Sumber air baku yang digunakan kegiatan budidaya tambak udang PT. Shrimpi Daya
Lestari adalah air laut. Kapasitas pengambilan air untuk proses budidaya tambak udang
sendiri sebesar 25.000 m3.
Gambar diatas merupakan outlet dari IPAL PT. Shrimpi Daya Lestari.
Kualitas sumber air
Sumber air untuk budidaya tambak udang dari kegiatan PT. Shrimpi Daya
Lestari adalah air laut pantai penyak, yang berada tepat di depan dari kegiatan
budidaya tambak udang milik PT. Shrimpi Daya Lestari. Sumber air laut yang
dijadikan sumber air dilakukan pengecekan laboratorium ke Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Kelas I Palembang, dari
hasil uji laboratorium tersebut semua parameter dalam kondisi baik yang artinya
masih memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan.
Tabel 1. Hasil Uji Laboratorium Inlet Sumber Air Budidaya Tambak Udang PT.
Shrimpi Daya Lestari.
Kondisi air sungai juga tidak layak untuk dimanfaatkan oleh masyarakat karena tingkat
kekeruhannya tinggi dilihat secara fisik. Oleh karena itu sungai penyak tidak digunakan
sebagai sumber air untuk memenuhi kehidupan sehari-hari warga setempat.
Informasi ekosistem sumber air laut
Ekosistem air laut atau ekosistem bahari merupakan ekosistem yang ada di perairan laut,
terdiri dari ekosistem perairan dalam, ekosistem perairan pasang laut, dan ekosistem pantai
pasir bitarol/dangkal. Ekosistem laut mempunyai ciri-ciri umum yaitu :
1. Mempunyai salinitas tinggi, jika semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
2. NaCl lebih mendominasi mineral laut mencapai 75%.
3. Cuaca dan iklim tidak begitu berpengaruh pada ekosistem laut.
4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Ekosistem laut juga memiliki peran yang begitu penting untuk lingkungan di daratan. 50%
oksigen yang dihisap organisme di daratan yang berasal dari fitoplankton di lautan. Habitat
pantai (hutan bakau, estuari, dsb) adalah kawasan yang sangat produktif di bumi. Ekosistem
terumbu karang menyediakan sumber makanan serta tempat berlindung untuk berbagai jenis
organisme dengan keanekaragaman hayati tingkat tinggi dilautan. Komunitas ekosistem
perairan dalam di Indonesia belum banyak diketahui secara pasti. Hal tersebut disebabkan
belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti perairan dalam, namun secara umum
keanekaragaman komunitas kehidupan yang ada diperairan dalam itu tidaklah setinggi
ekosistem ditempat lain. Komunitas yang ada hanya konsumen dan pengurai, tidak dapat
produsen sebab pada daerah ini cahaya matahari tidak dapat tembus. Makanan konsumen
berasal dari plankton yang mengendap serta vaktor yang sudah mati. Jadi didalam laut ini
terjadi peristiwa makan dan dimakan hewan-hewan yang hidup diperairan dalam warnanya
gelap serta memiliki mata yang indah yang peka dan mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya
terjadi sebab gerakan air di pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air tersebut
digantikan air pada daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapisan
bawah ke atas.
Titik asupan air baku yang diambil oleh PT. Shrimpi Daya Lestari untuk budidaya
tambak udang vannamei, diambil dari air laut pantai penyak yang berada disebrang
jalan dari lokasi tambak budidaya udang PT. Shrimpi Daya Lestari kemudian air
tersebut dialirkan kerumah pompa air baku dengan pipa air tersebut di tanam
dibawah jalan raya koba.
Kemudian air laut dari titik asupan air baku dipompa menggunakan pompa yang ada
didalam rumah pompa diatas, kemudian dialirkan ke tangki reservoir, di tangki
reservoir dilakukan pengendapan agar air yang digunakan untuk budidaya tambak
udang bersih dari kotoran-kotoran yang ada pada air laut yang digunakan dimana
ikut masuk ke reservoir melalui perpipaan air baku milik PT. Shrimpi Daya Lestari.
