ABSTRACT
The addition of husk charcoal and husk ash had been applied to cropping land and also marginal land.
Husk charcoal and husk ash able to improve physical properties of soil and its fertility. The aim of
research was to determine the effectivity of adding husk charcoal and husk ash at the difference
proportion to permeability and porosity of clay soil and its effect to the growth of Vigna radiata L. The
result showed that the adding of husk charcoal and husk ash at difference proportion cant increase
permeability, porosity, root dry weight. But, it can increase the lateral root length and shoot dry weight.
The adding of husk charcoal at 50% proportion cause the optimal growth of lateral root. The longest
lateral root is 67.01 cm by the adding of husk charcoal at 50% proportion. The adding of husk charcoal
and husk ash can increase the shoot dry weight. The most weight of shoot is 1.26 gr by the adding of husk
ash. So, the addition of husk charcoal and husk ash cant improve physical properties of clay soil, but it
can be potential to increase the growth of Vigna radiata L, especially to lateral root length and shoot dry
weight.
Key words : husk charcoal, husk ash, permeability, porosity, the growth of Vigna radiata L
ABSTRAK
Penambahan arang dan abu sekam telah banyak diaplikasikan terhadap tanah pertanian maupun tanah
pada lahan-lahan marginal. Arang dan abu sekam dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan meningkatkan
kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan arang dan abu sekam
pada berbagai proporsi yang berbeda terhadap permeabilitas dan porositas tanah liat, serta pertumbuhan
kacang hijau (Vigna radiata L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang dan abu sekam
dengan proporsi yang berbeda tidak dapat meningkatkan permeabilitas, porositas tanah liat, dan berat
kering akar. Tetapi, penambahan arang dan abu sekam dengan proporsi yang berbeda dapat meningkatkan
panjang akar lateral dan berat kering tajuk. Penambahan arang sekam pada proporsi penambahan 50%
menghasilkan akar lateral terpanjang, yaitu 67,01 cm. Penambahan arang dan abu sekam dapat
meningkatkan berat kering tajuk. Berat kering tajuk tertinggi 1,26 gr dihasilkan oleh penambahan abu
sekam. Penambahan arang dan abu sekam dengan proporsi yang berbeda tidak dapat memperbaiki sifat
fisik tanah liat, tetapi dapat meningkatkan pertumbuhan kacang hijau, terutama panjang akar lateral dan
berat karing tajuk.
Kata kunci : arang sekam, abu sekam, permeabilitas, porositas, pertumbuhan kacang hijau
PENDAHULUAN
Salah satu alternatif peningkatan
produksi
pertanian
untuk
memenuhi
Di satu
melakukan
351
karena
penelitian
itu,
pemanfaatan
lahan
tidak
yang
menggunakan
arang
tanam
Tanah
liat
dicirikan
dengan
fisik
dan
maupun
pengaruhnya
kimia
tanah.
terhadap
Menurut
sekam
menggemburkan
Pori mikro
permeabilitasnya rendah.
Berdasarkan
kondisi
tersebut,
diperlukan,
terutama
padi
berfungsi
tanah,
untuk
sehingga
bisa
perbaikan
tanah
sekam.
Arang
sekam
sering
liat
dan
pengaruhnya
terhadap
METODOLOGI
Penelitian
ini
dilakukan
di
berdasarkan
metode
Line
Intersection
berikut :
Rancangan
percobaan
tanah
terdiri
proporsi
yang
diamati
dalam
porositas tanah,
yang
didapat
dianalisis
(2000).
Permeabilitas
tanah
setelah
Penetapan
porositas
tanah
mempunyai
sifat
sulit
untuk
terdekomposisi.
Permeabilitas dan porositas tanah
Perlakuan
Kontrol
Arang 25%
Arang 50%
Arang 75%
Abu 25%
Abu 50%
Abu 75%
Variabel penelitian
Permeabilitas
Porositas
(cm/jam)
(%)
a
0,42
47,00a
a
0,81
20,30a
a
0,92
53,30a
0,72a
33,30a
a
0,92
54,00a
0,66a
31,30a
a
0,49
71,30a
permeabilitasnya
agak
lambat.
dari 50%.
Tabel 2.
