METODE PENELITIAN
Tanah Gambut Berserat : Solusi dan Permasalahannya dalam Pembangunan
Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan
DISUSUN OLEH :
KELAS A
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa
tumbuhan yang setengah membusuk; oleh sebab itu, kandungan bahan
organiknya tinggi.
Lahan gambut merupakan suatu bentang lahan yang tersusun dari
hasil dekomposisi bahan organik yang tidak sempurna dari vegetasi
pepohonan yang tergenang air sehingga kondisinya anaerob. Peran gambut
terhadap lingkungan sangat vital, salah satunya sebagai lahan yang mampu
menyimpan karbon dalam jangka waktu yang lama. Indonesia diklaim
sebagai salah satu negara penyumbang cadangan karbon terbesar didunia.
Hal ini dibuktikan dengan 10.8% dari total keseluruhan luas dataran di
Indonesia atau sekitar 20.6 juta ha terdiri atas lahan gambut. Penyumbang
luas lahan gambut terbesar di Indonesia adalah pulau Sumatra dan pulau
Kalimantan, yaitu sekitar 7.2 juta ha atau 35% terdapat di Pulau Sumatra
dan 5.76 juta ha atau 27.8% terdapat di Kalimantan (Wetlands
International, 2005).
Tanah gambut dibedakan dalam dua jenis gambut berdasarkan
kandungan seratnya (MacFarlane,1959), yaitu gambut berserat (Fibrous
Peat) dengan kandungan serat (Fibers Contents/Fc) ≥ 20% dan tanah
gambut tidak berserat (Granular Peat) dengan kandungan serat >20%.
Gambut Indonesia dapat diklasifikasikan dalam gambut berserat karena
kandungan seratnya sekitar 50% dan terbentuk dari tumbuhan rawa pada
daerah tropis sehingga serat serat tukbuhan masih tampak (Yulianto dan
Mochtar, NE., 2012).
Tanah gambut berserat mempunyai sifat fisik yang kurang baik
(Yulianto dan Mochtar, NE., 2010; Harwadi dan Mochtar, NE., 2010;
Mochtar, NE., dkk., 2014), yaitu: kadar air yang tinggi (500%-900%),
angka pori yang besar (7-15) dan spesific gravity yang rendah (1.2 – 1.6).
Akibatnya tanah gambut berserat juga mempunyai daya dukung yang
rendah (5-7 kPa) dan mempunyai pemampatan yang besar dan tidak
merata (Jelisic and Lappanen, 2001; Islam, 2009; Mochtar, NE.,dkk.,
2014). Sehingga tanah gambut akan memberikan masalah jika dijadikan
pondasi bagi bangunan sipil jika tidak dilakukan perbaikan tanah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana metode perbaikan tanah gambut berserat?
2. Bagaimana analisa metode perbaikan tanah gambut yang diterapkan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dari makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui dan memahami metode perbaikan tanah gambut
berserat
2. Untuk mengetahui dan memahami analisa metode perbaikan tanah
gambut yang diterapkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA