Fleksibilitas belajar:
Generasi milenial memiliki kebiasaan mengakses berbagai social media dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak jarang mereka juga mendapatkan sumber belajar yang menarik dalam
social media. Dengan adanya sumber belajar online sebagai pelengkap pembelajaran tatap
muka dalam hybrid online, mereka akan lebih fleksibel dalam memilih sunber belajar sesuai
dengan kebutuhan belajar mereka.
Beberapa siswa menyukai video pembelajaran , sementara yang lain lebih menyukai bahan
ajar interaktif dan bahan bacaan. Dengan hybrid learning ini siswa akan memiliki
kesempatan untuk menentukan pilihan belajar sesuai dengan gaya belajar mereka masing-
masing.
Aksesibilitas belajar:
Era saat ini tersedia banyak sekali sumber belajar yang bisa kita dapatkan secara online.
Sumber belajar tersebut sangat bagus untuk menunjang kebutuhan belajar siswa. Dalam
pembelajaran tatap muka, sering kali sumberbelajar semacam itu tidak diketahui oleh
siswa. Guru dan juga sekolah seringkali juga tidak memiliki kesempatan untuk
mengembangkan sumberbelajar semacam itu karena alasan waktu dan biaya. Jika sumber
belajar seperti itu dilibatkan dalam pembelajaran hybrid, tentu saja akan sangat bermanfaat
bagi belajar siswa. Misalnya seorang guru memberikan link pada bahan onlinya pada suatu
materi di luar negeri yang berisi animasi dan simulasi gerak harmonic sederhana. Tentu saja
hal itu sangat membantu siswa dalam belajar. Bukan tidak mungkin dengan rangsangan
seperti itu siswa akan dapat menemukan sumber belajar yang lebih baik dan lebih menarik.
Tanpa adanya link semacam itu, siswa mungkin juga bisa menemukan sumber belajar,
namun dengan hybrid online akan lebih terarah dan lebih efektif.
Dengan hybrid learning siswa dapat terhubung dengan berbagai media yang menarik
Keterterapan:
Implementasi hybrid online sangat layak dilaksanakan mengingat saat ini perangkat untuk
mengakses web bukan merupakan barang yang mahal. Hampir semua keluarga memiliki
handphone dan juga computer. Selain itu hybrid online juga dapat bersifat memanfaatkan
sumber belajar yang tersedia di internet, sehingga tidak ada kendala bagi sekolah terkait
dengan biaya pengembangan sumber belajar.
Keterhubungan:
Dengan melibatkan pembelajaran online, siswa juga memiliki kesempatan untuk terhubung
dengan siswa lain dikelasnya dan juga d iluar kelas. Sebagai contoh, ketika siswa
mempelajari tentang sensor, mungkin saja siswa bisa menemukan sumber belajar dari
komunitas pelajar yang menyukai sensor dan robotika. Jadi siswa memiliki kesempatan
untuk berkomunikasi dengan orang lain, bahkan berkomunikasi dengan ahli-ahli
dibidangnya. Ini merupakan salah satu kelebihan yang tidak dimiliki dalam pembelajaran
tatap muka konvensional.
Model yang kedua adalah hybrid dengan model sebagian waktu dilaksanakan dengan
tatapmuka, sementara sebagian lain dilaksanakan secara online. Ini juga sesuai dengan
perkuliahan dan tidak sesuai untuk sekolah menengah. Misalnya pertemuan membutuhkan
waktu 2 jam, maka yang 1 jam digunakan tatapmuka dan sebagaian lain dilaksanakan secara
e-learning.
Model yang ke tiga adalah pembelajaran hybrid dengan cara melaksanakan secara penuh
tatapmuka namun dengan ditambahkan pembelajaran e-learning untuk menutup
kekurangan atau menyempurnakan. Misalnya pada tatap muka tidak semua pertanyaan
siswa dapat dijawab oleh guru. Hal ini dapat diatasi dengan pemanfaatan e-learning. Model
ini sesuai untuk diterapkan di sekolah menengah maupun perguruan tinggi.