Anda di halaman 1dari 35

Sistem Manajemen K3 secara keseluruhan

Meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,


Tanggung jawab, Prosedur, Proses dan
Sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian,
Pengkajian, K3 dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna tercipta tempat kerja yg aman,efesien
dan produktif.
Ruang Lingkup
 Pembahasan ruang lingkup mencakup Aspek:

 Normatif, berkaitan ketentuan peraturan per


udangan.

Administratif, berkaitan dengan prosedur dan


kelengkapan dokumen.

Teknis berkaitan dengan konsep SMK3.


DASAR HUKUM & REF. SMK3

U.U. K.K. No. 1 Tahun 1970, 12 Januari 1970

U. U. No.13 Tahun 2003


Ketenagakerjaan
Pasal 87 :

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang


terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan SMK3 sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diatur dengan P.P.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor :
PER. 05 /MEN / 1996 - Tentang SMK3 -
12 Desember 1996.

P.P.R.I - No.50 - Tahun 2012 - Tentang


Penerapan SMK3- 12 April 2012.

* ILCI / DNV / ISRS


* OHSAS 18001 : 2007
* Five Star System
* Process Safety Management
(PSM)
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.

Bab.I- Psl.1- PP. 50 – 2012


* Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi

* Mencegah dan mengurangi kec. kerja dan


penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja, dan /atau serikat
pekerja/serikat buruh, serta

* Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,


dan efisien untuk mendorong produktivitas.
(1) Setiap perusahaan wajib* menerapkan SMK3 di
perusahaannya :

* Mempekerjakan pekerja / buruh paling


sedikit 100 orang atau
* Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi **
** Perusahaan memp. potensi bahaya yg dapat :
Mengakibatkan kecelakaan yang merugikan
jiwa manusia, terganggunya proses produksi
dan pencemaran lingkungan kerja.
PENERAPAN /PEDOMAN SMK3 Meliputi :

Penetapan
Kebijakan K3

Peninjauan &
Peningkatan Perencanaan
Kinerja SMK3 K3

Pemantauan Pelaksanaan
& Evaluasi Rencana K3
Kinerja K3

Psl.6
1.ORGANISASI K3 PADA POSISI
STRATEGIS
2.MENYEDIAAN ANGGARAN
3.SDM BERTANGGUNG JAWAB
4, PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
Penetapan Kebijakan K3
• Tertulis
• Ditandatangani oleh pengusaha dan atau
pengurus
• Kerangka dan program kerja yang bersifat
umum dan atau operasional.
• Dibuat melalui konsultasi antara pengurus
dan wakil tenaga kerja
• Disosialisasikan/disebarluaskan
• Bersifat dinamik dan ditinjau ulang agar
tetap up to date
Penetapan
Kebijakan K3

 Kebijakan K3 - Pengusaha

 Penyusunan Kebijakan K3 - paling sedikit harus :


a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 - antara lain meliputi :

 Identifikasi potensi bahaya, penilaian & pengendalian resiko

 Peninjauan sebab akibat kejadian yg membahayakan

b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus


menerus dan

c. Memperhatikan masukan dari pekerja/ serikat pekerja


lanjutan

 Kebijakan K3 - paling sedikit memuat :

a. Visi/ Misi

b. Tujuan perusahaan

c. Komitmen & tekad melaksanakan kebijakan,

d. Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan


perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan
/ atau operasional

 Kebijakan K3 – disebarluaskan : seluruh karyawan,


pihak lain yg terkait.
II. Perencanaan K3

Disusun untuk menghasilkan rencana K3 mengacu pada kebijakan K3.

Mempertimbangkan :
a.Hasil penelaahan awal
b.Identifikasi bahaya, penilaian & pengendalian resiko, peraturan per-
undang- undangan & persyaratan lainnya
c.SDM yang dimiliki
d.Dalam menyusun rencana K3 - melibatkan Ahli K3, P2K3 (Bipatrid)
& pihak terkait lainnya

Rencana K3 paling sedikit memuat :


Tujuan & Sasaran - Skala Prioritas - Pengendalian Bahaya - Penetapan
Sumber daya - jangka waktu pelaksanaan - indikator pencapaian
dan sistem pertanggung jawaban
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT (HSE) OBJECTIVES
PERIODE : JANUARI 2022 - DESEMBER 2022

