Anda di halaman 1dari 17

PEMANFAATAN APLIKASI PADLET SEBAGAI MEDIA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS


Della Zerlinda, Kirana Dani Dyah Larasati, Sari Dwiandi Pratiwi
della.zerlinda.1902116@students.um.ac.id
Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

ABSTRAK

Pembelajaran adalah interaksi yang dilakukan oleh sekumpulan orang baik guru
dan peserta didik maupun lainnya (Haifah, 2016). Pembelajaran bahasa salah
satunya pembelajaran tentang teks pada saat ini menuntut para pendidik untuk
mengikuti perubahan peserta didik yang lebih cenderung senang dengan teknologi.
Oleh karena itu, web 2.0 dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa.
Salah satu aplikasi yang dapat digunakan oleh pendidik sebagai inovasi untuk
menangani proses pembelajaran daring adalah Padlet. Menurut Dewitt, Alias, and
Siraj (2015) Padlet adalah alat web 2.0 yang memungkinkan interaksi dan
kolaborasi sebagai media pembelajaran. Aplikasi Padlet merupakan aplikasi
seperti papan tulis yang dapat menarik perhatian peserta didik. Peserta didik dan
pendidik bisa menulis apa saja di dalam Padlet. Peserta didik dapat menuangkan
ide-ide dalam bentuk tulisan. Demikian juga dengan pembelajaran tentang teks,
peserta didik akan lebih tertarik memahami teks dan diharapkan bisa menghasilkan
teks dengan menggunakan aplikasi Padlet. Selain menarik, penggunaan Padlet juga
mudah untuk diakses dan digunakan, sehingga dapat memudahkan pendidik dan
peserta didik mengakses materi pembelajaran. Aplikasi padlet diperlukan untuk
pembelajaran sebagai media menyampaikan materi pelajaran. Banyak yang
menganggap pembelajaran bahasa Indonesia membosankan dan beberapa materi
seperti teks sulit untuk dipahami. Adanya kenyataan tersebut membuat media
pembelajaran bahasa Indonesia penting untuk dikembangkan. Perlu adanya inovasi
dalam pembelajaran bahasa Indonesia agar menjadi solusi permasalahan-
permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, termasuk pada pembelajaran
tentang teks. Pembelajaran bahasa Indonesia tentang teks memang dapat diajarkan
dengan teori, namun pada kenyataannya hal tersebut masih kurang tepat. Peserta
didik akan lebih mudah memahami teks yaitu dengan bantuan teknologi.

Kata Kunci : padlet, teks, media pembelajaran, bahasa Indonesia.

PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 membuat hampir semua kegiatan termasuk proses
pembelajaran dilakukan secara daring oleh para guru dan murid. Kondisi demikian tentu
berpengaruh bagi dunia pendidikan. Adanya perkembangan teknologi juga membawa
pengaruh terhadap dunia pendidikan. Jati (2018) mengatakan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama teknologi memberikan pengaruh yang sangat berarti
terhadap efektivitas dan kreativitas proses kegiatan belajar mengajar.
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi mengalami perkembangan dan perubahan.
Salah satu perkembangan teknologi saat ini dikenal dengan sebutan social web atau web
2.0. Menurut Luthfi (2015) web 2.0 memungkinkan adanya komunikasi dua arah.
Seorang pembaca dapat menyajikan kontennya sendiri dan memberikan tanggapan
terhadap konten pengguna lain melalui aplikasi. Adanya permasalahan dalam pendidikan,
yakni pendidik belum bisa menyesuaikan proses pembelajaran dengan kegemaran peserta
didik. Terutama pada saat ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring, sehingga
membuat pendidik harus memiliki terobosan sebagai solusi dari permasalahan
pembelajaran.
Pembelajaran adalah interaksi yang dilakukan oleh sekumpulan orang baik guru
dan peserta didik maupun lainnya (Haifah, 2016). Pembelajaran bahasa salah satunya
pembelajaran tentang teks pada saat ini menuntut para pendidik untuk mengikuti
perubahan peserta didik yang lebih cenderung senang dengan teknologi. Oleh karena itu,
web 2.0 dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa.
Salah satu aplikasi yang dapat digunakan oleh pendidik sebagai inovasi untuk
menangani proses pembelajaran daring adalah Padlet. Menurut Dewitt, Alias, and Siraj
(2015) Padlet adalah alat web 2.0 yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi sebagai
media pembelajaran. Aplikasi Padlet merupakan aplikasi seperti papan tulis yang dapat
menarik perhatian peserta didik. Peserta didik dan pendidik bisa menulis apa saja di
dalam Padlet. Peserta didik dapat menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan.
Demikian juga dengan pembelajaran tentang teks, peserta didik akan lebih tertarik
memahami teks dan diharapkan bisa menghasilkan teks dengan menggunakan aplikasi
Padlet. Selain menarik, penggunaan Padlet juga mudah untuk diakses dan digunakan,
sehingga dapat memudahkan pendidik dan peserta didik mengakses materi pembelajaran.
Aplikasi padlet diperlukan untuk pembelajaran sebagai media menyampaikan materi
pelajaran.
Aplikasi Padlet sebagai salah satu media pembelajaran untuk memudahkan proses
pembelajaran yang akan disampaikan guru kepada siswa. Secara bahasa, media
pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar, sedangkan secara
terminologis, media pembelajaran dapat diartikan sebagai seluruh perantara berupa alat
dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Maman, 2011: 1).
Media sangat luas cakupannya tidak hanya meliputi benda dan teknologi, tetapi bisa juga
manusia, alam, tumbuhan, hewan, dan lain sebagainya.
Media sebagai perantara antara pendidik dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Di era yang semakin berkembang penggunaan multimedia untuk
pembelajaran terutama pada Bahasa Indonesia sangat penting untuk dimanfaatkan karena
dirasa lebih cocok untuk situasi saat ini. Media pembelajaran merupakan faktor penting
penunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia
memiliki banyak tantangan dalam penerapannya.
Banyak yang menganggap pembelajaran bahasa Indonesia membosankan dan
beberapa materi seperti teks sulit untuk dipahami. Adanya kenyataan tersebut membuat
media pembelajaran bahasa Indonesia penting untuk dikembangkan. Perlu adanya inovasi
dalam pembelajaran bahasa Indonesia agar menjadi solusi permasalahan-permasalahan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia, termasuk pada pembelajaran tentang teks.
Pembelajaran bahasa Indonesia tentang teks memang dapat diajarkan dengan teori,
namun pada kenyataannya hal tersebut masih kurang tepat. Peserta didik akan lebih
mudah memahami teks yaitu dengan bantuan teknologi.
Teks merupakan bagian dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menururt
Nababan (1987:64) berpendapat bahwa teks merupakan esensi wujud bahasa. Artinya,
teks direalisasikan atau diwujudkan dalam bentuk wacana dan bersifat lebih konseptual.
Teks menjadi salah satu materi yang harus dikuasasi oleh siswa selama belajar bahasa
Indonesia karena dalam sistem pembelajaran bahasa Indonesia, bahasa hendaknya juga
dipandang sebagai teks bukan hanya sebagai kumpulan kata atau kaidah-kaidah
kebahasaan. Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk kebahasaan untuk
mengungkapkan makna, bahasa yang bersifat fungsional tidak pernah dapat dilepaskan
dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan mencerminkan ide, sikap, nilai dan
ideologi penggunanya.
Seperti yang dikemukakan di atas teks merupakan realisasi bentuk wacana yang
bersifat lebih konseptual sehingga materi teks menjadi lebih kompleks. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia sendiri, siswa mempelajari materi teks yang sudah terbagi
menjadi beberapa jenis seperti teks prosedur, teks eksplanasi, teks diskusi, teks pidato,
teks anekdot, teks editorial, teks berita, dan seterusnya. Dengan berbagai macam jenis
teks yang harus dipelajari, kegiatan pembelajaran ini membutuhkan aktivitas, yang
sistematis agar siswa mampu memahami materi yang diberikan dan mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Dengan berbagai kompleksitas yang ada membuat pembelajaran bahasa Indonesia
berbasis teks menjadi sangat sulit dipelajari. Permasalahan bukan hanya terdapat dalam
materi yang disampaikan namun juga dari pihak siswa yang bosan dan jenuh jika hanya
mempelajari tulisan yang ada di dalam buku. Oleh karena itu diperlukan media
pembelajaran yang menggugah minat siswa agar lebih bersemangat dalam mempelajari
materi pembelajaran teks. penulis dalam makalah ini mencoba melihat bagaimana
aplikasi Padlet dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media bahasa Indonesia berbasis
teks yang kemungkinan dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran bahasa
Indonesia dan mampu menarik perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Rumusan masalah dalam makalah ini ada tiga, yaitu (1) Bagaimanakah cara
penggunaan aplikasi Padlet sebagai media pembelajaran?, (2) Bagaimanakan penerapan
pembelajaran berbasis teks dalam aplikasi Padlet?, (3) Apa sajakah kekurangan dan
kelebihan aplikasi Padlet sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia?
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memberi wawasan kepada pembaca
tentang cara penggunaan aplikasi Padlet sebagai media pembelajaran. Selain itu, makalah
ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada pembaca tentang cara penerapan
pembelajaran berbasis teks dalam aplikasi Padlet. Kemudian, makalah ini diharapkan
juga dapat menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari aplikasi Padlet sebagai media
pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemanfaatan aplikasi Padlet sebagai
media pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dapat tercapai dan menjadi inovasi
bagi pendidik.

