NAMA OBAT
TERAPI
GENERIK
PATEN
Antihistamin
Khlorpheniramin
Chlorphenon;Cohista
POSOLOGI
INDIKASI
KONTRA
EFEK SAMPING
DOSIS PEMAKAIAN
INDIKASI
Tablet.
Rinitis alergi
Hipersensitif
n;CTM;Orphen;Pehac
terhadap
pusat :mengantuk.
hlor
lain termasuk
klorfeniramin maleat
Saluran pernapasan :
disarankan adalah 4 mg
urtikaria
mengentalkan sekresi
dalam formulasi;
bronkial1% - 10%
mg/hari.
glukoma sudut
sempit; gejala
Sakitkepala,eksitabilit
hipertrofi prostat;
sewaktu terjadi
Gastrointestinal :
Mual, xerostomia,
efek antikolinergik.
ulkus peptik;
obstruksi
meningkatkan nafsu
pyloroduodenal.
makan, meningkatkan
Hindari penggunaan
beratbadan.Genitourin
aria,Retensiurinar.
Otot Artralgia,lemas.
karena kemungkinan
Mata : Diplopia.
disarankan adalah 1 mg
mengalami SIDS.
Ginjal : Poliuria.
Pernapasan :
maksimal 4 mg/hari.
Faringitis
Cetirizin
Betarhin;Cerini;Cetiri
Hipersensitif
> 10% :
Dosis oral :
zine;Cetrixal;Cetymin sirup.
termasuk
terhadap cetirizine,
;Estin;Falergi;Histrin
urtikaria; dan
hydroxyzine, atau
(anak-anak 11%
e;Incidal
urtikaria kronik
OD;Risina;Rydian;Ry
idiopatik
formulasi
12%), somnolen
2% - 10% :
adalah 5 mg sekali
sehari.
<2%), kelelahan
tergantung beratnya
2%).
gejala.
Gastrointestinal :
zen;Tiriz;Zenriz;
Tablet,
diare (anak-anak 2%
Dapat ditingkatkan
hingga 5 mg (1 sendok
muntah (anak-anak
2% sampai 3%).
setiap 12 jam.
Saluran pernapasan :
Epistaksis (anak-anak
23 bulan : Gunakan
2% sampai 4%,
dapat ditingkatkan
bronkospasme (anak-
maksimal 5 mg/hari,
diberikan 2.5 mg (
plasebo 2%).
Arcodryl;Benadryl
Capsule;Otede;Recod
Hipersensitif
Kardiovaskuler :
Dipenhidramin
ryl;Sidiadryl.
Injeksi,
Tablet,
Kapsul,
Kaptab
Pencegahan dan
pengobatan
rinitis alergi,
selesma,
pruritus,
urtikaria atau
reaksi alergi.
terhadap
Hipotensi, palpitasi,
difenhidramin atau
takikardia.
formulasi; asthma
Sedasi, mengantuk,
pusing, gangguan
antikolinergik
koordinasi, sakit
antagonis H1 dapat
kepala, kelelahan,
mengentalkan
kejang paraksikal,
bingung.
sehingga
Dermatologi :
memperberat
Fotosensitif,
kemerahan,
angioedema, urtikaria.
karena potensial
Gastrointestinal :
sakit perut,
SSP paradoksikal.
xerostomia,
peningkatan nafsu
makan, peningkatan
berat badan,
Dosis oral :
Dewasa dan remaja :
25-50 mg 3-4 kali
sehari, dengan interval
4-6 jam, bila perlu.
Dosis maksimal 300
mg/hr.
Usia lanjut (usila) :
Mulai dengan dosis
dewasa serendah
mungkin. Usia lanjut
lebih sensitif terhadap
efek antikolinergik.
Anak-anak > 9.1 kg :
12.5-25 mg 3-4 kali per
hari, dengan interval 46 jam. Sebagai
alternatif, berikan 5
mg/kg/hr, terbagi dalam
3-4 dosis. Dosis
maksimal 300 mg/hr.
Anak-anak 9.1 kg :
6.25-12.5 mg 3-4 kali
per hari, dengan
interval 4-6 jam.
kekeringan mukosa,
anoreksia.
Genitourinari :
Retensi urin, sering
atau sebaliknya, susah
buang air kecil.
