PENDAHULUAN
Cara yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan tersebut antara lain dengan
lain UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP nomor 74 tahun
generasi yang akan datang sangat dipengaruhi oleh peranan dan kompetensi
1
guru selaku pendidik. Sebagai seorang professional, guru harus benar-benar
dan student centered. Hal ini sesuai dengan Bab IV Pasal 19 Peraturan
dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, dan sosial baik secara individual,
sosial, maupun sebagai pemimpin hari ini dan esok. Sehingga PPKn
merupakan salah satu mata pelajaran wajib. Hal ini ditunjukkan pada pasal 37
secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari ini dan esok
cerdas dan baik (smart and good citizens) untuk seluruh jalur dan jenjang
pendidikan. Agar PPKn dapat mencapai tujuannya, maka ada beberapa aspek
2
yang mencakup tiga aspek pengetahuan (civics knowledge), nilai-nilai sikap
(civics virtue), dan partisipasi (civics skill). Kedua, dalam civic terdapat
konsep-konsep penting yang harus dikuasai oleh peserta didik dan dianalisis
Salah satu materi PPKn yang diajarkan di kelas X semester 1 adalah materi
tentang Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disingkat HAM. Materi tersebut
HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-
agar mereka bisa menghargai hak manusia lain. Materi HAM mendapat porsi
yang cukup besar dalam PPKn. Namun berdasarkan data peneliti sebagai guru
3
manusia (HAM). Dampaknya adalah hasil belajar peserta didik cenderung
learning dan disajikan dengan metode dan media pembelajaran yang menarik,
lanjut tentang upaya peningkatan aktifitas dan hasil belajar peserta didik
“SI GOSTER CERIA sebagai Upaya dalam Meningkatkan Aktifitas dan Hasil
B. Identifikasi Masalah
tahap penelitian karena kualitas penelitian sangat ditentukan oleh masalah yang
4
telah diuraikan di atas, maka ada beberapa masalah yang bisa diidentifikasikan
sebagai berikut.
4. Metode apa yang paling tepat dalam meningkatkan aktifitas dan hasil
5. Media apa yang paling tepat dalam meningkatkan aktifitas dan hasil
C. Pembatasan Masalah
menjadi lebih khusus, lebih sederhana dan gejalanya akan lebih mudah kita
amati karena dengan pembatasan masalah maka seorang peneliti akan lebih
focus dan terarah sehingga tahu kemana akan melangkah selanjutnya dan apa
5
1. Objek penelitiannya adalah aktifitas dan hasil belajar peserta didik
28 orang.
CERIA.
D. Rumusan Masalah
pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan
Menurut Subyantoro (2014: 58), perumusan masalah yang jelas akan membuka
peluang bagi peneliti dalam menetapkan tindakan perbaikan, jenis data yang
pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
6
2014/2015 tentang materi kasus-kasus pelanggaran HAM setelah
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan aktifitas dan
hasil belajar tentang materi kasus-kasus pelanggaran HAM pada peserta didik
F. Manfaat Penelitian
,baik untuk pengembangan ilmu dan rferensi penelitian lebih lanjut dengan
kata lain manfaat penelitian berisi uraian yang menunjukkan bahwa masalah
yang dipilih memang layak diteliti (Tahir, 2011: 21). Manfaat penelitian ini
7
1. Manfaat teoritis, antara lain: a) mendapatkan teori baru tentang
8
BAB II
A. Landasan Teori
Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini antara lain teori
sosial Google+, , konsep PPKn dan Hak Asasi Manusia (HAM), serta konsep
1. Teori Konstruktivisme
antara peserta didik dan guru. Hal ini didukung pendapat Bruner yang
lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky dimana keduanya menekankan bahwa
9
menggunakan kelompok-kelompok belajar dengan kemampuan anggota
Hatimah (2008: 24) banyak berlandaskan pada teori Vygotsky yang telah
interaksi sosial dengan peserta didik lain atau dengan gurunya (Yulaelawati,
2004: 53).
