Anda di halaman 1dari 9

Kajian Metode Filtrasi Gravitasi dan Filtrasi Sistem …...

(Anita Pinalia)

KAJIAN METODE FILTRASI GRAVITASI DAN FILTRASI


SISTEM VAKUM UNTUK PROSES PENYEMPURNAAN
REKRISTALISASI AMONIUM PERKLORAT
Anita Pinalia
Peneliti Bidang Propelan, Pusat Teknologi Roket, LAPAN
e-mail : anita_vinel@yahoo.com

ABSTRACT

Recrystallization process aims to improve the purity of ammonium perchlorate.


In the process of recrystallization, when the supersaturated condition is reached,
crystals will form and still mixed with the solvent. To separate the crystals from the
solvent, needed a solid-liquid separation method that can be done either by gravity and
vacuum systems filtration. This research aims to examine both the method. Based on
the result of literature studies there are five techniques of gravity filtration: filter cones,
fluted filters, pipette filtration, decantation, hot gravity. While the vacuum filtration
systems consist of Buchner and Hirsch funnels depends on the capacity of the solution
to be separated. Of the five techniques of gravity filtration, filter cones sould be an
option because the process is simple. But for the time efficiency of the process, vacuum
filtration system is more recommended because it is more than easy to do, the process
is faster than gravity filtration. For the ammonium perchlorate recrystalization with a
capacity of > 10 mL Buchner funnels can be use. By knowing the right filtration
method, it is expected that the crystals obtained from recrystallization can be taken to
the maximum, by a simple process in a relatively short time.
Key words: Recrystalization, Filtration, Ammonium perchlorate

ABSTRAK

Proses rekristalisasi ammonium perklorat bertujuan untuk meningkatkan


kristal. Dalam proses rekristalisasi, saat kondisi lewat jenuh tercapai, kristal akan
terbentuk. Tetapi kristal yang terbentuk masih bercampur dengan pelarutnya, oleh
karena itu perlu dilakukan pemisahan yang merupakan finishing dalam proses
rekristalisasi. Untuk memisahkan kristal dari pelarutnya, diperlukan suatu metode
pemisahan solid-liquid yang dapat dilakukan dengan filtrasi baik secara gravitasi
maupun sistem vakum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kedua metode filtrasi
tersebut. Berdasarkan hasil studi literatur terdapat lima teknik filtrasi gravitasi yaitu:
filter cones, fluted filters, filtrasi pipet, dekantasi, dan gravitasi panas. Sementara
filtrasi sistem vakum terdiri dari Buchner funnels dan Hirsch funnels yang
penggunaannya tergantung pada kapasitas larutan yang akan dipisahkan. Dari kelima
teknik filtrasi gravitasi, filter cones dapat menjadi pilihan karena prosesnya sederhana.
Tetapi untuk efisiensi waktu proses, filtrasi sistem vakum lebih direkomendasikan
karena selain mudah untuk dilakukan, prosesnya juga lebih cepat dibanding filtrasi
gravitasi. Untuk rekristalisasi ammonium perklorat dengan kapasitas >10 mL dapat
digunakan Buchner funnels. Dengan mengetahui metode filtrasi yang tepat,
diharapkan kristal yang diperoleh dari hasil rekristalisasi dapat diambil secara
maksimal, dengan proses sederhana dalam waktu yang relatif singkat.
Kata kunci: Rekristalisasi, Filtrasi, Ammonium Perklorat

113
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 3 September 2011 :113-121

