Anda di halaman 1dari 19

Penanganan Limbah

Industri Pangan (7)


Diah Ajeng Setiawati
Tahapan pengolahan limbah cair:

1. pengolahan primer (mechanical treatment),


2. pengolahan sekunder (biological
treatment),
3. pengolahan tersier (advanced treatment),
4. desinfeksi,
5. pengolahan lumpur (sludge treatment).

Baku mutu limbah cair (efluen): batas kadar yang


diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk
dibuang dari sumber pencemaran ke badan/sumber air.
Tertiery Treatment granular filtration

Filtration
Menghilangkan sisa
mikroorganisme yang tidak
mengendap dan padatan
tersuspensi lainnya.

a. granular filtration
sand filters atau multimedia
filters
b. membrane filtration
• Filtrasi Membran
Air limbah dialirkan pada membran
dengan ukuran pori tertentu sehingga
bahan pencemar dengan ukuran lebih
besar daripada ukuran pori membran
tertahan.
Membrane filtration
Dibedakan menjadi microfiltration (0.1 μm), nanofiltration (0.01 μm),
ultrafiltration (0.001 μm), dan reverse osmosis (0.0001 μm).
Carbon Adsorption
Beberapa bahan organik terlarut
resisten dari secondary
treatment dan bertahan
dalam filtrasi effluent
(refractory organics)

Karbon aktif: luas permukaan


sangat besar (100-3000
m2/g), mengadsorpsi
pencemar lebih banyak.
Produksi karbon aktif
a. Produksi secara fisika
Pemanasan karbon padat pada suhu tinggi (600-900C), kondisi kurang
oksigen, penambahan uap air atau CO2
b. Produksi secara kimia
Penambahan bahan kimia (KOH, NaOH, dll)
Phosphorus Removal
Dalam air limbah fosfor berupa mono-hidrogen fosfat
(HPO42)
Untuk mengurangi eutrofikasi, fosfor diendapkan secara
kimia dengan menambahkan ferric chloride, alum atau
lime

• Nitrogen control
Untuk mengontrol pertumbuhan alga, perlu untuk
menghilangkan nitrogen dari air limbah.
Proses dapat dilakukan secara biologis
(nitrifikasi/denitrifikasi) atau kimia (amonia stripping).
Tahapan pengolahan limbah cair:

1. pengolahan primer (mechanical


treatment)
2. Pengolahan sekunder (biological
treatment)
3. Pengolahan tersier(tertiary treatment)
4. desinfeksi
5. pengolahanlumpur (sludge treatment)

Baku mutu limbah cair (efluen): batas kadar yang


diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk
dibuang dari sumber pencemaran ke badan/sumber air.
Desinfeksi (Desinfection)
 Bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme
patogen yang ada dalam limbah cair.

 Mekanisme Proses Desinfeksi:

1. Menghancurkan dinding sel

2. Mengubah permeabilitas dinding sel

3. Mengubah sifat koloid protoplasma

4. Menghambat / merusak aktivitas enzim


Cara-cara Desinfeksi
1. Cara Fisik

a. Pemanasan (pendidihan 5-20 menit)

b. Penyinaran dg sinar UV atau gamma

c. Mekanis (sedimentasi, filtrasi)

2. Cara Kimia

d. Penambahan oksidator ( Cl2 , O3)

e. Penambahan asam/basa (HCl, NaOH)


 Dalam menentukan perlakuan / desinfektan, beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :

1. Daya racun zat,

2. Waktu kontak yang diperlukan,

3. Efektivitas zat,

4. Kadar dosis yang digunakan,

5. Tidak bersifat toksik terhadap manusia dan hewan,

6. Tahan terhadap air,

7. Biaya (murah)

 Proses desinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan setelah proses


pengolahan limbah selesai, sebelum limbah dibuang ke lingkungan.
Metode umum desinfeksi: ozon, klorin, sinar
ultraviolet

Faktor yang mempengaruhi efektivitas disinfeksi:


1. kualitas air yang diolah
2. jenis desinfektan yang digunakan
3. dosis desinfektan
4. variabel lingkungan lain

Contoh: Air keruh tidak akan efektif karena padatan


dapat melindungi organisme, terutama dari sinar
ultraviolet atau jika waktu kontak rendah.
Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

 Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder,


maupun tersier, akan menghasilkan endapan polutan (lumpur)
 Lumpur tersebut tidak dapat dibuang secara langsung, perlu
diolah lebih dulu
 Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah
dengan cara diurai/dicerna secara anaerob (anaerob
digestion)
 Alternatif disposal:

1. dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill),

2. dijadikan pupuk kompos

3. dibakar (incinerated).
Sludge Treatment
Focused

1. reducing sludge weight and volume to reduce disposal


costs

Water removal is the primary means of weight and volume


reduction

2. reducing potential health risks of disposal options.

Pathogen destruction is frequently accomplished through


heating during thermophilic digestion, composting, or
incineration.
Thickener
Belt Press Machine
Referensi
1. Penanganan Limbah Industri Pangan (Betty SLJ,
Winiati PR)
2. Chemistry for Environmental Engineering and Science
(Sawyer, McCarty, Parkin)

Anda mungkin juga menyukai