10
Konstruksivisme, menyiapkan peserta didik untuk menghadapi dan
yaitu pembelajaran diawali dari yang kongkrit ke yang abstrak, dari yang
sederhana ke yang kompleks, dari mudah ke yang sulit. Peserta didik perlu
guru.
2. Konsep Diskusi
peserta didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari metode ini adalah
11
keputusan (Kilsen, 1998). Karena itu diskusi bukanlah debat yang bersifat
diorganisir oleh peserta didik sendiri, oleh karena itu tujuan utama metode ini
bukan hanya sekedar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses
belajar.
Secara umum ada dua jenis diskusi yang dilakukan dalam proses
kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan
oleh kelas secara keseluruahan. Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi
ini peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
Menurut Bridges (1979: 153) dalam proses pelaksanan diskusi guru harus
12
strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah, sehingga diharapkan bisa
verbal
d. Melatih peserta didik untuk bisa memiliki kepercayaan diri yang tinggi
13
Terdapat bermacam-macam jenis diskusi yang bisa digunakan dalam
beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang dihadapan
audiens.
14
3. Media Sosial Google+
Pengertian media sosial atau Social Media menurut tata bahasa, terdiri
dari kata Social yang artinya kemasyarakatan atau sebuah interaksi dan
(http://wibawaadiputra.wordpress.com/2013/01/27/media-sosial-jejaring-
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
15
Sosial media dikelompokkan dalam beberapa bagian besar sebagai berikut.
a. Social Networks. Jenis sosial media seperti ini banyak digunakan untuk
c. Social Share, yang lebih difokuskan untuk saling berbagi dengan user
lainnya entah dalam bentuk file, musik, photo bahkan video (Youtube,
d. Sosial Publish, yang juga sering digunakan para blogger didunia maya,
yaitu untuk mempublish dalam bentuk page (Blog, Digg, Wordpress dll)
e. Social Game , yang digunakan antara user satu dengan yang lainnya untuk
Doof dll)
f. Social Microblog yang merupakan salah satu social media yang saat ini
Google+ atau Google Plus adalah jejaring sosial yang dioperasikan oleh
Google Inc. Google+ diluncurkan pada 28 Juni 2011 dengan sistem undangan
tahun, untuk membuat akun. Namun, ini segera dihentikan sehari kemudian
16
Gambar 2. Logo Google+
Banyak fitur dari Google+ yang mirip dengan situs jejaring sosial seperti
"Pemberitahuan" di Facebook.
17
c. Hangouts adalah tempat yang digunakan untuk memfasilitasi kelompok
tunggal pada setiap titik waktu). Namun, siapa pun di web ini
d. Instant Upload khusus untuk ponsel Android untuk menyimpan foto atau
yang menarik.
status terbaru atau menggunakan ikon untuk mengunggah dan berbagi foto
dan video.
dan HAM.
18
Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri atas komponen input,
proses, output dan outcome (Suwarna, 2006: 34). Komponen input sistem
ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau
cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab” (Depdiknas, 2005: 33). Ada tiga
19
2) Memanfaatkan substansi berbagai disiplin ilmu yang relevan.
3) Memanfaatkan berbagai konsep, prinsip dan prosedur pembelajaran yang
memungkinkan para peserta didik mampu belajar demokrasi (Depdiknas,
2005: 33-34).
negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan NKRI
KHUSUS
Kenyataan & kecenderungan Kritis, rasional, kreatif dlm
masy semakin transparan, menghadapi isu
tuuntutan kendali mutu, Partisipasi yg cerdas &
demokrasi yg semakin bertanggung jwb
intens & meluas Berkembang positif
Memanfaatkan substansi & demokratis
berbagai ilmu yg relevan Interaksi dg bangsa lain
Memanfaatkan konsep, prinsip
& prosedur pembelj yg tepat
utk belajar demokrasi
20
dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan
peradilan internasional
3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
21
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila
civics skill, dan; 3) civics virtue (Depdiknas, 2005: 38). Secara ringkas ruang
1. Persatuan &
kesatuan bangsa
2. Norma, hukum
& peraturan
CIVICS
3. HAM KNOWLEDGE
4. Kebutuhan WN
CIVICS CIVICS
5. Konstitusi negara SKILL VIRTUE
6. Kekuasaan &
Politik
7. Pancasila
8. Globalisasi
Gambar 4
Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
manusia menurut kodratnya. Walaupun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa
22
pada diri manusia tersebut. Tuhan memberikan hak dasar dengan kewajiban
adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
disimpulkan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan Yang
Maha Esa yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu,
Republik Indonesia paling tidak terdapat empat bentuk hukum tertulis yang
lainnya.