1 PENDAHULUAN memenuhi batas kemurnian minimal


Rekristalisasi ammonium perklorat 99,0%. (Schumacher, 1960)
merupakan proses akhir dari serangkaian Proses rekristalisasi dengan cara
melarutkan kembali kristal ammonium
proses produksi ammonium perklorat
perklorat dalam pelarut yang sesuai
yang dilakukan di Laboratorim Amonium
yaitu air pada suhu 90°C, diharapkan
Perklorat Bidang Propelan, Lembaga
pengotor terlarut sempurna dalam
Penerbangan dan Antariksa Nasional
pelarut. Setelah larutan mencapai titik
(LAPAN). Proses rekristalisasi dilakukan
jenuh, larutan ammonium perklorat
untuk meningkatkan kemurnian ammo- dikondisikan hingga lewat jenuh dengan
nium perklorat hingga diperoleh kemur- cara pendinginan pada suhu 27°C.
nian minimum yang sesuai dengan Kondisi supersaturasi ini akan meng-
spesifikasi untuk proses pembuatan akibatkan kristal terbentuk lagi. Proses
propelan. pengkristalan ulang ini diharapkan
Rekristalisasi merupakan salah dapat melarutkan pengotor secara
satu cara pemurnian zat padat yang sempurna. Dengan demikian proses
jamak digunakan. Zat-zat tersebut di- rekristalisasi mampu menghasilkan
larutkan dalam suatu pelarut kemudian kristal dengan kemurnian yang lebih
dikristalkan kembali. Cara ini bergantung tinggi.
pada kelarutan zat dalam pelarut Proses rekristalisasi tidak berakhir
tertentu dikala suhu dinaikkan, karena pada pembentukan kristal. Setelah kristal
konsentrasi total pengotor biasanya terbentuk, larutan akan membentuk
lebih kecil dari konsentrasi zat yang slurry (campuran antara kristal dengan
dimurnikan. Dalam kondisi dingin, larutannya). Oleh karena itu, untuk
mengambil kristal yang terbentuk,
pengotor yang berkonsentrasi rendah
diperlukan proses separasi solid-liquid,
tetap larut, sementara yang berkonsen-
dengan cara filtrasi yang merupakan
trasi tinggi akan mengendap.
proses finishing dalam rekristalisasi.
Proses pemurnian kristal ammo-
Diagram alur proses rekristalisasi dapat
nium perklorat dengan cara rekristali-
dilihat pada Gambar 1-1.
sasi perlu dilakukan, karena berdasar-
Filtrasi adalah operasi pemisahan
kan hasil analisa menggunakan High
campuran yang heterogen antara fluida
Pressure Liquid Crhomatography (HPLC)
dan partikel-partikel padatan oleh media
kristal ammonium perklorat yang
filter yang meloloskan fluida tetapi
diperoleh dari reaktor amoniasi memiliki
menahan partikel-partikel padatan,
kemurnian < 99,0%. Sementara ammo-
dengan cara melewatkan fluida melalui
nium perklorat yang dibutuhkan untuk
suatu media penyaring atau septum
proses pembuatan propelan harus
yang dapat menahan zat padat.

Pelarutan Larutan Larutan Kristal dipisahkan


Ammonium dipanaskan didinginkan hingga dari larutannya
Perklorat hingga jenuh terbentuk kristal dengan cara filtrasi

