KERACUNAN MAKANAN
EKO ARYA SETYAWAN
18710137
PENGERTIAN 2
Farmakokinetik
Farmakokinetik chlorpheniramine maleat adalah sebagai berikut:
Absorpsi
Obat chlorpheniramine diabsorpsi baik setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat sekitar 25‒50%. Konsentrasi
puncak tercapai dalam waktu 2‒3 jam. Masa kerja obat adalah sekitar 4‒6 jam.
Metabolisme
Chlorpheniramine terutama dimetabolisme di hepar, melalui enzim sitokrom P450 (CYP450). Antihistamin H1
merupakan salah satu golongan obat yang menginduksi enzim mikrosomal hepatik, dan dapat memfasilitasi
metabolismenya sendiri.
Distribusi
Sekitar 72% chlorpheniramine dalam plasma darah terikat protein.
Eliminasi 9
Waktu paruh obat dalam plasma darah, bervariasi sekitar 12‒
15 jam, hingga mencapai 27 jam.Waktu paruh dapat berdurasi
sekitar tiga kali lebih lama daripada efek
terapeutiknya. Sebagian besar chlorpheniramine dikeluarkan
oleh tubuh, melalui urine.
FARMAKODIMANIK PARACETAMOL 10
Absorbsi
•Kadar puncak plasma metokloperamid timbul 1-2 jam setelah penggunaan
dosis oral, dan 15 menit setelah pemberian melalui intra vena, keadaan ini
berbanding lurus dengan dosis metokloperamid namun untuk puncak plasma
dan ekskresi akan tetap pada dosis yang berbeda. Bioavaibilitas metoklopramid
intramuskular adalah 74-96% sedangkan metoklopramid oral adalah 65-95%.
Rata-rata waktu ekskresi metoklopramid pada pasien dengan fungsi ginjal
normal adalah 5-6 jam.
Distribusi
•Hanya sedikit (30%) metoklopramid yang berikatan dengan protein plasma oleh karena
14
itu sebagian besar metokloperamid didistribusikan luas dan menimbulkanefek di seluruh
tubuh. Distribusi obat ini di seluruh tubuh adalah sekitar 3.5 L/kg.
Eliminasi
Metoklopramid dimetabolisme melalui proses oksidasi menjadi
monodeethylmetoclopramide oleh enzim CYP2D6 di hati selanjutnya akan diekskresikan
di ginjal sekitar 20-30% dari dosis obat. Setelah administrasi oral pada dosis 10-20 mg
metoklopramid, keadaan bebas di urin dapat dideteksi setelah 36 jam. Gangguan pada
ekskresi ini akan terganggu pada pasien dengan sirosis atau pun gangguan ginjal. Akibat
adanya perbedaan genotip dan fenotip pada CYP2D6 dapat meningkatkan komplikasi dari
metoklopramid seperti tardive dyskinesia serta gangguan ekstrapiramidal lainnya.
TERIMAKASIH