Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

ILMU BEDAH ORTOPEDI

TAHAP PENYEMBUHAN DAN PEMBEBANAN PADA FRAKTUR


  
Oleh:
Finty Arfian
132011101004

Pembimbing:
dr. Suparimbo Supadi, Sp. OT
 
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
 Tulang adalah struktur hidup yang tersusun oleh
protein dan mineral. Tulang berkontribusi pada
homeostasis mineral tubuh dan baru-baru ini telah
ditemukan untuk berpartisipasi dalam regulasi
endokrin metabolisme energi (Lee NK, et al.,
2007).
 Tulang terdiri 2 komponen utama yaitu komponen
organik dan non-organik
Pendahulua  Hidroxiapatite dan Sel-sel
n Kolagen
 Hidroksiapatit adalah komponen anorganik utama
penyusun jaringan tulang.
 Hidroksiapatit merupakan salah satu material
yang diklasifikasikan sebagai material bioaktif dan
memiliki sifat osseointegrasi, osteokonduksi,

Hidroxiapatit osteoinduksi, dan osteogenesis

e  Hidroxiapatite memiliki sifat Piezoelectric


 Kolagen adalah polimer organik non-living dan
merupakan protein yang sangat liat serta
menyusun struktur jaringan ikat tulang.
Kolagen  Kolagen tipe l disekresi  prokolagen
tropokolagen filamen kolagen  fibril  serabut
kolagen
 Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas
struktur tulang yang dapat disertai dengan dengan
fragmen tulang yang bergeser

Close Open
Fracture Fracture

Fraktur
Frakture
Inflamasi

Proliferasi

Fase Kalus
Penyembuh
an Frakture Konsolidasi

Remodelling
 Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera dan
pembentukan hematoma di tempat patah tulang
 Terbentuknya sitokin-sitokin yang dapat
memacu :
(1) Menstimulasi pembentukan periosteal
osteoblast dan osifikasi intra membran pada
tempat fraktur,

Inflamasi (2) Menstimulasi pembelahan sel dan migrasi


menuju tempat fraktur, dan
(3) Menstimulasi kondrosit untuk berdiferensiasi.
 Pada fase ini dimulai pada minggu ke 2 – 3 setelah
terjadinya fraktur dan berakhir pada minggu ke 4 –
8.
Proliferasi  Terbentuk benang-benang fibrin, membentuk
jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi
fibroblast dan osteoblast.
 Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar
fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan
atau jaringan fibrous. Regulasi dari pembentukan

Kalus kalus selama masa perbaikan fraktur dimediasi


oleh ekspresi dari faktor-faktor pertumbuhan yaitu
Transforming Growth Factor-Beta 1 (TGF-B1) dan
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF).
 Aktifitas osteoklast dan osteoblast yang terus
menerus, osteoklast dapat menembus jaringan
debris pada daerah fraktur dan diikuti osteoblast
yang akan mengisi celah di antara fragmen
Konsolidasi dengan tulang yang baru.
 Proses ini berjalan perlahan-lahan selama
beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk
menerima beban yang normal
 Terjadi dalam waktu berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun
 Terjadi proses pembentukan dan penyerapan

Remodelling tulang yang terus menerus lamella akan tebal


pada sisi dengan tekanan yang tinggi.
 Rongga medulla akan terbentuk kembali dan
diameter tulang kembali pada ukuran semula
 ORIF merupakan reposisi secara operatif yang
diikuti dengan fiksasi interna. Fiksasi interna yang
dipakai biasanya berupa plate and screw. .