Gambar 1-1 Diagram Alur Proses Rekristalisasi

114
Kajian Metode Filtrasi Gravitasi dan Filtrasi Sistem …... (Anita Pinalia)

Hal yang paling penting dalam 2.2 Metode


filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui Metode filtrasi adalah metode
media berpori. Fluida mengalir melalui separasi solid-liquid, yang digunakan
media filter karena adanya perbedaan untuk memisahkan kristal ammonium
tekanan pada media tersebut. Oleh perklorat hasil rekristalisasi dari filtrat-
karena itu, berdasarkan perbedaan nya yang masih berbentuk slurry
tekanan yang digunakan, filter terdiri sebagaimana Gambar 2-1a sehingga
atas dua macam, yaitu filter yang diperoleh kristal ammonium perklorat
beroperasi pada tekanan yang lebih seperti Gambar 2-1b. Pemisahaan dilaku-
tinggi dari tekanan atmosfer di sebelah kan dengan suatu metode filtrasi yang
hulu media filter yang disebabkan oleh pemilihannya akan dikaji. Metode pemi-
adanya gravitasi atau disebut filtrasi lihan cara filtrasi ini adalah kajian
gravitasi, dan yang beroperasi dengan terhadap dua metode filtrasi, yaitu
tekanan atmosfer di sebelah hulu dan gravitasi dan sistem vakum. Pemilihan
vakum di sebelah hilir atau disebut cara didasarkan pada kemudahan
dengan filtrasi sistem vakum. pelaksanaan, efisiensi waktu proses,
Tujuan penelitian ini adalah dan hasil optimal yang bisa dicapai.
untuk mengkaji dan menentukan metode Filtrasi gravitasi merupakan
filtrasi yang tepat untuk memisahkan metode pemisahan yang sederhana,
kristal ammonium perklorat dari filtratnya menggunakan polietilen atau corong
dalam proses finishing kristalisasi. Dengan kaca dan kertas saring. Kertas saring
demikian dapat diketahui metode filtrasi memiliki ukuran pori yang sangat
yang paling tepat yang dapat mengambil bervariasi dari ukuran pori yang kecil
kristal secara maksimum, dengan proses hingga besar untuk memperlambat
yang sederhana, dan efisien. proses penyaringan yang berlangsung
cepat. Proses pemisahan dilakukan
2 DATA DAN METODE
berdasarkan gaya gravitasi secara
2.1 Data alamiah. Sementara filtrasi vakum
Gambar 2-1 merupakan gambar dilakukan dengan cara campuran
slurry ammonium perklorat hasil padat-cair dituangkan melalui kertas
rekristalisasi di LAPAN sebelum dilakukan saring dalam corong Buchner atau
pemisahan dengan metode filtrasi (a). corong Hirsch kemudian padatan akan
Juga disajikan gambar kristal ammonium terperangkap dalam kertas saring,
perklorat setelah dipisahkan dari filtratnya sementara cairan ditarik oleh vakum
dengan metode filtrasi (b). melalui saluran ke dalam labu.

(a) Campuran padat-cair (b) Kristal Ammonium


Ammonium perklorat perklorat
Gambar 2-1: Ammonium perklorat LAPAN

115
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 3 September 2011 :113-121

3 HASIL DAN PEMBAHASAN akan dipisahkan dituangkan melalui


3.1 Metode Filtrasi Gravitasi corong (Gambar 3-2c). Cairan akan
melewati corong dan turun ke dalam
Filtrasi gravitasi dapat dilakukan
labu erlenmeyer secara gravitasi,
dengan beberapa teknik antara lain:
sedangkan padatan akan tertahan pada
 Filter cones kertas saring (Gambar 3-2d).
Filtrasi gravitasi filter cones me- Teknik filtrasi seperti ini umum
rupakan filtrasi dengan menggunakan digunakan dalam laboratorium kimia,
kertas saring yang dilipat hingga dan dapat digunakan untuk kapasitas
membentuk kerucut. Kertas dilipat dua, > 10 mL.
kemudian dilipat lagi hingga mem-
 Fluted Filters
bentuk seperempat bagian. Salah satu
Pada prinsipnya Fluted Filters
ujungnya kemudian disobek untuk
cara kerjanya hampir sama dengan filter
memudahkan pemasangan dalam corong.
Kertas saring berbentuk kerucut, di- cones hanya saja kertas saring yang
masukkan dalam corong dengan batang digunakan merupakan kertas saring
memanjang. Kemudian corong ditempat- dengan lipatan khusus (sangat kusut).
kan pada labu erlenmeyer (Gambar 3-1). Teknik melipatnya disajikan dalam
Campuran senyawa cair-padat yang Gambar 3-3.

Gambar 3-1:Pemasangan kertas saring pada corong

(a) Lipat kertas (b) Lipat kertas menjadi (c) Masukan campuran
menjadi dua seperempat bagian senyawa padat-cair (d) Larutan akan
kemudian tempatkan melalui corong mengalir melalui
dalam corong corong

Gambar 3-2:Filtrasi gravitasi dengan filter cones

Gambar 3-3:Teknik membuat fluted filters


116
Kajian Metode Filtrasi Gravitasi dan Filtrasi Sistem …... (Anita Pinalia)

Sama seperti pada filter cones,


kertas saring yang telah dilipat kemudian
dimasukkan dalam corong. Corong
kemudian ditempatkan pada labu
erlenmeyer.
Teknik filtrasi fluted filters ini
sangat sering digunakan untuk pelarut
organik, dan bisa digunakan untuk
kapasitas > 10 mL.
 Filtrasi Pipet
Filtrasi dapat dilakukan meng-
gunakan pipet Pasteur, jika volume Gambar 3-4:Filtrasi pipet
pelarut tidak lebih dari 3.0 mL.  Dekantasi
Untuk proses filtrasi, pipet Pasteur Filtrasi gravitasi juga dapat
disiapkan dengan cara memasukkan dilakukan dengan dekantasi, metode
sepotong kapas kecil ke bagian atas pipet pemisahan ini sangat sederhana tetapi
Pasteur dan didorong hingga ke bagian harus dilakukan dengan sangat hati-
awal penyempitan pipet. Kapas yang hati. Selain itu kemungkinan terikutnya
digunakan harus cukup untuk me- padatan dalam filtrat yang akan dipisah-
ngumpulkan semua padatan yang kan juga sangat besar. Proses dekantasi
disaring. Tetapi jumlah kapas juga tidak dilakukan dengan cara: cairan dituangkan
boleh terlalu banyak, sehingga laju alir dengan hati-hati ke dalam tabung yang
pipet dapat dibatasi secara signifikan. lain dan meninggalkan padatan dalam
tabung sebelumnya.
Pipet Pasteur yang telah diberi
kapas kemudian dijepit sehingga filtrat
dapat turun ke labu erlenmeyer. Cam-
puran yang akan disaring ditransfer ke
pipet Pasteur yang lain. Jika volume
campuran yang disaring kurang dari
1-2 mL, filter dan kapas harus dibilas
dengan sejumlah kecil pelarut setelah
filtrat terakhir melewati pipet. Jika
diinginkan laju filtrasi dapat ditingkat-
kan dengan cara memberikan tekanan
genly menggunakan bulb pipet. Gambar 3-5: Dekantasi
Jika campuran cair-padat hanya
 Filtrasi Gravitasi Panas
memiliki sejumlah kecil padatan, maka
Teknik filtrasi ini merupakan
penyaringan cukup dilakukan dengan
proses filtrasi yang dilakukan pada
filter tip. Pipet Pasteur yang telah diberi
kondisi hangat. Filtrasi gravitasi panas
kapas kemudian digunakan untuk
diperlukan jika produk yang diinginkan
menarik campuran yang akan disaring
larut dalam pelarut panas, tetapi
dengan menekan bulb pipet. Saat presipitat dalam pelarut dingin. Sehingga
campuran melewati ujung pipet, padatan jika campuran mendingin selama filtrasi
akan tertahan dalam kapas, dan berlangsung, maka produk yang diingin-
terpisah dari filtratnya. Filtrasi pipet kan akan mengendap dan terjebak pada
disajikan pada Gambar 3-4. kertas saring bersama pengotor.

117
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 3 September 2011 :113-121

