PRAJABATAN
Kontributor:
Dr. Zainun Misbah, S.S., M.Sc. Woro Sri Hastuti, S.Pd., M.Pd
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Mauly Halwa Hikmat, Ph.D.
Dr. Rer. Nat Nandi, S.Pd., M.T., M.Sc. Drs. Nasution, M.Hum., M.Ed., Ph.D
Dr. Murti Ayu Wijayanti, M.Pd. Ana Budi Kuswandani, S.S., M.Si
Vinta Angela Tiarani, Ph.D. Ferry Maulana Putra, S.Pd., M.Ed.
Ika Lestari Damayanti, S.Pd., M.A., Ph.D. Dr. Sigit Wibowo
Mangaratua M Simanjorang, M.Pd., Ph.D Dr. Romi Siswanto, S.Sos., M.Si
Lestia Primayanti, S.Psi. Dr. Pujiarto, M.Pd.
Veronica Triprihatmini, M.Hum., M.A. Dido Sujaya Perwedha, S.Pd.
Rien Safrina, M.A., Ph.D. Yulia Gita Fany, S.T.
Dr. Makbul Muksar, S.Pd., M.Si.
Reviewer:
Dr. Itje Chodijah
Stien Johanna Matakupan, M.Pd
Maryam Mursadi, S.Sos., M.Pd.
Tata Letak:
Chassanova Z., S.I.P.
Copyright © 2022
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 3
Kata Pengantar 4
Daftar Pustaka 51
Lampiran 52
3
Kata Pengantar
Tidak disangsikan lagi bahwa guru memainkan peranan yang sangat penting dalam mewujudkan
pendidikan yang berkualitas. Indonesia sangat membutuhkan guru yang berkualitas, yang bukan
hanya berkompeten tetapi juga berkomitmen mendidik generasi muda Indonesia menjadi generasi
yang Pancasilais dan cerdas.
Salah satu strategi yang ditempuh oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
untuk menyediakan guru yang berkompeten dan berkomitmen adalah melalui pengangkatan guru
baru lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Melalui strategi ini, kualitas guru baru yang diangkat
dapat dikendalikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Implementasi dari strategi tersebut
adalah meningkatkan kualitas dan menambah kapasitas penyelenggaraan PPG Prajabatan.
Kurikulum yang telah dikembangkan dan dimuat di dalam dokumen ini adalah kurikulum untuk
PPG Prajabatan untuk diterapkan mulai tahun 2022. Kurikulum ini dipersiapkan untuk
memfasilitasi para mahasiswa PPG Prajabatan belajar dan mengembangkan kompetensi serta minat
dan kepeduliannya terhadap pendidikan anak di sekolah sesuai dengan konteks Indonesia dan
perkembangan masyarakat serta ilmu pengetahuan dewasa ini.
Dengan menerapkan kurikulum ini, PPG Prajabatan diharapkan membantu para mahasiswa PPG
Prajabatan mampu mengasah kepekaan terhadap konteks pembelajaran dan kebutuhan belajar para
murid serta berlatih mewujudkan kompetensi mereka dalam menyelenggarakan pembelajaran yang
berfokus pada murid, terlibat secara aktif di dalam komunitas pendidikan. Pendidikan PPG
Prajabatan yang berlangsung selama satu tahun ini juga diharapkan membantu para calon guru
berlatih dan membiasakan para calon guru bersikap reflektif dan belajar dan mengembangkan diri
secara berkelanjutan.
Implementasi kurikulum yang baru ini perlu diobservasi secara cermat agar dapat dievaluasi dan
disempurnakan.
Iwan Syahril
4
Kata Pengantar
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil kebijakan untuk secara
bertahap mengganti guru yang memasuki masa pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru
baru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan).
Kurikulum PPG Prajabatan yang dimuat di dalam dokumen ini mulai diterapkan pada tahun 2022.
Kami berharap dengan adanya kurikulum ini penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK
dapat terselenggara secara terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan
yang ditetapkan.
Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas dukungan dan kerjasama
dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Temu Ismail
5
Kata Pengantar
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen,
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan) merupakan salah satu tahap pendidikan
penting yang harus dilalui untuk menjadi guru profesional. PPG Prajabatan mempersiapkan para
calon guru agar menguasai kompetensi guru dan mengembangkan kepedulian terhadap kebutuhan
belajar peserta didik. Oleh karena itu, PPG Prajabatan merupakan jenjang pendidikan yang strategis
bagi peningkatan kualitas guru yang akan berdampak pada kualitas pendidikan di sekolah pada
umumnya.
