Anda di halaman 1dari 3

DEWAN PIMPINAN PUSAT

Organisasi Kemasyarakatan
SUARA RAKYAT INDONESIA
Jln.Persona Laguna No.A1 Rt 001/020 Cilangkap Tapos Depok
E-mail .officialsuararakyatindonesia@gmail.com, Website https://suararakyatindonesia2045.com/
CALL CENTRE.0812 7677 9533

Nomor : 004/SRI-004/III/2023 Jakarta, 10 Mei 2023


Perihal : AUDENSI RUU Perampasan Aset Tindak Pidana

Sifat : TERBUKA

Kepada Yth.
Dewan Pimpinan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI
Up. Komisi III
Di
TEMPAT

Dengan Hormat,

SALAM PERJUANGAN SUARA RAKYAT INDONESIA

Kejahatan korupsi adalah kejahatan yang luar biasa yang berdampak pada kemiskinan dan kesenjangan
sosial suatu negara dimana salah satunya adalah Indonesia, dan oleh karenanya semangat menjadikan
kejahatan korupsi sebagai musuh bersama adalah merupakan salah satu agenda utama reformasi.Pada
tahun 2002, Indonesia berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002
melahirkan suatu lembaga negara anti rasuah yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tujuan
meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi;

Kami, warga negara Indonesia,yang terhimpun dalam Organisasi Kemasyarakatan SUARA RAKYAT
INDONESIA yang terdiri dari elemen petani, buruh, nelayan, mahasiswa, pegiat lingkungan, pegiat
HAM, pegiat antikorupsi, pegiat kemanusiaan, akademisi, perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan
tokoh agama dan kalangan masyarakat lainnya, menyampaikan DESAKAN kepada Pimpinan DPR RI,
Pimpinan DPD RI dan Pimpinan Fraksi DPR RI Sesuai AMANAH UU No 27 tahun 2009 Tentang
MPR,DPR ,DPD pasal 71 huruf S.

Sejumlah pertimbangan penting yang diabaikan dan sangat perlu untuk diperhatikan, antara
lain: Adanya kebutuhan untuk merekonstruksi sistem hukum pidana di Indonesia dengan mengatur
mengenai penyitaan dan perampasan hasil dan instrumen tindak pidana di dalam suatu undang-undang.
Hal ini dilakukan dengan membuat Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset Tindak Pidana yang
harus komprehensif juga terintegrasi dengan pengaturan lain agar undang-undang yang akan disusun
bisa dilaksanakan secara efektif dan mampu memberikan kepastian hukum serta jaminan perlindungan
hukum kepada masyarakat. Permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah mengenai alasan
rancangan undang-undang perampasan asset tindak pidana perlu segera disahkan sebagai upaya
pemberantasan tindak pidana pencucian uang dengan predicate crime tindak pidana narkotika
dan hambatan dalam pelaksanaan undang-undang perampasan asset sebagai upaya pemberantasan
tindak pidana pencucian uang dengan predicate crime tindak pidana narkotika. Berdasarkan
pembahasan dalam tulisan ini bahwa perlunya rancangan undang-undang perampasan tindak pidana
untuk segera disahkan adalah karena ratifikasi UNCAC, mekanisme yang belum sederhana dan
perampasan asset yang belum efektif. Adapun hambatan dalam pemberlakuan rancangan undang-
undang perampasan asset adalah bertentangan dengan hak asasi manusia, pergeseran paradigma
penegak hukum dan koordinasi antara lembaga penegak hukum dan sektor keuangan. Rancangan
undang-undang perampasan asset perlu segera disahkan agar dapat memberikan efek jera bagi pelaku
tindak pidana narkotika dan pencucian uang

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perampasan aset hasil tindak pidana dalam
sistem hukum di Indonesia pada dasarnya telah memiliki landasan dalam pelaksanaannya ,BAHWA
KORUPSI MUSUH KITA BERSAMA DAN KORUPSI ADALAH KEJAHATAN KEMANUSIAN...

Meningat pentingnya RUU tersebut maka kami bermaksud untuk dapat AUDENSI dengan Komisi III
perihal tesebut untuk mendapat kepastian RUU PERAMPASAN ASET HASIL TINDAK PIDANA DI SAHKAN
MENJADI UNDANG UNDANG

Atas nama UUD 1945 yang menjamin keselamatan rakyat dan kedaulatan negara ditangan RAKYAT
INDONESIA

Demikian surat terbuka ini atas perhatianya dan atas atensinya kami sampaikan terim a kasih.

Suara Rakyat Indonesia bersama


Ketua Umum Ketua umum GRRI Ketua MANGALA

I GUSTI AGUNG K P SH. SURYA S.Kom DEDY BOLET


Tembusan Kepada Yth.
1. Presiden Republik Indonesia
2. Komisi III DPR RI
3. Menteri Kopolhukam RI
4. Badan Legislasi DPR RI
5. Menteri Hukum dan Ham RI
6. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
7. Kejaksaan Agung.
8. Kepala Kepolisian Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai