Anda di halaman 1dari 17

1

A. JUDUL PROGRAM: Sosialisasi dan Penerapan Teknologi


SederhanaPengolahan Air Permukaan pada Lahan
Gambut Menjadi Air Bersih di Desa Sungsi
Ambawang Kuala
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. Sekitar 70% total
dari komponen biosfer adalah air, namun air bersih yang dapat dimanfaatkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat terbatas. Di Indonesia, permasalahan
kekurangan air bersih sudah merupakan hal yang umum terjadi apalagi pada musim
kemarau. Sebagian besar masyarakat Indonesia memanfaatkan air permukaan sebagai
sumber air baku untuk diolah menjadi air bersih. Air permukaan dapat berupa air
sungai, danau, bendungan, atau sumur dangkal.
Di Kalimantan Barat, sebagian besar sumber air baku yang dimanfaatkan
untuk diolah menjadi air bersih adalah air sungai dan sumur dangkal. Bagi
masyarakat pedalaman yang jauh dari air sungai, air baku yang digunakan berasal
dari air sumur dangkal. Air baku yang berasal dari sumur kualitasnya sangat
tergantung pada jenis tanah. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
Kalimantan Barat, sebagian besar lahan di kalbar merupakan lahan gambut dengan
luas mencapai 1,1 juta hektar atau sekitar …% dari luas Kalimantan Barat.
Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat
yang sebagian besar lahannya berupa lahan gambut. Penyebarannya hampir merata
disetiap kecamatan. Kecamatan Sungai Ambawang tepatnya di Desa Sungai
Ambawang Kuala merupakan desa yang sebagian besar masyaraktnya memanfaatkan
air permukaan berupa air dari sumur dangkal yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air sehari-hari
Air permukaan yang berasal dari lahan gambut memiliki karakteristik kimia
fisika yaitu warnanya merah kecoklatan, mengandung zat organik tinggi serta zat
besi yang cukup tinggi, berbau, rasa asam, pH 3-5 dan tingkat kesadahan rendah.
Dengan sifat karakteristik diatas, maka air baku ini menimbulkan permasalahan
apabila digunakan secara langsung tanpa pengolahan.Permasalahan yang ditimbulkan
2

tidak hanya berupa faktor estetika yang secara kasat mata tidak layak digunakan
tetapi faktor kesehatan juga akan berpengaruh akibat penggunaan air permukaan pada
lahan gambut tanpa pengolahan. Dengan kondisi pH yang asam dan kandungan zat
kimia yang melampaui ambang batas dapat menyebabkan terjangkitnya berbagai
penyakit seperti penyakit kulit dan sebagainya. Untuk itu diperlukan suatu teknologi
yang dapat mengolah air permukaan pada lahan gambut menjadi air bersih yang
ekonomis dan mudah dalam pengaplikasiannya.
Teknologi penjernihan air secara sederhana dengan prinsip koagolasi dan
filtrasi merupakan suatu solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi keluhan
masyarakat desa Ambawang Kuala terhadap air baku yang mereka yang gunakan
salam ini.
Koagulasi merupakan proses pencampuran suatu zat koagulan ke dalam air.
Pencampuran zat koagulan ini akan menyebabkan partikel-partikel air tergabung
membentuk gumpalan-gumpalan dan kemudian mengendap.Koagulasi bertujuan
untuk nenurunkan kekeruhan yang tejadi karena banyaknya padatan yang terlarut
maupun tersuspensi dalam air. Setelah partikel mengendap keadaan air akan asam
sehingga perlu penetralan. Dengan penambahan soda, maka pH air akan netral
kembali dan kandungan aluminiun dari tawas juga akan ikut mengendap.
Setelah partikel-partikel dan zat-zat kimia mengendap, dilakukan proses
filtrasi atau penyaringan terhadap endapan partikel tersebut. Selain berfungsi sebagai
penyaring, dengan adanya karbon aktif yang dirangkai dalam reaktor filtrasi dapat
juga menurunkan bau dan warna pada air karena karbon aktif bersifat absorbsi.
Teknologi ini sanagat mudah dan murah, sehingga dapat diaplikasikan oleh
semua kalangan masyarakat, namun pengetahuan akan teknologi ini sangatlah minim
sehingga perlu suatu sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan masyarakat desa
Sungai Ambawang Kuala mengenai pengolahan air permukaan pada lahan gambut
menjadi air bersih. Dengan demikian, permasalah air bersih di desa tersebut akan
teratasi dan sanitasi masyarakat meningkat.
3

C. PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah dari kegiatan ini yaitu :


1. Bagaimana meningkatkanpengetahuan masyarakat dalam mengolah air gambut
menjadi air bersih.
2. Bagaimana meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat untuk
membuat dan mengoperasikan teknologi yang digunakan dalam mengolah air
gambut menjadi air bersih.

