Anda di halaman 1dari 16

ANTIHISTAMIN

KELOMPOK :
1. Dewi Irmawati (18/FAM/023)
2. Alfia Ajeng Imamah (18/FAM/031)
3. Zaenal Arifin (18/FAM/043)
4. Suci Nuraisah (18/FAM/046)
5. Siti Latifah (18/FAM/054)
Pengertian

Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang digunakan


untuk mengobati reaksi alergi, seperti rinitis alergi, reaksi
alergi akibat sengatan serangga, reaksi alergi makanan,
urtikaria atau biduran
Ada dua jenis antihistamin, yaitu antihistamin
generasi pertama dan generasi kedua. Antihistamin
generasi pertama lebih menyebabkan rasa kantuk
dibandingkan dengan generasi kedua.
Cara kerja
Antihistamin bekerja dengan cara memblokir zat histamin
yang diproduksi tubuh. Zat histamin, pada dasarnya
berfungsi melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuh.
Ketika histamin melakukan perlawanan, tubuh akan
mengalami peradangan. Namun pada orang yang mengalami
alergi, kinerja histamin menjadi kacau karena zat kimia ini
tidak lagi bisa membedakan objek yang berbahaya dan objek
yang tidak berbahaya bagi tubuh, misalnya debu, bulu
binatang, atau makanan. Alhasil, tubuh tetap mengalami
peradangan atau reaksi alergi ketika objek tidak berbahaya
itu masuk ke tubuh.
A. Obat-obat antihistamin generasi pertama adalah:

1. Chlorpheniramine

2. Cyproheptadine

3. Hydroxyzine

4. Ketotifen

5. Promethazine

B. Sedangkan obat-obat antihistamin generasi kedua adalah:

1. Desloratadine

2. Fexofenadine

3. Levocetirizine

4. Cetirizine

5. Loratadine.
Brompheniramine

Merek dagang: Alco Plus, Alco Plus DMP, Ares Cold &
Allergy, Ares Cold & Cough
Bentuk obat: Sirop
Alergi
Anak usia 13 tahun hingga dewasa: 4 mg tiap 4-6 jam.
Anak usia 7-12 tahun: 2 mg tiap 4-6 jam.
Anak usia 2-6 tahun: 1 mg tiap 4-6 jam.
EFEK SAMPING
Sama seperti obat-obat lain, obat antihistamin juga berpotensi
menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umumnya
terjadi setelah mengonsumsi obat antihistamin ini adalah:
• Mengantuk
• Mulut kering
• Disfagia
• Pusing
• Sakit kepala
• Nyeri perut
• Sulit buang air kecil
• Mudah marah
• Penglihatan kabur.
Chlorpheniramine

Chlorpheniramine
Merek dagang Chlorpheniramine: Alpara, Brontusin, Ceteem, Chlorphenamine
Maleate, Dextral, Etaflusin, Lodecon, Omecold, Pacdin Cough, Tilomix
Bentuk obat: Tablet, sirop, suspensi
Alergi
Dewasa: 4 mg tiap 4-6 jam, maksimal 24 mg per hari.
Anak usia 1-2 tahun: 1 mg, dua kali sehari.
Anak usia 2-5 tahun: 1 mg tiap 4-6 jam.
Anak usia 6-12 tahun: 2 mg tiap 4-6 jam.
(Dosis maksimal untuk usia 1-5 tahun adalah 6 mg per hari dan untuk usia 6-12
tahun adalah 12 mg per hari).
Cetirizine

Merek dagang Cetirizine: Berzin, Cetirizine, Cetirizine Hydrocholride,


Esculer, Estin, Gentrizin, Intrizin, Lerzin, Ritez Simzen
Bentuk obat: Tablet, tablet kunyah, sirop, Drops (Tetes oral)
Alergi
Dewasa: 10 mg, sekali per hari atau 5 mg, 2 kali per hari.
Bayi usia 6-23 bulan: 2,5 mg, sekali per hari yang dapat ditingkatkan hingga
dosis maksimal 2,5 mg, 2 kali per hari untuk bayi usia 12 bulan ke atas.
Anak usia 2-5 tahun: 5 mg, 1-2 kali per hari.
Anak usia 6 tahun atau lebih: 10 mg, 1-2 kali per hari.
Lansia: Dosis awal 5 mg, sekali per hari.
MEKANISME KERJA
Pada antihistamin, mekanisme kerjanya adalah :
Antagonis H1 → obat yang secara kompetitif mengh
ambat kerja histamin pada jaringan yang mengandu
ng reseptor H1
Beberapa antagonis H1 → memblok pelepasan hista
min → membutuhkan konsentrasi lebih tinggi
Antagonis H1 ≠ memblok produksi antibodi ( intera
ksi antigen antibodi )
Farmakokinetik
Efek terlihat setalah 30-60 menit pertama dan bertaha
n hingga 4-6 jam.
Dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 hepar dan
Dieksresikan lewat urine dalam bentuk glukoronida.
RESEPTOR H2
Temapt pengikatan histamin : aspartat TM3 (aspartat)
dan treonin pada TM 5
Efek fisiologis dan farmakologis ligan reseptor2 :dipera
ntarai reseptor terkopel-protein gs stimulatori →menga
ktivasi adenilat seklase→cAMP

Reseptor H2 :
1. Berbagai jaringan
2. Sel miokardial
3. Membran sel pariental mukosa lambung
FARMAKOKINETIK
Diserap di traktus disgestivus
Melalui metabolisme di hepar dan pembuangan melal
ui ginjal.
Cimetidin diserap sedikit dilambung, lebih banyak dib
agian usus halus
Bersifat lipofilik dengan penetrasi terbatas kedaerah b
lood brain barrier.
Reseptor H3
Berfungsi autoreseptor naural untuk memodulasi sint
esis dan pelepasan histamin di SSP
Reseptor: superfamili reseptor terkopel-protein G
Reseptor H3
1. jaringan saraf
2. Sentral
3. Perifer
4. Lambung paru-paru, jantung
TERIMAKASIH
Pertanyaan
1. Efek samping kenapa menjadi mudah marah?
2. Perbedaan generasi 1 dan 2
3. Alergi dingin dan alergi makanan gimana cara meng
atasinya apakah harus minum obat terus menerus

Anda mungkin juga menyukai