PEMBAHASAN

a. Cara Penggunaan Aplikasi Padlet sebagai Media Pembelajaran


Padlet menurut Yeni (2021) sebagai salah satu platform pembelajaran daring.
Padlet merupakan salah satu aplikasi Web 2.0 yang bisa dijadikan salah satu platform
untuk pelaksanaan pembelajaran, terutama dalam pembelajaran berbasis teks.
Menurut Nofrion (2021) Padlet adalah platform pembelajaran daring yang bisa
disebut sebagai platform pembelajaran daring sinkron karena pendidik dan peserta
didik hadir secara bersama pada jam yang sama. Padlet bisa disebut sebagai wall
online atau papan tulis online. Pendidik dan peserta didik dapat menuangkan ide dan
pikirannya dalam bentuk teks, file, foto, ataupun video di dalam pamflet yang ada di
Padlet. Padlet sebagai papan tulis virtual dapat menarik perhatian peserta didik untuk
tertarik dan antusias dalam melaksanakan pembelajaran daring.
Menurut Jaganathan (2016), dalam Yeni (2021) pendidik dan peserta didik dapat
menggunakannya langsung melalui Google atau Chrome tanpa harus mengunduh
terlebih dahulu aplikasi Padlet, tentu ini menjadi keunggulan karena menghemat
penyimpanan ruang memori pada gawai ataupun laptop. Terdapat cara atau langkah-
langkah dalam penggunaan aplikasi Padlet untuk kegiatan pembelajaran daring.
Berikut langkah-langkah menggunakan aplikasi Padlet.
(1) Buka Google atau Chrome kemudian tuliskan Padlet pada pencarian.

Gambar 1

(2) Setelah itu akan keluar beberapa pilihan untuk masuk ke dalam aplikasi
Padlet.

Gambar 2
(3) Kemudian Pilih Log in to Padlet (seperti yang ditunjuk tanda panah di bawah
ini).
(4) Jika, kalian telah memilih Log in to Padlet akan muncul pilihan untuk
mendaftar atau masuk (Jika telah memiliki akun).

Gambar 4
(5) Jika, kalian belum memiliki akun dan ingin mendaftar akan muncul pilihan
versi (Gratis dan Berbayar)

Gambar 5

(6) Jika, kalian telah memiliki akun akan otomatis akan masuk ke dalam akun
Padlet kalian.

Gambar 6

(7) Kemudian terdapat fitur diantaranya:


(a) Pilih Make A Padlet Jika, kalian ingin membuat teks, soal video, ataupun
foto di Padlet.
(b) Pilih Join A Padlet jika, kalian ingin mengunjungi padlet dari orang lain,
atau peserta didik masuk ke dalam Padlet pendidik.
(c) Pilih Gallery jika, ingin memilih tema untuk Padlet milik kalian.
(8) Jika, pendidik ingin mengunggah materi dalam bentuk power point, word,
foto, video, dan lain sebagainya pendidik dapat memilih Make A Padlet.

