PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan titik dimana masa peralihan dari masa anak-anak menuju
dewasa, dan salam masa tersebut terjadi proses pematangan fisik dan psikologis (
Farida, 2014:14). Masa peralihan tersebut bisa dikatakan sangat kritis karena di fase
ini remaja sangat harus dituntun untuk berperilaku yang sesuai dengan moral yang
bernilaku. Perkembangan moral dimasa remaja sangat signifikan. Sifat kritis yang
dimilikinya mulai berkembang. Remaja akan sulit untuk menuruti anjuran atau
larangan yang ditujukan. Pemikiran dan mental remaja mulai tajam, dengan mulai
berani mengungkapkan pembelaan pendapat berdasarkan daya nalarnya.
Konsekuensinya, membekali remaja untuk memiliki cara berpikir yang benar
adalah semestinya. Kurtines dan Gertwitz (1992:89) berpendapat bahwa “watak
moral sebagai berikut: (1) kaum dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu tipe yang
jujur dan yang tidak jujur; (2) kaum remaja yang pada suatu situasi tertentu menipu,
maka pada situasi lain pun akan menipu pula; dan (3) perilaku moral seseorang
dapat diramalkan dari laporan verbalnya tentang penilaian suatu standart kejujuran
yang tinggi dan pengetahuannya mengenai nilai-nilai konvensional berkenaan
dengan nilai kejujuran”. Hal ini menjadikan perkembangan moral anak memanglah
sangat sulit untuk distabilkan tetapi ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
menuntun perkembangan moral remaja itu bisa tertana sesuai dengan ajaran-ajaran
moral yang ada disituasi sosial masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian tersebut , maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana interaksi yang terjalin antara wisatawan asing dan masyarakat desa
Pesanggaran?
2. Bagaimana perkembangan moral yang terjadi pada remaja dengan adanya
wisatawan asing ?
3. Apa saja dampak positif dan negatif interaksi sosial wisatawan dengan
masyarakat terhadap perkembangan moral remaja?
C. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai melalui
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui tentang interaksi yang terjadi antara wisatawan asing
dengan masyarakat
b. Untuk mengetahui tentang perkembangan moral remaja dengan adanya
wisatawan asing
c. Untuk mengetahui dampak inetraksi sosial wisatawan asing dengan
masyarakat terhadap perkembangan moral remaja
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat atau kegunaan diantaranya :
a. Secara teoritis/akademis penelitian ini diharapkan dapat mampu berguna
untuk penerapan ilmu pengetahuan dan memberikan gambaran dan
informasi bagaimana peran pola asuh orang tua terhadap nilai dan moral
seorang remaja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pemikiran dalam bidang perkembangan moral remaja. Hasil penelitian
ini sebagai sumber referensi ilmiah dan masukan bagi penelitian selanjutnya.
b. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat meberi masukan
bagimana pola asuh orang tua yang baik. Hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi kepada orang tua akan pentingnya kehidupan nilai
dan moral bagi seorang remaja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai acuan untuk mengetahui dampak-dampak wisatawan
asing terhadap perkembangan moral remaja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Definisi Dampak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dampak adalah
pengaruh sesuatu yang menimbulkan akibat; benturan; yang cukup hebat
sehingga menimbulkan perubahan. Dampak berarti sesuatu yang terjadi
akibat adanya suatu peristiwa yang terjadi dimasyarakat dan menghasilkan
suatu perubahan baik yang mengarah pada perubahan positif ataupun
perubahan negatif. Perubahan positif berarti perubahan menjadi ke arah yang
lebih baik. Sebaliknya perubahan negatif menunjukan perubahan kearah
yang lebih buruk.
2. Interaksi Sosial
A. Definisi interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu
yang lain, individu tersebut kemudian dapat mempengaruhi individu yang
lainya atau sebaliknya. (Fatnar dan Anam, 2014). Kesimpulan dari pendapat
ahli tersebut yaitu interkasi sosial merupakan suatu hubungan yang terjalin
antara individu satu dengan yang lain yang dapat mempengaruhi, mengubah
atau memperbaiki baik dari individu yang satu dan individu sebaliknya.
B. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
interaksi sosial terjadi dua syarat (Soerjono Sukanto, 2005) yaitu:
adanya kontak sosial, dan adanya komunikasi.
Kontak sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti
bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah
kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru
terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak
perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena orang dapat mengadakan
hubungan tanpa harus menyentuhnya, seperti misalnya dengan cara
berbicara dengan orang yang bersangkutan. Dengan berkembangnya
teknologi dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu sama lain
dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan yang lainnya yang tidak
perlu memerlukan sentuhan badaniah.
Menurut soekanto (2005) Kontak sosial dapat berlangsung dalam
tiga bentuk yaitu sebagai berikut : (1) Antara orang perorangan Kontak
sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan
dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui komunikasi, yaitu
suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-
norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota;(2)
.Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau
sebaliknya; (3) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok
manusia lainnya. Umpamanya adalah dua partai politik yang bekerja
sama untuk mengalahkan partai politik lainnya.
Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada
orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau
sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap
perasaan yang ingin disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan
perasaan kelompok dapat diketahui olek kelompok lain aatau orang lain.
Hal ini kemudain merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang
akan dilakukannya.
C. Faktor-faktor Interaksi Sosial
Sosial psychology, no 3 menyebutkan Factor-faktor yang mendasari
interaksi sosial yaitu
1. Faktor Imitasi
Imitasi merupakan suatu proses yang menerangkan mengapa
dan bagaimana dapat terjadi keseragaman dalam pandangan dan
tingkah laku antara orang banyak. Imitasi berarti menirukan atau
melakukan sesuatu atas dasar perlakuan dari orang lain yang
dilakukan ke diri individu tersebut.
2. Faktor Sugesti
Faktor sugesti memiliki peranan yang hamper sama dengan
imitasi. Faktor sugesti dalam ilmu jiwa sosial dirumuskan
sebagai suatu proses dimana seornag individu menerima suatu
penglihatan terlebih dahulu atau pedoman tingkah laku dari orang
lain tanpa menganalisisnya terlebih dahuli.
3. Faktor Identifikasi
Faktor identifikasi adalah hal yang mempengaruhi interaksi
sosial dengan cara menganalisis semua hal dari segala aspek dan
mempraktekanya. Identifikasi melhat dari nilai terlebih dahulu
dengan cukup teliti, sebelum mengedintifikasi suatu individu
dengan irasional dan berlangsung dibawah taraf kesadaran
4. Faktor Simpati
Simpati dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya
seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar
logis rasional, tetapi berdasarkan penilaian perasaan sebagaimana
proses identifikasi. Akan tetapi, berbeda dengan identifikasi,
timbulnua simpati itu merupakan proses yang sadar bagi manusia
yang merasa simpati terhadap orang lain.