Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 3

MATAKULIAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA ADPU4130

NAMA : SITI NUR AFIFAH

NIM : 044263034

Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan konsep dan teori yang tepat!

1. Cobalah Anda bandingkan Teori Administrasi Publik dari pendapat Stephen P. Robbins dan
Stephen Bailey! (Skor 30)
2. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan publik? Kemukakan contoh kasus
evaluasi kebijakan publik yang pernah Anda temukan atau Anda dapatkan dari internet!
(Skor 40)
3. Apakah yang dimaksud ekologi dalam administrasi negara, dan apakah ekologi tersebut
mempengaruhi sistem administrasi negara yang ada di suatu negara? Jelaskan! (Skor 30).

JAWABAN TUGAS 3

1. Perbandingan Teori Administrasi Publik dari Pendapat Stephen P. Robbins danStephen


BaileyStephen P. Robbins, yang mengajukan lima teori administrasi, sebagai berikut:
1) Teori hubungan manusia yaitu teori untuk menguji hubungan antara produktifitas
denganlingkungan fisik.
2) Teori pengambilan keputusan yaitu teori berasumsi bahwa yanga menjadi
intiadministrasi adalah pengambil keputusan.
3) Teori perilaku yaitu teori memahami akan pentingnya faktor perilaku manusia
sebagaialat utama dalam upaya mencapai tujuan.
4) Teori sistem yaitu teori yang memandang organisasi sebagai suatu system
yangmenampilkan karakteristik sebagai penerima masukan, pengolah dan
penghasil kebijakan.
5) Teori kotingensi teori untuk mencari beberapa karakteristik umum yang melekat
padasituasi-situasi tertentu yang memungkinkan melakukan kualifikasi pada situai
khusus.

Sedangkan Stephen K. Bailey, mengajukan empat teori administrasi negara, sebagai


berikut:
a. Teori deskriptif, teori yang mendeskriptifkan struktur bertingkat dan berbagai
hubungandengan lingkungan kerjanya.
b. Teori normatif, teori yang mengutamakan nilai-nilai pada penyelenggara
administrasi.
c. Teori asumtif, yakni teori yang memahami realitas seorang administrator.
d. Teori instrument, yaitu peningkatan teknik-teknik manajerial dalam rangka
efisiensi danefektifitas pencapaian tujuan publik

2. Pengertian Dan Contoh Kasus Evaluasi Kebijakan Publik

Pengertian evaluasi kebijakan publik adalah sebuah penilaian terhadap kebijakan-


kebijakan politik dalam bidang sosial yang menyangkut kehidupan publik. Evaluasi
merupakan salah satu tingkatan di dalam proses kebijakan publik, evaluasi adalah suatu
cara untuk menilai apakah suatu kebijakan atau program itu berjalan dengan baik atau
tidak. Evaluasi mempunyai definisi yang beragam, William N. Dunn, memberikan arti
pada istilah evaluasi bahwa: “Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan
penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian (assessment), kata-kata
yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya.
Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai
nilai atau manfaat hasil kebijakan” (Dunn, 2003).

Pengertian evaluasi kebijakan publik di atas menjelaskan bahwa evaluasi kebijakan


merupakan hasil kebijakan dimana pada kenyataannya mempunyai nilai dari hasil tujuan
atau sasaran kebijakan. Bagian akhir dari suatu proses kebijakan adalah evaluasi
kebijakan. Menurut Lester dan Stewart yang dikutip oleh Leo Agustino dalam bukunya
yang berjudul Dasar-Dasar Kebijakan Publik bahwa evaluasi ditujukan untuk melihat
sebagian-sebagian kegagalan suatu kebijakan dan untuk mengetahui apakah kebijakan
telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat menghasilkan dampak yang diinginkan (Dalam
Leo, 2006:186). Jadi, evaluasi dilakukan karena tidak semua program kebijakan publik
dapat meraih hasil yang diinginkan.
Adapun menurut Taliziduhu Ndraha dalam buku Konsep Administrasi dan Administrasi
di Indonesia berpendapat bahwa evaluasi merupakan proses perbandingan antara standar
dengan fakta dan analisa hasilnya (Ndraha, 1989). Kesimpulannya adalah perbandingan
antara tujuan yang hendak dicapai dalam penyelesaian masalah dengan kejadian yang
sebenarnya, sehingga dapat disimpulkan dengan analisa akhir apakah suatu kebijakan
harus direvisi atau dilanjutkan. Sudarwan Danim mengemukakan definisi penilaian
(evaluating) adalah: “Proses pengukuran dan perbandingan dari hasil-hasil pekerjaan
yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya.

Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam definisi tersebut, yaitu:
1. Bahwa penilaian merupakan fungsi organik karena pelaksanaan fungsi tersebut turut
menentukan mati hidupnya suatu organisasi.
2. Bahwa penilaiaan itu adalah suatu proses yang berarti bahwa penilaian adalah
kegiatan yang terus menerus dilakukan oleh administrasi dan manajemen.
3. Bahwa penilaian menunjukkan jurang pemisah antara hasil pelaksanaan yang
sesungguhnya dengan hasil yang seharusnya dicapai” (Danim, 2000).

Pendapat di atas dapat diperoleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur serta membandingkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan yang
telah dicapai dengan hasil yang seharusnya menurut rencana. Sehingga diperoleh
informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan, serta dapat dilakukan perbaikan
bila terjadi penyimpangan di dalamnya. Menurut Muchsin, evaluasi kebijakan pemerintah
adalah sebagai hakim yang menentukan kebijakan yang ada telah sukses atau gagal
mencapai tujuan dan dampak-dampaknya (Muchsin dan Fadillah, 2002:110). Evaluasi
kebijakan pemerintah dapat dikatakan sebagai dasar apakah kebijakan yang ada layak
untuk dilanjutkan, direvisi atau bahkan dihentikan sama sekali.

