NIM : 043007215
Carilah 5 iklan yang terlihat di lingkungan Anda baik dari televisi, lingkungan rumah yang
memiliki kesalahan penggunaan bahasa Indonesia kemudian perbaiki kesalahan tersebut.
Pada contoh peristiwa tutur dalam iklan rokok Gudang Garam Merah di atas terlihat adanya
penggunaan campur kode. Penggunaan tersebut terdapat pada kata nggak dan kata yes. Kata
nggak merupakan kata non baku dari tidak. Penggunaan kata tersebut bertujuan untuk
mengakrabkan suasana. Kata yes merupakan kata yang diambil dari bahasa Inggris yang dipakai
untuk menciptakan sebuah suasana yang modern. Dari tuturan bintang iklan tersebut diharapkan
pada para konsumen untuk tertarik pada produk yang mereka iklankan.
Pada contoh peristiwa tutur dalam iklan Gilet Goal di atas terlihat adanya penggunaan campur
bahasa. Penggunaan tersebut terdapat pada kata Aye dan kata dipiara. Kata Aye merupakan kata
non baku dari Saya. dan penggunaan kata dipiara seharusnya dipelihara. Komunikasi dalam iklan
tersebut menggunakan pendekatan bahasa daerah Betawi sebagai segmentasi wilayah Ibukota
Jakarta.
3. Iklan MC Donald
KONTEKS : Banyak muda-mudi berjoget di sebuah diskotik. Kemudian
Narfaubah menawarkan hadiah mobil Kuda Grandia dan 10 motor, serta hadiah lainnya bagi
yang makan di Mc Donald karena setiap makan di sana mendapat undian langsung dengan cara
menggosok undaian tersebut. Ditampilkan juga 1 mobil Kuda Grandia, 10 motor, serta hadiah
menarik lainnya.
BIU : muncul lagi dengan seorang pemuda yang membawa segelas Coca Cola dan dia pura-pura
mengambil hadiah yang ditawarkan. Di akhir iklan, ditampakkan logo Mc Donald dengan slogan
“Mana lagi selain di Mc D”
BIU : Gosok dan menangkan 2 Mitsubishi Kuda Grandia, 10 sepeda motor
Piagio, serta hadiah lainnya. Wacaoo! Jangan sampai hadiahmu diambil
orang. Scratch and Wiiin…!
Pada penggunaan kalimat daiatas terdapat penggunaan bahasa ragam non formal, yakni
: Scratch dan Wiin. Pada penggunaan kalimat daiatas terdapat penggunaan bahasa ragam non
formal, yakni : Scratch dan Wiin. pola pilihan bahasa, dan faktor-faktor yang menyebabkan
pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan televisi tersebut adalah keinginan untuk terlihat
modern dengan penggunaan bahasa Inggris.
Ada kesalahan dalam bahasa nyikat yang seharusnya merupakan kata kerja menyikat didalam
iklan tersebut. selain itu, Penggunaan kata menghapus noda kurang efektif dalam kegiatan
menyikat gigi, seharusnya menggunakan bahasa menghilangkan noda.
Dalam iklan Pasta Gigi Pepsodent Progressif di atas berusaha memberikan cara baru dalam
membersihkan gigi dengan sikat gigi, yaitu dengan memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang
memiliki fungsi tambahan untuk memutihkan gigi. Iklan tersebut berusaha meyakinkan bahwa
menggosok gigi dengan sikat tidak hanya untuk membersihkan gigi dari sisa makanan tetapi juga
untuk memutihkan warna gigi.
Gambar visual yang ditampilkan adalah aktifitas sekelompok orang yang menggosok gigi
dengan jenis sikat gigi yang berbeda. Karena menggosok gigi adalah kegiatan yang tidak resmi
maka bahasa yang digunakan juga berada dalam ragam tidak resmi.
Lazim nya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang formal, penggunaan bahasa „Gak‟, dan
„aja‟ merupakan kesalahan. harusnya adalah „ Tidak‟ dan „Saja‟. Kesalahan dalam kalimat
tersebut adalah merupakan penyingkatan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.
Demikian lah, contoh-contoh penggunaan bahasa Indonesia yang kurang efektif dalam iklan TV.
namun, harus tetap diingat dalam setiap iklan, memunculkan unsur pengingat (catcher) baik
yang berupa suara (audio), gambar (visual), maupun bahasa (verbal) menjadi sangat penting
sehingga suatu saat, dengan hanya mendengar, melihat, atau membaca pengingat itu, konsumen
langsung terhubung dengan produk yang diiklankan.
Sebagai masyarakat, pembaca juga harus mampu membedakan dan mengkoreksi penggunaan
bahasa Indonesia yang tidak tepat dalam iklan. sehingga sebagai generasi penerus, Pembaca
tidak menghilangkan pengetahuan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(TIM)