Peran strategis dari PPG Prajabatan semakin kuat dengan kebijakan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang secara bertahap akan menggantikan guru-guru yang
memasuki masa purna tugas dengan guru baru yang sudah lulus PPG Prajabatan. Kebijakan ini
menuntut kemampuan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia
menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam jumlah yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
guru dengan kualitas yang tinggi.
Kurikulum PPG prajabatan yang dimuat dalam dokumen ini telah dikembangkan dengan
mempertimbangkan konteks pendidikan nasional dan global serta perkembangan ilmu pengetahuan
dewasa ini.
Implementasi kurikulum PPG Prajabatan yang mulai diterapkan pada tahun 2022 ini menuntut
dosen dan guru pamong yang kompeten serta kepedulian terhadap pengembangan kompetensi serta
karakter calon guru. Oleh karena itu, kiranya penting bagi LPTK penyelengara PPG Prajabatan agar
terus menerus menyegarkan dan meningkatkan kompetensi para dosen dan guru pamong di sekolah
mitra agar kurikulum ini dapat diimplementasikan secara optimal.
Semoga kurikulum yang diterapkan mulai tahun 2022 ini menjadi jalan untuk dihasilkannya guru
pemula yang profesional dan siap mengembangkan diri secara berkelanjutan.
6
Bab I. Landasan Pengembangan
A. Landasan Filosofis
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan dikembangkan berdasarkan kebutuhan terhadap kondisi
ideal guru di Indonesia diantaranya meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi serta
kompetensi. Guru merupakan profesi yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap
kemajuan, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang bertujuan mencetak
generasi yang cerdas dan memiliki karakter yang berbudi. Sehingga, melalui Pendidikan
Profesi, guru mampu berdaya mendorong perubahan menuju hal yang lebih baik dari generasi
ke generasi yang diharapkan dapat melahirkan hal-hal yang inovatif, kreatif serta mencetak
generasi yang mampu membawa perubahan.
Landasan filosofis dalam Pendidikan Profesi Guru adalah Pancasila yang merupakan
pandangan hidup berbangsa dan bernegara, sehingga pencapaian pendidikan program studi
tentu diarahkan pada pencapaian dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan
refleksi budaya luhur bangsa Indonesia yang dijadikan pedoman oleh tokoh pendidikan
Indonesia seperti Ki Hajar Dewantara yang gagasan-gagasan filosofisnya telah menjadi
fondasi yang kokoh dalam praksis pendidikan di Indonesia. Dalam perspektif Ki Hajar
Dewantara, pendidikan secara filosofi dimaknai sebagai upaya memerdekakan manusia
dalam aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan), dan batiniah (otonomi berpikir dan
mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Oleh karena itu, merujuk pada
perspektif ini, guru dibentuk menjadi individu yang berkualitas dalam kepribadian dan
kerohanian yang memiliki kemampuan intelektual dan kesadaran untuk bertumbuh menjadi
lebih baik, cerdas dan aktif (Sugiarta, et al, 2019).
Beragam lensa teoritis tentang filosofi dalam pendidikan dan pembelajaran perlu
diakomodasikan dalam pendidikan profesi guru baik yang bersifat idealisme, maupun
pragmatisme dengan tujuan memperkaya landasan dalam pencapaian tujuan. Hal ini
disebabkan secara prinsip, pendidikan dan pembelajaran tidak hanya terkait masalah substansi
akademik namun juga beririsan dengan implementasi dalam berbagai dimensi seperti aspek
pribadi, sosial dan religi. Untuk mendukung pencapaian tujuan berupa profil guru Indonesia,
penguasaan teori dan praktik dengan menerapkan aspek humanistik yang kolaboratif perlu
tercermin dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru di kelas yang kondusif. Dalam hal ini,
7
landasan filosofis memberikan pedoman secara filosofis pada tahap perancangan,
pelaksanaan dan peningkatan kualitas pendidikan (Ornstein & Hunkins, 2014).
B. Landasan Sosiologis
Pendidikan Profesi Guru merupakan cermin dari kehidupan masyarakat yang saling
berinteraksi dan membentuk komunitas kehidupan yang kompleks sebagai masyarakat sosial.
Oleh karena itu dalam proses pendidikan profesi guru perlu memperhatikan aspek sosiologis
yang diangkat dari dan mencerminkan kehidupan masyarakat.
Implementasi aspek sosiologis ini tertuang dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru
dengan memperhatikan aspek gotong royong dalam berbagai perbedaan dan kepentingan
untuk menuju pada keberhasilan mewujudkan guru profesional yang mampu
mengimplementasikan pembelajaran efektif dalam keragaman dan berpusat pada peserta
didik. Semangat ini juga telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa yang memang didirikan
dari keberagaman yang menyatu. Aspek sosial dan budaya perlu dipahami sebagai bagian dari
pengetahuan kelompok (group knowledge) (Roos, 1963:85).