Contoh Kasus Evaluasi Kebijakan Publik

 Kasus Prita Mulyasari Kasus ini bermula ketika seorang ibu bernama Prita curhat
melalui jejaring social facebook mengenai pelayanan Rumah Sakit Omni
Internasional yang tidak memadai di Tengerang. Dia mengeluarkan unek-uneknya
atau kejengkelannya terhadap pelayanan RS yang dianggapnya tidak professional.
Curhatan Prita diketahui oleh media, sehingga mereka mengekspos hal ini dalam
penerbitan beritanya. Ada yang melalui surat kabar, internet dan TV yang nyata-
nyatanya disaksikan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Akibatnya
hamper semua orang membicarakan kasus ini sepanjang waktu, kemudian muncul
Pro dan Kontra terhadap Prita di masyarakat. Ada pihak yang mendukung Prita
dan ada pihak yang tidak suka kepada Prita. Di pihak lain RS Omni Internasional
menggugat Prita secara Perdata dan Pidana sehingga dia sempat dipenjara karena
melakukan pencemaran nama baik. Hal ini menjadi mengkhawatirkan di dalam
masyarakat karena banyak yang berbeda argumen sehingga ditakutkan akan ada
pihak-pihak yang memancing terjadinya keributan Pada akhirnya pemerintah
mengagendakan kasus Prita sebagai kasus yang harus diselesaikan dengan segera,
karena bisa mengganggu stabilitas nasional. Mulanya Pemerintah berusaha
memfasilitasi mediasi antara Prita dengan pihak RS, namun tidak menemui jalan
keluar. Sehingga kasus ini akhirnya diselesaikan di ranah hukum.

 Kasus Darsem Siapa rakyat Indonesia yang tidak tahu Darsem ? dia-lah seorang
WNI yang bekerja sebagai TKW di Arab Saudi yang akan menjalani hukum
pancung akibat membunuh majikannya sendiri. Awalnya berita ini menjadi
pembicaraan karena menyangkut nyawa sesorang, ditambah lagi dia akan
dihukum mati di negara orang. Hampir seluruh media di tanah air memberitakan
kasus ini. Dalam beberapa hari saja pemberitaan dan pembicaraan mengenai
Darsem semakin banyak di dengar. Hal ini juga dikarenakan sebelumnya juga ada
TKW Indonesia yang telah dipancung pemerintah Arab Saudi yaitu Sumiati.
Penyebab dipancungnya Sumiati sama dengan Darsem yaitu membunuh majikan.
Muncul keprihatinan masyarakat Indonesia terhadap Darsem, sebagai salah satu
pahlawan devisa negara dia banyak dibela oleh masyarakat, bahkan ada gerakan
sejuta koin untuk Darsem yang dipelopori oleh masyarakat sebagai bentuk
keprihatinan. Melihat bahwa kasus Darsem ini menjadi hot topic di masyarakat,
apalagi ini menyangkut nyawa seorang WNI di luar negeri, maka pemerintah
harus mengambil kebijakan. Setelah mengadakan perundingan, akhirnya
Pemerintah melalui menteri luar negeri Martin Natalegawa dan juga Dubes RI di
Arab Saudi menebus Darsem dengan sejumlah uang agar bebas dari hukuman
pancung. Darsem akhirnya pulang ke tanah air.

 Kasus Manohara Tersebar issue mengenai penganiayaan dan kekerasan dalam


rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh sang pangeran Kelantan, Malaysia
terhadap istrinya Manohara Odelia Pinot yang merupakan wanita asal Indonesia.
Munculnya kasus ini menjadi tranding topic dalam setiap pemberitaan media
massa tanah air. Dikarenakan ini menyangkut kehormatan seorang istri yang
merupakan perempuan asli Indonesia. Di samping itu, hal ini juga memunculkan
kembali rivalitas yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia yang selama ini
memang selalu berkonflik, terlebih lagi KDRT ini dilakukan oleh sang pangeran
Kelantan terhadap istrinya seorang warga negara Indonesia. Akibat pemberitaan
ini, masyarakat menjadi simpati terhadap Manohara, apalagi mendengar langsung
curhatan Ibunda Manohara di salah satu stasiun TV Nasional. Dalam curhatannya,
ibunda Manohara sangat berharap kepada pemerintah agar bisa menyelesaikan
kasus ini dan membawa Manohara kembali pulang ke tanah air. Mau tidak mau
kasus ini menjadi urusan pemerintah karena ini menyangkut tugas negara yaitu
memberikan perlindungan pada setiap warga negara yang ada di luar negeri. Pada
akhirnya Pemerintah Indonesia dan Malaysia melakukan mediasi untuk
penyelesaian kasus ini. Hasil mediasi memutuskan bahwa Manohara bisa pulang
ke tanah air.

3. Apakah yang dimaksud ekologi dalam administrasi negara, dan apakah ekologi tersebut
mempengaruhi sistem administrasi negara yang ada di suatu negara? Jelaskan! (Skor 30).

Ekologi Administrasi Negara : Serangkaian proses yg terorganisir dari suatu aktivitas


publik atau kenegaraan yg bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui
perbaikan - perbaikan terutama dibidang organisasi, sumber daya manusia dan keuangan.

Hubungan antara sistem administrasi negara dengan ekologinya sangat erat, dimana
sistem administrasi negara dipengaruhi oleh segala macam hal yang terjadi
disekelilingnya. Berbagai macam pengaruh yang berasal dari lingkungan mengalir masuk
kedalam sistem administrasi.

Anda mungkin juga menyukai