Gambar 7
Setelah itu akan muncul pilihan, sebagai berikut:

Gambar 8
(9) Pendidik dapat memilih fitur sesuai kebutuhan, jika pendidik ingin
mengunggah materi. Maka, pendidik dapat memilih Wall yang merupakan
fitur papan tulis virtual.

Gambar 9

(10) Kemudian akan muncul fitur sebagai berikut:


Gambar 10

(a) Pada bagian kanan terdapat pilihan untuk menuliskan judul dan dekskripsi
berupa keterangan dari tugas yang akan diberikan pendidik, atau kegiatan
yang harus dikerjakan peserta didik.

Gambar 11

(b) Terdapat icon yang berisi stiker yang diakan muncul disamping judul.
Juga terdapat wallpaper yang akan digunakan sebagai background pada
pamflet Padlet.
(11) Kemudian pilih start posting, pendidik dapat memposting tugas sesuai
yang direncanakan. Lalu, pilih tanda tambah pada pojok kanan bawah. Setelah
itu pendidik dapat memulai membuat menempelkan foto, video, pranala, dan
lain sebagainya.
Gambar 12
(12) Jika peserta didik akan memasuki Padlet pendidik, peserta didik dapat
memilih Join A Padlet. Setelah itu akan muncul Enter URL, peserta didik
dapat memasukkan pranala yang telah diberikan oleh pendidik.

