Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI

KELOMPOK USAHA PEMUDA PRODUKTIF DI KEMANG -


BOGOR

Diajukan untuk diseminarkan guna memenuhi salah satu tugas


yang diberikan oleh Tim Dosen Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi

Disusun Oleh;
Nama : Ari Gunawan
NPM : 161101021336
Smester :7
Konsentrasi : Diklat
Kelas : Karyawan / Reguler

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ibn Khaldun
Bogor, 2019
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar …………………………………………………………………….
Daftar Isi
I. Latar Belakang Masalah
II. Identifikasi Masalah
III. Pembatasan dan Fokus Masalah
IV. Tujuan dan manfaat penelitian
V. Asumsi/Anggapan Dasar
VI. Pertanyaan penelitian
VII. Penjelasan istilah
VIII. Prosedur Penelitian;
a) Lokasi dan Waktu Penelitian
b) Metode Penelitian
c) Informan/sumber data
d) Teknik pengumpulan data
e) Teknik analisis data
IX. Sistematika Penulisan Skripsi
X. Daftar Pustaka
I. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pendewasaan individu atau sekelompok orang

yang dianggap belum dewasa menuju kemandirian diri sehingga mendewasa

secara moral maupun sosial yang dilakukan orang dewasa kepada orang lain

yang dianggap belum dewasa secara psikolgis. Sebagaimana dikatakan dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1 ayat 1 (Djudju Sudjana, 2010:305), sebagai berikut :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pernyataan tersebut di atas menunjukan bahwa dari proses pendidikan

harus menghasilkan perubahan, berupa peningkatan pendewasaan kearah yang

positif pada ranah kognitif (kecerdasan), afektif (spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, ahlak mulia) dan Psikomotorik (keterampilan).

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga (Pendidikan

informal), masyarakat (Pendidikan nonformal) dan pemerintah (Pendidikan

formal). Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 6 ayat (2), Pasal 7 ayat (2), Pasal

9 dan Pasal 11 ayat (1) dan 2 (Djudju Sudjana, 2010 : 308 - 309), sebagai

berikut:

1. Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan


penyelenggaraan pendidikan.
2. Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan
pendidikan dasar kepada anaknya.
3. Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan.
4. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu
bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana
guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga Negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.

Dari pernyataan tersebut di atas, menunjukan bahwa sistem pendidikan

nasional di Indonesia terbagi atas Subsistem pendidikan Persekolahan dan

Subsistem Pendidikan Luar Sekolah, dengan subsistem pendidikan luar sekolah

terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur pendidikan informal dan jalur pendidikan

nonformal, sehingga sistem pendidikan di Indonesia terbagi atas jalur

pendidikan, sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 13 ayat 1 (Djudju Sudjana, 2010

: 310), sebagai berikut :“Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya” .

Masing-masing jalur pendidikan tersebut memiliki satuan pendidikan,

yaitu pemberikan layanan pendidikan yang diberikan oleh keluarga, masyarakat

dan/atau pemerintah dalam bentuk pendidikan formal, nonformal dan informal

dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Satuan pendidikan yang dilayani

oleh pendidikan nonformal di antaranya adalah dalam bentuk layanan Kursus

dan pelatihan, sebagaimana dikatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 4 (Djudju Sudjana, 2010

: 313), yaitu : “Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus,


lembaga pelatihan, kelompok belajar, Pusat Kegiatan Belajar masyarakat dan

Majlis Taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis”.

Salah satu Satuan Pendidikan Luar Sekolah adalah kursus dan pelatihan

seperti Kursus Menjahit yang dilakukan LPK Aisyah di Kota Bogor. Kursus itu

sendiri bertujuan untuk memberikan bekal salah satu bentuk keterampilan

kepada peserta didiknya agar mampu bekerja sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh dunia usaha dan/atau dunia industri, sehingga peserta didik dapat

menghidupi dirinya secara ekonomi dan sosial dan/atau mampu membuka

lapangan kerja bagi dirinya dan/atau masyarakat di lingkungan sekitar dirinya.

Dengan demikian kursus tidak hanya dimaksudkan melahirkan tenaga kerja

yang terampil dan terdidik, tetapi diharapkan pula dapat menghasilkan tenaga

kerja yang memiliki kemampuan berwirausaha.