8
C. Landasan Yuridis
Landasan yuridis, merupakan acuan yang digunakan dasar dalam melaksanakan kegiatan,
sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku. Demikian pula pada pelaksanaan PPG
dengan berbagai pola yang pernah dilakukan sebelumnya, maka PPG di Indonesia
dilaksanakan dengan berdasarkan landasan yuridis yang sah. Landasan yang digunakan
memiliki kekuatan hukum yang tetap dan mengikat mulai dari Undang-undang, peraturan
presiden, peraturan pemerintah, peraturan menteri, keputusan direktur jenderal dan seterusnya
yang terkait dengan pelaksanaan PPG. Pendidikan Profesi Guru Prajabatan di Indonesia
dilaksanakan dengan mengacu pada landasan yuridis sebagai berikut:
9
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi
Program Studi dan Perguruan Tinggi;
15. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tentang Perubahan
Atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/Kb/2020, Nomor 516 Tahun 2020,
Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Landasan yuridis yang digunakan sebagai tonggak adalah undang-undang nomor 20/2003
tentang sistem pendidikan nasional yang menata sistem pendidikan nasional mulai dari
pemahaman secara umum sampai pada penjelasan dengan rinci. Selain itu, UU nomor
14/2005 tentang guru dan dosen yang memberikan pedoman mengenai fungsi, dan tujuan
guru dan dosen sebagai pendidik yang memberikan gambaran tentang hak dan kewajiban
sebagai pendidik. Selanjutnya landasan yuridis tentang lembaga pendidikan guru yang
diselenggarakan pada jenjang pendidikan tinggi juga digunakan untuk memperjelas
kedudukan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan profesi guru termasuk sistem
penjaminan mutu yang memperkuat sistem pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi.
Dengan mengkaji berbagai landasan yuridis yang ada dan digunakan sebagai landasan
formal, maka pelaksanaan pendidikan profesi guru memiliki keabsahan legal formal secara
hukum.
10
Bab II. Kurikulum
A. Profil Lulusan
Profil lulusan Program PPG Prajabatan, yaitu guru pemula yang mengamalkan nilai-nilai
Pancasila, menguasai kompetensi dasar guru, berorientasi utama kepada peserta didik dan
pembelajaran peserta didik, berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat
serta memiliki dasar-dasar kepemimpinan.
B. Capaian Pembelajaran
Program PPG Prajabatan merupakan program pendidikan profesi guru yang berada di level
7 (tujuh) pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Hal ini berimplikasi pada
capaian pembelajaran yang diharapkan pada level profesi.
Adapun capaian pembelajaran lulusan Program PPG Prajabatan adalah sebagai berikut.
I. Sikap
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, patriotis, toleran, multikulturalis, kolaboratif,
peduli lingkungan, disiplin, menjunjung tinggi etika profesi, bertanggung jawab, mandiri,
dan berjiwa wirausaha.
II. Pengetahuan
1. Menguasai dan menerapkan teori dan konsep untuk menyusun alur belajar
berdasarkan tingkat kompleksitas bidang ilmu terkait.
2. Memiliki pengetahuan untuk memetakan tingkat penguasaan peserta didik dengan
mempertimbangkan proses belajar, kebutuhan, tahap perkembangan, dan latar
belakang peserta didik untuk kepentingan pembelajaran.
3. Memahami strategi perencanaan tujuan belajar, indikator dan strategi pencapaian
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, kurikulum, dan profil pelajar
Pancasila.
4. Memahami pengetahuan tentang teknik evaluasi pembelajaran sesuai dengan
perkembangan peserta didik, kurikulum dan lingkungan belajar.
12
C. Bahan Kajian
Penetapan bahan kajian mengacu pada CPL dan/atau menggunakan Body of Knowledge
Program Studi. Bahan kajian digunakan untuk pembentukan mata kuliah baru dan atau
mengevaluasi serta rekonstruksi terhadap mata kuliah lama atau sedang berjalan. Penetapan
bahan kajian pada program PPG Prajabatan dijelaskan sebagai berikut.
