Npm : 21701051022
Mata Kuliah : STRUKTUR BAJA
Dosen : George Winaktu
1. BETON
Kelebihan :
Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Mampu memikul beban yang berat.
Tahan terhadap temperatur yang tinggi
Biaya perawatan yang rendah.
Tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi alam.
Kekurangan :
Bentuk yang telah dibuat sulit untuk diubah.
Lemah terhadap Kuat tarik.
Mempunyai bobot yang Berat.
Daya pantul suara yang besar
Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
BAJA
Kelebihan :
-Kuat tarik tinggi.
-Tidak dimakan rayap
-Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
-Bisa di daur ulang
-Dibanding Stainless Steel lebih murah
-Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
-Dibanding alumunium lebih kuat
Kekurangan :
-Bisa berkarat.
-Lemah terhadap gaya tekan.
-Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
KAYU
Kelebihan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Kuat tarik yang tinggi
-Dapat dibuat dengan berbagai macam desain dan warna.
-Memberi efek hangat.
-Bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah.
-Dapat meredam suara.
Kekurangan :
-Mudah menyerap air.
-Mudah mengalami kembang-susut
-Kurang tahan terhadap pengaruh cuaca.
-Rentan terhadap rayap.
ALUMINIUM
Kelebihan :
-Mempunyai bobot yang ringan.
-Kuat tarik tinggi.
-Minim perawatan.
-Tahan terhadap karat.
Kekurangan :
-Mudah tergores.
-Lemah terhadap benturan.
-Kurang fleksibel dalam hal desain.
BAMBU
Kelebihan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Sangat cepat pertumbuhannya (hanya perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap tebang)
-Pada berat jenis yang sama, Kuat tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat tarik baja mutu
sedang.
-Ringan.
-Bahan konstruksi yang murah.
Kekurangan :
-Rentan terhadap rayap.
-Jarak ruas dan diameter yang tidak sama dari ujung sampai pangkalnya.
2. Metode Elastis, Di dalam metode ini, elemen struktur pada bangunan (pelat/balok/kolom/pondasi)
harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tegangan yang timbul akibat beban kerja/layan tidak
melampaui tegangan ijin yang telah ditetapkan. Metode Plastis, Perencanaan plastis adalah kasus khusus
perencanaan keadaan batas yang tercantum pada bagian 2 dari spesifikasi AISC. Kelakuan inelastis (tak
elastis) yang daktail bisa meningkatkan beban yang mampu dipikul bila dibanding dengan beban yang bisa
ditahan jika struktur tetap berada dalam keadaan elastis. Batas atas dari kekuatan momen yang disebut
kekuatan plastis diperoleh saat seluruh tinggi penampang meleleh. Dan Metode LRFD Pada metode ini
diperhitungkan mengenai kekuatan nominal Mn penampang struktur yang dikalikan oleh faktor
pengurangan kapasitas (under-capacity) ϕ, yaitu bilangan yang lebih kecil dar 1,0 untuk memperhitungkan
ketidak-pastian dalam besarnya daya tahan (resistance uncertainties). Selain itu diperhitungkan juga faktor
gaya dalam ultimit Mu dengan kelebihan beban (overload) γ (bilangan yang lebih besar dari 1,0) untuk
menghitung ketidak-pastian dalam analisa struktur dalam menahan beban mati (dead load), beban hidup
(live load), angin (wind), dan gempa (earthquake).
3. Perbedaan secara filosofi SNI dan AISC yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah standar yang
berlaku secara nasional di Indonesia dan ditetapkan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional). SNI berisi
spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode sedangkan AISC adalah
lembaga teknis dan asosiasi perdagangan nirlaba yang melayani komunitas desain baja struktural dan
industri konstruksi di Amerika Serikat. Istilah AISC merupakan akronim dari American Institute of Steel
Construction, atau bisa diartikan secara bahasa sebagai lembaga amerika mengenai konstruksi baja.
4. Faktor tahanan (ɸ) bervariasi menurut tipe batang dan keadaan batang yang
sedang diperhitungkan. Konsep dasar ketentuan LRFD adalah :
Ru ≤ ϕ Ru
Kuat perlu, Ru adalah nilai maksimum dari berbagai kombinasi beban terfaktor
yang dicari dengan bantuan analisis struktur. Untuk mencari kuat perlu , Ru untuk
tiap – tiap elemen struktur, maka diperlukan analisa struktur secara menyeluruh
(global). Faktor kombinasi beban disiaokan untuk analisis struktur cara elastis.
Jika alat analisis struktur dilengkapi opsi memperhitungkan efek P-∆ (nonlinier
geometri), maka ketentuan analisis stabilitas struktur selain memakai Efective
Length Method (ELM) juga dapat memakai Direct Analysis Method (DAM)