Hematologi : Anemia
hemolitika,
trombositopenia,
agranulositosis.
Mata : Penglihatan
kabur.
Pernapasan : sekret
bronki mengental.
Alernitis;Allohex;All
oris;Anhissen;Anlos;
Dewasa :
Keamanan dan
efektivitas
Loratadin
Clarihis;Claritin;Cron Tablet,
itin;Hislorex;Histariti Sirup.
n;
Imunex;Inclarin;Klins
et;Lergia;Lesidas;Lol
ergi;
Loran;Lorapharm;Lor
atadine;Lorihis;Nosed
in;
Prohistin;Rahistin;Ri
hest;Safetin;Sohotin;
Tinnic;Winatin.
Alergi rinitis
dan urtikaria.
penggunaan
loratadin pada anak
kurang dari 2 tahun
belum diketahui.
Umumnya
antihistamin tidak
digunakan pada bayi
baru lahir karena
kemungkinan
menstimulasi SSP
paradoksikal atau
kejang.
(12%), somnolen
sirup) :sirup) :
Gastrointestinal :
Xerostomia (3%).
mg sekali sehari.
Anak-anak :
10 mgsekali sehari.
(5 ml sirup) sekali
tahun, 2% hingga 3%
sehari.
Keamanan dan
12 tahun).
efektivitas belum
Dermatologi : ruam
diketahui.
skelet : Hyperkinesia
(3% umur 6-12
tahun).
Mata: Konjungtivitis
(2% umur 6-12
tahun).
Saluran pernapasan :
sesak (4% umur 6-12
tahun), disfonia (2%
umur 6-12 tahun),
Saluran napas atas
(2% umur 6-12
tahun), epistaksis (2%
hingga 3% umur 2-5
tahun), faringitis (2%
- 3% umur 2-5 tahun).
Cetadexon;Corsona;C
ortidex;Danasone;Dec
Hipersensitif
terhadap
Kardiovaskuler :
Aritmia, bradikardia,
Deksametason
ilone
Tablet ,
Antialergi dan
Forte;Dellamethasone Injeksi.
obat untuk
;Dexa
anafilaksis
M;Dexamethasone;Et
ason;Faridexon/Farid
exon
Forte;Fortecortin;Inde
xon;Inthesa5;Kalmethasone;Lana
dexon;Licodexon;Me
rcoxon;Molacort;Nuf
adex M 0,5/Nufadex
M
0,75;Oradexon;Prode
xon;Pycameth;Scande
xon
deksametason atau
komponen lain
dalam formulasi;
infeksi jamur
sistemik, cerebral
malaria; jamur, atau
penggunaan pada
mata dengan infeksi
virus (active ocular
herpes simplex).
Pemberian
kortikosteroid
sistemik dapat
memperparah
sindroma Cushing.
Pemberian
kortikosteroid
sistemik jangka
panjang atau
absorpsi sistemik
dari preparat topikal
dapat menekan
hypothalamicpituitary-adrenal
(HPA) dan atau
henti jantung,
kardiomiopati, CHF,
kolaps sirkulasi,
edema, hipertens,
ruptur miokardial
(post-MI), syncope,
tromboembolisme,
vasculitis.
Susunan saraf pusat :
Depresi, instabilitas
emosional, euforia,
sakit kepala,
peningkatan tekanan
intracranial, insomnia,
malaise, neuritis,
pseudotumor cerebri,
perubahan psikis,
kejang, vertigo.
Dermatologis : Akne,
dermatitis alergi,
alopecia, angioedema,
Untuk pengobatan
alergi :Pemberian oral :
Dewasa : Awal, 0,75-9
mg/hr PO, terbagi
dalam 2-4 dosis.
Penyesuaian dapat
dilakukan tergantung
respon pasien.
