tidak hanya berupa faktor estetika yang secara kasat mata tidak layak digunakan
tetapi faktor kesehatan juga akan berpengaruh akibat penggunaan air permukaan pada
lahan gambut tanpa pengolahan. Dengan kondisi pH yang asam dan kandungan zat
kimia yang melampaui ambang batas dapat menyebabkan terjangkitnya berbagai
penyakit seperti penyakit kulit dan sebagainya. Untuk itu diperlukan suatu teknologi
yang dapat mengolah air permukaan pada lahan gambut menjadi air bersih yang
ekonomis dan mudah dalam pengaplikasiannya.
Teknologi penjernihan air secara sederhana dengan prinsip koagolasi dan
filtrasi merupakan suatu solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi keluhan
masyarakat desa Ambawang Kuala terhadap air baku yang mereka yang gunakan
salam ini.
Koagulasi merupakan proses pencampuran suatu zat koagulan ke dalam air.
Pencampuran zat koagulan ini akan menyebabkan partikel-partikel air tergabung
membentuk gumpalan-gumpalan dan kemudian mengendap.Koagulasi bertujuan
untuk nenurunkan kekeruhan yang tejadi karena banyaknya padatan yang terlarut
maupun tersuspensi dalam air. Setelah partikel mengendap keadaan air akan asam
sehingga perlu penetralan. Dengan penambahan soda, maka pH air akan netral
kembali dan kandungan aluminiun dari tawas juga akan ikut mengendap.
Setelah partikel-partikel dan zat-zat kimia mengendap, dilakukan proses
filtrasi atau penyaringan terhadap endapan partikel tersebut. Selain berfungsi sebagai
penyaring, dengan adanya karbon aktif yang dirangkai dalam reaktor filtrasi dapat
juga menurunkan bau dan warna pada air karena karbon aktif bersifat absorbsi.
Teknologi ini sanagat mudah dan murah, sehingga dapat diaplikasikan oleh
semua kalangan masyarakat, namun pengetahuan akan teknologi ini sangatlah minim
sehingga perlu suatu sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan masyarakat desa
Sungai Ambawang Kuala mengenai pengolahan air permukaan pada lahan gambut
menjadi air bersih. Dengan demikian, permasalah air bersih di desa tersebut akan
teratasi dan sanitasi masyarakat meningkat.
3
C. PERUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat desa Ambawang Kuala akan pentingnya
sanitasi lingkungan dalam pemanfaatan air bersih.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Ambawang Kuala dalam
mengolah air gambut menjadi air bersih.
3. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam membuat dan
mengoperasikan teknologi pengolah air gambut menjadi air bersih.
4. Menciptakan masyarakat yang mandiri dalam penyediaan air bersih guna
mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan air bersih dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) sehingga secara tidak langsung meningkatkan
perekonomian masyarakat desa Ambawang
F. KEGUNAAN PROGRAM
Program ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di desa
Ambawang Kuala. Masyarakat setempat akan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan mengenai cara pengolahan air permukaan pada lahan gambut menjadi
air bersih dengan teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sanitasi masyarakat setempat akan
meningkat dengan mengolah air permukaan pada lahan gambut menjadi air bersih.
Selain itu, dengan adanya keterampilan merancang teknologi pengolah air baku
menjadi air bersih, masyarakat dapatmengurangi pengeluaran yang dialokasikan
untuk kebutuhan air bersih yang selama ini menggunakan air PDAM sebagai
sumber air bersih. Hal ini berarti secara tidak langsung perekonomian masyarakat
desa Ambawang Kuala akan meningkat.
pakaian karena menyebabkan pakaian menjadi kuning. Selain itu, air yang
berasal dari air permukaan pada lahan gambut menyebabkan permasalahan pada
kesehatan kulit karena pH air terlalu rendah. Untuk itu, perlu suatu teknologi
sederhana yang tepat guna untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Teknologi penjernihan air dengan proses koagulasi dan filtrasi
merupakan teknologi yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas.
Koagolasi berfungsi untuk menurunkan tingkat kekeruhan dan kadar besi,
sedangkan filtrasi bertujuan untuk menyaring flog-flog yang telah terbentuk
akibat pemberian koagulan pada proses koagulasi. Filtrsai juga berfungsi
sebagai penyerap bau karena menggunakan karbon aktif yang berfungsi sebagai
absorben. Dengan demikian, permasalahan air besih dapat teratasi dengan cara
yang sederhana dan ekonomis sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan
teknologi ini.
SEMINAR
PERANGKAIAN ALAT
KOAGULASI FILTRASI
PROSES PENJERNIHAN
7
Proses koagulasi dan filtrasi pada pengolahan air gambut menjadi air bersih, digambarkan
pada flow chart di bawah ini:
Diaduk cepat
Didiamkan 60 menit
Air Bersih
Setelah proses kegiatan seminar dan praktek lapangan selesai dilaksanakan, maka kami
akan tetap memantau masyarakat dalam mengaplikasikan sistem pengolahan air bersih
berupa konsultasi yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali selama satu bulan.
8
I. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga bulan yakni dari bulan Maret – Mei pada
tahun 2010. Adapun jadwal kegiatan secara rinci sebagai berikut :
J. BIAYA
Adapun rincian biaya yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu terbagi menjadi
4 bagian,
3. Akomodasi Tim
HRG. SATUAN HARGA
NO URAIAN VOLUME
(Rp) (Rp)
1 Transportasi 5ltr x 3org 6.000 90.000
2 Pulsa 3 org 100.000 300.000
3 Konsumsi 6hr x 3org 10.000 180.000
4 Upah penggalian sumur 2 orang 100.000 200.000
5 Upah pendirian reservoar 2 orang 100.000 200.000
Jumlah 3 970.000
L.Lampiran
L.1 Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana
1.1 Ketua
Nama : Jamaludin
NIM : D 14108013
Tempat/Tanggal Lahir : Terentang, 24 Februari 1989
Alamat : Jalan Tanjung Raya II Desa Kapur No 4
11
Ayah : Muhammad
Ibu : Baiyah
Pendidikan
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura (2008-sekarang).
2. SMAN 9 Pontianak (2005-2008).
3. SMPN 4 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya (2002-2005)
4. SDN 08 Terentang Kecamatan Kubu Raya (1994-2000)
Jamaludin
NIM D14108013
12
1.2 Anggota 1
Nama : Wiwien Mardianto
NIM : D 141 09 017
Tempat/Tanggal Lahir : Ketapang, 07 Januari 1992
Alamat : Jl. Sungai Raya Dalam Kom. Mitra Indah Utama 6
No.3 B
Nama Orang Tua :
Ayah : Joko Sumantep
Ibu : Susmi
Pendidikan
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura (2009-sekarang)
2. SMA Negeri 1 Ketapang (2006-2009)
3. SMP Negeri 1 Ketapang (2003-2006)
4. SD Negeri 07 Ketapang (1996-2002)
Wiwien Mardianto
NIM . D 141 09 017
1.3 Anggota 2
Nama : Nia Febrianti
NIM : D 141 10 027
Tempat/Tanggal Lahir : Ketapang, 24 Februari 1993
Alamat : Jl.Tanjung Sari No. 154
Nama Orang Tua :
Ayah : Hairudin
Ibu : Erni Yuslianti
13
Pendidikan
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura (2010-sekarang)
2. SMA Negeri 1 Ketapang (2007-2010)
3. SMP Negeri 3 Ketapang (2004-2007)
4. SD Negeri09 Ketapang (1999-2004)
Nia Febrianti
NIM . D 141 10 027
Pengalaman riset :
14
berlahan gambut. Secara fisik kimia air gambut berwarna merah kecoklatan,
tingkat kekeruhan tinggi, berbau, pH asam (dibawah 5) dan kandungan besi yang
tinggi sehingga menimbulkan karat pada permukaan air. Dengan
mempertimbangkan karekteristik air baku tersebut maka teknologi pengolahan air
dengan koagulasi dan filtrasi dapat diterapkan karena pada prinsipnya koagulasi
nenurunkan tingkat kekeruhan dan kandungan besi dalam air serta filteasi yang
berfungsi sebagai penyaring partikel padat, menyerap bau dan menghilangkan zat
warna pada air.