Untuk mengkondisikan proses mikro teknik. Bisa digunakan untuk


filtrasi panas, lalu erlenmeyer ditempat- kapasitas < 10 mL
kan di atas hot plate, kemudian corong
tak berbatang dipasang di atas labu, Untuk pengumpulan kristal, filtrasi
dengan menggunakan cincin agar posisi- vakum lebih cepat dibanding filtrasi
nya stabil. Corong tak bertangkai diguna- gravitasi karena pelarut atau larutan
kan karena kristal dapat terbentuk pada dan udara dipaksa untuk melalui kertas
sepanjang batang corong sehingga dapat saring dikarenakan kurangnya tekanan.
menyumbat aliran saat filtrasi ber- Tetapi dalam prosesnya tidak lebih
langsung. sederhana dari filtrasi gavitasi, karena
harus melalui prosedur berikut ini:
 Menyiapkan peralatan filtrasi vakum
Labu erlenmeyer berpipa samping
disiapkan, kemudian labu diperiksa
keretakannya dengan teliti. Labu yang
retak tidak dapat digunakan karena
dapat mengakibatkan labu pecah saat
kondisi vakum diaplikasikan. Jepit
labu, tambahkan adaptor dan corong
Buchner. Tempatkan sepotong kertas
saring dalam corong. Kertas yang
digunakan harus cukup kecil untuk
dapat dipasang dengan datar di atas
corong, tetapi juga mampu menutupi
Gambar 3-6:Filtrasi gravitasi panas
semua lubang filter pada corong
3.2 Metode Filtrasi Sistem Vakum (Gambar 3-7).
 Kertas saring diasahi dengan sejumlah
Filtrasi vakum tidak dapat di-
gunakan untuk proses pemisahan kecil pelarut yang akan digunakan
padat-cair jika produk yang diinginkan dalam filtrasi (Gambar 3-8), kemudian
adalah cairannya. Terutama jika cairan sumber vakum dinyalakan.
tersebut memiliki titik didih rendah.  Proses penyaringan
Setiap pelarut yang memiliki titik didih Campuran padat-cair yang akan di
≤ 125°C akan mendidih dalam labu pisahkan dituang ke dalam corong,
vakum. vakum akan menarik cairan melalui
Berdasarkan corong yang saluran dengan sangat cepat. (Gambar
digunakan, filtrasi terdiri dari dua 3-9)
macam yaitu:  Pengambilan Padatan
 Buchner Funnels: Biasanya digunakan Sebelum diambil, padatan dibilas
untuk pemisahan dalam skala besar dengan sejumlah kecil pelarut (a),
seperti pemisahan cairan dan padatan, kemudian lepas selang sebelum me-
atau memisahkan kristal hasil rekris- matikan aspirator air (b). Padatan
talisasi. Bisa digunakan untuk kapa- kemudian dikumpulkan (c), disimpan
sitas > 10 mL dalam kaca arloji dan dibiarkan sebentar
 Hirsch Funnels: Pada dasarnya sama hingga kering (d). (Gambar 3-10)
dengan Buchner Funnels tetapi lebih
kecil, dengan slop digunakan dalam

118
Kajian Metode Filtrasi Gravitasi dan Filtrasi Sistem …... (Anita Pinalia)

Jepit labu Tempatkan adaptor Tempatkan corong


karet di atas labu Buchner di atas
adaptor

Ambil kertas saring Taruh kertas saring di Hubungkan pipa labu


dalam corong Buchner ke sumber vakum
dengan menggunakan
selang yang tebal
Gambar 3-7: Persiapan peralatan filtrasi vakum

Gambar 3-8:Kertas saring dibasahi dengan pelarut

Gambar 3-9:Proses Penyaringan Vakum

(a) (b) (c) (d)


Gambar 3-10:Pengambilan padatan
119
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 3 September 2011 :113-121

