Anda di halaman 1dari 9

KRITERIA AIR BERSIH

Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

1.  Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir
tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran
yang terkandung di dalamnya.

2.  Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan,
misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar
dan lain-lain.

3.  Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut
tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa
asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.

4.  Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air
yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh
mikroorganisme air.

5.  Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam,
sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)

6.  Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida,
senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.

7.  Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium (Ca2+)dan
magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di
bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Air sadah
dapat juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air
dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang
dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air
sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka
panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion
tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi,
mangan dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya
sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 – 0,5
ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium : 30 – 150 ppm.

8.  Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat
dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan limpa,
yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih,
bakteri tersebut akan mati.
Air Bersih yang Layak Minum dan Dikonsumsi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan sekali banyak air bersih. Agar sehat, kita disarankan
minum air putih 8 gelas sehari atau kurang lebih 2 L tiap harinya. Selain minum, saat memasak terutama
masakan berkuah seperti sop, kita menggunakan banyak air bersih. Selain itu, kita menggunakan air
untuk berbagai keperluan, seperti mencuci atau mandi walaupun untuk aktivitas mencuci atau mandi
standar kebersihan air yang digunakan mungkin berbeda.

Masalahnya, jumlah air yang layak dikonsumsi saat ini makin lama makin berkurang. Bahkan saat ini,
dari seluruh air yang ada di dunia, HANYA 1% yang layak minum. Apabila kita mengkonsumsi air yang
tidak layak dikonsumsi, maka bisa jadi kita terkena penyakit berbahaya. Data dari USAID tahun 2008,
ketersediaan air bersih di Indonesia baru mencapai 49% pada 2007, dengan separuh penduduk
Indonesia masih mengandalkan sumber air minum dari air permukaan, air sumur gali, air sungai, dan air
hujan yang tidak terlindungi yang sebagian besar tercemar oleh koli tinja. Dikatakan oleh ahli
hidrogeologis Prof Dr Sari Bahagiarti, jumlah air tawar di bumi hanya 4%,dengan hanya kurang dari 1%
adalah air yang bisa dikonsumsi. Karena jumlah air bersih yang makin berkurang, maka kita harus makin
berhati-hari dalam menggunakan air yang kita minum atau masak.

Parameter Air Layak Dikonsumsi

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air
Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum
apabila dimasak.

Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas parameter fisik,
parameter kimiawi, parameter mikrobiologis.

1.     Parameter Fisik

Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan
tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak
menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air
telah tercemar.

2.    Parameter Kimia


Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta
logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan
detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi
dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ
terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak

3.    Parameter Mikrobiologis

Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia colli, Clostridium perfringens,
Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang
singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri coliform (E.coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak
ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses
pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran
bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. typhii (penyebab typhus), kolera, dan
disentri.

Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air yang layak konsumsi adalah
kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral
dalam air adalah: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan chlorine. Air yang
mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang dengan
cara direbus. Mineral yang baik bagi tubuh manusia adalah mineral organik yang berasal dari sayur,
buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air disebut mineral nonorganik atau mineral dari benda
mati yang tidak bisa diuraikan oleh tubuh.

Bila terlalu banyak mineral nonorganik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka seiring berjalannya
waktu akan mengendap di dalam tubuh yang berakibat tersumbatnya bagian tubuh. Misal bila
mengendap di mata mengakibatkan katarak, pada ginjal/empedu mengakibatkan batu ginjal/batu
empedu, pada pembuluh darah mengakibatkan pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi,
stroke, pada otak mengakibatkan Parkinson, pada persendian tulang mengakibatkan pengapuran, dll.

Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS <100. Pada dasarnya
kategori air menurut TDS terbagi menjadi 4:

·         Lebih dari 100 ppm : bukan air minum

·         10 – 100 ppm: air minum

·         1 – 10 ppm : air murni

·         0 ppm : air organik

Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik. Beberapa di
antaranya seperti dikutip dari Indiastudychannel adalah:
Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah
kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi
warna merah kecoklatan.

1.     Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat
seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun
partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.

2.    Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit,
pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.

3.    Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa
berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.

4.    Rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara
sungai.

5.    Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu
sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.

 Kualitas Air yang Baik Secara Fisiknya

Kualitas air yang baik sangatlah diperlukan untuk kebutuhan hidup manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh
karena itu kita perlu mengetahui ciri-ciri kualitas air yang baik untuk dikonsumsi khususnya oleh
manusia.

Berikut ini kita membahas tentang kualitas air yang baik secara fisik. Kualitas air yang baik secara fisik
adalah;

1.     Rasa

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau
bakteri.usur lain yang masuk kedalam badan air

2.    Bau

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat
organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama
sistem sanitasi.

3.    Suhu

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi sehingga akan
membentuk O2 lebih banyak  lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh
aktifitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya
matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.

4.    Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, kekeruhan juga
dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan
hadirnya pencemaran melalui buangan sedang warna air tergantung pada warna buangan yang
memasuki badan air.

5.    TDS atua jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)

Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 C –
105 C dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari
garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut.

Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20 sampai dengan 1000 mg/l
dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, disamping itu pada
semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai
derajat dari pencemaran (sutrisno, 1991).

Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik sebagai air minum,
banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang
menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu
bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual

Berhati-hati Dalam Mengkonsumsi Minuman dan Makanan

Nah, tidak setiap hari kita mengkonsumsi air di dalam rumah. Ada kalanya, saat kita dalam perjalanan
atau bekerja di kantor, kita membeli air minum atau makanan. Hindari mengkonsumsi air jika airnya
berasa aneh, atau berbau. Selain itu jangan mengkonsumsi air minum yang warnanya tampak keruh.
Tidak semua penyedia makanan dan minuman memperhatikan kebersihan air yang digunakannya
karena keterbatasan akses air di daerah perkotaan. Perhatikanlah lokasi penyedia makanan dan
minuman dengan seksama. Tanyakanlah sumber air yang digunakan untuk memasak. Penggunaan air
tanah dengan kedalaman hanya 10-15 m menyebabkan air dapat tercemar oleh nitrat yang sangat
berbahaya bagi tubuh dalam 20 hingga 30 tahun kemudian. Nitrat adalah senyawa yang banyak
dihasilkan dari limbah, baik limbah kotoran manusia, limbah industri atau limbah organik lainnya seperti
hasil samping dari penggunaan pupuk pertanian. Senyawa nitrat dapat menahan perembesan air
kedalam tanah dan banyak mencemari sumber air dangkal.

“Hindari minum air dari air tanah dangkal yang kurang dari 15 meter dan hindari membuat sumur dekat
septitank. Sekali sebuah senyawa nitrat masuk dan mengendap dalam tubuh, dibutuhkan 6.000 liter air
untuk menghilangkannya,” (Dr Heru – Ahli Hidrogeologis Universitas Gadjah Mada)
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen kesehatan, syarat-
syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme
yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di
minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002)

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah
tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.

Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, namun banyak zat berbahaya, terutama
logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai
negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air.

Air organik

Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air)
itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air adalah mineral anorganik, seperti
Ferrum, Merkuri, Alumunium.

Untuk mengukur kadar kemurnian air dari mineral anoragnik digunakan TDS meter (Total Dissolved
Solids meter), yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair. Satuan yang
digunakan adalah ppm (part per million) atau bagian per sejuta.

Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya (TDS) adalah:

·         > 100 ppm    : bukan air minum

·         10 - 100 ppm: air minum

·         1 - 10 ppm    : air murni

·         0 ppm          : air organik

Neraca Air Daerah Aliran Sungai (DAS)

P = Ro + Ea ±  S

P     = presipitasi jatuh di DAS

Ea   = evapotranspirasi actual

Ro   = run off keluar DAS di outlet

 S = perubahan simpanan air


Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere ke
permukaan bumi, yang biasa disebut dengan hujan.

Evapotranspirasi adalah jumlah banyaknya air yang menguap dari tubuh perairan dan melalui
metabolisme tanaman akibat adanya pemanasan dari matahari

Evapotranspirasi adalah gabungan dari evaporasi dan transpirasi.

Evaporasi:

-          Penguapan dari permukaan air

-          Dipengaruhi oleh: perbedaan tekanan uap, air, suhu, dan angin.

Transpirasi:

-          Penguapan melalui vegetasi

-          Dipengaruhi: jenis vegetasi, kondisi cuaca.

Run off atau limpasan permukaan adalah apabila intensitas hjanyang jatuh di suatu DAS melebihi
kapasitas infiltrasi,setelah laju infiltrsi terpenuhi air akan mengisi cekungan-cekungan pada permukaan
tanah.Setelah cekungan-cekungan tersebut penuh,selanjutnya air akan mengalir (melimpas) diatas
permukaan tanah.

Fr +Qi = Qo + Eta + C ±  ∆Sg

Neraca Air Akuifer

                                                                     

Masukan :

Fr           = perkolasi

Qi          = aliran air tanah dari hulu

Simpanan air tanah:

∆Sg       = perubahan simpanan air tanah

Keluaran :
Qo       = aliran air tanah keluar dari kolom akuifer

Eta       = evapotranspirasi actual

Qex     = debit pompa sumur

C         = air kapiler

Perkolasi adalah proses masuknya air di dalam lapisan tanah yang lebih dalam.

Persamaan Neraca Air Tanah

Fr + Qi = Qo +Eta + C ± ∆Sg

Keterangan :

Masukan :

Fr      : perkolasi

Qi      : aliran air tanah dari hulu masuk ke akuifer

Simpanan Air Tanah :

∆Sg   : perubahan simpanan air tanah

Keluaran :

Qo     : aliran air tanah keluar dari kolom akuifer

Eta    : evapotranspiras actual

Qex   : debit pemanfaatan air tanaah

C        : Air Kapiler

Neraca Air Pada Kolom Tanah

Fr + Qsi + C = Qso + Qo + Eta ±∆S

Masukan;

Fr      : infiltrasi. Fr (P+Qsi) – Qso)

Qsi    : overlandflow masuk ke petak tanah

P        : hujan jatuh ke petak tanah

Qi      : aliran bawah permukaan masuk ke kolom tanah


C        : air kapiler dari air tanah

Keluaran :

Ea      : evapotranspirasi

Fr      : Perkolasi

Qo     : aliran bawah permukaan keluardari kolom tanah

Qso    : overlandflow keluar dari petak tanah

Simpanan Air :

∆S     : perubahan simpanan air dalam kolom tanah ( perubahan soil moisture )

Anda mungkin juga menyukai