BAHAN KAJIAN
No Bahan Kajian
Kode Bahan
Kajian
Filsafat pendidikan
1 BK1
Filsafat manusia
4 BK4
Teori-teori Belajar
9 BK9
Motivasi belajar
11 BK11
13
Perencanaan dan asesmen pembelajaran
14 BK14
Dasar-dasar kepemimpinan
24 BK24
Teori belajar
30 BK30
Perencanaan Pembelajaran
31 BK31
14
Pendekatan dan metode pembelajaran
32 BK32
Lesson Study
35 BK35
Konsep literasi
36 BK36
Evaluasi Informasi
38 BK38
Analisis Informasi
39 BK39
Understanding by Design
47 BK47
Pembelajaran aktif
49 BK49
15
Umpan balik dalam pembelajaran
51 BK51
Pembelajaran Daring
52 BK52
Pembelajaran Bauran
54 BK54
Pembelajaran kontekstual
62 BK62
16
Mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris
69 BK69
1 BK1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 BK2 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3 BK3 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4 BK4 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5 BK5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
6 BK6 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7 BK7 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
8 BK8 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
9 BK9 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
10 BK10 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
11 BK11 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
12 BK12 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
13 BK13 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
14 BK14 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
15 BK15 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
16 BK16 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
17
17 BK17 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
18 BK18 ✓ ✓ ✓
19 BK19 ✓ ✓ ✓
20 BK20 ✓ ✓
21 BK21 ✓ ✓ ✓
22 BK22 ✓ ✓ ✓
23 BK23 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
24 BK24 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
25 BK25 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
26. BK26 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
27. BK27
28. BK28 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
29. BK29 ✓ ✓
30. BK30 ✓ ✓
31. BK31 ✓ ✓ ✓
32. BK32 ✓
33. BK33 ✓ ✓
34. BK34 ✓ ✓ ✓ ✓
335. BK35 ✓ ✓ ✓
36. BK36 ✓ ✓
37 BK37 ✓ ✓
38. BK38 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
39 BK39 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
40. BK40 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
41. BK41 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
42. BK42 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
18
43. BK43 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
44. BK44 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
45. BK45 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
46. BK46 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
47. BK47 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
48. BK48 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
49. BK49 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
50. BK50 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
51. BK51 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
52. BK52 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
53. BK53 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
54. BK54 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
55. BK55 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
56. BK56 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
57. BK57 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
58. BK58 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
59. BK59 ✓ ✓ ✓ ✓
60. BK60 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
61. BK61 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
62. BK62 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
63. BK63 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
64. BK64 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
65. BK65 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
66. BK66 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
67. BK67 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
68. BK68 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
19
69. BK69 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
70. BK70 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
71. BK71 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
20
D. Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan Penentuan Bobot sks
Pengertian sks pada dasarnya tetap berkaitan dengan satuan waktu. Satu (1) sks mata kuliah
yang dilakukan dengan kuliah, responsi, atau tutorial terdiri dari tiga macam kegiatan, yaitu
kegiatan tatap muka selama 50 menit, kegiatan belajar terstruktur selama 60 menit, dan
kegiatan belajar mandiri selama 60 menit, semuanya dalam satuan per minggu, per semester.
Perkiraan besarnya sks suatu mata kuliah atau pengalaman belajar yang direncanakan
dilakukan dengan menganalisis secara simultan variabel: (a) tingkat kemampuan/
kompetensi yang hendak dicapai, (b) tingkat keluasan dan kedalaman bahan kajian yang
dipelajari, (c) strategi pembelajaran yang akan diterapkan, (d) posisi (letak semester) suatu
kegiatan pembelajaran dilakukan, dan (e) perbandingan terhadap keseluruhan beban studi
di satu semester, sehingga secara prinsip pengertian sks harus dipahami sebagai: satuan
waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajaran tertentu
melalui suatu bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu.
Bagian ini, program studi melakukan dua tahap kegiatan yaitu:
Mengelompokkan Bahan Kajian untuk dikaji pada matakuliah yang sudah tersedia
(matakuliah yang sedang berlaku). Jika sejumlah bahan kajian tidak terakomodasi pada
matakuliah yang sedang berjalan, maka prodi dapat menambah nama matakuliah yang
baru, tetapi tidak boleh menghapus nama matakuliah yang sedang berlaku. Pada
penentuan bobot sks perlu diperhatikan bersarannya agar pada setiap semester, mahasiswa
tidak mengontrak mata kuliah lebih dari 7 (tujuh) matakuliah. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara membuat tabel:
Filosofi pendidikan Ki
Hadjar Dewantara
3 BK3
21
Filsafat Manusia
4 BK4
Pendidikan dan
5 Kebudayaan BK5
Pendidikan yang
Berpihak Kepada Anak
8 BK8
Motivasi Belajar
3 BK11
Karakteristik Peserta
4 Didik BK12
Perumusan Capaian
3 Pembelajaran BK16
22
1 Perencanaan dan Prinsip 3
Asesmen Pembelajaran Pengajaran dan
BK14 Asesmen yang
Efektif II
2 Lingkungan belajar
yang aman BK15
3 Perumusan Capaian
Pembelajaran BK16
3 Pengembangan
Kesadaran Diri BK19
Produk hasil
pengembangan
3 perangkat pembelajaran BK22
Kepemimpinan Projek 1
Pendidikan(Pengambila Kepemimpinan I
n
keputusan yang
1 bertanggungjawab) BK23
Dasar-dasar
2 kepemimpinan BK24
23
Mengidentifikasi
persoalan pendidikan di
3 komunitas BK25
Menyusun proposal
kegiatan penyelesaian
masalah pendidikan di
4 dalam komunitas BK26
Kepemimpinan Projek 1
Pendidikan(Pengambila Kepemimpinan
n II
keputusan yang
1 bertanggungjawab) BK23
Dasar-dasar
2 kepemimpinan BK24
Melaksanakan kegiatan
penyelesaian masalah
pendidikan di dalam
3 komunitas BK25
Mengevaluasi dan
merefleksikan
4 pelaksanaan kegiatan BK26
Analisis karakteristik
peserta didik
2 BK28
Analisis lingkungan
3 belajar BK29
Teori belajar
4 BK30
24
Perencanaan
5 Pembelajaran BK31
Pengembangan bahan
ajar dan Media
7 Pembelajaran BK33
BK16
Analisis karakteristik
peserta didik
2 BK28
Analisis lingkungan
3 belajar BK29
Teori belajar
4 BK30
Perencanaan
5 Pembelajaran BK31
Pengembangan bahan
ajar dan Media
7 Pembelajaran BK33
25
No Bahan Kajian Kode BK Mata Kuliah SKS
Literasi dalam 2
1 Konsep Literasi BK36 Lintas Mata
Pelajaran
Memahami, menginterpretasi, menganalisis
2 informasi BK37
Literasi Dasar* 2
Teknologi Baru 2
1 Perkembangan teknologi dan media pembelajaran BK42 dalam
Pengajaran dan
Pembelajaran
2 Pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran BK43
Pengantar 2
1 Pengertian anak berkebutuhan khusus BK45 Pendidikan
untuk Anak
Berkebutuhan
Khusus
2 Kondisi anak berkebutuhan khusus BK46
26
Layanan untuk anak berkebutuhan khusus dalam
3 pembelajaran BK47
Perancangan 2
dan
Pengembangan
1 Understanding by Design BK48
Kurikulum
BK53
Penerapan Understanding by Design dalam
2 pengembangan Kurikulum BK49
Pembelajaran 2
1 Pembelajaran aktif BK50 Berdiferensiasi
Pengajaran dan 2
1 Pembelajaran Daring BK54 Pembelajaran
Daring dan
Bauran
2 Konsep pembelajaran sinkron dan tak sinkron BK55
Design Thinking 2
1 Konsep Design thinking BK57
27
Computational 2
1 CT sebagai Pendekatan Pemecahan Masalah BK60 Thinking
Pendidikan di 2
1 Konsep daerah khusus BK63 Daerah Khusus
Bahasa Inggris 2
1 Memahami teks berbahasa Inggris untuk Guru SD
28
29
Tabel 8. Keterkaitan CPL dengan Mata Kuliah
Filosofi Pendidikan
1 Indonesia
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Pemahaman tentang
2 Peserta Didik dan
Pembelajarannya
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Pembelajaran Sosial
5 Emosional ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Seminar Pendidikan
6 Profesi Guru Berbasis
Portofolio Digital ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Proyek Kepemimpinan
7 1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Proyek Kepemimpinan
8
2
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
9 PPL 1 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
10
PPL 2 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Pembelajaran
16 Berdiferensiasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Computational
18 Thinking dalam ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
30
Pendidikan
Pendidikan di Daerah
19
Khusus
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Perspektif
20 SosioKultural dalam
Pendidikan Indonesia
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
31
E. Struktur Kurikulum
Kurikulum Program PPG Prajabatan terdiri atas tiga kelompok mata kuliah, yaitu:
Matakuliah Inti, Mata Kuliah Selektif dan Mata Kuliah Elektif.
Mata kuliah Inti merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh Mahasiswa dan harus
lulus sebagai bagian dari pemenuhan persyaratan kelulusan Program PPG Prajabatan. Tabel
9 adalah tabel Mata Kuliah Inti disertai beban belajarnya.
7. Projek Kepemimpinan I 1
8. Projek Kepemimpinan II 1
32
10. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II 10
Mata Kuliah Pilihan Selektif merupakan mata kuliah yang dipilih oleh Mahasiswa dari
sejumlah pilihan yang disediakan oleh LPTK. Mata Kuliah Pilihan Selektif berasal dari
daftar mata kuliah pilihan Program PPG Prajabatan yang ditetapkan secara nasional (Tabel
10). Adapun panduan bagi LPTK dalam memilih Mata Kuliah Selektif terlampir.
2. Literasi Dasar* 2
6. Pembelajaran Berdiferensiasi 2
33
13. Pendidikan di Daerah Khusus 2
Mata Kuliah Pilihan Elektif merupakan mata kuliah yang dipilih oleh Mahasiswa dari
daftar mata kuliah pilihan selektif Program PPG Prajabatan yang ditetapkan secara nasional
(Tabel 10) atau dari mata kuliah yang dikembangkan perguruan tinggi secara mandiri. Adapun
panduan bagi LPTK dalam mngembangkan mata kuliah elektif terlampir.
Adapun struktur kurikulum berdasarkan kelompok mata kuliah, bobot SKS dan
penyebaran per semester.
Total 19 20
34
*Catatan: MK Pilihan Elektif boleh diambil dari MK Pilihan Selektif jika LPTK tidak
menyediakan MK Pilihan Elektif
Mata Kuliah Inti terdiri dari 10 (sepuluh) mata kuliah dan berjumlah 33 (tiga puluh
tiga) sks yang meliputi mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman
tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen
yang Efektif I dan II, Pembelajaran Sosial Emosional, Seminar Pendidikan Profesi
Guru, Projek Kepemimpinan I dan II, dan PPL I dan II.
37
observasi dosen, guru pamong, guru lainnya dan/atau Mahasiswa lainnya,
instrumen asesmen terhadap diri sendiri dan dokumen lainnya yang berkaitan
dengan bukti peningkatan kemampuan. Jurnal refleksi tersebut
dipresentasikan kepada tiga (3) asesor/penguji, yang terdiri dari Dosen
Pembimbing Seminar (DPS), Instruktur, dan dosen bukan Dosen Pembimbing
Seminar (Non DPS). Kelulusan Mahasiswa ditentukan oleh kesesuaian
artefak dengan capaian pembelajaran di setiap mata kuliah, hasil refleksi
terhadap proses peningkatan kompetensi yang diperoleh selama mengikuti
Program PPG Prajabatan dan kelengkapan portofolio.
g. Projek Kepemimpinan I
Mata kuliah ini mengembangkan kemampuan kepemimpinan Mahasiswa
melalui kegiatan pembelajaran layanan (service learning) berbasis komunitas
dalam bentuk Projek. Projek ini bertujuan untuk mengasah kepekaan
mahasiswa terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi komunitas
terutama yang berkaitan dengan pembelajaran peserta didik di daerahnya,
serta berinisiatif mengembangkan alternatif solusi yang sesuai dengan
kebutuhan dan tantangan tersebut. Melalui Projek kepemimpinan ini,
Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional,
manajemen Projek, kerjasama, analisis kebutuhan, pengambilan keputusan
dan empati terhadap komunitas yang mereka layani. Pada mata kuliah ini,
Mahasiswa melakukan pengamatan, identifikasi masalah di komunitasnya,
dan menyusun dokumen rancangan layanan.
h. Projek Kepemimpinan II
Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari mata kuliah Projek Kepemimpinan
I. Mahasiswa memilih dan menentukan satu rancangan projek yang telah
dibuat. Melalui perkuliahan ini, Mahasiswa diharapkan dapat menyusun
dengan lebih detail inisiatif dan strategi eksekusi projek kepemimpinan yang
telah dipilih demi mendorong kemandirian sekolah/komunitas dalam
menemukan esensi dan potensinya serta memanfaatkan sumberdaya dan nilai
kebijaksanaan setempat secara kontekstual dan berkesinambungan. Capaian
perkuliahan ini tidak hanya membentuk kepemimpinan Mahasiswa yang
berdampak terhadap kemandirian komunitas/sekolah, melainkan juga
berkontribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran serta pembentukan
38
potensi dan karakter peserta didik secara berkesinambungan. Hasil inisiasi dan
proses penyusunan projek kepemimpinan ini dituangkan dalam dokumen
laporan projek, dipaparkan, direfleksikan, dan diusulkan kepada
sekolah/komunitas terkait.
39
melakukan asesmen pembelajaran yang bervariatif dan otentik sesuai dengan
tujuan pembelajaran, (5) merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan
secara mandiri dan berkelanjutan, (6) mengeksplorasi kegiatan lain selain
pembelajaran terkait tugas dan fungsinya sebagai guru profesional, (7)
melakukan inovasi meningkatkan kualitas pendidikan. Mata kuliah ini
terhubung dengan mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
II.
