akan melihat jalan, Tuhan akan
menunjukkannya.

Kalimat inspiratif ini adalah kalimat yang selalu dipegang oleh Christopher McCandless dalam
perjalanannya. Ia tahu bahwa Tuhan selalu ada untuknya karena ia selalu mencintai apa yang ia jalani.

Anda mungkin juga menyukai