(Sweetman,2009)
Propanolol
A. Absorpsi
Bioavaibilitasnya adalah 30-70%. Makanan dapat meningkatkan bioavaibilitanya.
durasi kerjanya yaitu 6-12 jam atau 24-27 jam. Dosis kronis dari propranolol,
meningkatkan level-level diazepam dalam darah sekitar 25%.Propranolol dapat
menyebabkan kenaikan relevan secara klinis pada warfarin serum dan waktu
protrombinB.
Distribusi
Keterikatan pada protein : 68% ( bayi ), 90% ( dewasa )
Volume distribusi 4L/kg pada orang dewasa
Kelarutan lipid yang tinggi berkaitan dengan besarnya volume distribusi,
khususnya dalam pasien obese yang reaksi propranololnya diperpanjang. secara
luas disalurkan ke seluruh jaringan dan bagian-bagian tubuh, dan memiliki reaksi
dalam plasma dengan singkat (dan farmakologika) (yang bisa diperpanjang
dengan formulasi pelepasan lambat).
(Rampengan,2014)
C. Metabolisme
Pada pasien dengan disfungsi hepatik, agen-agen lipofilik seperti propranolol,
oxprenolol, dan metoprolol, yang dieliminasi lewat metabolisme hepatik,yang
nantinya akan berakumulasi dan memerlukan penyesuaian dosis, tidak seperti
sotalol dan atenolol yang dapat larut dengan air, yang tidak perlu penyesuaian
dosis.Obat ini dimetabolisme di hati dengan bantuan enzim P450. Metabolit yang
dihasilkan adalah 4-hidroxypropanolol.
D. Eliminasi
Waktu paruh dari obat ini adalah pada anak-anak : 3,9-6,4 jam, dewasa : 8-10 jam.
Obat ini diekskresikan melalui urin sebesar 96-99%.
(Rampengan,2014)
Furosemide
Aspek farmakokinetik furosemide dengan onset kerja 5-60 menit, dan didistribusikan
dalam tubuh berikatan dengan albumin.
Absorbsi
Bioavailabilitas furosemide pada saluran cerna 50%, dengan rentang 10-
100%. Onset diuresis terjadi sekitar 5 menit apabila diberikan secara intravena, 30 menit
apabila diberikan secara intramuskular, dan 30-60 menit apabila diberikan per oral. Pada
edema paru, perbaikan gejala dapat terlihat pada 15-20 menit.
Efek puncak furosemide yang diberikan per oral terjadi setelah 1-2 jam. Durasi kerja
furosemide adalah 2 jam apabila diberikan intravena, dan 6-8 jam pada pemberian per
oral
Efek puncak furosemide yang diberikan per oral terjadi setelah 1-2 jam. Durasi kerja
furosemide adalah 2 jam apabila diberikan intravena, dan 6-8 jam pada pemberian per
oral.
Distribusi
Furosemide berikatan dengan protein 99% (albumin). Kemudian menuju tubulus
proksimal dan disekresikan melalui organic transporter lalu bekerja pada
kotransporter Na+/K+/Cl- .
Pada pasien neonatus, distribusi 1,5-6 kali lebih besar dibandingkan pasien dewasa.
[10]
Metabolisme
Metabolisme di hepar minimal, kurang lebih 10%. Metabolit berupa glucuronide (2-
amino-4-chloro-5-sulfamoylanthranilic acid)
Eliminasi
Furosemide diekskresikan di urin dalam 24 jam, 50% dalam bentuk furosemide dan
sisanya diubah menjadi glucoronide. Sebagian kecil juga diekskresikan di feses.
Waktu paruh furosemide bervariasi, pada pasien tanpa gangguan ginjal, jantung, atau
hati sekitar 1,5-2 jam. Pada penderita gangguan ginjal 2,8 jam, penyakit hati 2,5 jam,
dan pasien gagal jantung 2,7 jam. Pada neonatus, waktu paruh 6-20 kali lebih lama
dibandingkan pasien dewasa.
Hayes, Evelyn dan Joyce Kee. 1996. Farmakologi. Jakarta : EGC
Rampengan, Starry Homenta. 2014. Peran Terkini Beta Bloker dalam Pengobatan
Kardiovaskular. Jakarta : UI Press.
Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, Thirty Sixth
Edition, Pharmaceutical Press, New York