Deskripsi 12 (dua belas) mata kuliah pilihan selektif tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Literasi Dasar
Mata kuliah ini bertujuan untuk memfasilitasi Mahasiswa dalam mempelajari
pengetahuan konsep literasi, pembelajaran dan asesmen literasi, keragaman
kegiatan membaca, lingkungan belajar kaya literasi dan literasi diri.
Mahasiswa diharapkan dapat terampil dalam memahami, menginterpretasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan menggunakan informasi tentang kompetensi
literasi serta mengembangkannya dalam berbagai bentuk (untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik). Mahasiswa juga
diharapkan dapat menunjukkan sikap saling menghargai, kerjasama, mandiri,
40
dan bertanggung jawab atas pengembangan pengetahuan dan keterampilan
dalam mengeksplorasi literasi di sekolah dasar.
41
belajar dengan berbagai pilihan metode pembelajaran seperti problem-
based learning. Mahasiswa akan mempelajari; perkembangan teknologi,
media dan metode pembelajaran, lingkungan belajar abad ke-21,
teknologi inovatif dan perubahan pembelajaran, teknologi dan media
untuk pembelajaran, pemanfaatan perangkat digital (digital device),
perangkat web dalam pembelajaran, teknologi dan media untuk
pembelajaran jarak jauh (distance learning), serta cara meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan new media dan multimedia. Mahasiswa
diharapkan mampu mengembangkan berbagai strategi pembelajaran
berbasis teknologi untuk merespon kebutuhan belajar murid,
memaksimalkan potensi teknologi untuk membangun kolaborasi dan
kemandirian murid, serta meningkatkan kesadaran dan komitmen
penggunaan teknologi secara bertanggung jawab dan beretika.
f. Pembelajaran Berdiferensiasi
Mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi membekali Mahasiswa dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam merancang dan mengelola kegiatan
pembelajaran yang berdiferensiasi. Melalui beragam metode
pembelajaran aktif, antara lain studi kasus, Mahasiswa mampu mengenali
keragaman peserta didik, merespon kebutuhan belajar peserta didik, dan
mengidentifikasi hambatan dalam kurikulum yang bisa menghalangi
setiap peserta didik untuk berpartisipasi, untuk merancang pembelajaran
dan asesmen yang terpersonalisasi.
h. Design Thinking
Dalam mata kuliah ini, Mahasiswa akan mempelajari dan menerapkan
Design Thinking dalam pembelajaran serta praktik persekolahan. Design
Thinking merupakan sebuah pola pikir dan metodologi kreatif;
menggunakan pendekatan empatis-iteratif untuk mengembangkan
berbagai inovasi humanis yang bersifat user-centered (berpihak pada
pengguna). Mahasiswa akan mempelajari definisi dan metodologi Design
43
Thinking, kemudian mengeksplorasi penggunaan Design Thinking untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa sesuai
bidang studi dan jenjang yang diampu olehnya. Mahasiswa juga
mengeksplorasi berbagai aspek penerapan Design Thinking dalam praktik
operasional sekolah untuk menciptakan iklim inovasi dan kolaborasi di
sekolah. Setelah mengikuti mata kuliah ini, Mahasiswa diharapkan
memiliki kecakapan menerapkan pola pikir, metodologi serta teknik-
teknik Design Thinking baik dalam konteks pembelajaran maupun praktik
operasional sekolah, sesuai perannya sebagai guru.
i. Computational Thinking
Mata kuliah ini mencakup pemahaman tentang Computational Thinking
(CT), yang merupakan literasi "baru"; kenapa diperlukan sejak usia dini
pada era kini; dan bagaimana diimplementasikan dalam mata pelajaran di
semua jenjang pendidikan. Pada mata kuliah ini Mahasiswa akan
mempelajari CT sebagai sebuah pendekatan dalam memecahkan masalah,
mendesain sistem, dan memahami perilaku manusia dengan
menggunakan konsep-konsep komputasi dalam ilmu komputer.
Mahasiswa akan menelaah CT sebagai pendekatan dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan yang menantang, kompleks dan ambigu dan
menghasilkan solusi yang efektif, efisien dan optimal. Mahasiswa
diharapkan memahami berbagai cara implementasi CT dan dapat
mengaplikasikan CT lintas disiplin dan kurikulum dengan berpegang
pada empat keterampilan dasar: dekomposisi, abstraksi, berpikir
algoritmik, pengenalan pola. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
studi/eksplorasi mandiri, diskusi kelompok, riset dan membangun
portofolio yang mencerminkan hasil refleksi pengalaman belajar.
