Etanolamin
Karbinoksamin
Difenhidramin 4-8 mg 10-50 mg (iv) 3-4 jam +++ Sedasi ringan – sedang
Dimenhidrat 25-50 mg 50 mg (im) 4-6 jam +++ Sedasi kuat, anti-motion sickness
50 mg 4-6 jam +++ Sedasi kuat, anti-motion sickness
Etilenediamin
Pirilamin 25-50 mg 4-6 jam + Sedasi sedang
Tripelenamin 25-50 mg 4-6 jam + Sedasi sedang
Piperazin
Hidroksizin 25-100 mg 6-24 jam ? Sedasi kuat
Siklizin 25-50 mg 4-6 jam - Sedasi ringan, anti-motion sickness
Meklizin 25-50 mg 12-24 jam - Sedasi ringan, anti-motion sickness
Alkilamin
Klorfeniramin
Bromfeniramin 4-8 mg 4-6 jam + Sedasi ringan, komponen obat flu
4-8 mg 4-6 jam + Sedasi ringan
Deriv. Fenotiazin
Prometazin
10-25 mg 50 mg (im) 4-6 jam +++ Sedasi kuat, antiemetik
GENERASI III
Nama Obat Dosis Oral Masa Aktivitas Catatan
Kerja antikolin
1. Reaksi Alergi
- Rhinitis alergika à akut Alkilamin (Klorfeniramin)
kronik Piperadin (Terfenadin, Feksofenadin)
- Konjungtivitis alergika Alkilamin, Antazolin
- Dermatitis alergika Terfenadin, Cetirizine
2. Anti emetik
-Hiperemesis gravidarum Etanolamin (doksilamin)
Fentiazin à inhibitor reseptor D2 di GIT
Ranitidin Ulkus duodenum aktif: 120mg/12jam IM: *apabila setelah 4 jam infus masih
Ulkus duodenum maintenens: 50mg/6-8jam menunjukkan hipersekresi GI à
150mg/24jam IV: titrasi keatasdengan
Esofagitis erosif: 150mg/6jam Lambat penambahan 0,5 mg/kgbb/jam
GERD: 150mg/12jam 6,25mg/jam
Zollinger-Ellison syndrome: selama 24 jam
150mg/8jam ZES: 1 mg
/kgbb/jam
Simetidin Ulkus duodenum aktif: 800mg/24jam IM& IV: Mengikat reseptor androgen
atau 400mg/12jam sebelum tidur 300mg/12-24
Ulkus gaster: 800mg/24jam atau jam
300mg/6jam sebelum tidur Kontinyu:
50mg/jam
Famotidin Ulkus duodenum & ulkus gaster aktif: Intravena: 3x lebih poten dari Ranitidin,
40mg/24 jam sebelum tidur 20 mg/12 jam 20x lebih poten dari Simetidin
Zollinger-Ellison syndrome: 20mg/6
jam
Sakit kepala, malaise, Diare ringan, sakit Sakit kepala, pusing, Sakit kepala, mual,
pusing, mengantuk, kepala, pusing, diare, konstipasi muntah, peningkatan
insomnia, vertigo, diare, mengantung, bingung, kadar urat dan
mual, muntah, nyeri agitasi, psikosis, depresi, transaminase serum,
perut, ruam kulit, cemas, halusinasi,
leukopenia, disfungsi seksual dan
trombositopenia, pruritus ginekomastia,
dan urtikaria, leukopenia,
bronkosasme, trombositosis,
peningkatan kreatinin agranulositosis, anemia
serum peningkatan aplastik, demam, reaksi
AST,SGOT,SGPT alergi hingga anafilaksis,
bradikardia atau
takikardia
Interaksi Obat
◦ Antasid dan metoklopramid mengurangi bioavailabilitas
simetidin 20-30%
◦ Ketokonazol akan mengurangi absorbsi simetidin 50% bila
diberikan bersama simetidin
◦ Simetidin mempengaruhi metabolisme warfarin, fenitoin,
kafein, fenobarbital, diazepam, propanolol, imipramin.
◦ Ranitidin berinteraksi dengan teofilin, nifedipin, warfarin,
dan metoprolol.
◦ Penggunaan ranitidin +antasid/antikolinergik à selang 1
jam
◦ Famotidin tidak mengganggu oksidasi diazepam, teofilin,
warfarin, atau fenitoin di hati
ANTAGONIS H3
qTerdapat pada SSP à mengatur produksi dan pelepasan
histamin pada SSP
qMenyebabkan migrain sebagai obat alzheimer
qContoh : imetit, immepip, klobenpropit, iodoproksifan
ANTAGONIS H4
qTerdapat sel-sel inflamatori
qDiduga bersinergi dengan H1
qDapat mengobati alergi dan asma
qContoh : tioperamide