Anak-anak : 0,024-0,34
mg/kg/hari PO atau
0,66-10 mg/m2/hari
PO, terbagi dalam 2-4
dosis.Pemberian
parenteral :Dewasa :
Awal, 0,5-9 mg/hr IV
atau IM, terbagi dalam
2-4 dosis. Penyesuaian
dapat dilakukan
tergantung respon
pasien.Anak-anak :
0,06-0,3 mg/kg/hr atau
1,2-10 mg/m2/hr IM
atau IV dalam dosis
terbagi tiap 6-12
jam.Untuk pengobatan
Atroven (Boehringer
Ingenlheim
Bronkodilator Ipratropium
Bromida
Inhaler
Terapi
hipertensif terhadap
kepala, takikardi,
20
simptomatik
fibrilasi atrial
mcg/Se
bronkospasme
mprot
yang reversibel,
Inhalatio
berhubungan
simptomatik pada
dengan
Solution
obstruksi kronis
sebagai
kali sehari.
250
saluran nafas
bronkodilator pada
mcg/ml
(PPOK),
Anak s/d 6 th : 20
Inhalation solution
(1,3,4,6) : 250 - 500
termasuk
bronkitis kronik
dan emfisema;
mg.
Asmasolon, Asthma
Hipersensitivitas
sering muncul :
Soho, Bronchophylin,
terhadap teofilin,
Teofilin
Brondilex,
Tablet,
Asma dan
muntah.
Bronsolvan,
eliksir,
penyakit paru
dalam sediaan.
Neurologik: sakit
Euphyllin Retard/
tablet lepas
obstruksi kronis
Memiliki riwayat
kepala, insomnia,
dicampurkan dengan
Euphyllin Retard
lambat
alergi terhadap
tremor.
Psikiatrik: lekas
Napacin, Prinasma,
yang mengandung
marah, kegelisahan.
Pulmo-Timelets,
dextrose.
Quibron-T/ SR,
diuresis.
dikunyah. Tidak
direkomendasikan
Theobron,
serius :
Theochodil,
Kardiovaskuler: atrial
kapsul.
Tusapress.
fibrilasi,
tachyarrhythmia.
mengunyah sediaan
Dermatologik:
lepas lambat.
Stevens-Johnson
3.Untuk menjaga
syndrome.
Neurologik:
perdarahan
intrakranial, kejang.
peningkatan serum
hipersensitivitas
seperti urtikaria,
pruritus, angiodema,
darah 10 mcg/mL
sindrom SIADH.
adalah :
a. pada pasien yang
belum mendapatkan
teofilin dalam 24 jam
terakhir: 4-6 mg/kg.
b. pada pasien yang
telah mendapatkan
teofilin dalam 24 jam
terakhir: berikan 1/2
dari loading dose atau
2-3 mg/kg dapat
diberikan jika kadar
dalam darah tidak
diketahui. Setiap
pemberian 1 mg/kg
terjadi peningkatan
teofilin oral :4
usia < 1 tahun : 0,2
mg/kg x (usia dalam
minggu) + 5.
usia 1-9 tahun : 20
mg/kg.
Salbutamol
Asmacare;Azmacon;
Sirup 2
Pengobatan dan
hipersensitivitas
Buventol
mg/5ml, 1
pencegahan
terhadap
dengan inhalasi) :
Easyhaler;Combivent
mg/5ml,
asma serta
salbutamol/albuterol, lain :
;Cybutol;Fartolin;
Easyhaler
pencegahan
adrenergic amines.
Kardiovaskular :
Fartolin
200
timbulnya asma
Palpitasi, Takiaritmia
Expectorant;Glisend;
mcg/dosis,
akibat olah
Endocrine metabolic :
Hivent;Lasal;Lasal
200 dosis
tubuh
Hipokalemia
Neurologic : Tremor
;Proventol
0.1 mg/tiap
Psychiatric :
8 mg dalam dosis
Expectorant;Salbron/
Semprot
Nervousness
Salbron Expectorant;
Aerosol
Sedangkan efek
memberikan
Salbuven;Salbuven
Inhalasi, 0.5
Expectorant;
mg/ml
parah meliputi :
dapat ditoleransi
Suprasma;Teosal;
Injeksi,
Dermatologic :
dengan baik).
Ventide;Ventolin;
Inhaler
Erythema multiforme,
Anak-anak dibawah 2
Ventolin
Dosis 200
Stevens-Johnson
Expectorant;Volmax
dan Dosis
syndrome
400, 2.5
mg/2.5 ml
NaCl
digunakan
dengan
Nebulizer.
perlu.