No OBJECTIVES ACTION PLAN TARGET STATUS


1 Penempatan & Melaksanakan safety Setiap ada kasus
Pengangkatan orientasi/induksi untuk karyawan
Karyawan ( Hiring & baru (biasa) serta pengawas dan Setiap ada tamu
Placement) yang-baru dipromosikan menjadi
(Program Induksi/ Safety pengawas.
Orientasi ) Memberikan penjelasan kepada tamu
yang berkunjung ke tempat kerja
tentang semua ketentuan perusahaan
dan masalah K3L.
2 Pertemuan Kelompok  Manajemen melaksanakan Juli 2021
(Group Meeting) kunjungan ke lapangan Setiap 3 bulan
 Melaksanakan Management Setiap 1 bulan
Coordination Meeting Setiap ada
 Melaksanakan Monthly Safety kegiatan.
Meeting
 Melaksanakan Safety talks (tool
box meeting ditempat kerja)
Disiapkan oleh Diketahui oleh, Disetujui oleh

Ketua K3 Direktur RS Direktur Utama


III. Pelaksanaan
Rencana K3

 Didukung oleh SDM dibidang K3, prasarana dan sarana


 SDM harus memiliki :

* Kompetensi kerja - bersertifikat

* Berwenang dengan K3 - surat penunjukan dari yang berwenang

 Prasarana & sarana paling sedikit terdiri dari :

* Organization Chart (HSE)

* Budget (investasi)
* Prosedur Operasi, Sistem informasi, Pelaporan & dokumentasi

* Instruksi kerja
ORGANIZATION
CHART

Direktur
Utama

Direktur RS Ketua
K3

Manajer Manajer Manajer Manajer


Keuangan SDM Logistics Proyek
Pelaksanaan
Rencana K3

LAPORAN KECELAKAAN **

U.U. No. 1 TH 1970 – K.K. - Pasal 11

1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yg terjadi


dalam tempat kerja yg dipimpinnya pada pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai


termaksud dalam ayat (1) diatur dgn peraturan perundangan
C. Pelaksanaan
Rencana K3

Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan


(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
Pasal 2
1. Pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja dipimpinnya

2. Kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari :


* Kecelakaan Kerja.
* Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan limbah.
* Kejadian berbahaya lainnya.
C. Pelaksanaan
Rencana K3

Pasal 3

Kewajiban melaporkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1


berlaku bagi pengurus atau pengusaha yang telah dan yang belum
mengikutsertakan pekerjaannya kedalam program Jamsostek
berdasarkan U.U. No. 3 Tahun 1992

Pasal 4
1. Di laporkan secara tertulis ke Kakandepnaker/ Kakadisnaker dalam
waktu 2 x 24 jam sejak kejadian dengan formulir bentuk 3 KK2 A.

2. Dapat dilaporkan secara lisan sebelum dilaporkan secara tertulis


Manajemen Resiko
Risk Management

Suatu proses manajemen


keselamatan kerja dengan tujuan
untuk memperkecil resiko akibat
kecelakaan atau bila mungkin
menghilangkannya sama sekali
Resiko
Bahaya
sifat-sifat yang ada dan melekat
pada suatu bahan (material)/
kondisi atau proses kec. 1. …. Akibat bahaya
2. Resiko - Kombinasi
antara dari suatu bahaya
tertentu bila bahaya
tersebut terjadi.
Consequences adalah tingkat
keparahan dari suatu
kecelakaan yang mungkin
terjadi.
Klasifikasi Resiko
Identifikasi sumber bahaya

Faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan


seseorang dalam melakukan pekerjaan
Lingkungan kerja Mekanis (Alat dan mesin)
Lingkungan kerja Fisik (Bising, Panas)
Lingkungan kerja Kimiawi (Bahan Kimia Berbahaya)
Lingkungan kerja Biologis (Bibit penyakit - Virus)

Lingkungan kerja Fisiologis (kerja terlalu berat,


monoton dan tidak ergonomis,)
Lingkungan kerja Psikologis :
Hubungan kerja : Kepemimpinan, sistem kerja, jenis kerja
tidak sesuai, mangkir, sakit atau izin tinggi,
Analisa Keselamatan Pekerjaan
Job Safety Analysis

Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko


Hazard Identification & Risk Assessment
Empat Langkah Dalam Melaksanakan JSA

Seleksi pekerjaan kritis jobs/tasks yang akan dianalisa


(Select Critical Jobs or Tasks)

Uraikan pekerjaan menjadi langkah - langkah kerja secara


berurutan (Break jobs/Tasks down into steps)

Identifikasi Potensi Bahaya


(Pinpoint Loss exposures)

Tulis Saran - saran Pengendalian


(Write and Develop Controls / Procedures)
LEMBAR KERJA JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Judul Pekerjaan : No. Pekerjaan : Revisi :

Lokasi : Tanggal : Halaman :