D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat desa Ambawang Kuala akan pentingnya
sanitasi lingkungan dalam pemanfaatan air bersih.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Ambawang Kuala dalam
mengolah air gambut menjadi air bersih.
3. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam membuat dan
mengoperasikan teknologi pengolah air gambut menjadi air bersih.
4. Menciptakan masyarakat yang mandiri dalam penyediaan air bersih guna
mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan air bersih dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) sehingga secara tidak langsung meningkatkan
perekonomian masyarakat desa Ambawang

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Adapun luaran dari kegiatan ini diharapkan :
1. Masyarakat desa Ambawang Kuala mendapatkan pengetahuan dan keterampilan
mengenai pengolahan air permukaan pada lahan gambut menjadi air bersih
2. Masyarakat desa Ambawang Kuala mampu merancang teknologi sederhana untuk
mengolah air permukaan pada lahan gambut menjadi air bersih.
3. Terbentuknya kelompok masyarakat yang mandiri di desa Ambawang Kuala
dalam mengelola air gambut dengan teknologi sederhana menjadi air bersih,
sehingga sanitasi lingkungan masyarakat tersebut meningkat.
4

F. KEGUNAAN PROGRAM
Program ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di desa
Ambawang Kuala. Masyarakat setempat akan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan mengenai cara pengolahan air permukaan pada lahan gambut menjadi
air bersih dengan teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sanitasi masyarakat setempat akan
meningkat dengan mengolah air permukaan pada lahan gambut menjadi air bersih.
Selain itu, dengan adanya keterampilan merancang teknologi pengolah air baku
menjadi air bersih, masyarakat dapatmengurangi pengeluaran yang dialokasikan
untuk kebutuhan air bersih yang selama ini menggunakan air PDAM sebagai
sumber air bersih. Hal ini berarti secara tidak langsung perekonomian masyarakat
desa Ambawang Kuala akan meningkat.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKATSASARAN

Desa Ambawang Kuala merupakan salah satu desa yang terletak di


kecamatan Sungai Ambawang kabupaten Kubu Raya. Desa ini memiliki luas m 3
dengan penduduk ,,,,,,,jiwa(Sensus Penduduk 2010) dan sebagian besar
masarakat di desa ini berprofesi sebagai petani padi.
Sebagian besar penduduk desa Ambawang kuala tidak mendapat
pelayanan air bersih dari PDAM. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
seperti mandi, cuci dan kakus (MCK), masyarakat setempat hanya
menggunakan air permukaan seperti air sungai dan sumur galian tanpa
pengolahan, sedangkan untuk kebutuhan air minum mereka menggunakan air
hujan. Dengan kondisi tanah yang sebagian besar berlahan gambut,
menimbulkan masalah bagi masyarakat setempat untuk menggunakan air sumur
dangkal secara langsung. Secara fisik kimia air gambut berwarna merah
kecoklatan, tingkat kekeruhan tinggi,berbau, pH asam(dibawah 5) dan
kandungan besi yang tinggi sehingga menimbulkan karat pada permukaan air.
Permasalahan yang ditimbulkan yaitu pada saat digunakan untuk mencuci
5

pakaian karena menyebabkan pakaian menjadi kuning. Selain itu, air yang
berasal dari air permukaan pada lahan gambut menyebabkan permasalahan pada
kesehatan kulit karena pH air terlalu rendah. Untuk itu, perlu suatu teknologi
sederhana yang tepat guna untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Teknologi penjernihan air dengan proses koagulasi dan filtrasi
merupakan teknologi yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas.
Koagolasi berfungsi untuk menurunkan tingkat kekeruhan dan kadar besi,
sedangkan filtrasi bertujuan untuk menyaring flog-flog yang telah terbentuk
akibat pemberian koagulan pada proses koagulasi. Filtrsai juga berfungsi
sebagai penyerap bau karena menggunakan karbon aktif yang berfungsi sebagai
absorben. Dengan demikian, permasalahan air besih dapat teratasi dengan cara
yang sederhana dan ekonomis sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan
teknologi ini.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


H.1. Tempat Dan Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung aula balai desa selama 2 hari berturut-turut
dan dilanjutkan dengan konsultasi dan bimbingan rutin kepada para masyarakat desa
Ambawang Kuala pada tiap akhir pekan selama 2 bulan.
H.2. Alat, Bahan dan Perlengkapan Penunjang
Alat dan bahan yang digunakan:
1. Alat yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu gentong air 200 liter, selang,
pompa air, paralon, palu, gergaji, penggali sumur, sekop, sendok semen.
2. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu tawas, soda kue, pasir halus,
kerikil, ijuk, arang, kain kasa, semen, papan, paku,
Peralatan pendukungyang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari :
- Infocus, untuk menampilkan slide interaktif pada saat seminar sehingga
memudahkan peserta dalam menyerap informasi yang disampaikan.
- Laptop, untuk mendokumentasikan secara tekstual selama kegiatan berlangsung.
- Kamera Digital dan Handycamp, untuk mendokumentasikan secara visual selama
kegiatan berlangsung.
6

- Spidol dan Papan Tulis Whiteboard


H.3. Format Kegiatan
` Kegiatan akan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut.Hari pertama yaitu
seminar mengenai pentingnya penggunaan air bersih dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari dan gambaran proses pengolahan air permukaan pada lahan gambut menjadi air
bersih. Seminar ini diadakan di aula kelurahan Sungai Ambawang Kuala. Peserta yang
ikut serta dalam seminar ini yaitu warga sekitar yang berjumlah kurang lebih 20 orang.
Penyampaian materi akan disampaikan oleh salah satu anggota dalam kelompok PKM-M
dan didampingi oleh dosen pembimbing yang menguasai bidang kegiatan ini. Setelah
penyampaian materi selesai, dilanjutkan dengan diskusi panel hingga waktu yang
ditentukan.
Hari kedua yaitu proses perangkaian alat hingga proses pengolahan air baku
menjadi air bersih. Sebelum kegiatan ini berlangsung, seminggu sebelumnya telah
dibangun tempat penampungan air dan sumur galian yang dalamnya berkisar 2m sehingga
pada saat proses penjernihan air dilaksanakan semua persiapan yang diperlukan sudah
siap. Adapun proses kegiatan ini dapat dilihat pada flow chart berikut :

SEMINAR

PERANGKAIAN ALAT

KOAGULASI FILTRASI

PROSES PENJERNIHAN
7

Gambar 1. Rangkaian alat penjernih Gambar 2. Sampel air gambut


air permukaan menjadi air bersih tanpa sebelum diolah dan sesudah
tangki penampung air bersih diolah

Proses koagulasi dan filtrasi pada pengolahan air gambut menjadi air bersih, digambarkan
pada flow chart di bawah ini:

Air baku 180 liter

Dimasukan kedalam gentong Pinguin

Ditambahkan koagulan tawas dan soda kue

Diaduk cepat

Didiamkan 60 menit

Disaring dan difiltrasi (pasir, kerikil, arang, kain kasa)

Air Bersih

Setelah proses kegiatan seminar dan praktek lapangan selesai dilaksanakan, maka kami
akan tetap memantau masyarakat dalam mengaplikasikan sistem pengolahan air bersih
berupa konsultasi yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali selama satu bulan.
8

Gambar 3. Gentong merah tepat air baku Gambar 4. Sumur dangkal


dan gentong biru tempat air hasil olahan. pada lahan gambut

I. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga bulan yakni dari bulan Maret – Mei pada
tahun 2010. Adapun jadwal kegiatan secara rinci sebagai berikut :

Bulan Ke I Bulan Ke II Bulan Ke III


No Jenis Kegiatan 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9
01 Persiapan Kegiatan
02 Penyebaran Undangan Kegiatan
03 Masa Registrasi Peserta
04 Technical Meeting Kegiatan
05 Penggalian sumur dan
pembangunan reservoar
06 Seminar
07 Persiapan Alat dan Bahan
08 Perancangan Alat
09 Uji coba reaktor
10 Bimbingan dan Konsultasi Rutin
11 Pembuatan Laporan Akhir
9

J. BIAYA
Adapun rincian biaya yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu terbagi menjadi
4 bagian,

1. Bahan Habis Pakai


HRG. SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME
(Rp) (Rp)
1 Kertas HVS 3 rim 40.000 120.000
2 Spidol 3 9.000 27.000
3 Seminar Kit dan Diktat 20 pkt 12.500 250.000
4 Tinta Printer 2 set 60.000 120.000
5 Konsumsi Peserta 2hr x 20org 20.000 800.000
6 Tawas 5 kg 25.000 75.000
7 Soda kue 4 bks 2.000 8.000
8 Arang 5 kg 5.000 25.000
9 Kain Kasa 1 m2 12.000 12.000
10 Ijuk 1 ikat 5.000 5.000
11 Pasir Halus 2 m3 20.000 40.000
12 Kerikil 0,5 m3 10.000 5.000
13 Kayu Belian 3x4 4 m 4 batang 175.000 700.000
14 Papan 10x2 4 m 5 keping 20.000 100.000
15 Paku 1,5 inc dan 3,5 inc 1 kg 10.000 10.000
16 Lem Paralon 1 buah 3.000 3.000
17 Semen 2 zak 60.000 120.000
18 Pasir kasar 0,5 m3 80.000 40.000
Jumlah 1 2.460.000