Sebagaimana dikatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 5 (Djudju Sudjana, 2010 :

313), yaitu :

Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan


bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Atas dasar latang belakang tersebut di atas, peneliti bermaksud melakukan

penelitian lebih mendalam tentang : “Upaya Pengelola Kursus Menjahit Dalam

Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta Didik Pada LPK Aisyiah di Kota

Bogor “.
II. Identifikasi Masalah

Dari hasil identifikasi melalui pengamatan dan wawancara kepada

pengelola LPK Aisyah Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, teridentifikasi

beberapa permasalahan yang berhubungan dengan variabel penelitian dan akan

peneliti kemukakan dalam bentuk pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengelolaan Pembelajaran Keterampilan Menjahit Di LPK

Aisyah Kota Bogor?

2. Bagaimana Upaya Instruktur Kursus Menjahit Dalam Meningkatkan Minat

Berwirausaha Para Peserta Didik di LPK Aisyah Kota Bogor ?

3. Bagaimana Program Pembelajaran Kewirausahaan Dalam Bidang Menjahit

Para Peserta Didik di LPK Aisyah Kota Bogor?

4. Bagaimana Minat Berwirausaha Dalam Bidang Menjahit Para Peserta Didik

Di LPK Aisyah Kota Bogor?

5. Bagaimana Upaya Pengelola Kursus Menjahit Dalam Meningkatkan Minat

Berwirausaha Peserta Didik di LPK Aisyah Kota Bogor?


III. Pembatasan dan Fokus Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi masalah tersebut di atas

serta menyadari banyaknya keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti,

baik dari segi dana, waktu serta penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan

teknologi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, maka agar

penelitian ini lebih efektif, efisien, dan fungsional dalam pencapaian tujuan,

penelitian ini dibatasi hanya pada hal-hal yang berhubungan dengan:

1) Pengelolaan Pembelajaran Keterampilan Menjahit Di LPK Aisyah Kota

Bogor.

2) Upaya Pengelola Kursus Menjahit Dalam Meningkatkan Minat

Berwirausaha Peserta Didik Pada LPK Aisyah Di Kota Bogor

3) Minat Berwirausaha Dalam Bidang Menjahit Para Peserta Didik Di LPK

Aisyah Kota Bogor .

2. Fokus Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dalam mencapai tujuan dengan efektif dan

efisien, maka dianggap perlu untuk menetapkan fokus masalah. Dengan

demikian maka penelitian ini difokuskan pada masalah : ̏ Bagaimana Upaya

Pengelola Kursus Menjahit Dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta

Didik Pada LPK Aisyah di Kota Bogor ?̋


IV. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian, menetapkan tujuan merupakan hal yang pokok,

agar peneliti dapat mengukur tingkat keberhasilannya. Tujuan dari pada

penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang :

1) Pengelolaan Pembelajaran Keterampilan Menjahit Di LPK Aisyah Kota

Bogor.

2) Upaya Pengelola Kursus Menjahit Dalam Meningkatkan Minat

Berwirausaha Peserta Didik Pada LPK Aisyah Di Kota Bogor.

3) Minat Berwirausaha Dalam Bidang Menjahit Para Peserta Didik Di LPK

Aisyah Kota Bogor.

2. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dari segi teoritis

maupun segi praktis.

1) Manfaat Teoritis

Dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai;

a. Sumbangan pemikiran peneliti terhadap pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan upaya pengelola


kursus menjahit dalam meningkatkan minat berwirausaha peserta didik

Pada LPK Aisyah Di Kota Bogor.

b. Bahan penelitian lebih lanjut bagi para peneliti yang memiliki minat

terhadap masalah yang sama.

2) Manfaat Praktis;

Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi;

a. Bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan dalam hubungannya

dengan pengelolaan kursus menjahit dan meningkatkan minat

berwirausaha pada Peserta Didik di Lembaga Pendidikan Nonformal.

b. Bahan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian jenjang Strata

Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ibn Khaldun Bogor.


V. Asumsi/Anggapan Dasar

1. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan

bahwa, kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang

memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap

untuk mengembangkan diri, mengembangkan propesi, bekerja, usaha

mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Alma (2001: 6) mengemukakan : Berwirausaha adalah kegiatan untuk

melakukan suatu usaha berdasarkan ide-ide kreatif dan inovatif dengan

karakteristik kepribadiannya berani menghadapi tantangan, sikap mental,

mampunyai kepercayaan diri, berorientasi ke masa depan serta mempunyai

keterampilan untuk memenuhi kebutuhan.

3. Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang ada dalam proses

manajamen, yang dilakukan dengan kegiatan yang berangkai, bertahap,

berkelanjutan, berurutan, dan saling menguatkan antara satu dengan yang

lainnya untuk mencapai tujuan. Djudju Sudjana (2010:54) menyatakan

bahwa: “Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan,

penilaian, dan pengembangan merupakan satu kesatuan yang utuh dan

berkesinambungan”.
VI. Pertanyaan Penelitian dan Kerangka Pikir

1. Pertanyaan Penelitian

Untuk menjawab berbagai permasalahan yang menjadi tujuan dari pada

penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan penelitian,

sebagai berikut :

1) Bagaimana Pengelolaan Pembelajaran Keterampilan Menjahit Di LPK

Aisyah Kota Bogor ?

2) Bagaimana Upaya Pengelola Kursus Menjahit Dalam Meningkatkan

Minat Berwirausaha Peserta Didik Pada LPK Aisyah Di Kota Bogor ?

3) Bagaimana Minat Berwirausaha Dalam Bidang Menjahit Para Peserta

Didik Di LPK Aisyah Kota Bogor ?

2. Kerangka Pikir

Upaya Pengelola Kursus Menjahit Dalam


Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta
Didik Pada LPK Aisyah Di Kota Bogor

Proses Pembelajaran diarahkan Untuk


meningkatkan minat wirausaha peserta didik
dalam bidang menjahit

Para Peserta Didik LPK Aisyah Kota Bogor


Berminat Untuk Melalkukan Wirausaha
Dalam Bidang Menjahit
VII. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran terhadap aspek yang

diteliti, kata dan istilah teknis yang terdapat dalam judul penelitian ini, maka

peneliti merasa perlu untuk memberikan penjelasan terhadap beberapa istilah yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini, yaitu sebagai berikut:

1. Upaya: adalah usaha, akal atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya (Anton M
Mulyono Dkk 2002: 178).
2. Pengelola adalah orang yang mengelola atau memanaj sebuah kegiatam
tertentu dalam hal ini yaitu orang atau manajer yang mengelola kursus
menjahit pada LPK Aisyah di Kota Bogor.
3. Kursus Menjahit adalah Lembaga Pelatiham yang termasuk kedalam jenis
pendidikan nonformal, salah satu bentuk rumpun kursus adalah keterampilan
menjahit, sehingga Kursus menjahit adalah Lembaga pendidikan nonformal
yang melakukan proses pembelajaran keterampilan menjahit.
4. Minat adalah merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang
terhadap obyek tertentu.  ada referensinya? Dalam hal ini minat untuk
berusaha dalam bidang menjahit.
5. Berwirausaha adalah berusaha atau membuka usaha dalam bidang tertentu
sesuai dengan minat dan perminataan pasar, Berwirausaha dalam bentuk
apapun akan dilakukan oleh orang yang inovatif, antisipatif, inisiatif,
pengambil risiko, dan berorientasi laba.  ada referensinya?
6. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan tertentu. (Djudju Sudjana, 2010 : 305).
VIII. Prosedur Penelitian

a) Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di LPK Aisyah yang berlokasi di Jalan Perintis

Kemerdekaan No. 25A Kecamatan Bogor Tengah. Alasan ditetapkannya lokasi

penelitian ini karena LPK Aisyah merupakan salah satu satuan Pendidikan Luar

Sekolah yang menyelenggarakan kursus menjahit dan pengelolanya berupaya agar

peserta didiknya setelah selesai mengikuti kursus memiliki minat untuk

berwirausaha.

b) Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2019 hingga Agustus 2019.Dimulai

dengan persiapan penelitian, pengumpulan data, sampai laporan hasil penelitian.

Berikut ini jadwal pelaksanaan penelitian yang dituangkan dalam tabel 3.1, sebagai

berikut;

WAKTU PELAKSANAAN PENELITIAN

Waktu Pelaksanaan/ Tahun 2019


No Tahap Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus
1. Persiapan
2. Observasi
3. Pengumpulan Data
4. Konsultasi dan
Bimbingan
5 Pengolahan Data dan
Kesimpulan
c) Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian diperlukan metode, yaitu cara mencari,

memperoleh, mengumpulkan data, baik data primer maupun data sekunder yang

dapat digunakan menyusun karya ilmiah, kemudian menganalisis faktor-faktor

yang berhubungan dengan permasalahan penelitian sehingga didapatkan hasil

penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Adapun pengertian metode penelitian

pendidikan menurut Sugiyono (2011: 6) sebagai berikut:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk


mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,
dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
bidang pendidikan.

