NIM : 043007215
Tugas Tutorial 3
Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan konsep dan teori yang tepat!
1. Cobalah Anda bandingkan Teori Administrasi Publik dari pendapat Stephen P. Robbins dan
Stephen Bailey! (Skor 30)
2. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan publik? Kemukakan contoh kasus
evaluasi kebijakan publik yang pernah Anda temukan atau Anda dapatkan dari internet!
(Skor 40)
3. Apakah yang dimaksud ekologi dalam administrasi negara, dan apakah ekologi tersebut
mempengaruhi sistem administrasi negara yang ada di suatu negara? Jelaskan! (Skor 30).
Jawab :
Teori deskriptif
Teori normatif
Teori Asumtif
Teori instrumental
• Perbandingan dari ke Teori Administrasi Publik menurut Stephen P. Robbins dan Stephen
Bailey yaitu :
a. Teori Hubungan Masyarakat (menurut Stephen P. Robbins memiliki persamaan dengan Teori
Deskriptif (menurut Stephen Bailey) dimana pembahasannya mengenai berbagai hubungan
dengan lingkungan kerjanya.
b. Stephen P. Robbins menuebut istilah Teori Pengambil Keputusan sedangkan Stephen Bailey
menyebutnya dengan Teori Normatif yaitu alternative keputusan yang seharusnya diambil oleh
penyelenggara administrasi public.
2. Evaluasi merupakan salah satu tahapan penting dalam proses kebijakan publik, namun
seringkali tahapan ini diabaikan dan hanya berakhir pada tahap implementasi. Evaluasi
adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan. Evaluasi kebijakan
digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kebijakan
publik. Menurut Muhadjir dalam Widodo mengemukakan “Evaluasi kebijakan publik
merupakan suatu proses untuk menilai seberapa jauh suatu kebijakan publik dapat
“membuahkan hasil”, yaitu dengan membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan
tujuan dan/atau target kebijakan publik yang ditentukan”. Dalam bahasa yang lebih
singkat Jones mengartikan evaluasi adalah “Kegiatan yang bertujuan untuk menilai
“manfaat” suatu kebijakan”. Serta secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan
sebagai “Kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang menyangkut
substansi, implementasi, dan dampak”.40 Hal ini berarti bahwa proses evaluasi tidah
hanya dapat dilakukan pada tahapan akhir saja, melainkan keseluruhan dari proses
kebijakan dapat dievaluasi.
Curhatan Prita diketahui oleh media, sehingga mereka mengekspos hal ini dalam penerbitan
beritanya. Ada yang melalui surat kabar, internet dan TV yang nyata-nyatanya disaksikan oleh
hampir seluruh masyarakat Indonesia. Akibatnya hamper semua orang membicarakan kasus ini
sepanjang waktu, kemudian muncul Pro dan Kontra terhadap Prita di masyarakat. Ada pihak
yang mendukung Prita dan ada pihak yang tidak suka kepada Prita. Di pihak lain RS Omni
Internasional menggugat Prita secara Perdata dan Pidana sehingga dia sempat dipenjara karena
melakukan pencemaran nama baik.
Hal ini menjadi mengkhawatirkan di dalam masyarakat karena banyak yang berbeda argumen
sehingga ditakutkan akan ada pihak-pihak yang memancing terjadinya keributan Pada akhirnya
pemerintah mengagendakan kasus Prita sebagai kasus yang harus diselesaikan dengan segera,
karena bisa mengganggu stabilitas nasional. Mulanya Pemerintah berusaha memfasilitasi mediasi
antara Prita dengan pihak RS, namun tidak menemui jalan keluar. Sehingga kasus ini akhirnya
diselesaikan di ranah hukum.
2. Kasus Darsem
Siapa rakyat Indonesia yang tidak tahu Darsem ? dia-lah seorang WNI yang bekerja sebagai
TKW di Arab Saudi yang akan menjalani hukum pancung akibat membunuh majikannya sendiri.
Awalnya berita ini menjadi pembicaraan karena menyangkut nyawa sesorang, ditambah lagi dia
akan dihukum mati di negara orang. Hampir seluruh media di tanah air memberitakan kasus ini.