23
Pemahaman tentang HAM yang paling mendasar dalam Undang-undang
sebagai berikut.
bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang
baik dan sehat. Hak atas kehidupan ini bahkan juga melekat pada bayi
yang belum lahir atau orang yang terpidana mati. Dalam hal atau keadaan
yang sangat luar biasa yaitu demi kepentingan hidup ibunya dalam kasus
maka tindakan aborsi atau pidana mati dalam hal dan atau kondisi tersebut,
masih dapat diizinkan. Hanya pada dua hal tersebut itulah hak untuk hidup
dapat dibatasi.
bersangkutan yakni kehendak yang lazim dari niat suci tanpa paksaan,
penipuan atau tekanan apapun dan dari siapapun terhadap calon suami dan
24
4) Hak memperoleh keadilan. Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk
diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai
Hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan adil dan benar.
5) Hak atas kebebasan pribadi. Setiap orang bebas untuk memilih dan
6) Hak atas rasa aman. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, hak milik, rasa aman dan tenteram serta
sesuatu.
dirinya, bangsa dan masyarakat dengan cara tidak melanggar hukum serta
25
5. Aktifitas dan Hasil Belajar PPKn
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada
seluruh panca indera yang dapat membuat seluruh anggota tubuh dan pikiran
sebagai berikut.
laporan, menyalin.
berkebun, beternak.
26
7) Mental Activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi,
besar nilainya bagi pengajaran para peserta didik, dengan alas an sebagai
berikut,
sendiri
demokratis
perbalistis
kehidupan di masyarakat.
27
b. Hasil Belajar
mencakup segala kemampuan yang dapat dicapai peserta didik melalui proses
Hasil belajar juga diartikan sebagai segala kemampuan yang dapat dicapai
sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka
masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor yakni
faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor tersebut yaitu hasil belajar
28
30 % dipengaruhi oleh lingkungan. (Clark, 1981: 21 dalam
http://www.sarjanaku.com/ 2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html,
Hasil belajar PPKn adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran PPKn yang berguna bagi peserta didik untuk
kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Hasil belajar PPKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti
keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik
untuk masa kini maupun masa yang akan datang yang meliputi keragaman
Hasil belajar didapat baik dari hasil tes (formatif, subsumatif dan
(produk), portofolio, sikap serta penilaian diri. Namun dalam penelitian ini
hanya akan membahas hasil belajar PPKn siswa yang diperoleh dari ulangan
siswa sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Guru
29
tercapai hasil belajar. Agar hasil belajar PPKn meningkat diperlukan situasi,
cara dan strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif
mengajar.
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain
sebagai berikut.
tersebut dengan berbagai strategy dan model pembelajaran yang lain dan
lanjut.
30
pendidikan kewarganegaraan di sekolah, dalam lembaga pendidikan guru,
C. Kerangka Berpikir
digunakan sebagai petunjuk dan arah bagi kajian-kajian teori yang dilakukan
dilandasi oleh kajian teori dan hasil penelitian yang relevan untuk
tidak terbatas hanya pada ilmu-ilmu sosial saja, melainkan juga hal-hal yang
bersifat praksis yang dapat berguna bagi peserta didik untuk diterapkan dalam
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Oleh karena itu mata
pelajaran PPKn lebih banyak membahas aktivitas manusia dan warga negara
Dari data yang terkumpul, aktifitas dan hasil belajar PPKn peserta didik
Hal ini tentu banyak penyebabnya, dan salah satu penyebabnya adalah kurang
31
tepatnya model dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam
ajar mata pelajaran PPKn serta karakteristik peserta didik. Untuk mengatasi
dengan media Poster dan Google+ dalam pembelajaran PPKn dengan harapan
bahwa dengan media tersebut akan mampu meningkatkan aktifitas dan hasil
HAM di Indonesia.
baru, peserta didik akan menyesuaikan informasi baru atau pengetahuan yang
dimilikinya melalui interaksi sosial dengan peserta didik lain atau dengan
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi yang tidak tentu atau
ambigus.
penelitian ini, maka dapat penulis sajikan dengan skema berikut ini.