Sedangkan menurut Arikunto dalam Asep Saipul dan E Bahruddin (2014:3)

menyatakan bahwa: “metode penelitian adalah cara berfikir, berbuat yang

dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai

suatu tujuan penelitian”.

Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengungkapkan data dari informasi

dengan mempelajari, mengamati, mencermati tentang Upaya Pengelola Kursus

Menjahit dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta Didik Pada LPK

Aisyah di Kota Bogor, dengan melihat fakta-fakta yang nampak saja atau faktor-

faktor yang aktual dalam situasi yang sedang diselidiki. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis

kualitatif. Penggunaan metode tersebut dengan pertimbangan bahwa suatu masalah

yang diteliti adalah masalah yang ada pada saat sekarang.Penelitian deskriptif
merupakan suatu bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-

fenomena yang terjadi.

Hal ini juga disampaikan oleh Nana Syaodih dalam Burham Bungin (2008:

37) bahwa: “penelitian deskriptif digunakan untuk mengumpulkan informasi

berbentuk opini terhadap topik atau isu-isu tertentu”. Selanjutnya Sugiyono (2018:

347) memaparkan bahwa: “penelitian kualitatif adalah proses eksplorasi dan

memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah

sosial atau masalah kemanusiaan”.

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa metode kualitatif deskriptif adalah suatu bentuk penelitian dengan tujuan

untuk mendapatkan data dan informasi dalam bentuk fakta-fakta atau kenyataan

yang ada.

d) Informan/sumber data
Sumber data adalah subyek penelitian yang dianggap dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam kata lain sumber data sering

pula disebut sebagai informan. Dalam hal ini, SuharsimiArikunto (2010: 172)

menyatakan bahwa: “sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.

Pendapat lain juga disampaikan oleh Moleong dalam Iskandar (2013: 257)

mengemukakan bahwa “sumber data adalah strategi dasar dimulai dengan

menetapkan satu atau beberapa orang informan kunci dan melakukan interview

terhadap mereka secara bertahap atau berproses”.

Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong (2002: 112 “sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan bahan seperti dokumen dan lainnya”. Data atau informasi yang

diperlukan untuk mengetahui tentang bagaimana upaya pengelola kursus menjahit

dalam meningkatkan minat berwirausaha di LPK Aisyah Kota Bogor adalah data

yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi maupun studi dokumentasi,

sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh.

Dengan demikian berdasarkan tujuan serta permasalahan yang ada dalam

penelitian, maka yang dijadikan sumber data penelitian atau sampel penelitian

adalah pengelola kursus menjahit yang berjumlah 1 (satu) orang, dan peserta didik

kursus sebanyak 30 orang yang merupakan keseluruhan peserta didik pada

kursusmenjahit di LPK Aisyah Kota Bogor.

e) Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan, observasi, wawancara,

studi kepustakaan dan dokumentasi serta angket.

1. Observasi

Pengamatan atau observasi merupakan teknik yang utama data penelitian

kualitatif, sehingga sasaran dari pengamatan atau observasi. Dalam hal ini

Menurut Nasution (1998) dalam Sugiyono (2018: 377) menyatakan bahwa:

“observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan”. Sedangkan menurut

Arikunto (2006: 124) “observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan


yang harus dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara

langsung ke tempat yang akan diselidiki”.

Observasi proses pengambilan data dengan cara mengamati untuk

memperoleh informasi tentang kelakuan manusia, benda dan yang lain.

Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mencari atau menggali data

sesuai dengan kenyataan mengenai Upaya Pengelola Kursus Menjahit dalam

Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta Didik serta Pengelolaan

Pembelajaran Kursus Menjahit.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Menurut

Moleong (2005: 186) bahwa: “wawancara untuk melengkapi dan memperkuat

data yang telah diperoleh maka perlu adanya wawancara”.

Menurut Jogiyanto (2008: 111) bahwa: “wawancara adalah komunikasi

dua arah untuk mendapatkan dari responden”.sedangkan menurut Burke

Johnson; Larry Cristensen (2004) dalam Sugiyono (2018: 224) bahwa:

“wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara

(peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam

mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang

diwawancarai”.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi

tentan upaya pengelola kursus menjahit dalam meningkatkan minat

berwirausaha peserta didik pada LPK Aisyah di Kota Bogor.Sehingga sasaran

dalam pelaksanaan wawancara ini kepada pengelola kursus menjahit. Dan

dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur.