Dalam beberapa hari saja pemberitaan dan pembicaraan mengenai Darsem semakin banyak di
dengar. Hal ini juga dikarenakan sebelumnya juga ada TKW Indonesia yang telah dipancung
pemerintah Arab Saudi yaitu Sumiati. Penyebab dipancungnya Sumiati sama dengan Darsem
yaitu membunuh majikan.
Muncul keprihatinan masyarakat Indonesia terhadap Darsem, sebagai salah satu pahlawan devisa
negara dia banyak dibela oleh masyarakat, bahkan ada gerakan sejuta koin untuk Darsem yang
dipelopori oleh masyarakat sebagai bentuk keprihatinan. Melihat bahwa kasus Darsem ini
menjadi hot topic di masyarakat, apalagi ini menyangkut nyawa seorang WNI di luar negeri,
maka pemerintah harus mengambil kebijakan. Setelah mengadakan perundingan, akhirnya
Pemerintah melalui menteri luar negeri Martin Natalegawa dan juga Dubes RI di Arab Saudi
menebus Darsem dengan sejumlah uang agar bebas dari hukuman pancung. Darsem akhirnya
pulang ke tanah air.
3. Kasus Manohara
Tersebar issue mengenai penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang
dilakukan oleh sang pangeran Kelantan, Malaysia terhadap istrinya Manohara Odelia Pinot yang
merupakan wanita asal Indonesia.
Munculnya kasus ini menjadi tranding topic dalam setiap pemberitaan media massa tanah air.
Dikarenakan ini menyangkut kehormatan seorang istri yang merupakan perempuan asli
Indonesia. Di samping itu, hal ini juga memunculkan kembali rivalitas yang terjadi antara
Indonesia dan Malaysia yang selama ini memang selalu berkonflik, terlebih lagi KDRT ini
dilakukan oleh sang pangeran Kelantan terhadap istrinya seorang warga negara Indonesia.
Akibat pemberitaan ini, masyarakat menjadi simpati terhadap Manohara, apalagi mendengar
langsung curhatan Ibunda Manohara di salah satu stasiun TV Nasional. Dalam curhatannya,
ibunda Manohara sangat berharap kepada pemerintah agar bisa menyelesaikan kasus ini dan
membawa Manohara kembali pulang ke tanah air. Mau tidak mau kasus ini menjadi urusan
pemerintah karena ini menyangkut tugas negara yaitu memberikan perlindungan pada setiap
warga negara yang ada di luar negeri. Pada akhirnya Pemerintah Indonesia dan Malaysia
melakukan mediasi untuk penyelesaian kasus ini. Hasil mediasi memutuskan bahwa Manohara
bisa pulang ke tanah air.
4. Kasus Nazaruddin
Kasus ini bermula ketika tertangkapnya Sesmenpora Wafid Muharam yang disuap oleh
pengusaha pemenang tender pembangunan wisma atlet Palembang. Nama Nazaruddin pun
terlibat karena berusaha menyuap Wafid melalui Mindo Rosalina Manulang agar tutup mulut.
Namun kasus ini terus berlanjut dan ditangani oleh KPK
Sebagai seorang anggota Komisi III DPR RI, apalagi sebagai seorang bendahara partai penguasa
saat ini, pemberitaan Nazaruddin sangat cepat. Seluruh media memberitakan hal ini sepanjang
hari. Kemudian mereka juga menelusuri kebenaran kabar ini.
Namun belum sempat dimintai keterangan oleh penegak hukum, Nazaruddin sudah kabur ke luar
negeri. Kaburnya Nazzaruddin membuat seluruh masyarakat mendesak dan menuntut pemerintah
agar kasus ini dibongkar habis sampai ke akar-akarnya, karena masyarakat sudah bosan dengan
oknum pejabat yang korup. Takut akan aksi demo dari mahasiswa yang menuntut kasus ini
secepatnya diusut, Pemerintah akhipnya mengirimkan red notice kepada Interpol agar
menangkap Nazaruddin. Pada akhirnya Pelarian Nazaruddin berakhir di Kolombia, dia ditangkap
Interpol Kolombia di salah satu bandara. Mengetahui bahwa Nazaruddin tertangkap di
Kolombia, pemerintah membentuk tim penjemput Nazaruddin yang terdiri dari bagian imigrasi,
KPK, dan Polri. Hingga saat ini proses hukumnya masih berjalan.