Kolam Budidaya
Kolam Budidaya
Udang
Udang
Kolam Budidaya
Kolam Budidaya
Udang
Udang
g. Titik Pembuangan
g. Pengelolaan lumpur
Lumpur dari kegiatan budidaya tambak udang dikumpulkan dan diolah menjadi
untuk pupuk organik. Digunakan untuk pupuk organik karena lumpur dari budidaya
tambak udang mengandung bahan-bahan organik yaitu kotoran udang tersebut.
Tabel 4 Hasil Laboratorium Titik Outlet dari IPAL PT. Shrimpi Daya Lestari
Baku
No Parameter Satuan Mutu Hasil
1 TDS mg/L 2000 980
2 pH - 6 s/d 9 6,64
3 Suhu oC 38 28,8
4 Khlorin Bebas mg/L 1 0,1
5 Nitrat mg/L 20 0,665
6 Sulfida mg/L 0,5 0,05
7 Minyak dan lemak mg/L 10 <1,61
8 Total Nitrogen mg/L 30 5,06
9 Sianida mg/L 0,05 0,011
10 TSS mg/L 200 38
11 Nitrit mg/L 1 0,0722
12 Amonia mg/L 5 1,26
13 COD mg/L 100 26,6
14 Logam Fe mg/L 5 < 0,0478
15 Logam Mn mg/L 2 < 0,0150
16 Logam Cu mg/L 2 < 0,0193
17 Logam Zn mg/L 5 < 0,0203
18 Logam Pb mg/L 0,1 < 0,0250
19 Logam Cd mg/L 0,05 < 0,00456
20 BOD mg/L 50 9,56
21 Total Coli MPN/100 ml 10.000 < 1,80
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup UPTD Laboratorium Provinsi Bangka Belitung
Dari hasil pada tabel diatas semua parameter yang dilakukan uji laboratorium dari
sampel outlet IPAL PT. Shrimpi Daya Lestari tidak ada parameter yang melebihi baku
mutu yang telah ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku. Dengan hasil uji laboratorium
diatas dapat disimpulkan air limbah yang dibuang ke badan air sungai penyak dari
kegiatan budidaya tambak udang PT. Shrimpi Daya Lestari dikategorikan kualitas baik.
Dan IPAL dari PT. Shrimpi Daya Lestari dapat disimpulkan bekerja dengan maksimal
sehingga menghasilkan air limbah dengan kualitas air tidak melebihi baku mutu yang
ditetapkan.
c. Lokasi dan Titik Koordinat
Kondisi saluran pembuangan dari IPAL PT. Shrimpi Daya Lestari menuju titik outlet
sungai penyak.
V. Upaya Melakukan Pengelolaan Air Limbah
a. Meminimalisasi Air Limbah
IPAL tambak udang milik PT. Shrimpi Daya Lestari memiliki empat bagian
yaitu, kolam pengendapan pada bak inlet, dimana di dalam bak tersebut adalah
tempat membuang air limbah pertama kali agar kadar TSS (Total Suspended
Solid) yang tinggi dan bau busuk dari H2S turun dan sisa endapannya bisa dibuat
pupuk. Dari kolam tersebut, sisa air limbah masuk ke kolam oksigenasi atau
aerasi, pada tahap ini untuk menaikkan kadar oksigen dan menurunkan kadar
BOD (kebutuhan oksigen biologis). Selanjutnya masuk ke kolam biokonversi
untuk mengubah nutrien yang bisa menyebabkan eutrofikasi menjadi bermanfaat
bagi organisma lain, baru sisa terakhir ini masuk ke kolam penampungan untuk
selanjutnya dibuang ke badan air penerima air limbah.
b. Efisiensi Air dan Efisiensi Energi
Cara melakukan water treatment untuk kolam budidaya udang adalah salah satu
langkah penting di antara langkah-langkah budidaya udang lainnya. Water
treatment atau tatacara pengolahan air merupakan faktor penting yang mesti
diperhatikan saat membudidayakan udang. Ada beberapa metode water treatmen
budidaya tambak udang yaitu melalui pemasangan kincir angin atau water
treatment dengan tandor air (tangki reservoir).
1) Tandon air memiliki manfaat sebagai pengontrol kualitas air dari sumber
pemasukan airnya. Air yang menggenangi tandor yang berasal dari
sumbernya. Sementara kondisi air yang berasal dari sumber ini
bergantung pada cuaca atau kondisi lainnya yang memengaruhi kualitas
air. Dengan adanya tandon air, dimaksudkan untuk memilah, mana kadar
air yang baik untuk tambak budidaya udang dan mana yang kurang baik.
