Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

KASUS KORUPSI PROYEK HAMBALANG


Mata Kuliah: PBAK
Dosen Pengampu: Fadly Putra Jaya, S.Si., MM.

Disusun Oleh:

Ana Silviyana (171040400083)


Fera Indah Yanti (181040400285)
Ina Rachmah (181040400088)
Nia Santika (181040400300)
Nilam Pavinda (181040400295)
Priscilla Shinta (181040400310)
Winiek ernikawati (181040400311)
Yeni Deswita (181040400302)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


STIKes KHARISMA PERSADA
PAMULANG-TANGERANG SELATAN
2019/2020
BAB I

HAMBALANG MEMBUAT TERCENGANG

Nama M. Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga anggota
DPR-RI, menjadi terkenal di seantero negeri pada tahun 2011. Pasalnya, M. Nazaruddin
ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembangunan Wisma Atlet Hambalang dan saat itu ia
sudah membaca gelagat kurang baik sehingga melarikan diri ke luar negeri. Dalam pelariannya
Nazaruddin merekam video yang membeberkan keterlibatannya serta sejumlah orang penting di
Indonesia. Kasus ini kemudian menjadi kejutan karena keterlibatan beberapa orang kader Partai
Demokrat yang saat itu menjadi partai penguasa.

Wisma atlet Hambalang bermula dari rencana Direktorat Jenderal (Ditjen) Olahraga
Depdikbud untuk membangun Pusat Peningkatan Olahraga Nasional. Rencana pembangunan itu
sesuai dengan kebutuhan akan pusdiklat olahraga bertaraf internasional. Selain itu, pembangunan
fasilitas ini juga untuk menambah fasilitas olahraga selain yang terdapat di Ragunan. Tempat
yang akan digunakan sebagai pusat pelatihan direkomendasikan ada tiga wilayah, yaitu
Hambalang Bogor, Desa Karang Pawitan, dan Cariuk Bogor. Akhirnya, dipilihlah Hambalang.
Pada tahun 2009, proyek di Ditjen Kemendikbud dipindahkan ke Kementerian Pemuda dan
Olahraga.

Saat itu, Kemenpora dipegang oleh Adhyaksa Dault. Kemenpora melanjutkan rencana
pembangunan Pusat Peningkatan Olahraga Nasional dengan disempurnakan pembangunannya,
menjadi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON)
Hambalang. Di samping itu, sebagai implementasi UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional. Namun, pembangunan tidak dapat dilaksanakan karena persoalan
sertifikasi tanah yang tidak kunjung selesai. Pergantian Menteri Olahraga dan Pemuda dari
Adhyaksa Dault ke tangan Andi Alifian Mallarangeng pun terjadi. Saat Andi Alifian
Mallarangeng menjabat sebagai Menpora, proyek Hambalang dilanjutkan kembali yang juga
dilakukan dalam rangka momentum Sea Games ke-26 di Jakarta. Pada 20 Januari 2010, sertifikat
hak pakai nomor 60 terbit atas nama Kemenpora dengan luas tanah 312.448 meter persegi. Pada
30 Desember 2010, terbit Keputusan Bupati Bogor nomor 641/003.21/00910/BPT 2010 berisi
Izin Mendirikan Bangunan untuk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga
Nasional atas nama Kemenpora di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Bogor.