2. Peralatan Penunjang PKM


HRG. SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME
(Rp) (Rp)
1. Sewa Gedung 2 hr 400.000 800.000
2. Sewa Infocus 2 hr 150.000 300.000
3. Sewa Laptop 2 hr 100.000 200.000
4. Sewa Kamera Digital 2 hr 50.000 100.000
5. Spanduk Kegiatan 2 bh 150.000 300.000
6 Selang 6m 25.000 150.000
7 Pompa air 1 buah 500.000 500.000
8 Paralon d=3 cm 10 m 2500 25.000
9 Gentong Air 200 liter 2 buah 250.000 500.000
10 Palu 1 buah 15.000 15.000
10

11 Gergaji 2 buah 20.000 40.000


12 Alat penggali Sumur 1 buah 17.000 17.000
13 Sendok Semen 2 buah 8.000 16.000
14 Sekop 1 buah 30.000 30.000
Jumlah 2 2.993.000

3. Akomodasi Tim
HRG. SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME
(Rp) (Rp)
1 Transportasi 5ltr x 3org 6.000 90.000
2 Pulsa 3 org 100.000 300.000
3 Konsumsi 6hr x 3org 10.000 180.000
4 Upah penggalian sumur 2 orang 100.000 200.000
5 Upah pendirian reservoar 2 orang 100.000 200.000
Jumlah 3 970.000

4. Publikasi dan Dokumentasi


HRG. SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME
(Rp) (Rp)
1 Seminar 1 100.000 100.000
2 Pembuatan Laporan 4 35.000 140.000
3 Cuci Cetak Foto 100 1.500 150.000
Jumlah 4 390.000

Total dana diperlukan = Rp 2.460.000+ Rp 2.993.000+ Rp 970.000 + Rp


390.000
= Rp 6.813.000, -
Terbilang :Enam Juta Delapan Ratus Tiga Belas Ribu Rupiah

L.Lampiran
L.1 Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana
1.1 Ketua
Nama : Jamaludin
NIM : D 14108013
Tempat/Tanggal Lahir : Terentang, 24 Februari 1989
Alamat : Jalan Tanjung Raya II Desa Kapur No 4
11

Nama Orang Tua :

Ayah : Muhammad

Ibu : Baiyah

Pendidikan
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura (2008-sekarang).
2. SMAN 9 Pontianak (2005-2008).
3. SMPN 4 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya (2002-2005)
4. SDN 08 Terentang Kecamatan Kubu Raya (1994-2000)

Pengalaman Penelitian dan penulisan :


1. Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Desa Mandiri Energi (DME) Sebagai Solusi
Masalah Kelistrikan Untuk Memberdayakan Ekonomi Masyarakat di Daerah
Perbatasan”, (2009).
2. Penentuan Efektifitas Ekstrak Antosianin dari Semangka, Tomat, Wortel dan
Kembang Sepatu untuk Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT) Ti02
Nanokristal dalam Upaya Pengembangan Energi Alternatif di Kota Pontianak
3. Pemberdayaan Masyarakat Lemukutan Dengan Konsep One Village One
Product
Lomba yang Pernah Diikuti :

1. Olimpiade Fisika Tingkat SMA se-Kota Pontianak, (2006)


2. Olimpiade Biologi Tingkat SMA se-Kota Pontianak, (2007)
3. Lomba Cepat Tepat Biologi ( MIPA) Se-Kota Pontianak, (2007)
4. Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Kuburaya 2009
Pontianak, 20 Oktober 2010

Jamaludin
NIM D14108013
12

1.2 Anggota 1
Nama : Wiwien Mardianto
NIM : D 141 09 017
Tempat/Tanggal Lahir : Ketapang, 07 Januari 1992
Alamat : Jl. Sungai Raya Dalam Kom. Mitra Indah Utama 6
No.3 B
Nama Orang Tua :
Ayah : Joko Sumantep
Ibu : Susmi
Pendidikan
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura (2009-sekarang)
2. SMA Negeri 1 Ketapang (2006-2009)
3. SMP Negeri 1 Ketapang (2003-2006)
4. SD Negeri 07 Ketapang (1996-2002)