2) Adanya tandon air dapat menjadi media uji coba air yang nantinya akan
digunakan dalam tambak. Adanya uji coba air di dalam tandon ini
difungsikan sebagai seleksi atau media pemilahan agar air yang nantinya
menggenangi tambak memiliki kualitas terbaik dan aman dari berbagai
kemungkinan bahaya bagi produksi budidaya udang.
3) Peranan tandon air selanjutnya dlam pengairan tambak air adalah sebagai
sumber plankton yang bermanfaat untuk kesuburan atau kualitas yang
baik untuk air. Biasanya, jika cuaca sedang mendung atau sedang musim
hujan, air pada tambak akan sulit dibentuk karena kekurangan plankton.
Dengan adanya tandon air, dapat membantu dalam memenuhi kebuthan
kandungan plankton di dalam air pada tambak.
4) Adanya tandor air ialah sebagai penyeleksi air yang baik untuk tambak
dan air yang kurang baik untuk tambak. Tandon air hanya akan
memberikan keluaran air yang baik untuk tambak, sementara yang kurang
baik akan tersaring pada tandon air. Ini jelas sangat berperan penting
karena budidaya udang yang berkualitas baik bersumber dari pasokan air
yang steril dan tergolong tidak berbahaya.
5) Keuntungan lainnya dari menggunakan tandon air adalah, kesuburan atau
kualitas air di dalam tambak akan bertambah baik seiring waktu karena
sedikit demi sedikit tumbuh biota air dengan nilai ekonomis pada tandon
air.
6) Keuntungan lainnya juga bisa efisiensi penggunaan air baku, dikarenakan
menggunakan tandon air atau tangki reservoir kegiatan budidaya tambak
udang mempunyai tampungan air jika terjadi masalah pada pompa untuk
asupan air baku, dan penggunaan air lebih teratur dikarenakan budidaya
udang ini akan menggunakan air baku yang ada pada tandon air atau
tangki reservoir terlebih dahulu setelah habis barulah tambak akan
menyedot asupan air baku dari sumber airnya.
VI. Penangan Kondisi Darurat Pencemaran Air dan Prosedur Operasional Standar
Tanggap Darurat IPAL.
Mekanisme Penanganan
Jika terjadi kondisi darurat yang berkaitan dengan pencemaran air, maka mekanisme
penanganannya adalah :
1. Chief Engineering menerima / mengetahui terjadinya kondisi darurat yang
berkaitan dengan pencemaran air.
2. Chief Engineering bersama tim melakukan pengecekan lapangan.
3. Chief Engineering bersama tim melakukan analisa dan evaluasi atas terjadinya
kondisi darurat tersebut dan menentukan langkah penanganannya.
4. Periksa air limbah di inlet yang masuk ke IPAL, lakukan penganan sesuai
penyimpangan yang ditemukan.
5. Periksa masing – masing diproses yang berlangsung di IPAL.
6. Periksa seluruh mesin dan peralatan IPAL.
7. Melakukan penutupan outlet saluran IPAL.
8. Melakukan penghentian sementara proses kegiatan.
9. Chief Engineering melaporkan kondisi darurat yang terjadi dan memberikan
rekomendasi penanganannya, serta berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.
10. Jika diperlukan ,Chief Engineering dapat menghentikan pembuangan air limbah
ke lingkungan dan untuk air limbah yang dihasilkan dilakukan penyedotan
dengan tangki tinja yang terdaftar pada DPLT TPA .
11. Manager PT. Shrimpi Daya Lestari menerima laporan dan memberikan
persetujuan atas tindakan penanganan kondisi darurat pencemaran air.
12. Chief Engineering melaksanakan penanganan kondisi darurat pencemaran air,
dapat dibantu oleh pihak yang ditunjuk dan memiliki kompentensi untuk
melaksanakan penanganan pencemaran air.
13. Manager memantau dan bertanggung jawab terhadap penanganan kondisi darurat
pencemaran air hingga pencemaran air berhasil ditanggulangi dan kondisi
lingkungan kembali pulih.