3. Studi Kepustakaan (Library Study) dan Dokumentasi

Studi kepustakaan memiliki peranan yang penting dalam sebuah penelitian,

dimana studi kepustakaan merupakan sumber tertulis yang dijadikan bahan

pijakan teoritis dalam mendukung kegiatan suatu penelitian. Dengan adanya

studi kepustakaan maka akan diperoleh pengumpulan data untuk dipergunakan

sebagai bahan tertulis seperti buku tentang teori yang bersangkutan dengan

penelitian tersebut. Sejalan dengan hal tersebut Nurul Zuriah (2006: 190),

menyatakan ; “Studi kepustakaan adalah cara pengumpulan data yang

dilakukan dengan mempergunakan secara selektif”. Maka dari itu dengan

teknik ini diharapkan penulis dapat melakukan penelaahan dari teori-teori yang

dapat mendukung terhadap upaya pemecahan masalah penelitian.

Studi kepustakaan (study literatur) dalam penelitian ini diarahkan pada

masalah-masalah yang terkait dengan Upaya Pengelola Kursus Menjahit

Dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta Didik Pada LPK Aisyah Di

Kota Bogor.

Sedangkan dokumentasi diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan oleh

LPK Aisyah Kota Bogor.


4. Angket

Angket adalah sejumlah daftar pertanyaan yang ditujukan kepada sasaran

penelitian (responden) untuk mendapatkan jawaban sesuai dengan informasi

yang diharapkan. Dalam hal ini Husein Umar (1999:49) menyatakan bahwa:

“Angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada respinden dengan harapan

memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut”.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan angket/ kuesioner merupakan

alat yang dipergunakan untuk menyelidiki suatu masalah yang menyangkut

kepentingan umum (orang banyak) yang dilakukan dengan mengedarkan suatu

daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah objek untuk

mendapatkan jawaban atau tanggapan dari responden.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket sebagai pengumpul data

untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai Upaya Pengelola

Kursus Menjahit Dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta Didik

Pada LPK Aisyah di Kota Bogor. Angket yang digunakan adalah angket

tertutup yang disebarkan kepada peserta didik di LPK Aisyah yang mengikuti

program kegiatan kursus menjahit.

f) Teknik analisis data


Analisis data dalam penelitian ini mengacu kepada teori yang

dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Adrianus Arief (2014:19)

terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama


penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi

data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai

kuantifikasi data.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga

memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian

data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik,

jaringan dan bagan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk

mengambil tindakan.

Adapun analisis data yang diperoleh dari anagket menggunakan

teknik sebagaimana di bawah ini;

f X 100%
P= N

f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of cases (jumlah frekuensi banyaknya individu)

P = Angka persentase
Dengan penafsiran data sebagai mana dikemukakan oleh Kvale (1996) dalam

Burhan Bungin (2008: 47) yang dapat kita lihat pada table berikut ini:

Tabel

INTERPRETASI DATA

No Persentase % Interpretasi
1 100 Seluruhnya
2 76-99 Sebagian besar
3 51-75 Lebih dari setengahnya
4 50 Setengahnya
5 26-49 Kurang dari setengahnya
6 1-25 Sebagian kecil
7 0 Tidak seorangpun
IX. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan para pembaca, secara garis besar skripsi ini disusun

menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang ; Latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, fokus masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, pertanyaan penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II : Tinjauan Pustaka, membahas tentang ; A. Minat Berwirausaha

Peserta Didik Kursus Menjahit. B. Pengelolaan Lembaga Kursus dan Pelatihan

Menjahit. C. Lembaga Pelatihan dan Kursus Sebagai Satuan Pendidikan Luar

Sekolah.

BAB III : Prosedur Penelitian, membahas tentang ; Lokasi dan waktu

penelitian, metode penelitian, sumber data / informan, teknik pengumpulan

data, prosedur pengumpulan data, teknik uji keabsahan, dan teknik analisis data.

BAB IV : Deskripsi Lokasi Penelitian, hasil penelitian, dan

pembahasan hasil penelitian, membahas tentang : Deskripsi lokasi penelitian,

hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran, membahas tentang ; Simpulan umum,


simpulan khusus, dan saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai