A N T I H I S TA M I N
DALAM BIDANG
D E R M AT O LO G I
OLEH :
AFRINA FEBRIANA BUSTAN
111 2018 2121
PEMBIMBING
DR. MUHLIS, M.KES, SP.KK
Mekanisme Kerja
Antihistamin H1 Generasi Pertama, Sedating
AH1 menurunkan produksi sitokin proinflamasi, ekspresi
molekul adhesi sel dan kemotaksis eosinofil. Antihistamin
H1 juga mengurangi pelepasan mediator dari sel mast dan
basofil melalui inhibisi kanal ion kalsium. Selain bekerja
sebagai AntiHistamin, AH1 generasi pertama dapat bekerja
pada reseptor muskarinik, α-adrenergik dan reseptor
serotonin serta kanal ion kardiak.
ANTIHISTAMIN H1
Sirup 12,5 mg/5 ml Usia 6-12 th: 12,5-25 mg tiap 4-6 jam
Hidroksizin Tablet 10, 25, 50, 100 mg Usia >6 th: 25-50 mg tiap 6-8 Gangguan fungsi hati
jam/sebelum tidur malam tiap hari
Sirup 10 mg/5 ml
Usia <6 th: 25-50 mg/hari
Tripelennamin Tablet 25, 50, 100 mg Dewasa: 25-50 mg tiap 4-6 jam Gangguan fungsi hati
AH1 Generasi Kedua
Levocetirizin Tablet 5 mg >6 th: 5 mg/hari Gangguan fungsi ginjal dan hati
Loratadin Tablet 10 mg >6 th: 10 mg/hari Gangguan fungsi ginjal dan hati
Mekanisme Kerja
Antihistamin H2 merupakan inverse agonist yang mengikat reseptor
histamin 2 (H2) diseluruh tubuh meliputi sel epitel dan endotel. Terdapat
bukti terbaru bahwa reseptor H2 diekspresikan pada sel mast dan
dendritik dermal. Melalui ikatan dengan reseptor ini, AH2 dapat
memediasi permeabilitas vaskuler kulit, pelepasan lokal mediator
inflamasi dan cellular recruitment, serta presentasi antigen
FARMAKOKINETIK
Simetidin Tablet 100, 200, 300, 400, Dewasa: 2x400-800 Gangguan fungsi ginjal dan
800 mg mg/hari hati.
Nizatidin Kapsul 150, 300 mg Usia diatas 12 th: 1-2 x Gangguan fungsi ginjal
150 mg/hari
Sirup 15 mg/5 mg
Efek Samping AH2
Gangguan sistem saraf pusat
o Kebingungan
o Sakit kepala
o Pusing
o Mengantuk
Efek gastrointestinal
o Mual dan muntah
o Diare atau konstipasi
o Nyeri perut
o Peningkatan transaminase dan hepatitis (jarang)
Ginekomastia
Peningkatan kerentanan terjadinya pneumonia
Hematologi (jarang)
o Trombositopenia
o Anemia
Efek jantung (dengan pemberian bersama dofetilide, oleh karena itu penggunaan
dofetilide merupaka kontraindikasinya)
PENUTUP
Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghambat efek
histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok respon histamin Saat ini,
Terdapat dua jenis antihistamin yang tersedia dalam penggunaan klinis, yaitu
AH1 dan AH2. Kedua AH ini bekerja yaitu dengan menghambat interaksi
histamin dengan reseptor antihistamin H1 dan H2.
Pada generasi pertama AH1 lebih menyebabkan
sedasi dan menimbulkan efek antikolinergik yang
lebih nyata. Hal ini dikarenakan AH1 generasi
pertama kurang selektif dan mampu berpenetrasi
pada SSP lebih besar dibandingkan AH1 generasi
kedua. AH1 generasi kedua lebih disarankan
penggunaannya walaupun harus tetap digunakan
sesuai dengan indikasi.
Antihistamin H2 umumnya digunakan
bersama dengan AH1 dan biasanya diberikan
setelah dengan terapi AH1 saja tidak
berhasil. Terapi kombinasi AH1 dan AH2
dapat juga mengurangi pruritus dan urtika
pada beberapa kasus dermatologi.
TERIMA
KASIH