DISUSUN OLEH :
AGUSTINA (181040400306)
FERA INDAH (181040400285)
LENI RAHMAWATI (181040400298)
MUKSIN AHMAD (181040400316)
NURHIKMAH (181040400101)
TOTOK SRIYANTO (181040400307)
PROGRAM D3 FARMASI
STIKES KHARISMA PERSADA 2019
Histamin & Anti Histamin
Histamin adalah suatu amin nabati (bioamin) yang
ditemukan oleh dr. Paul Ehrlich (1878) dan merupakan produk
normal dari pertukaran zat histidin melalui dekarboksilasi
enzimatis. Asam amino ini masuk ke dalam tubuh terutama
dalam daging (protein) yang kemudian di jaringan (juga di
usus halus) diubah secara enzimatis menjadi histamin
(dekarboksilasi) .
Anti Histamin adalah obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati rinitis alergi dan alergi lainnya. Antihistamin dapat
memberikan rasa lega ketika seseorang mengalami hidung
tersumbat, bersin, atau gatal karena serbuk sari, tungau,debu
rumah atau alergi hewan.
CTM
( CHLOR TRI METON )
Metode kedua dimulai dari senyawa piridin, yang menjalani proses alkilasi
oleh 4-klorofenilasetonitril, untuk menghasilkan 2-(4-klorobenzil)piridin. Proses
selanjutnya adalah melakukan alkikasi dengan 2-dimetilaminoetilklorida dengan
bantuan natrium amida sehingga dihasilkan klorfenamin.
Chlorpheniramine synthesis 2: D. Papa, E. Schwenk, N. Sperber, Us Patent (1954).
FARMAKOLOGI
Absorpsi
Obat chlorpheniramine diabsorpsi baik setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat
sekitar 25‒50%. Konsentrasi puncak tercapai dalam waktu 2‒3 jam. Masa kerja obat adalah
sekitar 4‒6 jam.
Metabolisme
Chlorpheniramine terutama dimetabolisme di hepar, melalui enzim sitokrom P450 (CYP450).
Antihistamin H1 merupakan salah satu golongan obat yang menginduksi enzim mikrosomal
hepatik, dan dapat memfasilitasi metabolismenya sendiri.
Distribusi
Sekitar 72% chlorpheniramine dalam plasma darah terikat protein.
Eliminasi
Waktu paruh obat dalam plasma darah, bervariasi sekitar 12‒15 jam, hingga mencapai 27
jam. [2] Waktu paruh dapat berdurasi sekitar tiga kali lebih lama daripada efek terapeutiknya.
Sebagian besar chlorpheniramine dikeluarkan oleh tubuh, melalui urine.
PENGGUNAAN CTM
Bentuk Sediaan CTM
Obat CTM yang ada di pasaran tersedia dalam dua bentuk sediaan, yaitu tablet atau
kaptabs dan sirup. Kedua bentuk sediaan CTM tersebut digunakan secara oral
yakni dimasukkan melalui mulut.
Indikasi
Konjungtivitis Alergi, Radang Hidung akibat Alergi (RINITIS ALERGI), Rhinitis Vasomotor,
Hidung Tersumbat, Hidung berair, Gatal-gatal, Biduran, Hidung gatal dan bersin-bersin.
Kontra Indikasi
Anak dibawah 2 tahun, neonatus, bayi prematur, dan penderita serangan asma akut.
Efek samping
Mengantuk, Pusing, Sakit kepala, Sembelit, Sakit perut, Penglihatan kabur, Penurunan
koordinasi, Kering pada mulut, hidung, dan tenggorokan
Dosis
- Dewasa 3-4 kali sehari 1/2 - 1 tablet
- Anak 3-4 kali sehari 1/4 - 1/2 tablet
Berikan sesudah makan.
Interaksi Obat
Alkohol, depresan SSP, anti kolinergik, penghambat MAO.
Sediaan CTM tab Sediaan CTM Syrup
HANUPIS
.