Gambar 13
b. Penerapan Pembelajaran Berbasis Teks dalam Aplikasi Padlet
Keterampilan menulis bukanlah sesuatu hal yang dapat diajarkan melalui teori
atau penjelasan. Peserta didik akan terampil menulis jika sering berlatih, baik di kelas
maupun di rumah. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan untuk melatih peserta
didik terampil menulis yaitu dengan bantuan teknologi. Pemanfaatan teknologi
merupakan kebutuhan penting dalam dunia pendidikan, sehingga sekolah benar-benar
menjadi ruang belajar dan tempat bagi peserta didik mengembangkan kemampuannya
secara optimal dan mampu berinteraksi di tengah-tengah masyarakat yang semakin
canggih dengan teknologi. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menerapkan media
berbasis aplikasi Padlet untuk melatih keterampilan menulis teks eksposisi. Selaras
dengan yang dikemukakan Dewitt, Alias, and Siraj (2015) Padlet adalah alat web 2.0
yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi sebagai media pembelajaran.
Padlet menyerupai virtual wall di kelas, karena peserta didik dan guru bisa
menulis apa saja di Padlet. “Some researches have been revealed the benefits of
using Padlet for language learning, one of which is its advantage in increasing the
students’ interest and motivation in learning” (A. B. P. Sari, 2019). Penjelasan
tersebut menunjukkan bahwa sebuah penelitian telah menggunakan Padlet untuk
pembelajaran bahasa. Aplikasi Padlet merupakan salah satu aplikasi yang dapat
membuat peserta didik tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran. Aplikasi Padlet
merupakan papan tulis yang dapat menarik perhatian peserta didik untuk senang
menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan dengan bebas berekspresi di dinding
Padlet. Demikian dengan menulis teks , peserta didik akan lebih tertarik menulis teks
dengan menggunakan aplikasi Padlet. Selain menarik, penggunaan Padlet juga mudah
seperti yang dikemukakan oleh Jaganathan (2016) sebagai berikut. “Go to and create
one in no time for your class and enable them to share their ideas, ask questions,
participate in discussions, post messages, video and audio files etc. Pertaining to any
lesson taught in the class. Padlet is a better tool than other web tools for
collaboration such as blog, wiki and Google drive”. Disebutkan bahwa cukup
mengunjungi website Padlet, kita dapat membagikan berbagai macam informasi
berupa pesan pembelajaran di kelas.
Tak hanya itu, kondisi pandemi saat ini yang tidak memungkinkan untuk
melakukan pembelajaran secara tatap muka, padlet memberi kemudahan dalam
melangsungkan proses pembelajaran jarak jauh. Menurut Elizabeth (2010), dalam
Mohamed Amin Embi (2014) Padlet memiliki beberapa fitur yang menunjang
pembelajaran. Berikut fitur-fitur dalam Padlet.
(1) Aktivitas Penulisan Pesan Fitur ini memberikan kesempatan kepada guru dan
siswa untuk berkomunikasi berupa pesan atau teks.
(2) Aktivitas diskusi Fitur ini mampu mengakomodir diskusi dalam kelas virtual.
Diskusi ini dapat dilakukan antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan
siswa atau diskusi dengan kelompok secara kolaboratif.
(3) Aktivitas Bertutur Fitur ini mampu menjembatani untuk siswa yang
mengalamimasalah untuk menyampaikan pendapatnya secara lisan yakni dengan
bertutur secara tulisan. Aktivitas ini dapat berupa perbincangan tentang suatu
gambar atau video, gambar, ataupun penulisan topik yang di diskusikan.
(4) Merekam Aktivitas Pembelajaran Salah satu kelebihandaari Padlet adalah hasil
diskusi dapat disalin atau di rangkum filenya dalam beberapa format sehingga
memudahkan siswa untuk mendokumentasikan hasil pembelajaran.
C. Kekurangan dan Kelebihan Aplikasi Padlet sebagai Media Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Pada paragraf sebelumnya telah dijelaskan mengenai pemanfaatan aplikasi Padlet
untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Tentu saja aplikasi Padlet memiliki
kekurangan dan kelebihan tersendiri yang kita dapatkan melalui pemanfaatannya.
