DISUSUN OLEH :
KELAS A
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
manusia selalu memerlukan air terutama untuk minum, masak, mandi, mencuci dan
sebagainya. Pemenuhan kebutuhan air bersih sudah menjadi masalah yang sangat
umum. Daerah yang bergambut atau rawa biasanya mengandung air berwarna
coklat, berkadar asam humus, zat organik, dan besi yang tinggi.untuk sumur yang
dangkal sedangkan sumur yang agak dalam air berwarna jernih dan memiliki
kandungan besi dan mangan yang tinggi.
Air gambut merupakan air permukaan hasil akumulasi sisa material
tumbuhan, biasanya pada daerah berawa atau dataran rendah yang terhambat untuk
membusuk secara sempurna oleh kondisi asam dan anaerob terutama di Sumatera
dan Kalimantan.
Tanjung Jabung Timur adalah kabupaten paling timur di provinsi Jambi,
Indonesia. Kabupaten ini hasil dari pemekaran Kabupaten Tanjung Jabung. Luas
wilayahnya yakni 5.445,00 km² atau 10,86% dari luas provinsi Jambi, dengan
jumlah penduduk sebanyak 232.048 jiwa (2020) dan ibukotanya berada di Muara
Sabak.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kualitas air gambut terhadap hidrologi di wilayah gambut
Tanjab Timur?
2. Bagaimana pengaruh kualitas air gambut terhadap kesehatan masyarakat di
wilayah gambut Tanjab Timur?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dari makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh kualitas air gambut terhadap
hidrologi di wilayah gambut Tanjab Timur.
2. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh kualitas air gambut terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah gambut Tanjab Timur.
BAB II
ISI
Kesimpulan
Dari penjelasan yang disampaikan di atas dapat diberikan beberapa kesimpulan, antara
lain:
1. Berbagai praktik (lokal) dalam merestorasi gambut dapat diterapkan dalam
perhutanan sosial dalam memberikan akses kepada masyarakat mengelola hutan
secara lestari, meningkatkan keekonomian perhutanan bagi masyarakat dengan
internalisasi kepentingan ekologi. Perhutanan sosial merupakan konsep yang dapat
dibangun menjadi model restorasi gambut terintegrasi dapat dilaksanakan dalam
skala KHG; dan memiliki trade-off antara nilai-nilai sosial (akses kelola dan
masalah tenurial), ekonomi (sumber pendapatan masyarakat multi lapis dalam
jangka pendek dan panjang), sehingga tersedia sumber pendapatan yang
berkelanjutan, dan meminimalkan dampak lingkungan serta menjaga kelestarian
ekosistem gambut. Sehingga, restorasi gambut akan berdampak pada reforestasi.
Kearifan lokal dengan pengelolaan lahan tetap menjaga lahan gambut basah
menunjukkan nilai manfaat bagi masyarakat yang dapat diterima secara sosial.
Menjaga lahan gambut tetap basah dapat dilaksanakan dengan berbagai model
kombinasi pertanian dan kehutanan yang telah menunjukkan hasil yang baik di
lahan gambut. Misalnya, agroforestry, agro-silvofishery, dan agro-silvopastura
sangat sesuai dengan daya dukung lahan gambut dan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi.
2. Hasil analisis kualitas air di Desa Sungai Tering Tanjung Jabung Timur setelah
difilter kandungan Fe dan Mn sebesar <0,08 mg/l dan <0,02 yang masih bisa
dikategorikan sebagai air yang baik karena tidak melebihi kadar yang ditetapkan
PERMENKES No 416/MENKES/PER/IV/1990. Namun, tingkat keasaman pada air
setelah difilter masih tinggi.
Daftar Pustaka
Penelitian, H. (2019). Jurnal Ilmu Kehutanan. 13, 227–236.
Wilaksono, A., Amri, N., Davidson, K. N., & Rimawan, B. (2018). Adsorpsi Air
Gambut Menggunakan Karbon Aktif Dari Buah Bintaro. 2(2), 11–20.
Zahra, F., Fitriah, A. A., Basuki, F. R., Studi, P., Fisika, P., Jambi, U., Tering, S.,
Panjang, K. N., Tering, D. S., Nipah, K., Tanjung, K., & Timur, J. (2017).
Rancang Bangun Filter …. Fatimah Zahra , dkk hal : Rancang Bangun Filter ….
Fatimah Zahra , dkk hal : 02(02), 12–17.