Anda di halaman 1dari 7

SALINITAS

TUJUAN PRAKTIKUM
- Mahasiswa dapat mengetahui faktor apa yang mempengaruhi salinitas
- Mahasiswa dapat mengetahui peranan salinitas terhadap sirkulasi termohaline
- Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh salinitas terhadap sifat fisika air

PENDAHULUAN

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Pada versi
yang lebih lengkap Salinitas merupakan jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut
dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat dirubah menjadi oksida, semua bromida
dan yodium dirubah menjadi klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi
Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil
(kurang dari 0,005 ppt) sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Jika
lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya
30 ppt dan dikatakan brine jika kobnsentrasinya lebih dari 50 ppt.
Faktor – faktor yang mempengaruhi salinitas
1. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka
salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air
lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya. Penguapan bisa disebabkan
oleh panas dari sinar matahari atau oleh pergerakan angin.
2. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas
air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun
salinitas akan tinggi.
3. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai
yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan
sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya
akan tinggi.
Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 32-35
ppt. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki kadar garam lebih
tinggi dari air laut umumnya. Sebagai contoh, Laut Mati memiliki kadar garam sekitar 300
ppt. Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut
juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk
Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin
adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan
tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat
lebih tinggi lagi.

1
Air laut tersusun dari berbagi bahan terlarut, yang berasal dari bahan organic
Maupun anorganik. Garam-garam utama (mayor element) yang terdapat dalam air laut
adalah klorida (18,980 gr), natrium (10,556), sulfat (2,649 gr), magnesium (1,272 %),
kalsium (0,400 gr), kalium (0,380 gr) dan bikarbonat (0,140 gr), Sisanya termasuk minor
element (Brom, Silika, Flour, Strontium, Boron) dan trace element (Merkuri, Emas,
Nitrogen, Phosfor, dll). Tiga sumber utama dari garam-garaman di laut adalah pelapukan
batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal
vents) di laut dalam. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut
(seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana densitas menjadi
maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas,
daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang
sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik
(konduktivitas) dan tekanan osmosis.
Kandungan garam mempunyai pengaruh pada sifat-sifat air laut. Karena
mengandung garam, titik beku air laut menjadi lebih rendah daripada 0 o C (air laut yang
bersalinitas 35 ppt titik bekunya -1,9o C), sementara kerapatannya meningkat sampai titik
beku (kerapatan maksimum air murni terjadi pada suhu 4o C). Sifat ini sangat penting
sebagai penggerak pertukaran massa air panas dan dingin, memungkinkan air
permukaan yang dingin terbentuk dan tenggelam ke dasar sementara air dengan suhu
yang lebih hangat akan terangkat ke atas. Sedangkan titik beku dibawah 0 0 C
memungkinkan kolom air laut tidak membeku.

METODE
A. Alat dan Bahan
Dalam praktek ini akan dipergunakan beberapa alat dan bahan untuk setiap
kelompok:
1. Garam dapur kasar (250 gr)
2. Air Tawar
3. Sendok 1 buah
4. Es batu kotak
5. Plastik es mambo
6. Lampu spritus dan penangas kaki tiga
7. Beaker glass
8. Thermometer
9. Handrefractometer
10. Stopwatch

2
B. Prosedur kerja
Percobaan 1
1. Siapkan alat seperti gambar di bawah ini

Beeker glass

Penangas

Lampu Spiritus

2. Masukkan Air dan garam 3 sendok teh ke dalam beeker glass.


3. Ukur suhu air dan salinitas. Catat hasil pengamatan pada tabel 1
4. Panaskan air di dalam beaker glass dan catat perubahan suhu dan salinitas setiap
5 menit

Percobaan 2

1. Siapkan dua buah gelas plastik ukuran sedang


2. Isi 200 mL air ke dalam kedua gelas tersebut
3. Larutkan 1 sendok makan garam kasar pada salah satu gelas dan tandai
dengan huruf G pada gelas tersebut.
4. Masukkan kedua gelas tersebut ke dalam mesin pendigin (freezer)
5. Periksa gelas setiap 30 menit selama 1 hari. Kemudian tinggalkan gelas
selama 24 jam.
6. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada kedua gelas tersebut setelah
1 hari dan bahas hasil pengamatan/

Percobaan 3

1. Siapkan alat seperti gambar di bawah ini


Beeker glass

1 2 3 4

3
2. Masukkan air 100 mL dan garam masing-masing 1, 2, dan 3 sendok pada beeker
glass 1, 2 dan 3. Khusus untuk beeker glass 4 Cuma ditambahkan air saja
(control)
3. Masukkan 3 biji Es batu kotak ke dalam tiap beeker glass.
4. Ukur suhu air pada setiap wadah
5. Catat berapa lama setiap es dalam beeker glass habis di tabel 3
6. Bahas hasil pengamatan yang diperoleh

