Modifier
Kelompok 5
1. Wafa Syahidah (F1G018009)
2. Veni Natalia (F1G018013)
3. Andi Liza Azzahra (F1G018014)
4. Olga Yolanda Sari (F1G018020)
Definisi Asma
montelukast pranlukast
Struktur Kimia Obat Leukotrien Modifier
zafirlukast zileuton
Farmakokinetik Leukotrien Modifier
•Absorpsi
Leukotrien modifier cepat diserap, setelah pemberian tablet didapatkan kadar puncak dalam plasma (C
max) dicapai dalam waktu 3 - 4 jam (T max) dengan bioavailabilitas 64%. Pemberian setelah makan
menurunkan C max sebesar 35 % dan memperpanjang T max dari 2.3 ± 1.0 jam menjadi 6.4 ± 2.9 jam.
•Distribusi
Leukotrien modifier lebih dari 99% diikat oleh protein plasma. Volume steady state distribusi rata-rata 8
sampai 11 liter. Percobaan pada tikus didapatkan distribusi minimal pada pembuluh darah sawar otak.
•Metabolisme
Leukotrien modifier hampir seluruhnya dimetabolisme di hepar. Penelitian dengan dosis terapi tidak
didapatkan sisa metabolisme di plasma pada pasien dewasa dan anak. Studi in vitro menggunakan mikrosom
liver manusia menunjukan bahwa sitokrom P450 3A4 dan 2C9 terlibat dalam metabolisme. Penelitian klinik
terhadap efek obat LM yang dapat menghambat kerja sitokrom P450 3A4 (contoh: ketokonazol, eritromisin)
dan 2C9 (contoh: flukonazol) pada farmakokinetik tidak dapat dibuktikan, berdasarkan hasil penelitian in
vitro pada mikrosom liver manusia, konsentrasi plasma pada dosis terapi tidak menghambat sitokrom P450
3A4, 2C9, 1A2, 2A6, 2C19 dan 2D6, akan tetapi secara in vivo menunjukan obat LM merupakan penghambat
yang kuat untuk sitokrom P450 2C8.
•Eliminasi
Leukotrien modifier memiliki plasma clearance rata-rata 63mL/menit untuk orang dewasa sehat.
Menggunakan radiolabeled pada pemberian per oral selama 5 hari didapatkan 86% pada feses dan 0.2% pada
urin.
Farmakodinamik Leukotrien Modifier
Leukotrien modifier menghambat cysteinyl leukotriene reseptors yang berada di jalan nafas dengan
kemampuannya untuk menghambat bronkokonstriksi dengan menghambat LTC4 pada penderita RA dan
asma. Efek pada eosinofil di dalam pembuluh darah perifer yang diperiksa dalam uji klinis, pada pasien
penderita asma umur 2 tahun atau lebih yang diberikan obat LM terjadi penurunan berarti eosinofil darah
tepi dari 15 % menjadi 9 %. Efek terapi obat LM yang optimal untuk asma bila diberikan pada malam hari
tanpa memperhatikan sebelum atau setelah makan, sedangkan RA khususnya yang musiman, obat LM
diberikan pada pagi atau sore hari tanpa memperhatikan sebelum atau setelah makan.
Mekanisme Kerja Leukotrien Modifier
Cysteinyl leukotriene (LTC4, LTD4, LTE4) adalah produk dari metabolisme asam arakidonat dan dapat
dilepaskan dari berbagai sel termasuk sel mast dan eosinofil. Eikosanoid mengikat cysteinyl
leukotriene tersebut ke cysteinyl leukotriene reseptors (CysLTs R). Reseptor cysLT type-1 (CysLTs R1)
ditemukan pada jalan nafas termasuk sel otot polos , makrofag dan sel pro inflamasi lainnya termasuk
eosinofil dan sel mieloid. CysLTs mempunyai hubungan terhadap patofisiologi terjadinya asma dan
RA, pada asma leukotrien menimbulkan efek udim pada jalan nafas, kontraksi sel otot polos dan
aktivitas selular yang berhubungan dengan proses inflamasi sedangkan pada RA CysLTs dikeluarkan
dari mukosa hidung setelah adanya alergen yaitu selama reaksi alergi fase cepat, fase lambat dan
berhubungan dengan keluhan penderita RA yaitu dapat menimbulkan resistensi kavum nasi sehingga
terjadi obstruksi kavum nasi. Obat LM yang digunakan per oral mempunyai komposisi aktif yang
memiliki afinitas yang tinggi dan selektif untuk mengikat reseptor CysLTs R1, dimana obat LM juga
dapat menghambat fungsi fisiologis LTC4 di reseptor antagonis CysLT R1.
Interaksi Obat Leukotrien Modifier
Obat LM yang diberikan sekali sehari tidak memberikan pengaruh terhadap farmakokinetik teofilin yang
diberikan secara intra vena, farmakokinetik warfarin, farmakokinetik digoxin, konsentrasi plasma terfenadin. Obat
LM yang diberikan sekali sehari tidak memberikan pengaruh terhadap konsentrasi plasma obat kontrasepsi oral
seperti norethindrone 1 mg atau etinil estradiol 35 mcg juga tidak mempengaruhi plasma konsentrasi prednison
ini mungkin meningkatkan risiko efek samping. Jika kedua obat diresepkan bersama, dokter mungkin mengubah
dosis atau lama pasien menggunakan salah satu atau kedua obat.
Dosis Obat
Leukotrien Modifier
• Montelukast
Dewasa diberikan 10 mg sebelum tidur, anak-anak 6 tahun sampai 14 tahun diberikan 5
mg sebelum tidur, Anak-anak 2 tahun sampai 5 tahun diberikan 4 mg sebelum tidur.
• Zafirlukast
Dewasa 20 mg oral 2 kali sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Anak –anak 5-11 tahun: 10 mg oral 2 kali sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam
sesudahmakan. Anak 12 tahun atau lebih: 20 mg oral 2 kali sehari, 1 jam sebelum atau 2
jam sesudah makan. Zafirlukast tersedia dalam sediaan tablet 10 mg; 20 mg.
• Zileuton
Tablet 600 mg untuk usia 12 tahun atau lebih, 2 tablet 600 mg 2 kali sehari setelah 1 jam
makan.
Efek Samping Leukotrien Modifier
Efek samping pada pasien yang sering timbul sakit perut atau usus, depresi, mulas, kelelahan,
hidung tersumbat, demam, flu, batuk, infeksi saluran pernapasan atas, ruam , sakit kepala
pusing sedangkan efek yang jarang terjadi peningkatan kecenderungan perdarahan, reaksi
alergi mengantuk, kesemutan, kejang, palpitasi, hidung berdarah, diare, gangguan pencernaan,
radang pankreas , mual, muntah, hepatitis, memar nyeri, sendi, nyeri otot dan kram otot.