Pontianak, 20 Oktober 2010

Wiwien Mardianto
NIM . D 141 09 017

1.3 Anggota 2
Nama : Nia Febrianti
NIM : D 141 10 027
Tempat/Tanggal Lahir : Ketapang, 24 Februari 1993
Alamat : Jl.Tanjung Sari No. 154
Nama Orang Tua :
Ayah : Hairudin
Ibu : Erni Yuslianti
13

Pendidikan
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura (2010-sekarang)
2. SMA Negeri 1 Ketapang (2007-2010)
3. SMP Negeri 3 Ketapang (2004-2007)
4. SD Negeri09 Ketapang (1999-2004)

Pontianak, 20 Oktober 2010

Nia Febrianti
NIM . D 141 10 027

L.1.2 Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing


Nama Lengkap : Rizki Purnaini ST.MT
NIP : 19720723 199802 2 001
Golongan/ Jabatan Fungsional : III D/Lektor
Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak/ 23 juli 1972
Bidang Keahlian : Air bersih
Kantor/ Unit Kerja : Fakultas Teknik UNTAN/Jurusan Teknik Sipil/
Prodi Teknik Lingkungan
Alamat Kantor : Jl. Ahmad Yani Pontianak, 78124
Alamat Rumah : Jl.Dr. Wahidin Sudirohusodo, Komp. Batara
Indah 1 Blok O, No. 14, Pontianak.
Telepon/Hp : (0561)7094210/081256478272
E-Mail : ailenviro@yahoo.co.id

No Perguruan Tinggi Kota & Negara Tahun Lulus Bidang Studi


1 Institut Teknologi Bandung Bandung & 2003 T.Lingkungan
(ITB) (S-2) Indonesia
2 Sekolah Tinggi Teknik Yogyakarta 1997 T.Lingkungan
Lingkungan (STTL) (S-1) &Indonesia

Pengalaman riset :
14

No Judul Riset Tahun


1 Kajian potensi perempuan dalam Pengelolaan Sumber daya Air di DAS 2006
Mempawah Kalimantan Barat ( Anggota peneliti, Dosen Muda, DIKTI )
2 Penetapan Standar Beban Buangan Organik pada Sungai Jawi dengan 2007
Optimasi Program Dinamik ( Ketua, DIPA Untan )
3 Studi Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mempawah, Kalimantan Barat 2005
( Anggota Peneliti,TPSDP, Kompetisi )
4 Upaya Penanggulangan Sampah Terapung di Parit Pontianak dengan 2004
menggunakan perangkap sampah dari bamboo (Ketua, IPTEKS, DIKTI )
5 Apllikasi metode analytic Hierarchy Process ( AHP ) untuk mendapatkan 2004
Strategi Pengendalian Banjir di kota Pontianak ( Anggota Peneliti, Dosen
Muda, DIKTI )
6 Penggunaan bahan polielektrolit dan garam-garam Al & Fe sebagai 2002
pretreatment pada Pengolahan Limbah Cair Emulsi Minyak dengan
Membran Ultrafiltrasi (tesis, Dana Mandiri)

Pontianak, 20 Oktober 2010

Rizki Purnaini. ST,MT


NIP.19720723 199802 2 001

L.2. Gambaran Teknologi

Teknologi yang diterapkan dalam kegiatan ini yaitu teknologipengolah air


permukaan menjadi air bersih secara sederhana dengan mekanisme koagulasi dan
filtrasi. Prinsip ini disesuaikan dengan kondisi daerah studi yang sebagian besar
15

berlahan gambut. Secara fisik kimia air gambut berwarna merah kecoklatan,
tingkat kekeruhan tinggi, berbau, pH asam (dibawah 5) dan kandungan besi yang
tinggi sehingga menimbulkan karat pada permukaan air. Dengan
mempertimbangkan karekteristik air baku tersebut maka teknologi pengolahan air
dengan koagulasi dan filtrasi dapat diterapkan karena pada prinsipnya koagulasi
nenurunkan tingkat kekeruhan dan kandungan besi dalam air serta filteasi yang
berfungsi sebagai penyaring partikel padat, menyerap bau dan menghilangkan zat
warna pada air.

Gambar 5. Rangkaian Filtrasi Gambar 6. Bak koagulasi dan


penampungan air bersih
16

L.3 Peta Kegiatan

Gambar 7. Peta lokasi Kegiatan PKMM di desa Sungai Ambawang Kuala


17

Anda mungkin juga menyukai