(ORIF)
 Proses penyembuhan tulang sendiri dapat
dikontrol oleh tersedianya hidroxyapatite
 Piezoelectrk menghasilkan kekuatan listrik yang
berfungsi untuk mengikat osteoblas-osteoblas
tersebut dan meningkatkan resorpsi yang
dilakukan oleh osteoclast
 Variable yang pertama diukur dengan direct
piezoelectric dan yang kedua adalah converse
piezoelectric.
 Kemampuan piezoelectric yang dimiliki oleh
hidroksiapatite yang berupa kristal yang tersebar
dalam kolagen-kolagen dan berebentuk matriks
heksagonal.
 Proses perbaikan tulang ini sangat erat hubunganya
dengan waktu diberikannya latihan fungsional
berupa jalan dengan menggunakan alat bantu.
Dalam pemberian latihan jalan terdapat beberapa
aturan dalam pembebanan (weight bearing) pada
tungkai pasien yang sakit. Adapun beberapa
tingkatan pada Weight Bearing, yaitu:
WEIGHT  1. Non weight bearing (NWB)

BEARING  a. Kaki tidak boleh menyentuh lantai


 b. NWB adalah 0 % dari beban tubuh, dilakukan
selama 3 Minggu pasca operasi.
 2. Touch Down Weight Bearing (TDWB)
 a. Berat dari kaki pada lantai saat melangkah tidak
lebih dari 5% beban tubuh.
 3. Partial Weight Bearing (PWB)
 a. Berat dapat berangsur ditingkatkan dari 30-50 %
beban tubuh.
 b. Dilakukan 3-6 Minggu pasca opersi.
 c. Tumbuhnya kalus
 4. Weight Bearing as Tolerated (WBAT)

WEIGHT  a. Tingkatannya dari 50 – 100 % beban tubuh

BEARING  b. Pasien dapat meningkatkan beban jika merasa


sanggup melakukannya.
 5. Full Weight Bearing (FWB)
 a. Kaki dapat membawa 100 % beban tubuh setiap
melangkah
 b. Dilakukan 8-9 bulan pasca operasi (Prerson, 2002)
Tipe Fraktur ; Posisi pascaoperasi Bantuan tambahan Latihan dan tahanan beban Catatan tambahan19
tipe fiksasi pada ekstremitas

Proksimal humerus; Orthopedic sling (arm Imobilisasi selama 3 Latihan pendulum dimulai sejak hari ke-0. Waspada kemungkinan
splinting dinamis (non- sling), Gilchrist’s minggu Bantuan mobilisasi aktif setelah minggu ke-2. cedera lain (contoh : cedera
stabil) menggunakan bandage, dll Penggunaan fungsional parsial dimulai sejak rotator cuff).
K-wire minggu ke 3-6, penggunaan fungsional penuh
dimulai sejak minggu ke 6-10

Proksimal humerus; Letakkan lengan di atas Orthopedic sling Letakkan lengan di atas bantal saat istirahat, Lanjutan di protokol
fiksasi stabil bantal saat istirahat, (arm sling) selama 2 orthopedic sling (arm sling). Bantuan mobilisasi rehabilitasi bahu
menggunakan orthopedic sling (arm- atau 3 minggu aktif dimulai sejak hari ke-0. Penggunaan
PHILOS (sistem sling) fungsional parsial dimulai sejak minggu ke 3-6,
fiksasi internal penggunaan fungsional penuh dimulai sejak
proksimal humerus) minggu ke 6-10
dan PHN (nail
proksimal humerus)

Shaft humerus; fiksasi Letakkan lengan di atas Arm sling Bantuan mobilisasi aktif dimulai sejak hari ke-0. Mobilisasi bahu dan siku
stabil menggunakan bantal saat istirahat, Penggunaan fungsional parsial dan rotasi terbatas
nail intramedular dan posisi elevasi dimulai sejak minggu ke 4-6, penggunaan
plat fungsional penuh dimulai sejak minggu ke 6-10
Distal humerus; Letakkan lengan di Arm sling atau arm Bantuan mobilisasi aktif dimulai sejak hari Mobilisasi bahu, tidak
fiksasi stabil atas bantal saat splint lengan atas ke-0. Penggunaan fungsional parsial dimulai 20
boleh dilakukan paksaan
menggunakan ORIF istirahat, posisi sejak minggu ke 4-8, penggunaan fungsional manipulasi pasif
elevasi penuh dimulai sejak minggu ke 6-10

