Anda di halaman 1dari 18

BETON PRATEKAN

Balok Pratekan
Spesifikasi Teknis
1. Lebar Jembatan t: 9 m
2. Panjang Jembatan : 30,5m
3. Jarak Antar gelagar : 1,85 m
4. Klas Jalan : I (satu)
h 5. Mutu beton Balok Girder(fc) : K- 500 ( 50 Mpa)
6. Mutu beton Plat lantai (fc ) : K-350 (35 Mpa)

Tegangan Ijin :
fc = 50 Mpa  fci = 0,9 x 50 = 45 Mpa
a. Tegangan Awal b. Tegangan Akhir
fci = 0,6 x fci f ci = 0,45 x fc
= 0,6 x 45 = 27 Mpa = 0,45 x 50 = 22,5 Mpa
fti = 0,5 √ fci fti = 0,5 √ fc

----------
= 0,5 x √ 45 = 3,35 Mpa = 0,5x √50 = 3,54 Mpa
KETENTUAN UAS – Beton PRATEKAN
1. Tugas dikumpulkan Paling lambat tgl 12 Juli 2021 jam
12.00 WIB (tepat) tidak ada dispensasi. Ke email
mastok56@gmail.com atau diserahan OFFLine Tugas
dijilid ke Ruang dosen B205
2. Soal Tugas, Lembar Asistensi, Pekerjaan sampai
perhitungan Jumlah Tandon dan Gambar (harus lengkap)
apabila soal sama dg teman akan digugurkan
3. Sama Lihat PPT yg baru
BETON PRATEKAN
Balok Pratekan
Spesifikasi Teknis
1. Lebar Jembatan t: 9 m
2. Panjang Jembatan : 30,5m
3. Jarak Antar gelagar : 1,85 m
4. Klas Jalan : I (satu)
h 5. Mutu beton Balok Girder(fc) : K- 500 ( 50 Mpa)
6. Mutu beton Plat lantai (fc ) : K-350 (35 Mpa)

Tegangan Ijin :
fc = 50 Mpa  fci = 0,9 x 50 = 45 Mpa
a. Tegangan Awal b. Tegangan Akhir
fci = 0,6 x fci f ci = 0,45 x fc
= 0,6 x 45 = 27 Mpa = 0,45 x 50 = 22,5 Mpa
fti = 0,5 √ fci fti = 0,5 √ fc

----------
= 0,5 x √ 45 = 3,35 Mpa = 0,5x √50 = 3,54 Mpa
BETON PRATEKAN
Perencanaan Balok Pratekan
1. Demensi Balok Pratekan
2. Analisa Penampang Balok
a. Sebelum Komposit
b. Sesudah Komposit
c. Tabel Resume Analisa Penampang Balok
3. Pembebanan Balok Pratekan
a. Beban Mati
- Berat Sendiri Balok Prategang (q1)
- Berat Plat lantai (q2)
- Berat Aspal (q3)
- Berat Diafargma (P)
b. Beban Hidup
c. Tabel Resume Momen
4. Perhitungan Gaya Prategang

----------
BETON PRATEKAN
3. Pembebanan Balok Pratekan Berat Jenis bahan unt. Batas Ultimate (ULS)
• Beton bertulang = 25 * 1,3 kN/m2 = 3,25 t/m3
1. Beban Mati (DL) • Beton Aspal = 2,2 *1 kN/m2 = 2,2 t/m3
100 • Beton Pratekan = 26*1,2 kN/m2 = 3,12 t/m3
a. Berat Sendiri Balok Pratekan (q1)
q1 = Abalok x Ƴ beton pratekan ( 3,12 t/m3) P diafragma
b. Berat Plat lantai ( q2)
h q2 = Aplat x Ƴ beton bertulang ( 3,25 t/m3)
tb
c. Berat Pavement ( q3) L

q3 = A aspal x Ƴ aspal( 2,2 t/m3)


d. Berat Diafargma ( P )
P = n x Vdiafaragma x Ƴ beton bertulang
Ix
( 3,35 t/m3)