Setiap platform pembelajaran online memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat
dilihat setelah penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran terutama pada kegiatan
pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam kondisi pandemi pilihan platform untuk
pembelajaran daring bukan sekedar mencari satu terbaik namun mencari satu yang
paling mungkin digunakan pada kondisi di masing-masing sekolah. Hal ini juga
berlaku pada platform pembelajaran Padlet. Padlet merupakan platform pembelajaran
daring sinkronus karena guru dan peserta didik berada dalam satu forum pada satu
waktu. Secara singkat Padlet dapat disebut papan tulis online yang memungkinkan
penggunannya untuk menyampaikan ide atau gagasan dalam bentuk teks, foto
maupun video. Padlet mudah digunakan karena tidak perlu mengunduh aplikasi
tertentu untuk dapat mengaksesnya, juga fitur-fitur yang tersedia di dalamnya sangat
mudah untuk dipelajari. Selain itu, pengoperasian padlet dapat dilakukan melalui
smartphone, tablet, laptop dan computer.
Terkait dengan kegiatan pembelajaran aplikasi Padlet memilki kelebihan-
kelebihan yang dapat digunakan terutama dalam kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia, diantaranya adalah:
(1) Tersedia versi gratis yang memungkinkan semua orang untuk mempergunakan
aplikasi ini
(2) Tidak perlu mengunduh aplikasi
(3) Mampu menciptakan suasana riil karena pendidik dan peserta didik dapat
mengaksesnya pada satu waktu
(4) Pengguna bisa leluasa menyampaikan gagasan maupun ide dengan menggunakan
teks, audio atau video
(5) Padlet menyediakan fitur tautan yang lengkap sehingga memungkinkan pendidik
menyajikan perangkat pembelajaran, daftar hadir, bahan ajar, penilaian secara
langsung di kolom yang telah disediakan atau menggunakan pranala yang
terlebih dahulu sudah disiapkan.
(6) Pendidik bisa menata papan tulis online semenarik mungkin dan menyisipkan
aplikasi
(7) Dinamika kelas terekam secara otomatis yang dapat diunduh melalui fitur
sharing dan eksport
Selain itu kelebihan padlet sebagai platform dalam pembelajaran daring menurut
Nofrion (2019) adalah sebagai berikut:
(1) Memberi ruang kepada siswa untuk berkolaborasi (Dembo & Bellow, 2013;
Fuchs, 2014; Ellis, 2015)
(2) Siswa dapat memberi input secara aktif dan langsung (Stannard, 2015)
(3) Siswa saling terhubung dan memberi masukan
(4) Hasil karya Padlet dapat dibagikan ke Facebook, Google, Email, atau
dosematkan pada web personal (Wood, 2016)
Aplikasi Padlet layak bagi peserta didik menurut Lestari, dkk (2020) dalam
Tahmainnul dan Shifa (2020) karena alasan sebagai berikut:
(1) Empowered Learner, (pemberdayaan pembelajaran) yaitu peserta didik dapat
berperan aktif dalam mencapai, memilih dan mampu menunjukkan kompetensi
dalam tujuan pembelajaran mereka, dengan menunjukkan pengetahuan yang
mereka dapat.
(2) Digital Citizen, (Masyarakat Digital) yaitu para peserta didik mendapatkan hak,
tanggung jawab dan peluang untuk belajar yang sama di dunia digital yang
saling berhubungan dan ikut andil dengan cara yang aman, legal dan etis.
(3) Knowledge Constructor, (Konstruksi Pengetahuan) yaitu, peserta didik secara
kritis mampu mengolah berbagai sumber informasi dengan alat digital untuk
mengembangkan pengetahuan, menambah kreatifitas dan membuat pengalaman
belajar menjadi bermakna bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
(4) Innovative Designer, (Desain Inovatif) yaitu peserta didik mampu mengunakan
teknologi dalam proses desain untuk menganalisis dan memecahkan masalah
dengan menciptakn solusi baru yang imajinatif dan bermanfaat.
(5) Computation Thinker, (Pemikiran berbasis Komputer) yaitu peserta didik
mengembangkan strategi untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
teknologi baru untuk menguji solusi yang mereka buat.
(6) Creative Communicator, (Komunikator Kreatif) yaitu pesera didik mampu
berkomunikasi dan mengekspresikan diri mereka dengan kreatif melalui
platform digital yang mereka kuasai untuk mencapai tujuan mereka.
(7) Global Collaborator, (Kolaborasi Global) yaitu peserta didik memperluas
prespektif mereka dan memperkaya pembelajaran mereka dengan bekerja sama
dengan orang lain secara efektif dengan tim lokal maupun global.
Sedangkan bagi pendidik, aplikasi Padlet telah memenuhi standar, sebagai
berikut:
(1) Learner, (Media Belajar) yaitu guru terus meningkatkan kemampuan dari maupun
bersamaorang lain untuk mengeksplorasi manfaat teknologi untuk meningkatkan
pembelajaran peserta didik.
(2) Leader, (Pemimpin) yaitu guru harus mencari peluang kepemimpinan untuk
mencapai keberhasilan peserta didik dan meningkatkan kemampuan pengajaran
dan pembelajaran peserta didik.
(3) Citizen, (Masyarakat) yaitu guru mampu menginspirasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam bertanggung jawab di dunia digital secara positif.
(4) Collaborator, (Kolaborator) yaitu guru memberikan waktu untuk bekerja sama
dengan para ahli dan peserta didik untuk melakukan praktik, berbagi sumber ilmu
dan menemukan ide baru dan memecahkan masalah bersama.
(5) Designer, (Perancang) yaitu guru dapat merancang lingkungan dan kegiatan yang
asli dan mudah disesuaikan sehingga dapat mengakomodir para peserta didik
yang memiliki kepribadian yang bervariasi.
(6) Facilitator, (penyedia fasilitas) yaitu guru menyediakan fasilitas bagi peserta didik
yang memenuhi standar ISTE.
(7) Analyst, (Analis) yaitu guru memahami dan mampu menggunakan data untuk
memberikan instruksi kepada peserta didik dalam mencapai tujuan mereka.
Setelah mengetahui kelebihan aplikasi padlet. Padlet ternyata juga memiliki
kekurangan. Kekurangan tersebut terletak pada:
(1) Masalah yang paling sering muncul berkaitan dengan sistim, misalnya, saat
mendaftar, mengumpulkan. Permasalahan utama adalah sign up. Tidak semua
peserta didik dan pendidik sudah mengetahui tentang Padlet, sehingga peserta
didik dan pendidik harus mempelajari aplikasi Padlet dari tahap awal hingga
mampu memanfaatkannya.
(2) Pengguna Padlet versi gratis yang penggunaanya hanya dibatasi sebanyak tiga
kali. Dan jika ingin leluasa menggunakan aplikasi ini para pengguna harus
membayar uang sejumlah Rp 40.000,- untuk dapat membeli dalam aplikasi padlet
dan masuk versi premium yang tidak memiliki batasan penggunaan. Hal ini tentu
memberatkan untuk pengguna sementara yang hanya mengakses padlet pada
masa-masa tertentu saja, namun jika ingin memiliki akses leluasa untuk jangka
waktu lama lebih baik menggunakan padlet dengan versi premium.
(3) Padlet hanya dapat diakses dengan menggunakan jaringan internet. Jika,
seseorang tidak terhubung dengan jaringan internet aplikasi Padlet tidak akan bisa
diakses. Sehingga, baik peserta didik dan pendidik harus memiliki kuota ataupun
wifi agar dapat mengakses Padlet.
(4) Tidak semua peserta didik aktif dalam menggunakan media Padlet. Hal tersebut
terjadi, sehingga hanya peserta didik yang memiliki jaringan internet saja yang
bisa mengakses Padlet. Sehinga, peserta didik harus memiliki kuota agar dapat
terlibat dalam kegiatan pembalajaran.
(5) Jaringan yang tidak stabil juga dapat mengganggu kelancaran pengaksesan Padlet,
sehingga siswa yang akan kesulitan mengakses materi pada Padlet jika,
jaringannya tidak stabil. Sehingga, perlu adanya jaringan yang stabil untuk
mengakses Padlet.
(6) Kesulitan memanfaatkan ikon kirim atau posting. Sehingga, perlu adanya
penjelasan dari pendidik kepada peserta didik berkaitan dengan cara pengumpulan
tugas.
(7) Ikon dalam aplikasi Padlet cukup sensitif. Sehingga peserta didik sering
mengalami kesalahan mengunggah tugas atau salah mengetik pesan yang ingin
disampaikan melalui Padlet.
(8) Sering terjadi kesalahan saat peserta didik mengunggah file. Secara teori bahwa
Padlet merupakan ruang belajar berupa dinding yang dapat memuat berbagai
informasi lebih dari satu. Fitur-Fitur yang dapat digunakan dalam Padlet memiliki
banyak ruang (Munsi 2019). Sehinga, perlu adanya ketelitian dari peserta didik
dan arahan yang jelas dari pendidik. Pendidik juga bisa memisahkan antara materi
satu dengan materi yang lain agar tidak tercampur dalam satu Wall.

SIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, dapat diketahui pentingnya pemanfaatan
aplikasi Padlet dalam proses kegiatan pembelajaran. Aplikasi Padlet digunakan sebagai salah
satu alternatif media pembelajaran sebagai reaksi dari adanya kekurangoptimalan pembelajaran
jarak jauh pada masa pandemi, khusunya pada pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks.
Aplikasi Padlet digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran jarak jauh terutama
di masa pandemi seperti saat ini.

Implementasi penggunaan aplikasi Padlet pada pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis


teks dapat dilakukan dengan cara mengikuti prosedur penggunaan yang tertera dalam aplikasi
secara berurutan dari awal hingga akhir. Melalui prosedur tersebut siswa dapat menggunakan
aplikasi Padlet sebagai salah satu media pembelajaran khususnya pada pembelajaran Bahasa
Indonesia berbasis teks. Pemanfaatan aplikasi Padlet akan lebih baik jika dilakukan secara
konsisten untuk memperbanyak opsi media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam segala
kondisi seperti pada masa pandemi saat ini. Dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi Padlet
turut mendukung keefektifan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks.

DAFTAR RUJUKAN

Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta:


Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.
Suryaman, Maman. 2010. MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA, (Online),
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-maman-suryaman-mpd/bahan-
diklatmediapembel-b-indonesia2010-smk-diy.pdf).
Dembo, S.E. & Bellow, A.S. 2013. Untangling the Web: 20 Tools to Power Up Your Teaching.
SAGE, London.
Dewitt, Dorothy, Norlidah Alias, and Saedah Siraj. 2015. Collaborative Learning: Interactive
Debates Using Padlet in a Higher Education Institution, (Online), Turkish Online Journal
of Educational Technology 2015: 88–95.
(http://eprints.um.edu.my/13630/1/971662_JournalSubmission_WN.pdf).
Fuchs, B. 2014. The writing is on the wall: using Padlet forwhole-classeng agement, (Online),
LOEX Quarterly 40(4), 7-9. Retrieved from
(http://uknowledge.uky.edu/libraries_facpub/240).
Ellis, D. 2015. Using Padlet to Increase Engagement in Lectures. Paper present ed at the195-
XIII Retrieved, (Online), (httpsearch.proquest.comdocview1728004496accountid=146458).
Luthfi, Ahmad. 2015. Pemanfaatan Teknologi Web Sebagai Media Interaktif Dan Pengaruhnya
Terhadap Minat Belajar Mahasiswa, (Online), Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume
XII(2): 32–38.
(http://blog.binadarma.ac.id/usman/wp-content/uploads/2010/07/JurnalBina-Edukasi-
Ahmad-Luthfi.pdf).
Haifah, Dimah. 2016. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi dengan Model
Discovery Learning dan Penggunaan Media Gambar, (Online), Alinea: Jurnal Bahasa,
Sastra, dan Pengajaran V: 60–69.
Jaganathan, Sangeetha. 2016. Edmodo and Padlet as a Collaborative Online Tool in Enriching
Writing Skills in Language Learning and Teaching, (Online), Global English-Oriented
Research Journal (GEORJ).
(https://www.researchgate.net/profile/SangeethaJaganathan/publication/
302472966_Edmodo_and_Padlet_as_a_collaborative_online_tool_in_Enriching_Writing_
Skills_in_Language_Learning_and_Teaching.pdf).
Stannard, R. 2015. Web watcher English Teaching Professional 97:6.
Wood, M. 2016. Padlet a graffiti wall for today‟s agricultural teacher. Agricultural Education.
Sari, Angela Bayu Pertama. 2019. Efl Peer Feedback Through The Chatroom In Padlet,
(Online), LLT Journal 22(1): 46–57.
(https://www.researchgate.net/profile/Angela-Sari/publication/332718926_EFL_PEER_FE
EDBACK_THROUGH_THE CHATROOM_IN_PADLET/.pdf).
Jati, A. G. 2018. The Use of Smartphone Applications in English language Teaching and
Learning. Jurnal Sosioteknologi, 17(1), 144-153.
Ghesta Lestari dkk. 2019. Pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan Media Padlet di
Madrasah Bilingual Batu, (Online), Jurnal UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Vol.4.
No.67. (https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SAMASTA/article/view/723).
Nofrion, N. 2019. FLIP YOUR CLASSROOM: FLIPPED CLASSROOM MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXO OLO TASK, (Online),
(https://doi.org/10.31227/osf.io/qb9wz).
Qulub, Tathmainnul & Renhoat, Fauziyah Shifa. 2019. PENGGUNAAN MEDIA PADLET
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI, (Online),
Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia.
(https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SAMASTA/article/view/7233).
Rohmatika, Arina, Arianto, Puput & Putra, Maysa Rangga. 2020. STUDI PENGGUNAAN
APLIKASI PADLET PADA KELAS MENULIS, (Online), Jurnal Komunikasi & Bahasa
Volume 1, No 2. (https://jurnal.radenwijaya.ac.id/index.php/NIVEDANA/article/view/
222).
Ambarita, Erika. 2021. BELAJAR DARI RUMAH (BDR) MENGGUNAKAN PADLET
ALTERNATIF E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS DI
SMAN 56 JAKARTA), (Online), Vol.2 No.1.
(https://www.ahlimedia.com/jurnal/index.php/jira/article/view/70).
Fitriani, Yeni. 2021. PENGGUNAAN APLIKASI PADLET DALAM PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS EKSPOSISI, (Online), Jurnal Bahasa, Sastra, Pembelajarannya. Volume 4
(1) 2021. (https://jurnal.unsur.ac.id/dinamika/article/view/1047).

Anda mungkin juga menyukai