(5,6). Tablet
2 mg, 4 mg,
dan 8 mg,
perlu.
serbuk
inhalasi,
5mcg/menit,
Kapsul 2
disesuaikan dengan
Antitusif
Dekstrometorfan
Actifed
Batuk
Sirup 5 ml
DM;Alco;Alpara;Ana (30 mg),
dex;Anakonidin;And (15 mg),
(12.5 mg),
onex;Antiza;Bantif
(12 mg),
Child;Benacol
(10mg),
DTM;Benadryl
8mg), (7.5
DMP;Benadryl DMP
mg),
Child;Benilin
(6.25mg),
Bisoltussin;Bronchop (5mg), (5.5
hen;Colfin;Corsagrip; mg), (3.5
Corsamyl;Cosyr;Cou mg), (2.5
mg)
gh EN
Sirup 15 ml
plus;Decolsin;Dexmo
(7.5 mg),
lex;Dextral/Dextral
Sirup 30 ml
Forte;Dextrosin;Dom (15 mg),
eryl;Donexan
Suspensi 5
DX;Ersylan;Farapon; ml (5 mg),
Sachet (15
Flu
mg). (5,6)
Stop;Flucadex;Fludan
Tablet (5
e/Fludane
mg), (7
Forte/Fludane
mg), (15
Plus;Fludexin,
mg), Kaplet
(7.5 mg),
Flutamol/FlutamolP;Fluzep;Halmezin;H (10 mg),
(12.5 mg),
ustadin;Ikadryl
(15 mg),
DMP;Intunal;Intunal
Kaplet
F;Kalibex;Konidin;K
Forte (15
ontrabat;Lacoldin;Lap mg), Kapsul
ifed
(10 mg),
1.Hipersensitif
Neurologic : pusing
terhadap
(ringan), mengantuk
dekstromethrofan.
(ringan)
2.Diberikan bersama
Lain-lain : Fatigue
dengan monoamine
(ringan).
oxidase inhibitors.
Dosis anak-anak :
Usia 6-12 tahun, 5-10
mg secara oral setiap 4
jam atau 15 mg secara
oral setiap 6-8 jam,
dosis maksimum : 60
mg/hari.
Usia 2-6 tahun, 2.5-5
mg secara oral setiap 4
jam atau 7.5 mg secara
oral setiap 6-8 jam,
dosis maksimum 30
mg/hari.
Gliseril
Guaiakolat
(Guaifenesin/GG)
Actifed
Kapsul,
Expectorant;Allerin;A Larutan
yang tidak
terhadap produk
nacetine;Anakonidin;
normal.
guaifenesin.
Andonex;Bestocol;Bi
Batuk.
solvon
Extra;Bodrexin;Brica
sma
Expectorant;Brolexan
;Bronchitin;Bycolen;
Calorex
Syrup;Codipront Cum
Expectorant;Cohistan
Expectorant;Colfin;C
ollerin
Expectorant;Combi
Flu;Comtusi;Coredryl
;Corexin;Cosyr;Decol
sin;Dextral/Dextral
Forte;Dextrosin;Farto
lin
Expectorant;Flucadex
Dosis dewasa :
liquid/syrup, dosis
secara oral 200 to 400
mg setiap 4 jam; dosis
maksimum 2400
mg/hari
Dosis anak-anak :
12 tahun keatas :
liquid/syrup, dosis
secara oral 200 sampai
400 mg setiap 4 jam;
dosis maksimum 2400
mg/hari.
6-12 tahun :
liquid/syrup, dosis
secara oral 100 sampai
200 mg setiap 4 jam;
dosis maksimum 1200
mg/hari.