Ix
Ya Wx2 = -----
Yb

q = q1+q2+q3 Momen Maximum (M max) = Mm

----------
M max = 1/8 . q. L² + ¼ .P.L = ...... tonm
9m

1m

2m
3. Pembebanan Balok Pratekan
2,33 m

1. Beban Mati (DL)


100
a. Berat Sendiri Balok Pratekan (q1) Abalok = 4773,75 cm2 = 0,4774 m2
q1 = Abalok x Ƴ beton pratekan ( 3,12 t/m3) P
b. Berat Plat lantai ( q2)
h q2 = Aplat x Ƴ beton bertulang ( 3,25 t/m3)
tb
c. Berat Pavement ( q3) L

q3 = A aspal x Ƴ aspal( 2,2 t/m3)


A plat = 0,20 x bef x 3,25 = t/m
d. Berat Diafargma ( P ) A aspal = tebal x bef x 2,2 = t/m
P = n x Vdiafaragma x Ƴ beton bertulang
Ix
( 3,35 t/m3) V diaframa = tebal x Panjan x Lebar
Ix
Ya Wx2 = -----
Yb

q = q1+q2+q3 Momen Maximum (M max) = Mm

----------
M max = 1/8 . q. L² + ¼ .P.L = ...... tonm
9m

1m
AS
2m

100

P
2,33 m

h tb
L

V diaframa = tebal x Panjan x Lebar


d. Berat Diafargma ( P )
P = n x Vdiafaragma x Ƴ beton bertulang
Ix
( 3,35 t/m3)

Ix
Ya Wx2 = -----
Yb

Momen Maximum (M max) = Mm

----------
M max = 1/8 . q. L² + ¼ .P.L = ...... tonm
BETON PRATEKAN
2. Beban HIdup (LL) Beban “D”
q = q beban D x Jarak antar Gelagar
100 P

q beban D untuk > L = 30 m


q
15

qD = 8.0 .( 0,5 + ----- ) kPa  1kPa = 0,1 t/m2


L
L = m
h tb
Karena jembatan termasuk klas I maka pembebanannya menjadi
q1 = 1 x q beban D = t/m2
q = q1 x bef = t/m
Menurut BMS 1992 hal 2-24 untuk jembatan dengan lebar lantai > 5,5 m
Beban “D” didistribusikan seperti gbr dibawah ini P= (100 % + 40% ) 4,4 x Jarak
0,5q
0,5q gelagar = ...... ton
q beban “D” seluruh nya (100%)
d ibebankan pd lebar jalur 5,5 m
Ix
sedangkan selebihnya dibebani 50% “D”
Ix
5,5,m
Ya Wx2 = ----- Momen Maximum (M max) = Mh
0.25,m 0.25,m YbM max = 1/8 . q. L² + ¼ .P.L = . tonm

-------
BETON PRATEKAN
2. Beban Hidup (LL) Beban “P” (beban garis)
Menurut BMS 1992 beban garis sebesar q kN/m ditempatkan dalam
kedudukan sembarang sepanjang jembatan dan tegak lurus pd arah lalu lintas
100  100%
qp = 44 kN/m = 4,4 t/m

Pada beban garis (P) terdapat faktor beban dinamik (DLA) yg mempengaruhi , maka besarnya
sbb :
BM 100 qp = = 100% = 4,4 t/m
L > 90 m qp  DLA = 30%
L < 50 m qp  DLA = 40%
h tb
Maka P = (100 % + 40% ) 4,4 x Jarak gelagar = ...... ton

2. Beban Hidup (LL) Beban Truk “T”


Ix
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus
Ix
digunakan beban “T” yaitu beban yangYamerupakan Wx2 = ----- truk yang mempunyai beban
kendaraan
Yb
roda ganda (dual wheel load) sebesar 10 ton

-------
BETON PRATEKAN
Tabel . Momen Total 1. Sesudah Komposit
Beban q1 q2 q3 Σq P M Max (Mm) Momen Total (MT)
Mati ( 1/8 ql² + ¼ PL) (MT = Mm + Mh)
(DL) 100

q P M Max (Mh)
Beban ( 1/8 ql² + ¼ PL)

h Hidup
tb
(LL)

Mp = Momen pada pratekan akibat berat sendiri balok, plat, diafragma

q1 q2 Σ qt P M Max (Mp)
Beban ( 1/8 ql² + ¼ PL)
Mati Ix
(DL) Ix
Ya Wx2 = -----
Yb

