Anda di halaman 1dari 52

KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

PRAJABATAN

DIREKTORAT GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET
DAN TEKNOLOGI
Kurikulum
Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan
Pengarah:
Dr. Iwan Syahril, Ph.D.
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd
Temu Ismail, S.Pd. M.Si

Kontributor:

Dr. Zainun Misbah, S.S., M.Sc. Woro Sri Hastuti, S.Pd., M.Pd
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Mauly Halwa Hikmat, Ph.D.
Dr. Rer. Nat Nandi, S.Pd., M.T., M.Sc. Drs. Nasution, M.Hum., M.Ed., Ph.D
Dr. Murti Ayu Wijayanti, M.Pd. Ana Budi Kuswandani, S.S., M.Si
Vinta Angela Tiarani, Ph.D. Ferry Maulana Putra, S.Pd., M.Ed.
Ika Lestari Damayanti, S.Pd., M.A., Ph.D. Dr. Sigit Wibowo
Mangaratua M Simanjorang, M.Pd., Ph.D Dr. Romi Siswanto, S.Sos., M.Si
Lestia Primayanti, S.Psi. Dr. Pujiarto, M.Pd.
Veronica Triprihatmini, M.Hum., M.A. Dido Sujaya Perwedha, S.Pd.
Rien Safrina, M.A., Ph.D. Yulia Gita Fany, S.T.
Dr. Makbul Muksar, S.Pd., M.Si.

Reviewer:
Dr. Itje Chodijah
Stien Johanna Matakupan, M.Pd
Maryam Mursadi, S.Sos., M.Pd.

Tata Letak:
Chassanova Z., S.I.P.

Copyright © 2022
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 3

Kata Pengantar 4

Bab I. Landasan Pengembangan 7


Landasan Filosofis 7
Landasan Sosiologis 8
Landasan Yuridis 9

Bab II. Kurikulum 11


Profil Lulusan 11
Capaian Pembelajaran 11
Bahan Kajian 13
Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan Penentuan Bobot sks 21
Struktur Kurikulum 32
Kelompok dan Deskripsi Mata Kuliah 35

Bab III. Pembelajaran 48

Bab IV. Penilaian 50

Daftar Pustaka 51

Lampiran 52

3
Kata Pengantar

Tidak disangsikan lagi bahwa guru memainkan peranan yang sangat penting dalam mewujudkan
pendidikan yang berkualitas. Indonesia sangat membutuhkan guru yang berkualitas, yang bukan
hanya berkompeten tetapi juga berkomitmen mendidik generasi muda Indonesia menjadi generasi
yang Pancasilais dan cerdas.

Salah satu strategi yang ditempuh oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
untuk menyediakan guru yang berkompeten dan berkomitmen adalah melalui pengangkatan guru
baru lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Melalui strategi ini, kualitas guru baru yang diangkat
dapat dikendalikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Implementasi dari strategi tersebut
adalah meningkatkan kualitas dan menambah kapasitas penyelenggaraan PPG Prajabatan.

Kurikulum yang telah dikembangkan dan dimuat di dalam dokumen ini adalah kurikulum untuk
PPG Prajabatan untuk diterapkan mulai tahun 2022. Kurikulum ini dipersiapkan untuk
memfasilitasi para mahasiswa PPG Prajabatan belajar dan mengembangkan kompetensi serta minat
dan kepeduliannya terhadap pendidikan anak di sekolah sesuai dengan konteks Indonesia dan
perkembangan masyarakat serta ilmu pengetahuan dewasa ini.

Dengan menerapkan kurikulum ini, PPG Prajabatan diharapkan membantu para mahasiswa PPG
Prajabatan mampu mengasah kepekaan terhadap konteks pembelajaran dan kebutuhan belajar para
murid serta berlatih mewujudkan kompetensi mereka dalam menyelenggarakan pembelajaran yang
berfokus pada murid, terlibat secara aktif di dalam komunitas pendidikan. Pendidikan PPG
Prajabatan yang berlangsung selama satu tahun ini juga diharapkan membantu para calon guru
berlatih dan membiasakan para calon guru bersikap reflektif dan belajar dan mengembangkan diri
secara berkelanjutan.

Implementasi kurikulum yang baru ini perlu diobservasi secara cermat agar dapat dievaluasi dan
disempurnakan.

Jakarta, Agustus 2022

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Iwan Syahril

4
Kata Pengantar

Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil kebijakan untuk secara
bertahap mengganti guru yang memasuki masa pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru
baru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan).

Kebijakan tersebut menuntut kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)


menyelenggarakan PPG Prajabatan dengan jumlah peserta PPG Prajabatan sesuai dengan
kebutuhan dan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan di sekolah.

Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat PPG)


mengkoordinasikan proses peningkatan kapasitas LPTK dalam menyelengarakan PPG Prajabatan
dalam hal jumlah dan mutu pendidikan. Untuk menanggapi tuntutan kualitas penyelenggaraan PPG
Prajabatan, salah satu aktivitas yang telah dilakukan oleh Direktorat PPG, di bawah arahan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, telah mengembangkan Kurikulum PPG
Prajabatan. Hasil pengembangan tersebut dimuat di dalam dokumen ini.

Kurikulum PPG Prajabatan yang dimuat di dalam dokumen ini mulai diterapkan pada tahun 2022.
Kami berharap dengan adanya kurikulum ini penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK
dapat terselenggara secara terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan
yang ditetapkan.

Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas dukungan dan kerjasama
dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Jakarta, Agustus 2022

Direktur Pendidikan Profesi Guru

Temu Ismail

5
Kata Pengantar

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen,
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan) merupakan salah satu tahap pendidikan
penting yang harus dilalui untuk menjadi guru profesional. PPG Prajabatan mempersiapkan para
calon guru agar menguasai kompetensi guru dan mengembangkan kepedulian terhadap kebutuhan
belajar peserta didik. Oleh karena itu, PPG Prajabatan merupakan jenjang pendidikan yang strategis
bagi peningkatan kualitas guru yang akan berdampak pada kualitas pendidikan di sekolah pada
umumnya.

Peran strategis dari PPG Prajabatan semakin kuat dengan kebijakan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang secara bertahap akan menggantikan guru-guru yang
memasuki masa purna tugas dengan guru baru yang sudah lulus PPG Prajabatan. Kebijakan ini
menuntut kemampuan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia
menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam jumlah yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
guru dengan kualitas yang tinggi.

Kurikulum PPG prajabatan yang dimuat dalam dokumen ini telah dikembangkan dengan
mempertimbangkan konteks pendidikan nasional dan global serta perkembangan ilmu pengetahuan
dewasa ini.

Implementasi kurikulum PPG Prajabatan yang mulai diterapkan pada tahun 2022 ini menuntut
dosen dan guru pamong yang kompeten serta kepedulian terhadap pengembangan kompetensi serta
karakter calon guru. Oleh karena itu, kiranya penting bagi LPTK penyelengara PPG Prajabatan agar
terus menerus menyegarkan dan meningkatkan kompetensi para dosen dan guru pamong di sekolah
mitra agar kurikulum ini dapat diimplementasikan secara optimal.

Semoga kurikulum yang diterapkan mulai tahun 2022 ini menjadi jalan untuk dihasilkannya guru
pemula yang profesional dan siap mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Jakarta, Agustus 2022

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Sri Gunani Partiwi

6
Bab I. Landasan Pengembangan

A. Landasan Filosofis
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan dikembangkan berdasarkan kebutuhan terhadap kondisi
ideal guru di Indonesia diantaranya meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi serta
kompetensi. Guru merupakan profesi yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap
kemajuan, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang bertujuan mencetak
generasi yang cerdas dan memiliki karakter yang berbudi. Sehingga, melalui Pendidikan
Profesi, guru mampu berdaya mendorong perubahan menuju hal yang lebih baik dari generasi
ke generasi yang diharapkan dapat melahirkan hal-hal yang inovatif, kreatif serta mencetak
generasi yang mampu membawa perubahan.