2-6 tahun : liquid/syrup,
dosis secara oral 50
sampai 100 mg setiap 4
jam; dosis maksimum
600 mg/hari
;Flutamol/FlutamolP;Fluzep;Frigrip;Ikad
ryl
DMP;Intunal;Intunal
F;Kafsir;Konidin;Lap
ifed
Expectorant;Lapisiv;
Lasal
Expectorant;Lodecon/
Lodecon
Forte;Mixadin;Neo
Tusilan;Nufadipect;N
ufadryl
Expectorant;Oskadryl
;Paratusin;Polaramine
Expectorant;Poncolin
;Ponflu
Probat;Promedex;Prot
usif;Proventol
Expectorant;Pyril;Rhi
nodin;Salbron/Salbro
n
Expectorant;Salbuven
Expectorant;Silabat;S
ilex;Solafluz;Stop
Cold;Sudafed
Expectorant;Supra
Flu;Terasma
Expectorant;Termore
x
Plus;Toplexil;Triadex
;Triaminic
Expectorant;Tusapres
;Tuseran/Tuseran
Forte;Tussigon;Valda
;Ventolin
Expectorant;Wood\'s
Peppermint
Expectorant;Ye & To
Kaplet 200
Reaksi
Asetil sistein
Dorbigot,
Fluimuciln,Sistenol
mg,
Tablet
Effervesce
nt
600mg,
Sachet
200 mg,
Pediatric
sachet,
Dry
syrup,
Ampul
300mg/3ml.
Terapi tambahan
untuk pasien
dengan
sekresi
mukus
abnormal
kental pada
kondisi
bronchopulm
onay akut
dan kronik
(pneumonia,
bronkitis,
emfisema,
tracheobronc
hitis, chronic
asthmatic
bronchitis,
tuberkulosis,
bronchiectasi
s, primary
amyloidosis
of the lung)
atelectasis
yang
disebabkan
oleh
obstruksi
mukus;
komplikasi
cystic
Hipersensitif
terhadap asetil
sistein atau
komponen lain
dalam formula.
Gangguan hati.
hipersensitivitas
(bronkospasme,
angioedema,
kemerahan, gatal),
hipotensi /
hipertensi
(kadang- kadang),
mual, muntah,
demam, syncope,
berkeringat,
arthralgia,
pandangan kabur,
gangguan fungsi
hati, asidosis,
kejang,cardiac /
respiratory arrest.
fibrosis paru;
kondisi posttraumatic pada
dada.
Tablet 8 mg
Bromheksin
HCl
Bisolvon
Bisolvon Extra
BisolvonKids Br
olexan Bromika
Dexolut Ethisolvan
Exovon Farmavon
Hexon Mucobron
Mucohexin
Mucosolvan
Poncosolvon
Solvinex
Thephidron
Eliksir
4mg/5 ml,
Sirup 4
mg/5 ml,
Solution 8
mg/4 ml,
Solution 10
mg/5 ml,
Ampul 4
mg/2 ml.
Sebagai
mukolitik pada
batuk yang
produktif.
Hipersensitif
terhadap
Bromheksin.
Oral : 8-16 mg
(dalam bentuk HCl)
3 kali sehari Dapat
juga diberikan secara
injeksi im / iv atau,
inhalasi (aerosol
solution).
Gliseril
Guaiakolat
Actifed
Expector
ant Allerin
Anacetine
Anakonidin
Andonex
Bestocol
BisolvonExtraB
odrexin
BricasmaExpect
orant
Brolexan
Bronchitin
Bycolen
CalorexSyrupC
odiprontCum
Expectorant
CohistanExpect
orant
Colfin
CollerinExpecto
rant
Combi Flu
Comtusi
Coredryl Corexin
Cosyr Decolsin
Dextral Forte
Dextrosin
FartolinExpecto
rant
Flucadex Fluzep
Frigrip
IkadrylDMP
(Generik);Be
Kapsul,
Larutan
Tuberkulosis,
Dosis dewasa:
liquid/syrup, dosis
secara oral 200 to
400 mg setiap 4 jam.
Dosis maksimum
2400 mg/hari
Dosis anak-anak :
12 tahun keatas :
liquid/syrup, dosis
secara oral 200
sampai 400 mg setiap
4 jam.
dosis maksimum
2400 mg/hari.
6-12 tahun :
liquid/syrup, dosis
secara oral 100
sampai 200 mg setiap
4 jam.
dosis maksimum
1200 mg/hari.
2-6 tahun :
liquid/syrup, dosis
secara oral 50 sampai
100 mg setiap 4 jam
dosis maksimum
600 mg/hari
2 tahun ke bawah perlu
penyesuaian dosis
secara individual, pada
umumnya digunakan
dosis 25 sampai 50 mg
Isoniazid (INH)
niazid;Decadoxin;
Decadox
inForte;INH
Ciba;INH 400
Ciba;Inoxin
Forte;Pehado
xin;Pehadoxi n
Forte;Pulmoli
n;Pyravit;Pyr
ifort;Suprazid;Supra
zid Forte.