PERALATAN PELINDUNG DAN sistem YANG DIIZINKAN UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN INI
Safety Leather Goggles Work Permit System
Helmet Gloves
Safety Rubber Barricade Radio Communication
Shoes Gloves

Safety Safety Fire


Glasses Harness Extinguisher
Ear Plug / Face Lock Out/
Muff Shield Tag Out

Rekomendasi Untuk Menghilangkan atau


Langkah- Langkah Dasar Potensi Bahaya Mengurangi Bahaya dan Resiko Penanggung Jawab
Pekerjaan
1. Pengangkutan manual  Terluka pada tangan  Pekerja harus menggunakan APD Pengawas pekerja
 Terkilir atau patah dengan benar dan sesuai
tulang pada anggota  Daya angkat tiap pekerja dibatasi
badan maksimal 20 Kg / pekerja

Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh,


Metode Penetapan Tingkat Resiko adalah
tingkatan resiko yang diakibatkan adanya hazard
setelah besarnya probability & Consequences
ditentukan.

TINGKAT RESIKO
H H H H
PROBABILITY / M M H H
LIKELIHOOD / L L M H
KEMUNGKINAN
L M H

AKIBAT BAHAYA =
CONSEQUENCES / HAZARD
EFFECT
URUTAN PENGENDALIAN RESIKO

1. Identifikasi semua kerugian yang terpapar

2. Evaluasi setiap resiko

3. Pengendalian (Kontrol ) :
Kembangkan suatu perencanaan dengan :
* Teknik Eliminasi / Penghapusan (Elimination Technique)
* Teknik Substitusi / Penggantian (Substitution Technique)
* Teknik Pengendalian Rekayasa (Engineering Control Technique) - Isolasi
atau pisahkan benda, daerah atau proses yang berbahaya tsb. dari PEME
* Teknik Pengendalian Administratif (Administrative Control Technique) -
prosedur, JSA / RA, Work Permit System, Pelatihan, Refusal to work
* PPE - Penggunaan PPE merupakan cara terakhir yang harus dilakukan
apabila cara- cara tersebut diatas sudah tidak mungkin untuk dilakukan.
4. Monitoring - Inspeksi, uji (Competency)
Sistem Manajemen Resiko
Urutan Pengendalian Resiko (Hirarki)

1. Kenali semua paparan kerugian (Identifikasi)

2. Nilai setiap Resiko (Evaluasi)

3. Buat suatu perencanaan (Pengendalian / Kontrol):


Hilangkan Penggantian Toleransi Transfer
Hindari atau Lakukan Tingkat
dan/ Resiko dapat dan/ Asuransikan
hilangkan dan/ kegiatan
atau atau
paparan atau pengontrolan Diterima atau tidak
yang Kerugian & •Eng, Adm, diasuransikan
merugikan keselamatan •PPE

4. Monitor (diukur/ Inspeksi, evaluasi/ Uji Kompetensi, koreksi)


IV. Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3

 Melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan


Audit internal SMK3 (SDM- Kompeten)
 Dapat menggunakan pihak lain-
- (tidak ada SDM Kompeten)

 Hasil pemantauan & evaluasi dilaporkan


- Pengusaha
- Untuk melakukan tindakan perbaikan.

 Pelaksanaan pemantauan & evaluasi kinerja K3


dilakukan berdasarkan peraturan per-U.U.
Menjamin kesesuaian & efektifitas Penerapan SMK3,
Setidak- tidaknya meliputi :
-Kebijakan
-Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan & Evaluasi

Hasil peninjauan digunakan u/ perbaikan dan peningkatan kinerja

 Perbaikan & Peningkatan kinerja dapat dilakukan dgn pertimbangan :


•Perubahan Peraturan Per-U.U
•Tuntutan pihak terkait & pasar
•Perubahan struktur organisasi, perkembangan Ilmu penget. /teknologi
•Hasil kajian kec.
•Masukan dari pekerja.
Pembuktian Penerapan SMK3
(PENILAIAN SMK3)

Audit SMK3 – pemeriksaan secara sistematis & independen terhadap


pemenuhan kriteria yg telah ditetapkan U/ mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan & dilaksanakan
dalam penerapan SMK3 di Perusahaan. (Psl.1)

 Int. & Ext. (lembaga Audit independen -ditunjuk Menakertrans


- permohonan perusahaan

 Perusahaan (potensi bahaya tinggi) wajib melakukan


penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan per.U.U.

 Penilaian melalui Audit SMK3 – 12 E.

 Hasil Audit sebagai bahan pertimbangan dalam upaya


peningkatan SMK3.

Anda mungkin juga menyukai