Mc = Momen penampang komposit

---------- MT
(ton m)
Mp
( ton m)
Mc = MT-Mp
(ton m)
BETON PRATEKAN

PERHITUNGAN GAYA PRATEKAN

100
Bila MG / MT > 20 % - 30 %
Gaya prategang efektif : F = MT / 0,65 h
 
h Bila tb MG/MT < 20 % – 30 %
Gaya prategang efektif : F = (MT- MG) / 0.5 h

dimana
t
MG = Momen akibat gelagar sendiri (q1)  MG = 1/8 q L2
Ix
MT = Momen Total Ix
Ya Wx2 = -----
Yb

----------
BETON PRATEKAN
PERHITUNGAN GAYA PRATEKAN

1. Perkiraan Awal Gaya Pratekan


F = MT / 0,65
100
h
Kehilangan tegangan rata2 untuk sistem Post Tensioning 20 %

 Fo = F / 0,80
h 2. Mencari
tb letak eksentrisitas (CGS)
fti . Ix fti = 0,5 V fci fci = 0,9 x fc
e1 =
Ya . tFo
Maka e = e1 + e2 + kb
Ix
MG Ix Ix
e2 = Ya K b=
Wx2 = -----
Yb
Fo Ab. Yb
 

----------
BETON PRATEKAN
1. Perhitungan Gaya Pratekan Yg Dibutuhkan
a. Gaya prategang efektif Ix
ka = ----------------
Mp + mb + Mc
100
Ab. Ya
F =____________
e + ka
Ix .Yb
b. Gaya prategang Awal mb = --------------
h tb Ixk .Ybk
 Fo = F / 0,80

2. Perhitungan Kabel Prategang (tandon)


t
Jumlah Tandon yang dibutuhkan
Ix
Ix
Wx2 = -----
Fo Ya
n = -----------------
Yb
dimana Fpu = fpu x luas penampang ukuran tandon
0,7 x Fpu
 
BETON PRATEKAN
. Perhitungan Kabel Prategang (tandon)
Jumlah Tandon yang dibutuhkan
100
Fo
n = ----------------- dimana Fpu = fpu x luas penampang ukuran tandon
0,7 x Fpu
h tb
 

Ukuran Tandon yg dipakai sbb :


Kawat/ Strand “ Seven Wire Strand” dengan diameter setiap strand 0,5 “
t
dengan luas setiap strand 129,016 mm2 dengan jumlah strand 7
Ix
Luas Penampang = 903,112 mm2 = 9,031 cm2 Ix
Tegangan Batas fpu = 19000 kg/cm2
Ya = 19Wx2 = -----
ton/cm2
Yb

Gaya pra penegangan thd beban Fpu = fpu x luas penampang

Menurut Teganngan Ijin menurut ACI


Tegangan saat beton bekerja  Tap = 0,7 Fpu
Letak tandon
. Perhitungan Kabel Prategang (tandon)
Jumlah Tandon yang dibutuhkan
100
Fo
n = ----------------- dimana Fpu = fpu x luas penampang ukuran tandon
0,7 x Fpu
h tb
 

Ukuran Tandon yg dipakai sbb :


Kawat/ Strand “ Seven Wire Strand” dengan diameter setiap strand 0,5 “
t
dengan luas setiap strand 129,016 mm2 dengan jumlah strand 7
Ix
Luas Penampang = 903,112 mm2 = 9,031 cm2 Ix
Tegangan Batas fpu = 19000 kg/cm2
Ya = 19Wx2 = -----
ton/cm2
Yb

Gaya pra penegangan thd beban Fpu = fpu x luas penampang

Menurut Teganngan Ijin menurut ACI


Tegangan saat beton bekerja  Tap = 0,7 Fpu
BETON PRATEKAN
Perencanaan Dimesi Bak Pratekan
b
Tinggi Balok
t
h = 1/20 – 1/25 L
Lebar Atas
ba = 0,7 h
h tb Tebal flens
t = 0,1 h
Tebal Badan
tb = 0,3 h
t

----------
BETON PRATEKAN
b
Tinggi Balok
t
h = 1/20 – 1/25 L
Lebar Atas
ba = 0,7 h
h tb Tebal flens
t = 0,1 h
Tebal Badan
tb = 0,3 h
t
BETON PRATEKAN
Perencanaan Dimesi Balok Pratekan
b
Tinggi Balok
t
h = 1/20 – 1/25 L
Lebar Atas
ba = 0,7 h
h tb Tebal flens
t = 0,1 h
Tebal Badan
tb = 0,3 h
t

----------

Anda mungkin juga menyukai