Tablet,
Sirup.
dalam
kombinasi
dengan obat
lain.
Mual, muntah,
konstipasi; neuritis
perifer dengan dosis
tinggi (diperlukan
profilaksis
piridoksin), neuritis
optik,
konvulsi,episode
psikosis, vertigo;
reaksi
hipersensitivitas
termasuk
demam, eritema
multiforma,
purpura;
gangguan darah
termasuk
agranulositosis,
anemia haemolitik,
anemia aplastik;
hepatitis (terutama
umur diatas 35
tahun); syndrom likesystemic
lupus erythematosus,
pellagra, hyper
reflexia, hiperglikemia
dan dilaporkan
ginekomastia
Tuberkulosis,
dalam
kombinasi
Ethambutol
(Generik)
;Arsitam;
Bacbutol;
Cetabutol;Corsabutol
;ETH
Ciba 400;
Parabutol;Santibi/
Santibi;Tibigon;
Tibitol;
Tablet
Neuritis optik,
keterbatasan
penglihatan
Pengobatan
tuberkulosis:
Catatan : digunakan
sebagai multidrug
regimen. Regimen
pengobatan meliputi
fase awal selama 2
bulan diikuti dengan
pengobatan fase
lanjutan selama 4
hingga 7 bulan,
frekwensi dan dosis
berbeda tergantung
dari fase terapi Anakanak:
Terapi harian 15
20 mg/kg/hari
(maksimum : 1
g/hari)
Dua kali seminggu
DOT
(directly observed
therapy) :
50 mg/kg (maksimal
4 g/dosis) Dewasa :
Terapi harian 15 25
mg/kg
40 55 kg : 800 mg
56 75 kg : 1200 mg
76 90 kg : 1600 mg
Dua kali seminggu
DOT (directly
observed therapy):
50 mg/kg
40 55 kg : 2000 mg
56 75 kg : 2800 mg
76 90 kg : 4000 mg
Tiga kali seminggu
DOT (directly
observed therapy):
25 30 mg/kg
(maksimal 2,5 g)
40 55 kg : 1200 mg
56 75 kg : 2000 mg
76 90 kg : 2400 mg
Diseminated
Mycobacterium
Avium
Complex
(MAC) pada pasien
dengan infeksi HIV :
15 mg/kg etambutol
dalam kombinasi
dengan azitromisin
600 mg sehari
Interval dosis pada
kerusakan ginjal :
Clcr 10 50
ml/menit :
pemberian tiap 24
36 jam Clcr < 10
ml/menit: pemberian
tiap 48 jam
Hemodialisis :
sedikit terdialisis
(5% hingga 20%) ,
pemberian dosis
setelah dialisis
Peritoneal dialysis :
dosis untuk Clcr < 10
ml/menit Pemberian
secara continous
arterivenous atau
venous hemofiltration :
pemberian setiap 24
36 jam
Pyrazinamid
Tuberkulosis,
dalam
Pirazinamid
(Generik);Co
rsazinamide;
Neotibi;Pezeta
Ciba
500;Prazina;
Sanazet;TB Zet;
Tablet
kombinasi
dengan obat
lain.
Porfiria.
Hepatotoksisitas
termasuk demam,
anoreksia,
hepatomegali,
splenomegali,
jaundice, gagal hati;
mual,
muntah,kemerahan,
disuria, atralgia,
anemia sideroblastik,
ruam dan kadangkadang
fotosensitivitas.
Oral : pengobatan
tuberkolosis
Catatan : Digunakan
sebagai bagian dari
multidrug regimen.
Regimen pengobatan
meliputi fase
pengobatan awal
2 bulan, diikuti
dengan fase
lanjutan 4 hingga 7
bulan; frekuensi
dan dosis berbeda
tergantung dari fase
terapi Anak-anak :
Terapi harian 15
30 mg/kg/hari
(maksimum : 2
g/hari)
Dua kali seminggu
DOT (directly
observed therapy) :
50 mg/kg/dosis
(maksimal 4g/dosis)
Dewasa :
Terapi harian
15 30
mg/kg/hari
40 55 kg : 1000 mg
56 75 kg : 1500 mg
76 90 kg : 2000 mg
Dua kali seminggu
DOT (directly
observed therapy):
50 mg/kg
40 55 kg : 2000 mg
56 75 kg : 3000 mg
76 90 kg : 4000 mg
Tiga kali seminggu
DOT (directly
observed therapy):
25 30 mg/kg
(maksimal 2,5 g)
40 55 kg : 1500 mg
56 75 kg : 2500 mg
76 90 kg : 3000 mg
Pasien usia lanjut :
mulai dari dosis
harian yang lebih
rendah (15 mg/kg)
dan ditingkatkan
sampai dosis yang
masih dapat
ditoleransi
Penyesuaian dosis
pada kerusakan
ginjal : Cl cr < 50
mL/menit : Hindari
penggunaan obat atau
turunkan dosis
hingga 12 20
mg/kg/hari
Hidari penggunaan
pada hemodialysis
atau peritoneal
dialysis, juga pada
continous
arterivenous atau
venous
hemofiltration.
Penyesuaian dosis
kerusakan hati :
pengurangan dosis
Saluran nafas
akut dan kronis
Hipersensitif
Tab:dws:sehari 3 x 1
Abroxol
Ambril,Berea,
Bronchopront,
Epexol, Extropect,
Mucopect, interpec,
Tablet:
mengandun
g ambroxol
HCl 30
mg/tab;
sirup:
mengandun
g ambroxol
15 mg/5 ml
sirup.
yang disertai
sekresi bronkial
yang abnormal,
khususnya pada
eksaserbasi dan
bronkitis kronis,
bronkitis
asmatik, asma
bronkial.
terhadap ambroksol.
Zat pencair
Hipersensitif
terhadap
Asetil sistein
Fluimucyl, Pectocil.
untuk sekresi
Kapsul:
mengandun mukus dan
g
mukopurulen.
asetilsistein
200
mg/kapsul
Granul:
setiap
kantong dr
granula
mengandun
g
asetilsistein
100 mg,
eksipien q.s.
5 g;
mengandun
g
asetilsistein
200 mg,
eksipien q.s.
3 g.
Traekeo
asetilsistein.
Kadang-kadang ada
gangguan
gastrointestinal
ringan.
3 x 1 kapsul 200
mg/hari sampai 10 hari;
kronik: 3 x 1 kapsul
200 mg/hari selama 1-2
bulan, 6 bulan utk
mendapatkan hasil yang
maksimal.
Granul: anak: dosis
rata-rata tiap hari 300
mg; dewasa: dosis ratarata tiap hari 600 mg.
Sebaiknya tidak
diberikan pada
Bromheksin
Bisolvon, Bronex,
Bronsolvan,Exovon,
Farmavon.
Tablet:
mengandun
g
bromheksin
HCl 8 mg;
solution:
mengandun
g
bromheksin
HCl 8 mg/4
ml; eliksir:
mengandun
g
mengandun
g
bromheksin
HCl 4 mg/5
ml.
bronkitis,
emfisema
disertai
bronkitis,
pnemokoniosis,
paru meradang
pasien yang
diketahui
hipersensitif
terhadap bromhexin
atau komponen lain
yang terdapat dalam
formulasi bisolvon.
kronik,
broklektasis,
bronkitis disertai
bronkospasmus,
merangsang
pembentukan
dahak dan
ekspektorasi
lebih cepat dari
cairan abnormal
cabang
tenggorokan.
Pengobatan dan
1. Reaksi
hipersensitivitas
terhadap produk
budesonide.
Budeonid
Cycortide;Inflammide
;Pulmicort;Pulmicort
Respules;Rhinocort
Aqua;Symbicort
Turbuhaler;
Budenofalk.
Cyclocaps
200 mcg,
Inhaler 100
mcg, 200
mcg/Sempr
ot,
Turbuhaler
100
mcg/Isap,
Respules
0.25 mg/ml,
0.5 mcg/ml,
80
mcg/Inhalas
i,
Inhalasi 50
mcg/dosis,
Cap 3 mg,
Nasal Spray
32
mcg/dose.
pencegahan
asma
Rhinitis, allergic
and non-allergic
Crohns disease
2. Sebagai terapi
primer pada
status
asthmaticus atau
episode akut
asma. Tidak
dapat digunakan
sebagai reliever
pada
bronkospasme
akut.
Endocrine metabolic :
Cushings syndrome
Gastrointestinal :
Diarrhea (10%),
Indigestion (6%),
Nausea (11%)
Musculoskeletal :
Arthralgia (5%)
Neurologic : Pusing,
Sakit kepala (21%)
Respiratory :
Epistaxis, nasal
mukosa yang kering,
rasa terbakar/tersengat
pada hidung, infeksi
saluran nafas(11%),
Sinusitis (8%), iritasi
tenggorokan.Efek
samping yang cukup
serius :
Metabolik endokrin :
Cushings syndrome,
(5% to 15%),
Secondary
hypocortisolism
Ophthalmic: katarak,
glaukoma.
mengunyah kapsul,
minum pada pagi hari
2. Secara inhalasi :
jangan mengocok
inhaler, setelah
menggunakan inhalasi
bersihkan mulut dengan
air
3. Secara Nasal : kocok
perlahan sebelum
digunakan
Cyclohaler :
Dosis dewasa : 0.2-1.6
mg tiap hari dalam
dosis terbagi, dapat
disesuaikan sesuai
dengan kebutuhan.
Dosis anak-anak usia 6
tahun ke atas : 200-400
mcg setiap hari dalam
dosis terbagi, dapat
disesuaikan sesuai
dengan kebutuhan
(dosis maksimal 800
mcg setiap hari). 7
Aerosol inhalasi :
Dewasa : 200 mcg dua
kali sehari; dosis dapat
pengurangan atau
pemberhentian oral
kortikosteroid, dosis
yang diberikan 1-2 mg
dua kali sehari (dosis
dapat ditingkatkan pada
penderita dengan asma
parah).
Dosis pada anak usia 3
bulan-12 tahun : 0.51mg dua kali sehari.
\
Hipersensitif
terhadap ketotifen
atau komponen lain
Tablet 1
mg, Sirup 1
mg/5ml,
Drop 1
mg/ml
Pencegahan
asma bronkial
jangka panjang,
terapi allergic
rhinitis dan
conjuctivitis.
dalam formulasi
(pengawet
benzalkonium
klorida). Serangan
asma akut.
Hipersensitivitas
terhadap teofilin,
atau komponen lain
dalam sediaan.
Memiliki riwayat
Mengantuk, mulut
kering, pusing,
meningkatkan nafsu
makan dan berat
badan. Jarang terjadi :
cystitis, reaksi pada
kulit
Teofilin
Asmadex, Asmano,
Asmasolon, Asthma
Soho, Bronchophylin,
Brondilex,
Bronsolvan,
Euphyllin Retard/
Euphyllin Retard
Mite, Getbron, Neo
Napacin, Prinasma,
Pulmo-Timelets,
Quibron-T/ SR,
Retaphyl SR, Teosal,
Theobron,
Theochodil,
Tusapress
Tablet,
eliksir,
tablet lepas
lambat
Asma dan
penyakit paru
obstruksi kronis
alergi terhadap
jagung atau larutan
yang mengandung
dextrose
pruritus, angiodema,
sindrom
teofilin oral :4
usia < 1 tahun : 0,2
mg/kg x (usia dalam
minggu) + 5.
usia 1-9 tahun : 20
mg/kg.
Dus
12
Pasien dengan
hipertensi,
hipertiroidisme,
glaukoma, DM,
peny. Jantung.
Kerusakan hati dan
Efedrin
Asmasolon,
Bronchitin
ginjal, prostatisme.
sesak nafas,
nyeri otot dan
pilek karena flu.
Mengantuk.
Sensitif terhadap
obat simpatomimetik
lain (misalnya
efedrin,
fenilpropanolamin,
Sir 60 ml x
fenilefrin), hipertensi
Pseudoefedrin
Actified, Sudafed
1; 120 ml x
1.
Rinitis alergi,
flu dan selesma.
berat. Sedang
Gejala kongesti
nasal seperti
pada sinusitas
MAOI dalam 2
mendapat terapi
minggu terakhir.
Mengantuk, gangguan
pencernaan, sakit
kepala, insomnia,
eksitasi, tremor,
takikardi, aritmia,
mulut kering,
palpitasi, sulit
berkemih.