Landasan filosofis dalam Pendidikan Profesi Guru adalah Pancasila yang merupakan
pandangan hidup berbangsa dan bernegara, sehingga pencapaian pendidikan program studi
tentu diarahkan pada pencapaian dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan
refleksi budaya luhur bangsa Indonesia yang dijadikan pedoman oleh tokoh pendidikan
Indonesia seperti Ki Hajar Dewantara yang gagasan-gagasan filosofisnya telah menjadi
fondasi yang kokoh dalam praksis pendidikan di Indonesia. Dalam perspektif Ki Hajar
Dewantara, pendidikan secara filosofi dimaknai sebagai upaya memerdekakan manusia
dalam aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan), dan batiniah (otonomi berpikir dan
mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Oleh karena itu, merujuk pada
perspektif ini, guru dibentuk menjadi individu yang berkualitas dalam kepribadian dan
kerohanian yang memiliki kemampuan intelektual dan kesadaran untuk bertumbuh menjadi
lebih baik, cerdas dan aktif (Sugiarta, et al, 2019).

Beragam lensa teoritis tentang filosofi dalam pendidikan dan pembelajaran perlu
diakomodasikan dalam pendidikan profesi guru baik yang bersifat idealisme, maupun
pragmatisme dengan tujuan memperkaya landasan dalam pencapaian tujuan. Hal ini
disebabkan secara prinsip, pendidikan dan pembelajaran tidak hanya terkait masalah substansi
akademik namun juga beririsan dengan implementasi dalam berbagai dimensi seperti aspek
pribadi, sosial dan religi. Untuk mendukung pencapaian tujuan berupa profil guru Indonesia,
penguasaan teori dan praktik dengan menerapkan aspek humanistik yang kolaboratif perlu
tercermin dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru di kelas yang kondusif. Dalam hal ini,

7
landasan filosofis memberikan pedoman secara filosofis pada tahap perancangan,
pelaksanaan dan peningkatan kualitas pendidikan (Ornstein & Hunkins, 2014).

B. Landasan Sosiologis
Pendidikan Profesi Guru merupakan cermin dari kehidupan masyarakat yang saling
berinteraksi dan membentuk komunitas kehidupan yang kompleks sebagai masyarakat sosial.
Oleh karena itu dalam proses pendidikan profesi guru perlu memperhatikan aspek sosiologis
yang diangkat dari dan mencerminkan kehidupan masyarakat.

Masyarakat Indonesia yang berlandaskan filosofi Pancasila dikenal sebagai masyarakat


majemuk yang terdiri dari beragam suku, adat dan bahasa namun mempunyai cita-cita ke arah
yang sama selanjutnya dicerminkan dalam Bhineka Tunggal Ika. Hal ini juga sangat sesuai
dengan perkembangan ilmu pendidikan dari behavioristik menuju ke konektivistik yang
artinya memahami keragaman dan kebutuhan individu serta karakteristik yang berbeda.
Menyasar dimensi andragoginya, mahasiswa Pendidikan Profesi guru memiliki karakteristik
dewasa madya yang sudah memiliki nilai dan sikap terhadap perbedaan dan kebutuhan
individu namun perlu disatukan untuk mencapai tujuan yakni profil lulusan yang diharapkan.
Sementara itu, amat penting pula bagi calon guru untuk memiliki kesadaran serta pemahaman
terhadap keragaman konteks serta karakteristik peserta didik di kelas. Program Pendidikan
Profesi Guru ini akan menjadi situs pembelajaran partisipatif sehingga calon guru didorong
untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam konteks riil yakni memahami
keragaman dan kebutuhan individu yang akan mereka praktikkan dalam kehidupan dan karir
selanjutnya (Joshi, 2017).

Implementasi aspek sosiologis ini tertuang dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru
dengan memperhatikan aspek gotong royong dalam berbagai perbedaan dan kepentingan
untuk menuju pada keberhasilan mewujudkan guru profesional yang mampu
mengimplementasikan pembelajaran efektif dalam keragaman dan berpusat pada peserta
didik. Semangat ini juga telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa yang memang didirikan
dari keberagaman yang menyatu. Aspek sosial dan budaya perlu dipahami sebagai bagian dari
pengetahuan kelompok (group knowledge) (Roos, 1963:85).
8
C. Landasan Yuridis
Landasan yuridis, merupakan acuan yang digunakan dasar dalam melaksanakan kegiatan,
sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku. Demikian pula pada pelaksanaan PPG
dengan berbagai pola yang pernah dilakukan sebelumnya, maka PPG di Indonesia
dilaksanakan dengan berdasarkan landasan yuridis yang sah. Landasan yang digunakan
memiliki kekuatan hukum yang tetap dan mengikat mulai dari Undang-undang, peraturan
presiden, peraturan pemerintah, peraturan menteri, keputusan direktur jenderal dan seterusnya
yang terkait dengan pelaksanaan PPG. Pendidikan Profesi Guru Prajabatan di Indonesia
dilaksanakan dengan mengacu pada landasan yuridis sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2013 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017
tentang Standar Pendidikan Guru.
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Tata
Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi.
11. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

9
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi
Program Studi dan Perguruan Tinggi;
15. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tentang Perubahan
Atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/Kb/2020, Nomor 516 Tahun 2020,
Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Landasan yuridis yang digunakan sebagai tonggak adalah undang-undang nomor 20/2003
tentang sistem pendidikan nasional yang menata sistem pendidikan nasional mulai dari
pemahaman secara umum sampai pada penjelasan dengan rinci. Selain itu, UU nomor
14/2005 tentang guru dan dosen yang memberikan pedoman mengenai fungsi, dan tujuan
guru dan dosen sebagai pendidik yang memberikan gambaran tentang hak dan kewajiban
sebagai pendidik. Selanjutnya landasan yuridis tentang lembaga pendidikan guru yang
diselenggarakan pada jenjang pendidikan tinggi juga digunakan untuk memperjelas
kedudukan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan profesi guru termasuk sistem
penjaminan mutu yang memperkuat sistem pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi.
Dengan mengkaji berbagai landasan yuridis yang ada dan digunakan sebagai landasan
formal, maka pelaksanaan pendidikan profesi guru memiliki keabsahan legal formal secara
hukum.

10
Bab II. Kurikulum

A. Profil Lulusan
Profil lulusan Program PPG Prajabatan, yaitu guru pemula yang mengamalkan nilai-nilai
Pancasila, menguasai kompetensi dasar guru, berorientasi utama kepada peserta didik dan
pembelajaran peserta didik, berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat
serta memiliki dasar-dasar kepemimpinan.

B. Capaian Pembelajaran
Program PPG Prajabatan merupakan program pendidikan profesi guru yang berada di level
7 (tujuh) pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Hal ini berimplikasi pada
capaian pembelajaran yang diharapkan pada level profesi.

Adapun capaian pembelajaran lulusan Program PPG Prajabatan adalah sebagai berikut.
I. Sikap
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, patriotis, toleran, multikulturalis, kolaboratif,
peduli lingkungan, disiplin, menjunjung tinggi etika profesi, bertanggung jawab, mandiri,
dan berjiwa wirausaha.
II. Pengetahuan
1. Menguasai dan menerapkan teori dan konsep untuk menyusun alur belajar
berdasarkan tingkat kompleksitas bidang ilmu terkait.
2. Memiliki pengetahuan untuk memetakan tingkat penguasaan peserta didik dengan
mempertimbangkan proses belajar, kebutuhan, tahap perkembangan, dan latar
belakang peserta didik untuk kepentingan pembelajaran.
3. Memahami strategi perencanaan tujuan belajar, indikator dan strategi pencapaian
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, kurikulum, dan profil pelajar
Pancasila.
4. Memahami pengetahuan tentang teknik evaluasi pembelajaran sesuai dengan
perkembangan peserta didik, kurikulum dan lingkungan belajar.

III. Keterampilan Umum


11
1. Bekerja sebagai guru secara profesional.
2. Membuat keputusan secara independen dalam menjalankan pekerjaan sebagai guru
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif.
3. Mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi guru dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan etika profesi kepada masyarakat terutama komunitas guru.
4. Evaluasi secara kritis terhadap kinerja dan keputusan sendiri atau sejawat.
5. Memimpin tim kerja dalam memecahkan permasalahan pendidikan dan peningkatan
mutu sumber daya untuk pengembangan organisasi.
6. Membangun jejaring dan berkolaborasi dengan sejawat, profesi lain, dan pemangku
kepentingan.
7. Bertanggung jawab atas pekerjaannya sebagai guru sesuai dengan kode etik
profesinya.
8. Berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan kebijakan
nasional.
9. Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data serta informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya
sebagai guru secara berkelanjutan.
10. Mampu menyelesaikan masalah terutama terkait pembelajaran.