1,5-5
/jam.
Berdasarkan
terbentuk.
Pori-pori tanah tidak terbentuk
cm
Perlakuan
Kontrol
Arang
Abu
Variabel penelitian
Permeabilitas Porositas
(cm/jam)
(%)
0,42a
47,00a
a
0,72
50,92a
0,63a
39,00a
bahan
terdekomposisi,
organik
yang
karena
sulit
tingginya
lignin,
selulosa
dan
permeabilitas
maupun
Permeabilitas
Porositas
(cm/jam)
(%)
b
Kontrol (0%) 0,42
47,00a
a
Proporsi 25% 0,86
37,17a
Proporsi 50% 0,79a
43,33a
ab
Proporsi 75% 0,6
52,33a
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama
pada satu
kolom
tidak
menunjukkan
perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan
pada taraf kepercayaan 95%
liat.
banyaknya
Hal
tersebut
pembenah
dikarenakan
tanah
yang
terbentuk
pembentukan
bukan
agregat
berasal
dari
tanah
liat
18,59c
0,52a
0,12a
29,07c
0,69a
0,16a
67,01a
0,99a
0,30a
30,64c
18,9c
32,74c
39,02b
1,33a
1,48a
1,44a
1,8a
0,21a
0,20a
0,23a
0,23a
351
Perlakuan
penambahan
pembenah
tanah
Variabel penelitian
Panjang
Berat
Berat
akar lateral
kering
kering
(cm)
tajuk(gr) akar(gr)
Kontrol
18,59c
0,52c
0,12a
a
b
Arang
36,33
0,88
0,20a
b
a
Abu
27,33
1,26
0,19a
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama
pada satu
kolom
tidak
menunjukkan
perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan
pada taraf kepercayaan 95%
Penambahan
pembenah
tanah,
arang
ataupun
sekam
dapat
abu
terbentuknya
celah-celah
Celah-celah
mekanis.
arang
yang
sehingga
penelitian
bahwa
takaran
pengaruh
ataupun
abu
Yulfianti
tidak
sekam
(2011),
menunjukkan
624
tersebut
Penambahan
terbentuk
secara
arang
sekam
dicampur
dengan
arang
sekam,
Gambar 4.
Gambar 3.
abu
sekam
Aerasi
biomassa.
tanah
yang
kurang
optimal
Perlakuan
Variabel penelitian
Panjang
Berat
Berat
akar
kering
kering
lateral(cm) tajuk(gr) akar(gr)
Kontrol
(0%)
18,6c
0,52c
0,12a
Proporsi
25%
24,03bc
1b
0,18a
Proporsi
50%
49,87a
1,22ab
0,26a
Proporsi
75%
34,83b
1,55a
0,22a
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama
pada satu
kolom
tidak
menunjukkan
perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan
pada taraf kepercayaan 95%
351
yang
terhadap
ditambahkan
proporsi
Peningkatan
proporsi
pembenah
akan
KESIMPULAN
Penambahan arang atau abu sekam
pada
Gambar
5.
Pengaruh proporsi
penambahan
pembenah
terhadap panjang akar
lateral
Hal
tersebut
dikarenakan
Gambar
6248
6.
Pengaruh
proporsi
penambahan
pembenah
terhadap panjang akar
lateral
berbagai
proporsi
tidak
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad. 2000. Konservasi Tanah dan Air.
Institut Pertanian Bogor Press, Bogor
Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu
Tanah. Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Hasanah, U. 2009. Respon
Tanaman
Tomat (Lycopersicum esculentum
Mill) pada Awal Pertumbuhan
terhadap Ukuran Agregat Tanah
Entisol. Jurnal Agroland 16(2): 103109
Hickman, J and Whitney, D. 2000. Soil
Conditioners.
Department
of
Agronomy Kansas State University,
Kansas
Indranada, H.K. 1989. Pengelolaan
Kesuburan Tanah. Bina Aksara,
Jakarta
Kiswando, S. 2011. Penggunaan Abu
Sekam dan Pupuk ZA terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill).
Embryo 8(1):9-17
Paiman, A. 1999. Efek Pemberian Berbagai
Amelioran dan Abu terhadap
9
351