3.3 Metode Filtrasi untuk Rekristalisasi panas, metode ini merupakan metode
Ammonium Perklorat LAPAN yang paling tidak sesuai. Karena pema-
Pada sub bab sebelumnya telah nasan dapat mengakibatkan kristal
diuraikan tentang metode filtrasi gravi- ammonium perklorat larut kembali dalam
tasi dan filtrasi vakum. Filtrasi garvitasi pelarutnya.
dapat dilakukan dengan lima teknik Walaupun teknik gravitasi filter
yaitu, filter cones, fluted filters, filtrasi cones dapat dilakukan, tetapi filtrasi
pipet, dekantasi, dan filtrasi gravitasi vakum merupakan metode yang paling
panas. Sementara filtrasi vakum dapat tepat. Karena filtrasi vakum merupakan
dilakukan dengan corong Buchner metode yang digunakan untuk memisah-
maupun dengan corong Hirsch, ter- kan campuran padat-cair jika produk
yang diinginkan berupa padatan. Selain
gantung pada kapasitas campuran yang
itu filtrasi vakum lebih cepat dianding
akan dipisahkan.
filtrasi gravitasi, karena sistem vakum
Pada dasarnya kedua metode
akan menarik cairan, sehingga proses
filtrasi tersebut dapat diaplikasikan
pemisahan padatan dan cairannya
untuk pemisahan kristal ammonium
berlangsung cepat.
perklorat dari pelarutnya setelah proses
Metode filtrasi vakum yang dapat
rekristalisasi. Tetapi dalam prosesnya
digunakan untuk rekristalisasi ammonium
dibutuhkan suatu metode yang paling
perklorat yaitu, dengan corong Buchner,
tepat agar proses dapat berlangsung
karena kapasitas rekristalisasi ammonium
secara efektif, efisien, dan mampu
perklorat >10 mL.
menghasilkan produk secara optimum.
Dari kelima teknik filtrasi gravitasi,
4 KESIMPULAN
filter cones merupakan metode yang
paling cocok untuk digunakan. Karena Pemisahan kristal ammonium
tekniknya cukup sederhana dan bisa perklorat dari larutannya dilakukan
digunakan untuk kapasitas >10 mL. dengan separasi mekanik menggunakan
Selain filter cones, fluted filters yang metode filtrasi. Metode filtrasi gravitasi
prinsip kerjanya sama dengan filter dengan teknik filter cones dapat menjadi
cones juga dapat digunakan tetapi tidak pilihan. Tetapi, jika diinginkan proses
efisien. Karena dalam prosesnya mem- pemisahan yang lebih cepat filtrasi
butuhkan waktu untuk melipat kertas vakum merupakan metode yang paling
saring lebih lama dibanding filter cones. tepat. Untuk pemisahan ammonium
Selain itu, pelarut yang digunakan pada perklorat dari larutannya dengan
kapasitas >10 mL, dapat digunakan
rekristalisasi ammonium perklorat bukan
filtrasi vakum dengan corong Buchner.
pelarut organik, sehingga tidak mem-
butuhkan flutted filters. Sementara teknik
DAFTAR RUJUKAN
filtrasi pipet tidak dapat digunakan
karena kapasitasnya terlalu kecil, dan Geankoplis, Christiee J., 1993. Transport
pengambilan padatan di dalam kapas Processes and Unit Operations, 3rd
sangatlah sulit untuk dilakukan. Teknik edition, India: Asoke K. Ghosh,
ini lebih cocok digunakan jika produk Prentice-Hall.
yang diinginkan adalah cairan. Teknik J. W. Zubrick, 1997. The Organic Chem
dekantasi juga sulit untuk dilakukan. Lab Survival Manual 4th ed., Wiley:
Karena kemungkinan terikutnya kristal New York, NY.
yang tertuang dalam cairan sangat besar. McCabe, W.L., Smith, Inc., 1976. Unit
selain itu cairan yang tersisa dalam Operation of Chemical Engineering,
kristal pun kemungkinan masih sangat 3rd edition. Tokyo: Mc Graw-Hill
banyak. Teknik kelima yaitu gravitasi Book Company, Kogakusha, Ltd.
120
Kajian Metode Filtrasi Gravitasi dan Filtrasi Sistem …... (Anita Pinalia)

Rosydi, M. Fakhrur., 2009, Pemurnian Colorado, Boulder, Chemistry and


Ammonium Perklorat (AP) Melalui Biochemistry Department, 2011.
Proses Rekristalisasi dalam Laporan http://www.chemistry.mcmaster.ca/~ch
Kegiatan Poklit AP-LAPAN Rumpin. em2o6/labmanual/microscale/com
Scumacher J.C., 1960. Perchlorates Their plete.html, McMaster University -
Properties, Manufacture and Uses. Chem2006 Lab Manual.
New York: Reinhold Publishing http://www.nvcc.edu/home/dhoroszews
Corporation. ki/45su11/45_recryst.pdf, Northern
Williamson, 1999. Macroscale and Virginia Community College (NOVA).
Microscale Organic Experiments, http://classweb.gmu.edu/jschorni, George
Houghton Mifflin Company, USA. Mason University- Departement of
http://orgchem.colorado.edu/hndbksupp Chemistry and Biochemistry.
ort/filt/filtration.html, University of

121

Anda mungkin juga menyukai