IV. Keterampilan Khusus


1. Mengembangkan pengetahuan profesional dalam pembelajaran berpusat pada
peserta didik dan mewujudkan profil pelajar Pancasila secara akomodatif, adaptif
dan progresif terhadap perkembangan zaman.
2. Mengembangkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman serta memfasilitasi
peserta didik belajar dengan melibatkan orang tua dan masyarakat.
3. Menunjukkan praktik pembelajaran profesional yang terdiri dari merancang,
melaksanakan, melakukan asesmen, dan melakukan refleksi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
4. Mengembangkan kemampuan profesional yang berkelanjutan dan menerapkan
keterampilan kepemimpinan dalam mengembangkan profesinya

12
C. Bahan Kajian
Penetapan bahan kajian mengacu pada CPL dan/atau menggunakan Body of Knowledge
Program Studi. Bahan kajian digunakan untuk pembentukan mata kuliah baru dan atau
mengevaluasi serta rekonstruksi terhadap mata kuliah lama atau sedang berjalan. Penetapan
bahan kajian pada program PPG Prajabatan dijelaskan sebagai berikut.

BAHAN KAJIAN

No Bahan Kajian
Kode Bahan
Kajian

Filsafat pendidikan
1 BK1

Sejarah Gerakan Budi Utomo, R.A. Kartini dan Ki Hadjar Dewantara


2 BK2

Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara


3 BK3

Filsafat manusia
4 BK4

Pendidikan dan Kebudayaan


5 BK5

Profil Pelajar Pancasila


6 BK6

Pendidikan abad XXI


7 BK7

Pendidikan yang berpihak kepada anak


8 BK8

Teori-teori Belajar
9 BK9

Teori Perkembangan (Kognitif, Psikososial, Emosional)


10 BK10

Motivasi belajar
11 BK11

Karakteristik Peserta Didik


12 BK12

Teaching at the right level


13 BK13

13
Perencanaan dan asesmen pembelajaran
14 BK14

Lingkungan belajar yang aman


15 BK15

Perumusan capaian pembelajaran


16 BK16

Lima kompetensi sosial-emosional


17 BK17

Asesmen SEL pada peserta didik


18 BK18

Pengembangan kesadaran diri


19 BK19

Refleksi pengalaman belajar mata kuliah inti


20 BK20

Data dan analisis data hasil pengamatan


21 BK21

Produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran


22 BK22

Kepemimpinan pendidikan (Pengambilan


keputusan yang bertanggungjawab)
23 BK23

Dasar-dasar kepemimpinan
24 BK24

Mengidentifikasi persoalan pendidikan di komunitas


25 BK25

Menyusun proposal kegiatan penyelesaian masalah pendidikan di dalam


komunitas
26 BK26

Desain pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan dan penilaian e.g. Model-


Model pembelajaran)
27 BK27

Analisis karakteristik peserta didik


28 BK28

Analisis lingkungan belajar


29 BK29

Teori belajar
30 BK30

Perencanaan Pembelajaran
31 BK31

14
Pendekatan dan metode pembelajaran
32 BK32

Pengembangan bahan ajar dan Media Pembelajaran


33 BK33

Evaluasi hasil belajar


34 BK34

Lesson Study
35 BK35

Konsep literasi
36 BK36

Pemahaman dan interpretasi informasi


37 BK37

Evaluasi Informasi
38 BK38

Analisis Informasi
39 BK39

Penggunaan dan pemanfaatan informasi


40 BK40

Perkembangan teknologi dan media pembelajaran


41 BK41

Pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran


42 BK42

Pembuatan media pembelajaran


43 BK43

Pengertian anak berkebutuhan khusus


44 BK44

Kondisi anak berkebutuhan khusus


45 BK45

Layanan untuk anak berkebutuhan khusus dalam pembelajaran


46 BK46

Understanding by Design
47 BK47

Penerapan Understanding by Design dalam pengembangan Kurikulum


48 BK48

Pembelajaran aktif
49 BK49

Karakteristik Peserta Didik


50 BK50

15
Umpan balik dalam pembelajaran
51 BK51

Pembelajaran Daring
52 BK52

Konsep pembelajaran sinkron dan tak sinkron


53 BK53

Pembelajaran Bauran
54 BK54

Konsep Design thinking


55 BK55

Penerapan design thinking untuk mengembangkan pembelajaran


56 BK56

Penerapan design thinking dalam pengelolaan kegiatan sekolah


57 BK57

CT sebagai Pendekatan Pemecahan Masalah


58 BK58

Aplikasi CT dalam memecahkan masalah nyata


59 BK59

Empat keterampilan dasar CT


60 BK60

Konsep daerah khusus


61 BK61

Pembelajaran kontekstual
62 BK62

Persoalan pendidikan di daerah khusus


63 BK63

Faktor-faktor sosiologis masyarakat Indonesia yang berpengaruh terhadap


pendidikan di Indonesia
64 BK64

Faktor-faktor kultural masyarakat Indonesia yang berpengaruh terhadap


pendidikan di Indonesia
65 BK65

Faktor-faktor ekonomi masyarakat Indonesia yang berpengaruh terhadap


pendidikan di Indonesia
66 BK66

Faktor-faktor politik masyarakat Indonesia yang berpengaruh terhadap


pendidikan di Indonesia
67 BK67

Memahami teks berbahasa Inggris


68 BK68

16
Mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris
69 BK69

Menulis dalam bahasa Inggris


70 BK70

Pengembangan pembelajaran bahasa Inggris di SD


71 BK71

Tabel 6. Matriks Keterkaitan antara CPL dengan Bahan Kajian

Capaian Pembelajaran Lulusan


Kode
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
No Bahan KETERAMPILAN UMUM
KHUSUS
Kajian
S1 P1 P2 P3 P4 KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KK1 KK2 KK3 KK

1 BK1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2 BK2 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3 BK3 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

4 BK4 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

5 BK5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

6 BK6 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

7 BK7 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

8 BK8 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

9 BK9 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

10 BK10 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

11 BK11 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

12 BK12 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

13 BK13 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

14 BK14 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

15 BK15 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

16 BK16 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

17
17 BK17 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

18 BK18 ✓ ✓ ✓

19 BK19 ✓ ✓ ✓

20 BK20 ✓ ✓

21 BK21 ✓ ✓ ✓

22 BK22 ✓ ✓ ✓

23 BK23 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

24 BK24 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

25 BK25 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

26. BK26 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

27. BK27

28. BK28 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

29. BK29 ✓ ✓

30. BK30 ✓ ✓

31. BK31 ✓ ✓ ✓

32. BK32 ✓

33. BK33 ✓ ✓

34. BK34 ✓ ✓ ✓ ✓

335. BK35 ✓ ✓ ✓

36. BK36 ✓ ✓

37 BK37 ✓ ✓

38. BK38 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

39 BK39 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

40. BK40 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

41. BK41 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

42. BK42 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

18
43. BK43 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

44. BK44 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

45. BK45 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

46. BK46 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

47. BK47 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

48. BK48 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

49. BK49 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

50. BK50 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

51. BK51 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

52. BK52 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

53. BK53 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

54. BK54 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

55. BK55 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

56. BK56 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

57. BK57 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

58. BK58 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

59. BK59 ✓ ✓ ✓ ✓

60. BK60 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

61. BK61 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

62. BK62 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

63. BK63 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

64. BK64 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

65. BK65 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

66. BK66 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

67. BK67 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

68. BK68 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

19
69. BK69 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

70. BK70 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

71. BK71 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

20
D. Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan Penentuan Bobot sks
Pengertian sks pada dasarnya tetap berkaitan dengan satuan waktu. Satu (1) sks mata kuliah
yang dilakukan dengan kuliah, responsi, atau tutorial terdiri dari tiga macam kegiatan, yaitu
kegiatan tatap muka selama 50 menit, kegiatan belajar terstruktur selama 60 menit, dan
kegiatan belajar mandiri selama 60 menit, semuanya dalam satuan per minggu, per semester.
Perkiraan besarnya sks suatu mata kuliah atau pengalaman belajar yang direncanakan
dilakukan dengan menganalisis secara simultan variabel: (a) tingkat kemampuan/
kompetensi yang hendak dicapai, (b) tingkat keluasan dan kedalaman bahan kajian yang
dipelajari, (c) strategi pembelajaran yang akan diterapkan, (d) posisi (letak semester) suatu
kegiatan pembelajaran dilakukan, dan (e) perbandingan terhadap keseluruhan beban studi
di satu semester, sehingga secara prinsip pengertian sks harus dipahami sebagai: satuan
waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajaran tertentu
melalui suatu bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu.
Bagian ini, program studi melakukan dua tahap kegiatan yaitu:

Mengelompokkan Bahan Kajian untuk dikaji pada matakuliah yang sudah tersedia
(matakuliah yang sedang berlaku). Jika sejumlah bahan kajian tidak terakomodasi pada
matakuliah yang sedang berjalan, maka prodi dapat menambah nama matakuliah yang
baru, tetapi tidak boleh menghapus nama matakuliah yang sedang berlaku. Pada
penentuan bobot sks perlu diperhatikan bersarannya agar pada setiap semester, mahasiswa
tidak mengontrak mata kuliah lebih dari 7 (tujuh) matakuliah. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara membuat tabel:

Tabel 7 Penentuan Bobot Mata Kuliah PPG Prajabatan


No Bahan Kajian Kode BK Mata Kuliah SKS

Filsafat pendidikan Filosofi Pendidikan 2


1 BK1 Indonesia

Sejarah Gerakan Budi


Utomo, R.A. Kartini
dan Ki Hadjar
2 Dewantara BK2

Filosofi pendidikan Ki
Hadjar Dewantara
3 BK3

21
Filsafat Manusia
4 BK4

Pendidikan dan
5 Kebudayaan BK5

Profil Pelajar Pancasila


6 BK6

Pendidikan Abad XXI


7 BK7

Pendidikan yang
Berpihak Kepada Anak
8 BK8

Teori-teori Belajar Pemahaman 3


1 BK9 Peserta Didik dan
Pembelajarannya
Teori Perkembangan
(Kognitif, Psikososial,
2 Emosional) BK10

Motivasi Belajar
3 BK11

Karakteristik Peserta
4 Didik BK12

Teach at the Right Level


5 BK13

Perencanaan dan Prinsip Pengajaran 3


Asesmen Pembelajaran dan Asesmen yang
1 BK14 Efektif I
Lingkungan belajar
2 yang aman BK15

Perumusan Capaian
3 Pembelajaran BK16

22
1 Perencanaan dan Prinsip 3
Asesmen Pembelajaran Pengajaran dan
BK14 Asesmen yang
Efektif II
2 Lingkungan belajar
yang aman BK15

3 Perumusan Capaian
Pembelajaran BK16

1 Lima kompetensi sosial- Pembelajaran 3


emosional BK17 Sosial Emosional
2 Asesmen SEL pada peserta
didik BK18

3 Pengembangan
Kesadaran Diri BK19

Refleksi pengelaman Seminar 1


belajar matakuliah inti Pendidikan
1 BK20
Profesi Guru
Data dan analisis data
hasil pengamatan
2 BK21

Produk hasil
pengembangan
3 perangkat pembelajaran BK22

Kepemimpinan Projek 1
Pendidikan(Pengambila Kepemimpinan I
n
keputusan yang
1 bertanggungjawab) BK23

Dasar-dasar
2 kepemimpinan BK24

23
Mengidentifikasi
persoalan pendidikan di
3 komunitas BK25

Menyusun proposal
kegiatan penyelesaian
masalah pendidikan di
4 dalam komunitas BK26

Kepemimpinan Projek 1
Pendidikan(Pengambila Kepemimpinan
n II
keputusan yang
1 bertanggungjawab) BK23

Dasar-dasar
2 kepemimpinan BK24

Melaksanakan kegiatan
penyelesaian masalah
pendidikan di dalam
3 komunitas BK25

Mengevaluasi dan
merefleksikan
4 pelaksanaan kegiatan BK26

Desain Pembelajaran Praktik 6


(perencanaan, Pengalaman
pelaksanaan dan Lapangan (PPL) I
penilaian e.g. Model-
1 Model pembelajaran) BK27

Analisis karakteristik
peserta didik
2 BK28

Analisis lingkungan
3 belajar BK29

Teori belajar
4 BK30

24
Perencanaan
5 Pembelajaran BK31

Pendekatan dan metode


pembelajaran
6 BK32

Pengembangan bahan
ajar dan Media
7 Pembelajaran BK33

Evaluasi Hasil Belajar


8 BK34

9 Lesson Study BK35

BK16

Desain Pembelajaran Praktik 10


(perencanaan, Pengalaman
pelaksanaan dan Lapangan (PPL)
penilaian e.g. Model- II
1 Model pembelajaran) BK27

Analisis karakteristik
peserta didik
2 BK28

Analisis lingkungan
3 belajar BK29

Teori belajar
4 BK30

Perencanaan
5 Pembelajaran BK31

Pendekatan dan metode


pembelajaran
6 BK32

Pengembangan bahan
ajar dan Media
7 Pembelajaran BK33

Evaluasi Hasil Belajar


8 BK34

9 Lesson Study BK35

25
No Bahan Kajian Kode BK Mata Kuliah SKS

Literasi dalam 2
1 Konsep Literasi BK36 Lintas Mata
Pelajaran
Memahami, menginterpretasi, menganalisis
2 informasi BK37

3 Mengevaluasi dan Menggunakan informasi BK38

Literasi Dasar* 2

1 Konsep Literasi BK39

Memahami, menginterpretasi, menganalisis


2 informasi BK40

3 Mengevaluasi dan Menggunakan informasi BK41

Teknologi Baru 2
1 Perkembangan teknologi dan media pembelajaran BK42 dalam
Pengajaran dan
Pembelajaran
2 Pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran BK43

3 Pembuatan media pembelajaran BK44

Pengantar 2
1 Pengertian anak berkebutuhan khusus BK45 Pendidikan
untuk Anak
Berkebutuhan
Khusus
2 Kondisi anak berkebutuhan khusus BK46

26
Layanan untuk anak berkebutuhan khusus dalam
3 pembelajaran BK47

Perancangan 2
dan
Pengembangan
1 Understanding by Design BK48
Kurikulum

BK53
Penerapan Understanding by Design dalam
2 pengembangan Kurikulum BK49

Pembelajaran 2
1 Pembelajaran aktif BK50 Berdiferensiasi

2 Karakteristik Peserta Didik BK51

3 Umpan balik dalam pembelajaran BK52

Pengajaran dan 2
1 Pembelajaran Daring BK54 Pembelajaran
Daring dan
Bauran
2 Konsep pembelajaran sinkron dan tak sinkron BK55

3 Pembelajaran Bauran BK56

Design Thinking 2
1 Konsep Design thinking BK57

Penerapan design thinking untuk mengembangkan


2 pembelajaran BK58

Penerapan design thinking dalam pengelolaan


3 kegiatan sekolah BK59

27
Computational 2
1 CT sebagai Pendekatan Pemecahan Masalah BK60 Thinking

2 Aplikasi CT dalam memecahkan masalah nyata BK61

3 Empat keterampilan dasar CT BK62

Pendidikan di 2
1 Konsep daerah khusus BK63 Daerah Khusus

2 Pembelajaran kontekstual BK64

3 Persoalan pendidikan di daerah khusus BK65

Faktor-faktor sosiologis masyarakat Indonesia yang Perspektif 2


1 berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia BK66 Sosiokultural
dalam
Faktor-faktor kultural masyarakat Indonesia yang Pendidikan
2 berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia BK67 Indonesia
Faktor-faktor ekonomi masyarakat Indonesia yang
3 berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia BK68

Faktor-faktor politik masyarakat Indonesia yang


4 berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia BK69

Bahasa Inggris 2
1 Memahami teks berbahasa Inggris untuk Guru SD

2 Mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris BK70

3 Menulis dalam bahasa Inggris BK71

4 Pengembangan pembelajaran bahasa Inggris di SD BK72

28
29
Tabel 8. Keterkaitan CPL dengan Mata Kuliah

Capaian Pembelajaran Lulusan


SIK
No Mata Kuliah PENGETAHUAN KETERAMPILAN UMUM KE
AP
S1 P1 P2 P3 P4 KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 KU6 KU7 KU8 KU9 KU10 KK1

Filosofi Pendidikan
1 Indonesia
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Pemahaman tentang
2 Peserta Didik dan
Pembelajarannya
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Prinsip Pengajaran dan


3
Asesmen yang Efektif 1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Prinsip Pengajaran dan


4 Asesmen yang Efektif 2
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Pembelajaran Sosial
5 Emosional ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Seminar Pendidikan
6 Profesi Guru Berbasis
Portofolio Digital ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Proyek Kepemimpinan
7 1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Proyek Kepemimpinan
8
2
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

9 PPL 1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

10
PPL 2 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Literasi dalam berbagai


11
Mata Pelajaran
✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Teknologi dalam
12 Pengajaran dan
Pembelajaran
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Pengajaran dan
Pembelajaran dengan
13 Metode Daring dan
Bauran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Pengantar Pendidikan
14 untuk Anak
Berkebutuhan Khusus ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Perancangan dan
15 Pengembangan
Kurikulum ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Pembelajaran
16 Berdiferensiasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Design Thinking dalam


17
Pembelajaran
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Computational
18 Thinking dalam ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

30
Pendidikan

Pendidikan di Daerah
19
Khusus
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Perspektif
20 SosioKultural dalam
Pendidikan Indonesia
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

31
E. Struktur Kurikulum
Kurikulum Program PPG Prajabatan terdiri atas tiga kelompok mata kuliah, yaitu:
Matakuliah Inti, Mata Kuliah Selektif dan Mata Kuliah Elektif.

1. Mata Kuliah Inti

Mata kuliah Inti merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh Mahasiswa dan harus
lulus sebagai bagian dari pemenuhan persyaratan kelulusan Program PPG Prajabatan. Tabel
9 adalah tabel Mata Kuliah Inti disertai beban belajarnya.

Tabel 9 Beban Belajar Mata Kuliah Inti


No Mata Kuliah Beban
Belajar (sks)

1. Filosofi Pendidikan Indonesia 2

2. Pemahaman tentang Peserta Didik dan 3


Pembelajarannya

3. Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang 3


Efektif I

4. Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang 3


Efektif II

5. Pembelajaran Sosial Emosional 3

6. Seminar Pendidikan Profesi Guru 1

7. Projek Kepemimpinan I 1

8. Projek Kepemimpinan II 1

9. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I 6

32
10. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II 10

2. Mata Kuliah Pilihan Selektif

Mata Kuliah Pilihan Selektif merupakan mata kuliah yang dipilih oleh Mahasiswa dari
sejumlah pilihan yang disediakan oleh LPTK. Mata Kuliah Pilihan Selektif berasal dari
daftar mata kuliah pilihan Program PPG Prajabatan yang ditetapkan secara nasional (Tabel
10). Adapun panduan bagi LPTK dalam memilih Mata Kuliah Selektif terlampir.

Tabel 10 Beban Belajar Mata Kuliah Pilihan Selektif

No Mata Kuliah Beban Belajar (sks)

1. Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran 2

2. Literasi Dasar* 2

3. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan 2


Pembelajaran

4. Pengantar Pendidikan untuk Anak 2


Berkebutuhan Khusus

5. Perancangan dan Pengembangan 2


Kurikulum

6. Pembelajaran Berdiferensiasi 2

7. Pengajaran dan Pembelajaran Daring 2


dan Bauran

11. Design Thinking 2

12. Computational Thinking 2

33
13. Pendidikan di Daerah Khusus 2

14. Perspektif Sosiokultural dalam 2


Pendidikan Indonesia

15. Bahasa Inggris untuk Guru SD** 2

3. Mata Kuliah Pilihan Elektif

Mata Kuliah Pilihan Elektif merupakan mata kuliah yang dipilih oleh Mahasiswa dari
daftar mata kuliah pilihan selektif Program PPG Prajabatan yang ditetapkan secara nasional
(Tabel 10) atau dari mata kuliah yang dikembangkan perguruan tinggi secara mandiri. Adapun
panduan bagi LPTK dalam mngembangkan mata kuliah elektif terlampir.

Adapun struktur kurikulum berdasarkan kelompok mata kuliah, bobot SKS dan
penyebaran per semester.

Semester 1 Jumlah Semester 2 Jumlah


SKS SKS

Filosofi Pendidikan Indonesia 2 Pembelajaran Sosial Emosional 3

Pemahaman tentang Peserta Didik 3 Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang 3


dan Pembelajarannya Efektif II

Prinsip Pengajaran dan Asesmen 3 MK Pilihan Selektif/MK Pilihan Elektif 2


yang Efektif I

MK Pilihan Selektif 2 Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II 10

MK Pilihan Elektif* 2 Proyek Kepemimpinan II 1

Proyek Kepemimpinan I 1 Seminar Pendidikan Profesi Guru 1

Praktik Pengalaman Lapangan 6


(PPL) I

Total 19 20

34
*Catatan: MK Pilihan Elektif boleh diambil dari MK Pilihan Selektif jika LPTK tidak
menyediakan MK Pilihan Elektif

F. Kelompok dan Deskripsi Mata Kuliah


1. Mata Kuliah Inti

Mata Kuliah Inti terdiri dari 10 (sepuluh) mata kuliah dan berjumlah 33 (tiga puluh
tiga) sks yang meliputi mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman
tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen
yang Efektif I dan II, Pembelajaran Sosial Emosional, Seminar Pendidikan Profesi
Guru, Projek Kepemimpinan I dan II, dan PPL I dan II.

a. Filosofi Pendidikan Indonesia


Mata kuliah ini mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan Mahasiswa
dalam memaknai dan menghayati dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara
(KHD) sebagai sebuah filosofi pengembangan Pendidikan Nasional. Mata
kuliah ini melatih Mahasiswa untuk secara reflektif, kritis dan kolaboratif
menelaah pemikiran-pemikiran KHD dan bagaimana strateginya dalam
mewujudkan pendidikan yang berpihak pada anak sesuai dengan
keberagaman konteks sosial budaya dan nilai-nilai luhur Indonesia. Proses
perkuliahan dilakukan dengan menekankan dialog kritis sehingga Mahasiswa
menjadi lebih reflektif dan tajam dalam mengkritisi praktik-praktik baik
dalam pendidikan yang berpihak pada murid.

b. Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya


Di mata kuliah ini memfasilitasi Mahasiswa akan memperdalam penguasaan
kerangka berpikir dalam memahami cara peserta didik belajar dengan
pengintegrasian teori perkembangan kognitif, perkembangan sosial emosional
dan latar belakang budaya. Keterhubungan dengan mata kuliah PPL di sekolah
membuat Mahasiswa dapat belajar lebih dalam dari sekedar konsep teoritis.

Mahasiswa juga diharapkan untuk memperkuat keterampilan penggunaan


strategi-strategi pendekatan pembelajaran seperti developmentally
appropriate practice, culturally responsive pedagogy dan teaching at the right
level untuk membedah profil dan cara belajar peserta didik. Dengan demikian
35
Mahasiswa dapat membuat berbagai keputusan terkait pengajaran yang
inklusif serta menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan
berpihak pada anak. Mata kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan
Pembelajarannya terhubung dengan mata Kuliah PPL I.
c. Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I
Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I membekali
Mahasiswa dengan pendalaman pengetahuan dan keterampilan tentang
prinsip pembelajaran yang meliputi merancang kegiatan pembelajaran,
menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada semua
pihak yang terlibat dalam pembelajaran, termasuk peserta didik, guru, dan
asisten guru, dengan menggunakan prinsip ekosistem pembelajaran, serta
mengelola pembelajaran yang efektif dan reflektif. Mata kuliah ini juga
membekali Mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan mendesain
asesmen, menyediakan umpan balik dan laporan belajar murid secara
terbimbing. Untuk memperdalam dan mengkontekstualisasikan pengetahuan
Mahasiswa tentang teori yang dipelajari, pelaksanaan mata kuliah ini
memadukan data observasi yang meliputi cara guru mengajar dan murid
belajar dengan kajian teoritis. Observasi ini dilaksanakan oleh Mahasiswa
pada mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan 1. Dengan demikian mata
kuliah ini terhubung dan bersinergi dengan mata kuliah PPL I.

d. Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II


Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II ini adalah
kelanjutan dari mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I.
Mata kuliah ini memiliki komponen praktik lebih banyak daripada di semester
I, dengan fokus yang sama yaitu pendalaman pengetahuan dan keterampilan
tentang prinsip pembelajaran yang meliputi merancang kegiatan
pembelajaran, menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman dan
berpihak pada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, termasuk
peserta didik, guru, dan asisten guru, dengan menggunakan prinsip ekosistem
pembelajaran, serta mengelola pembelajaran yang efektif dan reflektif. Mata
kuliah ini juga membekali Mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
mendesain asesmen, menyediakan umpan balik dan laporan belajar murid
secara mandiri. Untuk memperdalam dan mengkontekstualisasikan
pengetahuan Mahasiswa tentang teori yang dipelajari, pelaksanaan mata
36
kuliah ini memadukan data observasi yang meliputi cara guru mengajar dan
murid belajar dengan kajian teoritis disertai praktik mandiri. Kegiatan
perencanaan dan praktik pembelajaran dan asesmen ini akan terintegrasi
dengan PPL di Semester II. Dengan demikian mata kuliah ini terhubung dan
bersinergi dengan mata kuliah PPL II.

e. Pembelajaran Sosial Emosional


Mata Kuliah Pembelajaran Sosial Emosional merupakan mata kuliah yang
terhubung dengan mata kuliah PPL II. Mahasiswa akan mempelajari
Kerangka Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) berdasarkan kerangka
dari Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL).
Kerangka kompetensi yang akan dibahas adalah Kesadaran Diri, Pengelolaan
Diri, Kesadaran Sosial, Keterampilan dalam Hubungan Sosial dan
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab. Kerangka kompetensi ini
akan digunakan sebagai pendekatan holistik dalam pendidikan sehingga
Mahasiswa dapat melihat perkembangan dirinya sendiri dan perkembangan
murid sepanjang proses pembelajaran. Mahasiswa akan banyak sekali
melakukan refleksi diri dan mengevaluasi proses pembelajaran bagi dirinya
dan peserta didik. Mahasiswa diharapkan memahami berbagai cara
implementasi keterampilan sosial emosional dalam pembelajarannya.

Dalam mata kuliah ini, Mahasiswa akan memperdalam keterampilan


observasi, keterampilan membangun relasi hubungan sosial serta
keterampilan dalam mengambil keputusan-keputusan yang
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.

f. Seminar Pendidikan Profesi Guru


Mata kuliah Seminar Pendidikan Profesi Guru memfasilitasi calon guru
meningkatkan kemampuan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar
selama mengikuti PPG dalam bentuk Jurnal Refleksi. Jurnal Refleksi
merupakan Portofolio digital yang menggambarkan peningkatan kemampuan
berdasarkan artefak-artefak berupa tugas perkuliahan, laporan observasi kelas,
dokumentasi pembelajaran peserta didik, foto atau video pengajaran, materi
pembelajaran yang dirancang dan/atau dikembangkan, catatan-catatan
anekdotal, hasil wawancara dengan peserta didik dan/atau orang tua, catatan

37
observasi dosen, guru pamong, guru lainnya dan/atau Mahasiswa lainnya,
instrumen asesmen terhadap diri sendiri dan dokumen lainnya yang berkaitan
dengan bukti peningkatan kemampuan. Jurnal refleksi tersebut
dipresentasikan kepada tiga (3) asesor/penguji, yang terdiri dari Dosen
Pembimbing Seminar (DPS), Instruktur, dan dosen bukan Dosen Pembimbing
Seminar (Non DPS). Kelulusan Mahasiswa ditentukan oleh kesesuaian
artefak dengan capaian pembelajaran di setiap mata kuliah, hasil refleksi
terhadap proses peningkatan kompetensi yang diperoleh selama mengikuti
Program PPG Prajabatan dan kelengkapan portofolio.

g. Projek Kepemimpinan I
Mata kuliah ini mengembangkan kemampuan kepemimpinan Mahasiswa
melalui kegiatan pembelajaran layanan (service learning) berbasis komunitas
dalam bentuk Projek. Projek ini bertujuan untuk mengasah kepekaan
mahasiswa terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi komunitas
terutama yang berkaitan dengan pembelajaran peserta didik di daerahnya,
serta berinisiatif mengembangkan alternatif solusi yang sesuai dengan
kebutuhan dan tantangan tersebut. Melalui Projek kepemimpinan ini,
Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional,
manajemen Projek, kerjasama, analisis kebutuhan, pengambilan keputusan
dan empati terhadap komunitas yang mereka layani. Pada mata kuliah ini,
Mahasiswa melakukan pengamatan, identifikasi masalah di komunitasnya,
dan menyusun dokumen rancangan layanan.

h. Projek Kepemimpinan II
Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari mata kuliah Projek Kepemimpinan
I. Mahasiswa memilih dan menentukan satu rancangan projek yang telah
dibuat. Melalui perkuliahan ini, Mahasiswa diharapkan dapat menyusun
dengan lebih detail inisiatif dan strategi eksekusi projek kepemimpinan yang
telah dipilih demi mendorong kemandirian sekolah/komunitas dalam
menemukan esensi dan potensinya serta memanfaatkan sumberdaya dan nilai
kebijaksanaan setempat secara kontekstual dan berkesinambungan. Capaian
perkuliahan ini tidak hanya membentuk kepemimpinan Mahasiswa yang
berdampak terhadap kemandirian komunitas/sekolah, melainkan juga
berkontribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran serta pembentukan

38
potensi dan karakter peserta didik secara berkesinambungan. Hasil inisiasi dan
proses penyusunan projek kepemimpinan ini dituangkan dalam dokumen
laporan projek, dipaparkan, direfleksikan, dan diusulkan kepada
sekolah/komunitas terkait.

i. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I


Mata kuliah PPL 1 memfasilitasi Mahasiswa mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam memahami peserta didik, proses dan
lingkungan belajar peserta didik, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran secara kontekstual, serta mampu mengambil keputusan
profesional. Pengembangan kompetensi dilakukan secara bertahap: (1)
melakukan observasi rencana pembelajaran dan praktik pembelajaran di kelas
guna memperoleh pemahaman tentang karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, implementasi prinsip pengajaran dan asesmen pembelajaran; (2)
membantu guru pamong dalam melaksanakan pembelajaran; (3) merancang
perangkat pembelajaran yang diawali dengan analisis materi dan kebutuhan
belajar peserta didik sesuai dengan bidang studinya masing-masing,
melaksanakan pembelajaran terbimbing, dan melakukan refleksi dan evaluasi
atas pembelajaran untuk mengembangkan perangkat dan melaksanakan
pembelajaran berikutnya. Mata kuliah ini terhubung dengan Mata Kuliah
Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya dan Mata Kuliah Prinsip
Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I.

j. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II


Mata kuliah PPL II bertujuan untuk memfasilitasi Mahasiswa dalam
memperkuat kompetensinya sebagai guru profesional yang reflektif dan
berfokus pada pengembangan potensi siswa baik dari aspek akademik maupun
non akademik, serta ikut serta dalam pemecahan masalah terkait peningkatan
kualitas pendidikan. Untuk mencapai tujuan mata kuliah ini, Mahasiswa akan
melakukan berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap, meliputi: (1)
observasi dan wawancara untuk menguatkan pemahaman Mahasiswa
terhadap karakter peserta didik, kurikulum, dan lingkungan sekolah, (2)
mendesain kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil observasi terhadap
kegiatan pembelajaran, pemahaman peserta didik, kurikulum dan lingkungan
sekolah, (3) melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, (4)

39
melakukan asesmen pembelajaran yang bervariatif dan otentik sesuai dengan
tujuan pembelajaran, (5) merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan
secara mandiri dan berkelanjutan, (6) mengeksplorasi kegiatan lain selain
pembelajaran terkait tugas dan fungsinya sebagai guru profesional, (7)
melakukan inovasi meningkatkan kualitas pendidikan. Mata kuliah ini
terhubung dengan mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
II.

2. Mata Kuliah Pilihan Selektif

Program PPG Prajabatan menyediakan 12 mata kuliah pilihan selektif. Pada


semester I dan semester II, Mahasiswa memilih satu mata kuliah pilihan selektif
dari daftar mata kuliah pilihan selektif yang disediakan. Mahasiswa (12 mata
kuliah), yaitu Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran, Literasi Dasar, Teknologi Baru
dalam Pengajaran dan Pembelajaran, Pengantar Pendidikan untuk Anak
Berkebutuhan Khusus, Perancangan dan Pengembangan Kurikulum,
Pembelajaran Berdiferensiasi, Pengajaran dan Pembelajaran Daring dan Bauran,
Design Thinking, Computational Thinking, Pendidikan di Daerah Khusus,
Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia, dan Pembelajaran Bahasa
Inggris. Mata kuliah Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan mata kuliah yang
wajib ditempuh oleh Mahasiswa dari bidang studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD).

Deskripsi 12 (dua belas) mata kuliah pilihan selektif tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Literasi Dasar
Mata kuliah ini bertujuan untuk memfasilitasi Mahasiswa dalam mempelajari
pengetahuan konsep literasi, pembelajaran dan asesmen literasi, keragaman
kegiatan membaca, lingkungan belajar kaya literasi dan literasi diri.
Mahasiswa diharapkan dapat terampil dalam memahami, menginterpretasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan menggunakan informasi tentang kompetensi
literasi serta mengembangkannya dalam berbagai bentuk (untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik). Mahasiswa juga
diharapkan dapat menunjukkan sikap saling menghargai, kerjasama, mandiri,

40
dan bertanggung jawab atas pengembangan pengetahuan dan keterampilan
dalam mengeksplorasi literasi di sekolah dasar.

Kegiatan perkuliahan akan dilakukan dengan beragam model: case study,


problem based learning, dan project based learning. Mahasiswa akan
melakukan beragam kegiatan secara mandiri dan atau kelompok dengan
menggunakan ilustrasi pada kasus-kasus tentang literasi di Sekolah Dasar dan
setelahnya dilakukan pencarian solusi, pembentukan dan pengembangan
informasi, dan juga implementasinya.

b. Literasi Lintas Mata Pelajaran


Mata kuliah ini bertujuan untuk memfasilitasi Mahasiswa dalam
mempelajari pengetahuan konten area literasi, keterampilan literasi dan
praktiknya dalam berbagai mata pelajaran (multiliterasi dan multimodal),
lingkungan belajar kaya literasi dan literasi diri. Mahasiswa diharapkan
dapat terampil dalam memahami, menginterpretasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan menggunakan informasi tentang kompetensi literasi
serta mengembangkannya dalam berbagai bentuk (untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar peserta didik). Mahasiswa juga
diharapkan dapat menunjukkan sikap saling menghargai, bekerjasama,
mandiri, dan bertanggung jawab atas pengembangan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengeksplorasi literasi dan kaitannya dengan
berbagai mata pelajaran lain.

Kegiatan perkuliahan akan dilakukan dengan beragam model: case study,


problem based learning, dan project based learning. Mahasiswa akan
melakukan beragam kegiatan secara mandiri dan atau kelompok dengan
menggunakan ilustrasi pada kasus-kasus tentang literasi di SMP dan
setelahnya dilakukan pencarian solusi, pembentukan dan pengembangan
informasi, dan juga implementasinya dalam berbagai mata pelajaran,
terutama dalam penerapan multirasi dan multimodal.

c. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran


Pada mata kuliah ini Mahasiswa mengeksplorasi dan mengintegrasikan
teknologi, media dan metode dalam proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterlibatan murid (student engagement) dan kualitas hasil

41
belajar dengan berbagai pilihan metode pembelajaran seperti problem-
based learning. Mahasiswa akan mempelajari; perkembangan teknologi,
media dan metode pembelajaran, lingkungan belajar abad ke-21,
teknologi inovatif dan perubahan pembelajaran, teknologi dan media
untuk pembelajaran, pemanfaatan perangkat digital (digital device),
perangkat web dalam pembelajaran, teknologi dan media untuk
pembelajaran jarak jauh (distance learning), serta cara meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan new media dan multimedia. Mahasiswa
diharapkan mampu mengembangkan berbagai strategi pembelajaran
berbasis teknologi untuk merespon kebutuhan belajar murid,
memaksimalkan potensi teknologi untuk membangun kolaborasi dan
kemandirian murid, serta meningkatkan kesadaran dan komitmen
penggunaan teknologi secara bertanggung jawab dan beretika.

d. Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Pada mata kuliah ini Mahasiswa mempelajari berbagai macam kondisi


anak berkebutuhan khusus dan implikasinya dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Mahasiswa juga mengeksplorasi bentuk-bentuk layanan,
aturan penempatan (placement setting), dukungan, pendekatan
instruksional, kolaborasi dengan rekan sejawat, pendukung ahli, dan
seluruh siswa di kelas, serta teknik pendokumentasian. Melalui studi
kasus, Mahasiswa menunjukkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan
mengoptimalkan potensi komunitas, serta membuat rancangan
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik secara
holistik.

e. Perancangan dan Pengembangan Kurikulum


Mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Kurikulum membekali
Mahasiswa dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mendesain kurikulum mata pelajaran dengan menggunakan kerangka
Understanding by Design (UbD). Materi yang dipelajari meliputi konsep
dasar pengembangan kurikulum, pengembangan kurikulum
menggunakan kerangka UbD, desain hasil belajar peserta didik, desain
penilaian hasil belajar peserta didik, desain pengalaman belajar peserta
didik, dan penilaian desain kurikulum. Melalui pembelajaran kolaboratif
42
dengan Case Method dan Team Based Project, Mahasiswa diharapkan
mampu merancang dan menilai desain kurikulum mata pelajaran yang
relevan dengan kebutuhan satuan pendidikan dengan menggunakan
kerangka UbD, dan dapat mengartikulasikan rasional pilihan desain
kurikulum yang dibuatnya untuk mencapai hasil belajar peserta didik.

f. Pembelajaran Berdiferensiasi
Mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi membekali Mahasiswa dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam merancang dan mengelola kegiatan
pembelajaran yang berdiferensiasi. Melalui beragam metode
pembelajaran aktif, antara lain studi kasus, Mahasiswa mampu mengenali
keragaman peserta didik, merespon kebutuhan belajar peserta didik, dan
mengidentifikasi hambatan dalam kurikulum yang bisa menghalangi
setiap peserta didik untuk berpartisipasi, untuk merancang pembelajaran
dan asesmen yang terpersonalisasi.

g. Pengajaran dan Pembelajaran Daring dan Bauran


Mata kuliah ini memberikan kompetensi baik pengetahuan, keterampilan,
sikap, pengalaman belajar, dan literasi Mahasiswa terkait desain
instruksional dengan metoda daring dan bauran baik sinkron maupun
asinkron. Melalui pembelajaran berbasis kasus/masalah/Projek,
Mahasiswa mampu merancang dan mengevaluasi rancangan desain
instruksional sesuai dengan lingkungan sekolah Mahasiswa sehingga
tercapai pembelajaran yang optimal dengan peserta didik yang
partisipatif, interaktif, dan terlibat aktif. Mahasiswa mendiskusikan
kesenjangan akses teknologi dan solusinya terkait pengajaran dan
pembelajaran dengan merujuk hasil penelitian yang dipublikasikan di
jurnal nasional dan internasional.

h. Design Thinking
Dalam mata kuliah ini, Mahasiswa akan mempelajari dan menerapkan
Design Thinking dalam pembelajaran serta praktik persekolahan. Design
Thinking merupakan sebuah pola pikir dan metodologi kreatif;
menggunakan pendekatan empatis-iteratif untuk mengembangkan
berbagai inovasi humanis yang bersifat user-centered (berpihak pada
pengguna). Mahasiswa akan mempelajari definisi dan metodologi Design
43
Thinking, kemudian mengeksplorasi penggunaan Design Thinking untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa sesuai
bidang studi dan jenjang yang diampu olehnya. Mahasiswa juga
mengeksplorasi berbagai aspek penerapan Design Thinking dalam praktik
operasional sekolah untuk menciptakan iklim inovasi dan kolaborasi di
sekolah. Setelah mengikuti mata kuliah ini, Mahasiswa diharapkan
memiliki kecakapan menerapkan pola pikir, metodologi serta teknik-
teknik Design Thinking baik dalam konteks pembelajaran maupun praktik
operasional sekolah, sesuai perannya sebagai guru.

i. Computational Thinking
Mata kuliah ini mencakup pemahaman tentang Computational Thinking
(CT), yang merupakan literasi "baru"; kenapa diperlukan sejak usia dini
pada era kini; dan bagaimana diimplementasikan dalam mata pelajaran di
semua jenjang pendidikan. Pada mata kuliah ini Mahasiswa akan
mempelajari CT sebagai sebuah pendekatan dalam memecahkan masalah,
mendesain sistem, dan memahami perilaku manusia dengan
menggunakan konsep-konsep komputasi dalam ilmu komputer.
Mahasiswa akan menelaah CT sebagai pendekatan dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan yang menantang, kompleks dan ambigu dan
menghasilkan solusi yang efektif, efisien dan optimal. Mahasiswa
diharapkan memahami berbagai cara implementasi CT dan dapat
mengaplikasikan CT lintas disiplin dan kurikulum dengan berpegang
pada empat keterampilan dasar: dekomposisi, abstraksi, berpikir
algoritmik, pengenalan pola. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
studi/eksplorasi mandiri, diskusi kelompok, riset dan membangun
portofolio yang mencerminkan hasil refleksi pengalaman belajar.
Mahasiswa juga diajak untuk melakukan simulasi integrasi CT dalam
salah satu topik mata pelajaran yang dipilih dan mengusulkan RPP-nya.

j. Pendidikan di Daerah Khusus


Pada mata kuliah ini Mahasiswa menerapkan metode pembelajaran
reflektif, kolaboratif, serta berbasis Proyek dan penyelesaian masalah
dalam mengeksplorasi pola pikir dan konsep dasar mengenai daerah
khusus, yang dapat diterapkan di semua jenjang sekolah. Mahasiswa juga

44
akan mengeksplorasi teori-teori melalui studi kasus untuk menganalisis
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan
digunakan dalam mengembangkan materi pembelajaran yang adaptif dan
kontekstual, beserta asesmen yang tepat dalam setiap pembelajaran, para
Mahasiswa akan mengangkat isu-isu pendidikan di daerah khusus, yang
akan menghasilkan pemikiran kritis untuk dapat menemukan solusi yang
tepat dalam pengajaran mereka. Mata kuliah ini akan dinilai berdasarkan
Projek tengah semester berupa penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mengacu pada silabus dan Projek akhir semester
berupa pengembangan materi pembelajaran dan simulasi mengajar yang
dilakukan secara kolaboratif. Mata kuliah ini juga akan menghasilkan
kompilasi RPP serta materi pembelajaran di daerah khusus untuk level
SD, SMP dan SMA, beserta referensi terkait lainnya.

k. Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia


Pada mata kuliah ini Mahasiswa akan mempelajari faktor-faktor sosial,
budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi pendidikan di
Indonesia sejak masa penjajahan hingga masa kini. mahasiswa
diharapkan dapat memahami bagaimana faktor-faktor tersebut
memberikan tantangan tersendiri bagi proses belajar mengajar yang
terjadi di sekolah. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pemahaman
tersebut dalam menganalisis dan merefleksikan isu-isu pendidikan dan
pembelajaran di Indonesia, serta dalam merancang pembelajaran.
Mahasiswa juga diharapkan dapat mengembangkan kesadaran moral dan
kultural kebangsaan tentang pendidikan di Indonesia sebagai guru yang
berorientasi kepada murid. Mata kuliah ini akan dinilai berdasarkan
Projek tengah semester berupa riset tentang penerapan pembelajaran di
sekolah pada mata pelajaran tertentu yang menerapkan ‘Scaffolding’ pada
‘Zone of Proximal Development (ZPD)’. Di akhir semester, Mahasiswa
akan membuat Projek “Kampanye Praktik Baik” dengan menggunakan
hasil riset pada Projek tengah semester. Projek akhir semester ini berupa
hasil refleksi dan rancangan praktik baik yang dipresentasikan melalui
media kreatif.

l. Bahasa Inggris untuk Guru SD

45
Mata Kuliah Bahasa Inggris merupakan mata kuliah pilihan wajib untuk
Mahasiswa bidang studi PGSD. Melalui diskusi dan berbagai aktivitas
interaktif, mata kuliah ini membekali Mahasiswa dengan kemampuan
menggunakan Bahasa Inggris secara lisan terkait dengan jati diri,
keluarga, hobi, pekerjaan, sekolah, dan lingkungan. Selain itu,
Mahasiswa mampu membuat teks sederhana tertulis terkait topik tersebut
serta mendeskripsikan pengalaman, peristiwa, dan dapat menyampaikan
pendapat. Materi ini diharapkan dapat membekali para Mahasiswa untuk
menggunakan bahasa kelas (classroom language) yang relevan dengan
kebutuhan pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Mahasiswa
juga diharapkan dapat memahami dan memiliki kemampuan untuk
membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berdasarkan Capaian
Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris di sekolah dasar. Mata kuliah ini juga
membekali Mahasiswa dengan strategi pembelajaran Bahasa Inggris
secara mandiri.

3. Mata Kuliah Pilihan Elektif

Mata Kuliah Pilihan Elektif adalah mata kuliah yang dipilih oleh Mahasiswa dari
sejumlah pilihan yang disediakan oleh LPTK. Mata kuliah pilihan elektif berasal
dari daftar mata kuliah pilihan Program PPG Prajabatan yang ditetapkan secara
nasional atau dari mata kuliah yang dikembangkan LPTK secara mandiri. Pada
semester I Mahasiswa memilih satu Mata Kuliah Pilihan Elektif. Pada semester II
Mahasiswa hanya memilih satu mata kuliah dari daftar Mata Kuliah Pilihan
Selektif atau Mata Kuliah Pilihan Elektif yang disediakan oleh LPTK
penyelenggara. Mata Kuliah Pilihan Elektif diambil dari Mata Kuliah Pilihan
Selektif jika LPTK tidak menyediakan Mata Kuliah Pilihan Elektif.

46
47
Bab III. Pembelajaran

Pembelajaran pada program PPG diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mengembangkan


kompetensi keguruan serta kepedulian terhadap kebutuhan belajar siswa secara kontekstual.

Karakteristik perkuliahan PPG Prajabatan meliputi:

1. Perkuliahan dirancang dan dilaksanakan untuk membantu mahasiswa


mengkontekstualisasikan teori yang dipelajarinya ke dalam situasi nyata di sekolah dan
sebaliknya pengalaman keterlibatan dalam aktivitas di sekolah memperkaya pemahaman
konseptual mahasiswa. Berbagai pengalaman belajar mahasiswa didesain agar tertanam
sikap-sikap sebagai seorang guru profesional. Dengan demikian, sikap, keterampilan, dan
pengetahuan dicapai mahasiswa setelah mengikuti PPG.

Sekolah dan kampus menjadi tempat mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar


melalui berbagai mata kuliah yang tersaji dalam satu tahun mengikuti PPG. Secara
infografis, proses pembelajaran PPG Prajabatan disajikan pada Gambar 4.1 berikut

Gambar 4. 1. Proses Pembelajaran PPG Prajabatan

2. Dinamika interaksi dosen dan guru pamong dengan mahasiswa memfasilitasu


berkembangnuya kemampuan reflektif mahasiswa PPG. Melalui pertanyaan-pertanyaan
terarah, dosen dan guru membantu mahasiswa PPG mengambil keputusan-keputusan
profesional yang tepat sebagai pendidik serta menemukan makna dari pengalaman
belajarnya.
3. Pembelajaran setiap mata kuliah dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) yang dikembangkan oleh Kementerian sebagai standar
minimum. Namun demikian, prodi penyelenggara PPG dapat mengembangkan desain
48
pembelajaran lebih lanjut sesuai konteks masing-masing LPTK. Proses perkuliahan
terdiri dari 16 kali pertemuan dengan rincian: 14 kali pertemuan untuk proses
pembelajaran, satu pertemuan (ke-8) untuk Ujian Tengah Semester, dan satu pertemuan
terakhir (ke-16) untuk Ujian Akhir Semester.
4. Proses perkuliahan dan pendampingan membangun kebiasaan dan kemampuan
mahasiswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
5. Pembelajaran PPG Prajabatan diselenggarakan dengan kombinasi moda daring dan
luring (hybrid).1

1
Menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah
49
Bab IV. Penilaian

Pada program PPG Prajabatan, penilaian mahasiswa meliputi (1) kehadiran perkuliahan
Mahasiswa, (2) pemenuhan tugas perkuliahan Mahasiswa, (3) hasil ujian tengah semester, (4)
hasil ujian akhir semester, (5) hasil ujian Projek Kepimpinan, (6) hasil ujian PPL, dan (7) hasil
ujian Seminar Pendidikan Profesi Guru.
Penilaian mata kuliah program PPG Prajabatan dinyatakan dalam kisaran huruf A setara
dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik; huruf B setara dengan angka 3 (tiga)
berkategori baik; huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup; huruf D setara
dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori
sangat kurang. Adapun dalam hal pembobotan besaran nilai, disesuaikan dengan pedoman
akademik yang berlaku di masing-masing LPTK penyelenggara.

50
Daftar Pustaka

Joshi, R.V (2017). The Significance of Andragogy in present day higher Education "Creating
and Implementing with a learning Experience in an Atmosphere of Competency,
Commitment & Credibility”. International Journal of Innovative Science and
Research Technology, 2(5) pp. 7- 11
Ornstein, A.C & Hunkins, F.P (2014). Curriculum: Foundations, Principles, and
Issues. Pearson.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2013 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang
Standar Pendidikan Gur

Sugiarta, I.M, et al. (2019). Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2 (3) pp.123-136.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586);

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);

51
Lampiran

52

Anda mungkin juga menyukai