Percobaan 4
1. Siapkan alat seperti pada gambar di bawah ini

Beeker glass

1 2 3 4

2. Siapkan 4 lembar plastik es mambo dan isi ke empat plastik tersebut


dengan air seperti membuat es mambo.
3. Masukkan es mambo tersebut ke dalam gelas dan tambahkan 4 potong es
batu balok ke dalam ke 4 gelas tersebut. Ukur suhu potongan es batu tersebut
dengan menancapkan termometer selama 1 menit
4. Tambahkan masing-masing 4,6, dan 8 sendok garam pada gelas 1,2 dan
3. Wadah 4 tidak ditambahkan garam (kontrol) Ukur suhu 5 menit setelah
penambahan garam.
5. Tutup ke 4 wadah tersebut sampai es mambo membeku, ukur suhu setiap
wadah pada saat es membeku.
6. Catat waktu yang dibutuhkan untuk setiap wadah sampai membeku (catat
pengamatan pada tabel 4

Percobaan 5

1. Siapkan 2 buah gelas, beri label gelas A dan B serta isi


dengan 200 mL air.
2. Tambahkan 1 sendok sabun detergen bubuk pada gelas B,
aduk rata sampai butiran detergen larut.

4
3. Dengan hati-hati (pelan-pelan) masukkan silet secara
horizontal ke dalam kedua gelas tersebut. Ulangi perlakuan ini namun silet
dimasukkan secara vertikal ke dalam kedua gelas tersebut.
4. Catat waktu yang dibutuhkan sampai silet tenggelam ke
dasar wadah.
5. Bahas hasil pengamatan yang diperoleh

Percobaan 6

1. Siapkan 3 buah gelas, garam kasar, air tawar,


sampel air laut dan 2 butir telur.
2. Masukkan sampel 100 mL air tawar dan air laut ke
dalam gelas A dan B, kemudian masukkan telur ke dalam gelas tersebut. Amati
keberadaan telur dalam gelas tersebut (mengapung, melayang, dan tenggelam)
3. Tambahkan masing 1, 2, 3, 4, dan 5 sendok makan
garam kasar pada gelas B yang berisi air laut ( kelompok 1, 2, 3, 4 dan 5)
4. Amati keberadaan telur pada wadah B ( mengapung,
melayang, tenggelam)

TUGAS.
1. Catat hasil percobaan 1 pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Hasil pengamatan percobaan 1
No waktu Suhu (oC) Salinitas (o/oo)

Apa yang anda dapat simpulkan dari percobaan 1

2. Catat hasil percobaan 2 pada tabel 2 di bawah ini:


Tabel 2. Hasil pengamatan percobaan 2
No Waktu setiap 30 menit Perubahan

5
Apa yang anda dapat simpulkan dari percobaan 2

3. Catat hasil percobaan 3 pada tabel 3 di bawah ini:


Tabel 3. Hasil pengamatan percobaan 3
No Jumlah garam Suhu Waktu pelelehan es
(sendok) (detik)

Apa yang anda dapat simpulkan dari percobaan 3

4. Catat hasil percobaan 4 pada tabel di bawah ini


Tabel 4: Hasil pengamatan percobaan 4
No Jumlah garam Suhu Waktu pembekuan es
(sendok) (detik)

Apa yang anda simpulkan dari percobaan ini 4

5. Catat hasil percobaan 5 pada tabel di bawah ini


Tabel 5. Hasil pengamatan percobaan 5
No Gelas Waktu (detik)
A
B

Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan 5

6
6. Catat hasil percobaan 6 pada tabel di bawah ini
Tabel 6. Hasil pengamatan percobaan 6

No Jumlah Garam (sendok) Keadaan telur


Air Tawar
Air laut
Air laut + 1 sendok garam kasar ( kelompok 1 )
Air laut + 2 sendok garam kasar ( kelompok 2 )
Air laut + 3 sendok garam kasar ( kelompok 3 )
Air laut + 4 sendok garam kasar ( kelompok 4 )
Air laut + 5 sendok garam kasar ( kelompok 5 )

1. Laporan dikumpulkan paling lambat tanggal 23 April 2020 . Kelompok yang


tidak mengumpulkan laporan tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian kimia
laut.
2. Format Laporan
a. Judul Percobaan
b. Dasar Teori
c. Alat dan Bahan
d. Prosedur kerja
e. Hasil pengamatan
f. Pembahasan
g. Kesimpulan
h. Daftar Pustaka
i. Dokumentasi percobaan

Anda mungkin juga menyukai