Mahasiswa juga diajak untuk melakukan simulasi integrasi CT dalam
salah satu topik mata pelajaran yang dipilih dan mengusulkan RPP-nya.
44
akan mengeksplorasi teori-teori melalui studi kasus untuk menganalisis
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan
digunakan dalam mengembangkan materi pembelajaran yang adaptif dan
kontekstual, beserta asesmen yang tepat dalam setiap pembelajaran, para
Mahasiswa akan mengangkat isu-isu pendidikan di daerah khusus, yang
akan menghasilkan pemikiran kritis untuk dapat menemukan solusi yang
tepat dalam pengajaran mereka. Mata kuliah ini akan dinilai berdasarkan
Projek tengah semester berupa penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mengacu pada silabus dan Projek akhir semester
berupa pengembangan materi pembelajaran dan simulasi mengajar yang
dilakukan secara kolaboratif. Mata kuliah ini juga akan menghasilkan
kompilasi RPP serta materi pembelajaran di daerah khusus untuk level
SD, SMP dan SMA, beserta referensi terkait lainnya.
45
Mata Kuliah Bahasa Inggris merupakan mata kuliah pilihan wajib untuk
Mahasiswa bidang studi PGSD. Melalui diskusi dan berbagai aktivitas
interaktif, mata kuliah ini membekali Mahasiswa dengan kemampuan
menggunakan Bahasa Inggris secara lisan terkait dengan jati diri,
keluarga, hobi, pekerjaan, sekolah, dan lingkungan. Selain itu,
Mahasiswa mampu membuat teks sederhana tertulis terkait topik tersebut
serta mendeskripsikan pengalaman, peristiwa, dan dapat menyampaikan
pendapat. Materi ini diharapkan dapat membekali para Mahasiswa untuk
menggunakan bahasa kelas (classroom language) yang relevan dengan
kebutuhan pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Mahasiswa
juga diharapkan dapat memahami dan memiliki kemampuan untuk
membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berdasarkan Capaian
Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris di sekolah dasar. Mata kuliah ini juga
membekali Mahasiswa dengan strategi pembelajaran Bahasa Inggris
secara mandiri.
Mata Kuliah Pilihan Elektif adalah mata kuliah yang dipilih oleh Mahasiswa dari
sejumlah pilihan yang disediakan oleh LPTK. Mata kuliah pilihan elektif berasal
dari daftar mata kuliah pilihan Program PPG Prajabatan yang ditetapkan secara
nasional atau dari mata kuliah yang dikembangkan LPTK secara mandiri. Pada
semester I Mahasiswa memilih satu Mata Kuliah Pilihan Elektif. Pada semester II
Mahasiswa hanya memilih satu mata kuliah dari daftar Mata Kuliah Pilihan
Selektif atau Mata Kuliah Pilihan Elektif yang disediakan oleh LPTK
penyelenggara. Mata Kuliah Pilihan Elektif diambil dari Mata Kuliah Pilihan
Selektif jika LPTK tidak menyediakan Mata Kuliah Pilihan Elektif.
46
47
Bab III. Pembelajaran
1
Menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah
49
Bab IV. Penilaian
Pada program PPG Prajabatan, penilaian mahasiswa meliputi (1) kehadiran perkuliahan
Mahasiswa, (2) pemenuhan tugas perkuliahan Mahasiswa, (3) hasil ujian tengah semester, (4)
hasil ujian akhir semester, (5) hasil ujian Projek Kepimpinan, (6) hasil ujian PPL, dan (7) hasil
ujian Seminar Pendidikan Profesi Guru.
Penilaian mata kuliah program PPG Prajabatan dinyatakan dalam kisaran huruf A setara
dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik; huruf B setara dengan angka 3 (tiga)
berkategori baik; huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup; huruf D setara
dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori
sangat kurang. Adapun dalam hal pembobotan besaran nilai, disesuaikan dengan pedoman
akademik yang berlaku di masing-masing LPTK penyelenggara.
50
Daftar Pustaka
Joshi, R.V (2017). The Significance of Andragogy in present day higher Education "Creating
and Implementing with a learning Experience in an Atmosphere of Competency,
Commitment & Credibility”. International Journal of Innovative Science and
Research Technology, 2(5) pp. 7- 11
Ornstein, A.C & Hunkins, F.P (2014). Curriculum: Foundations, Principles, and
Issues. Pearson.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2013 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang
Standar Pendidikan Gur
Sugiarta, I.M, et al. (2019). Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2 (3) pp.123-136.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586);
51
Lampiran
52