JUDUL
Penyuluhan Hukum Tentang Peran Generasi Muda dalam Pemberantasan
Korupsi
OLEH KELOMPOK 1:
NO NAMA NIM
1. ANTONIUS SITANGGANG 170200048
2. AURIA AZZAHRA KESUMA PUTRI 170200034
3. FAIQ HISYAM 170200456
4. MAGHFIRAH IZZATUL JANNAH 170200218
5. MUHAMMAD YAZID 170200482
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum.
Suria Ningsih, SH., M.Hum.
Aflah, SH., M.Hum.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaiakan proposal penyuluhan ini yang berjudul
“Penyuluhan Hukum Tentang Peran Generasi Muda dalam Pemberantasan
Korupsi”.
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya proposal penyuluhan ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen, juga untuk memberikan
pengetahuan yang luas dalam memahami peran generasi muda dalam
pemberantasan korupsi kepada generasi muda khususnya siswa siswi di sekolah
Madrasah Aliyah Swasta Al-Washliyah.
Dalam proposal ini, jika didapati kekurangan dari segi teknik penulisan
maupun isi, maka kami mohon saran dan kritik agar proposal ini menjadi lebih
baik dan memberikan dampak positif kepada kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………………
Abstrak ………………………………………………………....
Bab 1. Pendahuluan …………………………………………………………
1.1. Latar Belakang …………………………………………………
1.2. Permasalahan ………………………………………………….
1.3. Tujuan Kegiatan …………………………………………..
1.4. Manfaat Kegiatan ………………………………………….
Bab 2. Solusi dan Tinjauan Pustaka …………..………………………
2.1. Solusi ………………………………………………………….
2.2. Tinjauan Pustaka …………………………………………..
Bab 3. Metode Pelaksanaan .……………………………
3.1. Sasaran Pelaksanaan Kegiatan …………………………..
3.2. Kerangka Pemecahan Masalah …………………………..
3.3. Metode Pelaksanaan Kegiatan …………………………..
Bab 4. Jadwal dan Biaya Pelaksanaan …………………………………..
4.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ………………………………….
4.2. Biaya Pelaksanaan Kegiatan …………………………………..
Daftar Pustaka
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Permasalahan korupsi yang dialami oleh bangsa Indonesia telah berada pada
titik yang mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan dampak yang diakibatkan dari
adanya korupsi sangat luas dan menggangu keberlangsungan proses kehidupan
berbangsa dan bernegara. Segala proses pembangunan dalam sistem asta gatra
sangat terganggu mulai pembangunan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
serta pembangunan pertahanan dan keamanan dalam gatra sosial. Kondisi tersebut
membuktikan bahwa permasalahan korupsi harus dicarikan jalan keluar yang
terbaru, supaya permasalahan korupsi yang sudah sangat terstruktur sistematis dan
sangat masif ini memiliki jalan keluar yang terbaik.
Perubahan rezim Orde Baru menuju Era reformasi 1998 memunculkan
kebijakan Otonomi Daerah. Tujuan awal dari Otonomi Daerah adalah untuk
menghilangkan pemerintahan yang otoriter karena adanya sistem pemerintahan
yang sentralistik. Akan tetapi dalam perjalanannya Otonomi Daerah justru
membuat bangsa ini semakin rumit dalam mengatasi permasalahan korupsi.
Munculnya Otonomi Daerah membuat korupsi semakin merajalela di setiap
wilayah yang ada di Indonesia. Kasus korupsi yang terjadi saat ini banyak yang
melibatkan beberapa pemimpin daerah mulai dari gubernur sampai bupati/walikota
yang tersangkut masalah korupsi menjadikan permasalahan baru bagi bangsa ini.
Data litbang Kompas menunjukkan bahwa pada 2004-2015 ada 17 gubernur dan
49 bupati dan walikota yang tersangkut masalah korupsi, kemudian pada tahun
2016 tercatat ada 8 kepala daerah yang berurusan dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi .1
Untuk itu harus adanya upaya pemberantasan korupsi yang efektif dan
komprehensif membutuhkan partisipasi banyak pihak, tidak terkecuali pemuda
sebagai generasi penerus bangsa. Alasan kuat mengapa pemuda perlu dilibatkan
karena mengacu kepada sejarah bangsa Indonesia di mana pemuda selalu menjadi
pelopor perubahan dari jaman penjajahan sampai era reformasi, oleh karena itu
peran pemuda secara aktif dalam mengatasi permasalahan korupsi melalui tindakan
1
Faktor – Faktor Penyebab kepada daerah korupsi, di akses dari
http://www.bpkp.go.id/puslitbangwas/konten/2674/16.050-Faktor-Faktor-Penyebab-Kepala-
Daerah-Korupsi, pada tanggal 03 Oktober 2020.
pencegahan sangat diperlukan. Ketika peran aktif dari berbagai pihak, termasuk
pemuda telah solid dan kuat, maka harapannya masalah-masalah korupsi dapat
diatasi dengan baik.
Jika kita definisikan pemudan ataupun generasi muda merujuk pada
Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 tentang Kepemudaan bahwa
pemuda adalah seorang warga negara yang memasuki periode penting dalam masa
pertumbuhan yang digolongkan dalam kelompok umur 16 sampai 30 tahun.
Artinya setiap warga negara yang memiliki umur dalam kelompok usia 16 sampai
30 tahun bisa dikatakan sebagai pemuda, pemuda pada usia tersebut bisa dikatakan
masuk dalam usia yang sangat diandalkan dalam proses pembangunan bangsa.
Agar peran generasi muda dalam pemberantasan korupsi ini dapat dilakukan
efektif yakni dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai anti korupsi, dengan begitu
proses pencegahan ini sangat penting untuk dilakukan dalam mengatasi masalah
korupsi, Tindakan pencegahan akan mempunyai dampak positif terhadap proses
pemberantasan korupsi, bahwa pencegahan dan tindakan preventif akan lebih
bermanfaat dalam mengatasi permasalahan korupsi daripada dengan melakukan
tindakan sanksi hukum yang tinggi. Tindakan pencegahan korupsi ini dapat
dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: (1) Melaksanakan pendidikan anti korupsi.
(2) Melaksanakan sosialisasi anti korupsi. (3) Melaksanakan pengawasan kepada
pemerintah.2
Atas dasar latar belakang tersebut untuk memaksimalkan peran pemuda
dalam pemberantasan tindak pidana korupsi maka kami mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara akan mengadakan penyuluhan hukum yang
berjudul “Peran Generasi Muda dalam Pemberantasan Korupsi”.
1.2. Permasalahan
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penyuluhan ini adalah mengenai
hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana Gambaran Tindak Pidana Korupsi Yang Terjadi Di
Indonesia ?
2. Bagaimana Peran Generasi Muda Dalam Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi ?
2
Tiga Strategi Mencegah Korupsi, di akses dari https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-kpk/1482-
tiga-strategi-mencegah-korupsi, pada tanggal 03 Oktober 2020.
1.3. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari proposal kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui gambaran umum tentang korupsi yang ada di Indonesia.
2. Mengetahui persepsi masyarakat tentang korupsi.
3. Mengetahui peran generasi muda dalam mencegah tindak pidana korupsi
4. Mengetahui dampak dari korupsi
BAB II
SOLUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA
3
Widarso Gondodiwirjo & Dardji Darmodihardjo, Penyalahgunaan Narkotika dan Pembinaan
Generasi Muda, (Malang: Universitas Brawijaya, 1974), hlm.47- 49
B. Korupsi
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia korupsi secara harfiah berarti:
buruk, rusak, suka memakai barang (uang) yang dipercayakan padanya,
dapat disogok (melalui kekuasaannya untuk kepentingan pribadi). Adapun
arti terminologinya, korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang
negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.4
Bab III
Metode Pelaksanaan
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai
Pustaka,:Jakarta, 1995), hlm. 527
Sasaran kegiatan yang merupakan objek yang menjadi sasaran dari
pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Yaitu para ganerasi muda yakni para siswa/i
yang di sekolah.
Bab IV
Jadwal dan Biaya Pelaksanaan
d. Lain-Lain
N Volume Biaya Satuan
Uraian Kegiatan Biaya (Rp)
o Kegiatan (Rp)