32
Guru belum menerapkan PESERTA DIDIK
KONDISI metode Aktifitas dan hasil belajar
AWAL SI GOSTER CERIA rendah
SIKLUS I
Penerapan metode
SI GOSTER CERIA
Dengan Diskusi Kelas
Guru menerapkan metode
TINDAKAN SI GOSTER CERIA
SIKLUS II
Penerapan metode
SI GOSTER CERIA
Dengan Diskusi Kelompok
D. Hipotesis Tindakan
relevan yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Riyadi Nomor 443 Laweyan Surakarta, Kode Pos 57461, Telepon (0271)
712192 pada program keahlian Farmasi karena penulis adalah guru di SMK
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 7 bulan yaitu mulai bulan April sampai
bulan Oktober 2014, dengan rincian pada bulan Juli 2013 pra penelitian,
bulan Agustus 2014 siklus I, siklus II pada bulan September 2014, dan bulan
Bulan Ketr.
No. Kegiatan
April Mei Juni Juli Agust Sept. Okt.
1 Penyusunan proposal
2. Pra Siklus
3. Penelitian Siklus I
4. Penelitian Siklus II
5. Penyusunan Laporan
34
B. Subjek Penelitian
sebanyak 28 orang.
C. Sumber Data
Sumber data terbagi dalam dua (2) sumber, sumber data primer yang berupa
hasil ulangan harian (post test), dan Sumber data sekunder yang berupa hasil
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik test dan non test.
Teknik test digunakan untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik, sedang
teknik non test digunakan untuk mendapatkan tingkat partisipasi peserta didik
Adapun instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :(1) Pedoman
observasi; (2) Pedoman Wawancara; (3) Kisi-kisi, spesifikasi butir soal, dan soal
tes (ulangan harian), dan; (4) Dokumen berupa silabus, RPP, data peserta didik.
E. Validasi Data
dialogis yang harus dipenuhi dari awal hingga akhir penelitian, yaitu refleksi awal
(Burn, 1999: 161-162 dalam Subyantoro, 2014: 145). Validasi data dalam
35
penelitian ini juga mengacu pada Borg dan Gall yang meliputi validitas proses dan
validitas hasil (Wiriaatmadja, R., 2005 : 164). Validasi dilakukan selama proses
penelitia, dan trianggulasi teoritis (Burn, 1999: 164 dalam Subyantoro, 2014:
sama di tempat yang berbeda, dan trianggulasi teoritis dengan cara memaknai
F. Analisis Data
terhadap tujuan PTK (Subyantoro, 2014: 77). Analisis data dilakukan melalui tiga
dilanjutkan dengan paparan data, yaitu menampilkan data secara lebih sederhana
dalam bentuk paparan naratif dan representasi grafis. Langkah terakhir adalah
penyimpulan, yaitu mengambil intisari dan sajian data yang telah terorganisasi
dalam bentuk pernyataan kalimat dan/atau fomula yang singkat dan padat tetapi
36
G. Indikator Kinerja
H. Prosedur Penelitian
dua siklus. Setiap siklus terdiri 4 tahapan, yaitu Perencanaan atau planning,
37
SIKLUS I SIKLUS II
OBSERVASI OBSERVASI
pedoman wawancara
38
b. Melakukan Tindakan (Acting)
paparan permasalahan.
hasil diskusi.