Olecranon; tension Letakkan lengan di atas Tidak diperlukan Bantuan mobilisasi aktif dimulai sejak hari ke-0. Mobilisasi bahu
band bantal saat istirahat, Penggunaan fungsional parsial dimulai sejak
posisi elevasi minggu ke 4-8, penggunaan fungsional penuh
dimulai sejak minggu ke 6-12

Kepala radius; Letakkan lengan di atas Arm sling, lebih baik Bantuan mobilisasi aktif dimulai sejak hari ke-0. Mobilisasi bahu. Waspada
fiksasi stabil bantal saat istirahat, jika menggunakan Penggunaan fungsional parsial dimulai sejak kemungkinan cedera ligamen
menggunakan ORIF posisi elevasi splint minggu ke 4-6, penggunaan fungsional penuh
dimulai sejak minggu 6-8

Shaft radius / shaft Letakkan lengan di atas Tidak diperlukan, Bantuan mobilisasi aktif dimulai sejak hari ke-0. Mobilisasi tangan,
ulna; fiksasi stabil bantal saat istirahat, tetapi splint juga Penggunaan fungsional parsial dimulai sejak pergelangan tangan, siku,
menggunakan plat posisi elevasi dapat digunakan minggu ke 4-6, penggunaan fungsional penuh dan bahu. Splint dapat
dimulai sejak minggu ke 6-10 digunakan bila terdapat
cedera neurologis yang
menyertai
Distal radius; Posisi elevasi Splint untuk Bantuan mobilisasi aktif langsung dimulai Mobilisasi sendi sekitar,
21
fiksasi stabil mengatur posisi sejak hari ke-0. Penggunaan fungsional termasuk bahu
menggunakan plat lengan parsial dimulai sejak minggu ke 4-6,
penggunaan fungsional penuh : minggu 6-
10

Distal radius; Posisi elevasi Splint pada Mobilisasi sendi sekitar (-)
fiksasi non-stabil dorsopalmar selama
menggunakan K- 4-6 minggu
wire

Distal radius; Posisi elevasi Arm sling Latihan aktif pada jari-jari yang bebas bergerak Pelepasan distraksi setelah
fiksasi eksternal 3-4 minggu. Mobilisasi siku
dan bahu

Leher femur; fiksasi Ekstensi kaki dengan Tidak diperlukan Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Tahanan beban penuh jika
menggunakan sedikit abduksi kaki): 15kg pada minggu ke 0-12, 30kg pada pasien stabil dengan
screw atau dynamic (letakkan bantal di minggu ke 12-14, tahanan beban penuh pada mempertimbangkan
hip screw (DHS) antara kedua kaki) minggu ke 13-14 kekuatan pasien dan tulang
intertrokanter/per Ekstensi kaki Tidak dibutuhkan Pasien muda: Tahanan beban penuh
22
trokanter femur ; dengan sedikit Tahanan beban parsial (latihan dapat dimulai sejak
DHS atau proximal abduksi (letakkan menyentuh jari kaki) : 15kg pada minggu hari ke-0 bila dilakukan
femoral nail bantal di antara ke 0-6, 30kg pada minggu ke 4-10, implant intramedularis.
antirotation kedua kaki) tahanan beban penuh saat pasien Waspada kemungkinan
(PFNA) merasa siap cedera laserasi akibat
  blade/screw pada
Pasien tua: pasien dengan
Tahanan beban penuh osteoporosis

Subtrokanter Ekstensi kaki Tidak dibutuhkan Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Dinamisasi intramedullary
femur ; PFNA, AFN kaki) : 15kg pada minggu ke 0-6, 30kg pada nail dilakukan setelah
(antegrade minggu ke 4-10, tahanan beban penuh saat minggu ke 6-8
femoral nail), DCS pasien merasa siap
(dynamic condylar
screw), angled
blade plate

Shaft femur ; Ekstensi kaki Tidak dibutuhkan Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Dinamisasi jarang
fiksasi stabil kaki) : 15kg pada minggu ke 3-4, tahanan diperlukan
menggunakan beban penuh sekuat pasien
intramedullary
nail terkunci
Shaft femur ; Posisi kaki 90°-90° Tidak dibutuhkan Tahanan beban parsial (latihan menyentuh Pertimbangkan
23
fiksasi stabil atau terapkan jari kaki) : 15kg pada minggu ke 3-4, kekuatan pasien, pola
menggunakan plat continous passive tahanan beban penuh pada minggu ke 6-8 fraktur, dan teknik MIPO
motion. Hindari (minimally invasive
cedera nervus plate osteosynthesis)
peroneus

Distal femur; LISS Posisi kaki 90°-90° Gunakan brace lutut Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Apabila kondisi stabil,
(Sistem stabilisasi atau terapkan apabila terdapat kaki) : 15kg pada minggu ke 0-6, 30kg pada lakukan latihan tahanan
minimal invasif), continous passive cedera ligamen minggu 6-10. Tahanan beban penuh pada beban penuh pada minggu
DCS, atau angled motion. Hindari cedera minggu ke 10-12 ke 6-8
blade plate nervus peroneus

Proksimal tibia; Posisi elevasi, terapkan Splint dorsal atau Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Hindari mengistirahatkan
LCP (plat kompresi continous passive pemasangan brace kaki) : 15kg pada minggu ke 4-8, 30kg pada kaki dalam posisi fleksi
terkunci), L-plate, motion lutut pada posisi minggu 6-10. Tahanan beban penuh pada untuk mencegah
dan plate LISS ekstensi minggu ke 10-14 penurunan ROM ekstensi
Patella ; tension Posisi elevasi, Tidak dibutuhkan Latihan isometrik pada otot kuadrisep Bantuan fleksi aktif
24
band terapkan continous dimulai sejak hari ke-0. Tahanan beban pada lutut dimulai sejak
passive motion parsial pada posisi ekstensi penuh : 30kg hari ke-0 hingga sudut
pada minggu ke 0-6. Tahanan beban maksimum 90°
penuh pada minggu ke 6-8

Shaft tibia; nail Posisi elevasi Tidak dibutuhkan Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Latihan tersebut dapat
intramedularis kaki) : 15kg pada minggu ke 0-2, 30kg pada mencegah pes equinus
minggu 2-4. Tahanan beban penuh saat pasien
siap

Shaft tibia ; fiksasi Posisi elevasi Tidak dibutuhkan Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Latihan tersebut dapat
menggunakan plat kaki) : 15kg pada minggu ke 0-6, 30kg pada mencegah pes equinus,
LC-DCP (dynamic minggu 6-10. Tahanan beban penuh pada waspada tanda-tanda klinis
condylar plate minggu ke 10-12 instabilitas
minimal kontak)
atau LCP
Distal tibia ; Pilon Posisi elevasi, Gunakan U-splint Tahanan beban parsial (latihan Bantuan mobilisasi
25 aktif
dengan berbagai terapkan continous pasca operasi menyentuh jari kaki) : 15kg pada minggu dimulai sejak hari ke-0
jenis plat passive motion untuk mencegah ke 0-6, 30kg pada minggu 6-12. Tahanan
pes equinus beban penuh pada minggu ke 12-14

Maleolus Posisi elevasi, terapkan U-splint pasca Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Apabila fiksasi dilakukan
continous passive operasi. Apabila kaki) : 15kg pada minggu ke 0-4, 30kg pada dengan menggunakan
motion terdapat cedera minggu 4-6. Tahanan beban penuh dimulai screw, posisi dorsoekstensi
ligamen, gunakan setelah 6 minggu dan tahanan beban penuh
cast selama 6 harus ditunda hingga screw
minggu diangkat pada minggu ke
8-12

Calcaneus Posisi elevasi Splint non- Tahanan beban parsial (latihan menyentuh jari Bantuan mobilisasi aktif
permanen untuk kaki) : 15kg pada minggu ke 0-6, 30kg pada dimulai sejak hari ke-0,
mencegah pes minggu 6-10. Tahanan beban penuh dimulai dilakukan pada
equinus setelah minggu ke 10-16 pergelangan kaki, sendi
subtalar, dan jari kaki
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai