Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANTONIUS SITANGGANG

NIM : 170200048
MATA KULIAH : METODE PENELITAN HUKUM
GRUP :C
“reading never stop if i stop reading one minute i will be stupid or no days without book”

Latar Belakang
Pasar modal merupakan suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi
jangka panjang suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk modal sendiri
atau hutang yang berupa sekuritas atau lembar-lembar saham atau obligasi. Menurut
Suhartono dan Fadillah (2009) pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang diterbitknya serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan perubahan yang


signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulaimelakukan transaksi ekonomi melalui
berbagai cara, salah satunya adalah dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui
pasar modal. Pasar modal dibentuk untuk mempermudah para investor mendapatkan asset
danmempermudah perusahaan menjual asset. Perkembangan pasar modal dari tahun ke
tahun mengalami kenaikan. Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya
hingga menghasilkan Bursa efek jakarta yang merupakan satu - satunya bursa efek di
indonesia. aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para investor dan
perusahaan melakukan transaksi ekonomi.

Tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. bahwa Pasar Modal mempunyai
peran yang strategis dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan
bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Agar Pasar Modal dapat
berkembang dibutuhkan adanya landasan hukum yang kukuh untuk lebih menjamin
kepastian hukum pihak-pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal, serta melindungi
kepentingan masyarakat pemodal dari praktik yang merugikan.

Sejalan dengan hasil-hasil yang dicapai pembangunan nasional serta dalam rangka
antisipasi atas globalisasi ekonomi, Undang-undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang
Penetapan Undang- undang Darurat tentang Bursa (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor
79) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67) dipandang sudah
tidak sesuai lagi dengan keadaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Undang-
undang tentang Pasar Modal ( Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 ) sangatlah penting
untuk menjamin kepastian hukum pihak-pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal.
Industri perbankan di Indonesia memiliki kerawanan substansial. Meski bebas dari bisnis
keluarga, peta perbankan tidak lepas dari pemilik mayoritas yang umumnya pihak asing.
Penegakan hukum merupakan sisi paling terbengkalai di Indonesia ini.
Sebagian besar masalah yang menyebabkan krisis ekonomi adalah dilanggarnya
aturan hukum, misalnya pelanggaran BMPK (batas maksimal pemberian kredit). Kemudian,
usaha memulihkan perekonomian juga terhambat akibat rendahnya penegakan hukum.
Indonesia pernah memiliki kondisi perekonomian yang cukup menjanjikan pada tahun 1980
sampai pertengahan tahun 1990-an, segala sesuatu dapat tercukupi dengan hasil dan sumber
daya dalam negeri. Strategi yang dilakukan oleh pemerintah saat itu adalah mengundang
para investor asing, khususnya investasi jangka panjang/langsung (PMA). Kebijakan
penanaman modal asing (PMA) ini didukung karena penanaman modal sangatlah signifikan
dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dari segi manfaatnya ada dua akibat dari
penanaman modal yang menguntungkan Indonesia. Pertama, meningkatnya pendapatan rill.
Kedua adanya manfaat yang tidak langsung, seperti diperkenalkannya teknologi dan
pengetahuan yang baru. Selain itu penanaman modal juga berfungsi untuk memperbesar
devisa Indonesia melalui ekspor produksi Indonesia ke luar negeri. Tetapi masuknya
investasi asing ke Indonesia dalam kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan.

Karena banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke


Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus
investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum,
tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan otonomi daerah
yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi permasalahan baru dalam kegiatan
investasi di beberapa daerah. Memasuki tahun 2007, semua indikator makro ekonomi
menunjukkan semakin membaiknya iklim dunia usaha, institusi perbankan yang kian
berpeluang untuk meningkatkan penyaluran kredit, kian meningkatnya investor confidence,
dan country risk yang juga membaik, kinerja pemerintahan yang secara umum mulai dapat
dipercaya, walaupun masih ada berbagai ketidakberesan yang perlu segera dibenahi di
sektor birokrasi dan penegakkan hukum.

Masuknya perusahaan asing dalam kegiatan investasi di Indonesia dimaksudkan


sebagai pelengkap untuk mengisi sektor-sektor usaha dan industri yang belum dapat
dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak swasta nasional, baik karena alasana teknologi,
manajemen, maupun alasan permodalan. Modal asing juga diharapkan secara langsung
maupun tidak langsung dapat lebih merangsang dan menggairahkan iklim atau kehidupan
dunia usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai upaya menembus jaringan pemasaran
internasional melalui jaringan yang mereka miliki. Selanjutnya modal asing diharapkan
secara langsung dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi Indonesia.

Bagi negara Indonesia, pesatnya aliran modal adalah kesempatan bagus untuk
memperoleh biaya dalam membangun perekonomian. Selain itu juga penanaman modal
asing atau investor asing dapat berdampak buruk bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.
Di Indonesia, pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana pendanaan
usaha yang dilakukan oleh pemilik modal (investor) atau sebagai sarana bagi perusahaan
untuk mendapatkan dana dari masyarakat atau investor. Kedua, pasar modal merupakan
sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti obligasi,
reksadana, saham, dan lain-lain. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi
di bidang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah
menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi
mereka,dan sekaligus memberikan konstribusi yang besar bagi perkembangan
perekonomian Negara kita.

Anda mungkin juga menyukai