Pembangunan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional mulai


dilaksanakan tahun 2010 dan direncanakan selesai tahun 2012. Untuk membangun semua
fasilitas dan prasarana sesuai dengan master plan yang telah disempurnakan, anggaran mencapai
Rp1,75 triliun. Termasuk bangunan sport science, asrama atlet senior, lapangan menembak,
extreme sport, panggung terbuka, dan voli pasir. Anggaran ini berdasarkan hasil perhitungan
konsultan perencana. Proyek Hambalang menjadi kasus korupsi yang mencuat berawal dari
Rapat Kerja Menpora dengan Komisi X DPR RI. Saat itu, Menpora mengajukan pencabutan
bintang (anggaran Rp125 miliar). Selain itu, ia mengusulkan peningkatan program penambahan
sarana dan prasana pusat pelatihan olahraga, dan lain-lain. Anggaran yang akan diajukan menjadi
Rp1,75 triliun ditambah pembelian alat-alat sebagai pelengkap proyek Hambalang, dibutuhkan
dana Rp125 miliar. Dengan demikian, anggaran yang diperlukan Rp2,5 triliun. Anggaran proyek
pusat pelatihan olahraga yang semula Rp125 miliar, membengkak menjadi Rp1,75 triliun, dan
berubah lagi menjadi Rp2,5 triliun. Perubahan anggaran naik secara fantastis. Proses perubahan
anggaran ini tidak melalui tahapan-tahapan yang semestinya. Dalam pembahasan proses
perubahan megaproyek ini seharusnya mengikutsertakan seluruh anggota Komisi X DPR RI.
KPK mencium ketidakberesan dalam proyek ini karena lonjakan nilainya sangat fantastis
sehingga kemudian KPK melakukan penyelidikan dan menetapkan M. Nazaruddin sebagai
tersangka. Pelarian Nazaruddin di luar negeri sebagai buronan selama tiga bulan akhirnya
terhenti di Kolombia. Ia kemudian dideportasi ke Indonesia karena pelanggaran imigrasi.
Pertanyaan besar yang menjadi teka-teki ini mulai terjawab ketika Nazaruddin kembali ke
Indonesia. Beberapa nama populer terseret dalam kasus ini di antaranya Angelina Sondakh
(anggota DPR-RI), Andi Alifian Malarangeng (Menpor), dan Anas Urbaningrum (Ketua Umum
Partai Demokrat dan anggota DPR-RI). Di dalamnya tersangkut juga pihak swasta dari PT
Dutasari Citralaras sebagai perusahaan subkontraktor proyek tersebut. Istri Nazaruddin, Neneng
Sri Wahyuni juga menjadi tersangka dalam kasus korupsi lain yang melibatkan Nazaruddin.
Dalam kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang, KPK telah memeriksa sekira 60 orang saksi
untuk penyelidikan dan banyak yang dinyatakan bersalah kemudian beberapa orang menjadi
tersangka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata kerja corrumpere
berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok.
B. Menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/ politisi
maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik
yang dipercayakan kepada mereka.
C. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi secara harfiah berarti: buruk,
rusak, suka memakai barang (uang) yang dipercayakan padanya, dapat disogok (melalui
kekuasaannya untuk kepentingan pribadi).
D. Adapun arti terminologinya, korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara
atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Sementara, disisi lain, korupsi
(corrupt, corruptie, corruption) juga bisa bermakna kebusukan, keburukan, dan kebejatan.
Definisi ini didukung oleh Acham yang mengartikan korupsi sebagai suatu tindakan yang
menyimpang dari norma masyarakat dengan cara memperoleh keuntungan untuk diri sendiri
serta merugikan kepentingan umum.
E. Intinya, korupsi adalah menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan publik atau pemilik
untuk kepentingan pribadi. Sehingga, korupsi menunjukkan fungsi ganda yang kontradiktif,
yaitu memiliki kewenangan yang diberikan publik yang seharusnya untuk kesejahteraan
publik, namun digunakan untuk keuntungan diri sendiri. Korupsi merupakan kejahatan yang
dilakukan dengan penuh perhitungan oleh mereka yang justru merasa sebagai kaum terdidik
dan terpelajar. Korupsi juga bisa dimungkinkan terjadi pada situasi dimana seseorang
memegang suatu jabatan yang melibatkan pembagian sumbersumber dana dan memiliki
kesempatan untuk menyalahgunakannya guna kepentingan pribadi

Sebetulnya pengertian korupsi sangat bervariasi. Namun demikian, secara umum korupsi
itu berkaitan dengan perbuatan yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas
untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Di Indonesia jenis praktek korupsi sudah
merambah hampir ke semua sektor yang menyangkut kepentingan publik.
KERUGIAN NEGARA

 Dampak terhadap pertahanan dan keamanan


Dalam pertahanan dan keamanan juga terkena imbas dari sebuah tindakan korupsi,
terdapat beberapa macam dampak nya antaralain yaitu:

1. Lemahnya alutista dan SDM Kita ambil contoh negara indonesia, indonesia adalah
negara yang luas memiliki beribu ribu pulau di dalamnya dan memiliki banyak
penduduk. Saat ini sering sekali negara indoneia mendapatkan banyak berita bahwa
negara lain mudah masuk dan menerobos wilayah negara indonesia. Hal tersebut
dikarenakan lemahnya alutista yang ada di indonesia.
2. Lemahnya garis batas negara Kemiskinan yang terjadi di dalam pelosok pelosok
negera indonesia, khusunya di daerah perbatasan negara membuat lemahnya garis
batas negara. Para penduduk lebih dekat dengan negara lain karena negara lain lebih
banyak memberikan bantuan kehidupan bagi mereka. Hal tersebut membuat
perbatasan melemah.selain itu juga dapat memungkinkan penyelundupan gelap
melewati garis batas negara.
3. Menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat Kemiskinan yang terjadi dalam
masyarakat membuat masyarakat tertekan karena sulitnya mencari sumber
kehidupan. Sehingga mengakibatkan masyarakat mulai mencari jalan jalan yang
negatif guna untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Tekanan hidup yang tinggi
membuat efek yang sangat merusak yaitu dengan kekerasan.

 Dampak terhadap kerusakan lingkungan


Tindakan korupsi yang terjadi mempengaruhi lingkungan bahkan mengakibatkan
kerusakan kerusakan yang terjadi. Terdapat beberapa macam dampak korupsi terhadap
lingkungan, yaitu:

 Menurunnya kualitas lingkungan Kerusakan lingkungan disebabkan oleh beberapa


hal, seperti adanya kepentingan ekonomi, dimana kelestarian hutan kemudian di
eksploitasi untuk mendapatkan keuntungan. Kerusakan lingkungan tersebut di picu
dengan lemahnya aparat penegak hukum. Para penegak hukum hanya menahan dan
memproses pelaku pengrusakan tetapi tidak bisa memproses aktor di balik semua itu.
Akibat dari pengrusakan lingkungan ini sangat merugikan bagi lingkungan itu sendiri
dan merambat pada sektor sektor yang lain.
 Menurunnya kualitas hidup Kondisi lingkungan hidup yang telah rusak akan
berdampak kepada kualitas hidup manusia. Kerusakan hutan yang mengakibatkan
mengurangnya oksigen untuk bumi, kemudian bencana bencana yang dihasilkan
akibat rusanya lingkungan, kerusakan yang terjadi di perairan pun mengakibatkan
menurunya kualitas manusia, dan juga kerusakan tanah yang mempengaruhi tngkat
cocok tanam yang menurun. hal seperti itu lah yang membuat kualitas hidup manusia
mennurun. Korupsi kata ini tak asing lagi di telinga masyarakat, banyak sekali isu
yang diberitakan mengenai korupsi yang terjadi di kalangan pemerintah, pejabat
maupun bukan pejabat. Korupsi merupakan suatu tindakan yang tidak bertanggung
jawab, ini dilakukan serta-merta hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
dirasa kurang tanpa memikirkan dampak buruk yang telah mereka lakukan. Korupsi
tidak hanya merugikan keuangan negara namun korupsi juga menyebabkan berbagai
persoalan sosial dan lingkungan hidup. Korupsi telah menyebabkan kemiskinan
karena hilangnnya akses rakyat

 Dampak terhadap kerusakan ekonomi


Proyek Pusat Pelatihan Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON)
di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat menjadi megaproyek setelah ditangani oleh
Menpora Andi Alifian Mallarangeng. Awalnya, anggaran yang diajukan kepada
Komisi X DPR RI sebesar Rp125 miliar, membengkak menjadi Rp2,5 triliun. Teka-
teki pembengkakan anggaran megaproyek Hambalang ini pun terungkap setelah
Muhammad Nazaruddin tertangkap KPK. Dengan tertangkapnya Nazaruddin,
terungkap pula keterlibatan pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Andi
Alifian Mallarangeng. Selain itu, terungkap pula keterlibatan Angelina Sondakh dan
Anas Urbaningrum. Proyek P3SON Hambalang beberapa kali dibahas di Komisi X
DPR RI. Pada awalnya DPR menyetujui pencairan dana sebesar Rp125 miliar. Pada
tahun 2010, Kementerian kembali mengajukan anggaran Rp625 miliar. Namun, DPR
menyetujui pencairan dana sebesar Rp150 miliar sehingga total dana Hambalang
pada 2010 mencapai Rp275 miliar. Tahun berikutnya, mengalir dana sebesar Rp475
miliar. Pada 2012, turun lagi Rp425 miliar. Dana yang sudah dikeluarkan itu hanya
untuk bujet konstruksi. Dari data diketahui, tercatat jumlah kerugian negara dalam
kasus megaproyek Hambalang mencapai Rp463,66 miliar.

Dari kasus proyek herlambang tersebut maka dapat kita lihat bahwa korupsi
merupakan perbuatan yang pastinya merugikan bangsa dan Negara. Salah satu
dampak negative yang ditimbulkan akibat kejahatan ini bagi perekonomian Indonesia
setidaknya berkisar pada dua hal, yaitu aspek kerugian keuangan Negara (lambatnya
pertumbhan ekonomi dan investasi, turunnya produktifitas, menurunnya pendapatan
Negara dari sector pajak, meningkatnya hutang Negara) dan buruknya infrastruktur
public yang dihasilkan yang mengakibatkan menghambatnya kesejahteraan
masyarakat hingga memperlambat kemajuan Negara sendiri.

 Dampak Sosial dan Kemiskinan Rakyat


Dari dampak sosial dan Kmiskinan Rakyat akan menybabkan :
1. Mahalnya harga jasa dan pelayanan public
2. Lambatnya pengentasan kemiskinan rakyat
3. Akses bagi masyarakat sangat terbatas
4. Bertambahnya angka kriminalitas

 Runtuhnya Otoritas Pemerintahan


Penyebab dari runtuhnya otoritas pemerintahan yakni :
1. Matinya Etika Sosial Politik
Para wakil rakyat sudah tidak dapat dipercaya sebagai pelindung rakyat, karna
mereka hanya memikirkan anak buah mereka jika salah satu dari mereka
melakukan tindak korupsi dengan kekuatan politiknya mereka akan melakukan
berbagai cara untuk menyelamatkannya.
2. Tidak Berlakunya Peraturan dan Perundng Undangan
peraturan perundang undangan tidak lagi berlaku karna, kebanyakan para pejabat
tinggi, pemegang kekuasaan atau hakim sering kali dijumpai bahwa mereka
mudah sekali terbawa oleh hawa nafsu mereka. dan juga sering kali semua
permasalahan selalu diselesaikan dengan korupsi.

 Dampak Terhadap Polittik dan Demokrasi


Dari dampak terhadap politik dan demokrasi tersebut menghasilkan :
1. Munculnya kepemimpinan yang korup
2. Hilangnya kepercayaam publik pada demokrasi
3. Menguatnya system politik yang dikuasai oleh pemilik modal
4. Hancurnya kedaulatan rakyat.

 Dampak Terhadap Penegak Hukum


Korupsi terhadap penegak hukum dapat melemahkan suatu pemerintahan.
bahwasanya setiap pejabat atau pemegang kekusaan memiliki peran penting dalam
membangun suatu negara, apabila pejabat sudah melalaikan kewajibannya maka
yang akan terjadi yaknI :
1. Fungsi pemerintahan tidak berjalan dengan baik
2. Masyarakat akan kehilangan kepercayaan kepada pemerintah

 Dampak terhadap lingkungan


Dampak korupsi terhadap lingkungan dapat menyebabkan :
1. Menurunya kualitas lingkungan
2. Menurunnya kualitas hidup

 Dampak terhadap Pertahanan dan keamanan


Dampak terhadap pertahanan dan keamanan mengakibatkan :
1. Lemahnya alusistra (senjata) dan SDM
2. Lemahnya garis batas Negara
3. Menguatnya kekerasan dalam masyarakat
KESIMPULAN

Pembangunan berkelanjutan seperti yang dilaksanakan di Indonesia diwujudkan dalam bentuk


proyek dari berbagai bidang. Proyek-proyek tersebut dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dari mana uang tersebut
diperoleh oleh negara? Sama kita ketahui bahwa pembiayaan proyek negara diperoleh dari pendapatan
pajak, devisa, dan perdagangan.

Demi terjadinya pembangunan yang keberlanjutan maka pendanaan proyek harus dilakukan
seefisien mungkin dan dialokasikan secara tepat guna. Namun, dalam sebuah permufakatan jahat sering
kali proyek-proyek pemerintah dimanfaatkan untuk menguntungkan segelintir orang dengan cara-cara
yang tidak dibenarkan oleh peraturan perundangan-undangan. Salah satunya yang lazim dilakukan adalah
penggelembungan alokasi biaya proyek (mark-up). Di dalam permufakatan jahat penggelembungan
alokasi biaya proyek terdapat unsur penyelenggara negara dan juga unsur swasta sebagai pelaksana
proyek. Bahkan, di antara kedua unsur itu terdapat juga orang atau sekelompok orang yang menjadi
mediator atau calo untuk proyek-proyek tersebut.

Pengawasan terhadap perencanaan dan penyelenggaraan sebuah proyek sangat memerlukan


komitmen dari para pejabat atau penyelenggara negara yang diamanahi untuk melaksanakannya. Apabila
para pejabat atau penyelenggara negara sudah tidak memiliki integritas, apalagi komitmen, maka bobollah
benteng pertahanan keuangan negara secanggih apa pun pengawasan dilakukan. Ini yang disebut dengan
pepatah "pagar makan tanaman".

Kerugian yang harus ditanggung oleh negara dan rakyat akibat korupsi proyek ini sungguh besar,
bukan hanya material, melainkan juga moril. Dalam kasus wisma atlet Hambalang bayangkan sebuah
fasilitas yang seharusnya dapat digunakan oleh atlet-atlet Indonesia untuk mempersiapkan diri meraih
prestasi kemudian hanya menjadi barang rongsokan. Fasilitas itu terbengkalai bertahun-tahun. Sementara
itu, beberapa event olahraga tingkat nasional dan tingkat internasional telah berlalu begitu saja.
Semestinya dana sebesar itu dapat meningkatkan prestasi atlet-atlet Indonesia yang kini semakin terpuruk.
DAFTAR PUSTAKA

1. Komisi Pemberantas Korupsi.2017.KISAH KORUPSI KITA.


https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Kisah-korupsi-kita.pdf
2. Ikhsan,Nur.2016.Dampak-dampak Korupsi. https://carabermanfaat.com/cara-
menulis-daftar-pustaka/

Anda mungkin juga menyukai