39
c. Pengamatan (Observasi)
yang sudah disiapkan, baik instrument tes maupun instrument non tes.
mengikuti pembelajaran.
d. Refleksi Tindakan
proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dengan cara mengulas
secara kritis (reflective) tentang perubahan yang terjadi pada peserta didik,
guru, dan suasana kelas. Pada tahap ini peneliti menjawab pertanyaan
mengapa (why), bagaimana (how), dan sejauh mana (to what extent)
pedoman wawancara
40
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
umum.
HAM.
masing.
41
8) Peserta didik berdiskusi di media Google+ pada Komunitas PPKN XB
2014
c. Pengamatan
yang sudah disiapkan, baik instrument tes maupun instrument non tes.
mengikuti pembelajaran.
e. Refleksi Tindakan
proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dengan cara mengulas
secara kritis (reflective) tentang perubahan yang terjadi pada peserta didik,
guru, dan suasana kelas. Pada tahap ini peneliti menjawab pertanyaan
mengapa (why), bagaimana (how), dan sejauh mana (to what extent)
42
BAB IV
Berdasarkan data yang terkumpul pada kondisi awal diketahui bahwa tingkat
aktifitas peserta didik dalam pembelajaran PPKN pada materi Pemajuan dan
Penghormatan Hak Asasi Manusia masih rendah, demikian juga dengan hasil
belajar peserta didik. Berikut diuraikan aktifitas dan hasil belajar peserta didik
1. Aktifitas Belajar
dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan media gambar dan video
sangat rendah. Tidak ada peserta didik yang masuk dalam criteria sangat aktif
pembelajaran hanya 5 peserta didik dengan prosentase 17.9%. Peserta didik yang
43
Tabel 4. Indikator Aktifitas Belajar pada Pra Siklus
Jumlah
Peserta
Peserta Kriteria Prosentase
Didik
Didik
28 Sangat Aktif 0 0.0%
28 Aktif 5 17.9%
28 Cukup Aktif 23 82.1%
28 Kurang Aktif 0 0.0%
100.0%
menjawab pertanyaan. Guru harus selalu memberi “umpan” dulu agar peserta
Diagram 1.
Aktifitas Belajar pada Pra Siklus
25
20
15
Peserta Didik
10 Prosentase
0
Sangat Aktif Cukup Kurang
Atif Aktif Aktif
44
2. Hasil Belajar
Hasil belajar pada KD. 3.2. yaitu materi tentang pemajuan dan
Minimal yang telah ditetapkan yakni 75 (skala 1-100) atau 3.0 (skala 1-4)
hanya dicapai oleh 9 peserta didik atau 32.1%. Sedangkan 19 peserta didik
Ketercapaian
No Peserta Didik Prosentase
KKM
1 Tuntas 9 32.1
2 Tidak Tuntas 19 67.9
Jumlah 28 100.0
Sebagian besar peserta didik kesulitan dalam menjawab soal yang sifatnya
analisis atau evaluasi. Mereka masih kesulitan dalam memaknai soal dan
diagram berikut.
70
60
50
40 Tuntas
30 Tidak Tuntas
20
10
0
Peserta Didik Prosentase
45
B. Deskripsi Siklus I
diskuSI dengan media GOogle+ dan poster yang CERia dan InterAltif. Pada
siklus I peneliti menggunakan model diskusi kelas, yaitu peserta didik secara
pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan
dan KD. 4.3. Menyaji kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan
HAM.
sebagai berikut.
46
2. Melakukan Tindakan (Acting)
merupakan singkatan dari diskuSI dengan media GOogle+ dan poster yang
Tabel 6.
Penerapan metode SI GOSTER CERIA
Model Diskusi Kelas
Mengamati Mengamati
Menyajikan artikel tentang Membaca artikel tentang
kasus pelanggaran HAM kasus pelanggaran HAM
serta upaya penegakan dan serta upaya penegakan dan
penghormatan HAM. penghormatan HAM.
Menanya Menanya
Menjawab pertanyaan Bertanya tentang tentang
peserta didik. kasus pelanggaran HAM
serta upaya penegakan dan
penghormatan HAM yang
terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
47
Mengeksperimenkan/ Mengeksperimenkan/
mengeksplorasi mengeksplorasi
Menjelaskan scenario Menyimak dan
pembelajaran. mengumpulkan informasi
yang berkaitan dengan
upaya penegakan dan
penghormatan HAM oleh
pemerintah dan
masyarakat.
Mengasosiasikan Mengasosiasikan
Mengamati dan membantu Peserta didik membuat
peserta didik yang analisis terkait dengan
mengalami kesulitan. upaya penegakan dan
penghormatan HAM oleh
pemerintah dan
masyarakat.
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
Mengamati dan Mengkomunikasikan
membantu peserta didik secara lisan hasil analisis
yang mengalami kasus tersebut dan
kesulitan.. mengumpulkan hasil
analisis secara tertulis.
PERTEMUAN II
Mengamati Mengamati
Menyajikan video tentang Mengamati video tentang
kasus pelanggaran HAM kasus pelanggaran HAM
”Tri Sakti”. ”Tri Sakti”.
Menanya Menanya
Menjawab pertanyaan Bertanya tentang video
peserta didik. tentang kasus pelanggaran
HAM ”Tri Sakti”.dalam
upaya pemajuan dan
penghormatan HAM yang
terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Mengeksperimenkan/ Mengeksperimenkan/
mengeksplorasi mengeksplorasi
Menjelaskan scenario Menyimak dan
pembelajaran dan mengumpulkan informasi
memaparkan secara yang berkaitan dengan
singkat upaya pemajuan kasus pelanggaran HAM
48
dan penghormatan HAM ”Tri Sakti”.
di Indonesia
Mengasosiasikan Mengasosiasikan
Mengamati dan membantu Membuat poster tentang
peserta didik yang upaya penegakan HAM di
mengalami kesulitan. Indonesia beserta
penjelasannya.
PERTEMUAN III
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
Bersama peserta didik Bersama guru menentukan
menentukan aturan diskusi aturan diskusi kelas,
kelas, menentukan menentukan moderator,
moderator, sumber sumber masalah, dan
masalah, dan notulis. notulis.
Mengamati dan membantu Secara bergantian
peserta didik. memaparkan secara lisan
poster tentang upaya
penegakan HAM di
Indonesia ditanggapi oleh
peserta diskusi.
PERTEMUAN IV
Ulangan Harian
3. Observasi
a. Hasil Observasi
dengan model Diskusi Kelas sudah meningkat dari kondisi awal. Namun
aktifitas belajar peserta didik pada Siklus I bisa dilihat pada table berikut.
49
Tabel 7.
Rekapitulasi Aktifitas Belajar Peserta Didik pada Siklus I
Peserta
Jumlah Kriteria Didik Prosentase
28 Sangat Aktif 0 0.0%
28 Aktif 22 78.6%
28 Cukup Aktif 6 21.4%
28 Kurang Aktif 0 0.0%
JUMLAH 100.0%
dengan prosentase 78.6% dengan rerata aktifitas 69.1 (skala 1-100) atau 2.8
(Skala 1-4) dengan criteria aktifitas cukup aktif. Berikut adalah table
25
20
15
Peserta Didik
10 Prosentase
0
SA A CA KA
50
peserta didik atau 71.4% dengan rerata 74.8 (Skala 1-100) atau 3.0 (Skala
1-4). Rekapitulasi hasil belajar pada siklus I bisa dilihat pada table berikut.
Tabel 8.
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I
Peserta
No KKM Prosentase
Didik
1 Tuntas 20 71.4
Tidak
2 Tuntas 8 28.6
Jumlah 28 100.0
80
60
40 Tuntas
Tidak Tuntas
20
0
Peserta Prosentase
Didik
4. Refleksi
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik pada post test, dapat
51
yang aktif dengan rerata keaktifan 58.5 (skala 1-100) dan 2.3 (Skala 1-
4) dengan predikat C+, menjadi 69.1% peserta didik yang aktif dengan
rerata keaktifan 69.1 (skala 1-100) dan 2.6 (Skala 1-4) dengan
predikat C+.
pembelajaran.
c. Hasil belajar peserta didik pada siklus I sudah meningkat, dari 32.1%
peserta didik yang mencapai KKM dengan rerata hasil belajar 64.8
(skala 1-100) dan 2.6 (Skala 1-4) dengan predikat B- menjadi 71.4%
peserta didik yang mencapai KKM dengan rerata hasil belajar 74.8
(KKM).
siklus I.
52
C. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
merupakan singkatan dari diskuSI dengan media GOogle+ dan poster yang
53
Tabel 9.
Pembelajaran dengan metode SI GOSTER CERIA
Model Diskusi Kelompok
Menanya
Menjawab pertanyaan Menanya
peserta didik. Bertanya tentang poster
dan cerita tentang kasus
pelanggaran HAM
“Marsinah” dalam upaya
pemajuan dan
penghormatan HAM yang
terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Mengeksperimenkan/ Mengeksperimenkan/
mengeksplorasi mengeksplorasi
Menjelaskan scenario Menyimak dan
pembelajaran dengan mengumpulkan informasi
membentuk 5 kelompok yang berkaitan dengan
belajar secara heterogen kasus pelanggaran HAM
untuk membuat poster dan sesuai dengan tugas
penjelasannya. kelompok belajar masing-
masing.
Mengasosiasikan Mengasosiasikan
Mengamati dan Membuat poster tentang
54
membantu peserta didik kasus pelanggaran HAM
yang mengalami di Indonesia sebagaimana
kesulitan. kasus Marsinah beserta
penjelasannya:
Kelompok 1: tentang
Peranan Sekolah dalam
Mencegah Pelanggaran
Hak Asasi Manusia
Kelompok 2: tentang
Peranan Masyarakat
dalam Mencegah
Pelanggaran Hak Asasi
Manusia
Kelompok 3: tentang
Kasus Pelanggaran Hak
Asasi Manusia dalam
Masyarakat bidang
pendidikan
Kelompok 4: tentang
Pelanggaran Hak Asasi
Manusia dalam
Masyarakat bidang
hukum
Kelompok 5: tentang
Proses hokum
Pelanggaran Hak Asasi
Manusia dalam
Masyarakat
PERTEMUAN II
Mengasosiasikan Mengasosiasikan
Mengamati dan membantu Menganalisis kasus
peserta didik yang pelanggaran HAM dalam
mengalami kesulitan. poster yang telah dibuat
sesuai tugasnya masing-
masing
Masuk ke Komunitas
PPKN XB-2014 di
Google+.
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
Mengamati dan membantu Mengupload poster dan
peserta didik yang penjelasannya pada
mengalami kesulitan. Komunitas PPKN XB-
2014 di Google+.
Berdiskusi di Komunitas.
55
PERTEMUAN III
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
Mengamati dan membantu Bersama guru menentukan
peserta didik. aturan diskusi kelompok
dan urutan kelompok yang
memaparkan kasus.
Kelompok diskusi secara
bergantian memaparkan
kasus pelanggaran HAM
yang tergambar dalam
poster dan ditanggapi oleh
kelompok lain.
PERTEMUAN IV
Ulangan Harian
3. Observasi
a. Hasil Observasi
Rekapitulasi aktifitas belajar peserta didik pada Siklus II bisa dilihat pada
table berikut.
Tabel 10.
Rekapitulasi Aktifitas Belajar Peserta Didik pada Siklus II
Peserta
Jumlah Kriteria Prosentase
Didik
28 Sangat Aktif 5 17.9%
28 Aktif 23 82.1%
28 Cukup Aktif 0 0.0%
28 Kurang Aktif 0 0.0%
100.0%
56
aktifitas 83.9 (skala 1-100) atau 3.35 (Skala 1-4) dengan criteria aktufitas
aktif. Berikut adalah table aktifitas belajar peserta didik pada Siklus II.
25
20
15
Peserta Didik
10 Prosentase
0
SB B CB KB
anak yang menguasai materi sebanyak 28 dari total 28 peserta didik (100%)
dengan rerata 89.6 (Skala 1-100) atau 3.6 (Skala 1-4). Rekapitulasi hasil
Tabel 11.
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus II
Ketercapaian
No Peserta Didik Prosentase
KKM
1 Tuntas 28 100.0
2 Tidak Tuntas 0 0.0
Jumlah 28 100.0
57
Diagram 6. Ketercapaian Hasil Belajar pada Siklus II
100
80
60
Tuntas
40
Tidak Tuntas
20
0
Peserta Prosentase
Didik
4. Refleksi
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik pada post test, dapat
peningkatan dari siklus I, yakni dari 69.1% peserta didik yang aktif
dengan rerata keaktifan 69.1 (skala 1-100) dan 2.8 (Skala 1-4) dengan
predikat B-, menjadi 100% peserta didik yang aktif dengan rerata
keaktifan 83.9 (skala 1-100) dan 3.35 (Skala 1-4) dengan predikat B+
sudah tercapai.
c. Hasil belajar peserta didik pada siklus I sudah meningkat, dari 71.4%
peserta didik yang mencapai KKM dengan rerata hasil belajar 74.8
58
(skala 1-100) dan 3.0 (Skala 1-4) dengan predikat B menjadi 100%
peserta didik yang mencapai KKM dengan rerata hasil belajar 89.6
yang ditetapkan.
Gambar 7.
Upload Poster dan Deskripsi di Komunitas Google+
59
Gambar 6. Tampilan Komunitas PPKN XB-2014
60
Gambar 9.
Contoh Tampilan Poster dan Deskripsinya di Google+
1. Pembahasan
Aktifitas peserta didik dalam pembelajaran PPKn terus meningkat dari pra siklus I
sebesar 17.9% (5 dari 28 peserta didik), siklus I sebesar 78.6% (22 dari 28
peserta didik), dan siklus II sebesar 100% (28 peserta didik dari 28 peserta didik).
Rekapitulasi pencapaian target bisa dilihat pada table dan diagram berikut.
Tabel 12.
Rekapitulasi pencapaian target Aktifitas peserta didik
2 Siklus 1 28 0 22 6 0
3 Siklus 2 28 5 23 0 0
Diagram 7.
Rekapitulasi pencapaian target Aktifitas peserta didik
61
30
25
20
15 Sebelum Siklus 1
10 Siklus 1
5 Siklus 2
0
Sangat Aktif Aktif
JUMLAH KETERCAPAIAN TARGET
SISWA
Hasil belajar peserta didik juga terus meningkat dari sebelum siklus I, peserta
didik yang tuntas sebesar 32.1% (9 dari 28 peserta didik), siklus I sebesar 71.4%
(20 dari 28 peserta didik), dan siklus II sebesar 100% (28 dari 28 peserta didik).
Tabel 13.
Rekapitulasi Pencapaian Target Hasil Belajar Peserta Didik
KETERCAPAIAN TARGET
No. SIKLUS JUMLAH
TUNTAS PROSENTASE
SISWA
Sebelum
1
Siklus 1 28 9 32.1%
2 Siklus 1 28 20 71.4%
3 Siklus 2 28 28 100.0%
Diagram 8.
Rekapitulasi Pencapaian Target Hasil Belajar Peserta Didik
62
30
25
20
Sebelum Siklus 1
15
Siklus 1
10
Siklus 2
5
0
JUMLAH SISWA TUNTAS PROSENTASE
KETERCAPAIAN TARGET
2. Hasil Penelitian
63
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
dan hasil belajar peserta didik tentang kasus pelanggaran HAM di kelas
pelanggaran HAM terus meningkat dari pra siklus I sebesar 17.9% (5 dari
64
28 peserta didik), siklus I sebesar 78.6% (22 dari 28 peserta didik), dan
3. Hasil belajar peserta didik tentang materi kasus pelanggaran HAM terus
meningkat dari sebelum siklus I, peserta didik yang tuntas sebesar 32.1%
B. Rekomendasi
karakteristik materi ajar dan kondisi pembelajar. Karena itu guru harus
C. Saran
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
65
pembelajaran yang beragam dan dikemas dalam suatu pembelajaran
optimal bila ada interaksi aktif antara guru dan peserta didik. Guru
66